akibat beban hidup 450 kN. Serta mengalami momen lentur kerja akibat beban mati 135 MN.mm, dan akibat
beban hidup 157 MN.mm.Bila fc’=34 MPa dan fy = 400 MPa maka desainlah dimensi dan tulangan kolom
tersebut serta periksalah beban yang boleh bekerja pada penampang tersebut.
Penyelesaian:
PD = 200 kN
PL = 450 kN
MD = 135 MN.mm
ML = 157 MN.mm
fc' = 34 Mpa
check apakah eksentrisitas rencana yang diberikan e lebih besar atau lebih kecil dengan eksentrisitas balanced
eb
fs' = 600 (cb - d'/cb) = 600 (270-50/270) = 488.8889 Mpa > fy = 400 Mpa
Mnb = 0.85 fc' b ab (1/2 h - 1/2 ab) + As' fs (1/2 h - d') + As fy (d - 1/2 h)
Mnb = 678710735.6 N.mm
Selanjutnya analisa penampang tersebut terhadap beban yang bekerja, gunakan faktor kekuatan 0.7
α = As/b x d = 0.014
Pn = 1447.5542 kN
Pu ≥ 0.10 Ag fc'
Pu ≥ 0.10 (350.500) 34
Pu ≥ 595 kN maka tetap dipakai ф = 0.7 ----- ok
Pr = 0.7 Pn = 1013.29 kN > Pu = 960 kN . . . . Ok
Dengan demikian dimensi dan penulangan kolom hasil perancangan dapat dipakai karena dari analisa yang
dilakukan, beban rencana yang bekerja (Pu = 960 kN) lebih kecil dari kapasitas penampang (Pr = 1013.29 kN).
Suatu balok T memiliki ukuran lebar flens 1500 mm, tebal 100 mm, lebar balok 350 mm, tinggi balok 700 mm,
diameter tulangan utama 22 mm. Balok T direncanakan memikul momen ultimit 300 kN.m dan Geser Ultimate
206 kN. Bila digunakan beton mutu fc’ = 34 MPa dan baja fy = 400 MPa, hitunglah luas tulangan longitudinal
(utama) dan lateral (Sengkang) balok T tsb dan sketsakan.
Penyelesaian:
bw = 350 mm
be = 1500 mm
hf = 100 mm
h= 700 mm
fc' = 34 Mpa
fy = 400 MPa
Mu = 300 kN.m
Vu = 206 kN
фu= 22 mm
фs= 10 mm (asumsi)
Vc = 0.2211 MN 221.09026 kN
SNI-92 : =0,60
SNI-02/13: =0,75
d = h - ds - фs - 0.5 фu = 629 mm
Karena Mn ≤ Mf, maka penampang di analisis sebagai balok persegi dengan lebar balok diambil be
k= 0.022 0.956
As = 1507.122 mm2