Anda di halaman 1dari 3

UPACARA PELANTIKAN PRAMUKA GARUDA

SIAGA DAN PENGGALANG KWARTIR RANTING


PUNGGELAN TAHUN 2023

Cahaya matahari mengantarkan syukur kita, bangga hati ini


karna di hari yang indah ini telah lahir garuda teladan sebagai
tiang negara. Pada Langkah gagahnya mengisyaratkan dia
siap berjalan ke tengah arena pengabdian,
(anak masuk, anak prada siaga dan penggalang yang akan
dilantik menempatkan diri)

Berbahagialah kita di hari yang terpilih menghadirkan


teladan-teladan yang gagah di hati dan jiwanya tertanam
tanggungjawab untuk menjadi manusia utama. Dialah yang
berdiri menanti perintah Pembina kiranya Kak IMAM, atas
nama ketua kwartir ranting selaku Pembina upacara berkenan
menempatkan diri.
(Pembina upacara menempatkan diri)

Siaga, penggalang yang Tangguh menjadi potret kemandirian


diri yang luar biasa. Dari mulut dan hatinya taka da kata lain
selain kata SIAP.
(SETIA, SIAP, SEDIA)
(laporan dari penggalang)
Bertindak utama menjadi kewajiban setiap praja muda karana,
disetiap ucapan dan tindakannya berani ditanggungjawabkan
di bawah sang Merah Putih.
(bendera masuk)

Sang Begawan yang bijak selalu tak lepas dari arena


bimbingan, bahwa bergantinya generasi harus terjadi
sebagaimana hari ini akan melantik 10 siaga dan 25
penggalang.
10 siaga dan 25 penggalang garuda yang gagah sebagai
pramuka siaga dan penggalang garuda dengarkanlah perintah
dan sabdanya.
(tanya jawab, dilanjutkan pelantikan oleh Pembina upacara)

sang merah putih menjadi saksi lahirnya sang pramuka garuda


siaga dan penggalang yang sejati. makna berani dan suci pasti
tetap dijaga dan disimpan selayaknya simbol kebesaran negeri
tercinta.
Sebutan pramuka siaga dan penggalang garuda telah
disandangnya, bukan hal yang rendah tapi sebaliknya menjadi
kebanggaan keluarga, agama, bangsa dan negara. Maka bapak
dan ibu yang telah membesarkannya berkenan menyematkan
tanda harian pramuka garuda sebagai lambang bahwa di dada
putra-putrinya tersimpan amanat yang mulia.
(penyematan)
(anak membisikkan orangtuanya untuk berhadap-hadapan)
Kata bangga tak akan pernah berhenti tetapi harus ingat diarah
jalan yang akan kita tempuh masih menunggu sulaman
Tindakan kebaikan dan saat ini harus menutup kisah lahirnya
siaga dan penggalang garuda. Sang garuda sudah menerima
amanat.
(laporan NAJA)

Tiada ragu saat terjun disebuah arena maka tiada ragu pula
Kakak Pembina meninggalkan upacara setelah lahir garuda-
garuda generasi muda.
(Pembina upacara meninggalkan tempat upacara)

Kita bangga, semua bangga, dan semua ingin pramuka garuda


lahir dan lahir terus menerus dan tekad untuk itu
terungkapkan lewat jabat tangan Selamat Untuk Sang Garuda.
Akhirnya matahari yang mulai ke barat menjadi isyarat agar
kita tak pernah lupa bagaimana kita berangkat, dan darimana
kita pulang, selamat jalan sampai berjumpa dilain
kesempatan.

Anda mungkin juga menyukai