Anda di halaman 1dari 9

PENGAMATAN

MASALAH GIZI,
MAKANAN, DAN
DIETETIK
TUJUAN

Mampu melakukan
pengamatan masalah
gizi, makanan, dan
dietetik.
LANGKAHNYA
BAGAIMANA?
Menentukan masalah
gizi makanan, dan
dietetik
Besaran dan tren masalah
gizi di Indonesia
Kerangka konsep masalah
gizi
Pentingnya 1000 HPK bagi
status kesehatan dan gizi
masyarakat
MENENTUKAN
INSTRUMEN
PENGAMATAN KEADAAN
GIZI, MAKANAN, DAN
DIETETIK

Skrining Gizi
Pengkajian Gizi
(Antropometri, Biokimia,
Pemeriksaan Fisik/Klinis,
dan Asupan)
Bertujuan untuk mengidentidikasi pasien/ klien
yang berisiko atau tidak berisiko malnutrisi.

Idealnya skrining dilakukan pada pasien baru


1x24 jam setelah pasien masuk RS.
PENGKAJIAN GIZI

TUJUAN
Mengumpulkan, memverifikasi dan Proses berlangsung dinamis dan tidak
linier, tidak hanya melibatkan
mengintepretasikan data yang
pengumpulan data awal, namun juga
dibutuhkan untuk mengidentifikasikan proses pengkajian ulang dan analisa data
masalah gizi terkait penyebabnya status klien/ populasi dibandingkan
secara signifikan. kriteria spesifik (standar referensi)
Analisis data masalah, keadaan
gizi, makanan, dan dietetik. 06
Pengkajian Gizi berdasarkan konsep
dasar proses asuhan gizi individu di
Puskesmas
Pengkajian Gizi berdasarkan
konsep dasar proses asuhan gizi dan
Presentasi adalah alat komunikasi sebagai media
penyampaian peragaan, kuliah, ceramah,
masyarakat di Puskesmas laporan.
Kesimpulan
Masalah gizi pada balita di Indonesia terdiri
dari masalah gizi kurang, gizi lebih, dan gizi
mikro. Untuk itu, sangat penting untuk
memaksimalkan 1000 HPK bagi status
kesehatan dan gizi

Tahapan asuhan gizi rawat inap diawali


dengan skrining/ penapisan yang bertujuan
untuk mengidentidikasi pasien/ klien yang
berisiko atau tidak berisiko malnutrisi.

Anda mungkin juga menyukai