Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN SMD PUSKESMAS SIJUNGKANG TAHUN 2023

A. Survey Mawas Diri (SMD)

1. Identifikasi Masalah

No Kegiatan
1 Orangtua tidak membawa Balita ke Posyandu untuk memantau
Pertumbuhan anak
2 Masyarakat tidak menggunakan fasilitas Posbindu untuk
Pemeriksaan Kesehatan
3 Masyarakat tidak melakukan pemeriksaan secara rutin ke
Puskesmas
4 Masyarakat tidak menggunakan Posyandu Lansia untuk
melakukan Pemeriksaan Kesehatan secara rutin dan teratur

2. Prioritas Masalah

Dari berbagai masalah tersebut di atas untuk menentukan pemecahan masalah


perlu dibuat prioritas masalah. Penentuan prioritas masalah ditentukan berdasarkan
metode USG. Metode ini mengacu pada 3 indikator sebagai berikut:
1. Urgency ( mendesaknya )
2. Seriousness (kegawatannya)
3. Growth (perkembangannya)
Masing-masing indikator diberi skor 1-5. Hal tersebut dimaksudkan untuk
memudahkan warga masyarakat dalam memberikan penilaian pada setiap masalah
yang ada.
1. Urgency (mendesaknya)
Nilai 1 = Tidak mendesak
2 = Kurang mendesak
3 = Cukup mendesak
4 = Mendesak
5 = Sangat mendesak
2. Seriousness (kegawatannya)
Nilai 1 = Tidak gawat
2 = Kurang gawat
3 = Cukup gawat
4 = Gawat
5 = Sangat gawat
3. Growth (perkembangannya)
Nilai 1 = Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Cukup besar
4 = Besar
5 = Sangat Besar
Setiap warga peserta MMD diminta untuk memberikan skor atau nilai setiap
masalah berdasarkan masing-masing indikator U, S, G. Penentuan skoring dilakukan
dengan cara pemberian nilai pada secarik kertas oleh setiap warga yang hadir.

Hasil kesimpulan skoring dari 5 Desa, didapatkan nilai sebagai berikut:

No Masalah U S G Total Urutan


1 Masyarakat tidak melakukan 5 4 4 13 III
pemeriksaan secara rutin ke
Puskesmas
2 Masyarakat tidak menggunakan 4 4 3 11 IV
Posyandu Lansia untuk
melakukan Pemeriksaan
Kesehatan secara rutin dan teratur
3 Masyarakat tidak menggunakan 5 5 4 14 II
fasilitas Posbindu untuk
Pemeriksaan Kesehatan
4 Orangtua tidak membawa Balita 5 5 5 15 I
ke Posyandu untuk memantau
Pertumbuhan anak
Berdasarkan data di atas, urutan prioritas masalah yang didapat sebagai berikut:

1. Orangtua tidak membawa Balita ke Posyandu untuk memantau Pertumbuhan anak

2. Masyarakat tidak menggunakan fasilitas Posbindu untuk Pemeriksaan Kesehatan

3. Masyarakat tidak melakukan pemeriksaan secara rutin ke Puskesmas

4. Masyarakat tidak menggunakan Posyandu Lansia untuk melakukan Pemeriksaan Kesehatan


secara rutin dan teratur
Penyebab Masalah
DIAGRAM SEBAB AKIBAT DARI ISHIKAWA (FISHBONE)

1. Orangtua tidak membawa balita ke posyanduuntuk memantau pertumbuhan anak

MANUSIA
METODE
• Pengetahuan masyarakat tentang
pementauan TB/BB pada anak
balita masih kurang • Kordinasi lintas program belum
• Ibu sibuk bekerja sehingga tidak maksimal
mempunyai waktu membawa • Koordinasi lintas sektor belum
balitanya ke posyandu maksimal

Rendahnya cakupan
balita yang ditimbangdi
setiap posyandu di
puskesmas sijungkang

Dukungan terhadap ibu untuk


Leaflet dan sarana promkes membawa anaknya ke posyandu balita
lainnya masih kurang

SARANA LINGKUNGAN
DIAGRAM SEBAB AKIBAT DARI ISHIKAWA (FISHBONE)

2. Masyarkat tidak menggunakan fasilitas posbindu untuk pemeriksaan kesehatan

MANUSIA

METODE
• Kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang pelayanan
posbindu di desa
• Kordinasi lintas program belum maksimal
• Masyarakat terlalu sibuk
bekerja(Faktor ekonomi masih • Koordinasi lintas sektor belum maksimal
kurang)

Rendahnya
kunjungan
posbindu PTM

Leaflet dan sarana promkes lainnya


masih kurang
Dukungan keluarga belum maksimal

Sarana dan prasarana


SARANA di desa masih kurang

DANA LINGKUNGAN
DIAGRAM SEBAB AKIBAT DARI ISHIKAWA (FISHBONE)

3. Masyarakat tidak melakukan pemeriksaan secara rutin ke puskesmas

METODE
MANUSIA
• Kordinasi lintas program belum
• Kurangnya pengetahuan masyarakat maksimal
tentang kesehatan • Koordinasi lintas sektor belum
maksimal

Rendahnya
kunjungan
masyarakat di
puskesmas
sijungkang
Tidak adanya transportasi rutin
antara desa dengan puskesmas
sijungkang masih banyaknya masyarakat yang
berobat ke dukuni
Masih Kurangnya Dana
SARANA
LINGKUNGAN
DANA
DIAGRAM SEBAB AKIBAT DARI ISHIKAWA (FISHBONE)

4. Masyarakat tidak menggunakan fasilitas posyandu lansia untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan teratur

METODE
MANUSIA
• Kordinasi lintas program belum
• Kurangnya pengetahuan pengetahuan maksimal
lansia tentang kesehatan di usia lansia • Koordinasi lintas sektor belum
maksimal

rendahnya kunjungan masyarakat


ke posyandu lansia

Leaflet dan sarana promkes lainnya


masih kurang
Dukungan keluarga sangat penting kepada
lansia
Masih Kurangnya Dana
SARANA
LINGKUNGAN
DANA
Pemecahan Masalah

Tahapan selanjutnya setelah dilakukan analisis penyebab masalah adalah memberikan


alternatif pemecahan masalah.

No Masalah Penyebab Alternatif Pemecahan


Pemecahan masalah terpilih
1. Orangtua tidak Kurangnya Pertemuan Penyuluhan
membawa balita pengetahuan pemahaman tentang
ke posyanduuntuk orangtua balita tatalaksana masalah
memantau tentang pentingnya balita dengan gizi pada
pertumbuhan anak pemantauan Tb/BB masalah gizi balita
balita

2. Masyarkat tidak kurangnya Sekrining faktor Penyuluhan


menggunakan pengetahuan resiko dan PTM Posbindu PTM
fasilitas posbindu masyarakat tentang di masyarakat
untuk
pentingnya
pemeriksaan
kesehatan posbindu di desa

3. Masyarakat tidak Kurangnya sarana Koordinasi lintas Petugas


melakukan transportasi dari sektor Puskesmas
pemeriksaan desa ke puskesmas turun ke
secara rutin ke desa untuk
puskesmas mengadaka
n
pengobatan
di desa
4. Masyarakat tidak Kurangnya Edukasi kepada Edukasi kepada
menggunakan pengetahuan lansia lansia
fasilitas posyandu masyarakat tentang
lansia untuk pentingnya posyandu
melakukan lansia
pemeriksaan
kesehatan secara
rutin dan teratur

Rekapitulasi alternatif pemecahan masalah:


1. Penyuluhan masalah Gizi
2. Penyuluhan PTM
3. Edukasi Lansia

Anda mungkin juga menyukai