Laprak 7 Kimia
Laprak 7 Kimia
KELAS I-A
A. Tujuan Percobaan
Mengetahui kadar suatu komponen berdasarkan reaksi redoks.(panduan
praktikum hlm.27)
B. Landasan Teori
Peristiwa redoks merupakan peristiwa yang didalamnya terjadi dua jenis
reaksi yaitu reduksi dan oksidasi. Konsep redoks dapat dijelaskan dengan
berbagai sudut pandang. Diantaranya dilihat dari serah terima oksigen, naik
turunnya bilangan oksidasi, dan serah terima elektron. Berdasarkan pengertian
serah terima oksigen, oksidasi merupakan reaksi menerima oksigen dan reduksi
merupakan reaksi menyerahkan oksigen. Berdasarkan pengertian serah terima
hidrogen, oksidasi adalah reaksi melepasnya hidrogen dan reduksi menerima
hidrogen.Berdasarkan serah terima elektron, oksidasi merupakan reaksi pelepasan
elektron dan reduksi merupakan reaksi menerima elektron (Wati Sukmawati,
2020)
Reaksi oksidasi adalah perubahan kimia yang terjadi ketika elektron
dilepaskan. Reaksi reduksi adalah perubahan kimia yang terjadi ketika elektron
diterim (Crys Fajar P,Antuni Wiyarsi,2009)
Tritasi reduksi oksidasi (redoks) merupakan bagian terbesar dari analisis
volumetri, karena metode ini dapat digunakan pada sejumlah besar unsur, ion
banyak unsur dapat berada dalam keadaan oksidasi yang berlainan, yang
memungkinkan sejumlah besar reaksi redoks. Bila kita kaji lebih dalam, ternyata
reaksi redoks tidak hanya reaksi yang melibatkan penangkapan dan pelepasan
elektron saja, akan tetapi reaksi redoks dapat juga ditinjau berdasarkan konsep
lain seperti reaksi redoks yang didasarkan pada keberadaan hidrogen dan ditinjau
dari keberadaan oksigen. Dalam tritasi reduksi oksidasi, untuk menentukan titik
akhir tritasi digunakan suatu indikator, slah satunya adalah kalium permanganat.
Tujuan dari penggunaan indikator adalah untuk mengetahui apakah titran dan
titirat telah mencapai titik ekivalen atau belum. Hal yang langsung kita amati
apakah sudah terjadi reaksi redoks adalah dengan melihat perubahan warna yang
ditimbulkan (buku panduan praktikum kimiahlm.32-33)
a. Pipet tetes
b. Buret + statif
e. Pipet volum 10 ml
g. Corong kaca
a. Vitamin C
b. KMn O40,01 N
c. I 2 0,01 N
d. H 2 SO4 4 N
e. H 2 C2 O4 0,01 N
D. Prosedur Kerja
1. Kualitatif (buku panduan praktikum hlm.33)
2) Reaksi vitamin C + I 2
Reduksi 5 e −
4) Penambahan elektron
Oksidasi : H 2 C2 O4 → 2CO 2 + 2 H +¿¿ + 2e − ×5
Reduksi : 5e − + 8 H +¿+ MnO ¿→ Mn 2+¿¿ + 4 H 2 O
4
×2
5 H 2 C2 O4 → 10CO 2 + 10 H +¿¿ + 10e −
10e − + 16 H +¿+2 MnO ¿ → 2 Mn2+ ¿¿ + 8 H 2 O
4
-
Hasil : 5 H 2 C2 O4 + 6 H +¿ ¿ + 2 MnO4 → 10CO 2 + 2 Mn2+ ¿¿ + 8 H 2 O
F. Pembahasan
Peristiwa redoks merupakan peristiwa yang didalamnya terjadi dua jenis
reaksi yaitu reduksi dan oksidasi. Konsep redoks dapat dijelaskan dengan
berbagai sudut pandang. Diantaranya dilihat dari serah terima oksigen, naik
turunnya bilangan oksidasi, dan serah terima elektron. Berdasarkan pengertian
serah terima oksigen, oksidasi merupakan reaksi menerima oksigen dan reduksi
merupakan reaksi menyerahkan oksigen. Berdasarkan pengertian serah terima
hidrogen, oksidasi adalah reaksi melepasnya hidrogen dan reduksi menerima
hidrogen.Berdasarkan serah terima elektron, oksidasi merupakan reaksi pelepasan
elektron dan reduksi merupakan reaksi menerima elektron (Wati Sukmawati,
2020)
Pada percobaan pertama atau kuantitatik dibutuhkan vitamin C sebagai
sampel dan KMn O4dan I 2sebagai pereaksi dan tabung reaksi 2 buah. Vitamin C
yang berbentuk sediaan tablet digerus menggunakan stamper dan mortir lalu
disaring. Cara menyaringnya menggunakan kertas perkamen atau kertas saring
yang dibentuk segi tiga dan diletakkan pada permukaan corong lalu dituangkan
vitamin C yang sudah digerus dan ditambahkan aquades. Setelah larutan vitamin
didapatkan siapkan 2 buah tabung reaksi masing-masing diisi 1 ml vitamin C.
pada tabung pertama diberikan beberapa tetes KMn O4sampai berubah warna pada
hasil percobaan kelompok 3 larutan berubah warna menjadi cokelat ketika
diberikan 110 tetes KMn O4. Pada tabung kedua diteteskan I 2. Hasil kelompok 3,
larutan berubah warna menjadi kuning pudar ketika diteteskan 90 tetes I 2.
Pada percobaan kedua atau kuantitatik 2 dibutuhkan KMn O4sebagai
pereaksi dan H 2 SO4 serta H 2 C2 O4 sebagai sampel. Campurkan H 2 C2 O45 ml
dan H 2 SO4 2 ml dalam gelas kimia 50 ml dan dalam gelas kimia lain campurkan
H 2 C2 O45 ml dan H 2 SO4 8 ml lalu panaskan kedua larutan tersebut menggunakan
hotplate hingga mendidih. Setelah mendidih tambahkan beberapa tetes ke masing-
masing gelas yang berisi larutan hingga warna berubah menjadi ungu lembayung.
Pada hasil percobaan kelompok 3 gelas kimia yang berisi H 2 C2 O45 ml dan
H 2 SO4 2 ml berubah warna menjadi ungu saat diteteskan 2 tetes larutan KMn O4.
Gelas kimia yang berisi H 2 C2 O45 ml dan H 2 SO4 8 ml berubah warna menjadi
ungu pudar atau ungu lembayung saat diteteskan 3 tetes larutan KMn O4.
Pada percobaan ke 3 atau kuantitatik 3 mencari konsentrasi KMn O4
dibutuhkan KMn O4 , H 2 SO4dan H 2 C2 O4 . Tuangkan larutan KMn O4kedalam
buret menggunakan corong . dalam 2 labu erlenmeyer masing-masing campurkan
10 ml H 2 SO4 dan 10 ml H 2 C2 O4 lalu panaskan menggunakan hotplate hingga
suhu mencapai 70℃ tidak boleh kurang dari suhu atau lebih jika suhu berkurang
panaskan lagi sampai suhu pas lalu tritasi dengan buret yang berisi KMn O4. Hasil
percobaan kelompok 3 labu 1 berubah warna menjadi unggu lembayung ketika
diteteskan 3 tetes KMn O4dengan volume awal 7-7,4 dengan selisih 0,4. pada labu
kedua dihasilkan warna unggu lembayung ketika diteteskan 4 tetes KMn O4
dengan volume awal 7,4-7,7 dengan selisih 0,4. Rata-rata selisihnya adalah 0,35
lalu dimasukkan kedalam perhitungan N 1.V 1= N 2 V 2 dengan N 1=0 ,01 V 1= 10
N 2 ¿ konsentrasi KMnO 4 yang dicari V 2= 0,35. kelompok 3 mendapatkan hasil
konsentrasi 0,28 N.
Fungsi penambahan H 2 SO4 sebelum dan sesudah reaksi atau sebelum
tritasi dilakukan agar menambah jumlah ion H +¿¿ sehingga menambah keasaman
larutan dan memudahkan untuk mengetahui tritasi sudah mendapati titik
ekuivalen ( perubahan warna) (Arthur Beni S).
Pada saat filtrat ditetesi KMnO4, warna ungu KMnO4 semakin pudar atau
dilunturkan karena terjadi reaksi KMnO4 tereduksi oleh vitamin C pada filtrat.
Vitamin C (asam askorbat) pada filtrat sampel mendonorkan elektron kepada
KMnO4 sehingga vitamin C berubah menjadi asam dehidroaskorbat. Pada saat
filtrat ditetesi iodium, warna kuning kecoklatan iodium semakin pudar atau
dilunturkan karena terjadi reaksi iodium tereduksi oleh vitamin C pada filtrat.
Vitamin C (asam askorbat) pada filtrat sampel mendonorkan elektron kepada
iodium sehingga vitamin C berubah menjadi asam dehidroaskorbat.
Kesalahan dalam penentuan konsentrasi KMnO4 kemungkinan pada saat
tritasi suhu tidak pas atau kurang dari 70℃ atau lebih dari 70℃. jadi pada saat
tritasi dilakukan sebaiknya suhu harus diukur jika kurang maka harus dipanaskan
kembali.
G. Kesimpulan
Peristiwa redoks merupakan peristiwa yang didalamnya terjadi dua jenis
reaksi yaitu reduksi dan oksidasi yang melibatkan penangkapan dan pelepasan
elektron juga berdasarkan pada keberadaan hidrogen dan ditinjau dari keberadaan
oksigen. Dalam tritasi reduksi oksidasi, untuk menentukan titik akhir tritasi
digunakan suatu indikator, slah satunya adalah kalium permanganat. Tujuan dari
penggunaan indikator adalah untuk mengetahui apakah titran dan titirat telah
mencapai titik ekivalen atau belum. Hal yang langsung kita amati apakah sudah
terjadi reaksi redoks adalah dengan melihat perubahan warna yang ditimbulkan
(panduan praktikum kimia hlm.
DAFTAR PUSTAKA