Anda di halaman 1dari 4

Naskah Drama Natal PR-Exodus

NATAL YANG HILANG

PROLOG:
Drama singkat ini mengisahkan sebuah keluarga yang sudah lama tidak merayakan Natal bersama.
Kesibukkan telah merengut kebahagian di dalam keluarga ini.

Pak Hendro adalah seorang konglomerat yang memiliki jaringan bisnis yang besar di luar negeri.
Hampir semua kegiatannya berhubungan dengan pengusaha-pengusaha luar negeri, maka
kehadirannya di rumah nyaris tidak pernah ada.

Sedangkan isterinya, Bu Hendro juga tidak mau ketinggalan. Karena sering ditinggalkan oleh
suaminya, Bu Hendro pun mulai mengikuti jejak suaminya. Bu Hendro mulai terjun ke dunia bisnis
dengan menggalang kerjasama dengan para isteri-isteri pengusaha lokal. Hingga saat ini Bu Hendro
sudah memiliki 5 perusahaan di Medan, Jakarta dan Bandung.

Memiliki keluarga yang seperti ini bagi sebagian orang merupakan cita-cita terbesarnya. Namun
dibalik kelimpahan harta dan materi ini ternyata telah merengut sesuatu dari keluarga ini. Sesuatu
yang tidak dapat dibeli oleh apapun. Bahkan di hari Natal pun, mereka jarang berkumpul bersama.

Pepatah mengatakan: Uang dapat membeli tempat tidur yang paling mahal tetapi tidak dapat
membeli tidur yang nyenyak. Bagaimanakah keadaan keluarga ini, mari kita saksikan NATAL YANG
HILANG.

Pemain:
1. Ibu ( Ibu Hendro )
2. Anak Laki-laki ( Jonny )
3. Anak Perempuan ( Juli )
4. Pembantu RT ( Bpk. Paijo )
5. Teman I ( Denny )
6. Teman II ( Ita )
7. Pacar ( Maria )
Scene-1

Setting
Ruang tamu dengan beberapa majalah populer remaja, koran dan sebuah vas bunga di tengah meja.
Jam dinding menunjukkan pukul 11.30 malam.
Meja kecil tempat telepon disudut ruangan.

NARATOR
Keluarga Pak Hendro adalah keluarga yang diidam-idamkan oleh banyak keluarga masa kini.
Sebagai keluarga kaya, mereka memiliki apa saja yang mereka inginkan. Tentu saja ada hal yang
harus dikorbankan untuk memperoleh semua itu. Tanpa disadari sesuatu telah terjadi di dalam
keluarga ini.

Kesunyian dalam keluarga tidak terobati dengan kehadiran sang pembantu yang memang
dimaksudkan untuk menemani kedua anak mereka, Jonny dan Juli. Bahkan akhir-akhir ini, Jonny
mulai bergaul dengan teman-teman yang tidak baik. Pesta, hura-hura, diskotik bahkan buku porno
sudah menjadi bagian kehidupan Jonny yang baru menanjak dewasa.

Telepon berdering…………….
Sambil membawa bulu ayam dan handuk (di bahu) Paijo keluar dengan tergesa-gesa untuk
mengangkat telepon.
Paijo : Hallo, saya Paijo. Dengan siapa ini…..?
Siapa, siapa…..? Aduh….. keras sedikit Om, saya tidak dengar!
Oh, maaf Tuan!…………………………..(mendengar dengan teliti)
Ah, yang bener saja Tuan, masak malam-malam begini…..?!
Maaf Tuan, saya tidak berani. Maksud say ………..(dipotong dari seberang)
Baik, Tuan!………..Siapa?………..Oh, Den Jonny……… belum Tuan.
Baik, Tuan!

Paijo berjalan sambil melap mukanya dan menuju ke meja tamu untuk membersihkan meja.
Paijo : Beginilah nasib pembantu di zaman canggih ini. Bayangkan! Malam-malam disuruh
bersih-bersih. Padahal tadi saya lagi mimpi ketemu sama Nike Ardila………

Paijo merapikan majalah dan buku-buku di atas meja tamu. Tiba-tiba ia menemukan sesuatu dan
matanya terbelalak……….!
Paijo : Aduh……! Astanaga….! Kog ada buku ginian di sini…?! Kiamat kalau sampai ke
tangan Den Jonny….! Buku siapa ini ya……?!
Kalau sampai ketahuan sama Nyonya bisa dikuliahin 40 hari 40 malam saya.
Beginilah nasib orang kecil seperti saya ini. Oh, ya saya mau kenalkan nama saya
dulu. Saya adalah Paijo, kalau menurut bahasa nenek moyang saya sering dipanggil
Paice. Dari dulu profesi saya adalah sebagai pembantu, tapi saya senang bisa
membantu orang lain dan saya bahagia melakukannya.
Saya sudah pernah kerja di rumah gedongan sampai rumah petak. Dari sana saya pun
belajar sedikit tentang arti hidup. Saya melihat banyak keluarga yang hancur sekalipun
mereka adalah orang kaya. Saya belajar satu hal bahwa kekayaan tidak sama dengan
kebahagiaan.

Tiba-tiba Jonny pulang dengan wajah kesal.


Paijo : Eh, Den Jonny sudah pulang! Kog malam-malam gini baru pulang Den? Awas loh,
angin malam enggak bagus buat kesehatan! (menasehati)
Jonny : Alaaaaah tua bangka, tahu apa kamu….? (sambil berjalan dan masuk ke kamar tidur)
Paijo : (menghela nafas panjang sambil bergumam)
Yach, anak sekarang! Kalau dinasehati pasti begitu….! Tuan dan Nyonya sibuk
dengan bisnis mereka tanpa memperdulikan mereka. Akibatnya Den Jonny seperti
ini. Saya ini apalah, sudah tua!
(sambil melanjutkan tugasnya membersihkan ruang tamu)
Paijo : Sebenarnya kasihan juga sama Den Jonny dan Non Juli. Mereka sebenarnya
membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari Tuan dan Nyonya. Tapi…….

Telepon berdering……..!
Paijo berjalan ke arah telepon dan menjawab panggilan.
Paijo : Ya, hallo……! Siapa ini ya?
Oh, nak Denny! Ada….ada, baru saja pulang tadi………… Sepertinya sudah tidur
tuh! Ada apa sih, nak Denny……? Apa….? Ke gereja…..? Mana mungkin Den Jonny
mau ke gereja…! Tapi boleh juga dicoba tuh! Siapa tahu dia mau ikut…..! Boleh, tapi
jam 10.00 Den Jonny baru bangun loh! Baiklah, nak Denny!

Tiba-tiba terdengar suara Juli memanggil.


Juli : Paijo….Paijoooo….oo…….! Dimana kamu…..? Tolong ambilkan air minum buat
Juli…!
Paijo : Iya, iya….. Non….!

Paijo berjalan keluar dari panggung.


Layar ditutup. Babak-1 Selesai

NARATOR
Sebagai anak perempuan, Juli tumbuh di tengah-tengah keluarga yang orang tuanya sibuk dengan
bisnis. Akibatnya Juli pun tumbuh tanpa perhatian dari orang tuanya. Melihat Papa dan Mamanya
yang sibuk oleh masalah mereka sendiri, Juli pun tumbuh sebagai remaja putri yang egois. Tetapi
pada suatu ketika setelah ia berkenalan dengan Ita, teman barunya, Juli mulai memikirkan dengan
sungguh-sungguh apa arti hidupnya.

Beda sekali dengan abangnya, Jonny. Kebanyakkan sifat kita pun tidak beda jauh dari Jonny. Kita
cenderung menolak Tuhan dengan sikap dan cara hidup kita. Beruntung ia masih memiliki seorang
sahabat yang selalu berdoa baginya. Akankah Jonny menyadari kekeliruannya menjelang Natal ini...?
Thank you for evaluating AnyBizSoft PDF to Word.

You can only convert 3 pages with the trial version.

To get all the pages converted, you need to purchase the software from:

http://www.anypdftools.com/buy/buy-pdf-to-word.html

Anda mungkin juga menyukai