LANDASAN TEORI
3.1 Multimedia
(Jarot s & Shenia, 2009) Multimedia, ditinjau dari bahasanya, terdiri dari 2
kata, yaitu multi dan media. Multi memiliki arti banyak atau lebih dari satu.
Sedangkan media merupakan bentuk jamak dari medium, juga diartikan sebagai
saran, wadah, atau alat. Istilah multimedia sendiri dapat diartikan sebagai
transmisi data dan manipulasi semua bentuk informasi, baik berbentuk kata-kata,
gambar, video, musik, angka, atau tulisan tangan dimanadalam dunia komputer,
bentuk informasi tersebut diolah dari dan dalam bentuk data digital.
Di sisi lain, multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media
input atau output dari data, di mana media tersebut dapat berupa audio (suara
music), animasi, video, teks, grafik, dan gambar atau multimedia merupakan alat
animasi, dan video yang disampaikan dengan computer dan dimanipulasi secara
digital dan dapat diampaikan atau dikontrol secara interaktif. Ada tiga jenis
multimedia, yaitu:
1. Multimedia interaktif
15
16
a. Teks
menjelaskan bahasa lisan. Satuan dari ukuran suatu teks terdiri dari
sebuah kata atau halaman. Size menyatakan ukuran besar atau kecil
b. Grafik
dimensi, biasanya tetap disajikan melalui medium dua dimensi. Hal ini
monitor
c. Audio
Audio atau medium berbasis suara adalah segala sesuatu yang bisa di
d. interaktivitas
2. Multimedia hiperaktif
3. Multimedia linear
multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat
3.2 Film
sebagai salah satu media komunikasi massa yang benar-benar disukai bahkan
sampai sekarang. Lebih dari 70 tahun terakhir ini film telah memasuki kehidupan
umat manusia yang sangat luas lagi beraneka ragam (Liliweri, 2004).
Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk
hari, film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas
18
masyarakat. Film merupakan gambar yang bergerak (Moving Picture). Film dapat
diartikan sebagai hasil budaya dan alat ekspresi kesenian. Film sebagai
dan rekaman suara, kesenian baik seni rupa dan seni teater sastra dan arsitektur
( Sumber: http://cdn8.openculture.com )
Film adalah fenomena social, psikologi, dan estetika yang kompleks yang
merupakan dokumen yang terdiri dari cerita dan gambar yang diiringi kata-kata
dan music. Sehingga film merupakan produksi yang multi dimensional dan
kompleks. Kehadiran film ditengah kehidupan manusia ini semakin penting dan
dengan kebutuhan akan sandang pangan. Dapat dikatakan hamper tidak ada
media ini.
( Sumber: https://1.bp.blogspot.com )
3.3 Dokumenter
dilakukan pada lokasi yang sesungguhnya. Juga sebuah gaya dalam memfilmkan
dengan efek realitas yang diciptakan dengan cara penggunaan kamera, suara, dan
pembuatnya, yaitu sikap atau opini pribadi terhadap suatu peristiwa. Oleh karena
itu, film documenter bias menjadi wahana untuk mengungkapkan realitas dan
menstimulasi perubahan.
hal; sains dan seni. Dengan kata lain film documenter adalah “fakta yang diusun
2015).
( Sumber: https://i0.wp.com )
21
(Nicchols, 2001) Film dokumenter adalah jenis film yang didasarkan pada
dunia nyata dan orang yang nyata, yang menggambarkan segala sesuatu
sebagaimana adanya atau bercerita tentang peristiwa sejarah dengan cara yang
dianggap benar atau obyektif, atau juga dapat dikatan bahwa film documenter ada
yang dilakukan di beberapa lokasi yang sangat nyata (tanpa dekorasi dan
3.4 Editor
secara estetis dari shot-shot yang dibuat berdasarkan skenario dan konsep
penyutradaraan sehingga menjadi sebuah film yang utuh. Seorang editor dituntut
Maksud sense of story telling yang kuat adalah editor harus sangat mengerti akan
konstruksi dari struktur cerita yang menarik, serta kadar dramatik yang ada di
emosionalnya dan membentuk irama adegan/cerita tersebut secara tepat dari awal
( Sumber: https://static1.squarespace.com )
3.5 Editing
yang paling mendasar atau sederhana, tujuan editing untuk menyeleksi shot,
mengambil yang baik dan membuang yang buruk sehingga menjamin bahwa
penonton benar-benar menyaksikan video yang baik. Dalam tahap awal editing
sudah dibuat catatan saksama mengenai kumpulan gambar-gambar dan suara asli
misalnya dialog aktor yang akan dimasukkan dalam hasil edit, sedangkan tahap
( Sumber: http://www.freemake.com )
berita yang utuh dan dapat dimengerti. Post Production atau disebut juga bagian
editing, merupakan bagian yang akan mensortir hasil-hasil shooting, baik drama
1. Editing Offline
dalam logging time code (nomor kode yang berupa digit frame, detik, menit,
dan jam dimunculkan dalam gambar) dan hasil pengambilan setiap shoot
kasar yang disebut editing offline. Repoter membuat naskah yang dilengkapi
dengai uraian narasi, time code, dan bagian-bagian yang perlu diisi dengan
ilutrasi musik.
2. Editing Online
berdasarkan catatan time code dalam naskah editing. Demikian pula sound
3. Mixing
Narasi yang sudah direkam dan ilustrasi music yang juga sudah direkam,
dimasukkan ke dalam pita hasil editing online sesuai dengan petunjuk atau
effect, suara asli, suara narasi, dan music harus dibuat sedemikian rupa
mixing ini boleh dikatakan bagian yang penting dalam post production.
( Sumber: https://www.emaze.com )
yang paling sering digunakan yaitu software dari produk adobe. Adobe memiliki
dua software unggulan untuk menangani proses editing dan pemberian efek-efek
Adobe after effect sendiri merupakan software untuk mengedit video dan
( Sumber: http://www.indietips.com )
2. Adobe Premiere
sehingga menjadi sebuah movie yang utuh. (Jubilee, 2017) Adobe Premiere
Quick Time for Windows, anda dapat merekam, membuat, dan mamainkan
film dengan menggunakan video, sound, animasi, foto, gambar, teks, dan
sumber lain menggunakan Personal Computer IBM anda. Lihat gambar 3.8
27
( Sumber: http://www.adobe.com )
1. Hot Editing
Apabila terjadi di kesalahan pada saat perekaman gambar baik oleh artis
putar ke awal sekuen yang salah dan adegan di mulai lagi. Proses ini
dilakukan dengan benar dan seluruh produksi telah direkam. Master dan
2. Switching
berlangsung.
Proses editing dilakukan secara langsung, tetapi title dan design animasi
secara sempurna
3. Editing in kamera
sehingga konsep cerita juga langsung dibuat pada saat acara tersebut.
Videografer mengikuti acara dan merekamnya secara utuh plot demi plot,
sekuen yang buruk karena yang dilihat dan direkam adalah sama. Tidak ada
proses editing setelahnya dan tidak ada kesempatan bagi videografer untuk
setelah perekaman. Untuk hasil edit pasca produksi yang efektif, harus ada
kontrol dari supervisor editor pada seluruh rekaman dari awal sampai
dengan akhir
3.7 Transisi
satu gambar ke gambar lainnya. Dalam editing ada 3jenis transisi, yaitu:
1. Cut
Cut adalah proses pergantian gambar antara satu shot ke shot berikut secara
transisi yang lazim dipakai dalam sebuah acara. Dari ketiga transisi yang
ada, cut lebih mudah diterima oleh penonton sebagai sesuatu yang
menggambarkan kenyataan.
2. Mix
Mix atau dissolve adalah proses pergantian gambar dari satu shot ke shot
pemirsa, merupakan overlapping dua gambar, yaitu saat gambar yang satu
terjadi perubahan waktu dan lokasi kejadian, selain itu juga untuk
3. Fade
Fade adalah pergantian gambar yang sedikit demi sedikit dari ada gambar
menjadi blank (tidak ada gambar), atau dari blank menjadi ada gambar.
a. Fade In
Fade in adalah pemunculan gambar di layar kaca dari blank (tidak ada
b. Fade Out
blank (tidak ada gambar), biasa digunakan pada saat akhir suatu acra
atau scene.