Anda di halaman 1dari 3

Naskah drama "Natal Milik Kita Bersama".

Narator: Di suatu sore di desa terpencil dipinggir hutan. Ada seorang anak bernama
Joko sedang duduk termenung di pinggiran sawah sembari menatap ke langit dengan
tatapan kosong. Tampaknya ia sedang gelisah memikirkan sesuatu.

Joko : (Sambil melamun menatap langit) Natal sebentar lagi, rencananya kami mau
mengikuti perayaan Natal di gereja HKBP Sudirman Medan. Bagi yang ikut ada biaya 200rb.
Dari mana aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu
(tok tok tok, Joko mengetuk pintu rumah)
Joko : Syaloom.
Mamak : Syaloom, dari mana saja kamu, tadi pamitnya pergi ke sawah sebentar lho,
kok sampai jam segini baru pulang Jok?
Joko : Maaf ya Mak, tadi Joko keasyikan bermain jadi sampai lupa waktu.
Bapak : Ya sudah, duduk sini. Bapak lihat akhir-akhir ini kamu sering melamun, ada
masalah apa sebenarnya?
Mamak : Mamak juga merasakan seperti itu lho Jok! Ada apa sebenarnya?
Joko : Sebenarnya Joko bingung, kami ada undangan Natal ke HKBP Sudirman
dengan biaya 200rb, itu untuk biaya makan, bus, dan seragam. Joko tidak mau
merepotkan Mamak dan Bapak. Makanya Joko sering melamun bagaimana
bisa mengumpulkan uang sebanyak itu.
Mamak : Oh jadi seperti itu. Ya kamu harus cerita sama bapak dan mamak, jangan
dipikirkan sendiri.
Bapak : Benar, nanti Bapak coba carikan pinjaman ya Nak, biar kamu bisa ikut.
Karena di HKBP Sudirman sangat megah dan menyenangkan. Bapak ingin
kamu juga ikut merasakan Natal di sana. Kita serahkan semua ini kepada
Tuhan agar diberikan jalan keluar.
Joko : Iya pak, terimakasih ya Pak.

Babak 2
Narator: Di dalam gereja, semua anak-anak sedang membicarakan tentang rencana
Natal ke gereja HKBP Sudirman. Tampaknya mereka sedang antusias dalam
pembicaraannya yang dipimpin oleh Guru Sekolah Minggu.

GSM : Oke adik-adik.. bagaimana persiapannya semua untuk undangan Natal kita?
ASM : Persiapannya sudah oke semua kak..
Andin : Tapi kak, untuk keuangan masih kurang 1 teman lagi yaitu si Joko. Saya lihat
dia mengalami kesulitan masalah keuangan, bagaimana kalau kita
membantunya? Kasihan dia.
Joko : (tok tok tok.... syaloom)
ASM : Syaloom, hii Joko..
Joko : Hi kak dan teman-teman, maaf ya terlambat, tadi habis bantu-bantu bapak
dulu di sawah. Saya juga minta maaf belum bisa membayar uang iuran Natal
karena uangnya belum terkumpul.
GSM : Tidak apa-apa Joko, ayo duduk sini bergabung dengan kita.
Kezia : Iya, mari sini bergabung Joko..
GSM : Teman-teman, berhubung Joko sudah disini, apakah kita bersedia membantu
meringangkan biaya Natalnya?
ASM : Setuju kak
Bela : Saya tidak setuju. Untuk apa membantunya? Lagian kan orangtuanya harus
bertanggung jawab untuk memenuhi keperluan anak-anaknya. Enak sekali dia
dibantu.
Laura : Kamu kok seperti itu sih Bela? Bukannya kita diajarkan untuk membantu
teman-teman kita yang sedang kesulitan?
Bela : Pokoknya aku tidak setuju, kalau kalian mau menolongnya, ya kalian saja
(pergi meninggalkan ruangan)
GSM : Yasudah, nanti kakak coba ngomong sama Bela ya. Kita lanjutkan saja
pembicaraan untuk membantu Joko.
Novi&Laura : Setuju kak.
Dimas : Setuju. Oh ya teman-teman, bagaimana kalau kita patungan saja biar bisa
untuk membantunya supaya dia bisa ikut Natal ini?
Novi : Saya juga setuju, Natal kan tidak cuma pesta pora, tapi juga dapat membagi
berkat buat sesama kita. Apalagi si Joko baik hati dan sangat rajin dalam
pelayanan di tempat ini.
Joko : Terimakasih ya teman-teman sudah mau membantuku untuk bisa ikut
merayakan Natal. Puji Tuhan aku bersyukur kepadaMu ya Tuhan atas
berkatMu. Natal sungguh berarti bagiku, sukacita natal akan terus terpancar
dalam hidupku Tuhan. Terima kasih buat teman-temanku semua yang begitu
baik padaku.
Kezia : Sama-sama Jok. Kita semua disini saudara dalam Tuhan, jadi kita harus
saling menolong.
Vicky : Mari kita buat perubahan besar melalui gereja ini. Melalui pelayanan yang
bisa kerjakan buat Tuhan.
ASM : SETUJU
GSM : Okelah kalau begitu. Kita patungan untuk membantunya. Jadi sekarang
keuangan udah fix ya.
ASM : FIX KAKKK..

Narator: Akhirnya anak-anak ini bersukacita bersama sambil memuji Tuhan dengan
nyanyian mereka. Kemudian mereka pulang kerumah mereka masing-masing dengan
penuh sukacita.

Babak 3
Narator: Hari Natal telah tiba, rombongan anak-anak itu sudah tiba di gereja HKBP
Sudirman, mereka sangat kagum akan kemegahan gereja tersebut. Mereka bersukacita
dalam mengikuti setiap acara, kelap-kelip lampu Natal menambah semarak Natal
menjadi semakin meriah. Tampilan dan isian acara pun sangat mempesona.

Dimas : wah bagus sekali ya gerejanya, isinya juga bagus.


Vicky : iya, anak-anak yang datang sangat bersemangat sekali
Niko : wah! Bagus sekali, megah dan mewah

Narator: mereka semua antusias dalam mengikuti perayaan Natal, wajah mereka
bersukacita, Kristus telah lahir di hati mereka dan di hati kita semua, sampaikanlah
kabar baik ini keseluruh penjuru dunia, agar semua orang bisa menerima kabar baik
ini dan diselamatkan. Perayaan Natal telah usai, rombongan anak-anak ini pun
melanjutkan perjalanan ke tempat wisata yang dekat dengan gereja tersebut. Mereka
bermain bersama dan bergembira bersama, mereka terlihat sangat kompak dan
menyala-nyala dalam Tuhan. Natal sungguh berarti bukan hanya bagi mereka yang
merayakannya, tetapi biarlah damai dan sukacita natal terpancar keseluruh penjuru
dunia. Sebelum pulang kerumah masing-masing, tiba-tiba Bela menghampiri Joko yang
sedang menikmati kemegahan Natal.

Bela : Joko, boleh aku berbicara sebentar?


Joko : Eh Bela, boleh kok..
Bela : Aku minta maaf ya sudah buat kamu sedih dengan perkataan ku kemarin, aku
menyesal dengan sikap egois ku.
Joko : Aku mengerti Bela, aku tidak marah padamu. Terimakasih sudah mau
berteman denganku. Aku bersyukur kepada Tuhan karena bisa mengikuti
perayaan Natal ini. Kita semakin dikuatkan dan tambah bersemangat dalam
melayani Tuhan. Tuhan memang dasyat, Ia lahir kedunia untuk
menyelamatkan umat manusia yang percaya kepadanya. Bukan cuma buat kita
saja, tetapi sampaikanlah kabar ini kepada teman kita, saudara kita, dan
bahkan orang-orang disekitar kita yang belum percaya kepada Yesus.
Bela : iya Joko, aku merasakan kasih sukacita Natal di hidupku. Berarti kita teman
baik ya mulai dari sekarang.
Joko : Pasti Bela

Narator: akhirnya mereka kembali melanjutkan perjalanan pulang, mereka terus


memuji dan memuliakan Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai