Anda di halaman 1dari 52

PD Banget

- Manajemen Diri Penjual Buku -


UU No 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta

Fungsi dan sifat hak cipta Pasal 4


Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a merupakan hak eksklusif yang
terdiri atas hak moral dan hak ekonomi.
Pembatasan Pelindungan Pasal 26
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, Pasal 24, dan Pasal 25 tidak berlaku
terhadap:
i. Penggunaan kutipan singkat Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait untuk pelaporan
peristiwa aktual yang ditujukan hanya untuk keperluan penyediaan informasi aktual;
ii. Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait hanya untuk kepentingan
penelitian ilmu pengetahuan;
iii. Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait hanya untuk keperluan
pengajaran, kecuali pertunjukan dan Fonogram yang telah dilakukan Pengumuman
sebagai bahan ajar; dan
iv. Penggunaan untuk kepentingan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan
yang memungkinkan suatu Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait dapat digunakan
tanpa izin Pelaku Pertunjukan, Produser Fonogram, atau Lembaga Penyiaran.
Sanksi Pelanggaran Pasal 113
1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara
Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau
pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang
Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan
Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun
dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Akademi Reseller Djawara

PD Banget
- Manajemen Diri Penjual Buku -
PD BANGET - MANAJEMEN DIRI PENJUAL BUKU

Akademi Reseller Djawara

Desain Cover :
Dwi Novidiantoko

Sumber :
www.shutterstock.com

Tata Letak :
Amira Dzatin Nabila

Proofreader :
Avinda Yuda Wati

Ukuran :
viii, 43 hlm, Uk: 14x20 cm

Cetakan Pertama :
April 2021

Hak Cipta 2021, Pada Penulis

Isi diluar tanggung jawab percetakan

Copyright © 2021 by Deepublish Publisher


All Right Reserved

Hak cipta dilindungi undang-undang


Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau
memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini
tanpa izin tertulis dari Penerbit.

PENERBIT DEEPUBLISH
(Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA)
Anggota IKAPI (076/DIY/2012)
Jl.Rajawali, G. Elang 6, No 3, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman
Jl.Kaliurang Km.9,3 – Yogyakarta 55581
Telp/Faks: (0274) 4533427
Website: www.deepublish.co.id
www.penerbitdeepublish.com
E-mail: cs@deepublish.co.id
KATA PENGANTAR

Salam sukses para pengusaha sukses.

Buku ini tidak akan berarti apapun, hingga anda


bertindak dan berusaha hingga anda merasa lelah. Semua
proses yang dijalankan untuk mencapai kesuksesan harus
didasari oleh tujuan, pengetahuan, aksi dan harapan serta doa.
Jadikan setiap usaha anda memiliki tujuan untuk kepentingan
banyak orang. Buku ini tidak lebih bernilai daripada yang
membaca, karena pengalaman adalah guru yang mengajarkan
setiap pengetahuan secara lengkap tidak terpisah dan tidak
terfikirkan oleh siapapun.
Buku ini kami buat agar menjadi pendamping dan
tambahan pengetahuan sebagai bekal dalam menjalankan usaha
anda. Buku ini terpisah pisah dalam beberapa bahasan, anda
harus menyelesaikan secara tuntas membacanya agar dapat
memahami secara utuh. Tapi buku ini bukan satu satunya
acuan atau bacaan anda untuk berkembang. Ada ratusan
bahkan ribuan buku lainnya yang ada di perpustakaan, toko
buku, dan buku lainnya dalam bentuk yang berbeda.
Pengetahuan akan ditemukan dimanapun, tapi buku
menjelaskan secara ringkas apa yang perlu anda ketahui.
Jangan jadikan buku ini satu satunya referensi, tapi
tuntaskan setiap referensi yang anda dapatkan. Jika anda telah
memulainya, anda juga harus menyelesaikannya.

Salam dari penyusun di neptunus.

vi
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................. vi


DAFTAR ISI ............................................................................ vii
Personal Branding & Berpenampilan Menarik
Saat Menjual.................................................................... 1
Manajemen Stres ............................................................ 4
Self Leadership ................................................................ 10
Manajemen Waktu ....................................................... 13
Mengenal Diri Sendiri ................................................. 17
Manajemen Emosi Melayani Konsumen ................... 21
Perilaku Positif Thinking dan Positive Feeling ............ 25
Berpikir Kreatif ............................................................. 29
Membangun Kepercayaan Konsumen pada
Produk dan Diri Reseller .............................................. 34
Menjadi Pendengar yang Baik .................................... 39

vii
"Sukses tampaknya
terkait dengan
tindakan. Orang sukses
terus bergerak. Mereka
membuat kesalahan,
tetapi mereka tidak
berhenti."
- Conrad Hilton

viii
Personal Branding &
Berpenampilan Menarik Saat Menjual

Menekuni bisnis reseller buku ternyata sangat


penting untuk membangun personal branding. Yakni
membangun citra diri yang positif yang akan memberi
kemudahan untuk membangun jaringan dan
mempengaruhi orang untuk melakukan pembelian.
Dalam kegiatan jualan membangun personal
branding sangat penting agar dengan mudah mendapatkan
kepercayaan calon pembeli. Adapun tata caranya adalah
sebagai berikut:
1. Menjaga Penampilan
Personal branding bisa dimulai dengan menjaga
penampilan tetap profesional dan menarik. Sebab
kepedulian pada penampilan sama artinya menjunjung
tinggi kenyamanan orang sekitar, salah satunya calon
pembeli.
Apalagi calon pembeli bukumu bisa jadi berasal dari
kalangan terpandang entah itu dosen dengan jabatan guru
besar, direktur sebuah perusahaan multinasional, dan
sebagainya. Sehingga penting untuk membangun kesan
baik di pertemuan pertama, mulailah dengan selalu tampil
bersih, rapi, dan usahakan formal.

1
2.Mengenal Diri Sendiri dengan Baik
Cara berikutnya adalah dengan mengenal diri
sendiri dengan baik, sehingga saat menawarkan dan
mempresentasikan buku yang dijual bisa apa adanya. Atau
bisa menjadi diri sendiri sehingga apa yang disampaikan
tulus tanpa kesan dibuat-buat.
Orang akan lebih menghargai apa yang kamu
lakukan dan ucapkan dengan menjadi diri sendiri. Oleh
sebab itu kenali karakter diri seperti apa dan jadikan
sebagai fondasi saat menawarkan buku-buku yang dijual.

3.
Mengasah Kemampuan Public Speaking
Berjualan sama artinya dengan mengasah
kemampuan public speaking atau berbicara di hadapan
banyak orang. Sebab setiap kali bertemu calon pembeli
atau siapa saja yang berpotensi menjadi pembeli buku,
kamu akan melakukan presentasi.
Memiliki kemampuan berbicara yang baik akan
meningkatkan rasa percaya diri dan lebih mudah
mendapatkan minat calon pembeli terhadap buku-buku
yang ditawarkan. Jadi, asah kemampuan satu ini karena
juga menjadi kunci untuk merajai penjualan.

4.Membangun Keberadaan di Internet


Membangun personal branding di era digital
sepertinya perlu membangun keberadaan diri di internet.
Bisa dengan aktif di media sosial dan mem-posting aneka
konten positif, sembari sesekali menawarkan dagangan.

2
Namun akan lebih profesional jika membuat akun
khusus jualan buku. Nama akun jualan ini bisa diletakkan
di profil, agar orang tahu kamu pemilik akun tersebut dan
tertarik untuk melakukan pembelian.

5. Semangat Belajar Hal Baru


Usahakan terus semangat untuk mencoba hal baru,
karena akan mengembangkan skill yang dimiliki. Berbagai
kemampuan ini akan sangat bermanfaat untuk proses
menawarkan buku-buku yang dijual. Sekaligus
meningkatkan rasa percaya diri sehingga lebih nyaman
dan luwes dalam mempromosikan dagangan.

Sumber:
https://medium.com/kulina/tips-membangun-personal-
branding-a64d4aa04891 (A. Ica. N, April 2018)
Akses: 23 Des 2020 jam 09:00 WIB

3
Manajemen Stres

Sebagai reseller buku yang juga merupakan seorang


penjual atau pedagang, tentunya pernah atau malah sering
mengalami stres. Stres ini bisa disebabkan oleh banyak hal,
misalnya karena penjualan yang buruk atau terlalu sering
menerima penolakan pembeli.
Apapun penyebabnya, tentu stres ini perlu dikelola
dengan baik agar tidak menyebabkan depresi. Sekaligus
kamu bisa segera fokus untuk meningkatkan penjualan
buku.

Definisi Manajemen Stres


Manajemen stres mungkin bukan istilah asing di
telinga kamu, karena dijamin sering mendengarkan.
Namun, sudahkah mengetahui definisi dan cara
menerapkannya? Jadi, manajemen stres bisa diartikan
sebagai mengelola tekanan di pikiran agar tidak
mengganggu kesehatan, aktivitas, dan lain sebagainya.
Kemampuan ini penting dimiliki oleh siapa saja,
karena yang namanya hidup dijamin ada saja yang
menyebabkan tekanan di pikiran. Kurang cermat
mengelola tekanan ini akan menjadi stres parah dan
menjadi depresi, yang tentu menghambat kamu untuk
maju dan berprestasi.

4
Cara Manajemen Stres
Adapun cara manajemen stres sendiri ternyata tidak
susah, dan sangat mungkin untuk dilakukan sendiri.
Kecuali jika kondisi kamu sudah terbilang akut, maka
mungkin perlu berkonsultasi dengan terapis.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa diterapkan
untuk melakukan manajemen stres dengan baik dan benar:
1. Belajar untuk Santai
Stres sering dialami oleh mereka yang sulit untuk
berpikir santai, sehingga sering merasa lelah dan cukup
akut. Oleh sebab itu di dalam manajemen stres, kamu
dianjurkan untuk belajar santai dalam menghadapi segala
hal.
Jika Ada masalah, maka harus yakin bisa
menyelesaikannya sebab tidak ada yang namanya masalah
tanpa penyelesaian. Hanya saja butuh waktu untuk selesai,
sehingga kamu jangan sampai terbebani.

2. Olahraga Teratur
Olahraga secara teratur diakui oleh banyak ahli
kesehatan memiliki efek positif meredakan stres. Sebab
bisa membantu menjadikan kadar hormon di dalam tubuh
stabil, sehingga risiko mengalami stres bisa diturunkan.
Kamu yang super sibuk sekalipun usahakan
meluangkan waktu meski hanya 10-15 menit sehari untuk
berolahraga. Sebab selain menyehatkan fisik juga efektif
menyehatkan mental agar tidak mudah stres dan depresi.

5
3.Makan Sehat dan Teratur
Memenuhi kebutuhan tubuh akan nutrisi juga
bekerja efektif menurunkan risiko stres dan mengatasi
stres yang sudah terlanjur terjadi. Jadi, usahakan kamu
makan secara teratur dan mengandung nutrisi yang
cukup. Sehingga bisa meminimalkan risiko stres.

4.Tidur yang Cukup


Tubuh yang terlalu lelah karena kurang tidur bisa
membuat kondisi stres mudah menyerang. Jadi solusi
alaminya adalah memperbaiki jam tidur agar tubuh
beristirahat dengan cukup.
Orang dewasa membutuhkan waktu istirahat antara
7 sampai 8 jam dan idealnya untuk tidur di malam hari.
Jadi, kalau kamu selama ini sering begadang sebaiknya
mulai mengurangi atau menghindarinya. Sehingga bisa
terhindar dari stres.

5.Hindari Pikiran Berlebihan


Manusia memiliki kelebihan multitalenta atau
multiskill, sehingga bisa pula memikirkan banyak hal
dalam sekali waktu. Hanya saja memikirkan terlalu
banyak hal kadang bisa membebani pikiran dan
berdampak pada kesehatan karena stres rawan terjadi.
Menghindarinya, maka kamu perlu memanajemen
pikiran agar tidak berlebihan. Hindari memikirkan hal-hal
yang tidak penting dan berpotensi meningkatkan tekanan
pikiran. Fokus pada hal-hal yang perlu diraih dan
diselesaikan dalam waktu dekat saja.

6
6. Belajar Meredam Emosi
Terbiasa membuat emosi meledak tanpa kontrol juga
rentan meningkatkan tekanan pikiran dan berakhir dengan
kondisi stres. Solusinya tentu saja belajar untuk meredam
emosi tersebut dengan bersabar.
Selain itu bisa diatasi pula dengan yoga dan meditasi
rutin, sehingga saat ada kondisi yang membuat marah.
Kamu bisa mengendalikan emosi dengan teknik yang
dipelajari selama yoga dan meditasi.

7. Jangan Pernah Menghadapi Masalah Sendirian


Masalah yang dihadapi selama menjadi reseller buku
maupun dari hal lain, sebaiknya tidak ditanggung dan
dipendam sendiri. Miliki orang lain untuk berbagi cerita
dan meminta saran maupun lainnya. Sehingga bisa
mengurangi beban pikiran agar terhindar dari stres.

8. Mengelola Waktu dengan Baik


Stres juga bisa terjadi karena ada pekerjaan yang
menumpuk dan bingung harus menyelesaikan yang mana
dulu. Mencegahnya, kamu perlu mengatur waktu dengan
baik agar lebih efisien.
Sehingga waktu yang dimiliki digunakan untuk
melakukan kegiatan bermanfaat dan menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu. Selain itu kamu juga bisa
menikmati waktu istirahat yang lebih banyak, karena
selalu bekerja efisien.

7
9.Banyak Bercanda dan Tertawa
Tekanan pikiran juga bisa muncul karena kamu
tipikal orang yang terlalu serius, sehingga mudah stres.
Kamu perlu menenangkan saraf pikiran agar tidak
tertekan dan jauh dari stres dengan banyak bercanda dan
tertawa. Menonton film dan acara komedi bisa
dipertimbangkan.

10. Tekun Beribadah


Orang yang tekun beribadah, apapun keyakinan
yang dimiliki biasanya tidak mudah terkena stres.
Mengapa? Sebab ketika ada masalah dan datangnya
bertubi-tubi, mereka akan yakin semua ini sudah takdir
dan akan selesai tepat pada waktunya.
Jadi, kamu yang selama ini susah tenang dan banyak
pikiran ada baiknya meningkatkan kualitas ibadah.
Sehingga bisa berpikir lebih jernih, hati lebih tenang, dan
ikhlas menjalani segala hal yang dialami.
Manajemen stres merupakan keahlian penting yang
perlu dimiliki siapa saja. Jika kamu selama menjadi reseller
buku justru sering mengalami stres. Maka 10 poin di atas
bisa diterapkan sebagai solusinya.

Sumber:
https://hollago.id/info/cara-menghilangkan-stress-
dengan-manajemen-stress/ (Anonim) akses: 8 Jan
21 jam 09:00 WIB.

8
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/2399392/10-
kebiasaan-efektif-atasi-manajemen-stres (Annisa
Wulan, Des 2018) akses: 8 Jan 21 jam 09:00 WIB.

9
Self Leadership

Pernah mendengar istilah self leadership? Dalam


bahasa Indonesia sering disebut dengan istilah
“kepemimpinan diri”. Definisinya adalah kemampuan
untuk memimpin diri sendiri agar menjadi pribadi yang
sukses di kemudian hari.
Sehingga apa yang dilakukan merupakan hasil buah
pikiran diri sendiri, dan cenderung fokus pada pencapaian
tujuan hidup. Orang dengan kemampuan ini memiliki
kesempatan untuk sukses. Kamu seorang reseller buku juga
perlu memupuk keterampilan satu ini.

Karakter Self Leadership yang Harus Dimiliki


Membantu memiliki kepemimpinan diri, maka perlu
membangun beberapa karakter berikut ini:
1. Selalu Antusias untuk Belajar
Karakter pertama dari orang dengan kemampuan self
leadership adalah memiliki antusias yang tinggi dalam
belajar. Orang yang suka belajar dengan suka membaca,
mendengarkan update info terbaru, dan mengikuti tren
akan memiliki karakter self leadership tadi.

10
2. Punya Tujuan dan Juga Karier
Karakter selanjutnya adalah memiliki tujuan, tujuan
yang jelas akan membantu kamu untuk punya target dan
semangat tinggi mewujudkannya. Selain itu juga punya
semangat untuk mengejar karier setinggi mungkin.
Sehingga terus belajar menjadi sosok berprestasi di bidang
yang dipilih.

3. Memiliki Rencana dan Jadwal


Seseorang dengan kepemimpinan diri yang baik juga
memiliki karakter disiplin, sehingga selalu memiliki
susunan rencana dan jadwal kegiatan. Sehingga memiliki
disiplin tinggi dalam mengerjakan segala hal. Inilah yang
membuat waktu mereka dipakai secara efektif, dan sukses
pun mudah didapatkan.

4. Menjaga Fokus dan Konsentrasi


Keterampilan berikutnya adalah bisa menjaga fokus
dan konsentrasi, yakni fokus pada tujuan dan selalu
berkonsentrasi penuh dalam proses mencapainya.
Memang tidak mudah, sebab yang namanya hidup tentu
tidak bisa fokus pada satu hal saja. Namun tidak ada
ruginya dicoba, agar apa yang diimpikan bisa benar-benar
diraih.
Kamu yang memutuskan untuk menekuni sebuah
bisnis, seperti reseller buku pendidikan. Sebaiknya
memupuk karakter self leadership di atas agar bisa
mendapatkan kesuksesan. Sebab dengan sifat ini, maka
mencapai tujuan menjadi lebih mudah.

11
Sumber:
https://glints.com/id/lowongan/self-leadership/#.X_f7
IPkzbIU (Andre Oliver, Des 2020) akses: 8 Jan 21
jam 10.00 WIB.

12
Manajemen Waktu

Manajemen waktu juga menjadi salah satu skill


penting yang perlu dimiliki oleh siapa saja, termasuk
kamu yang menjadi reseller buku. Sebab dengan
memutuskan menjadi reseller, dijamin akan dijalankan
berdampingan dengan kesibukan lainnya. Oleh sebab itu
skill ini perlu diasah.

Pentingnya Manajemen Waktu


Manajemen waktu adalah kemampuan diri untuk bisa
mengatur waktu dengan baik, agar semua tugas dan
tanggung jawab bisa selesai tepat waktu. Mampu mengatur
waktu dengan baik tidak berarti mampu memiliki waktu
istirahat yang banyak. Melainkan bisa memastikan waktu
yang dimiliki sudah digunakan dengan efisien.
Memiliki kemampuan ini memberi banyak
keuntungan, seperti:
● Meningkatkan produktivitas.
● Mendapatkan kepuasan atas segala pencapaian yang
berhasil diraih.
● Mengurangi risiko mengalami stres, karena disiplin
mengatur waktu mencegah menumpuknya
pekerjaan.
● Punya kesempatan besar untuk mencapai target
yang diinginkan.

13
Cara Memanajemen Waktu
Adapun cara untuk manajemen atau mengatur
waktu sendiri ada banyak, beberapa di antaranya adalah:
1. Tidak Pernah Menunda
Kiat manajemen waktu yang pertama adalah tidak
pernah menunda apapun untuk dikerjakan. Kebiasaan
menunda akan menjadi candu, dan perlahan membuat
pekerjaan menumpuk.
Jika sudah menumpuk maka akan merasa kewalahan
dan menyesal, oleh sebab itu usahakan menjadi pribadi
yang disiplin. Yakni dengan tidak menunda pekerjaan
apapun, meskipun deadline masih jauh namun perlu segera
diselesaikan agar tidak kepikiran.

2. Membuat Jadwal Kegiatan


Mengatur waktu dengan baik akan lebih mudah
ketika kamu menyusun jadwal kegiatan, apalagi jika
selama ini mudah lupa. Jadwal kegiatan ini bisa disusun di
malam hari untuk rencana kegiatan keesokan harinya.
Sehingga sejak bangun tidur kamu sudah tahu
pekerjaan A dimulai jam sekian sampai sekian, pekerjaan B
dari jam sekian sampai sekian, dan seterusnya. Hal ini
akan membuat semua pekerjaan terselesaikan dengan baik
dan tidak ada waktu yang terbuang percuma.

14
3. Menyusun Daftar Prioritas
Jika pada saat menyusun jadwal kegiatan ternyata
menjumpai beberapa pekerjaan dengan deadline yang
sama. Maka kamu perlu menyusun skala prioritas untuk
daftar tersebut.
Mulailah mengerjakan hal yang paling sulit dulu, hal
sulit butuh waktu dan konsentrasi tinggi sehingga ideal
dikerjakan di pagi hari saat pikiran masih segar. Baru
kemudian menuju hal yang tingkat kesulitannya sedang,
dan sebagai penutup hari kamu bisa mengerjakan
pekerjaan yang mudah.

4. Menjaga Fokus
Manajemen waktu tidak akan sukses kalau kamu
tidak bisa fokus. Misalnya, pekerjaan A dijadwalkan
dimulai dari jam 8 pagi dan selesai jam 10 pagi. Jika kamu
kurang fokus maka durasi pengerjaannya bisa lebih lama.
Pada akhirnya akan mengurangi jatah waktu untuk
pekerjaan lain, sehingga kegiatan di hari tersebut keluar
dari jadwal yang disusun. Oleh sebab itu kamu wajib
menjaga fokus agar semua pekerjaan bisa diselesaikan
tepat pada waktunya.

5. Punya Tujuan
Seseorang dengan tujuan yang jelas akan memiliki
motivasi yang cukup untuk disiplin dan bekerja cepat
sekaligus efisien. Namun jika tidak memiliki tujuan, maka
kamu akan cenderung terlalu santai bahkan malas
melakukan apapun.

15
Jadi, kalau kamu sedang dalam tahap belajar untuk
mengatur waktu dengan baik maka kamu wajib punya
tujuan. Tujuan ini bisa menjadi bahan bakar semangat
untuk bekerja cepat, tepat, dan juga efisien.
Manajemen waktu yang baik membantu kamu untuk
bekerja secara efisien, dan memiliki lebih banyak waktu
untuk istirahat. Sehingga menjadi keahlian yang wajib
dimiliki siapa saja khususnya bagi yang punya banyak
kesibukan.

Sumber:
https://accurate.id/marketing-manajemen/10-tips-
manajemen-waktu/ (Sugi Priharto, Maret 2020)
akses: 9 Jan 21 jam 09:00 WIB.
https://idcloudhost.com/mengenal-apa-itu-manajemen-
waktu-pengertian-manfaat-serta-fungsinya/
(Anonim, Maret 2020) akses: 9 Jan 21 jam 09:00
WIB.

16
Mengenal Diri Sendiri

Banyak orang berkata bahwa untuk sukses dan


menikmati kesuksesan tersebut, perlu didahului dengan
mengenal diri sendiri. Supaya bisa memaksimalkan
potensi dan sukses di suatu bidang sekaligus meraih apa
yang diimpikan.
Begitu besar dampak positif dari mengenal diri
sendiri, maka kamu seorang reseller buku juga perlu
melakukannya. Namun, bagaimana caranya?

Cara Mengenal Diri Sendiri


Mengenal diri sendiri membantu mengetahui
kemampuan diri sendiri dan bisa memaksimalkan potensi
yang dimiliki. Membantu kamu untuk mengenal diri
sendiri dengan baik, maka bisa mencoba beberapa cara
berikut ini:
1. Mengetahui Nilai dalam Hidup
Cara pertama untuk mengenal diri sendiri adalah
mengetahui nilai tertinggi dalam hidup. Hal yang bisa
kamu lakukan untuk mengetahui nilai ini adalah melihat
tujuan hidup yang dimiliki.

17
Apakah kamu termasuk orang yang ingin sukses
dalam berkarier, punya keluarga utuh, punya kesehatan
yang baik, atau yang lainnya? Jika ingin sukses berkarier,
maka karier inilah nilai tertinggi dalam hidup. Kamu bisa
mengenal diri sendiri dengan mengejar karier tersebut.

2. Mengetahui Minat dan Bakat


Mengenal diri sendiri juga bisa dilakukan dengan
mengetahui minat dan bakat yang dimiliki. Silahkan
bertanya pada diri sendiri hal apa saja yang membuat kamu
tertarik, penasaran, dan bersungguh-sungguh? Maka dari
situs kamu bisa mengetahui hasrat paling dalam, dan di
situlah kamu bisa mengenal diri sendiri dengan baik.

3. Mengenal Temperamen Diri Sendiri


Temperamen yang dimaksudkan di sini adalah
karakter khas atau pembawaan diri, apakah termasuk
introvert atau ekstrover? Selain itu bisa mencari tahu
apakah diri sendiri tipikal perencana atau lebih suka
mengikuti arus, suka mengambil keputusan dengan
perasaan atau logika, dan sebagainya. Jawaban dari
pertanyaan ini akan menunjukkan siapa kamu sebenarnya,
sehingga bisa mengenal diri sendiri dengan baik.

4. Melihat Jam Biologis


Jam biologis di sini adalah jam produktif, karena
tidak semua orang bisa produktif di pagi hari. Ada pula
yang baru bisa sangat produktif di waktu malam hari atau
bahkan di dini hari.

18
Semua orang memiliki jam biologisnya sendiri-
sendiri, begitu juga dengan kamu. Oleh sebab itu kenali
betul jam biologis yang dimiliki untuk mengetahui masuk
orang yang bisa sukses dengan jam kerja pagi atau malah
malam?

5. Mencari Lewat Pengalaman Berkesan


Mengenal diri sendiri juga bisa dimulai dengan
mencari pengalaman yang paling berkesan selama ini.
Misalnya mencari tahu pencapaian apa saja yang membuat
hati sangat bahagia, atau pengalaman seperti apa yang
paling membahagiakan?
Jika sudah ditemukan, maka kamu sama artinya
sudah menemukan apa yang benar-benar disukai. Dari
situlah kamu juga akan mengenal diri sendiri, jadi silahkan
mengingat kembali pengalaman yang selama ini dimiliki
dan mencari tahu yang paling berkesan.

6. Menyadari Kekuatan yang Dimiliki


Menyadari kekuatan yang dimiliki juga membantu
mengenal diri sendiri dengan sangat baik. Sebab dengan
memahami kelebihan dan kekurangan, kamu bisa memilih
hendak terjun di bidang apa dan kemudian berjuang
untuk sukses di dalamnya.
Jadi, hindari terjun di sebuah bidang yang kamu
sendiri tidak punya kelebihan dan kekuatan di dalamnya.
Sebab kesempatan sukses akan kecil dan meraihnya pun
membutuhkan waktu lebih lama.

19
Mengenal diri sendiri akan membantu kamu
mengenal karakter dan kemampuan yang dimiliki.
Sehingga bisa mengembangkan potensi dan kemudian
sukses di sebuah bidang. Jika kamu memang menyukai
kegiatan niaga, maka kesempatan untuk sukses menjadi
reseller buku pun terbuka lebih lebar.

Sumber:
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190708
141614-255-410161/cara-mengenali-diri-sendiri-
untuk-maksimalkan-potensi (Anonim, Agustus
2019) akses: 8 Jan 21 jam 10.00 WIB.

20
Manajemen Emosi Melayani Konsumen

Jualan produk apapun, tentu akan ada kemungkinan


menghadapi pelanggan yang rewel, suka marah, suka
komplain, dan yang lainnya. Sebab kamu akan bertemu
dengan banyak pembeli yang tentu memiliki karakter
masing-masing.
Oleh sebab itu sebagai pelaku usaha atau penjual,
kamu wajib memahami bagaimana manajemen emosi yang
baik dalam melayani konsumen. Sebab tidak semua
konsumen itu manis dan akan selalu order sesuai
prosedur.
Membantu kamu mengatur atau memanajemen
emosi agar bisa melayani secara profesional, simak tipsnya
di bawah ini:
1. Belajar Mengendalikan Emosi
Tips pertama untuk sukses memanajemen emosi saat
melayani pelanggan atau konsumen adalah dengan belajar
mengendalikan emosi. Terutama saat menghadapi
konsumen yang marah, merasa tidak puas, merasa
dibohongi, dan sebagainya.
Jika kamu diteriaki konsumen tersebut usahakan
tidak ikut berteriak juga, melainkan lebih dulu
mengendalikan emosi. Tenangkan pikiran, tarik nafas, dan
berikan kesempatan kepada konsumen tadi
menyampaikan unek-uneknya.

21
Sehingga kamu bisa sekalian menata emosi dan
memikirkan solusi terbaik atas keluhan yang
menyebabkan konsumen tadi marah. Jadi, kuncinya
adalah jangan ikut terbawa emosi.

2. Belajar Melihat Masalah dari Banyak Sisi


Ada kalanya pelanggan mengajukan komplain yang
tidak masuk akal, meskipun begitu bukan berarti kamu
berhak marah. Namun sampaikan dulu penjelasan dengan
intonasi dan sikap tubuh yang baik.
Kamu perlu melihat dan menyikapi apa yang
dikeluhkan konsumen dari banyak sisi. Sebab bisa jadi
kamu yang melakukan kesalahan dan perlu segera
memberikan penyelesaian.

3. Menenangkan Hati dan Emosi Pelanggan


Jika menghadapi pelanggan yang marah maka untuk
mengatasinya kamu harus menenangkan hati dan emosi
pelanggan tersebut. Jelaskan penyebab dari masalah yang
muncul dan meminta pengertian dari pelanggan tadi.
Selain itu berikan solusi terbaik, sebab solusi inilah
yang sebenarnya diminta oleh pelanggan yang rewel atau
mengajukan komplain. Supaya tidak lagi merasa
dirugikan.

4. Mengajak Pembeli untuk Berdiskusi


Ajak pelanggan untuk berdiskusi dengan kepala
dingin, berikan kalimat yang menenangkan dan sikap

22
yang tetap profesional. Sehingga emosi dari pelanggan
tersebut bisa sedikit reda dan bisa diajak berdiskusi.
Kemampuan untuk menenangkan emosi pelanggan
agar tidak meledak akan membantu membangun citra
usaha yang kamu dirikan. Jadi, usahakan menenangkan
pelanggan tadi agar tidak mencuri perhatian banyak orang
yang berpotensi menurunkan kredibilitas usahamu.

5. Menjaga Mood Tetap Baik


Kemungkinan menghadapi pelanggan yang rewel
setiap harinya sangat tinggi, sehingga kamu harus menjaga
mood tetap baik. Yakni dimulai dengan melakukan
aktivitas positif sejak bangun tidur.
Kerjakan kegiatan yang menyenangkan,
menenangkan, dan bermanfaat agar mood tetap baik
seharian penuh. Misalnya mendengarkan musik yang ceria
di pagi hari sembari memasak sarapan, menyapu rumah,
dan sebagainya.

6. Rajin Olahraga dan Meditasi


Mengontrol emosi akan lebih mudah jika kamu
selama ini rutin berolahraga. Sebab olahraga secara teratur
membantu tubuh memproduksi hormon secara seimbang,
khususnya hormon dopamin yang dikenal sebagai hormon
bahagia. Olahraga juga membantu menjaga fisik dan
mental tetap sehat, sehingga ketika menghadapi pelanggan
yang rewel kamu bisa tetap tenang dan berpikir jernih. Jika
olahraga kurang maksimal dalam mengendalikan emosi,
maka imbangi dengan meditasi.

23
7. Istirahat yang Cukup
Tubuh yang kurang istirahat biasanya akan mudah
lelah, sehingga mudah emosi. Jika menghadapi pelanggan
yang rewel dijamin hasil akhirnya akan sangat buruk.
Padahal kamu sudah susah payah merintis bisnis reseller
buku pendidikan.
Jadi, jangan sampai karena kontrol emosi yang
kurang baik maka usaha ini pada akhirnya gulung tikar.
Oleh sebab itu usahakan mengatur waktu dengan baik
agar bisa istirahat yang cukup. Kamu pun lebih mudah
mengendalikan emosi karena tubuh dan pikiran dalam
kondisi prima.
Manajemen emosi menjadi kemampuan yang wajib
dimiliki oleh pelaku usaha, khususnya yang menuntut
kamu berhadapan langsung dengan para pelanggan. Sebab
pelanggan memiliki karakter berbeda-beda, ada yang
sangat baik dan ada pula yang sebaliknya. Jadi, terapkan
tips di atas agar lebih mudah mengontrol emosi.

Sumber:
http://www.software-id.com/central.php?aksi=tutorial
_detil&kode=tips-menghadapi-pelanggan-rewel
(Anonim) akses: 8 Jan 21 jam 11.00 WIB.
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3143618/
cara-jitu-untuk-mengendalikan-emosi-berlebih (dr.
Nitish Basant Adnani Mei 2020) akses: 8 Jan 21 jam
11:00 WIB.

24
Perilaku
Positif Thinking dan Positive Feeling

Hal penting berikutnya di dalam menekuni bisnis


reseller buku adalah terus mengembangkan perilaku
positive thinking dan juga positive feeling. Tidak mudah
memang, apalagi jika angka penjualan masih jauh dari
target dan harapan.
Namun, bukan berarti perilaku keduanya tidak
mungkin untuk dilakukan. Berikut sejumlah tips untuk
mengembangkannya:
1. Selalu Melihat Sisi Baik
Apapun kendala yang dihadapi selama berjualan
buku usahakan tidak hanya fokus pada sisi buruknya saja,
yakni penolakan. Melainkan juga dari sisi baik yang
dijamin ada ketika mau dicari dan disadari.
Gagal meyakinkan orang untuk membeli buku yang
dijual tidak selalu menjadi hal buruk. Bisa jadi ini
merupakan hal terbaik, karena kamu bisa menghilangkan
perasaan sombong sekaligus terus belajar memperbaiki
teknik penjualan.
Sehingga dengan terus melihat dari sisi baik, maka
kamu akan bisa berkembang dan bukannya stagnan.
Ketika sukses melakukannya maka kamu bisa sukses tidak
hanya jualan buku namun di bisnis bidang lainnya.

25
2. Membiasakan Diri untuk Bersyukur Atas Apapun
Berapa pun judul buku yang berhasil terjual tentu
adalah sebuah rezeki yang patut untuk disyukuri. Memilih
untuk mensyukuri segala hal yang berhasil didapatkan
akan membantu membangun pikiran dan perasaan positif.
Sehingga tidak mudah menyerah sekalipun angka
penjualan buku masih terbilang rendah.

3. Memperbanyak Tersenyum dan Tertawa


Selalu tersenyum ternyata sangat sukses untuk
memperbaiki mood sehingga bisa membantu membangun
pikiran dan perasaan positif. Jadi, sikapi segala sesuatu
yang terjadi di penjualan buku kamu dengan tersenyum.
Opsional lain adalah kamu mencoba untuk mencari
hiburan agar bisa tertawa. Sebab ada lebih banyak hal
yang seru dan menyenangkan untuk dinikmati
dibandingkan dengan penolakan satu atau dua pembeli.
Apalagi ke depan bisa jadi penolakan mereka
terganti dengan puluhan pembeli yang dalam satu kali
transaksi memesan beberapa judul buku. Sebab rezeki
besar kadang datang dari rezeki yang awalnya seret.

4. Mengembangkan Optimisme
Membangun optimisme akan membantu
membangun pikiran dan perasaan positif yang tentu
berdampak sangat baik pada diri sendiri dan orang sekitar.
Selalu optimis akan membantu menyikapi penolakan
pembeli dengan baik dan bijak.

26
Alih-alih merasa sedih dan gagal menjadi reseller
buku, kamu akan segera semangat mencari calon pembeli
lainnya. Sebab pembeli bisa dari mana saja, dan ketika
menjual buku digital maka mahasiswa dan dosen di
seluruh Indonesia adalah pembeli potensial tersebut.

5. Selalu Berbuat Baik


Siapa sangka dengan selalu berbuat baik akan
membantu membangun pikiran dan perasaan positif. Jadi,
selama menekuni bisnis dan kesibukan apapun usahakan
selalu menjadi orang baik yang siap membantu siapa saja.
Pastikan memberi bantuan ketika memang bisa dan
memungkinkan, jangan sampai memaksakan diri dan
berakhir seperti lilin. Bisa menerangi sekitar namun
dirinya habis dan hilang.

6. Istirahat yang Cukup


Kurang istirahat akan membuat badan kelelahan dan
pikiran tidak tenang, ketika berhadapan dengan penolakan
pembeli maka kondisi akan memburuk. Oleh sebab itu
selama menjadi reseller buku usahakan istirahat yang cukup.
Sehingga setiap harinya memiliki ide segar dan badan
bugar untuk menawarkan buku ke banyak calon pembeli.

7. Tekun Beribadah
Usaha tanpa doa itu sombong, dan doa tanpa usaha
adalah tindakan bodoh. Keduanya, yakni antara usaha dan
doa harus seimbang agar pikiran tenang dan mendapat
kemudahan.

27
Oleh sebab itu untuk membangun pikiran dan
perasaan positif selalu tekun beribadah sesuai keyakinan
yang dimiliki. Sehingga selalu yakin bahwa apapun yang
terjadi baik itu closing maupun penolakan, kamu yakin ini
adalah yang ditentukan oleh Yang Di Atas dan merupakan
yang terbaik.

Sumber:
https://lifestyle.kompas.com/read/2020/01/31/12145242
0/11-cara-berpikir-positif-yang-sebaiknya-mulai-
kita-lakukan?page=all (Editor: Wisnubrata, Jan
2020) akses: 23 Des 2020 jam 09.00 WIB

28
Berpikir Kreatif

Jika kamu memutuskan untuk menjadi reseller buku,


maka menunjang kesuksesan atas keputusan ini. Kamu
perlu mengasah keterampilan atau kemampuan dalam
berpikir secara kreatif.
Berpikir kreatif adalah mampu berpikir mengenai
suatu hal, ide, dan gagasan baru yang belum pernah
dipikirkan atau dilakukan oleh orang lain sebelumnya.
Kemampuan ini tepat untuk dimiliki oleh siapa saja,
khususnya kamu yang merintis sebuah usaha atau bisnis.

Pentingnya Berpikir Kreatif Ketika Menjadi Reseller


Buku
Reseller buku adalah jenis profesi dan bisnis atau
usaha yang terbilang potensial, karena tidak ada istilah
meredup untuk kebutuhan buku. Jika kebutuhan buku
cetak bisa digeser, maka digeser oleh buku digital.
Sementara kebutuhan buku itu sendiri akan tetap
ada, meskipun ada sumber literatur bertebaran di internet.
Namun kredibilitas sumber dan ilmu dari sebuah buku
adalah yang terbaik di antara sekian jenis literatur.
Menjual buku ibarat menjual kebutuhan abadi dari semua
orang dari berbagai kalangan. Artinya berjualan buku bisa
dilakukan sampai kapan pun, dan menuntut kamu untuk
kreatif agar cara promosi yang digunakan selalu up to date.

29
Cara Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif
Mendatangkan lebih banyak pembeli bisa dilakukan
dengan kreatif dalam memasarkan produk buku itu
sendiri. Namun, untuk bisa berpikir secara kreatif perlu
diakui tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Meskipun sulit bukan berarti mustahil untuk
dilakukan, jadi kamu bisa mencoba mengasah kemampuan
berpikir kreatif ini dengan beberapa cara berikut:
1. Terbiasa untuk Fokus
Berpikir secara kreatif bisa muncul ketika kamu
fokus pada satu hal, sebab bisa memikirkan solusi terbaik
dari segala kondisi kurang menguntungkan yang terjadi.
Memang beberapa orang menilai bisa berpikir lebih kreatif
saat otak diajak rekreasi.
Misalnya berselancar sebentar di Instagram atau
TikTok untuk mendapatkan penyegaran pikiran. Namun
umumnya ketika fokus pada satu hal saja justru kreativitas
ini akan meningkat, jadi jika kamu susah kreatif cobalah
untuk fokus saja di satu hal.

2. Selalu Bersyukur
Mood yang buruk khususnya sejak bangun tidur di
pagi hari akan menghalangi pikiran kreatif bekerja. Oleh
sebab itu usahakan untuk menjaga mood tetap baik, mulai
dari tidur cukup sampai bersyukur setiap bangun tidur.
Mensyukuri atas segala hal yang masih dimiliki dan
dirasakan saat bangun tidur, efektif meningkatkan mood.
Sehingga ketika beraktivitas, termasuk menekuni usaha
reseller buku kamu bisa lebih kreatif.

30
3. Aktif Mengubah Rutinitas
Mungkin setiap harinya kamu sudah punya agenda
harian, yang tentu rutin dilakukan. Namun, tahukah kamu
bahwa dengan mengubah rutinitas, sekecil apapun
perubahan tersebut bisa merangsang pola pikir kreatif?
Ya, aktualnya memang demikian. Sebab dengan
mengubah rutinitas otak mendapat penyegaran dan kamu
bisa berpikir lebih kreatif. Tidak harus perubahan besar,
bisa dengan perubahan sederhana. Misalnya setiap ke
kantor atau kampus kamu memakai rute perjalanan yang
sama.
Coba sesekali mengganti rute menjadi lebih pendek,
lebih jauh, atau memilih naik angkot dan bersepeda
ketimbang naik kendaraan pribadi. Perubahan ini dijamin
merangsang otak untuk berpikir lebih kreatif.

4. Selalu Mencoba Hal Baru


Mencoba melakukan hal baru setiap kali ada
kesempatan juga efektif merangsang pola pikir kreatif.
Pasalnya dengan mencoba hal baru maka menantang diri
sendiri, otak pun terbiasa melakukan hal berbeda secara
berkala.
Sehingga bisa mengasah kemampuan otak berpikir
secara kreatif. Mencoba hal baru tidak selalu dengan
kegiatan ekstrem. Keluar dari rutinitas seperti poin
sebelumnya juga termasuk di dalamnya. Supaya lebih
berwarna, cobalah melakukan hal-hal baru di sela
kegiatan. Misalnya mewarnai buku gambar, bermain
rubik, dan lain-lain.

31
5. Meluangkan Waktu untuk Tidur Siang
Kamu merasa kurang atau bahkan tidak kreatif?
Maka bisa mencoba membiasakan diri untuk tidur siang di
sela kesibukan yang padat. Tidak harus terlalu lama,
bahkan tidur siang selama 10 menit dan lebih sedikit
dirasa sudah cukup.
Sebab dengan tidur siang, maka otak akan punya
waktu istirahat dan bisa kembali segar untuk melanjutkan
aktivitas setelah makan siang. Sehingga bisa diajak untuk
berpikir lebih kreatif dan keluar dari hal-hal yang biasa
dan monoton.

6. Aktif Bergerak
Tubuh yang kurang bergerak ternyata memberi efek
serupa pada saraf dan otak. Sehingga susah untuk diajak
berpikir kreatif, oleh sebab itu usahakan tidak pernah
mager alias malas bergerak.
Usahakan aktif bergerak, dengan meluangkan waktu
untuk berolahraga antara 10 menit sampai 15 menit sehari.
Opsional lain adalah memperbanyak aktivitas jalan kaki.
Misalnya memilih naik tangga dibanding naik lift, maka
otak akan ikut bergerak dan bisa diajak berpikir kreatif.

7. Membangun Relasi yang Luas


Mengasah dan mengembangkan kreativitas juga bisa
dilakukan dengan membangun relasi pertemanan yang
luas. Sebab akan ada banyak karakter yang ditemui, dan
lebih banyak hal bisa dibahas dari berbagai bidang.

32
Hal ini akan memberikan pengalaman baru setiap
berinteraksi dengan relasi-relasi tersebut. Kamu pun bisa
berpikir lebih kreatif, dan tentunya bisa mengoptimalkan
usaha pemasaran buku untuk sukses saat menekuninya.
Berpikir secara kreatif menjadi satu di antara
beberapa faktor yang mempengaruhi kesuksesan usaha
reseller buku. Jadi, kamu perlu mengasah kemampuan
tersebut dengan tujuh cara tepat yang dijelaskan di atas.

Sumber:
https://www.linovhr.com/berpikir-kreatif/ (Anonim, Jan
2020) akses: 9 Jan 21 jam 11.00 WIB
Https://Www.Linovhr.Com/Berpikir-Kreatif/ (Erick, Feb
2018) akses: 9 Jan 21 jam 11:00 WIB.

33
Membangun Kepercayaan Konsumen
pada Produk dan Diri Reseller

Konsumen memegang kunci penting dalam


perkembangan sebuah bisnis, hal ini juga berlaku untuk
bisnis reseller buku pendidikan. Salah satunya adalah
mendapatkan kepercayaan dari semua konsumen.
Sehingga konsumen atau pembeli ini akan menjadi
konsumen setia dan bersedia dengan sukarela menjadi
media promosi dari mulut ke mulut. Namun, memperoleh
kepercayaan konsumen tidak mudah.
Oleh sebab itu kamu perlu strategi yang tepat, agar
proses membangun kepercayaan konsumen ini bisa
sampai di titik sukses. Sebagai panduan, kamu bisa
memulainya dengan beberapa strategi berikut ini:
1. Melengkapi Profil di Media Jualan Online
Jika buku pendidikan yang kamu jual ditawarkan
secara online entah itu di marketplace, Instagram, dan media
online lainnya. Maka kamu perlu melengkapi profil toko
online dengan baik dan lengkap.
Siapkan foto profil dan foto background yang menarik
dan profesional. Selain itu cantumkan informasi toko
secara akurat, mulai dari kontak sampai alamat.
Bagaimana jika tidak ada alamat toko? Maka kamu bisa
memakai alamat rumah, toh kamu juga bisa melayani
pembeli yang datang ke rumah ‘kan?

34
2. Menggunakan Foto Produk Berkualitas
Masih membahas jika kamu menjual buku secara
online, maka kamu juga perlu memperhatikan foto produk.
Pasalnya pembeli di tempat online tentu tidak dapat
melihat fisik buku yang kamu jual secara langsung.
Jadi, berikan foto produk yang jelas sehingga tidak
harus memakai properti foto yang lengkap. Namun jika
memungkinkan agar foto tampil estetik dan profesional,
tidak ada salahnya menambah properti di foto.

3. Jujur dan Terbuka di Deskripsi Produk


Mencantumkan deskripsi buku di keterangan juga
sebaiknya secara jujur dan terbuka. Maksudnya, tidak ada
yang ditutupi terutama dalam mencantumkan kelebihan
buku tersebut.
Supaya terkesan jujur dan memang kamu punya niat
jujur di deskripsi ini, sampaikan pula kekurangan produk.
Misalnya tidak ready stock, sehingga pembeli perlu PO
terlebih dahulu dan menunggu selama beberapa hari
untuk proses cetak.

4. Memberi Layanan Cepat dan Berkualitas


Jika kamu tidak ingin kehilangan pembeli dan
mampu membangun kepercayaan secara utuh. Maka
kamu harus siap memberikan layanan yang cepat dan
berkualitas, cepat disini adalah memberi respons secepat
mungkin.
Jika punya kesibukan lain, maka cantumkan jam
operasional toko agar pembeli tahu kapan dirinya

35
mendapat respons cepat dan kapan mendapat respons
lambat. Sedangkan untuk layanan berkualitas, kamu juga
menjawab chat dan orderan dengan baik.
Pelayanan yang baik meskipun tidak bertatap muka
langsung dan meskipun hanya order satu judul buku.
Sudah akan membangun kepercayaan dari pembeli
tersebut, sehingga mereka nyaman dan berniat membeli
buku lain di hari berikutnya.

5. Mencantumkan Kontak dengan Jelas


Menjual buku pendidikan secara online dan offline
perlu mencantumkan kontak dengan jelas. Kontak ini tidak
hanya memudahkan pembeli untuk menghubungi saat
ingin membeli dan mencari sebuah judul buku.
Akan tetapi juga menjadi media untuk membangun
kepercayaan masyarakat, khusus pembeli potensial. Sebab
dengan kontak yang jelas, misalnya alamat yang bisa
didatangi dan kontak nomor handphone yang bisa
dihubungi. Maka mereka akan yakin sudah bertemu
penjual buku yang terpercaya, bukan aksi penipuan
berkedok penjualan buku.

6. Menjadi Pendengar yang Baik


Menjadi pendengar yang baik juga bagus untuk
membangun kepercayaan dengan calon pembeli. Sebab
dengan mendengarkan permasalahan yang dihadapi, buku
seperti apa yang dibutuhkan, harga berapa yang bisa
dijangkau, dan sebagainya.

36
Maka kamu di mata pembeli tersebut akan dianggap
sebagai penjual buku yang baik dan bisa dipercaya.
Sehingga mereka akan melakukan pembelian di
tempatmu, entah hanya satu judul atau beberapa judul
sekaligus.

7. Memberi Kesan Pertama yang Baik


Jika kamu hendak menawarkan buku secara
langsung, misalnya melakukan janji temu atau menjaga
stand di sebuah ajang pameran. Maka kamu harus bisa
membangun kesan pertama yang baik.
Misalnya dengan memakai baju rapi dan formal,
sehingga terkesan profesional di mata calon pembeli.
Kesan pertama yang memuaskan tentu akan menciptakan
rasa percaya, sehingga lebih banyak orang yakin bahwa
buku yang kamu jual adalah yang terbaik dan kamu pun
merupakan penjual yang terpercaya.

8. Meyakinkan Pembeli Secara Profesional


Apabila dari penjelasan yang diberikan calon
pembeli belum merasa percaya dan belum ingin
melakukan pembelian. Maka kamu perlu meyakinkan
mereka secara profesional, tunjukan dengan penampilan
yang rapi dan gestur tubuh yang baik.
Selain itu hindari mimik wajah yang terkesan
memaksa mereka untuk membeli, ciptakan mimik muka
yang ramah dan bisa dipercaya. Selain itu berikan
penjelasan tambahan untuk meyakinkan pembeli
melakukan transaksi pembelian.

37
9. Selalu Menepati Janji
Jika kamu membuat janji untuk mendapat
kepercayaan calon pembeli, maka buatlah janji yang
rasional dan mudah untuk di tepati. Jangan asal
mengucapkan janji seperti garansi dan jaminan yang
berlebihan.
Sebab sekali saja kamu tidak menepati janji tersebut
maka stempel “toko tidak amanah” akan melekat. Ke
depannya mungkin akan susah mendapat pembeli, apalagi
jika orang yang kamu beri janji adalah orang penting di
sebuah kampus. Maka satu kampus sulit untuk kamu
tembus penjualannya.
Selalu mengedepankan profesionalitas adalah kunci
untuk mendapatkan kepercayaan konsumen, baik atas
produk maupun atas diri kamu sendiri. Jadi, lakukan
beberapa kiat yang disampaikan di atas untuk
membangun kepercayaan konsumen secara khusus dan
kepercayaan publik secara keseluruhan.

Sumber:
https://esqtraining.com/cara-membangun-kepercayaan-
konsumen/ (anonim) akses: 9 Jan 21 jam 11:00 WIB.
https://www.sirclo.com/5-cara-meningkatkan-
kepercayaan-pelanggan-terhadap-tokomu-di-
marketplace/ (anonim, Juni 2020) akses: 9 Jan 21
jam 11:00 WIB.

38
Menjadi Pendengar yang Baik

Ada banyak teknik bisa diterapkan untuk


mendapatkan kepercayaan dan loyalitas dari konsumen.
Salah satunya adalah dengan menjadi pendengar yang
baik, dan kamu para reseller buku wajib tahu bagaimana
menjadi pendengar yang baik tersebut.

Manfaat Menjadi Pendengar di Dalam Bisnis


Jika masih bertanya-tanya mengenai hubungan
antara menjadi pendengar yang baik dengan usaha yang
dijalankan. Maka bisa mencari tahu terlebih dahulu, sebab
keduanya memiliki hubungan yang sangat erat.
Menjadi pendengar yang baik akan membantu kamu
untuk memahami masalah dan kebutuhan konsumen.
Sehingga bisa memberikan produk yang sifatnya sebagai
solusi dari masalah, dan juga menjadi jawaban atas
kebutuhan mereka.
Jika kamu tidak bisa menjadi pendengar yang baik
maka kamu akan kehilangan kesempatan untuk
memahami kesulitan dan kebutuhan tersebut. Sehingga
sulit mendapat kepercayaan konsumen dan sulit pula
untuk mengembangkan usaha yang dirintis.

39
Cara Menjadi Pendengar yang Baik
Hanya saja untuk bisa menjadi pendengar yang baik,
kebanyakan pelaku usaha masih bingung bagaimana
memulai dan konsisten di dalamnya. Membantu menjadi
pelaku usaha reseller buku yang bisa menjadi pendengar
yang baik. Maka bisa menerapkan cara-cara berikut ini:
1. Fokus ke Konsumen
Jika kamu sedang berhadapan langsung dengan
calon pembeli buku, atau mungkin berkomunikasi dengan
chat, telepon, dan sebagainya. Usahakan untuk fokus ke
pembeli tersebut, yakni dengan menghentikan aktivitas
lain.
Hal ini penting sekalipun pembeli ini bercerita
tentang masalahnya via chat, email, dan sebagainya tanpa
bertatap muka langsung. Sebab kamu bisa mendengar
masalah yang dialami pembeli tersebut dari awal sampai
akhir.
Sekaligus bisa memberikan respons segera ketika
memang dibutuhkan, tanpa perlu menunggu pembeli
tersebut meminta tanggapan. Jika kamu bisa memberi
respons di tengah percakapan maka kamu sudah memberi
kesan bahwa mendengarkan ceritanya dengan baik.
Namun, pahami kapan waktu yang tepat untuk
memotong cerita yang dijelaskan pembeli tersebut.
Sehingga tidak terkesan memotong tanpa permisi dan
tidak sopan, melainkan pendapat kamu secara personal
memang diperlukan di momen tersebut.

40
2. Tidak Menyalahkan Konsumen
Ada kalanya masalah yang dihadapi pembeli
memang jika dipikirkan dengan logika adalah kesalahan
dari pembeli itu sendiri. Namun langsung menyalahkan
pembeli tersebut tentu kurang tepat, apalagi suasana
hatinya pasti sedang buruk.
Jadi, hindari kemungkinan kamu menyatakan
pembeli tersebut yang salah sekalipun memang iya.
Tetaplah fokus mendengarkan ceritanya, dan kemudian
ketika dimintai pendapat berikan pendapat yang sifatnya
netral atau tidak memihak mana pun.

3. Merasakan Masalah Tersebut


Saat calon pembeli buku menceritakan masalah yang
dihadapi, dijamin di akhir cerita kamu akan diminati
pendapat dan bahkan solusi. Oleh sebab itu selain perlu
mendengarkan dengan saksama sejak awal.
Kamu juga perlu berempati, yakni menganggap
bahwa masalah tersebut terjadi di diri kamu sendiri.
Sehingga bisa merasakan sakitnya, merasakan efeknya,
dan sebagainya. Supaya kamu bisa berempati dan
memberikan masukan yang memang tepat.

4. Menenangkan Konsumen
Saat pembeli bercerita mengenai masalah dan
kendala yang dihadapi kamu tentu perlu memperhatikan
intonasi bicaranya. Ada kalanya pembeli tersebut cukup
emosional, suara nadanya naik beberapa oktaf atau
melemah seperti ingin menangis.

41
Jika intonasi ini didapatkan maka kamu perlu
menenangkan pembeli tersebut. Sehingga bisa membantu
menstabilkan emosinya, dan memberi kesan bahwa kamu
adalah sahabat dan juga keluarga terdekatnya.

5. Mencoba Memberi Solusi


Jika kamu memang bisa memberi solusi terbaik,
maka sebaiknya disampaikan ke pembeli tersebut. Jika
memang solusinya ada di salah satu buku yang kamu jual,
maka kamu bisa menjadikan buku tersebut sebagai solusi.
Sebab ada kalanya kamu akan melayani pembeli dari
kalangan mahasiswa yang kesulitan menyelesaikan skripsi
atau masalah lain di perkuliahan. Oleh sebab itu jika
memang memungkinkan menawarkan buku sebagai
solusinya, maka silahkan untuk dilakukan.
Menjadi pendengar yang baik adalah langkah tepat
untuk mendapatkan kepercayaan dari calon pembeli
maupun pembeli lama supaya lebih loyal. Sebab ada
kalanya mereka bingung dengan masalah yang dihadapi
dan susah bercerita ke orang terdekatnya.
Maka menjadikan seseorang yang sifatnya
profesional sebagai media untuk menyalurkan cerita dan
beban pikiran tersebut. Kalau kamu ditunjuk menjadi
sosok profesional tersebut, maka inilah kesempatan
menggaet kepercayaannya untuk menjadi pelanggan loyal.

42
Anda sudah terpikirkan untuk berjualan online?
Sebelum Anda bingung mencari supplier, Kami akan
menyarankan Anda bergabung dengan Akademi Reseller
Djawara...
Anda bisa baca penawaran detailnya di sini:
https://penerbitbukudeepublish.com/peluang-usaha-
reseller-buku/

Sekilas saya ingin jelaskan apa alasan utama saya


membuka peluang Akademi Reseller Djawara...
Kami tidak ingin menikmati hasil sendiri.
Kami ingin sekali berbagi peluang usaha dengan
kawan-kawan di Indonesia.

Selamat Bergabung Para Pendekar Djawara!

Sumber:
http://yayasanpulih.org/2020/07/bagaimana-menjadi-
seorang-pendengar-yang-baik/ (Zevika Rafisna)
akses: 9 Jan 21 jam 13:00 WIB.
https://www.jagoanhosting.com/blog/tips-menjadi-
pendengar-yang-baik-demi-loyalitas-customer/
(Anonim) akses: 9 Jan 21 jam 13: 00 WIB.
https://www.sales1crm.com/blog/hasil-riset-menjadi-
pendengar-yang-baik-memperbesar-peluang-
closing (Anonim, Juli 2018) akses: 9 Jan 21 jam 13:
00 WIB

43
44

Anda mungkin juga menyukai