Sri Maryanti
PENERBIT DEEPUBLISH
(Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA)
Anggota IKAPI (076/DIY/2012)
Jl.Rajawali, G. Elang 6, No 3, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman
Jl.Kaliurang Km.9,3 – Yogyakarta 55581
Telp/Faks: (0274) 4533427
Website: www.deepublish.co.id
www.penerbitdeepublish.com
E-mail: cs@deepublish.co.id
MARYANTI, Sri
Manajemen usaha kecil/oleh Sri Maryanti.--Ed.1, Cet. 1--
Yogyakarta: Deepublish, Oktober 2017.
viii, 61 hlm.; Uk:15.5x23 cm
1. Manajemen I. Judul
658.02
Manajemen Usaha Kecil
KATA PENGANTAR
v
Manajemen Usaha Kecil
Tim Penulis
vi
Manajemen Usaha Kecil
DAFTAR ISI
vii
Manajemen Usaha Kecil
viii
Manajemen Usaha Kecil
DAFTAR GAMBAR
ix
Manajemen Usaha Kecil
x
Manajemen Usaha Kecil
BAB 1
KONSEP DASAR MANAJEMEN
1
Manajemen Usaha Kecil
2
Manajemen Usaha Kecil
3
Manajemen Usaha Kecil
Soal latihan :
1. Apa yang dimaksud Manajemen?
2. Apa yang dimaksud manajemen otoritatif?
3. Apa yang dimaksud manajemen partisipasif?
4. Berikan contoh dalam kehidupan sehari hari ada dengan yang
dimaksud manajemen?
4
Manajemen Usaha Kecil
BAB 2
ORGANISASI
2.1. Pendahuluan
Organisasi merupakan wadah suatu kegiatan, termasuk
kegiatan usaha. Bukan hanya sebagai wadah saja akan tetapi juga
dapat memberikan gambaran kejelasan tentang : fungsi, tugas,
wewenang, dan tanggung jawab setiap orang yang terlibat dalam
kegiatan sebuah usaha.
Ketika kegiatan usaha masih terbatas pada skala kecil,
kebutuhan pembagian tugas, fungsi, wewenang, dan tanggung jawab
belum demikian dirasakan, karena masih dapat dilakukan oleh
pelaku usaha sendiri. Namun ketika usaha sudah meningkat dan
sudah beragam, maka pembagian dan kejelasan fungsi, tugas,
wewenang,dan tanggungjawab merupakan suatu kebutuhan. Setiap
pelaku usaha berharap usaha yang dirintisnya dapat bertahan hidup ,
tumbuh dan kemudian berkembang. Maka rancangan adanya suatu
wadah organisasi usaha menjadi suatu keharusan. Manajemen tidak
mungkin dipaisahkan dari organisasi begitu juga organisasi tidak
dapat dipisahkan dari manajemen. Keduanya saling mengisi dalam
rangka mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu pelaku usaha
perlu memahami tentang :
a. Organisasi
b. Pengelolaan sumber daya manusia
5
Manajemen Usaha Kecil
2.2. Organisasi
Perspektif manajemen usaha skala kecil relatif sedikit berbeda
dengan manajemen usaha skala besar. Maka usaha kecil dalam
pengelolaannya masih relatif sederhana jika dibandingkan dengan
usaha yang skalanya sudah besar. Dan ada beberapa perbedaan
dalam pengelolaannya, antara lain jika perusahaan sudah
dikategorikan besar maka tentu fungsi, tugas dan wewenang telah
dipilah pilah sedemikian rupa sesuai tujuan organisasinya. Jika
sebuah usaha sedang dirintis maka pengelolaannya hampir
seluruhnya dijalankan oleh sipelaku usahanya, baik itu produksi,
keuangannya, pemasarannya. Tetapi tentunya pelaku usaha tidak
ingin berkelanjutan usahanya hanya dikerjakannya sendiri dan
tentunya pula dalam mengembangkan usahanya ingin memilki
karyawan atau anak buah. Dengan seiring bertambahnya waktu
pelaku usaha tentu ingin mengembangkan usahanya baik itu bidang
yang telah digelutinya maupun bidang usaha yang lain.
Pada perusahaan kecil, dimana seluruh sumber daya masih
sangat terbatas, fungsi dan tugas seorang manajer berbaur menjadi
satu. Manajer pada usaha kecil sering kali juga merupakan pendiri
atau pemilik perusahaan. Dia harus menghadapi segala permasa-
lahan yang ada didalam perusahaan. Permasalahan tersebut tentunya
sejak dimulainya kegiatan usaha tersebut. Kelemahan dari usaha
kecil tentunya selain memiliki dana yang terbatas, juga tidak
memiliki karyawan yang berpotensi sesuai yang diharapkan. Sejalan
dengan waktu, perusahaan bergerak dan tumbuh secara evolusi
menjadi besar. Apabila perusahaan sudah berubah menjadi besar
maka adanya manajer yang profesional adalah suatu kebutuhan.
Dalam bab ini dibahas tentang organisasi dan struktur organisasi
karena pada kenyataannya tidak dapat dipisahkan baik itu berlaku
untuk pelaku usaha yang kecil maupun pelaku usaha yan besar.
6
Manajemen Usaha Kecil
Pengertian Organisasi
Menurut kamus besar bahasa indonesia (2005) terbitan Balai
pustaka, arti organisasi, adalah kelompok kerja sama antara orang
orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama.
Menurut Griffin (1996;4), organisasi adalah sekelompok
orang yang bekerjasama dalam suatu struktur dan pola tertentu
untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Menurut stoner, organisasi adalah : dua orang atau lebih
bekerjasama dalam suatu pola yang terstruktur untuk mencapai
seperangkat sasaran yang ingin dicapai.
Maka dapat disimpulkan organisasi adalah suatu wadah
kerjasama antara dua orang atau lebih untuk memberdayakan
sumber daya dan bekerja berdasarkan struktur dan system untuk
mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.
7
Manajemen Usaha Kecil
8
Manajemen Usaha Kecil
9
Manajemen Usaha Kecil
Manajer
10
Manajemen Usaha Kecil
Manajer
Staff
11
Manajemen Usaha Kecil
Organisasi Fungsional
Struktur Organisasi fungsional adalah Bentuk organisasi yang
susunannya berdasarkan atas fungsi fungsi yang ada dalam organisasi
tersebut. Disini seorang karyawan tidak bertanggungjawab kepada
satu atasaan saja. Pimpinan berwewenang pada satuan satuan
organisasi dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu. Pimpinan
berhak memerintah semua karyawan disemua bagian, selama masih
berhubungan dengan bidang kerjanya.
12
Manajemen Usaha Kecil
Manajer
KARYAWAN
Memiliki ciri-ciri:
Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat
langsung dengan satu garis wewenang
Jumlah karyawan sedikit
Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi
13
Manajemen Usaha Kecil
14
Manajemen Usaha Kecil
15
Manajemen Usaha Kecil
Memiliki ciri-ciri:
Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung
Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff
Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff
Jumlah karyawan banyak
Organisasi besar, bersifat komplek
Adanya spesialisasi
16
Manajemen Usaha Kecil
17
Manajemen Usaha Kecil
Memiliki ciri-ciri:
Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat
dibedakan
Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan
Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis
Target-target jelas dan pasti
Pengawasan ketat
Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi
18
Manajemen Usaha Kecil
Memiliki ciri-ciri:
Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan
tugas-tugas yang bersifat bantuan.
Terdapat spesialisasi yang maksimal
Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam
pemabagian kerja
19
Manajemen Usaha Kecil
Memiliki ciri-ciri:
1. Organisasi besar dan kadang sangat ruwet
2. Jumlah karyawan banyak.
3. Mempunyai 3 unsur karyawan pokok:
o Karyawan dengan tugas pokok (line personal)
o Karyawan dengan tugas bantuan (staff personal)
o Karyawan dengan tugas operasional fungsional
(functional group)
Memiliki ciri-ciri :
Adanya dewan dimana anggota bertindak secara kolektif
Adanya hak, wewenang dan tanggung jawab sama dari
masing-masing anggota dewan.
20
Manajemen Usaha Kecil
Sedangkan keburukannya :
1. Proses decision making sangat lambat
2. Biaya operasional rutin sangat tinggi
3. Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa
yang bertanggung jawab
21
Manajemen Usaha Kecil
BAB 3
USAHA MIKRO
22
Manajemen Usaha Kecil
23
Manajemen Usaha Kecil
24
Manajemen Usaha Kecil
25
Manajemen Usaha Kecil
kecil bukanlah harus modal dulu, tapi keinginan dengan niat dana
yang ada dulu, misalnya usaha kreativitas para ibu ibunya membuat
biskuit tempe. Lebih lanjut dikatakan oleh Reynald (2010: 22) bahwa,
“ hal yang mendorong orang berminat dan mau berwirausaha adalah
adanya sifat penasaran, keinginan menanggung risiko, faktor
pendidikan, dan faktor pengalaman pribadi”. Dari beberapa uraian di
atas maka dapat disimpulkan bahwa minat berwirausaha adalah
suatu gejala atau kecenderungan untuk memusatkan perhatian dan
ketertarikan terhadap wirausaha, adanya perasaan senang terhadap
wirausaha, dan adanya keinginan serta dorongan untuk berwirausaha
(terlibat langsung dalam wirausaha).
Minimnya minat dalam berusaha salah satunya terkendala
dengan modal yang dimiliki oleh seseorang jika ingin berwirausaha
banyak yang beranggapan harus memiliki modal yang besar padahal
usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan
memenuhi kriteria kekayaan atau hasil penjualan tahunan serta
kepemilikkannya sebagaimana diatur dalam undang undang ini:
(Sugiarto,2011; 97)
1. Memiliki kekayaan paling banyak Rp. 200.000.000 (dua ratus
juta Rupiah)
Tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
2. Memilki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.
1000.000.000 (satu milyar rupiah)
3. Milik warga negara Indonesia
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki. Dikuasai atau berafiliasi
baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha
menengah atau usaha besar.
5. Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak
berbadan hukum atau badan usaha yang berbadan hukum,
termasuk koperasi
26
Manajemen Usaha Kecil
27
Manajemen Usaha Kecil
BAB 4
MEMBANGUN IDE KREATIF DAN
INOVATIF
28
Manajemen Usaha Kecil
29
Manajemen Usaha Kecil
ide yang betul betul asli, akan tetapi sebagian besat peluang tercipta
ketika wirausaha memilki cara pandang baru terhadap ide lama.
Hasil ide secara keseluruhan adalah perubahan dalam bentuk
arahan atau petunjuk bagi perusahaan atau kreasi baru pada barang
yang dihasilkan perusahaan. Banyak wirausaha berhasil bukan atas
ide sendiri tetapi hasil dari mengamati dan menerapkan ide orang
lain yang kemudian dibuat menjadi peluang. Peluang untuk
memasuki dunia usaha dapat diperoleh melalui berbagai jalan
masuk. Alternatif mana yang akan digunakan tergantung pada situasi
kondisi wirausaha.
30
Manajemen Usaha Kecil
31
Manajemen Usaha Kecil
32
Manajemen Usaha Kecil
33
Manajemen Usaha Kecil
INOVATIF :
1. Menciptakan sesuatu yang belum ada menjadi ada
34
Manajemen Usaha Kecil
35
Manajemen Usaha Kecil
BAB 5
PELUANG USAHA TANPA MODAL BESAR
5.1. Usaha
Beberapa pengertian usaha menurut para ahlinya, dilihat dan
diungkap dari berbagai sudut pandang:
Menurut Harmaizar, usaha (perusahaan) adalah bentuk
usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus
menerus agar mendapatkan keuntungan, baik yang dilakukan
oleh individu maupun kelompok yang berbentuk badan
hukum atau tidak berbentuk badan hukum, didirikan dan
berkedudukan disuatu tempat.
Menurut Wasis dan sugeng Yuli Irianto , usaha adalah Upaya
manusia untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan
tertentu.
Menurut Nana Supriatna, Mamat Ruhimat dan Kosim , Usaha
adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia untuk
memncapai suatu tujuan.
Menurut Rita Wiyati, Sri Maryanti, M Thamrin, Usaha adalah
Ihktiar yang dilakukan oleh manusia dalam melakukan
kegiatannya untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan.
Menurut Aip Saripudin, usaha (dalam ilmu fisika) adalah gaya
yang diberikan kepada benda.
36
Manajemen Usaha Kecil
37
Manajemen Usaha Kecil
38
Manajemen Usaha Kecil
39
Manajemen Usaha Kecil
40
Manajemen Usaha Kecil
41
Manajemen Usaha Kecil
42
Manajemen Usaha Kecil
43
Manajemen Usaha Kecil
44
Manajemen Usaha Kecil
45
Manajemen Usaha Kecil
46
Manajemen Usaha Kecil
47
Manajemen Usaha Kecil
48
Manajemen Usaha Kecil
49
Manajemen Usaha Kecil
BAB 6
ANEKA OLAHAN KRIPIK SINGKONG
50
Manajemen Usaha Kecil
51
Manajemen Usaha Kecil
52
Manajemen Usaha Kecil
Alat:
- Mesinserutan
- Pengorengan wajan
- Alat pengaduk penggorengan
- Alat untuk meniriskan
- Mesin Spin untuk pengering minyak
- Impulse Seler
- Plastik
- Timbangan
- Bumbu
Semua bumbu masakan bisa dibuat sendiri atau beli dipasar
silahkan bereksperimen, krn singkong sendiri memang tidak punya
bumbu paten. aneka sambel juga bisa dibuat bumbu, seperti sambel
terasi, sambel goreng, sambel petis dll, hanya saja tidak perlu
53
Manajemen Usaha Kecil
54
Manajemen Usaha Kecil
55
Manajemen Usaha Kecil
56
Manajemen Usaha Kecil
57
Manajemen Usaha Kecil
58
Manajemen Usaha Kecil
59
Manajemen Usaha Kecil
DAFTAR PUSTAKA
60
Manajemen Usaha Kecil
BIOGRAFI PENULIS
S
ri Maryanti, SE, MSi, lulusan sarjana ekonomi UNRI pada
tahun 1998 dan pendidikan S2 diUnand Padang Sumatera Barat
pada tahun 2006 lulus tahun 2008, profesi sebagai dosen tetap
Fakultas Ekonomi UNILAK mulai pada tahun 2000 sampai dengan
sekarang , beberapa bidang keahliannya dibidang ketenaga kerjaan .
Bidang mata kuliah yang digelutinya Matematika Ekonomi,
Stastistik, Operasional riset, Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro.
R
ita Wiyati, SE,MM, lulusan Sarjana Ekonomi STIE YKPN
pada tahun 1995, dan melanjutkan pendidikan S2 Magister
Manajemen di UPI YPTK Padang Sumatera Barat pada tahun
2000 dan menyelesaikan S2 nya lulus pada tahun 2002, mulai
menjadi dosen tetap fakultas ekonomi UNILAK pada tahun 1998,
serta sebagai dosen Luar Biasa diSTIKes Al Insyirah Pekanbaru ,
beberapa bidang keahlian yang ditekuninya bidang keuangan,
kewiruasahaan, operasional, penganggaran, mata kuliah yang pernah
diajarnya antara lain: manajemen keuangan, Penganggaran,
Manajemen Operasional, kewirausahaan.
D
rs. M. Thamrin,MM, lulusan Sarjana Ekonomi Dari UPN
Veteran Yogyakarta pada tahun 1987. Melanjutkan program
Magister di UPI YPTK Padang Sumatera Barat pada tahun
2000 lulus tahun 2002, menjadi dosen tetap fakultas ekonomi
UNILAK mulai tahun 1989, bidang keahliannya:keuangan dan
penganggaran perusahaan, mata kuliah yang diampunya antara lain:
manajemen keuangan, penganggaran perusahaan, manajemen
strategik.
61