Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan Praktikum Kimia Fisik

Modul Praktikum : Penentuan Konstanta Kecepatan Reaksi


Nama Pembimbing : Ari
Nama Mahasiswa : Raden Ajeng Feby Lailani Belladina
Tanggal Praktek : 20 November 2013
Tanggal Penyerahan : 27 November 2013

Dalam percobaan penentuan kecepatan reaksi ini, terdapat 3 tahap yang harus dilakukan.
Yang pertama ialah penentuan data X, yang kedua ialah penentuan data Y, dan yang ketiga ialah
penentuan 10 data t.
1. Mencari data X.
Untuk mencari data X ini, yang harus dilakukan ialah dengan menitrasi larutan 10ml
H
2
O
2
0,3 % + 10ml H
2
SO
4
2N dengan KMnO
4
0,1 N. Setelah itu catatlah berapa ml hasil
dari titrasi tersebut. Maka didapatlah data X. Semestinya proses titrasi ini dilakukan 3
kali, namun karena keterbatasan bahan dan waktu maka hanya dilakukan 1 kali saja.
2. Mencari data Y.
Untuk mencari data Y ini, yang harus dilakukan ialah dengan menitrasi larutan 2gr KI +
20ml air suling + 1ml H
2
SO
4
pekat + 10ml KMnO
4
0,1 N dengan tio sulfat 0,1 N. Setelah
itu catatlah berapa ml hasil dari titrasi tersebut. Maka didapatlah data Y.
3. Mencari 10 data t.
Untuk mencari data t ini, yang harus dilakukan terlebih dahulu ialah membuat larutan a
dan larutan b.
Untuk membuat larutan a, yang harus dilakukan ialah dengan mengencerkan 5ml
H
2
O
2
3% menjadi 100ml H
2
O
2
3 %.
Untuk membuat larutan b, yang harus dilakukan ialah dengan menambahkan
larutan 500ml air suling + 30ml H
2
SO
4
2N + 3ml larutan kanji + 1,5 gr KI
(larutan) dengan 2ml tio sulfat.
Setelah itu taruh larutan b tepat dibawah buret berisi tiosulfat dan dengan keadaan
magnetik stirer sudah menyala, sehingga larutan b sudah berputar. Lalu masukkan larutan
a ke larutan b, dan catat waktu saat larutan itu berubah menjadi biru. Setelah itu
beningkan larutan tersebut dengan menambahkan 2ml tiosulfat. Bila larutan menjadi biru,
catat lagi waktunya. Ulangi proses tersebut hingga 10 kali.
Namun, pada percobaan yang kami lakukan, pencampuran dua larutan tersebut tidak
menghasilkan warna biru. Hal tersebut merupakan penyimpangan karena uji amilum
(kanji) seharusnya berwarna biru. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya adalah ketidak tepatan dalam menimbang, penglihatan dan lain sebagainya.
Untuk hasil konstanta kecepatan reaksi, grafik sudah sesuai, dari grafik tersebut dapat
ditentukan konstanta kecepatan reaksinya,yaitu dengan menghitung gradient dari grafik.
Hasil perhitungan dengan hasil grafik tidak terlalu jauh. Hasil perhitungan adalah
0,000127 det
-1
sedangkan hasil grafik adalah ,00016 det
-1
.
Pertanyaan :
1. Apa yang dimaksud dengan kecepatan reaksi?
2. Apa satuan konstanta kecepatan reaksi untuk reaksi tingkat 1?
3. Tuliskan reaksi yang terjadi secara lengkap.
4. Berapa konsentrasi H
2
O
2
yang digunakan?
5. Apa kegunaan asam sulfat dalam percobaanini?

Jawaban :
1.Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi zat pereaksi atau produk reaksi per satuan
waktu.
2. satu per satuan waktu. Dapat per sekon (

), permenit, juga perjam.


3. a. pengoksidasi MnO
4
-
menjadi Mn
2+
oleh H
2
O
2

2MnO
4
-
+ 5H
2
O
2
+ 6H
+
2Mn
2+
+ 5O
2
+ 8H
2
O
b. pelarutan KI dengan aqudes dan kemudian ditambahkan H
2
SO
4

KI
(s)
+ H
2
O
(aq)
KI
(aq)

KI
(aq)
+ H
2
SO
4(aq)
HI
(aq)
+ K
2
SO
4(aq)

c. pembentukan asam iodida
KI
(aq)
+ H
2
SO
4(aq)
HI
(aq)
+ K
2
SO
4(aq)

d. Reaksi asam iodide dengan asam peroksida,
H
2
O
2
+ 2 HI I
2
+ 2 H
2
O

+

I
2


4. 3 % larutan segar, 0.3% penentuan ekivalen H
2
O
2,
dan 0,15% pada penentuan
Kontanta Kecepatan Reaksi.
5. Penambahan asam sulfat dapat mengoksidasi MnO
4
-
menjadi Mn
2+
dan mempercepat
terjadinya reaksi.Asam Sulfat yang digunakan berkonsentrasi cukup tinggi (2N) dan
pada proses titrasinya dilakukan secara perlahan-lahan.Kedua hal tersebut dapat
mencegah terbentuknya mangan dioksida yang merupakan katalis yang aktif untuk
penguraian Hidrogen Peroksida.

Anda mungkin juga menyukai