Anda di halaman 1dari 2

NATAL MILIK KITA SEMUA

Narator: di suatu sore di desa terpencil dipinggir hutan. Ada seorang


bernama Jonathan sedang duduk termenung di pinggiran sawah sembari
menatap ke langit dengan tatapan kosong. Tampaknya ia sedang gelisah
memikirkan sesuatu.
Jonathan: (Sambil melamun menatap langit) Natal sebentar lagi,
rencananya anak gereja mau mengikuti perayaan Natal di gereja pusat.
Bagi yang ikut ada biaya 200rb. Dari mana aku bisa mendapatkan uang
sebanyak itu….huh(sambal menghela napas).

Narator: di dalam gereja di ruangan perkupulan, para anak gereja


sedang membicarakan tentang rencana Natal ke gereja. Tampaknya
mereka sedang serius dalam pembicaraannya. Deneth/pemimpin rencana
tersebut memulai diskusinya.
Deneth: teman-teman rencana kita untuk Natal ke gereja pusat tinggal
sebentar lagi, bagaimana dengan persiapan kalian semua?
Andin: untuk keuangan masih kurang 1 teman lagi yaitu si Jonathan.
Saya lihat dia mengalami kesulitan masalah keuangan, bagaimana kalau
kita membantunya? Kasihan dia.
David: betul juga, kasihan dia, orangtuanya hanya buruh tani.
Bagaimana kalau kita patungan saja biar bisa untuk
membantunya supaya dia bisa ikut dalam
Novi : saya juga setuju, Natal kan tidak cuma pesta pora, tapi juga dapat
membagi berkat buat sesama kita. Apalagi si Jonathan baik hati dan
sangat rajin dalam pelayanan di tempat ini.
David: okelah kalau begitu. Kita patungan untuk membantunya. Jadi
sekarang keuangan udah fix ya.
Jonathan: (tok tok tok.... syaloom)
semuanya: syaloom
Jonathan: maaf saya terlambat, tadi habis bantu-bantu Papa dulu di
sawah. Saya juga minta maaf belum bisa membayar uang iuran Natal
karena uangnya belum terkumpul.
Kesia: tidak apa-apa Jonathan, ayo duduk sini bergabung dengan kita.
David: tenanglah temanku, mari bersukacita, iuranmu sudah ada yang
membayarnya, jadi kamu bisa ikut Natal. Jadi jangan bersedih lagi ya.
Jonathan: hah? Siapa yang membayarnya? Benarkah aku bisa ikut
Natal? Puji Tuhan aku bersyukur kepadaMu ya Tuhan atas berkatMu.
Natal sungguh berarti bagiku, sukacita natal akan terus terpancar dalam
hidupku Tuhan. Terima kasih buat teman-temanku semua yang begitu
baik padaku.
Andin: sama-sama Jon. Kita semua disini saudara dalam Tuhan, jadi
kita harus saling menolong.
Vina: mari kita buat perubahan besar melalui gereja ini. Melalui
pelayanan yang bisa kerjakan buat Tuhan.
Narator: akhirnya merekai bersukacita bersama sambil memuji-muji
Tuhan. Kemudian mereka pulang kerumah mereka masing-masing
dengan penuh sukacita.

Narator: Hari Natal telah tiba, rombongan mereka sudah tiba di gereja
itu, mereka sangat kagum akan kemegahan gereja tersebut.
Mereka bersukacita dalam mengikuti setiap acara, kelap-kelip lampu
Natal menambah semarak Natal menjadi semakin meriah. Tampilan dan
isian acara pun sangat mempesona.Mereka mngagumi keindahan gereja
tersebut.

David: wah bagus sekali ya gerejanya, isiannya juga bagus.


Kesia: iya, anak-anak yang datang sangat bersemangat sekali
Vina: wah! Bagus sekali, megah dan mewah
Kesia:Teman-teman ayo kita berkumpul dah bernyanyi Bersama!

Anda mungkin juga menyukai