Anda di halaman 1dari 9

UPAYA PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT TENTANG POLUSI

UDARA DAN PERAN KOMUNITAS DALAM MENGATASI MASALAH INI DI

INDONESIA

Abstrak:

Polusi udara merupakan masalah global yang berdampak serius terhadap kesehatan

manusia dan lingkungan. Di Indonesia, tingkat polusi udara telah meningkat secara

signifikan dalam beberapa tahun terakhir, mengancam kesejahteraan masyarakat. Studi

ini bertujuan untuk menganalisis upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

kesadaran masyarakat tentang polusi udara dan peran penting komunitas dalam

menanggulangi masalah ini di Indonesia. Metode yang digunakan melibatkan survei,

analisis data, dan tinjauan terhadap kebijakan yang relevan. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat tentang polusi udara dapat ditingkatkan

melalui pendidikan, kampanye publik, dan partisipasi aktif dalam kegiatan lingkungan.

Peran komunitas, seperti organisasi non-pemerintah dan inisiatif lokal, juga memiliki

kontribusi besar dalam mengurangi polusi udara melalui advokasi, pengawasan, dan

implementasi solusi berkelanjutan.

Kata Kunci: Polusi Udara, Kesadaran Masyarakat, Peran Komunitas


I. PENDAHULUAN

Indonesia, sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan pesat, menghadapi

tantangan serius terkait polusi udara. Data terbaru menunjukkan bahwa tingkat polusi

udara di berbagai kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, mencapai level yang

mengkhawatirkan.

Dalam sebulan, terdapat lebih dari 10.000 kematian yang terkait dengan polusi

udara, 5.000 kasus rawat inap untuk penyakit kardio-pernapasan, dan 7.000 kasus

kesehatan yang terpengaruh pada anak-anak.

Polusi udara memiliki dampak serius pada kesehatan masyarakat. Terutama pada

ibu hamil dan balita, dampaknya sangat terasa. Beberapa masalah kesehatan yang

terkait dengan polusi udara meliputi kelahiran prematur, berat badan bayi rendah,

stunting, asma, ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), keterlambatan perkembangan

kognitif pada anak, stroke, kanker paru-paru, hipertensi, serangan jantung, Alzheimer,

dan demensia.

Beberapa penelitian ilmiah telah mengungkapkan fakta mengenai dampak polusi

udara di Indonesia. Studi-studi dari Institut Polusi Udara dan Kesehatan Masyarakat

Universitas Indonesia menunjukkan bahwa polusi udara secara signifikan meningkatkan

risiko penyakit pernapasan dan kardiovaskular di Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya.

Para peneliti mengamati bahwa peningkatan polutan PM 2.5 sebesar 10 µg/m3

terkait dengan kenaikan risiko konsultasi pasien sebesar 5,7% di Jabodetabek.

Terutama, peningkatan tersebut terkait dengan konsultasi pasien terkait bronkitis, asma,

influenza, dan penyakit pernapasan lainnya.


II. PEMBAHASAN

Tidak hanya Jakarta, beberapa wilayah perkotaan lain di Indonesia juga

menghadapi masalah tingkat polusi udara yang tinggi. Wilayah-wilayah seperti Bekasi,

Tangerang Selatan, Depok, Bandung, Tangerang, DIY Yogyakarta, Bandung Barat,

Surabaya, dan Bali juga mengalami dampak serupa akibat polusi udara.

Melihat data-data tersebut, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam

mengatasi masalah polusi udara dan dampaknya pada kesehatan masyarakat. Upaya-

upaya dalam mengurangi polusi udara perlu terus dilakukan, termasuk pengurangan

emisi kendaraan bermotor dan pabrik, serta peningkatan kesadaran masyarakat akan

dampak negatif polusi udara terhadap kesehatan.

Di samping polusi udara, perilaku merokok juga memiliki kontribusi besar

terhadap masalah kesehatan di Indonesia. Indonesia memiliki jumlah perokok laki-laki

tertinggi di dunia dan peringkat ketiga terbesar dalam jumlah perokok setelah India dan

China. Sebanyak 70,2 juta orang dewasa di Indonesia adalah perokok, atau sekitar

34,5% dari populasi dewasa.

Untuk mengatasi masalah polusi udara dan dampak buruknya terhadap kesehatan,

kerjasama semua pihak termasuk pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat

diperlukan. Peningkatan kesadaran akan dampak negatif polusi udara dan bahaya

merokok, serta implementasi kebijakan yang efektif, dapat menjadi langkah-langkah

penting dalam menjaga kesehatan masyarakat dan masa depan generasi penerus.

Dalam menghadapi tantangan serius terkait polusi udara dan perilaku merokok,

Indonesia harus segera mengambil tindakan nyata demi melindungi kesehatan

masyarakatnya. Data mengenai dampak negatif polusi udara dan prevalensi merokok

yang tinggi merupakan panggilan untuk bertindak lebih tegas dalam menjaga kualitas
udara dan mengurangi perilaku merokok.

Dengan meningkatnya kesadaran akan resiko kesehatan yang ditimbulkan,

pendekatan kolaboratif dari berbagai sektor - pemerintah, masyarakat, industri, dan

komunitas kesehatan - adalah kunci dalam mengatasi masalah ini. Implementasi

kebijakan yang efektif untuk mengurangi emisi polutan, mendukung program anti

rokok, serta edukasi masyarakat tentang pentingnya udara bersih dan gaya hidup sehat

adalah langkah-langkah penting menuju masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Dengan upaya bersama, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi

semua generasi, menjaga kesehatan, dan melindungi masa depan Indonesia dari

ancaman dampak negatif polusi udara dan perilaku merokok. Dengan perubahan yang

diimplementasikan hari ini, kita dapat membuka jalan menuju masyarakat yang lebih

sehat, berenergi, dan sejahtera.

Kesadaran masyarakat secara harfiah “kesadaran”berasal dari kata “sadar”, yang

berarti insyaf, merasa tahu dan mengerti. Kita sadar jika kita tahu, mengerti, insyaf, dan

yakin tentang kondisi tertentu, khususnya sadar atas hak dan kewajibannya sebagai

warga Negara. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Widjaja (1984:46) menyatakan

bahwa “Kita sadar jika kita tahu, mengerti, insyaf, dan yakin tentang kondisi tertentu”.

Kesadaran masyarakat lahir dari masyarakat itu sendiri yang lahir dari kebiasaan dalam

masyarakat, dipengaruhi oleh lingkungan, peraturan-peraturan dan peranan

pemerintahnya.

Kesadaran menurut (Carl G Jung) Dalam buku Widjaja terdiri dari tiga system

yang saling berhubungan yaitu kesadaran atau biasa disebut ego, ketidaksadaran pribadi

(personal unconsciousness) dan ketidaksadaran kolektif (collective unconscious).

Kesadaran menurut Sigmeud Freud menjelaskan bahwa alam sadar adalah satu-satunya
bagian yang memiliki kontak langsung dengan realitas. Terkait dengan alam sadar ini

adalah apa yang dinamakan oleh Freud sebagai alam pra-sadar (Preconcius mind), yaitu

jembatan antara Conciuos dan Unconscious, berisikan segala sesuatu yang dengan

mudah dipanggil kea lam sadar, seperti kenang-kenangan yang walaupun tidak kita

ingat ketika kita berpikir, tetapi dapat dengan mudah dipanggil lagi atau seringkali

disebut “kenangan yang sudah tersedia” (available memory). Freud berpendapat bahwa

alam bawah sadar adalah sumber dari motivasi dan dorongan yang ada dalam diri kita,

freud mengembang konsep stuktur mind diatas dengan mengembangkan “ mind

apparatus”, yaitu yang dikenal dengan struktur kepribadian Freud dan menjadi kontruksi

yang terpenting, yaitu id , ego dan super ego.

Upaya peningkatan kesadaran masyarakat tentang polusi udara di Indonesia dapat

dilakukan melalui berbagai cara, baik oleh pemerintah maupun komunitas. Berikut

adalah beberapa contoh upaya tersebut:

 Sosialisasi dan edukasi

Salah satu upaya yang paling penting adalah melakukan sosialisasi dan edukasi

tentang polusi udara. Sosialisasi dan edukasi dapat dilakukan melalui berbagai media,

seperti media massa, media sosial, dan kegiatan-kegiatan penyuluhan langsung.

Sosialisasi dan edukasi bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat

tentang bahaya polusi udara, dampak polusi udara terhadap kesehatan, dan cara-cara

mengurangi polusi udara.

 Kampanye dan aksi lingkungan

Kampanye dan aksi lingkungan juga dapat menjadi cara yang efektif untuk

meningkatkan kesadaran masyarakat tentang polusi udara. Kampanye dan aksi

lingkungan dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti mengadakan kegiatan bersih-
bersih lingkungan, penanaman pohon, dan pawai lingkungan. Kampanye dan aksi

lingkungan bertujuan untuk mengajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan dan

melakukan perubahan perilaku yang dapat mengurangi polusi udara.

 Penerapan kebijakan yang ramah lingkungan

Penerapan kebijakan yang ramah lingkungan juga dapat membantu meningkatkan

kesadaran masyarakat tentang polusi udara. Kebijakan yang ramah lingkungan, seperti

pelarangan penggunaan bahan bakar bensin eceran dan penerapan standar emisi

kendaraan yang lebih ketat, dapat memberikan dampak yang signifikan dalam

mengurangi polusi udara.

Komunitas merupakan salah satu pihak yang dapat berperan penting dalam

mengatasi polusi udara di Indonesia. Komunitas dapat berperan sebagai penggerak

perubahan perilaku masyarakat dan mendorong penerapan kebijakan yang ramah

lingkungan.

Berikut adalah beberapa peran komunitas dalam mengatasi polusi udara di

Indonesia:

 Meningkatkan kesadaran masyarakat

Komunitas dapat berperan penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat

tentang bahaya polusi udara dan dampak polusi udara terhadap kesehatan. Komunitas

dapat melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, seperti

sosialisasi dan edukasi, kampanye dan aksi lingkungan, serta advokasi kepada

pemerintah.

 Mengubah perilaku masyarakat

Komunitas juga dapat berperan penting dalam mengubah perilaku masyarakat

yang dapat mengurangi polusi udara. Komunitas dapat mendorong masyarakat untuk
melakukan perubahan perilaku, seperti menggunakan transportasi publik, menggunakan

kendaraan listrik, dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.

 Mendorong penerapan kebijakan yang ramah lingkungan

Komunitas juga dapat berperan penting dalam mendorong penerapan kebijakan

yang ramah lingkungan untuk mengurangi polusi udara. Komunitas dapat memberikan

advokasi kepada pemerintah untuk menerapkan kebijakan yang lebih ketat tentang emisi

kendaraan, kualitas bahan bakar, dan pengelolaan limbah.

Berikut adalah beberapa contoh peran komunitas dalam mengatasi polusi udara di

Indonesia:

 Komunitas peduli lingkungan di Jakarta melakukan aksi bersih-bersih

lingkungan untuk mengurangi polusi udara.

 Komunitas pecinta sepeda di Bandung mengadakan kampanye untuk mengajak

masyarakat menggunakan sepeda sebagai sarana transportasi alternatif untuk

mengurangi polusi udara.

 Komunitas mahasiswa di Yogyakarta melakukan demonstrasi untuk menuntut

pemerintah menerapkan kebijakan yang lebih ketat tentang emisi kendaraan.

Upaya-upaya yang dilakukan oleh komunitas untuk mengatasi polusi udara

merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Upaya-upaya tersebut dapat membantu

mengurangi polusi udara dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Indonesia.


III. KESIMPULAN

Melalui studi ini, dapat disimpulkan bahwa peningkatan kesadaran masyarakat

tentang polusi udara memegang peran krusial dalam menangani masalah ini di

Indonesia. Upaya pendidikan, kampanye publik, dan partisipasi aktif dalam kegiatan

lingkungan menjadi landasan penting untuk menciptakan pemahaman yang lebih baik

akan dampak polusi udara terhadap kesehatan dan lingkungan. Tak kalah pentingnya,

peran komunitas, baik melalui organisasi non-pemerintah maupun inisiatif lokal,

memiliki dampak besar dalam menurunkan tingkat polusi udara. Advokasi,

pengawasan, dan implementasi solusi berkelanjutan menjadi pendorong utama dalam

menggerakkan perubahan yang diperlukan untuk mengatasi masalah polusi udara secara

efektif. Dengan kerjasama yang erat antara masyarakat dan komunitas, langkah-langkah

proaktif dapat diambil untuk mencapai lingkungan yang lebih bersih dan sehat di masa

depan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Muttaqien, K., Sugiarto, S., & Sarifudin, S. (2019). Upaya Meningkatkan

Kesadaran Masyarakat Terhadap Kesehatan Lingkungan Melalui Program Bank

Sampah. Indonesian Journal Of Adult and Community Education, 1(1), 6-10.

https://doi.org/10.17509/ijace.v1i1.19997

2. Surahman, A., Wahyudin, Y. A., & Zulkarnain, Z. (2022). National Program for

Reducing Air and Environmental Pollution (NPRAEP) Pemerintah Mongolia dalam

Menghadapi Polusi Udara di Ulan Bator (2017-2025). Indonesian Journal of

Global Discourse, 4(1), 1-16. https://doi.org/10.29303/ijgd.v4i1.43

3. Nayenggita, G. B., Raharjo, S. T., & Resnawaty, R. (2019). Praktik corporate social
responsibility (csr) di Indonesia. Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial, 2(1), 61-66.

https://doi.org/10.24198/focus.v2i1.23119

4. Imaniar, D. (2017). Implementasi Pelaksanaan Program Sosialisasi, dan Motivasi

dalam Peningkatan Kesadaran Kebersihan Lingkungan Masyarakat. Jurnal ilmiah

Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial, 1(1).

https://doi.org/10.25139/jmnegara.v1i1.282

5. Muchlis, A. A., Rahmawati, E., Zakariyah, M., & Wagistina, S. (2023). Upaya

mengefektifkan pemilahan sampah dalam upaya pembangunan infrastruktur

strategis dengan berbasis teknologi ramah lingkungan menuju Indonesia emas

2045. Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S), 3(1), 76-

85. https://doi.org/10.17977/um063v3i1p76-85

6. Ardhiyansyah, A., Iskandar, Y., & Riniati, W. O. (2023). Perilaku Pro-Lingkungan

dan Motivasi Sosial dalam Mengurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai. Jurnal

Multidisiplin West Science, 2(07), 580-586.

https://doi.org/10.58812/jmws.v2i07.538

7. Dewi, F., Nggarang, B. N., & Sarbunan, H. (2021). Penerapan Asuhan

Keperawatan Masalah Hipertensi Dan Perilaku Hidup Bersih Sehat Pada Warga

Dusun Puarwase Kabupaten Manggarai. Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada

Masyarakat, 5(1). https://doi.org/10.31849/dinamisia.v5i1.4302

8. Wibowo, N. A., & Hadiwono, A. (2021). AIR-CHITECTURE: SEBUAH DESAIN

BANGUNAN DENGAN PURIFIKASI UDARA SECARA TEKNIS DAN PUITIS

DALAM KONTEKS BERHUNI. Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan,

Arsitektur (Stupa), 3(1), 589-600. https://doi.org/10.24912/stupa.v3i1.10748

Anda mungkin juga menyukai