Anda di halaman 1dari 42

TAHAPAN KERJA SIG

(SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS)
Tahapan Kerja SIG

PROCESSING DATA OUTPUT DATA


INPUT DATA
MANIPULASI &
PENGELOLAAN
ANALISIS

Data teristris Pengarsipan Peta


Peta Tematik Permodelan Tabel
Citra Satelit Overley Diagram
Foto Udara Scorring Laporan
Tabel Bufering Informasi lain.
Data lain
INPUT DATA SIG
D. Raster
D. Spasial

Jenis datanya D. Vektor


D. Atribut

INPUT Sumber data


D. Teristris

DATA D. Sekunder

Teknik
Input Data
Sumber Data SIG
1. Data Primer (Data Teristris)
Adalah data yang diperoleh dari
pengukuran scr langsung di lapangan
dengan memakai alat ukur, observasi
maupun wawancara.
Contoh: data kemiringan lereng, data
debit sungai, data produksi tanaman, dll

2. Data Sekunder
Adalah data hasil pengolahan.
Contoh: peta, Citra satelit, foto
udara, table, grafik, data
statistic, laporan, dll.
Jenis Data SIG
1. Data spasial / grafis.
Adalah data yang menunjukkan
ruang/ lokasi. Contoh Peta, citra
satelit, dll
2. Data atribut/aspasial.
Adalah informasi/keterangan
yang ada pada data spasial.
Berfungsi untuk menjelaskan
data spasial.

https://siapasichandi.wordpress.com/2012/04/17

http://gis.nuarsa.info/index.php?id=26
Data Spasial, ada 2 :
1. Data vector.
Adalah data yang berbentuk titik(point), garis(line) dan area (poligon).
Data ini didasarkan pada system koordinat.

Data vektor bila akan


diinput ke komputer
(dirubah dalam bentuk
data digital) dilakukan
dengan cara digitasi.

Titik: mempunyai harga satu koordinat


(X,Y). Cont: tugu, menara, pohon,dll.
Garis: mempunyai lebih dari satu titik
koordinat. Cont: sungai, jalan,
Area: mempunyai lebih dari dua titik
koordinat yang dihubungkan dengan
garis secara tertutup rapat. Cont:
danau, rawa, hutan, dll
2. Data raster merupakan data yang
berbentuk grid (kotak) dengan ukuran
sama. Dalam sistem digital satu kotak
disebut piksel.
Bila data vektor koordinatnya berupa
X,Y maka koordinat data raster
berupa Baris dan Kolom.
Jenis data ini sangat terkait dengan
citra Inderaja, maupun citra hasil
scaning.
GAMBAR DATA VEKTOR DAN RASTER
GAMBAR DATA VEKTOR DAN RASTER
Cara penyimpanan data atribut pada Cara penyimpanan data atribut pada
data vektor data raster.

Data atributnya tersimpan langsung


pada nilai grid atau piksel

Data atribut tersimpan secara terpisah


dalam bentuk tabel.
Perbedaan data vektor dengan data raster
Teknik Input Data SIG
Prosedur atau Teknik input data SIG ;
1. Manual Digitizing, digitasi secara manual dengan menggunakan meja digitizer.
2. Heads - up digitizing, digitasi yang dilakukan langsung pada layar monitor.
3. Automatic Scanning, proses penyiaman secara otomatis yang dilakukan dengan
bantuan ArcScan, yaitu mengubah semua data raster menjadi data vektor.
4. Coordinat Geometry Keyboard Entry, metode memasukkan nilai - nilai koordinat
dari obyek sehingga menjadi data spasial.
5. Live Digitizing with GPS, teknik dengan bantuan alat GPS, dimana pengguna yang
sedang survei lapangan dapat secara otomatis merekam rute perjalanan dan menyimpan
data spasial langsung dalam bentuk data vektor.
6. Conversion of Existing Digital Data. Atau Konversi data digital yang sudah ada,
metode ini merupakan pengubahan format data dari format software lain. Contohnya
adalah data awal menggunakan format *.tab (software : Map Info), kemudian diubah
menjadi format *.shp (software : ESRI Shape).
7. Image Processing, teknik input data yang menggunakan hasil pengolahan citra
penginderaan jauh.
Tahapan Input Data
1. Akuisisi, proses awal berupa pemasukan dan perekaman
data ke komputer yang diawali dengan digitasi.
2. Editing, proses perbaikan hasil digitasi, seperti merapikan
data..
3. Penguraian topologi data, yaitu memisahkan antara data
titik, garis, dan area (untuk vector).
4. Memasukkan data atribut yang nantinya akan digunakan
sebagai identitas dari data spasial.
5. Transformasi koordinat, pada tahap ini, sistem koordinat
dan sistem proyeksi yang ada pada data disesuaikan
dengan standar yang berlaku di negara tersebut.
PROCESSING DATA
SIG
1. Tahap Pengelolaan
Data
Data-data SIG disimpan di
database seperti ini
Setelah disimpan, maka kita
harus mengelola data agar
nantinya mudah digunakan
saat ingin dianalisis.

Pengelolaan data SIG ada 2 :


1. Pengarsipan data, keg menyimpan data dengan baik
dan teratur, agar mudah di cari dan di analisis.
2. Pemodelan kerangka analisis, keg. memilah data
yang sering dibutuhkan dan yang kurang sering
dibutuhkan, yang kepentingannya untuk analisis.
. Tahap Pengolahan Data dan Analisis

1. Overlay, proses tumpeng-


susun berbagai macam peta
agar nantinya dapat menjadi
satu kesatuan peta untuk
menghasilkan data yang
diinginkan.
2. Scoring, tahapan pemberian
nilai pada obyek/area suatu data
yang sedang di olah..

3. Buffering, proses pembuatan polygon (area) yang


baru berdasarkan parameter tertentu.. Contoh: apakah
seluruh area permukiman sudah dilayani oleh rumah
sakit atau apakah seluruh area permukiman telah
dilayani oleh sekolah..
OUT DATA SIG
Adalah keluaran data yang
dapat dinikmati oleh
peneliti dan para pemangku
kepentingan yang terkait.
Meliputi : peta, desain dan
layouting peta yang menarik dan
indah.
Terima Kasih

Channel
Belajar Geo
1. Pengembangan Basis Data Nas.

2. Perencanaan Pemb. & Pengembangan Wil.

3. Inventarisasi SDA

4. Bencana dan dampak Lingkungan


MANFAAT
5. Bidang Pertanian
SIG
6. Bidang Sosial

7. Bidang Kesehatan
8. Bidang Transportasi
9. Bidang Pariwisata
10. Bidang Pajak Bumi Bangunan
1. SIG untuk Pengembangan Basis data Nasional
– Standarisasi Data Spasial Nasional
– Pengembangan SIG NASIONAL.
– Pertukaran Data Antar Instansi
– Diseminasi & Sosialisasi Data
2. Perencanaan Pemb. & Pengembangan Wil.
– Pedoman dalam perencanaan pembangunan (industri, pemukiman,dll).
– Pedoman untuk pemekaran wilayah.
– Pengembangan pusat pertumbuhan.
– Pendataan & penataan wilayah; kawasan pemukiman, industri, pendidikan, dll.
– Zoning Wilayah Potensial SDA & LH, kawasan buddidaya, hutan lindung, dll.
– Pembangunan /penataan/pemindahan daerah kritis/rusak karena bencana.
3. Inventarisasi sumber daya alam
• Untuk mengetahui persebaran sumber daya alam
(minyak bumi, batubara, emas, besi dll).
• Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya:
1. Kawasan lahan potensial dan lahan kritis;
2. Pemanfaatan perubahan penggunaan lahan;
3. Rehabilitasi dan konservasi lahan.
4. Bidang Bencana Alam :
1. Pemetaan Daerah Bencana Alam (Gunung Api, Banjir, Longsor, Gempa)
2. Mitigasi Bencana Alam (Zoning Evakuasi, Penanganan Korban Bencana
3. Pencegahan terjadinya bencana alam pada masa datang;
4. Menyusun rencana pembangunan kembali daerah bencana;
5. Penentuan tingkat bahaya erosi, banjir, kekeringan.
6. Studi Perubahan Global Lingkungan (Efek Rumah Kaca, Kebakaran
Hutan, Polusi Tumpahan Minyak di Laut, Kenaikan muka laut)
5. Bidang Pertanian :
a. Mengelola Sumber Daya Pertanian;
b. Mendeteksi luas lahan pertanian, pepohonan, irigasi,
c. Menetapkan masa panen, pembibitan, dll
d. Mengelola Sistem irigasi.
6. Bidang Sosial :
• Mengetahui potensi dan persebaran penduduk.
• Mengetahui data tingkat pendidikan penduduk.
• Mengetahui wilayah rawan konflik sosial , dll..

7. Untuk bidang pariwisata, seperti


1. inventarisasi pariwisata dan
2. analisis potensi pariwisata suatu daerah.
8. Bidang Kesehatan :
– Kajian Dinamika Penyakit Malaria
– Kajian Dinamika Penyakit Demam Berdarah
– Sistem Kewaspadaan Dini (Early warning System)

9. Untuk bidang transportasi:


1. inventarisasi jaringan transportasi publik,
2. Penataan rute alternatif,
3. perencanaan perluasan sistem jaringan jalan,
4. analisis kawasan rawan kemacetan dan kecelakaaan
MANFAAT SIG
10.Pajak Bumi dan Bangunan :
– Pemetaan SDA PBB : Desa, Kota,
Perkebunan, Mineral batuan & Hutan
– Penetapan Nilai Jual Objek Pajak
– Evaluasi Pelaporan Oleh instansi terkait
APLIKASI
SIG
(PEMODELAN SIG)
SIG Untuk Pemetaan Peta Produksi Beras
PEMODELAN
DALAM SIG

APLIKASI SIG UNTUK


PEMETAAN BAHAYA RAWAN LONGSOR
INPUT : Peta Intensitas Curah Hujan

Peta Intensitas Curah Hujan

intensitas curah hujan


Intensitas Rendah
Intensitas Tinggi
INPUT : Peta Kepekaan Erosi

Peta Kepekaan Erosi

kepekaan
Peka
Agak Peka
Tidak Peka
INPUT : Peta Lereng

PETA KELAS KEMIRINGAN LERENG

Kelas Lereng
0 - 2%
2 - 8%
8 - 15%
15 - 25%
25 - 40%
> 40%
HASIL : Peta Kerawanan Longsor

Peta Bahaya Rawan Longsor

Keterangan :
Potensi Longsor Rendah
Potensi Longsor T inggi
PEMODELAN
DALAM SIG

APLIKASI SIG UNTUK


KEKRITISAN LAHAN
PETA PENGGUNAAN LAHAN PETA KELAS KEMIRINGAN LERENG

Kelas Lereng
0 - 2%
Penggunaan Lahan
2 - 8%
Belukar 8 - 15%
Hutan 15 - 25%
Perkebunan 25 - 40%
Sawah
Tegalan > 40%

PETA LAHAN KRITIS


HASIL : PETA KEKRITISAN LAHAN

KETERANGAN
Bukan Lahan Kritis
Lahan Kritis
PEMODELAN
DALAM SIG

APLIKASI SIG UNTUK


PEMETAAN HARGA LAHAN
INPUT : PETA STATUS LAHAN

PETA STATUS LAHAN

Status lahan
Hak Milik
Tanah Negara
INPUT : PETA PENGGUNAAN LAHAN
PETA LOKASI LAHAN DI KOTA

Central Bussinis District


Urban
INPUT : PETA JALAN & BUFFER JALAN

PETA JALAN & BUFFER

Jalan.shp
Buffer
1
2
3
Hasil : PETA HARGA LAHAN

PETA HARGA LAHAN

Jalan.shp
Peta harga lahan
Agak Mahal
Mahal
Sangat Mahal
TN
Terima Kasih
Selamat
Belajar !

Anda mungkin juga menyukai