Anda di halaman 1dari 2

Ahmad Alfan Adibi

XII MIPA 4 (01)

Mengobati Luka di Hati

Di sebuah kota kecil yang terlukis oleh matahari terbenam yang indah, hiduplah seorang
wanita bernama Sarah. Dia dan kekasihnya, Alex, menjalani kisah cinta yang penuh kebahagiaan.
Mereka berdua seperti dua hati yang saling melengkapi.Namun, suatu hari, cahaya kehidupan Sarah
tiba-tiba padam. Alex mengalami kecelakaan tragis yang merenggut nyawanya. Kematian Alex
meninggalkan Sarah dalam kehampaan dan kehilangan yang mendalam.

Sarah, yang sebelumnya penuh semangat, sekarang merasa terombang-ambing di lautan


kesedihan. Pagi-pagi dia terbangun dan menyadari bahwa kekasihnya tidak lagi ada di sampingnya.
Merindukan suara tawa Alex dan kehangatan pelukannya, ia terjebak dalam keheningan yang
menyakitkan.

Namun, di balik awan kelabu itu, ada sinar harapan yang perlahan-lahan muncul. Sarah mulai
memahami bahwa meskipun Alex tidak lagi bersamanya secara fisik, kenangan dan cintanya tetap
hidup dalam hatinya. Ia merenung pada momen-momen indah bersama Alex dan menemukan
kekuatan untuk melangkah maju.

Untuk menambah semangatnya dalam menjalani hari-hari esok, Sarah pergi mengelilingi
kota menemukan sesuatu hal yang bermacam-macam. Menemukan berbagai kisah kehidupan yang
bisa membuat Sarah lebih bersyukur dan mulai menerima keadaan ini. Mengenang kenangan
bersamanya, sedih memang, tetapi Alex tetap hidup di hatinya.

Sarah melanjutkan perjalanannya, berhenti di sebuah taman dan mengeluarkan alat lukis
dari tas yang dibawanya. Sarah mulai menatanya,goresan demi goresan terbentuk lukisan yang indah
. Sarah seorang penyuka seni, sama seperti Alex , lukisan yang mereka lukis selalu memiliki arti
dibaliknya. Sarah kembali mengenang Alex lewat lukisannya.

Suatu hari, Sarah bertemu dengan seorang seniman jalanan bernama Luca, yang dengan
seninya mampu menyentuh hati Sarah yang terluka. Dari keterlibatannya dengan Luca, Sarah belajar
bahwa hidup terus berlanjut, dan bahwa cinta dapat memperoleh bentuk baru meskipun kehilangan.
Sore itu Sarah pergi ke sebuah perpustakaan kota, Sarah berniat untuk membaca buku,
sebenarnya membaca buku di perpustakaan kota sudah di lakukan rutin bersama Alex. Mereka
berdua sangat suka mengisi waktu luangnya untuk membaca buku dan Sarah kembali teringat
dengan Alex. Lalu Sarah mengemasi barang-barangnya dan pulang ke rumah. Sesampainya di rumah
ibu menemui Sarah, ibu bertanya “mau sampai kapan kamu begini nak?”, Sarah hanya tetap diam
termenung, “ nak apakah kau masih ingat? Kamu dan Alex punya impian untuk membuka toko buku
kan? Kenapa kamu tidak buka toko saja?” tanya ibu. Sarah sedikit tergugah dengan pertanyaan
ibunya.

Dengan mengikuti saran ibunya dan petunjuk cinta yang ditinggalkan oleh Alex, Sarah mulai
mengejar impian-impian yang mereka miliki bersama. Dia membuka toko buku kecil yang mereka
rencanakan dan mengisi ruang tersebut dengan kisah-kisah yang pernah mereka baca bersama-
sama.

Meskipun rasa kehilangan tetap ada, Sarah menemukan kebahagiaan dalam merayakan
kehidupan Alex dan meneruskan warisan cinta mereka. Dengan melangkah maju, dia menemukan
arti sejati dari ungkapan “cinta abadi,” yang melebihi batas antara dunia nyata dan dunia roh. Sarah
berharap untuk hari esok ia bisa bertemu dengan sosok yang sama seperti Alex untuk menjadi teman
masa hidupnya dan hidup bersama-sama serta berbahagia.

Cerita ini adalah pengingat bahwa walaupun cinta terkadang dibentuk oleh kehilangan,
namun kemampuan kita untuk tumbuh dan mencintai kembali adalah bagian dari keajaiban
kehidupan yang tak terduga. Jangan putus asa, tapi lihatlah masih ada kisah yang menarik yang akan
kita lewati untuk kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai