PD Banget
- Manajemen Diri Penjual Buku -
PD BANGET - MANAJEMEN DIRI PENJUAL BUKU
Desain Cover :
Dwi Novidiantoko
Sumber :
www.shutterstock.com
Tata Letak :
Amira Dzatin Nabila
Proofreader :
Avinda Yuda Wati
Ukuran :
viii, 43 hlm, Uk: 14x20 cm
Cetakan Pertama :
April 2021
PENERBIT DEEPUBLISH
(Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA)
Anggota IKAPI (076/DIY/2012)
Jl.Rajawali, G. Elang 6, No 3, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman
Jl.Kaliurang Km.9,3 – Yogyakarta 55581
Telp/Faks: (0274) 4533427
Website: www.deepublish.co.id
www.penerbitdeepublish.com
E-mail: cs@deepublish.co.id
KATA PENGANTAR
vi
DAFTAR ISI
vii
"Sukses tampaknya
terkait dengan
tindakan. Orang sukses
terus bergerak. Mereka
membuat kesalahan,
tetapi mereka tidak
berhenti."
- Conrad Hilton
viii
Personal Branding &
Berpenampilan Menarik Saat Menjual
1
2.Mengenal Diri Sendiri dengan Baik
Cara berikutnya adalah dengan mengenal diri
sendiri dengan baik, sehingga saat menawarkan dan
mempresentasikan buku yang dijual bisa apa adanya. Atau
bisa menjadi diri sendiri sehingga apa yang disampaikan
tulus tanpa kesan dibuat-buat.
Orang akan lebih menghargai apa yang kamu
lakukan dan ucapkan dengan menjadi diri sendiri. Oleh
sebab itu kenali karakter diri seperti apa dan jadikan
sebagai fondasi saat menawarkan buku-buku yang dijual.
3.
Mengasah Kemampuan Public Speaking
Berjualan sama artinya dengan mengasah
kemampuan public speaking atau berbicara di hadapan
banyak orang. Sebab setiap kali bertemu calon pembeli
atau siapa saja yang berpotensi menjadi pembeli buku,
kamu akan melakukan presentasi.
Memiliki kemampuan berbicara yang baik akan
meningkatkan rasa percaya diri dan lebih mudah
mendapatkan minat calon pembeli terhadap buku-buku
yang ditawarkan. Jadi, asah kemampuan satu ini karena
juga menjadi kunci untuk merajai penjualan.
2
Namun akan lebih profesional jika membuat akun
khusus jualan buku. Nama akun jualan ini bisa diletakkan
di profil, agar orang tahu kamu pemilik akun tersebut dan
tertarik untuk melakukan pembelian.
Sumber:
https://medium.com/kulina/tips-membangun-personal-
branding-a64d4aa04891 (A. Ica. N, April 2018)
Akses: 23 Des 2020 jam 09:00 WIB
3
Manajemen Stres
4
Cara Manajemen Stres
Adapun cara manajemen stres sendiri ternyata tidak
susah, dan sangat mungkin untuk dilakukan sendiri.
Kecuali jika kondisi kamu sudah terbilang akut, maka
mungkin perlu berkonsultasi dengan terapis.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa diterapkan
untuk melakukan manajemen stres dengan baik dan benar:
1. Belajar untuk Santai
Stres sering dialami oleh mereka yang sulit untuk
berpikir santai, sehingga sering merasa lelah dan cukup
akut. Oleh sebab itu di dalam manajemen stres, kamu
dianjurkan untuk belajar santai dalam menghadapi segala
hal.
Jika Ada masalah, maka harus yakin bisa
menyelesaikannya sebab tidak ada yang namanya masalah
tanpa penyelesaian. Hanya saja butuh waktu untuk selesai,
sehingga kamu jangan sampai terbebani.
2. Olahraga Teratur
Olahraga secara teratur diakui oleh banyak ahli
kesehatan memiliki efek positif meredakan stres. Sebab
bisa membantu menjadikan kadar hormon di dalam tubuh
stabil, sehingga risiko mengalami stres bisa diturunkan.
Kamu yang super sibuk sekalipun usahakan
meluangkan waktu meski hanya 10-15 menit sehari untuk
berolahraga. Sebab selain menyehatkan fisik juga efektif
menyehatkan mental agar tidak mudah stres dan depresi.
5
3.Makan Sehat dan Teratur
Memenuhi kebutuhan tubuh akan nutrisi juga
bekerja efektif menurunkan risiko stres dan mengatasi
stres yang sudah terlanjur terjadi. Jadi, usahakan kamu
makan secara teratur dan mengandung nutrisi yang
cukup. Sehingga bisa meminimalkan risiko stres.
6
6. Belajar Meredam Emosi
Terbiasa membuat emosi meledak tanpa kontrol juga
rentan meningkatkan tekanan pikiran dan berakhir dengan
kondisi stres. Solusinya tentu saja belajar untuk meredam
emosi tersebut dengan bersabar.
Selain itu bisa diatasi pula dengan yoga dan meditasi
rutin, sehingga saat ada kondisi yang membuat marah.
Kamu bisa mengendalikan emosi dengan teknik yang
dipelajari selama yoga dan meditasi.
7
9.Banyak Bercanda dan Tertawa
Tekanan pikiran juga bisa muncul karena kamu
tipikal orang yang terlalu serius, sehingga mudah stres.
Kamu perlu menenangkan saraf pikiran agar tidak
tertekan dan jauh dari stres dengan banyak bercanda dan
tertawa. Menonton film dan acara komedi bisa
dipertimbangkan.
Sumber:
https://hollago.id/info/cara-menghilangkan-stress-
dengan-manajemen-stress/ (Anonim) akses: 8 Jan
21 jam 09:00 WIB.
8
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/2399392/10-
kebiasaan-efektif-atasi-manajemen-stres (Annisa
Wulan, Des 2018) akses: 8 Jan 21 jam 09:00 WIB.
9
Self Leadership
10
2. Punya Tujuan dan Juga Karier
Karakter selanjutnya adalah memiliki tujuan, tujuan
yang jelas akan membantu kamu untuk punya target dan
semangat tinggi mewujudkannya. Selain itu juga punya
semangat untuk mengejar karier setinggi mungkin.
Sehingga terus belajar menjadi sosok berprestasi di bidang
yang dipilih.
11
Sumber:
https://glints.com/id/lowongan/self-leadership/#.X_f7
IPkzbIU (Andre Oliver, Des 2020) akses: 8 Jan 21
jam 10.00 WIB.
12
Manajemen Waktu
13
Cara Memanajemen Waktu
Adapun cara untuk manajemen atau mengatur
waktu sendiri ada banyak, beberapa di antaranya adalah:
1. Tidak Pernah Menunda
Kiat manajemen waktu yang pertama adalah tidak
pernah menunda apapun untuk dikerjakan. Kebiasaan
menunda akan menjadi candu, dan perlahan membuat
pekerjaan menumpuk.
Jika sudah menumpuk maka akan merasa kewalahan
dan menyesal, oleh sebab itu usahakan menjadi pribadi
yang disiplin. Yakni dengan tidak menunda pekerjaan
apapun, meskipun deadline masih jauh namun perlu segera
diselesaikan agar tidak kepikiran.
14
3. Menyusun Daftar Prioritas
Jika pada saat menyusun jadwal kegiatan ternyata
menjumpai beberapa pekerjaan dengan deadline yang
sama. Maka kamu perlu menyusun skala prioritas untuk
daftar tersebut.
Mulailah mengerjakan hal yang paling sulit dulu, hal
sulit butuh waktu dan konsentrasi tinggi sehingga ideal
dikerjakan di pagi hari saat pikiran masih segar. Baru
kemudian menuju hal yang tingkat kesulitannya sedang,
dan sebagai penutup hari kamu bisa mengerjakan
pekerjaan yang mudah.
4. Menjaga Fokus
Manajemen waktu tidak akan sukses kalau kamu
tidak bisa fokus. Misalnya, pekerjaan A dijadwalkan
dimulai dari jam 8 pagi dan selesai jam 10 pagi. Jika kamu
kurang fokus maka durasi pengerjaannya bisa lebih lama.
Pada akhirnya akan mengurangi jatah waktu untuk
pekerjaan lain, sehingga kegiatan di hari tersebut keluar
dari jadwal yang disusun. Oleh sebab itu kamu wajib
menjaga fokus agar semua pekerjaan bisa diselesaikan
tepat pada waktunya.
5. Punya Tujuan
Seseorang dengan tujuan yang jelas akan memiliki
motivasi yang cukup untuk disiplin dan bekerja cepat
sekaligus efisien. Namun jika tidak memiliki tujuan, maka
kamu akan cenderung terlalu santai bahkan malas
melakukan apapun.
15
Jadi, kalau kamu sedang dalam tahap belajar untuk
mengatur waktu dengan baik maka kamu wajib punya
tujuan. Tujuan ini bisa menjadi bahan bakar semangat
untuk bekerja cepat, tepat, dan juga efisien.
Manajemen waktu yang baik membantu kamu untuk
bekerja secara efisien, dan memiliki lebih banyak waktu
untuk istirahat. Sehingga menjadi keahlian yang wajib
dimiliki siapa saja khususnya bagi yang punya banyak
kesibukan.
Sumber:
https://accurate.id/marketing-manajemen/10-tips-
manajemen-waktu/ (Sugi Priharto, Maret 2020)
akses: 9 Jan 21 jam 09:00 WIB.
https://idcloudhost.com/mengenal-apa-itu-manajemen-
waktu-pengertian-manfaat-serta-fungsinya/
(Anonim, Maret 2020) akses: 9 Jan 21 jam 09:00
WIB.
16
Mengenal Diri Sendiri
17
Apakah kamu termasuk orang yang ingin sukses
dalam berkarier, punya keluarga utuh, punya kesehatan
yang baik, atau yang lainnya? Jika ingin sukses berkarier,
maka karier inilah nilai tertinggi dalam hidup. Kamu bisa
mengenal diri sendiri dengan mengejar karier tersebut.
18
Semua orang memiliki jam biologisnya sendiri-
sendiri, begitu juga dengan kamu. Oleh sebab itu kenali
betul jam biologis yang dimiliki untuk mengetahui masuk
orang yang bisa sukses dengan jam kerja pagi atau malah
malam?
19
Mengenal diri sendiri akan membantu kamu
mengenal karakter dan kemampuan yang dimiliki.
Sehingga bisa mengembangkan potensi dan kemudian
sukses di sebuah bidang. Jika kamu memang menyukai
kegiatan niaga, maka kesempatan untuk sukses menjadi
reseller buku pun terbuka lebih lebar.
Sumber:
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190708
141614-255-410161/cara-mengenali-diri-sendiri-
untuk-maksimalkan-potensi (Anonim, Agustus
2019) akses: 8 Jan 21 jam 10.00 WIB.
20
Manajemen Emosi Melayani Konsumen
21
Sehingga kamu bisa sekalian menata emosi dan
memikirkan solusi terbaik atas keluhan yang
menyebabkan konsumen tadi marah. Jadi, kuncinya
adalah jangan ikut terbawa emosi.
22
yang tetap profesional. Sehingga emosi dari pelanggan
tersebut bisa sedikit reda dan bisa diajak berdiskusi.
Kemampuan untuk menenangkan emosi pelanggan
agar tidak meledak akan membantu membangun citra
usaha yang kamu dirikan. Jadi, usahakan menenangkan
pelanggan tadi agar tidak mencuri perhatian banyak orang
yang berpotensi menurunkan kredibilitas usahamu.
23
7. Istirahat yang Cukup
Tubuh yang kurang istirahat biasanya akan mudah
lelah, sehingga mudah emosi. Jika menghadapi pelanggan
yang rewel dijamin hasil akhirnya akan sangat buruk.
Padahal kamu sudah susah payah merintis bisnis reseller
buku pendidikan.
Jadi, jangan sampai karena kontrol emosi yang
kurang baik maka usaha ini pada akhirnya gulung tikar.
Oleh sebab itu usahakan mengatur waktu dengan baik
agar bisa istirahat yang cukup. Kamu pun lebih mudah
mengendalikan emosi karena tubuh dan pikiran dalam
kondisi prima.
Manajemen emosi menjadi kemampuan yang wajib
dimiliki oleh pelaku usaha, khususnya yang menuntut
kamu berhadapan langsung dengan para pelanggan. Sebab
pelanggan memiliki karakter berbeda-beda, ada yang
sangat baik dan ada pula yang sebaliknya. Jadi, terapkan
tips di atas agar lebih mudah mengontrol emosi.
Sumber:
http://www.software-id.com/central.php?aksi=tutorial
_detil&kode=tips-menghadapi-pelanggan-rewel
(Anonim) akses: 8 Jan 21 jam 11.00 WIB.
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3143618/
cara-jitu-untuk-mengendalikan-emosi-berlebih (dr.
Nitish Basant Adnani Mei 2020) akses: 8 Jan 21 jam
11:00 WIB.
24
Perilaku
Positif Thinking dan Positive Feeling
25
2. Membiasakan Diri untuk Bersyukur Atas Apapun
Berapa pun judul buku yang berhasil terjual tentu
adalah sebuah rezeki yang patut untuk disyukuri. Memilih
untuk mensyukuri segala hal yang berhasil didapatkan
akan membantu membangun pikiran dan perasaan positif.
Sehingga tidak mudah menyerah sekalipun angka
penjualan buku masih terbilang rendah.
4. Mengembangkan Optimisme
Membangun optimisme akan membantu
membangun pikiran dan perasaan positif yang tentu
berdampak sangat baik pada diri sendiri dan orang sekitar.
Selalu optimis akan membantu menyikapi penolakan
pembeli dengan baik dan bijak.
26
Alih-alih merasa sedih dan gagal menjadi reseller
buku, kamu akan segera semangat mencari calon pembeli
lainnya. Sebab pembeli bisa dari mana saja, dan ketika
menjual buku digital maka mahasiswa dan dosen di
seluruh Indonesia adalah pembeli potensial tersebut.
7. Tekun Beribadah
Usaha tanpa doa itu sombong, dan doa tanpa usaha
adalah tindakan bodoh. Keduanya, yakni antara usaha dan
doa harus seimbang agar pikiran tenang dan mendapat
kemudahan.
27
Oleh sebab itu untuk membangun pikiran dan
perasaan positif selalu tekun beribadah sesuai keyakinan
yang dimiliki. Sehingga selalu yakin bahwa apapun yang
terjadi baik itu closing maupun penolakan, kamu yakin ini
adalah yang ditentukan oleh Yang Di Atas dan merupakan
yang terbaik.
Sumber:
https://lifestyle.kompas.com/read/2020/01/31/12145242
0/11-cara-berpikir-positif-yang-sebaiknya-mulai-
kita-lakukan?page=all (Editor: Wisnubrata, Jan
2020) akses: 23 Des 2020 jam 09.00 WIB
28
Berpikir Kreatif
29
Cara Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif
Mendatangkan lebih banyak pembeli bisa dilakukan
dengan kreatif dalam memasarkan produk buku itu
sendiri. Namun, untuk bisa berpikir secara kreatif perlu
diakui tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Meskipun sulit bukan berarti mustahil untuk
dilakukan, jadi kamu bisa mencoba mengasah kemampuan
berpikir kreatif ini dengan beberapa cara berikut:
1. Terbiasa untuk Fokus
Berpikir secara kreatif bisa muncul ketika kamu
fokus pada satu hal, sebab bisa memikirkan solusi terbaik
dari segala kondisi kurang menguntungkan yang terjadi.
Memang beberapa orang menilai bisa berpikir lebih kreatif
saat otak diajak rekreasi.
Misalnya berselancar sebentar di Instagram atau
TikTok untuk mendapatkan penyegaran pikiran. Namun
umumnya ketika fokus pada satu hal saja justru kreativitas
ini akan meningkat, jadi jika kamu susah kreatif cobalah
untuk fokus saja di satu hal.
2. Selalu Bersyukur
Mood yang buruk khususnya sejak bangun tidur di
pagi hari akan menghalangi pikiran kreatif bekerja. Oleh
sebab itu usahakan untuk menjaga mood tetap baik, mulai
dari tidur cukup sampai bersyukur setiap bangun tidur.
Mensyukuri atas segala hal yang masih dimiliki dan
dirasakan saat bangun tidur, efektif meningkatkan mood.
Sehingga ketika beraktivitas, termasuk menekuni usaha
reseller buku kamu bisa lebih kreatif.
30
3. Aktif Mengubah Rutinitas
Mungkin setiap harinya kamu sudah punya agenda
harian, yang tentu rutin dilakukan. Namun, tahukah kamu
bahwa dengan mengubah rutinitas, sekecil apapun
perubahan tersebut bisa merangsang pola pikir kreatif?
Ya, aktualnya memang demikian. Sebab dengan
mengubah rutinitas otak mendapat penyegaran dan kamu
bisa berpikir lebih kreatif. Tidak harus perubahan besar,
bisa dengan perubahan sederhana. Misalnya setiap ke
kantor atau kampus kamu memakai rute perjalanan yang
sama.
Coba sesekali mengganti rute menjadi lebih pendek,
lebih jauh, atau memilih naik angkot dan bersepeda
ketimbang naik kendaraan pribadi. Perubahan ini dijamin
merangsang otak untuk berpikir lebih kreatif.
31
5. Meluangkan Waktu untuk Tidur Siang
Kamu merasa kurang atau bahkan tidak kreatif?
Maka bisa mencoba membiasakan diri untuk tidur siang di
sela kesibukan yang padat. Tidak harus terlalu lama,
bahkan tidur siang selama 10 menit dan lebih sedikit
dirasa sudah cukup.
Sebab dengan tidur siang, maka otak akan punya
waktu istirahat dan bisa kembali segar untuk melanjutkan
aktivitas setelah makan siang. Sehingga bisa diajak untuk
berpikir lebih kreatif dan keluar dari hal-hal yang biasa
dan monoton.
6. Aktif Bergerak
Tubuh yang kurang bergerak ternyata memberi efek
serupa pada saraf dan otak. Sehingga susah untuk diajak
berpikir kreatif, oleh sebab itu usahakan tidak pernah
mager alias malas bergerak.
Usahakan aktif bergerak, dengan meluangkan waktu
untuk berolahraga antara 10 menit sampai 15 menit sehari.
Opsional lain adalah memperbanyak aktivitas jalan kaki.
Misalnya memilih naik tangga dibanding naik lift, maka
otak akan ikut bergerak dan bisa diajak berpikir kreatif.
32
Hal ini akan memberikan pengalaman baru setiap
berinteraksi dengan relasi-relasi tersebut. Kamu pun bisa
berpikir lebih kreatif, dan tentunya bisa mengoptimalkan
usaha pemasaran buku untuk sukses saat menekuninya.
Berpikir secara kreatif menjadi satu di antara
beberapa faktor yang mempengaruhi kesuksesan usaha
reseller buku. Jadi, kamu perlu mengasah kemampuan
tersebut dengan tujuh cara tepat yang dijelaskan di atas.
Sumber:
https://www.linovhr.com/berpikir-kreatif/ (Anonim, Jan
2020) akses: 9 Jan 21 jam 11.00 WIB
Https://Www.Linovhr.Com/Berpikir-Kreatif/ (Erick, Feb
2018) akses: 9 Jan 21 jam 11:00 WIB.
33
Membangun Kepercayaan Konsumen
pada Produk dan Diri Reseller
34
2. Menggunakan Foto Produk Berkualitas
Masih membahas jika kamu menjual buku secara
online, maka kamu juga perlu memperhatikan foto produk.
Pasalnya pembeli di tempat online tentu tidak dapat
melihat fisik buku yang kamu jual secara langsung.
Jadi, berikan foto produk yang jelas sehingga tidak
harus memakai properti foto yang lengkap. Namun jika
memungkinkan agar foto tampil estetik dan profesional,
tidak ada salahnya menambah properti di foto.
35
mendapat respons cepat dan kapan mendapat respons
lambat. Sedangkan untuk layanan berkualitas, kamu juga
menjawab chat dan orderan dengan baik.
Pelayanan yang baik meskipun tidak bertatap muka
langsung dan meskipun hanya order satu judul buku.
Sudah akan membangun kepercayaan dari pembeli
tersebut, sehingga mereka nyaman dan berniat membeli
buku lain di hari berikutnya.
36
Maka kamu di mata pembeli tersebut akan dianggap
sebagai penjual buku yang baik dan bisa dipercaya.
Sehingga mereka akan melakukan pembelian di
tempatmu, entah hanya satu judul atau beberapa judul
sekaligus.
37
9. Selalu Menepati Janji
Jika kamu membuat janji untuk mendapat
kepercayaan calon pembeli, maka buatlah janji yang
rasional dan mudah untuk di tepati. Jangan asal
mengucapkan janji seperti garansi dan jaminan yang
berlebihan.
Sebab sekali saja kamu tidak menepati janji tersebut
maka stempel “toko tidak amanah” akan melekat. Ke
depannya mungkin akan susah mendapat pembeli, apalagi
jika orang yang kamu beri janji adalah orang penting di
sebuah kampus. Maka satu kampus sulit untuk kamu
tembus penjualannya.
Selalu mengedepankan profesionalitas adalah kunci
untuk mendapatkan kepercayaan konsumen, baik atas
produk maupun atas diri kamu sendiri. Jadi, lakukan
beberapa kiat yang disampaikan di atas untuk
membangun kepercayaan konsumen secara khusus dan
kepercayaan publik secara keseluruhan.
Sumber:
https://esqtraining.com/cara-membangun-kepercayaan-
konsumen/ (anonim) akses: 9 Jan 21 jam 11:00 WIB.
https://www.sirclo.com/5-cara-meningkatkan-
kepercayaan-pelanggan-terhadap-tokomu-di-
marketplace/ (anonim, Juni 2020) akses: 9 Jan 21
jam 11:00 WIB.
38
Menjadi Pendengar yang Baik
39
Cara Menjadi Pendengar yang Baik
Hanya saja untuk bisa menjadi pendengar yang baik,
kebanyakan pelaku usaha masih bingung bagaimana
memulai dan konsisten di dalamnya. Membantu menjadi
pelaku usaha reseller buku yang bisa menjadi pendengar
yang baik. Maka bisa menerapkan cara-cara berikut ini:
1. Fokus ke Konsumen
Jika kamu sedang berhadapan langsung dengan
calon pembeli buku, atau mungkin berkomunikasi dengan
chat, telepon, dan sebagainya. Usahakan untuk fokus ke
pembeli tersebut, yakni dengan menghentikan aktivitas
lain.
Hal ini penting sekalipun pembeli ini bercerita
tentang masalahnya via chat, email, dan sebagainya tanpa
bertatap muka langsung. Sebab kamu bisa mendengar
masalah yang dialami pembeli tersebut dari awal sampai
akhir.
Sekaligus bisa memberikan respons segera ketika
memang dibutuhkan, tanpa perlu menunggu pembeli
tersebut meminta tanggapan. Jika kamu bisa memberi
respons di tengah percakapan maka kamu sudah memberi
kesan bahwa mendengarkan ceritanya dengan baik.
Namun, pahami kapan waktu yang tepat untuk
memotong cerita yang dijelaskan pembeli tersebut.
Sehingga tidak terkesan memotong tanpa permisi dan
tidak sopan, melainkan pendapat kamu secara personal
memang diperlukan di momen tersebut.
40
2. Tidak Menyalahkan Konsumen
Ada kalanya masalah yang dihadapi pembeli
memang jika dipikirkan dengan logika adalah kesalahan
dari pembeli itu sendiri. Namun langsung menyalahkan
pembeli tersebut tentu kurang tepat, apalagi suasana
hatinya pasti sedang buruk.
Jadi, hindari kemungkinan kamu menyatakan
pembeli tersebut yang salah sekalipun memang iya.
Tetaplah fokus mendengarkan ceritanya, dan kemudian
ketika dimintai pendapat berikan pendapat yang sifatnya
netral atau tidak memihak mana pun.
4. Menenangkan Konsumen
Saat pembeli bercerita mengenai masalah dan
kendala yang dihadapi kamu tentu perlu memperhatikan
intonasi bicaranya. Ada kalanya pembeli tersebut cukup
emosional, suara nadanya naik beberapa oktaf atau
melemah seperti ingin menangis.
41
Jika intonasi ini didapatkan maka kamu perlu
menenangkan pembeli tersebut. Sehingga bisa membantu
menstabilkan emosinya, dan memberi kesan bahwa kamu
adalah sahabat dan juga keluarga terdekatnya.
42
Anda sudah terpikirkan untuk berjualan online?
Sebelum Anda bingung mencari supplier, Kami akan
menyarankan Anda bergabung dengan Akademi Reseller
Djawara...
Anda bisa baca penawaran detailnya di sini:
https://penerbitbukudeepublish.com/peluang-usaha-
reseller-buku/
Sumber:
http://yayasanpulih.org/2020/07/bagaimana-menjadi-
seorang-pendengar-yang-baik/ (Zevika Rafisna)
akses: 9 Jan 21 jam 13:00 WIB.
https://www.jagoanhosting.com/blog/tips-menjadi-
pendengar-yang-baik-demi-loyalitas-customer/
(Anonim) akses: 9 Jan 21 jam 13: 00 WIB.
https://www.sales1crm.com/blog/hasil-riset-menjadi-
pendengar-yang-baik-memperbesar-peluang-
closing (Anonim, Juli 2018) akses: 9 Jan 21 jam 13:
00 WIB
43
44