Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhamad Fadlillah Akbar

NIM : 1203050089
Kelas : 1B-Ilmu Hukum

Thoriqoh untuk wushul pada Alloh


Wushul adalah sampai, wushul ilaallah ialah melihat Allah dengan ainul
bashiroh (mata hati) yang mana dalam kenyakinanorang yang sudah wushul
tersebut telah benar-benar yakin akan adanya Allah. Hal berbeda dengan
penglihatan mata secara dhahir. Wushul ini merupakan pengalaman kerohanian
bukan secara nyata. Terkait Wushul Setiap insan mempunyai potensi untuk
wushul kepada Allah sesuai yang dikendakiNya, hal itu bisa dilalui melalui
guru, berthariqot dan lain-lain.
Thariqah atau tarekat secara makna berarti jalan, maksudnya adalah salah
satu jalan menuju kepada ridha Allah atau salah satu jalan menuju wushul
(sampai kepada Tuhan). Jadi, thariqah merupakan sebuah aliran ajaran dalam
pendekatan terhadap Tuhan. Rutinitas yang dituliskan dalam Tarekat ini
biasanya adalah memperbanyak dzikir kepada Allah. Lewat thariqah ini,
umumnya orang berharap agar selalu mendapat ridha dari Allah Swt, atau
bahkan bisa sampai derajat Wushul.
Dzikir berarti ingat, mengingat, merenung, menyebut. Termasuk dalam
pengertian dzikir ialah dia, membaca Al-Qur’an, tasbih (mensucikan Allah)
tahmid (memuji Allah), takbir (membesarkan Allah) tahlil (mentauhidkan
Allah), istighfar (memohon ampun kepada Allah) hauqalah (membaca lahula
wala quwwata illah billahi ‘aliylil ‘adziem) dan lain sebagainya. Ada dzikir
yang menyatu dengan ibadah lainnya seperti dengan salat, thawaf, sa’i, wukuf
dan lain sebagainya. Dan ada pula dzikir yang dilakukan secara khusus atau
tersendiri diucapkan pada saat-saat tertentu atau pada setiap saat. Ada dzikir
yang jumlahnya tidak ditentukan oleh syara’, tetapi ada dzikir yang jumlahnya
ditentukan oleh syara’ menurut ketentuan Thoriqoh yang bersangkutan, Nabi
SAW sendiri baik dengan pernyataan beliau maupun dengan contoh amalan
beliau. Sedang dzikir dalam pengertian ingat atau mengingat Allah, seharusnya
dilakukan pada setiap saat. Artinya kegiatan apapun yang dilakukan oleh
seorang Muslim hendaknya jangan sampai melupakan Allah SWT.
Dimanapun seorang Muslim berada, hendaknya selalu ingat kepada
Allah, sehingga melahirkan cinta beramal saleh kepada Allah dan malu berbuat
dosa dan maksiat kepada Allah SWT. Dzikir dalam arti menyebut asma Allah
yang diamalkan secara rutin, biasanya disebut wind atau jamaknya disebut
aurad. Dzikir dalam menyebut asma Allah termasuk ibadah makhdhoh yaitu
ibadah langsung kepada Allah SWT. Sebagai ibadah langsung, maka terikat
dengan norma-norma ibadah langsung kepada Allah SWT, yaitu mesti ma’sur
ada contoh atau ada perintah dari Rasulullah SWT. atau ada izin dari beliau.
Artinya jenis dzikir ini tidak boleh dikarang oleh seseorang. Dzikir hanyalah
mengingat atau menyebut asma Allah, atau nama-nama Allah atau kalamullah,
Al-Qur’an. Semua harus diperjuangkan, perjuangan syariat namanya Jihad,
perjuangan thariqah namanya Mujahadah, perjuangan keilmuan namanya
Ijtihad.
Mujahadah menurut lughoh artinya bersungguh-sungguh, mengerahkan
seluruh tenaga dan pikiran dengan kata lain tidak lelah dalam mencapai tujuan
yang diinginkan. Dengan demikian, jihad yang dimaksud adalah kesungguhan
hati untuk mengerahkan segala kekuatan dan kemampuan untuk menerapkan
nilai-nilai dan ajaran Islam di dalam kehidupan. Dalam konteks tersebut,
beribadah yang dijalankan dengan tulus dan penuh kesungguhan, serta
berinteraksi dengan sesama manusia yang dijalani dengan penuh kejujuran dan
keikhlasan merupakan perilaku "jihad" atau mujahadah.
Manfaat Mujahadah
Setelah kita tahu tentang arti kata mujahadah, salah besar apabila kita
masih menganggap bahwa mujahadah adalah bagian dari jihad yang sering
didefinisikan sebagai salah satu cara untuk memerangi orang kafir dengan
menggunakan kekerasan. Dari mujahadah itu sendiri akan kita dapati beberapa
manfaat untuk kita, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Menjernikan hati dan marifat Billah (sadar kepada Allah)
2. Memperoleh hidayah Taufiq Allah SWT, Syafaat Tarbiyah Rosululloh
SAW.
3. Mendidik menjadi orang yang sholeh sholihah, yang senantisa mendoakan
kedua orang tuanya leluhurnya.
4. Keamanan, ketentraman, kedamaian & kesejahteraan

Anda mungkin juga menyukai