Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

SALESMANSHIP

Dosen Pengampu : Dr. Indrayani, M.Pd

Disusun Oleh :

Alfiani Dwi Lestari (225030337)

Dewi Wulan Fitri (225030335)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Salesmanship” hingga selesai. Tidak lupa kami ucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah “Praktik


Kewirausahaan” dengan Ibu Dr. Indrayani, S.Pd.,M.Pd. sebagai dosen
pengampu. Kami berharap makalah ini dapat menjadi saran ilmu yang bermanfaat
bagi pembaca.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan


makalah ini dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Terimakasih.

Balikpapan, 15 Maret 2024

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 4
1.1 LATAR BELAKANG .............................................................................. 4
1.2 RUMUSAN MASALAH ......................................................................... 5
1.3 TUJUAN................................................................................................... 6
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 7
2.1 PENGERTIAN SALESMANSHIP.......................................................... 7
2.2 SISTEM-SISTEM PENJUALAN .......................................................... 11
2.3 TEORI KONSEP AIDAS ...................................................................... 13
2.4 TEKNIK MENJUAL ............................................................................. 15
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 19
3.1 KESIMPULAN .......................................................................................... 19
3.2 SARAN ...................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 21
BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Strategi promosi yang sering dilakukan produsen dalam menmasarkan


produknya melalui salesmanship adalah cara untuk mempromosikan barang,
jasa atau gagasan/ide dalam rangka untuk menarik calon konsumen guna
melakukan pembelian, sehingga dapat meningkatkan jumlah penjualan produk
dari perusahaan yang bersangkutan. Dalam sebuah perusahaan, divisi sales
(penjualan) menjadi sebuah ranah tersendiri, dan pada umumnya selalu
berkaitan dengan bagaimana sebuah perusahaan akan menjual barang-barang
hasil produksinya. Meski hal tersebut terdengar sepele, namun kata ‘sales
(penjualan)’ itu sendiri tidak semudah kelihatannya, sebab akan melibatkan
banyak implementasi konsep dan kerja sales (penjualan) itu sendiri.

Media promosi yang dipakai sangat beragam, akan tetapi cara yang
digunakan dalam mempromosikan suatu produk yang utama adalah
salesmanship dan promosi penjualan. Kedua ragam promosi ini sering
dilakukan secara bersamaan untuk mendapatkan hasil yang lebih efektif.
Pameran pembelian yang dibarengi dengan melibatkan salesman, brosur,
terbukti menghasilkan penjualan lebih banyak daripada hasil pameran
pembelian yang tidak dibarengi dengan promosi salesmanship.

Salesmanship berasal dari kata sales. Secara sederhana sales berarti


penjualan dan salesman mempunyai indivdu/ orang yang menawarkan suatu
produk dalam suatu proses pnjualan yang digunakan oleh perusahaan.
Sedangkan salesmanship merupakan bentuk kegiatan promosi yang digunakan
oleh perusahaan guna menginformasikan secara langsung kepada konsumen
tentang segala sesuatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Informasi
yang diberikan adalah manfaat produk, harga produk serta kelebihan kelebihan
produk dibandingkan dengan produk pesaing. Tujuannya adalah untuk
menarik dan mempengaruhi calon konsumen.

Paul D. converse Huegy dan Mitchell mendefinisikan : “Salesmanship


adalah suatu metode yang paling tua dan paling efektif dalam menciptakan dan
mendorong permintaan, mencari pembeli dan melakukan penjualan. (Alma,
2005: 111).

Menurut J.S Konox salesmanship adalah suautu kemampuan atau


kecakapan untuk mempengaruhi orang supaya merasa mau membeli barang-
barang yang kita tawarkan dengan cara saling menguntungkan, meski
sebelumnya tak terpikirkan oleh calon pembeli untuk membeli barang itu tetapi
akhirnya tertarik untuk membelinya.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan


salesmanship adalah suatu bentuk kegiatan promosi yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memberikan informasi tentang barang/jasa, yang bertujuan
agar menjadi sebuah komunikasi antara produsen dengan konsumen dan
menarik minat atau mempengaruhi calon pembeli (konsumen). Bila informasi
yang disampaikan jelas sesuai dengan segmen pasar tentunya akan mendapat
tanggapan positif dari pihak konsumen yang akhirnya membeli produk/jasa
yang ditawarkan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan salesmanship dan tujuan dari


salesmanship?
2. Bagaimana teknik menjual dan melayani yang benar?
3. Bagaimana saja sistem-sistem dari penjualan?
4. Apa yang dimaksud dengan konsep AIDAS ?
1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan salesmanship dan


tujuannya
2. Untuk mengetahui bagaimana teknik menjual dan melayani dengan
benar
3. Mengetahui sistem-sistem penjualan
4. Mengetahui konsep AIDAS
BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN SALESMANSHIP

Salesmanship berasal dari kata sales. Secara sederhana sales berarti


penjualan dan salesman mempunyai indivdu/ orang yang menawarkan suatu
produk dalam suatu proses pnjualan yang digunakan oleh perusahaan.
Sedangkan salesmanship merupakan bentuk kegiatan promosi yang digunakan
oleh perusahaan guna menginformasikan secara langsung kepada konsumen
tentang segala sesuatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Informasi
yang diberikan adalah manfaat produk, harga produk serta kelebihan kelebihan
produk dibandingkan dengan produk pesaing. Tujuannya adalah untuk
menarik dan mempengaruhi calon konsumen.

Salesmanship merupakan ilmu membujuk yang menampilkan seni untuk


meyakinkan orang lain sehingga mau membeli.

Paul D. converse Huegy dan Mitchell mendefinisikan : “Salesmanship


adalah suatu metode yang paling tua dan paling efektif dalam menciptakan dan
mendorong permintaan, mencari pembeli dan melakukan penjualan. (Alma,
2005: 111).

Menurut J.S Konox salesmanship adalah suautu kemampuan atau


kecakapan untuk mempengaruhi orang supaya merasa mau membeli barang-
barang yang kita tawarkan dengan cara saling menguntungkan, meski
sebelumnya tak terpikirkan oleh calon pembeli untuk membeli barang itu tetapi
akhirnya tertarik untuk membelinya.

Menurut K.B Haas dan E,C Perry salesmanship adalah pelayanan timbal
balik, sehingga kedua belah pihak merasa puas dengan barang yang
diterimanya.
Seni Menjual (salesmanship adalah suatu seni untuk mempengaruhi orang
lain agar bersedia membeli barang, jasa, ide yang ditawarkan kepada
konsumen sehingga konsumen merasa memperoleh keuntungan bila memiliki
atau membeli barang yang dibelinya.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan


salesmanship adalah suatu bentuk kegiatan promosi yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memberikan informasi tentang barang/jasa, yang bertujuan
agar menjadi sebuah komunikasi antara produsen dengan konsumen dan
menarik minat atau mempengaruhi calon pembeli (konsumen). Bila informasi
yang disampaikan jelas sesuai dengan segmen pasar tentunya akan mendapat
tanggapan positif dari pihak konsumen yang akhirnya membeli produk/jasa
yang ditawarkan.

Dengan demikian salesmanship adalah pesan yang menawarkan suatu


produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Atas dasar
pengertian itu tujuan utama dari salesmanship adalah membujuk orang untuk
membeli. Tujuan umum salesmanship adalah sebagai informing (memberi
informasi), persuading (merayu), reminding (mengingatkan), adding value
(menambah nilai), dan asisting (mendampingi) dalam upaya-upaya lain
perusahan. Salesmanship mempunyai fungsi untuk :

1) Memotivasi pelanggan agar ia bertindak dengan suatu cara yang


dikehendaki olehnya yaitu membeli.
2) Dapat mengarahkan sasaran mana dan kepada siapa produk akan
ditawarkan.
3) Dapat meyakinkan atas manfaat kelebihan produk yang ditawarkan.
4) Dapat meyakinkan calon pelanggan yang diketahui ragu-ragu.
Penggunaan promosi dengan salesmanship dapat dilakukan dengan
berbagai cara seperti:

1) Penginformasian secara langsung melalui salesman.


2) Pencetakan brosur-brosur untuk disebarkan melalui salesman.
3) Pemasangan spanduk dilokasi tertentu yang strategis.
4) Pemberian bonus kepada konsumen yang loyal.
5) Pemberian diskon.

Bentuk promosi salesmanship harus dijalankan dengan efektif dan efisien,


maka perlu program pemasaran yang tepat, seperti mrngidentifikasi pasar
sasaran dan motif pembeli, misi yang menyangkut sasaran dan merancang
pesan/kata-kata yang akan disampaikan secara langsung kepada konsumen,
sehingga pesan yang disampaikan kepada konsumen ini dapat menarik dan
mempengaruhi konsumen. Bahkan tidak jarang kita temukan banyaknya
pesan yang disampaikan perusahaan melalui salesman ataupun brosur yang
mempromosikan produk perusahaannya dengan pesan yang sangat memikat
dan mempengaruhi, dan tak jarang juga isi dari pesan yang disampaikan tidak
sesuai dengan kondisi barang yang sebenarnya.

Jadi salesmanship mempunyai peranan penting dalam meningkatkan volume


penjualan. Adapun peranan salesmanship pada perusahaan diantaranya :

1) Memberikan Informasi
Betapapun bagusnya suatu produk, bila konsumen belum pernah
mengenalnya dan tidak yakin produk tersebut berguna bagi mereka,
maka mereka tidak akan pernah membelinya. Maka dalam hal ini
salesmanship berfungsi sebagai media informasi, sehingga tercipta
sebuah komunikasi antar perusahaan dengan konsumen. Peran
salesmanship sebagai informasi ini lebih diutamakan pada produk baru
yang dipasarkan.salesmanship dapat menambah nilai pada suatu barang
dengan memberikan informasi produk kepada konsumen, memberitahu
perubahan harga, gambaran produk/jasa yang ditawarkan, dan
membangun citra perusahaan.

2) Membujuk atau Mempengaruhi


Salesmanship akan menjadi lebih penting ketika persaingan
meningkat, dalam tahapan ini salesmanship berfungsi sebagai
persuasive (membujuk atau mempengaruhi kepada konsumen-
konsumen yang potensial dengan membandingkan atau menyatakan
bahwa produknya lebih baik dari produk lainnya.
Salesmanship menjalankan fungsi ini akan lebih efektif jika
dipromosikan secara langsung kepada konsumen, melalui brosur,
melakukan pameran dan secara door to door. Dalam hal ini perusahaan
berupaya untuk membangkitkan minat konsumen untuk melakukan
pembelian, dari sekedar melihat-lihat, membanding-bandingkan produk
dan pada akhirnya menjadi pelanggan tetap.

3) Mengingatkan
Salesmanship sebagai “pengingat”, biasanya dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan yang merek-merek produknya telah mengalami
kesuksesan. Dalam hal ini sales berperan untuk mengingatkan para
konsumen agar tetap menggunakan produk yang dipromosikan tanpa
mempedulikan merek pesaingnya.
2.2 SISTEM-SISTEM PENJUALAN

1) Penjualan langsung
Penjualan langsung merupakan cara penjualan dimana penjual
langsung berhubungan, berhadapan atau bertatap muka dengan calon
pembeli atau langganannya. Disini pembeli dapat langsung
mengemukakan keinginannya bahkan sering terjadi tawar-menawar untuk
mencapai kesesuaian. Penjual sebagai alat penghubung bagi perusahaan
dan sebagai wakil perusahaan dalam menghadapi pembeli dapat membantu
pembeli untuk menentukan pilihannya. Tetapi sering terjadi bahwa penjual
justru mempengaruhi pembeli dalam proses pembeliannya. Penjualan
langsung ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu penjualan melalui toko
dan penjualan diluar toko.

2) Penjualan melalui toko


Penjualan melalui toko ini sering dilakukan untuk penjualan eceran.
Namun, tidak berarti bahwa penjualan eceran itu selalu dilakukan melalui
toko. Penjualan partai besar dapat dilakukan oleh penjual yang memiliki
toko. Dalam penjualan ini, pembeli harus datang ke toko untuk
mendapatkan kebutuhannya. Jadi, transaksi jual beli yang dilakukan oleh
penjual dan pembeli itu terjadi di toko. Semua contoh barang yang
ditawarkan oleh penjual ditempatkan di toko.

3) Penjualan di luar toko


Penjualan diluar toko dapat dilakukan oleh salesman dari sebuah
perusahaan. Oleh para pedagang kaki lima, ataupun oleh para penjaja
keliling yang menawarkan barngnya kerumah-rumah konsumen. Cara
seperti ini tidak hanya dilakukan oleh para pengecer atau pengusaha kecil
saja, melainkan pengusaha besar juga sering melakukannya.

4) Penjualan tidak langsung


Karena penjual atau produsen tidak berhadapan muka secara langsung
dengan calom pembeli atau langganannya, maka transaksi jual-beli itu
dapat dilakukan melalui surat, telepon, atau cara khusus lainnya seperti
mesin penjual otomatis. Contoh penjualan tidak langsung sebagai berikut :

• Penjualan melalui surat atau pos


Praktek penjualan melalui pos sering terjadi bilamana :
a. Konsumen tertarik dan membeli barang-barang seperti yang
terdapat dalam sebuah iklan atau katalog
b. Konsumen mengisi formulir pesanan yang diterima secara
langsung dari penjual
c. Langganan mengirim pesanan kepada penjual melalui pos

Biasanya dalam katalog tercantum jenis prosuk yang ditawarkan


beserta harganya secara lengkap. Katalog ini dapat berbentuk buku
kecil, folder, atau daftar yang dimuat dalam surat kabar. Misalnya,
sering ditemui adanya toko buku yang mengiklankan buku-buku
yang ditawarkan beserta harganya. Disitu dinyatakan bahwa
pembeli yang berminat dapat mengirimkan sejumlah uang beserta
ongkos kirimnya.

Dalam praktek dijumpai pula para penyalur atau toko-toko yang


mengirimkan pesanan kepada produsen melalui pos. pada
umumnya, cara seperti ini hanya dilakukan jika pembeli bertempat
tinggal jauh dari toko atau diluar kota.

• Penjualan melalui telepon


Kadang-kadang pembeli menginginkan agar pesanannya cepat
sampai atau cepat diterima. Untuk maksud tersebut dapatlah
dilakukan dengan menggunakan telepon. Baik untuk luar kota
ataupun dalam kota, cara tersebut mudah dilakukan. Dalam
penjualan melalui telepon ini, biasanya penjual lebih mengutamakan
langganan atau pembeli yang sudah biasanya atau sudah mengenal
prosuk yang dipesan atau sudah menjadi langganan.

• Penjualan dengan menggunakan mesin otomatis


Ini dapat dilakukan untuk jenis produk yang relatif kecil
bentuknya dan nilainya rendah, seperti permen. Dengan
memasukkan koin atau uang logam ke dalam mesin, pembeli akan
mendapatkan barang tersebut setelah menekan tombol.
Karena bentuk mesin ini kebanyakan kecil atau tidak terlalu
besar, maka pengorganisasiannya sering dilakukan didalam toko.
Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keamanan, disamping penjual
sendiri dapat mengawasinya. Penjual yang menggunakan maka
otomatis memandang bahwa biaya yang harus dikeluarkan untuk
mengoperasikan lebih mudah daripada tenaga penjualan.

2.3 TEORI KONSEP AIDAS

Dalam dunia penjualan ada berbagai macam teori yang berkaitan dengan
teknik menjual, salah satunya adalah berdasarkan 5 konsep AIDAS. Tahapan-
tahapan yang harus dilakukan seorang wirausaha dalam melakukan kegiatan
penjualan berdasarkan 5 konsep AIDAS sebagi berikut :

a) Perhatian (Attention)
Pada tahap ini wirausaha beruaha agar calon konsumen memperhatikan
penawaran yang dilakukannya. Untuk mendapatkan perhatian dari calon
konsumen wirausaha harus memperlihatkan sikap yang baik, tutur kata dan
cara berpakaian yang menarik yang akan memberikan penilaian yang
positif dari calon konsumen yang akan berpengaruh terhadap ternjadinya
jual beli.

b) Minat (Interest)
Wirausaha berusaha meningkatkan perhatian calon konsumen menjadi
minat dengan cara menciptakan suasana yang menyenangkan,
mendengarkan dan memahami kebutuhan konsumen.

c) Keinginan (Desire)
Wirausaha harus dapat meyakinkan calon konsumen dengan
menjelaskan keuntungan yang akan didapat calon konsumen apabila
membeli produk yang ditawarkan serta kerugiannya jika tidak membeli
produk tersebut. Hal-hal yang mempengaruhi keinginan membeli dari
calon konsumen adalah faktor pendapatan, pendidikan, status sosial, jenis
kelamin dan lain-lain.

d) Tindakan (Action)
Wirausaha harus dapat mewujudkan kebutuhan dan harapan konsumen
dan memberikan keyakinan bahwa barang, jasa dan ide yang dibeli
merupakan langkah yang tepat yang dapat memberikan keuntungan bagi
konsumen.

e) Kepuasan (Satisfaction)
Wirausaha harus dapat memastikan bahwa kualitas barang, jasa dan ide
yang dibeli sesuai dengan harapan konsumen.
2.4 TEKNIK MENJUAL

Menjual adalah kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menarik


perhatian pembeli agar barang, jasa, ide, peluang atau “diri sendiri” dibeli atau
dituruti olrh kondumrn. Dalam kegiatan menjual diperlukan suatu metode atau
yteknik bagaimana cara menjual. Untuk terjadinya suatu penjualan, seorang
penjual harus mengemukakan beberapa hal mengenai barang, antara lain :

a. Penjelasan mengenai harga yang memadai untuk pemilihan barang


yang ditawarkan
b. Manfaat atau kegunaan barang
c. Kekhususan atau keistimewaam barang
d. Keuntungan tertentu yang mungkin timbul dan diperoleh pembeli dari
pemilihan barang itu

Beberapa teknik menjual yang sering digunakan dilapangan :

1) Memanipulasi barang, jasa atau ide dengan cara memasang iklan mini,
brosur dan sejenisnya contoh teknik menjual yang dilakukan sebuah
lembaga pendidikan yang memakai nama perguruan tinggi terkemukaka
di Indonesia didalam brosurnya berbunyi “jaminan diterima”. Meniru
merk adalah membuat merk mirip dengan merk produk yang sudah
terkenal dengan maksud tidak perlu lagi bersusah payah membangun
merk dan berpromosi.
2) Mengatur keuntungan, contohnya yang dilakukan oleh sebuah
hypermarket dengan menawarkan harga terbaik untuk konsumen, teknik
menjual dengan harga semakin murah karena hypermarket tersebut
mendapatkan potongan harga yang besar pula dari supplier.
3) Subsidi silang harga, diartikan bahwa wirausaha menjual produk yang
satu dengan harga murah dan produk yang lain dengan harga yang lebih
mahal atau yang satu rugi yang lain untung besar, atau produk jasa bisa
dikatakan gratis untuk jasa yang lain diberikan harga yang pantas.

Sejalan dengan meningkatnya perkembangan teknologi salah satu seni


menjual yang dapat dilakukan wirausaha dalam meningkatkan pemasaran
menurut Tung Desem Waringin adalah dengan mengoptimalkan pemanfaatan
Teknologi Informasi (TI) yaitu dengan cara-cara:

1) Mengoptimalkan perangkat lunak (software) yang memungkinkan


wirausaha dapat menyimpan dan mengolah data base konsumen atau calon
konsumen dengan baik untuk membantu meningkatkan penjualan.

2) Memberikan informasi up to date (terkini) kepada konsumen. Meskipun


wirausaha memiliki teknologi penyimpanan data yang mahal tetapi jika
tidak mengupdate informasi kepada konsumen maka database yang
dimiliki tidak akan mendukung peningkatan pemasaran. Selain itu juga
memberikan penawaran diskon, voucher dan sebaginya, yang
kemungkinan konsumen atau calon konsumen melakukan real action atau
pembelian.

3) Optimalkan Teknologi Informasi antar tim, dengan mengoptimalkan


penggunaan handphone dapat memaksimalkan kinerja tim pemasaran,
kapanpun, dimanapun bisa mengupdate berbagai strategi pemasaran dan
penawaran perusahaan kepada seluruh tim sekaligus, baik lewat fitur
layanan messenger, email dan sebaginya. Wirausaha juga dapat
memberikan penawaran kepada para calon konsumen dalam jumlah yang
banyak dalam waktu yang lebih singkat.
4) Lakukan perlindungan terhadap Teknologi Informasi yang dimiliki,
penggunaan system pengamanan TI secara menyeluruh, anti virus yang
berkualitas dan tim yang benar-benar ditugaskan untuk melakukan
perlindungan terhadap segala sesuatu yang menyangkut TI. Semakin maju
TI semakin pesat juga perkembangan virus atau hal-hal lain yang
mengganggu kelancaran teknologi dalam perusahaan.

Selanjutnya adapun langkah-langkah melakukan teknik penjualan

a) Tentukan kebutuhan dan keinginan pelanggan


Untuk menentukan kebutuhan konsumen terlebih dahulu diadakan
semacam pengamatan atau penelitian sederhana terhadap kebutuhan
konsumen, misalnya barang atau jasa apa yang dibutuhkan dan
diinginkan konsumen, berapa jumlahnya, siapa yang membutuhkan,
dan kapan mereka memerlukan.

b) Pilihlah pasar khusus


Ada tiga jenis pasar sasaran khusus yaitu sebagai berikut:
Pertama, Pasar Individual adalah pasar yang memberikan layanan
individual kepada individu-individu tertentu untuk memenuhi
kebutuhan secara individual. Jenis pasar ini sangat cocok untuk
perusahaan kecil dan menengah.
Kedua, Pasar Khusus adalah pasar yang memberikan pelayanan
khusus untuk konsumen tertentu. Misalnya petani, pedagang, dan
sebagainya. Jenis pasar khusus sangat cocok untuk perusahaan kecil.
Ketiga, Pasar Tersegmentasi adalah pasar yang menyediakan
pelayanan bagi kelas konsumen tertentu, misalnya untuk pelanggan
kelas berpendapatan tinggi, pelanggan kelas berpendapatan sedang, dan
pelanggan kelas berpendapatan rendah. Konsumen dikelompokkan
berdasarkan geografis (desa dan kota), demografis (jenis kelamin, usia,
pendapatan, dan tingkat pendidikan), kelas sosial (tingkat sosial dan
gaya hidup), serta faktor perilaku.

c) Tetapkan Posisi Pasar


Setelah menentukan segmentasi pasar, perusahaan harus
menentukan “posisi” yang ingin diduduki segmen tersebut. Menetapkan
posisi pasar ialah menyusun produk ditempat yang lebih jelas dan khas,
sehingga menimbulkan hasrat terhadap produk tersebut dalam pikiran
konsumen daripada produk sejen yang lain.

d) Tetapkan Strategi Penjualan dalam Persaingan


Perusahaan harus lebih siap untuk melakukan bauran pemasaran
sebagai strategi dalam pengelolaan perusahaan. Bauran pemasaran
adalah kombinasi penawaran produk, penetapan harga, metode
promosi, dan sistem distribusi untuk menjangkau kelompok konsumen
tertentu.

e) Pilih strategi penjualan yang paling tepat


Memilih strategi dengan menempatkan keempat bauran pemasaran
yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi tadi.
BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan


bahwa salesmanship merupakan seni dan ilmu untuk mempengaruhi orang
lain agar mau membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Seorang salesman
yang handal harus memiliki pengetahuan tentang produknya, memahami
kebutuhan pelanggan, dan mampu membangun hubungan yang baik dengan
mereka.

Tujuan utama salesmanship adalah untuk meningkatkan penjualan dan


mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
mencari prospek, presentasi, menangani keberatan, dan menutup penjualan.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan


salesmanship, antara lain keterampilan komunikasi, keterampilan
interpersonal, pengetahuan tentang produk, dan sikap positif.

Salesmanship adalah profesi yang penting dalam dunia bisnis. Seorang


salesman yang handal dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya
dan meningkatkan keuntungannya.

3.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, berikut adalah beberapa saran untuk


meningkatkan efektivitas salesmanship:

• Tingkatkan keterampilan komunikasi dan interpersonal: Seorang


salesman harus mampu menyampaikan informasi dengan jelas,
ringkas, dan mudah dimengerti. Selain itu, ia juga harus mampu
membangun hubungan yang baik dengan pelanggan.
• Pelajari produk atau jasa yang ditawarkan dengan baik: Seorang
salesman harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang
produk atau jasa yang ditawarkannya. Hal ini akan membantu
salesman untuk menjawab pertanyaan pelanggan dengan tepat dan
meyakinkan.
• Tetap up-to-date dengan tren terbaru: Dunia salesmanship selalu
berkembang. Seorang salesman yang sukses harus selalu mengikuti
tren terbaru dan mempelajari teknik-teknik baru untuk
meningkatkan efektivitasnya.
• Bangun kepercayaan dan kredibilitas: Pelanggan lebih likely untuk
membeli dari salesman yang mereka percaya dan hormati. Seorang
salesman harus selalu jujur dan terpercaya dalam berinteraksi
dengan pelanggan.
• Berikan layanan pelanggan yang excellent: Layanan pelanggan yang
baik akan membuat pelanggan merasa senang dan dihargai. Hal ini
akan meningkatkan kemungkinan mereka untuk kembali membeli
dari salesman tersebut.

Dengan menerapkan saran-saran di atas, salesman dapat meningkatkan


peluangnya untuk mencapai kesuksesan dalam profesinya.
DAFTAR PUSTAKA

Chandra, B. (2018). Rahasia Sukses Menjadi Salesman Juara. Elex Media


Komputindo.

Gunawan, W. (2015). Salesmanship: Seni dan Ilmu Memikat Pelanggan. PT


Gramedia Pustaka Utama.

Hermawan, J. (2016). Salesmanship: 77 Teknik Jitu Menarik Pelanggan. PT


Elex Media Komputindo.

Mulyana, R. (2023). 5 Tips Jitu Meningkatkan Kemampuan Salesmanship


Anda. Majalah Marketing.

Sulaiman, M. (2019). Salesmanship Modern: Seni dan Ilmu Penjualan


Modern. Gramedia Pustaka Utama.

Wiranegara, D. (2017). Salesmanship: Kiat Jitu Menjual di Era Digital.


Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai