Cahaya matahari mengantarkan syukur kita, bangga hati ini
karna di hari yang indah ini telah lahir garuda teladan sebagai tiang negara. Pada Langkah gagahnya mengisyaratkan dia siap berjalan ke tengah arena pengabdian, (anak masuk, anak prada siaga dan penggalang yang akan dilantik menempatkan diri)
Berbahagialah kita di hari yang terpilih menghadirkan
teladan-teladan yang gagah di hati dan jiwanya tertanam tanggungjawab untuk menjadi manusia utama. Dialah yang berdiri menanti perintah Pembina kiranya Kak IMAM, atas nama ketua kwartir ranting selaku Pembina upacara berkenan menempatkan diri. (Pembina upacara menempatkan diri)
Siaga, penggalang yang Tangguh menjadi potret kemandirian
diri yang luar biasa. Dari mulut dan hatinya taka da kata lain selain kata SIAP. (SETIA, SIAP, SEDIA) (laporan dari penggalang) Bertindak utama menjadi kewajiban setiap praja muda karana, disetiap ucapan dan tindakannya berani ditanggungjawabkan di bawah sang Merah Putih. (bendera masuk)
Sang Begawan yang bijak selalu tak lepas dari arena
bimbingan, bahwa bergantinya generasi harus terjadi sebagaimana hari ini akan melantik 10 siaga dan 25 penggalang. 10 siaga dan 25 penggalang garuda yang gagah sebagai pramuka siaga dan penggalang garuda dengarkanlah perintah dan sabdanya. (tanya jawab, dilanjutkan pelantikan oleh Pembina upacara)
sang merah putih menjadi saksi lahirnya sang pramuka garuda
siaga dan penggalang yang sejati. makna berani dan suci pasti tetap dijaga dan disimpan selayaknya simbol kebesaran negeri tercinta. Sebutan pramuka siaga dan penggalang garuda telah disandangnya, bukan hal yang rendah tapi sebaliknya menjadi kebanggaan keluarga, agama, bangsa dan negara. Maka bapak dan ibu yang telah membesarkannya berkenan menyematkan tanda harian pramuka garuda sebagai lambang bahwa di dada putra-putrinya tersimpan amanat yang mulia. (penyematan) (anak membisikkan orangtuanya untuk berhadap-hadapan) Kata bangga tak akan pernah berhenti tetapi harus ingat diarah jalan yang akan kita tempuh masih menunggu sulaman Tindakan kebaikan dan saat ini harus menutup kisah lahirnya siaga dan penggalang garuda. Sang garuda sudah menerima amanat. (laporan NAJA)
Tiada ragu saat terjun disebuah arena maka tiada ragu pula Kakak Pembina meninggalkan upacara setelah lahir garuda- garuda generasi muda. (Pembina upacara meninggalkan tempat upacara)
Kita bangga, semua bangga, dan semua ingin pramuka garuda
lahir dan lahir terus menerus dan tekad untuk itu terungkapkan lewat jabat tangan Selamat Untuk Sang Garuda. Akhirnya matahari yang mulai ke barat menjadi isyarat agar kita tak pernah lupa bagaimana kita berangkat, dan darimana kita pulang, selamat jalan sampai berjumpa dilain kesempatan.