Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhamad Rafi Muharrom

NIM : 1203050092
Kelas : Ilmu Hukum-1B
Mata Kuliah : Ilmu Tauhid
Dosen Pengampu : Dr. H. Muhammad Fauzan Zanuri, M. Ag.
Resume Tauhid
Thoriqoh untuk wushul pada Alloh
Wushul adalah sampai, wushul ilaallah ialah melihat Allah dengan ainul bashiroh
(mata hati) yang mana dalam kenyakinanorang yang sudah wushul tersebut telah benar-benar
yakin akan adanya Allah. Hal berbeda dengan penglihatan mata secara dhahir. Wushul ini
merupakan pengalaman kerohanian bukan secara nyata. Terkait Wushul Setiap insan
mempunyai potensi untuk wushul kepada Allah sesuai yang dikendakiNya, hal itu bisa dilalui
melalui guru, berthariqot dan lain-lain.
Thariqah atau tarekat secara makna berarti jalan, maksudnya adalah salah satu jalan
menuju kepada ridha Allah atau salah satu jalan menuju wushul (sampai kepada Tuhan). Jadi,
thariqah merupakan sebuah aliran ajaran dalam pendekatan terhadap Tuhan. Rutinitas yang
dituliskan dalam Tarekat ini biasanya adalah memperbanyak dzikir kepada Allah. Lewat
thariqah ini, umumnya orang berharap agar selalu mendapat ridha dari Allah Swt, atau
bahkan bisa sampai derajat Wushul.
Dzikir berarti ingat, mengingat, merenung, menyebut. Termasuk dalam pengertian dzikir
ialah dia, membaca Al-Qur’an, tasbih (mensucikan Allah) tahmid (memuji Allah), takbir
(membesarkan Allah) tahlil (mentauhidkan Allah), istighfar (memohon ampun kepada Allah)
hauqalah (membaca lahula wala quwwata illah billahi ‘aliylil ‘adziem) dan lain sebagainya.
Ada dzikir yang menyatu dengan ibadah lainnya seperti dengan salat, thawaf, sa’i, wukuf dan
lain sebagainya. Dan ada pula dzikir yang dilakukan secara khusus atau tersendiri diucapkan
pada saat-saat tertentu atau pada setiap saat. Ada dzikir yang jumlahnya tidak ditentukan oleh
syara’, tetapi ada dzikir yang jumlahnya ditentukan oleh syara’ menurut ketentuan Thoriqoh
yang bersangkutan, Nabi SAW sendiri baik dengan pernyataan beliau maupun dengan contoh
amalan beliau. Sedang dzikir dalam pengertian ingat atau mengingat Allah, seharusnya
dilakukan pada setiap saat. Artinya kegiatan apapun yang dilakukan oleh seorang Muslim
hendaknya jangan sampai melupakan Allah SWT.
Dimanapun seorang Muslim berada, hendaknya selalu ingat kepada Allah, sehingga
melahirkan cinta beramal saleh kepada Allah dan malu berbuat dosa dan maksiat kepada
Allah SWT. Dzikir dalam arti menyebut asma Allah yang diamalkan secara rutin, biasanya
disebut wind atau jamaknya disebut aurad. Dzikir dalam menyebut asma Allah termasuk
ibadah makhdhoh yaitu ibadah langsung kepada Allah SWT. Sebagai ibadah langsung, maka
terikat dengan norma-norma ibadah langsung kepada Allah SWT, yaitu mesti ma’sur ada
contoh atau ada perintah dari Rasulullah SWT. atau ada izin dari beliau. Artinya jenis dzikir
ini tidak boleh dikarang oleh seseorang. Dzikir hanyalah mengingat atau menyebut asma
Allah, atau nama-nama Allah atau kalamullah, Al-Qur’an. Semua harus diperjuangkan,
perjuangan syariat namanya Jihad, perjuangan thariqah namanya Mujahadah, perjuangan
keilmuan namanya Ijtihad.
Mujahadah menurut lughoh artinya bersungguh-sungguh, mengerahkan seluruh
tenaga dan pikiran dengan kata lain tidak lelah dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Dengan demikian, jihad yang dimaksud adalah kesungguhan hati untuk mengerahkan segala
kekuatan dan kemampuan untuk menerapkan nilai-nilai dan ajaran Islam di dalam kehidupan.
Dalam konteks tersebut, beribadah yang dijalankan dengan tulus dan penuh kesungguhan,
serta berinteraksi dengan sesama manusia yang dijalani dengan penuh kejujuran dan
keikhlasan merupakan perilaku "jihad" atau mujahadah.
Manfaat Mujahadah
Setelah kita tahu tentang arti kata mujahadah, salah besar apabila kita masih
menganggap bahwa mujahadah adalah bagian dari jihad yang sering didefinisikan sebagai
salah satu cara untuk memerangi orang kafir dengan menggunakan kekerasan. Dari
mujahadah itu sendiri akan kita dapati beberapa manfaat untuk kita, diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Menjernikan hati dan marifat Billah (sadar kepada Allah)
2. Memperoleh hidayah Taufiq Allah SWT, Syafaat Tarbiyah Rosululloh SAW.
3. Mendidik menjadi orang yang sholeh sholihah, yang senantisa mendoakan kedua orang
tuanya leluhurnya.
4. Keamanan, ketentraman, kedamaian & kesejahteraan

Anda mungkin juga menyukai