Anda di halaman 1dari 86

JADI RESELLER BUKU

OMSET RATUSAN JUTA

Akademi Reseller Djawara i


UU No 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta

Fungsi dan sifat hak cipta Pasal 4


Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a merupakan hak eksklusif
yang terdiri atas hak moral dan hak ekonomi.
Pembatasan Pelindungan Pasal 26
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, Pasal 24, dan Pasal 25 tidak
berlaku terhadap:
i. Penggunaan kutipan singkat Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait untuk
pelaporan peristiwa aktual yang ditujukan hanya untuk keperluan penyediaan
informasi aktual;
ii. Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait hanya untuk kepentingan
penelitian ilmu pengetahuan;
iii. Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait hanya untuk keperluan
pengajaran, kecuali pertunjukan dan Fonogram yang telah dilakukan
Pengumuman sebagai bahan ajar; dan
iv. Penggunaan untuk kepentingan pendidikan dan pengembangan ilmu
pengetahuan yang memungkinkan suatu Ciptaan dan/atau produk Hak
Terkait dapat digunakan tanpa izin Pelaku Pertunjukan, Produser Fonogram,
atau Lembaga Penyiaran.
Sanksi Pelanggaran Pasal 113
1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan
Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun
dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau
pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f,
dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana
penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Akademi Reseller Djawara ii


JADI RESELLER BUKU
OMSET RATUSAN JUTA

Akademi Reseller Djawara

Akademi Reseller Djawara iii


JADI RESELLER BUKU BISA OMSET RATUSAN JUTA : UNTUNG DARI
PERSIAPAN MATANG

Akademi Reseller Djawara

Desain Cover :
Rulie Gunadi

Sumber :
www.shutterstock.com

Tata Letak :
Amry Rasyadany

Proofreader :
Avinda Yuda Wati

Ukuran :
vi, 78 hlm, Uk: 14x20 cm

Cetakan Pertama :
April 2021

Hak Cipta 2021, Pada Penulis

Isi diluar tanggung jawab percetakan

Copyright © 2021 by Deepublish Publisher


All Right Reserved

Hak cipta dilindungi undang-undang


Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau
memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
tanpa izin tertulis dari Penerbit.

PENERBIT DEEPUBLISH
(Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA)
Anggota IKAPI (076/DIY/2012)
Jl.Rajawali, G. Elang 6, No 3, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman
Jl.Kaliurang Km.9,3 – Yogyakarta 55581
Telp/Faks: (0274) 4533427
Website: www.deepublish.co.id
www.penerbitdeepublish.com
E-mail: cs@deepublish.co.id

Akademi Reseller Djawara iv


KATA PENGANTAR

Salam sukses para pengusaha sukses.

Buku ini tidak akan berarti apapun, hingga anda


bertindak dan berusaha hingga anda merasa lelah. Semua
proses yang dijalankan untuk mencapai kesuksesan harus
didasari oleh tujuan, pengetahuan, aksi dan harapan serta doa.
Jadikan setiap usaha anda memiliki tujuan untuk kepentingan
banyak orang. Buku ini tidak lebih bernilai daripada yang
membaca, karena pengalaman adalah guru yang mengajarkan
setiap pengetahuan secara lengkap tidak terpisah dan tidak
terfikirkan oleh siapapun.
Buku ini kami buat agar menjadi pendamping dan
tambahan pengetahuan sebagai bekal dalam menjalankan usaha
anda. Buku ini terpisah pisah dalam beberapa bahasan, anda
harus menyelesaikan secara tuntas membacanya agar dapat
memahami secara utuh. Tapi buku ini bukan satu satunya
acuan atau bacaan anda untuk berkembang. Ada ratusan
bahkan ribuan buku lainnya yang ada di perpustakaan, toko
buku, dan buku lainnya dalam bentuk yang berbeda.
Pengetahuan akan ditemukan dimanapun, tapi buku
menjelaskan secara ringkas apa yang perlu anda ketahui.
Jangan jadikan buku ini satu satunya referensi, tapi
tuntaskan setiap referensi yang anda dapatkan. Jika anda telah
memulainya, anda juga harus menyelesaikannya.

Salam dari penyusun di neptunus.

Akademi Reseller Djawara v


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................v
DAFTAR ISI ...............................................................................vi
Mindset Jualan vs Mindset Bisnis ..............................................................2
Masih Ragu Jualan Buku? Ini Loh Alasan Jualan Buku Itu
Menguntungkan............................................................................................5
Tips Berani Jualan + Mengatasi Grogi, Takut, Malu dan
Menumbuhkan Percaya Diri ......................................................................9
Menyusun 5W 1H Konsumen + Buyer Persona .................................. 12
Memahami Perilaku dan Gaya Hidup Konsumen Milenial ............. 20
Customer Oriented .................................................................................... 26
Motivasi Orang untuk Membeli Produk .............................................. 31
Cara Memahami dan Menyikapi Kompetitor ..................................... 36
Cara Jualan dan Cara Nawarin + yang Tidak Boleh
Dilakukan Saat Jualan .............................................................................. 41
Skill Jualan dengan Mudah ...................................................................... 45
Membuat Daftar Kesalahan, Penolakan, dan Evaluasi Diri ............. 51
Meminta Testimoni Konsumen .............................................................. 54
Teknik Closing & Teknik Follow Up .................................................... 59
Cara Membuat Katalog Produk .............................................................. 62
Membuat Konten Marketing ................................................................... 66
Membuat Video Promosi Sederhana ..................................................... 71
Membuat Desain Praktis dan Mudah .................................................... 75

Akademi Reseller Djawara vi


"JANGAN PERNAH MENYERAH.
PEMENANG TIDAK PERNAH
MENYERAH DAN ORANG YANG
MENYERAH TIDAK PERNAH
MENANG."
- Ted Turner -

Akademi Reseller Djawara 1


Mindset Jualan vs Mindset
Bisnis

Sukses menjadi reseller perlu membangun mindset jualan


yang tepat, dan perlu diketahui bahwa berbeda dengan mindset
menjadi pebisnis. Apa saja perbedaannya? Berikut detailnya.

1. Cara Memandang Konsumen


Perbedaan pertama adalah dari segi cara memandang
konsumen, reseller bisa disebut sebagai pedagang atau penjual.
Dalam memandang konsumen seorang penjual akan melihat
konsumen sebagai sosok yang perlu mengeluarkan uang
sebanyak mungkin.
Sehingga berupaya untuk membuat konsumen berbelanja
lebih banyak, dengan berbagai teknik penawaran. Misalnya
memberi diskon khusus jika transaksi belanja mencapai Rp500
ribu atau dengan kebijakan lainnya.
Sedangkan di mata pebisnis atau pengusaha, konsumen
adalah sosok yang perlu dijaga hubungan baiknya. Sehingga
pebisnis biasanya akan memberikan kualitas terbaik dan harga
yang menarik untuk mendapatkan kepercayaan konsumen.

2. Proses Perencanaan
Perbedaan berikutnya ada pada perencanaan kegiatan,
bagi pedagang perencanaan adalah hal yang tidak begitu
penting. Sebab fokus utamanya adalah menjual produk
sebanyak mungkin bagaimanapun caranya.
Sedangkan pebisnis biasanya akan menyusun rencana
baik itu rencana jangka pendek maupun jangka panjang.

Akademi Reseller Djawara 2


Sehingga ketika dijalankan seorang pebisnis akan memantau
hasil perencanaan tersebut, apakah sesuai harapan atau tidak.

3. Sistem Kerja
Penjual biasanya menjadi
sosok yang bekerja keras karena
semua pekerjaan dilakukan
sendiri. Sedangkan pengusaha
selain bekerja keras juga
cenderung bekerja secara
cerdas dengan membentuk tim
dan manajemen. Sehingga
setelahnya tinggal fokus
melakukan monitoring.

4. Proses Mendapatkan Uang


Bagi pedagang, cara menghasilkan uang adalah menjual
produk dengan teknik yang tepat dan semenarik mungkin.
Sedangkan bagi pebisnis, uang akan datang ketika bisnis
tersebut tumbuh semakin besar dan kredibilitasnya ikut
terbentuk. Sehingga akan berupaya keras untuk membesarkan
bisnis yang dijalankan.

5. Waktu yang Dibutuhkan


Seorang pedagang memiliki waktu yang banyak untuk
menjual barang-barangnya. Sehingga waktu untuk bertemu
dengan relasi sangat terbatas. Sebaliknya, pada pengusaha
justru waktu untuk mengawasi bisnis sangat terbatas
sedangkan waktu untuk bertemu dan menjaring relasi baru
sangat berlimpah.

Akademi Reseller Djawara 3


Sumber:
https://caradapatuangonlinemudah.wordpress.com/2016/04/03/6
-mindset-yang-harus-anda-miliki-agar-bisnis-online-
anda-sukses-lebih-cepat/ (Anonim, 2016) akses: 23 Des
2020 jam 10:00 WIB.
https://www.alona.co.id/inspirasi/mindset-entrepreneur/
(Anonim, 2018) akses: 23 Des 2020 jam 10.00 WIB.

Akademi Reseller Djawara 4


Masih Ragu Jualan Buku? Ini
Loh Alasan Jualan Buku Itu
Menguntungkan

Pernahkah terpikirkan untuk menjual buku dan


kemudian orderan mengalir dengan deras? Hal ini ternyata
sangat mungkin untuk terjadi, selama memasarkan produk
buku tersebut dengan cara yang benar.
Langkah pertama untuk sukses berjualan buku adalah
mengetahui kenapa menjual produk literatur ini tepat untuk
dilakukan. Tujuannya adalah membangun mindset jualan yang
kuat, sebab yang namanya jualan dijamin tidak selalu mulus
seperti jalan tol. Ada saja halangan dan rintangannya.

Alasan Kenap a Harus Menjual Buku


Jika masih menimbang-nimbang untuk menjadikan buku
sebagai produk dagang, maka bisa menyimak beberapa alasan
berikut yang membuatnya tepat untuk dipilih:

1. Menjual Produk yang Bermanfaat


Alasan pertama kenapa perlu menjual atau menjadi
penjual buku adalah karena buku termasuk produk yang
bermanfaat. Menjual produk yang bermanfaat sama artinya
melakukan kebaikan setiap kali menawarkannya ke calon
pembeli.
Buku dikatakan bermanfaat karena memang menjadi
gudangnya ilmu sekaligus jendela untuk melihat dunia. Lewat
buku, seseorang bisa memiliki wawasan lebih luas dan

Akademi Reseller Djawara 5


pengalaman yang menarik sekalipun tidak mengalaminya
secara langsung.
Buku kemudian menjadi kebutuhan bagi sejumlah
kalangan yang mencintai kegiatan membaca dan selalu haus
untuk mengembangkan diri. Lewat buku juga, kontribusi
penjual dalam mencerdaskan generasi penerus bangsa terbuka
lebar. Sebab sama artinya menjual ilmu pengetahuan kepada
orang banyak.

2. Pangsa Pasar Jelas dan Abadi


Siapa yang merasa ragu menjual buku karena mengira
pangsa pasarnya sempit? Pemikiran ini ternyata sangat keliru,
sebab pangsa pasar buku itu sangat luas, bergantung jenis atau
genre buku tersebut.
Tidak masalah fokus menjual novel saja, tidak masalah
juga fokus menjual buku pendidikan. Masing-masing pangsa
pasarnya jelas dan luas. Buku non fiksi seperti novel bisa
menyasar segala segmen pasar.
Sedangkan buku pendidikan bisa menyasar tenaga
pendidik maupun peserta didik.
Yakni guru, dosen, mahasiswa,
dan pelajar. Siklus di dalam dunia
pendidikan terus berputar, setiap
tahunnya akan ada siswa dan
mahasiswa baru.
Semuanya membutuhkan
buku pendidikan, sehingga siklus
target pasar ini terus bergerak dan
tidak mengenal kata mati. Inilah
alasan kenapa menjual buku
dikatakan punya target pasar yang abadi.

Akademi Reseller Djawara 6


3. Tidak Rusak dan Kedaluwarsa
Ingin berjualan produk yang banyak diminati sekaligus
minim risiko? Maka buku adalah jawabannya. Sebab buku tidak
seperti produk makanan yang mudah basi dan ada tanggal
kedaluwarsa.
Buku juga tidak seperti pakaian yang modelnya bisa
usang karena tergerus perkembangan tren fashion. Produknya
bandel, atau tidak mudah rusak sehingga memiliki risiko yang
sangat kecil.
Jika khawatir rugi usai menstok sekian judul buku, maka
bisa memulai bisnis niaga buku dengan menjadi reseller. Tidak
perlu menstok, cukup melakukan order ke pusat pada saat ada
pelanggan yang melakukan pembelian.

4. Bisa Dijual Di mana Saja


Alasan lainnya kenapa buku perlu dipilih sebagai produk
dagang atau niaga adalah karena sifatnya yang bisa dijual di
mana saja. Dijual langsung ke kampus-kampus, bisa. Dijual
online di sosial media, bisa. Dijual di marketplace, bisa. Dijual di
stand pameran, bisa.
Semua media penjualan bisa dimasuki saat kamu memilih
berjualan buku. Jadi, tidak perlu pusing memikirkan lapak
karena kamu bisa menjualnya secara online. Jika khawatir dijual
online tidak laku, buku bisa dijual langsung. Sehingga sangat
fleksibel.
Uraian di atas tentu menyadarkan kamu bahwa buku
adalah produk dagang yang sangat potensial. Sehingga tidak
perlu ragu dan berpikir sampai ratusan kali untuk menjualnya.
Langsung saja dieksekusi!

Akademi Reseller Djawara 7


sumber:
http://www.sukrisnosantoso.com/2016/01/7-alasan-mengapa-
aku-berjualan-buku.html (Sukrisno Santoso, 2016)
akses: 3 Feb 2021 jam 10:00 WIB.
https://www.hernaldozuniga.com/alasan-mendaftar-reseller-
buku/ (Anonim, Januari 2020) akses: 3 Feb 2021 jam 10
WIB.

Akademi Reseller Djawara 8


Tips Berani Jualan + Mengatasi
Grogi, Takut, Malu dan
Menumbuhkan Percaya Diri

Ada banyak sekali pilihan untuk bisa menghasilkan uang,


kebanyakan orang memiliki bekerja di sebuah perusahaan.
Namun ketika bosan dan jenuh maka memilih untuk berjualan.
Setelah sekian lama menjadi karyawan kemudian banting
setir menjadi penjual, tentu tidak langsung pintar melayani dan
menghadapi pembeli. Ada kalanya merasa grogi dan kurang
percaya diri. Mengatasinya, bisa dengan cara berikut ini:

1. Mengasah Skill Berjualan


Penyebab grogi maupun malu dalam berjualan biasanya
karena belum memiliki ilmu yang cukup sebagai penjual. Oleh
sebab itu penting untuk membekali diri dengan ilmu berjualan
yang baik dan efektif.
Bisa belajar dari ahli yang sudah berpengalaman, dari
literatur, dari video tutorial di internet, ikut seminar, dan
sebagainya. Semakin banyak skill yang dipelajari dan dikuasai
semakin siap melayani pembeli dan sukses menjadi pedagang.

2. Membiasakan Diri Melayani Pembeli


Rasa percaya diri yang kurang dan sering diserang grogi
saat melayani pembeli juga bisa disebabkan karena belum
terbiasa. Beralih profesi dari karyawan ke pedagang butuh
proses adaptasi.
Selain memperkaya ilmu dan keahlian berjualan, kamu
juga perlu terus membiasakan diri bertemu dan melayani

Akademi Reseller Djawara 9


pembeli. Sebab semakin terbiasa semakin terasa mudah
meyakinkan pembeli untuk berbelanja lebih banyak.

3. Mulailah Berjualan dari Orang Terdekat


Apabila masih tergolong pemula di dunia niaga atau
berdagang, maka untuk mengatasi grogi dan rendahnya rasa
percaya diri bisa dengan latihan. Yakni dimulai dengan menjual
produk ke orang terdekat yang sudah dikenal.
Sehingga bisa belajar bagaimana melayani pembeli
dengan baik dan profesional. Sekaligus mampu meyakinkan
pembeli bahwa produk yang disediakan adalah yang terbaik.

4. Mengubah Sikap dalam Melayani Pembeli


Menentukan atau mengubah sikap dalam melayani
pembeli akan membantu kamu sukses menjadi penjual.
Termasuk penjual buku pendidikan dan kategori lainnya.
Selama ini berjualan diartikan sebagai kegiatan memaksa
pembeli untuk berbelanja.
Padahal aktualnya tidak demikian,
karena berjualan adalah mampu
menyediakan produk dan layanan
yang prima. Sehingga bisa
meyakinkan pembeli untuk
berbelanja dengan sukarela tanpa
dipaksa, termasuk belanja lebih
banyak dari seharusnya.

Akademi Reseller Djawara 10


5. Memahami Keinginan Pembeli
Menghilangkan grogi saat berjualan buku juga bisa
dengan mencoba memahami keinginan pembeli. Misalnya
menanyakan dulu buku seperti apa yang dicari atau judul apa
saja yang dibutuhkan.
Ketika yakin bisa menyediakan buku yang dibutuhkan
maka akan lebih percaya diri untuk menyodorkannya. Sekaligus
menawarkan judul buku yang lainnya. Oleh sebab itu penting
untuk membangun interaksi dengan calon pembeli agar benar-
benar menjadi pembeli.

Sumber:
https://business.tutsplus.com/id/tutorials/how-to-overcome-
your-fear-of-sales-and-rejection--cms-28466 (Celine
Roque, 2017) akses: 1 Des 2020 jam 09.00 WIB.
http://www.reesays.com/tips-bisnis-4-cara-mengatasi-rasa-
takut-nggak-bisa-jualan/ (Riana, 2016) akses: 1 Des 2020
jam 09.00 WIB.

Akademi Reseller Djawara 11


Menyusun 5W 1H Konsumen +
Buyer Persona

Sukses dalam menekuni bisnis, misalnya menjadi reseller


buku pendidikan. Maka penting sekali untuk menyusun 5W 1H
konsumen, agar bisa menyajikan teknik pemasaran yang tepat
dan juga efektif. Berikut detailnya:

1. Who
Pertanyaan pertama adalah who atau siapa? Jadi, dalam
menyusun strategi pemasaran buku pendidikan kamu terlebih
dahulu harus menentukan siapa target pasar. Apakah kalangan
ibu rumah tangga, mahasiswa, pelajar, orang kantoran, tenaga
pendidik, dan lain sebagainya.
Sebab dengan target pasar yang berbeda maka teknik
pendekatan dan bahasa marketing-nya pun akan ikut berbeda.
Inilah alasan kenapa setiap perusahaan punya strategi khas
untuk menggaet minat konsumennya.

2. Where
Pertanyaan kedua adalah where atau di mana, yakni
mengetahui di mana lokasi calon target pasar. Apakah di
kampus, sekolah, pasar, kawasan perumahan, atau yang
lainnya? Sebab lokasi ini akan membantu menentukan di mana
kegiatan promosi ideal untuk dilakukan.
Sehingga kegiatan promosi tersebut bisa dilihat langsung
oleh target pasar, yang tentu meningkatkan efektivitasnya. Hal
ini tentu berlaku untuk pemasaran online dan offline. Misalnya
jika target pasar adalah anak muda, maka bisa memilih media
promosi di sosial media populer.

Akademi Reseller Djawara 12


3. What
Pertanyaan berikutnya adalah what atau apa, yakni
mengetahui apa yang sebenarnya dijual. Setelah mengetahui
apa yang dijual maka akan lebih mudah menentukan nilai lebih
yang akan ditonjolkan.
Misalnya jika menjual buku pendidikan, maka cek
kelebihannya apa saja dan kemudian dijadikan titik fokus untuk
dikelola dan disampaikan kepada pembeli agar langsung
tertarik.
Misalnya hanya menjual buku orisinal, bisa memesan
kapan saja dalam jumlah berapa saja, mendapatkan pelayanan
24 jam, dan lain-lain. Sehingga apa yang dijual ini nantinya
akan tampak sebagai pilihan terbaik dibanding produk serupa
dari kompetitor.

4. When
Pertanyaan berikutnya
adalah when atau kapan,
yakni bertujuan untuk
mengetahui kapan kamu bisa
menjual produk buku
pendidikan? Apakah dijual
hanya di jam operasional
kantor pada umumnya atau
disesuaikan kondisi?
Jika kamu menjadi reseller
buku pendidikan sebagai
sampingan maka bisa dikerjakan di
jam kosong. Misalnya setelah jam kantor

Akademi Reseller Djawara 13


selesai, dan jika memang menjadikannya pekerjaan utama maka
silahkan membuka layanan pembelian buku kapan saja.

5. Why
Berikutnya adalah why atau kenapa, yakni untuk
mengetahui alasan terkuat kenapa pembeli harus membeli buku
tersebut di tempatmu. Sebab pesaing dengan buku yang sama
mungkin ada, sehingga kamu harus punya alasan.
Alasan ini menjadi ciri khas sekaligus keunggulan buku
yang kamu jual dibanding kompetitor. Misalnya jaminan
memperoleh buku asli bukan buku bajakan dan bukan juga
buku second. Bisa juga menawarkan promo bundling yang tidak
disediakan kompetitor.

6. How
Terakhir adalah how atau bagaimana, dan tujuannya
adalah menentukan bagaimana buku-buku pendidikan ini kamu
jual. Apakah hanya ditawarkan langsung ke calon pembeli?
Atau memilih berjualan di sosial media, website, marketplace,
stand pameran, dan sebagainya?
Menentukan media untuk berjualan penting agar bisa
menyiapkan segala yang dibutuhkan. Supaya bisa tampil
profesional, dan mendapatkan kepercayaan dari pembeli.
Setelah merumuskan 5W 1H tersebut maka kamu bisa
lebih mudah dalam melakukan pemasaran buku pendidikan.
Sebab sudah tahu akan menjual apa, bagaimana menjualnya,
memahami kelebihan produknya, dan sebagainya.

Akademi Reseller Djawara 14


Car a Membuat Tar get Penju alan
Sebagai seorang reseller atau penjual buku, maka dijamin
akan sangat akrab dengan target penjualan. Sekalipun dari
mitra tidak ditetapkan targetnya, namun bisa ditentukan sendiri
untuk dijadikan motivasi. Menerapkan soft selling maupun hard
selling juga bertujuan untuk mencapai target penjualan
tersebut.
Menentukan target penjualan buku ternyata ada
tekniknya, sehingga tidak asal-asalan untuk dibuat dalam skala
angka. Baik itu dalam satuan Rupiah maupun dalam satuan
eksemplar. Lebih detail memahami mengenai target penjualan,
simak penjelasan di bawah ini.

Apa Itu Tar get Penjualan?


Sebelum membahas lebih dalam, sebaiknya memahami
dulu apa itu target penjualan. Jadi, target penjualan memiliki
definisi sebagai unit atau value dari produk maupun jasa yang
harus dijual dalam periode waktu tertentu.
Jadi, ketika kamu menjual buku pendidikan maka target
penjualan bisa dalam bentuk total uang penjualan bisa juga
dalam bentuk total eksemplar. Atau berapa judul yang sudah
laku terjual.
Angka pencapaian ini tentunya akan mendorong kamu
untuk lebih giat berpromosi dan berjualan buku. Sehingga ke
depannya angka yang berhasil dicapai melebihi dari target yang
telah ditentukan.

Akademi Reseller Djawara 15


Tujuan Menetapk an Tar get
Menetapkan target penjualan tentu bukan tanpa tujuan,
justru dengan adanya target inilah perkembangan usaha jualan
bisa terjamin. Sebab penetapannya memiliki sejumlah tujuan
berikut ini:
a. Menjadi sarana untuk mengukur kinerja selama satu
bulan atau dalam periode waktu tertentu yang
ditentukan, apakah sudah bisa dikatakan bagus, biasa,
atau buruk.
b. Menjadi media untuk mengetahui jumlah pendapatan dan
omzet kotor penjualan.
c. Dijadikan sebagai bahan bakar semangat untuk aktif
berpromosi, sampai target terpenuhi atau melebihi.
d. Menjadi bahan evaluasi ketika target belum terpenuhi,
agar bisa dicari solusi supaya di periode selanjutnya bisa
mencapai target tersebut.
e. Meningkatkan kreativitas dalam
berjualan, sebab fokus pada
pencapaian target sehingga
lebih kreatif dalam
mempromosikan buku
pendidikan yang dijual.
f. Meningkatkan
kesempatan untuk
sukses menjadi reseller
buku pendidikan
berkualitas, lewat
penjualan yang tinggi dan
keuntungan yang lumayan
besar.

Akademi Reseller Djawara 16


Car a Membuat Tar get
Menetapkan target penjualan punya banyak tujuan dan
manfaat seperti yang disampaikan di atas. Lalu, bagaimana
menetapkan target penjualan yang tepat? Sebab penentuan
target ini harus teliti, jangan sampai asal agar bisa dicapai dan
menjadi motivasi.
Pasalnya jika target terlalu rendah maka semangat
menjual buku pendidikan akan mudah melempem, karena
kurangnya motivasi. Sebaliknya, jika target terlalu tinggi
sebelum beraksi dijamin akan pesimis duluan. Sebab tahu target
tersebut tidak mungkin bisa dicapai.
Supaya penentuan target penjualan ini tepat, maka bisa
menerapkan beberapa cara mudah berikut ini:

1. Disesuaikan Data
Cara pertama untuk menentukan target penjualan adalah
disesuaikan dengan data penjualan bulan sebelumnya. Misalnya
di bulan Januari penjualan buku mencapai 10 eksemplar untuk
judul acak.
Maka untuk menentukan target di bulan Februari adalah
ada peningkatan sekian persen dari bulan Desember tadi.
Misalnya dinaikkan 50 persen, maka target penjualan bulan
Februari menjadi 15 eksemplar buku.

2. Bisa Diukur
Target penjualan yang dibuat juga sebaiknya bisa diukur,
baik itu dengan angka maupun dengan value yakni dihitung
dengan nominal uang. Tentukan ukuran target yang akan
dipakai, dan pastikan bisa diukur.
Misalnya target memakai eksemplar, maka dalam sebulan
ada angka sekian eksemplar yang harus atau diusahakan

Akademi Reseller Djawara 17


terjual. Sedangkan jika target ini pada nominal atau omzet,
maka bisa dibuat angka yang diukur. Misalnya menyebut angka
Rp500 ribu, Rp1 juta, dan seterusnya.

3. Pastikan Bisa Diraih


Menentukan target penjualan juga perlu dipastikan kamu
bisa meraihnya, jangan capek-capek membuat target yang
mustahil untuk diraih. Jadi, silahkan melihat rata-rata penjualan
dalam enam bulan atau 12 bulan.
Target yang dibuat bisa dibuat lebih tinggi bisa pula
dibuat sama setiap tahunnya. Jika menggunakan data maka
angka yang ditentukan dalam target sifatnya menjadi bisa dan
mudah diraih.

4. Target Realistis
Cara berikutnya adalah menentukan angka target
penjualan secara realistis. Yakni diseimbangkan dengan banyak
faktor yang mempengaruhi penjualan buku pendidikan.
Misalnya saja di tengah musim liburan, tentu angka
penjualan akan menurun dibanding musim belajar berjalan.
Jadi, menentukan target juga harus disesuaikan dengan
beberapa faktor supaya lebih realistis.

5. Menentukan Batas Waktu


Cara berikutnya adalah dengan menentukan batas waktu,
sehingga mempermudah pengukuran pencapaian target. Paling
mudah kamu bisa membuat batas waktu dalam 30 hari atau satu
bulan.
Sehingga setelah lewat dari batas waktu tersebut bisa
melakukan rekapan, untuk mengetahui total jumlah buku yang

Akademi Reseller Djawara 18


terjual. Sekaligus mengetahui berapa omzet penjualan yang
dicapai.
Tanpa batas waktu maka akan sulit untuk menentukan
seberapa banyak pencapaian sudah dilakukan. Sehingga adanya
batas waktu bertujuan untuk menghitung pencapaian yang
sudah berhasil dilakukan.
Menentukan target penjualan memang hal penting untuk
Anda yang memang menjual suatu produk atau jasa, termasuk
buku pendidikan. Supaya bisa fokus berjualan dan terus
mengembangkan diri untuk mencapai dan melebihi target yang
sudah ditentukan tersebut.

Sumber:
https://ninosutrisno.wordpress.com/2013/03/15/5-w-1-h-
sebagai-strategi-marketing-bisnis/ (Nino Sutrisno,
Maret 2013). Akses: 6 Jan 21 jam 08:00 WIB.
https://www.contentplant.com/content-marketing-5w-1h-
company-needs-combination/ (Dakshita Sinha) akses: 6
Jan 21 jam 08.00 WIB.

Akademi Reseller Djawara 19


Memahami Perilaku dan Gaya
Hidup Konsumen Milenial

Reseller buku pendidikan di masa sekarang tentu


menyasar segmen pasar dari kalangan mahasiswa, yang masuk
ke dalam generasi milenial. Memiliki pelanggan dari kalangan
milenial menuntut kamu untuk memahami karakter khas
generasi Z tersebut.
Pemahaman ini penting untuk bisa menentukan strategi
pemasaran yang benar-benar tepat atau efektif. Sebab
pendekatan yang dilakukan tentu perlu dibedakan saat
menawarkan buku ke kalangan dosen, yang umumnya
merupakan generasi Y.

Akademi Reseller Djawara 20


Mengen al Karakter Generasi Milenial
Langkah pertama untuk menentukan strategi pemasaran
yang tepat, kamu wajib paham karakter atau perilaku dan gaya
hidup kalangan milenial. Berikut adalah beberapa karakter khas
yang secara umum dimiliki generasi milenial:

1. Mengutamakan Passion
Karakter pertama yang dimiliki oleh sebagian besar
kalangan milenial adalah mengutamakan passion. Setiap kali
hendak memutuskan apapun mereka akan menghubungkan
dengan passion yang dimiliki.
Jika memang mendapatkan tawaran produk atau jasa
yang berhubungan dengan passion tersebut, mereka akan selalu
mengambil tawaran tersebut. Begitu juga sebaliknya, sehingga
seolah-olah mereka sudah menemukan jati diri dan
menjadikannya sebagai patokan dalam mengambil keputusan
apapun.

2. Mudah Mengikuti Tren


70 persen kalangan milenial mengaku mudah sekali
terpengaruh oleh kondisi di sekitarnya. Artinya mereka
cenderung sangat terbuka dengan tren sekaligus mudah
terbawa arus.
Ketika orang-orang di sekitarnya menyukai produk A
maka yang lainnya akan mengikuti membeli dan menggunakan
produk A tersebut, begitu seterusnya. Sehingga melakukan
promosi di kalangan milenial bisa lebih mudah.
Sebab kamu cukup mempengaruhi satu atau dua dari
mereka dan jika sukses, maka keseluruhan kelompok akan ikut
terpengaruh. Sehingga memberi kemudahan yang praktis dalam
menetapkan strategi pemasaran produk.

Akademi Reseller Djawara 21


3. Selalu Ingin Mengembangkan Diri
Kalangan milenial akan selalu merasa tertantang untuk
mengembangkan diri, dengan sifat keingintahuan yang besar.
Tidak heran jika sebagian besar dari mereka menyukai proses
uji coba pada banyak hal terutama hal yang baru dikenalnya.
Ketertarikan mereka untuk belajar hal baru dan
menguasainya membuat pengenalan produk yang membantu
mengembangkan diri menjadi lebih mudah. Selain itu, mereka
juga lebih tertarik pada produk baru yang unik, menarik, dan
inovatif. Termasuk dari segi teknik pemasaran yang dibuat
sekreatif mungkin.

4. Menyukai Hal-Hal Praktis


Kemajuan teknologi membuat segala sesuatu seperti
berada dalam genggaman, sehingga kalangan milenial akrab
sesuatu yang praktis Semakin praktis dan minim pengorbanan
maka akan membuat mereka menyukainya.
Menjual produk dan jasa apapun yang membantu mereka
meminimalkan pengorbanan cenderung laris manis. Sehingga
perlu mempertimbangkan sistem pelayanan yang murah dan
praktis agar tidak kesulitan mendapatkan perhatian kalangan
milenial.

5. Mencintai Hal-Hal Berbau Teknologi


Milenial selalu akrab dengan teknologi, apalagi yang
berbau digital sebab mereka selalu aktif menggunakan media
digital dalam bentuk apapun. Inilah alasan kenapa teknik
pemasaran zaman sekarang lebih condong ke optimasi media
digital dibanding konvensional.

Akademi Reseller Djawara 22


6. Menyukai Fleksibilitas
Hal-hal yang sifatnya terlalu tegas atau saklek akan
dibenci oleh kalangan milenial, karena mereka cenderung
menyukai hal-hal yang fleksibel. Sehingga teknik pemasaran
untuk kalangan milenial sebaiknya mengutamakan fleksibilitas.
Misalnya dari segi harga, bundling, proses order, proses
klaim garansi, dan lain sebagainya. Sehingga mereka tidak
merasa keberatan dan selalu dengan mudah mengeluarkan cuan
dari kantong.

7. Suka Diarahkan Bukan Dipimpin


Generasi milenial umumnya juga lebih suka diarahkan
bukannya dipimpin, sehingga untuk mendapatkan perhatian
mereka. Penting untuk menyajikan konten promosi yang
mengarahkan mereka, sehingga teknik soft selling sangat tepat
untuk diaplikasikan.
Sehingga tidak ada kesan memaksa mereka untuk
melakukan pembelian, namun menyadarkan mereka bahwa
membeli produk yang ditawarkan adalah kebutuhan dan juga
keharusan yang menguntungkan.

8. Punya Ketertarikan Tinggi Menjadi Entrepreneur


Generasi milenial secara umum juga menyukai kegiatan
yang mengarahkan mereka menjadi entrepreneur atau
pengusaha. Sebab sekali lagi mereka lebih suka diarahkan
bukan dipimpin.
Menjadi pelaku usaha akan membuat mereka
mengarahkan banyak orang bukannya diarahkan. Sehingga
mereka memiliki kebebasan yang lebih luas, karakter ini tentu
perlu dipahami agar mampu menyajikan konten promosi yang
relevan.

Akademi Reseller Djawara 23


9. Mudah Bosan
Anak muda di zaman sekarang memang cenderung
mudah sekali bosan, sehingga selalu tertarik untuk mencoba hal
baru. Sekalipun hal tersebut cukup menantang dan membuat
mereka keluar dari zona nyaman.
Hal ini mengajak para pelaku penjualan untuk
menerapkan teknik pemasaran yang selalu berbeda dan selalu
diperbaharui. Sehingga meskipun menjual produk yang sama,
namun ketika dipasarkan dengan teknik yang baru dan segar.
Generasi milenial tetap akan lebih mudah tertarik.
Karena menyukai kreativitas dari tim marketing-nya.
Oleh sebab itu mengembangkan kreativitas agar selalu mampu
menyajikan teknik promosi yang segar dan baru perlu
dilakukan.

10. Menyukai Event yang Berhubungan dengan Dirinya


Karakter kalangan milenial yang menyukai hal-hal baru,
seru, dan menantang membuat berbagai kegiatan acara atau
event banyak yang didatangi. Sebab dengan aktif mengikuti
event maka mereka bisa mengenal hal baru, mencoba hal lebih
seru, dan juga mengembangkan diri.
Oleh sebab itu saat memasarkan suatu produk maupun
jasa ada baiknya untuk aktif dalam kegiatan tertentu. Yakni
yang memang berhubungan dengan produk yang dijual.
Misalnya jika kamu menjual buku pendidikan, maka bisa
ikut meramaikan acara berbau pendidikan. Seperti pameran
buku, pameran pendidikan luar negeri, pameran program
beasiswa, seminar pendidikan, dan lain-lain.

Akademi Reseller Djawara 24


Car a Menjangkau Milenial
Setelah memahami perilaku dan juga gaya hidup dari
generasi milenial, maka langkah selanjutnya adalah
menentukan strategi promosi yang sesuai. Misalnya memiliki
calon pembeli yang karakternya selalu mengikuti tren.
Maka kamu bisa menciptakan konten promosi di sosial
media maupun lewat email dan WhatsApp yang selalu
kekinian. Mengusung konten yang sedang hit akan
memudahkan kamu mendapat perhatian, jadi selalu usahakan
mengikuti perkembangan tren.

Sumber:
https://interactive.co.id/blog/10-karakteristik-generasi-
millenial-yang-wajib-anda-ketahui-sebelum-
mempekerjakan-mereka-169.html (Anonim (Interactive
Crew) Sept 2019) akses: 6 Jan 2021 jam 08,00.
https://marketingcraft.getcraft.com/id-articles/karakter-
millennials-dan-cara-menjangkau-mereka-melalui-
tema-politik-1 (Dimas Gityandraputra, Mei 2020) akses:
6 Jan 2021 jam 08.00 WIB.

Akademi Reseller Djawara 25


Customer Oriented

Menggaet kepercayaan pembeli buku pendidikan


memang bisa dengan banyak cara, setelah paham bagaimana
menjadi pendengar yang baik. Maka kamu para reseller buku
juga wajib paham apa itu customer oriented dan cara
penerapannya. Sebab termasuk dalam strategi meraih
kepercayaan pembeli.

Pengertian d an Manfaat Custo mer Oriented


Sebelum membahas mengenai penerapannya, kamu wajib
memahami dulu pengertian dari istilah customer oriented itu
sendiri. Jadi, seperti namanya istilah ini merujuk pada
penyediaan layanan yang menjadikan konsumen atau pembeli
sebagai fokus utama.
Sehingga kamu selaku pelaku usaha senantiasa berusaha
untuk mengutamakan kepentingan pembeli tersebut. Supaya
pembeli merasa puas, nyaman, dan berencana untuk menjadi
pelanggan setia.
Sukses menerapkan customer oriented akan membantu
memperoleh beberapa manfaat di bawah ini:
a. Cara terbaik untuk membangun sumber pendapatan
jangka panjang, sebab semakin banyak pelanggan setia
yang akan membeli buku yang dijual dalam jangka
panjang.
b. Sukses mempertahankan pelanggan meskipun tengah
berada di situasi sulit, misalnya di tengah kondisi
lemahnya perekonomian akibat pandemi seperti
sekarang.

Akademi Reseller Djawara 26


c. Pelanggan setia yang dimiliki akan sukarela menjadi
promotor usahamu, sehingga membantu menarik
pelanggan baru.
d. Menjadi pembeda atau ciri khas dibanding dengan reseller
buku lainnya.
e. Menghindari testimoni yang buruk, sehingga kredibilitas
usaha terbangun dengan baik.

Tips dalam Menerapk annya


Memahami bahwa
dengan menerapkan
konsep customer oriented
maka akan berdampak
baik bagi omzet dan
keberlangsungan usaha
reseller buku. Maka
silahkan menerapkannya,
dan berikut tips untuk
penerapan tersebut:

1. Melayani dengan Sepenuh Hati


Kunci pertama untuk menerapkan customer oriented
adalah dengan melayani pembeli atau pelanggan dengan
sepenuh hati. Ikhlas dalam melayani setiap chat atau
pertanyaan mereka dan berusaha memberi jawaban terbaik.
Selalu fokus kepada mereka ketika komunikasi terjalin,
sebab meskipun komunikasi lewat chat online. Dijamin
pelanggan akan tahu apakah dirinya dilayani dengan sepenuh
hati atau dengan model malas-malasan dan asal jawab.

Akademi Reseller Djawara 27


2. Kelola Komplain dengan Baik
Selama menjadi reseller buku dijamin akan menerima
komplain, ada kalanya sedikit dan ada kalanya bisa datang
berturut-turut selama beberapa hari-hari. Supaya sukses
menerapkan konsep customer oriented maka kamu perlu
mengelola komplain ini dengan baik.
Yakni menerimanya dengan sabar dan lapang dada,
jangan sampai dimasukan ke hati. Kemudian manfaatkan
komplain ini untuk perbaikan baik pada kualitas layanan,
produk, packing, dan kecepatan pengiriman.
Semakin cermat dan bijak dalam mengelola komplain
maka kamu akan sanggup memberikan apa yang pelanggan
butuhkan. Sehingga mereka mau menjadi pelanggan tetap dan
bertransaksi sampai ke sekian kali dalam jangka panjang.

3. Terbuka dalam Menerima Kritikan


Komplain ini sama dengan kritikan, dan usahakan kamu
terbuka. Misalnya kamu memperoleh bintang 1 atau 2 di
marketplace, maka jangan langsung marah-marah. Tanggapan
atas penilaian buruk mereka menentukan sikap kamu dalam
melayani pelanggan lainnya.
Oleh sebab itu tetap utamakan kenyamanan pelanggan,
seburuk apapun penilaian dan perbuatan mereka. Sebab dengan
bersabar, maka ke depannya kamu akan mendapat pelanggan
yang super pengertian dan memborong buku jualanmu kapan
saja.

4. Memberikan Fasilitas Lebih kepada Pelanggan


Tujuan utama dari konsep customer oriented adalah
membuat mereka merasa diutamakan dan menjadi sosok spesial

Akademi Reseller Djawara 28


di antara pelanggan lainnya. Jadi, cara berikutnya untuk
menerapkannya adalah dengan menyediakan fasilitas lebih.
Misalnya dengan memberi kemudahan untuk order
meskipun mendekati tengah malam atau di akhir pekan dan
tanggal merah. Fasilitas lebih akan membuat mereka seolah
diutamakan, dan memang demikian. Sehingga menyukai
pengalaman membeli buku di tokomu.

5. Memberi Kemudahan Ekstra di Setiap Kesempatan


Membangun budaya customer oriented juga bisa dengan
selalu memberi kemudahan bagi pembeli setiap kali ada
kesempatan. Usahakan pembeli melakukan pengorbanan
seminimal mungkin agar mereka puas dan menjadi pelanggan
setia.
Misalnya dengan mengantarkan pesanan langsung ke
alamat pembeli tersebut, bisa dikenakan ongkir yang lebih
murah dibanding lewat aplikasi antar paket same day. Bisa juga
tanpa ongkir sama sekali, sehingga pembeli merasa tidak
berkorban terlalu banyak demi mendapatkan buku yang
dibutuhkan.

6. Menjaga Kualitas Produk dan Layanan


Menjaga kualitas produk dan juga layanan adalah kunci
berikutnya untuk menerapkan konsep customer oriented. Sebab
percuma memberikan layanan yang memuaskan jika kualitas
buku yang kamu jual ternyata tidak maksimal.
Pelanggan pun dijamin akan kecewa, sehingga kamu
menerima komplain dan berusaha keras untuk memperbaiki
komplain tersebut. Jadi, daripada ada masalah sebaiknya
mencegah masalah tersebut.

Akademi Reseller Djawara 29


Misalnya memastikan tidak ada order yang tertukar,
buku di-packing dengan baik dan aman, kualitas cetakan buku
terjamin, dan tentunya dikirimkan secepatnya. Sehingga
pembeli merasa dilayani dengan baik dan selalu diutamakan.

7. Membangun Komunikasi dengan Pelanggan


Customer oriented juga akan terbangun dengan baik jika
kamu berusaha keras membangun komunikasi dua arah dengan
pelanggan. Sehingga tidak hanya dianggap sebagai reseller buku
kuliah dan pendidikan saja.
Melainkan juga bisa dijadikan teman, yang bisa menjadi
tempat untuk bercerita kamu pendengar yang baik. Sekaligus
mengatasi komplain dengan bahasa yang baik pula, tanpa
merasa dirugikan dan senantiasa memberi solusi terbaik.
Komunikasi yang terbentuk dan terjaga akan membuat
kamu menjadi sahabat pembeli. Sehingga mereka menjadi
pelanggan setia yang akan mencari buku apapun di tokomu
tanpa ada keinginan pindah ke lapak lain.
Konsep customer oriented adalah solusi untuk memiliki
pelanggan setia yang banyak dan pertumbuhan pelanggan baru
yang signifikan. Oleh sebab itu tidak akan rugi berusaha keras
menerapkannya lewat tips-tips di atas.

Sumber:
https://accurate.id/bisnis-ukm/pengertian-customer-focus/ (Sugi
Priharto, Agustus 2020) akses: 6 Jan 2021 jam 09.00
WIB.
https://glints.com/id/lowongan/customer-
oriented/#.YC4o9iQzbIV (Irene Anindyaputri, April
2020) akses: 6 Jan 2021 jam 09.00 WIB.

Akademi Reseller Djawara 30


Motivasi Orang untuk Membeli
Produk

Salah satu kunci sukses berjualan buku pendidikan


maupun produk niaga lainnya adalah konsumen. Kemampuan
kamu yang cukup baik dalam meyakinkan mereka untuk
membeli akan berdampak positif bagi usaha jualan yang
dilakukan.
Namun, meyakinkan banyak orang untuk membeli buku
yang dijual tentu tidak semudah menjentikkan jari. Membantu
meyakinkan mereka maka bisa memberi motivasi bagi
konsumen untuk segera membeli buku yang dijual. Berikut
kiat-kiatnya:

1. Merangsang Keinginan Impulsif


Setiap orang memiliki pikiran impulsif, sehingga
memenuhi kebutuhan seringnya terburu-buru. Sehingga bisa
memanfaatkan momen buru-buru tersebut untuk merangsang
mereka melakukan pembelian.
Misalnya memberi kesan bahwa buku yang dijual susah
didapat dan dicetak pun dalam jumlah yang terbatas. Sehingga
merangsang keinginan pembeli untuk buru-buru memilikinya,
sebab mampu menciptakan pikiran “mumpung masih ada”,
“mumpung nemu”, dan mumpung lainnya.

2. Menggunakan Gambar
Melakukan pemasaran dengan bantuan media iklan
ternyata lebih efektif merangsang keinginan orang membeli
produk yang diiklankan dengan gambar. Sehingga saat

Akademi Reseller Djawara 31


mengiklankan produk sebaiknya tidak hanya mengandalkan
teks.
Penggunaan gambar akan lebih efektif meningkatkan
keinginan mereka membeli produk. Sebab kemampuan gambar
dalam menyampaikan kualitas produk lebih efektif, apalagi jika
gambar ini dibuat secara kreatif dan menarik.

3. Menggunakan Warna Biru


Media promosi yang digunakan pun dianjurkan memakai
warna biru, misalnya untuk background, warna huruf, dan
sebagainya. Tidak harus sepenuhnya warna biru bisa
dikombinasikan dengan warna lain dan warna biru pun tidak
harus yang paling dominan.
Mengapa warna biru? Sebab secara psikologis warna biru
akan menciptakan sebuah kepercayaan. Menggunakannya
untuk mempromosikan buku akan membantu mendapatkan
kepercayaan pembeli bahwa buku kamu yang paling bagus,
paling murah, paling terjamin keasliannya, dan paling yang
lainnya.

4. Menggunakan Kata-Kata yang Tepat


Penggunaan kata-kata yang tepat dalam kalimat iklan
atau ketika melakukan interaksi lewat chat dan komunikasi
tatap muka langsung adalah hal penting. Sebab dengan memilih
kata-kata yang tepat inilah, kepercayaan pembeli bisa
terbentuk.
Tidak masalah jika menyampaikan kelebihan produk
namun harus ada buktinya. Lebih baik tetap menyampaikan
kekurangan produk namun mencari akal agar terlihat tidak
kalah dengan produk lainnya.

Akademi Reseller Djawara 32


Misalnya, buku yang dijual harus dipesan dulu karena
bukan ready stock sehingga pembeli perlu menunggu beberapa
waktu. Bandingkan dengan produk lain yang bisa jadi memang
ready stock namun lebih mahal atau tidak terjamin keasliannya.

5. Memberikan Informasi Pertama yang Menarik


Menurut anchoring effect, orang cenderung mengambil
keputusan melalui informasi pertama yang didapatkan. Jadi
semisal seorang pembeli sedang menimbang membeli suatu
produk maka akan mempertimbangkan informasi pertama yang
didapat.
Misalnya di informasi
pertama calon pembeli ini
melihat harga, maka penjual
harus mengemas harga ini
semenarik mungkin. Bisa
juga mencantumkan harga
termurah setelah melakukan
survei harga.
Sehingga calon
pembeli tersebut yakin
bahwa harga produk yang
diperoleh adalah harga
terbaik yang bisa
didapatkan. Oleh sebab itu
sampaikan informasi produk
secara jelas dan menarik,
supaya menjadi informasi
pertama yang punya bobot
nilai tinggi di mata calon
pembeli.

Akademi Reseller Djawara 33


6. Melibatkan Sisi Emosional
Ada kalanya kamu akan bertemu dengan pembeli yang
punya banyak sekali bahan pertimbangan. Sehingga untuk
meningkatkan motivasi mereka melakukan pembelian, kamu
perlu melibatkan sisi emosional.
Misalnya menyampaikan kepada calon pembeli bahwa
dengan membeli buku di tempat kamu mereka sudah membantu
kamu untuk melanjutkan kuliah. Bisa juga dengan mengusung
efek positif lainnya, seperti kontribusi kepada penulis agar tetap
produktif menulis buku berkualitas.
Pembeli yang menyadari efek besar atau manfaat besar
dari aksinya dalam membeli buku yang kamu jual. Akan
memiliki motivasi lebih tinggi untuk melakukan pembelian
dibandingkan tanpa melibatkan emosional mereka.

7. Memberi Sugesti
Memberikan sugesti juga efektif memotivasi seseorang
untuk melakukan pembelian buku yang kamu jual. Misalnya
menyugesti bahwa buku kamu adalah buku termurah dibanding
reseller lain.
Bisa juga memberi sugesti bahwa pelayanan yang kamu
berikan adalah yang paling profesional dan memuaskan. Lalu,
bagaimana memberi sugesti tersebut? Tentu saja dengan
mengoptimalkan kualitas layanan dan produk.
Pastikan kamu memberi pelayanan yang bagus dan selalu
mampu memberikan jawaban atas kebutuhan calon pembeli.
Sekaligus harus memastikan buku yang dijual minim kesalahan
cetak, kesalahan packing, kesalahan pengiriman, dan kesalahan
lainnya.
Melakukan 7 hal di atas akan membantu meningkatkan
motivasi calon pembeli untuk melakukan pembelian. Tentunya

Akademi Reseller Djawara 34


penerapannya tidak melulu memberi hasil instan, sebab pembeli
potensial juga harus menimbang kondisi keuangan, tingkat
kebutuhan, dan sebagainya.
Sehingga motivasi sudah terbentuk dari aksi yang kamu
lakukan. Namun aksi mereka melakukan pembelian kadang
berselang beberapa lama pasca pemasaran dilakukan. Jadi,
kamu harus bersabar dan kontinyu menerapkan langkah-
langkah di atas.

Sumber:
https://elitemarketer.id/mindset/8-alasan-psikologis-mengapa-
orang-membeli-produk-anda/ (anonim). Akses: 6 Jan
2021 jam 10.00 WIB

Akademi Reseller Djawara 35


Cara Memahami dan Menyikapi
Kompetitor

Jika kamu memutuskan


untuk menekuni sebuah bisnis
atau usaha, termasuk menjadi
reseller buku pendidikan.
Maka wajib memahami risiko
adanya kompetitor, sehingga
akan akrab dengan kegiatan
bersaing.
Namun tentunya kamu
perlu mengutamakan
persaingan secara sehat untuk
menghindari masalah di kemudian hari, sekaligus membangun
kerja sama untuk menciptakan kondisi pasar yang sehat.

Pengertian d an Manfaat Kompetitor


Kompetitor bisa dikatakan sebagai pesaing yang akan
menawarkan produk maupun jasa serupa dengan teknik yang
bisa jadi serupa dan bisa jadi berbeda. Pesaing atau kompetitor
adalah hal yang lumrah, dan tidak ada usaha tanpa kompetitor.
Oleh sebab itu kamu perlu menyikapinya dengan baik,
sebab keberadaan kompetitor ini juga memberi sejumlah
manfaat. Seperti:
Sumber motivasi untuk lebih giat dan tekun menekuni
usaha reseller buku, sehingga lebih baik dan lebih sukses
dibanding kompetitor.

Akademi Reseller Djawara 36


Media untuk meningkatkan performa dalam menjalankan
usaha, sebab muncul keinginan untuk mendahului atau
menyamai kompetitor tersebut.
Selalu berpikir untuk menjadi lebih baik dari kompetitor
sehingga mendorong menjadi pelaku usaha yang kreatif dan
inovatif.
Punya kesempatan besar memiliki pelanggan setia, sebab
dengan adanya kompetitor mereka ternyata masih memilih
tokomu sebagai tempat mendapat buku berkualitas.

Car a Memahami d an Menyik api Kompetitor


Kehadiran kompetitor memang memiliki dua sisi mata
uang, pertama bisa mendatangkan manfaat dan kedua bisa juga
mendatangkan tantangan. Berikut cara tepat memahami dan
menyikapi keberadaan kompetitor tersebut:

1. Memahami Tujuan Kompetitor Sama Seperti


Tujuanmu
Cara pertama untuk menyikapi dan memahami
kompetitor adalah membangun pemikiran bahwa kamu punya
tujuan yang sama dengan kompetitor tersebut. Yakni sukses
dengan usaha reseller buku yang digeluti dan melakukan
banyak cara untuk mewujudkannya.
Pahami pula bahwa setiap orang memiliki rezekinya
masing-masing, lewat pemahaman ini kamu bisa bersaing
secara sehat. Menghindari praktik kotor untuk memenangkan
persaingan, dan fokus pada perbaikan positif.
Sebab kamu perlu memperlakukan kompetitor seperti
kamu ingin diperlakukan kompetitor tersebut. Dipersilahkan
untuk tetap menjalankan usaha reseller buku dan memasarkan
buku dengan teknik yang dianggap efektif sekaligus efisien.

Akademi Reseller Djawara 37


2. Berusaha Akrab dengan Inovasi
Meskipun perlu mengutamakan persaingan secara sehat,
namun jangan sekali-kali lengah dan terlalu santai. Justru
dengan adanya kompetitor kamu memiliki pecut untuk
semangat melakukan inovasi dan perbaikan.
Jika selama ini puas dengan pemasaran offline dengan
berkunjung ke satu kampus ke kampus lainnya. Adanya
kompetitor membuat kamu lebih kreatif dan inovatif, dengan
berani menjajal pasar online.
Inovasi penting untuk mencegah penurunan omzet dan
kehilangan pelanggan akibat kehadiran kompetitor tersebut.
Jika ada penurunan omzet dan jumlah pelanggan setia
menurun, kamu perlu evaluasi dan mempelajari teknik
pemasaran kompetitor kemudian mengembangkannya.

3. Selalu Kreatif dalam Memenuhi Kebutuhan


Pelanggan
Cara berikutnya adalah dengan memahami kebutuhan
dari pelanggan yang kamu miliki. Misalnya mereka
membutuhkan buku dari pengarang A, atau buku dengan tema
B, maka kamu perlu menyediakannya.
Oleh sebab itu kenali pelanggan dengan baik karena
mereka adalah aset untuk bertahan di tengah persaingan ketat
dan memburuknya kondisi perekonomian. Jadi, untuk
memenangkan persaingan sebaiknya kamu mulai belajar
mengenal konsumen.
Misalnya dengan membangun komunikasi, dan mengajak
mereka untuk bercerita lebih banyak hal. Mulailah menjadi
pencerita dan kemudian biarkan mereka bercerita sebagai
timbal balik. Komunikasi ini akan membangun kedekatan dan

Akademi Reseller Djawara 38


kepercayaan, sehingga mereka menyampaikan apa yang
dibutuhkan.

4. Membangun Pasar Sendiri


Jumlah kompetitor reseller buku bisa jadi semakin lama
semakin bertambah banyak, sehingga menciptakan ruang
ekspansi yang minim. Solusinya adalah kamu perlu
membangun pasar sendiri.
Yakni dengan memasarkan buku ke lebih banyak tempat,
sekaligus mengandalkan media pemasaran online dan juga
offline. Sehingga bisa memiliki pasar yang lebih luas dan
mendapatkan pelanggan lebih banyak tidak hanya di satu
sumber.
Membangun pasar sendiri memang dibutuhkan kerja
lebih keras, karena harus berani mencoba pasar di tempat lain.
Misalnya selama ini fokus di kampus-kampus pusat kota maka
bisa menjajal kampus dari kota sebelah.

5. Menentukan Harga dengan Baik


Salah satu konsekuensi dari adanya kompetitor adalah
terjadi perang harga, namun kamu yang memutuskan
mengikutinya tentu akan berbuat kesalahan. Sebab mengikuti
perang harga sama artinya memangkas keuntungan yang
masuk ke kantong.
Bahkan tidak menutup kemungkinan menyebabkan
kerugian, dan menjadi sesuatu yang perlu dihindari dalam
menjalankan sebuah usaha. Oleh sebab itu sikapi dengan santai,
sebab tidak ada pelaku usaha yang tahan menanggung rugi atau
mengambil untung recehan dalam waktu lama.

Akademi Reseller Djawara 39


Paling banter, kompetitor akan bertahan antara 1 bulan
atau maksimal 2 bulan. Selebihnya mereka akan mengikuti
harga umum di pasaran, sehingga kamu tidak perlu kebakaran
jenggot dengan ikut membanting harga.
Jika pelanggan banyak yang pindah ke lapak kompetitor
karena dianggap murah, maka kamu bisa mengandalkan
pelanggan dari tempat lain misalnya dari sosial media. Perlahan
harga kompetitor akan normal, dan pelanggan lama pun akan
kembali.
Kompetitor adalah hal normal, keberadaannya perlu
disikapi dengan baik untuk mencegah masalah di kemudian
hari. Kamu bisa menerapkan beberapa car di atas untuk sukses
menyikapi kompetitor tanpa khawatir kehilangan pelanggan.

Sumber:
https://accurate.id/bisnis-ukm/kompetitor-adalah/ (Ibnu Ismail,
Des 2020) akses: 6 Jan 21 jam 10.00 WIB.
https://kumparan.com/karjaid/4-tips-bersaing-sehat-dengan-
kompetitor-dalam-berbisnis-1t4zJvcf6r7 (Karja, Maret
2019) akses: 6 Jan 21 jam 10.00 WIB.
https://majoo.id/blog/detail/rahasia-cara-mengelola-usaha-agar-
tahan-menghadapi-persaingan (Nisa Destiana, Des
2019) akses: 6 Jan 21 jam 10.00 WIB.

Akademi Reseller Djawara 40


Cara Jualan dan Cara Nawarin
+ yang Tidak Boleh Dilakukan
Saat Jualan

Supaya buku-buku pendidikan yang dijual bisa laku dan


terus laku, maka perlu paham tata cara menjual atau
menawarkannya kepada pembeli. Berikut detail caranya:

1. Melakukan Promosi
Menjual buku akan lebih cepat dan mudah laku jika
melakukan promosi, promosi di sini tidak melulu berupa
pemberian diskon. Kamu bisa mencoba menawarkan judul buku
yang beberapa minggu ke depan akan dirilis.

Akademi Reseller Djawara 41


Cara ini akan membantu mendapatkan peminat karena
pembeli buku bisa mendapatkan judul yang belum tersedia di
pasaran. Sekaligus berkesempatan untuk mendapatkan harga
lebih murah karena sistem PO maupun ada gift tambahan.

2. Menerapkan Teknik Provokasi


Sedikit melakukan provokasi akan membantu mendorong
penjualan buku yang dimiliki. Misalnya menolak pembelian
buku hanya satu atau dua judul dari seseorang yang memegang
jabatan tinggi di sebuah perusahaan.
Berikan syarat kepada orang tersebut untuk membeli
minimal lima atau lebih, dan berikan ide untuk
pemanfaatannya. Misalnya dijadikan hadiah untuk karyawan di
bawahnya.
Teknik provokasi sangat beragam bisa disesuaikan
dengan kondisi dari calon pembeli. Jika mahasiswa, maka minta
mereka melakukan minimal pembelian sebagai syarat untuk
mendapatkan potongan harga.
Mahasiswa yang sangat berhemat akan mencari teman
yang tertarik membeli buku. Buku kamu bisa laku lebih banyak
padahal hanya menawarkannya ke satu mahasiswa.

3. Memberdayakan Jaringan
Jika selama ini cenderung kuper (kurang pergaulan) dan
sangat kurang percaya diri menawarkan buku yang dijual.
Maka mulailah untuk membuka diri, dimulai dari hal sederhana
yang sangat mungkin dilakukan.
Misalnya mencoba aktif di grup alumni semasa sekolah
maupun kuliah. Tawarkan buku yang dijual kepada member
grup lainnya. Bisa jadi teman alumni ada yang menjadi dosen
dan membutuhkan buku pendidikan. Setiap peruntungan perlu

Akademi Reseller Djawara 42


dicoba, sebab siapa tahu malah menjadi tempat menjual banyak
judul buku sekaligus.

4. Memanfaatkan Potensi Orang Terdekat


Orang terdekat khususnya keluarga baik orang tua, adik,
paman, bibi, sepupu, dan sebagainya. Adalah sosok yang
berpotensi mendukung penjualan buku kamu. Manfaatkan
potensi mereka, dengan menawarkan bagi hasil.
Mereka pun akan ikut menawarkan buku-buku yang
kamu jual kepada rekan sekantor, teman kuliah, dan
sebagainya. Sehingga buku yang terjual terus mengalami
peningkatan.

5. Titip Jual
Cara berikutnya adalah dengan titip jual, khusus untuk
buku fisik atau buku yang dicetak. Kamu bisa menitipkannya di
toko suvenir, toko baju yang dimiliki teman atau keluarga, dan
sebagainya. Sehingga pelanggan mereka akan berpotensi
menjadi pelanggan buku-bukumu.
Selain melakukan cara-cara di atas, untuk mendukung
peningkatan penjualan buku. Kamu sebaiknya juga
menghindari beberapa kesalahan berikut ini:
Cenderung memaksa calon pembeli, yang membuat
mereka tidak nyaman dan enggan berurusan dengan kamu lagi.
Tidak disiplin dalam mempromosikan buku yang dijual,
padahal promosi dibutuhkan selama bisnis reseller buku ini
kamu jalankan agar tetap eksis dan angka penjualannya terus
naik dan memuaskan.
Tidak memberi layanan profesional sehingga cenderung
jutek atau judes dalam menjawab pertanyaan calon pembeli.

Akademi Reseller Djawara 43


Target pasar tidak jelas, sebab judul buku yang dijual
sebenarnya mencerminkan target pasar idealnya siapa saja.
Sehingga mencegah menawarkannya ke target yang keliru.
Berfokus pada keuntungan tinggi sehingga rela menjual
dengan harga tinggi yang tentu membuat pembeli kabur ke
reseller atau penjual buku lain.

Sumber:
https://birokratmenulis.org/delapan-cara-jitu-menjual-buku-ala-
yudisrizal/ (Yudisrizal, April 2018) akses: 23 Des 2020
jam 10.00 WIB.

Akademi Reseller Djawara 44


Skill Jualan
dengan Mudah

Sukses menjadi reseller buku


pendidikan bukan hal yang
mustahil untuk diraih, dan bisa
dilakukan siapa pun termasuk juga
kamu. Memperbesar peluang
untuk sukses maka bisa menguasai
sejumlah skill atau keahlian yang
mendukung bisnis ini.
Berikut adalah beberapa
skill penting yang memang perlu
dikuasai oleh seorang penjual,
termasuk penjual buku
pendidikan:

1. Paham Produk
Skill atau kemampuan dan keterampilan pertama yang
perlu kamu miliki sebagai reseller buku pendidikan adalah
pemahaman produk. Jadi, sebelum kamu menawarkan buku
apapun sebaiknya pahami dulu produknya seperti apa.
Jika sudah tahu karakter buku yang dijual, dan sistem
ordernya di pusat seperti apa. Barulah kemudian ditawarkan
kepada masyarakat luas yang masuk kategori konsumen
potensial.

2. Paham Penggunaan Tools Pendukung


Jualan buku pendidikan di era digital memang
dimudahkan, sebab ada lebih banyak tools pendukung bisa

Akademi Reseller Djawara 45


digunakan. Jadi, kamu perlu paham tools apa saja yang
mendukung proses berjualan buku pendidikan dan bagaimana
memaksimalkan pemanfaatannya.
Misalnya saja, kamu bisa mengandalkan tools untuk
mengedit memakai aplikasi Corel Draw atau mungkin
Photoshop. Kamu harus bisa mengaplikasikannya untuk
mendukung jualan buku. Misalnya membuat poster jualan
sendiri dan dicetak maupun dibagikan secara digital.

3. Peka dan Juga Akrab dengan Teknologi


Teknologi dna internet kini semakin maju dan diakses
oleh siapa saja dari berbagai kalangan. Hal ini memudahkan
kamu melakukan teknik promosi selama paham teknologi.
Jadi, skill berikutnya yang harus kamu kuasai untuk
sukses menjadi reseller buku adalah peka dan akrab dengan
teknologi. Tidak harus semua perangkat dan aplikasi masa kini,
bisa beberapa saja dan kemudian paham bagaimana
memaksimalkannya.
Misalnya saja kamu tidak terlalu paham memakai Twitter
untuk promosi, meskipun dikatakan banyak orang potensi
mendapat konsumen buku cukup tinggi. Namun kamu bisa
memakai Facebook, maka daripada belajar dari nol tentang
promosi di Twitter sebaiknya maksimalkan penggunaan
Facebook saja.

4. Punya Kemampuan Presentasi


Menjual produk apapun di masa sekarang tentu
membutuhkan skill presentasi yang baik. Kamu harus bisa
menjelaskan buku yang dijual dengan baik dan mendetail,
sehingga bisa meyakinkan calon pembeli bahwa buku tersebut
memang perlu dibeli.

Akademi Reseller Djawara 46


5. Kemampuan Komunikasi
Reseller buku pendidikan sebaiknya juga punya
kemampuan komunikasi yang baik. Sehingga bisa memulai
obrolan dengan mudah dan bisa diterima oleh semua kalangan
yang menjadi calon konsumen potensial.
Kemampuan komunikasi ini bisa dalam bentuk
komunikasi teks lewat chat di aplikasi pesan instan. Bisa juga
komunikasi secara langsung ketika perlu bertatap muka untuk
menawarkan buku yang dijual.

6. Kemampuan Manajemen Waktu


Selain menjadi reseller buku pendidikan, kemungkinan
besar kamu juga punya kesibukan lainnya. Namun tentunya
jangan sampai menghalangi proses belajar menjadi reseller yang
sukses.
Oleh sebab itu reseller buku masa kini harus punya
kemampuan manajemen waktu yang baik. Reseller yang bisa
dikatakan calon penjual sukses akan dengan cermat menyusun
jadwal kegiatan.
Sehingga tahu kapan bisa melakukan promosi buku, dan
kapan harus fokus di kegiatan lainnya. Selain itu juga paham
kapan saja waktu yang tepat untuk bertemu langsung dengan
calon konsumen.
Belajar terus untuk mengatur waktu dengan baik, agar
bisa menekuni profesi reseller buku dengan profesional.
Sehingga kamu sudah punya bisnis sendiri di masa mendatang,
karena mulai dirintis dari sekarang.

Akademi Reseller Djawara 47


7. Keterampilan Negosiasi
Berjualan produk apapun juga perlu keterampilan
negosiasi yang baik, karena sebagai penjual punya prinsip
berseberangan dengan pembeli. Pembeli akan fokus
mendapatkan produk yang bagus dan banyak dengan
mengeluarkan biaya seminimal mungkin.
Sementara penjual punya prinsip mengajak pembeli
untuk mengeluarkan uang lebih banyak, tidak peduli berapa
pun produk yang dibeli. Sehingga kamu harus tahu bagaimana
menegosiasikan pembeli untuk keluar uang sebanyak mungkin.
Misalnya menghadirkan produk bundling, antara buku A
dengan buku B yang jika dibeli terpisah perlu merogoh kocek
Rp500 ribu dengan masing-masing harga Rp250 ribu. Namun,
jika konsumen tersebut membeli keduanya sekaligus dalam
bentuk paket maka diberi harga spesial Rp490 ribu.
Pembeli yang tadinya ingin mengeluarkan uang sedikit
saja yakni Rp250 ribu, mungkin akan tertarik mengeluarkan
dana sampai Rp490 ribu. Sebab merasa bisa keluar dana lebih
hemat dari seharusnya.

8. Interpersonal
Interpersonal adalah sebuah skill emas, dikatakan
demikian karena berharga dan kaya manfaat untuk
mendongkrak penjualan. Interpersonal sendiri merupakan
kemampuan bersosialisasi yang baik.
Kemampuan ini dibutuhkan reseller buku untuk bisa
melakukan pendekatan yang efektif kepada pembeli atau
konsumen. Baik itu dengan cara menjadi pendengar yang baik,
manajemen masalah, komunikasi, berpikir secara kreatif,
kesabaran, diplomasi, dan lain sebagainya.

Akademi Reseller Djawara 48


9. Mampu Fokus ke Target
Kemampuan penting berikutnya adalah bisa fokus kepada
target penjualan yang sudah ditentukan. Sehingga bisa
berupaya dengan maksimal untuk mencapainya tanpa takut
fokus terpecah.
Kemampuan ini perlu dimiliki untuk terus semangat
mencapai target, sekalipun menghadapi penolakan. Semangat
ini penting agar kegiatan promosi dan berjualan buku
pendidikan bisa terus dilakukan.

10. Bisa Menulis


Menjadi penjual di masa sekarang juga dituntut untuk
punya kemampuan menulis yang baik. Kemampuan ini
diperlukan untuk mengoptimalkan kegiatan promosi buku
pendidikan.
Misalnya punya kemampuan baik menjelaskan suatu
judul buku lewat chat di WhatsApp, membalas email konsumen,
menyusun caption di Instagram, dan lain sebagainya.
Kemampuan menulis yang baik biasanya sejalan dengan
kemampuan komunikasi yang baik juga. Namun bisa juga
sebaliknya, namun jika memang memungkinkan kamu perlu
menguasai keterampilan menulis ini.
Supaya bisa memanfaatkan berbagai media promosi yang
ada di sekitar, baik itu online maupun offline. Sebab tidak
menghadapi kesulitan untuk mendeskripsikan produk secara
singkat maupun secara detail.

11. Ketekunan
Skill berikutnya yang perlu kamu kuasai adalah tekun
atau ketekunan, mengapa? Sebab yang namanya berjualan
suatu produk dijamin ada masa naik turun. Selain itu akan ada

Akademi Reseller Djawara 49


banyak teknik promosi baru yang harus dipelajari, belum lagi
kebutuhan untuk mendalami karakter semua konsumen.
Jika tidak tekun mempelajari semua hal yang
berhubungan dengan bisnis reseller buku maka akan sulit untuk
sukses. Selain itu ketekunan ini juga mendorong kamu untuk
tetap berusaha keras dan bertahan.
Terutama ketika penjualan sedang turun, sebab
kesuksesan tidak selalu datang cepat. Bisa sangat lama, sampai
berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun sejak dirintis.
Semua skill yang disebutkan di atas tentunya perlu
dipelajari dan kemudian dikuasai, lakukan perlahan jangan
semuanya sekaligus kecuali jika memang kondisi
memungkinkan. Semua skill tersebut dipastikan bisa dipelajari,
karena tidak membutuhkan bakat dari lahir melainkan
keinginan kuat untuk sukses menjadi reseller buku.

Sumber:
https://glints.com/id/lowongan/skill-utama-sales-
executive/#.YC4ssiQzbIV (Shely Napitupulu, Jan 2021).
Akses: 23 Jan 21 jam 11.00 WIB
https://www.ekrut.com/media/8-skill-ini-kamu-butuhkan-
untuk-jadi-sales-yang-sukses (Tsalis Anisa, Oktober
2020) akses: 23 Jan 21 jam 11.00 WIB.

Akademi Reseller Djawara 50


Membuat Daftar Kesalahan,
Penolakan, dan Evaluasi Diri

Berjualan buku atau apapun tentu tidak selalu mulus dan


sesuai harapan, ada kalanya kecewa dengan penolakan calon
pembeli. Ada kalanya penolakan ini beruntun sehingga sempat
menurunkan semangat untuk melanjutkan penjualan buku.
Namun, orang yang sukses di dunia niaga tentu tidak
akan mudah menyerah dengan berbagai penolakan semacam
ini. Dirinya akan terus berkembang dan berjuang untuk
memperbaiki kesalahan, supaya ke depannya penolakan bisa
diminimalisir.
Mulailah dengan melakukan beberapa cara berikut ini
dalam menyikapi penolakan dari pembeli:

Akademi Reseller Djawara 51


1. Jangan Masukan ke Hati
Cara pertama adalah tidak mudah memasukan penolakan
yang dialami sampai ke dalam hati, atau don’t take it personally.
Sebab yang namanya penolakan itu sudah biasa dan menjadi
warna di dalam bidang niaga. Oleh sebab itu perlu
menyikapinya dengan santai dan dijadikan bahan pembelajaran.

2. Mencari Tahu Alasan Penolakan


Langkah kedua adalah dengan mencari tahu alasan atau
penyebab dari penolakan tersebut. Bisa dilakukan dengan
bertanya langsung pada calon pembeli kenapa tidak membeli
buku yang ditawarkan. Selain itu bisa pula meminta saran dari
pembeli yang menolak tersebut.

3. Melakukan Evaluasi
Langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi, sebab
ada banyak kemungkinan kenapa calon pembeli menolak buku
yang ditawarkan. Bisa karena harga yang diberikan terlalu
tinggi sehingga perlu mengecek kompetitor untuk kemudian
disesuaikan agar tidak ada lagi pembeli yang kabur.

4. Maju Terus Pantang Mundur


Kegagalan adalah hal biasa, dan ketika terjadi usahakan
terus berpikir positif. Sebab pembeli buku bisa dari banyak
kalangan, dan semua merupakan pembeli potensial.
Menyia-nyiakan diri untuk satu pembeli yang melakukan
penolakan padahal ada ribuan pembeli yang bisa melakukan
pembelian dalam jumlah besar adalah hal yang perlu dihindari.
Jadi, fokus untuk mencari pembeli lain yang potensial dan akan
memborong buku-buku yang disediakan.

Akademi Reseller Djawara 52


Sumber:
https://xwork.co/blog/4-hal-yang-harus-dilakukan-jika-ditolak-
konsumen/ (Neschya Hertian, Juli 2016) akses: 23 Jan 21
jam 11.00 WIB.
https://pelatihanpengembangansdm.co.id/sering-di-tolak-pada-
proses-negosiasi-hadapi-dengan-6-trik-jitu-ini/
(Anonim) akses: 23 Jan 21 jam 11.00 WIB.

Akademi Reseller Djawara 53


Meminta Testimoni Konsumen

Menjadi reseller buku pendidikan yang sukses juga perlu


melibatkan konsumen secara mendalam, salah satunya meminta
mereka memberikan testimoni. Testimoni merupakan penilaian
yang diberikan konsumen kepada tempat mereka membeli
suatu kebutuhan.
Dalam dunia bisnis, testimoni ini memiliki dampak yang
sangat krusial apalagi jika bisnis yang ditekuni mengandalkan
internet. Berikut penjelasan detailnya.

Mengap a Testimoni Penting?


Testimoni dikatakan penting dalam perjalanan bisnis
karena bisa membangun kredibilitas, baik untuk produk
maupun kualitas pelayanan. Jadi dengan adanya testimoni jujur
dari para pembeli otomatis kredibilitas buku pendidikan yang
dijual akan terbentuk.

Akademi Reseller Djawara 54


Testimoni inilah yang menjadi modal bagi calon pembeli
baru untuk mengetahui bagus tidaknya membeli buku di tempat
kamu. Oleh sebab itu usahakan untuk memperoleh testimoni
yang positif dan merupakan testimoni asli bukan dibuat-buat.

Car a Mendap atk an Testimoni


Tidak semua testimoni yang masuk adalah testimoni
positif, bisa juga testimoni negatif yang berisi kritikan. Sebagai
pelaku bisnis tentunya harus bersikap terbuka terhadap kritikan
untuk kemudian dijadikan media melakukan perbaikan.
Terlepas dari bagus tidaknya testimoni yang akan
didapatkan, kamu terlebih dahulu harus berusaha
mendapatkannya. Berikut beberapa cara yang bisa dicoba:

1. Menyediakan Tempat Testimoni


Cara mudah untuk mendapatkan testimoni adalah
dengan menyediakan tempat khusus untuk memudahkan
pembeli menyampaikan testimoni. Jika kamu berjualan secara
offline, maka bisa menyediakan form khusus untuk diisi
pembeli.
Form ini kemudian minta diisi dan di foto lalu dikirimkan
ke kontak toko buku yang kamu miliki. Sehingga memudahkan
pembeli untuk memberikan testimoni dan menjadi modal kamu
untuk membangun kredibilitas produk maupun layanan.
Bagaimana jika berjualan online? Maka di website bisa
menambahkan kolom khusus untuk testimoni. Bisa juga
menjual buku ke marketplace di mana sudah tersedia fitur
testimoni.
Saking pentingnya testimoni, salah satu marketplace
bahkan memberi reward berupa koin belanja khususnya
testimoni dalam bentuk teks dilengkapi gambar dan video. Jadi,

Akademi Reseller Djawara 55


kamu jangan menyepelekan kekuatan testimoni. Apalagi jika
menjalankan bisnis reseller buku secara online.

2. Menerima Semua Bentuk Testimoni


Saat membuka dan menyediakan fitur testimoni atas
buku pendidikan yang kamu jual, maka kamu juga harus
menyiapkan mental dan hati yang lapang. Pasalnya testimoni
yang masuk belum tentu selalu positif.
Jika dilihat di marketplace, maka testimoni diikuti
pemberian tanda bintang antara 1 sampai 5. Setiap toko
berpotensi memiliki testimoni dengan bintang 1 dan 2, hal ini
normal apalagi jika bisnis yang dijalankan masih baru.
Tentunya akan terdapat kesalahan di sana-sini, dan
testimoni jujur dari pembeli adalah hal yang sifatnya
membangun. Kenali testimoninya dan terima kemudian
melakukan aksi perbaikan. Sehingga testimoni membaik dan
kamu pun sukses menjadi reseller buku, baik online maupun
offline.

3. Meminta Secara Langsung


Cara berikutnya untuk mendapatkan testimoni adalah
meminta secara langsung, sebab ada banyak pembeli yang
belum aware dengan pentingnya testimoni. Jadi, kamu perlu
memintanya supaya mereka ikut berkontribusi dalam
memperbaiki kualitas bisnismu.
Meminta langsung bisa dengan meminta saat bertatap
muka, bisa juga meminta lewat chat di aplikasi pesan instan,
mengirim DM di Twitter maupun Instagram, dan lain
sebagainya.
Jika kamu menjual buku pendidikan di marketplace, maka
bisa mengirim pesan secara personal untuk memberi testimoni.

Akademi Reseller Djawara 56


Sehingga setiap buku yang terjual akan selalu menambah
jumlah testimoni yang masuk.

4. Memberi Tanggapan Terhadap Testimoni yang


Masuk
Testimoni yang masuk tentu tidak hanya dijadikan
koleksi, tidak hanya dijadikan penghias toko di website,
marketplace, dan sosial media. Melainkan kamu juga harus
mengelola dan memberikan tanggapan.
Tidak peduli bagus atau buruk testimoni yang masuk,
kamu perlu memberi tanggapan di dalamnya. Jika testimoni
buruk maka ucapkan permintaan maaf dan berikan alasan atau
penjelasan, sehingga pembeli punya rencana memperbaiki
testimoninya.
Sedangkan untuk testimoni positif, kamu bisa
mengucapkan terima kasih dan memberikan doa terbaik kepada
pembeli. Bisa juga dengan memberikan hadiah, misalnya
memberi diskon untuk pembelian berikutnya.

5. Memberikan Hadiah dan Reward


Cara berikutnya untuk bisa mendapatkan testimoni
adalah menghadirkan program berhadiah dan reward khusus.
Misalnya memberi hadiah menarik untuk pembeli yang
memberikan testimoni, lengkap dengan foto maupun video dan
keduanya.
Bisa juga dengan memberi reward khusus, seperti
pemberian diskon untuk pembelian buku berikutnya atau dalam
bentuk tabungan koin. Koin ini bisa dipakai untuk
mendapatkan potongan harga di transaksi berikutnya.
Adanya hal menarik yang bisa didapatkan pembeli jika
meluangkan waktu memberi testimoni. Akan merangsang

Akademi Reseller Djawara 57


keinginan mereka untuk memberikan testimoni, khususnya
testimoni positif.
Testimoni akan menjadi magnet bagi pembeli lain untuk
melakukan pembelian, sehingga jumlah pelanggan bertambah
dan meningkatkan omzet penjualan. Oleh sebab itu jangan
malas dan ragu untuk meminta testimoni dari para pembeli.
Sebab testimoni jujur mereka akan dipercaya oleh
masyarakat yang berpotensi menjadi pelanggan. Jadi, kamu bisa
membangun kredibilitas lewat testimoni-testimoni tersebut.

Sumber:
https://accurate.partners/news/6-cara-mendapatkan-testimoni-
pelanggan/ (Rumi, Juli 2020) akses: 23 Jan 21 jam 11.00
WIB.

Akademi Reseller Djawara 58


Teknik Closing & Teknik Follow
Up

Menjadi reseller buku sama artinya menjadi seorang


penjual atau pedagang, yang tentu sangat akrab dengan
kegiatan closing dan follow up. Follow up sendiri merupakan
kegiatan untuk mengingatkan kembali para pelanggan untuk
melakukan pembelian atau melanjutkan pembelian yang
tertunda.
Menerapkan teknik follow up yang tepat akan
memperbesar peluang terjadinya closing. Antara satu pelanggan
dengan pelanggan lain ada kemungkinan teknik follow up-nya
berbeda.
Sebab beda kondisi dan beda kesibukan, oleh sebab itu
penting untuk memahami dasar-dasar dari kegiatan follow up
tersebut. Yaitu:

Akademi Reseller Djawara 59


1. Skrip Follow Up
Dasar pertama adalah menyiapkan skrip atau teks untuk
melakukan follow up. Penting untuk memastikan bahwa skrip
ini tidak ada unsur memaksa, mengancam, maupun membuat
pembeli tergesa-gesa. Berikan keleluasaan dan keistimewaan
agar pembeli merasa dilayani dengan baik bak raja.

2. Waktu Follow Up
Dasar penting berikutnya adalah menentukan waktu
untuk melakukan follow up. Usahakan tidak mengganggu jam
sibuk dari pembeli tersebut, lebih detail bisa menanyakan
ketersediaan waktunya.
Bisa juga dengan melakukan inisiatif sendiri yakni
melakukan follow up di jam-jam senggang. Misalnya di malam
hari antara jam 7 sampai jam 10 malam, di mana kebanyakan
orang sudah mulai istirahat atau menghentikan kesibukannya.
Bisa juga di jam istirahat misalnya di jam-jam makan
siang, sehingga potensi skrip follow up yang dikirim cepat
dibaca dan mendapat balasan.
Sedangkan untuk teknik follow up, berikut beberapa yang
bisa dicoba atau diterapkan:

3. Melakukan Pengandaian “Iya”


Teknik follow up yang pertama adalah melakukan
pengandaian “iya”, sehingga seolah-olah pembeli tersebut sudah
melakukan pembelian buku. Misalnya mengirimkan teks
berbunyi: Pagi kak, berhubung mbak mau transfer hari ini maka
untuk konfirmasi tercepat bisa mendapatkan hadiah berupa
pembatas buku cantik. Segera hubungi ya jika sudah transfer...”

Akademi Reseller Djawara 60


Bisa pula skrip follow up dengan teknik “Iya” ini dibuat
sekreatif dan semenarik mungkin. Sehingga menarik minat
pembeli untuk segera melakukan closing.

4. Teknik SKSD
Teknik kedua adalah SKSD alias Sok Kenal Sok Dekat,
dan bisa disesuaikan dengan kondisi. Jadi semisal pembeli
menyampaikan tidak jadi melakukan pembelian dan tanpa
alasan yang jelas.

Kamu bisa menanyakan alasannya kenapa, namun


dibumbui dengan kata-kata yang profesional. Misalnya: Terima
kasih kak sudah memberi konfirmasi pembatalan, namun jika
boleh tahu kenapa pembatalan dilakukan ya Kak? Sebagai
bahan kami untuk melakukan evaluasi.”
Ada baiknya membalas chat dari calon pembeli seperti
membalas chat dari keluarga dan sahabat sendiri. Namun tetap
menjunjung tinggi profesionalitas agar tidak tampak
kehilangan kredibilitas.

Sumber:
https://seomuda.id/2-teknik-jitu-follow-up-agar-cepat-closing/
(Anonim Juli 2018) akses: 23 Des 2020 jam 10.00 WIB.
https://bukutansi.com/teknik-follow-up-calon-customer/
(Anonim) akses: 23 Des 2020 jam 10.00 WIB.

Akademi Reseller Djawara 61


Cara Membuat Katalog Produk

Jualan buku pendidikan tentu akan memiliki banyak


sekali daftar judul, sehingga membuat katalog produk sangat
penting untuk dilakukan. Tujuan penyusunan katalog ini
adalah untuk memudahkan proses mengecek semua judul buku
yang dimiliki.
Katalog juga berperan penting untuk menggaet lebih
banyak pembeli buku, karena bisa dikirimkan ke calon pembeli
potensial. Pembeli akan melihat daftar buku dan memilih judul
mana saja yang dibutuhkan dan diinginkan.
Sehingga dengan adanya katalog produk buku secara
lengkap bisa mendorong pembeli untuk membeli lebih banyak
dari rencana awal mereka. Sebab akan tertarik dengan koleksi
buku lainnya. Namun, mudahkah menyusun katalog produk?
Simak penjelasannya di sini.

Akademi Reseller Djawara 62


Car a Membuat Katalog Produk Buku
Membantu kamu menyusun katalog untuk produk buku
pendidikan yang dijual, maka berikut tata caranya:

1. Menyiapkan Semua Bahan


Cara pertama atau langkah pertama dalam menyusun
katalog produk buku adalah dengan menyiapkan semua bahan
yang diperlukan. Kebutuhan ini mencakup segala elemen yang
akan dimasukan ke dalam katalog.
Misalnya daftar nama produk, foto produk, keterangan
atau deskripsi produk, dan lain sebagainya. Jika belum lengkap,
maka bisa dilengkapi dulu semuanya untuk kemudahan
menyusunnya menjadi katalog produk yang lengkap dan detail.

2. Menyiapkan Foto atau Gambar Produk


Langkah kedua adalah menyiapkan foto atau gambar
produk, jadi katalog buku pendidikan yang kamu buat
sebaiknya tidak hanya berisi teks. Sebab dijamin akan terlihat
monoton dan kurang informatif.
Sebab kamu menjual buku yang dijamin punya desain
layout, sehingga desain ini harus ditampilkan. Khususnya
layout dari sampul buku tersebut sehingga calon pembeli punya
gambaran tampilan fisik buku ketika diterima akan sama seperti
sampul tersebut.
Foto produk bisa dibuat semenarik mungkin, supaya
terlihat profesional bisa menambahkan properti foto. Misalnya
di foto memakai alas foto, memakai kamera dengan resolusi
bagus, pencahayaan maksimal, dan sebagainya.

Akademi Reseller Djawara 63


3. Menyusun Deskripsi Produk
Buku yang kamu jual tentunya ada penjelasan sedikit,
dan bisa dimasukan ke dalam katalog produk yang dibuat.
Deskripsi ini bisa mengambil sedikit sinopsis, bisa juga dari
profil penulis, dan sebagainya.
Jelaskan secara singkat namun detail, karena katalog
produk yang terlalu banyak teks tentu mengganggu. Oleh sebab
itu perlu dibedakan dengan buku yang dijual, sehingga
deskripsi ini dibuat singkat namun jelas adalah langkah tepat.
Jangan lupa di dalam deskripsi dicantumkan pula detail
ukuran buku, jenis kertas, ukuran kertas yang dipakai, dan lain-
lain. Sehingga melalui deskripsi ini pembeli bisa tahu lebih
banyak mengenai buku yang akan dibeli.

4. Membuat Konten Tambahan


Jika kamu memisahkan katalog produk buku sesuai
bidang ilmu, genre, dan kategori lain sesuai kebutuhan. Maka
ada kemungkinan akan membuat beberapa katalog sesuai
kategori.
Apabila satu kategori hanya berisi beberapa halaman saja,
maka kamu perlu membuat konten tambahan. Misalnya
mencantumkan kata pengantar di bagian depan, dan perkenalan
diri atau nama toko buku yang dirintis di bagian akhir katalog.

5. Mendesain Sampul Katalog


Katalog produk yang dibuat memang besar kemungkinan
masih dalam bentuk softcopy, bisa dalam bentuk Microsoft
Word bisa juga dalam bentuk desain. Yakni didesain sejak awal
memakai Corel Draw, Photoshop, dan sejenisnya.
Selain mendesain isi katalog, kamu juga harus mendesain
sampul katalog tersebut. Sebab katalog tanpa sampul akan

Akademi Reseller Djawara 64


terasa kurang profesional dan juga kurang menarik. Tidak ada
salahnya sedikit mengasah kreativitas membuat desain sampul.
Jika kesulitan membuat sampul sendiri maka bisa
menggunakan jasa desain grafis. Sehingga katalog produk
punya sampul yang menarik, dan tentunya meningkatkan nilai
dari buku pendidikan yang disajikan di dalamnya.

6. Mencetak Katalog
Khusus untuk kamu yang menjual buku pendidikan
secara konvensional atau offline, maka katalog yang sudah
disusun perlu dicetak. Tentukan jenis kertas dan ukurannya
terlebih dahulu baru mencari jasa cetak yang berkualitas namun
tetap murah meriah.
Hasil cetakan kemudian bisa dijadikan sampel atau
brosur untuk dibagikan kepada calon pembeli potensial. Bisa
juga dibagikan ketika mengikuti suatu event, misalnya pameran
buku dan pameran pendidikan.
Sehingga bisa dibagikan kepada peserta yang mengikuti
event tersebut. Semakin sering membagikan katalog, maka
semakin banyak yang mengetahui buku-buku yang dijual
sehingga bisa laku banyak.
Katalog yang dibuat juga bisa dibagikan secara digital,
artinya tidak perlu dicetak. Cukup dikirimkan lewat aplikasi
pesan instan, dm atau inbox di sosial media, email, dan
sebagainya. Sehingga bisa membagikan katalog ke banyak
orang tanpa mengeluarkan biaya cetak yang bisa jadi sangat
lumayan.

Sumber:
https://id.wikihow.com/Membuat-Katalog-Produk (anonim)
akses: 6 Jan 2021 jam 11.00 WIB.

Akademi Reseller Djawara 65


Membuat Konten Marketing

Apabila kamu ingin


memasarkan buku
pendidikan secara online,
maka penting sekali untuk
mampu menyajikan konten
marketing yang baik.
Pembuatan konten marketing
memang akrab sekali bagi
pelaku bisnis online.
Bisnis apapun yang
dijalankan secara online akan
membutuhkan konten ini,
sebagai upaya untuk
memaksimalkan penjualan.
Jadi, sudahkah kamu paham
mengenai konten marketing?

Sekilas Tentang
Konten Marketing
Konten marketing
secara sederhana bisa
diartikan sebagai proses
menyajikan konten di sebuah media digital dengan unsur
marketing di dalamnya. Konten yang dibuat umumnya
mengandung unsur produk dan bisa pula secara tersirat melalui
penyampaian konten relevan.

Akademi Reseller Djawara 66


Mampu menyajikan konten marketing yang menarik
membantu branding toko online yang dirintis beserta produk
yang dijual di dalamnya. Selain itu juga membantu menjalin
hubungan yang baik dengan calon pembeli potensial, supaya
kemungkinan terjadi closing meningkat.
Jika masih bingung, maka kamu bisa melihat apa yang
kamu posting di akun sosial media pribadi. Apakah foto selfie?
Foto sebuah kafe? Foto pemandangan? Apapun posting-an di
akun pribadi kamu, itu sudah termasuk konten.
Namun konten untuk branding diri sendiri, ketika
diterapkan di toko online maka perlu menampilkan unsur
pemasaran. Sehingga orang yang mengunjungi toko online
tersebut tahu apa yang dijual di dalamnya, berapa harganya,
apa saja variannya, dan lain-lain.

Lan gkah Pembuatannya


Membuat konten tentu tidak mudah, apalagi jika belum
terbiasa. Oleh sebab itu kamu bisa mengikuti langkah-langkah
sederhana berikut sebagai permulaan:

1. Menentukan Tujuan
Langkah pertama dalam membuat konten marketing
untuk buku pendidikan yang dijual adalah menentukan tujuan.
Apakah tujuan kamu membuat konten ini sekadar menambah
jumlah pengikut di media sosial, branding nama toko, atau
fokus ke omzet penjualan.
Tujuan yang sudah ditentukan akan mempengaruhi
keseluruhan isi dari konten yang dibuat. Sebab kamu akan
fokus ke tujuan tersebut, misalnya jika tujuannya adalah
branding. Maka kamu cukup menampilkan informasi toko dan
produk buku dalam desain yang menarik dan kekinian.

Akademi Reseller Djawara 67


Apabila ingin mendongkrak penjualan, mungkin kamu
meminimalkan unsur branding dan fokus ke unsur penjualan.
Misalnya selalu mem-posting buku yang dijual, promo terbaru
yang digelar, dan sebagainya.

2. Mengenal Konsumen atau Target Pasar


Langkah kedua adalah mengenal karakter dari konsumen
atau target pasar. Sebab target pasar yang berbeda
membutuhkan konten dengan isi yang berbeda pula. Supaya
bisa menarik minat dan perhatian dari target pasar itu sendiri.
Mengenal karakter konsumen akan menentukan elemen
apa saja yang masuk ke dalam desain konten, caption, isu apa
saja yang perlu diangkat, dan lain-lain. Sehingga kenali betul
karakter konsumen kamu, apakah harus serius atau yang gokil
khas anak muda.

3. Menciptakan Keunikan atau Ciri Khas


Setiap konten yang dibuat sebaiknya memiliki keunikan,
memang tidak mudah maka bisa dilakukan sambil jalan.
Keunikan ini bisa dimulai dari pemilihan huruf pada desain
yang kontinyu dipakai, begitu juga dengan kombinasi warna,
dan detail lainnya.
Keunikan juga bisa dari bahasa yang dipakai, tidak
melulu harus memakai bahasa Indonesia. Bisa memakai bahasa
Inggris yang dikombinasikan dengan bahasa Indonesia.
Sehingga dari segi caption pun sudah unik dan menarik.

4. Membuat Kalender Konten


Mengelola konten marketing butuh komitmen, karena
idealnya dilakukan secara kontinyu. Bahkan di hari libur dan

Akademi Reseller Djawara 68


akhir pekan, usahakan tetap ada konten yang relevan untuk
mendongkrak penjualan buku.
Jadi, silahkan membuat kalender konten yang berisi
jadwal konten yang akan di-posting di semua akun digital yang
dimiliki. Kalender ini bisa disusun satu minggu sebelum mulai
posting, sehingga punya stok satu minggu penuh.

5. Mengutip Sesuatu yang Sedang Trending


Konten marketing yang menarik adalah yang punya
unsur kekinian, sehingga tidak pernah diberi label ketinggalan
zaman. Kamu yang menjual buku baru dan cetakan terkini,
tentu perlu tampil kekinian juga.
Jadi, silahkan mengutip sesuatu yang sedang menjadi
trending untuk meningkatkan audiens di posting-an. Misalnya di
tengah pandemi, kamu bisa menggunakan tema PSBB di rumah
saja sambil membaca buku berkualitas, supaya ketika pandemi
berakhir pembeli bisa menjadi orang baru yang punya lebih
banyak ilmu.

6. Melakukan Penyegaran Kembali


Ada kalanya kamu mengalami ide yang buntu, sehingga
membuat konten marketing yang baru terasa sulit. Jika kamu
mengalami ini, maka tidak perlu khawatir karena kondisi ini
normal. Otak dan pikiran juga perlu istirahat sejenak setelah
sekian lama diajak kreatif terus menerus.
Solusinya agar posting-an konten marketing dapat terus
berjalan adalah dengan melakukan penyegaran kembali. Yakni
mencoba mengembangkan konten lama menjadi lebih baru
dengan sedikit penambahan.
Khususnya untuk konten yang dulunya sempat viral dan
menghasilkan paling banyak audiens dibanding konten lainnya.

Akademi Reseller Djawara 69


Modifikasi ini tidak akan terlihat jelas, jika kamu memilih
posting-an yang sudah sangat lama dan memberi modifikasi
yang lebih kekinian.

7. Melakukan Tracking
Melakukan pemasaran buku pendidikan secara digital
memang memungkinkan kamu menjangkau lebih banyak
kalangan milenial. Namun tugas kamu pada dasarnya lebih dari
sekadar membuat dan mem-posting, sebab perlu melakukan
tracking.
Yakni mengecek dan melacak sampai sejauh mana
perkembangan konten marketing yang dibuat. Bisa dilihat dari
peningkatan jumlah pengikut, like, interaksi dari pengikut,
jumlah audiens, dan lain-lain.
Jika belum mendapatkan angka yang terus bertambah
maka perlu dilakukan evaluasi. Di sinilah fungsi tracking
tersebut, yakni untuk memperbaiki kesalahan dalam pembuatan
konten marketing maupun untuk lebih meningkatkan efeknya
Memahami bagaimana membuat konten marketing yang
efektif akan membantu memaksimalkan penjualan buku secara
online. Silahkan membangun akun di sosial media, kemudian
dihubungkan ke beberapa marketplace populer dan website jika
memang ada. Supaya bisa meningkatkan transaksi penjualan di
berbagai platform jualan online

Sumber:
https://elitemarketer.id/content/membuat-strategi-content-
marketing-dengan-8-langkah-mudah/ (Anonim) akses: 6
Jan 2021 jam 11.00 WIB.

Akademi Reseller Djawara 70


Membuat Video Promosi
Sederhana

Membuat konten marketing yang menarik tentunya tidak


hanya dengan desain gambar dan foto, melainkan diselingi juga
dengan konten dalam bentuk video. Sehingga tidak monoton
dan lebih menarik. Apalagi konten marketing dalam bentuk
video punya beberapa kelebihan.

Kelebihan Promosi Lewat Video


Tidak akan rugi sudah bersusah-payah membuat konten
dalam bentuk video, sebab punya kelebihan sebagai berikut:
a. Media untuk memperkenalkan produk buku dengan cara
yang lebih seru dan menyenangkan.
b. Promosi dalam bentuk video akan lebih mudah mendapat
kepercayaan pembeli, karena pembeli bisa melihat detail
produk yang dijual tanpa diedit seperti pada gambar.
c. Bisa menjangkau pasar yang lebih luas, karena format
video bisa dimasukan di berbagai platform online. Sebut
saja seperti IG TV, Youtube, Website, dan lain
sebagainya.
Jika diterapkan atau di-posting di website maka lebih
memaksimalkan teknik SEO yang diterapkan. Sebab konten
dalam bentuk video oleh algoritma mesin pencari dianggap
lebih informatif dan detail, sehingga efektif mendongkrak posisi
hasil pencarian.

Akademi Reseller Djawara 71


Car a Membuat Video Promosi
Berhubung membuat konten marketing dalam bentuk
video punya banyak kelebihan, maka kamu perlu mencobanya.
Tidak harus langsung video dengan durasi panjang dan
memakai model profesional.

Kamu bisa mencoba membuat video marketing yang lebih


sederhana, jadi simak tata caranya berikut ini:

1. Menentukan Jenis Video


Langkah pertama untuk membuat video promosi adalah
menentukan jenis video itu sendiri. Sebab jenis video ini sangat
banyak mulai dari video edukasi dengan mengundang ahli
untuk membahas buku yang dijual, video monolog, video
tutorial (misalnya cara merawat buku), dan jenis yang lainnya.
Usahakan untuk memilih jenis video yang sesuai,
sehingga bisa segera berlanjut ke tahap selanjutnya. Sebab jenis
video yang ditentukan nantinya akan mempengaruhi skenario,
peralatan untuk dimasukan ke video, dan lain-lain.

Akademi Reseller Djawara 72


2. Menyusun Skenario
Langkah selanjutnya adalah dengan menyusun skenario,
yang tentu disesuaikan dengan jenis video yang dipilih.
Misalnya membuat video monolog yang menjelaskan produk
buku yang dijual.
Maka kamu perlu menyusun dialog yang akan
disampaikan sebagai pembuka, isi, dan penutup. Dialog ini akan
dijelaskan oleh satu orang model karena sifatnya monolog, bisa
diri sendiri bisa juga keluarga atau saudara yang dianggap jago
berkomunikasi di depan kamera.

3. Latihan untuk Mematangkan Akting


Setelah skenario disusun, maka perlu latihan dulu. Bisa
latihan di kamar atau ruang kosong sendiri. Bisa juga bersama
satu atau dua orang sebagai kritikus dan pemberi saran.

4. Merekam Video
Setelah latihannya selesai dan yakin bisa memberikan
intonasi dan ekspresi yang sesuai. Maka bisa berlanjut ke tahap
pembuatan video, yakni merekam video itu sendiri. Siapkan
peralatan yang diperlukan mulai dari kamera, tripod,
kameramen, background, dan lain-lain.

5. Melakukan Editing
Video marketing yang selesai direkam tentu tidak
mungkin di-posting dalam kondisi mentah, melainkan diedit
terlebih dahulu. Jadi, proses selanjutnya adalah melakukan
editing. Tujuannya untuk merapikan video tersebut, menambah
tulisan, memperbaiki kualitas suara, dan menyatukan potongan
video yang diambil dalam beberapa kali take.

Akademi Reseller Djawara 73


6. Menyebarkan Video
Setelah editing selesai maka langkah selanjutnya adalah
menyebarkan video tersebut. Sebab tujuan pembuatannya
adalah untuk memasarkan buku yang dijual, jadi perlu
disebarkan seluas mungkin. Misalnya di sosial media, aplikasi
pesan instan, website, dan lain-lain. Namun sesuaikan
formatnya dengan ketentuan dari media yang dipilih, agar ter-
posting dengan lancar.
Membuat video marketing adalah langkah tepat untuk
tampil lebih profesional dan menjangkau pasar lebih luas.
Apalagi buku sangat ideal dijual online dan dikirimkan ke
seluruh Indonesia bahkan lintas negara. Jadi, silahkan
memaksimalkan pemasarannya agar bisa berjualan ke area
yang lebih luas.

Sumber:
https://masbos.com/4-keuntungan-promosi-menggunakan-
video-marketing-untuk-bisnis-online/ (anonim) akses: 6
Jan 21 jam 11.00 WIB.
http://internetmarketing.co.id/cara-membuat-konten-video-
iklan-yang-menarik/ (Retno Triastuti, Nov 2016) akses:
6 Jan 21 jam 11.00 WIB.

Akademi Reseller Djawara 74


Membuat Desain Praktis dan
Mudah

Sukses berjualan buku secara online akan membutuhkan


desain untuk konten di Instagram, Facebook, YouTube, website,
dan lain sebagainya. Biasanya foto produk yakni buku yang
dijual kemudian diedit lewat aplikasi desain grafis.
Sehingga bisa tampak lebih menarik dengan penambahan
beberapa elemen, seperti teks, tambahan animasi, dan lain-lain.
Hanya saja tidak semua reseller buku bisa dengan mudah
mendesain konten yang akan dibagikan ke berbagai media
tersebut. Lalu, bagaimana solusinya?

Memenuhi Kebutuhan Des ain u ntuk Reseller


Buku
Kemampuan untuk mengoperasikan berbagai aplikasi
desain grafis tentunya tidak bisa dimiliki oleh semua orang.
Kecuali jika dulunya memang sempat mempelajari materi
tersebut, baik di masa sekolah, kuliah, atau sengaja mengambil
kursus.
Jika memang dibutuhkan, maka tidak ada salahnya
mencoba bekerja sama dengan salah satu jasa freelance desain
grafis. Sehingga bisa memesan desain logo, desain posting-an
untuk sosial media, marketplace, dan lain sebagainya.
Langkah ini tentu membutuhkan biaya, karena jasa
desain grafis akan mematok biaya jasa dengan kisaran angka
tertentu. Opsional lainnya adalah dengan mencoba membuat
desain sendiri, tidak masalah jika desain ini sederhana.
Secara perlahan bisa memperbaiki kualitas desain dan
mampu menjual buku lebih banyak. Salah satu aplikasi yang

Akademi Reseller Djawara 75


bisa digunakan dengan sangat mudah untuk membuat desain
adalah Canva. Mungkin ada juga aplikasi lain dengan fungsi
sejenis yang tentunya bisa dipertimbangkan.
Aplikasi apapun yang membantu membuat desain bisa
dipelajari dan kemudian berkreasi di dalamnya. Canva sendiri
banyak digunakan dan banyak direkomendasikan karena fitur-
fiturnya lengkap. Sangat cocok untuk orang yang tidak ada
basic desain grafis namun ingin mencoba membuat desain
sendiri untuk bisnis reseller buku yang ditekuni.

Tips Membuat Desain Sendiri


Berhubung belum ada pengalaman dan keahlian terkait
desain grafis, maka ada beberapa tips yang bisa dilakukan
untuk memudahkan proses desain sendiri:

1. Menggunakan Aplikasi yang Sekiranya Mudah


Digunakan
Tips pertama tentu saja memilih aplikasi desain yang
terbilang mudah, baik itu mudah untuk dipelajari maupun
mudah untuk digunakan. Tidak harus Canva, bisa juga

Akademi Reseller Djawara 76


memakai aplikasi lain jika dirasa lebih mudah untuk
digunakan.

2. Membuat Desain Sederhana


Sebagai pemula, maka penting sekali untuk mencoba
membuat desain yang sederhana dulu. Tidak perlu buru-buru
membuat desain yang rumit dan memasukan banyak
komponen.
Bisa mencoba dulu membuat foto yang diatur tingkat
kecerahannya, kemudian ditambahkan teks. Bisa juga
menempelkan buku yang dijual ke dalam template desain yang
disediakan oleh aplikasi. Tambahkan sedikit teks, dan selesai.

3. Semangat Belajar dan Terus Berlatih


Membuat desain sendiri memang menuntut kamu untuk
belajar hal baru, tidak perlu khawatir dan tetap semangat. Sebab
sejatinya dalam dunia bisnis jualan pelakunya akan selalu
mencoba hal baru.
Salah satunya terkait teknik pemasaran yang dijamin
perlu disesuaikan dengan perkembangan zaman dan teknologi.
Oleh sebab itu semangat selalu untuk belajar dan sering
berlatih, agar semakin fasih membuat desain sendiri.

4. Mencari Inspirasi Desain


Supaya bisa membuat desain yang lebih beragam, selain
berlatih memakai semua template yang ada di aplikasi. Juga bisa
mencoba mencari inspirasi desain sebanyak mungkin.
Tidak masalah menyontek kompetitor atau usaha jualan
dengan produk lain, kemudian dimodifikasi agar sesuai dengan
buku yang dijual. Selama tidak mencontek mentah-mentah
tentu bebas dari praktik plagiat.

Akademi Reseller Djawara 77


Membuat desain sendiri memang memberi tantangan,
namun bisa menghemat modal sekaligus menjadi sarana untuk
mengembangkan diri. Sehingga tidak ada salahnya untuk
dicoba, jika kurang sesuai maka bisa mencoba memakai jasa
desain profesional.

Sumber:
https://www.niagahoster.co.id/blog/cara-menggunakan-canva/
(Anonim, Nov 2019) akses: 23 Des 2020 jam 11.00 WIB.
https://www.doxadigital.com/doxa-tips/ini-dia-kumpulan-
alasan-mengapa-bisnis-anda-perlu-desain-grafis/
(Anonim, Des 2018) akses: 23 Des 2020 jam 11.00 WIB.

Akademi Reseller Djawara 78


Akademi Reseller Djawara 79

Anda mungkin juga menyukai