PEMBAHASAN
dalam kuesioner ini adalah jawaban yang sesuai dengan pola makan yang
belimbing dan yang lainnya maka skor bagi jawaban ini adalah 3.Sehingga
diakumulasikan hingga memperoleh skor lebih dari 13,75 (> 13,75) maka
48
yangmemperoleh skor kurang dari 13,75 (< 13,75) dan lebih dari 10,77 (>
10,77).Responden yang mendapat skor dengan rentang antara < 13,75 dan
> 10,77 maka akan memperoleh predikat pengetahuan pola makan dengan
kategori “cukup”. Kemudian skor yang berada di antara < 13,75 dan >
pola makan. Seseorang yang menderita suatu penyakit akan mengatur pola
49
diabetes mellitus, tidak akan mengkonsumsi makanan-makanan yang akan
jenis makanan apa saja yang dapat meningkatkan kadar gula darahnya
hidup sehat.
Kadar gula darah responden dapat dilihat pada tabel 2.IV yang
penderita diabetes mellitus kadar gula darahnya lebih dari 126 mg/dl (>
126 mg/dl) sedangkan sisanya yaitu sebanyak 6 orang (11,5%) kadar gula
WHO yaitu 126 mg/dl.Jumlah mayoritas yang gula darahnya lebih dari
pola makan yang sesuai dengan kadar dan anjuran bagi meereka
kurang/tidak diindahkan.
50
C. Hubungan Pengetahuan Pola Makan dengan Kadar Glukosa
Pengidap Diabetes Mellitus
Hasil penelitian menunjukkan bahwa korelasi antara pengetahuan
wilayah kerja Puskesmas Kediri Lombok Barat tidak signifikan. Hal ini
(4 orang) yang kadar gula darahnya kurang dari 126 mg/dl (< 126 mg/dl)
sedangkan 87,5 % (28 orang) kadar gula darahnya lebih dari 126 mg/dl (>
kategori “cukup” hanya 11,8 %(2 orang) yang kadar gula darahnya kurang
dari 126 mg/dl (< 126 mg/dl) sedangkan lainnya yaitu sebanyak 88,2 %
(15 orang) kadar gula darahnya lebih dari 126 mg/dl (> 126 mg/dl); dan 3
100 % (3orang) kadar gula darahnya lebih dari 126 mg/dl (> 126 mg/dl).
orang) dan “cukup” (17 orang), akan tetapi mayoritas dari mereka (87,5 %
bagi kategori “baik” dan 88,2 % bagi kategori “cukup”) kadar gula
darahnya masih berada pada posisi > 126 mg/dl yang merupakan
parameter standar normal gula darah yang ditetapkan WHO bagi penderita
51
diabetes mellitus di wilayah kerja Puskesmas Kediri Lombok Barat tidak
nilai probabilitas yang diperoleh adalah p = 0,702 atau (α < 0,05) sehingga
hubungan yang signifikan antara pola makan dengan kadar gula darah
52
dilakukan oleh Nur M. Ali (Ali, 2012) yang menyatakan adanya hubungan
asupan energi, karbohidrat, lemak, asupan sayur dan buah serta aktivitas
53