Anda di halaman 1dari 12

Pancasila dalam sistem

etika
Kelompok 1
Anggota kelompok
Dwi Ammar Rosyid (C2C023077)
Muh. Dendi Hermawan (C2C023082)
Rafi Putra Pramudita (C2C023086)
Agasi Cita Wulandari (C2C023095)
Melia Sannur Farkha (C2C023099)
zidtie Mulqiyas Salami (C2C023091)
Muh. Zaenal Fikri (C2C023103)
Revalino (C2C023107)
Husnun Fariz Fahrizi (C2C023111)
Pembahasaan

1 Pancasila sebagai sistem etika


dan teori etika 3 alasan diperlukan nya pancasila
sebagai sistem etika

2 etika Pancasila 4 Peranan Pancasila bagi negara


Republik Indonesia
Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani, “Ethos” yang artinya tempat tinggal yang biasa,
padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, dan cara berfikir.
Secara etimologis, etika berarti ilmu tentang segala sesuatu yang biasa dilakukan atau
ilmu tentang adat kebiasaan.
Etika sebagai ilmu dibagi dua, yaitu:
a.Etika Umum
Membahas prinsip-prinsip umum yang berlaku bagi setiap tindakanmanusia.
a.Etika Sosial
Dibagi menjadi dua yaitu etika individual dan etika sosial.
·Etika individual membahas kewajiban manusia terhadap dirinyasendiri dan dengan
kepercayaan agama yang dianutnya sertapanggilan nuraninya, kewajibannya dan
tanggung jawabnya terhadap Tuhannya
Etika sosial membahas kewajiban serta norma-norma sosial yangseharusnya dipatuhi
dalam hubungan sesama manusia, masyarakat, bangsa dan negara.
Teori Etika
etika terdiri dari 2 teori :
a. Teori Konsekuensialis
Kelompok teori yang Konsekuensialis yang menilai baik buruknya perilaku manusia
berdasarkan konsekuesi atau akibatnya.
b. Teori Non Konsekuensialis
Teori ini menilai baik buruknya perbuatan atau benar salahnya Tindakan tanpa
melihat konsekuensi atau akibatnya, melainkan dengan hukum atau standar moral.
Etika dalam pancasila
Etika Pancasila Adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila Pancasila untuk
mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara diIndonesia.
dalam etika Pancasila terdapat dalam 5 sila yaitu :
a.Sila ketuhanan mengandung dimensi moral berupa nilai spiritualitas yang
mendekatkan diri manusia kepada Sang Pencipta.
b.Sila kemanusiaan mengandung dimensi humanus, yang artinya menjadikan manusia
lebih manusiwi yaitu upaya meningkatkan kualitaskemanusiaan dalam pergaulan antar
sesama.
c.Sila persatuan mengandung dimensi nilai solidaritas, rasa kebersamaan,cinta tanah
air.
d.Sila kerakyatan mengandung dimensi nilai berupa sikap menghargaiorang lain.
e.Sila keadilan mengandung dimensi nilai mau peduli pada nasib orang lain.
\
Alasan diperlukannya
Pancasila sebagai sistem etika
a. Dekadensi moral yang melanda kehidupan masyarakat, terutama generasi muda
sehingga membahayakan kelangsungan hidup bernegara.
b. Korupsi akan semakin merajalela karena para penyelenggara negara tidakmemiliki
rambu-rambu normatif dalam menjalankan tugasnya.
c. Kurangnya rasa perlu berkontribusi dalam pembangunan melalui pembayaran
pajak.
d. Pelanggaran hak-hak asasi manusia (HAM) dalam kehidupan bernegaradi
Indonesia di tandai dengan melemahnya penghargaan seseorangterhadap hak pihak
lain
e. Kerusakan lingkungan yang berdampak terhadap berbagai aspek dalamkehidupan
manusia, seperti kesehatan, kelancaran penerbangan, nasibgenerasi yang akan
datang, global warming dan lain-lain. Contoh : Pembakaran hutan.
Peranan Pancasila bagi Negara
Kesatuan Republik Indonesia

1. Tantangan Pancasila sebagai Sistem Etika


Sejak terjadinya krisis multidimensi, muncul ancaman yang serius terhadap
persatuan dan kesatuan bangsa dan terjadinya kemunduran dalam pelaksanaan
etikapolitik, yang melatarbelakangi munculnya TAP MPR No. VI Tahun 2001
tentang etika kehidupan berbangsa.

Pertama, Tantangan terhadap sistem etika Pancasila pada zaman Orde


Lamaberupasikap otoriter dalampemerintahan sebagaimana yangtercermin
dalampenyelenggaraan negara yang menerapkan sistem demokrasi terpimpin. Hal
tersebut tidak sesuaidengan sistem etikaPancasila yang lebihmenonjolkan
semangatmusyawarah untuk mufakat.
Kedua, Tantangan terhadapsistem etika Pancasilapada zaman OrdeBaru
terkait dengan masalah NKK (Nepotisme, Kolusi,dan Korupsi) yang
merugikan penyelenggaraan negara. Haltersebut tidak sesuaidengan
keadilan sosialkarenanepotisme, kolusi, dan korupsi hanya menguntungkan
segelintir orang atau kelompok tertentu.
Ketiga, Tantangan terhadap sistem etika Pancasila pada era Reformasi
berupaeforia kebebasan berpolitiksehingga mengabaikan norma-
normamoral. Misalnya,munculnya anarkismeyang memaksakan kehendak
dengan mengatas namakan kebebasan berdemokrasi.
2. Esensi Pancasila sebagai Sistem Etika
Hakikat Pancasila sebagai sistem etika terletak pada hal-hal sebagai berikut:
1. Hakikat sila ketuhanan terletak padakeyakinan bangsa Indonesia bahwa Tuhansebagai
penjamin prinsip-prinsip moral. Artinya, setiap perilaku warga negara harusdidasarkan
atas nilai-nilai moral yang bersumber pada norma agama.
2. Hakikat sila kemanusiaan terletak pada actus humanus, yaitu tindakan manusia
yangmengandung implikasi dan konsekuensi moral yang dibedakan dengan actus
homini,yaitu tindakan manusia yang biasa.
3. Hakikat sila persatuan terletak pada kesediaan untuk hidup bersama
sebagai warga bangsa yang mementingkan masalahbangsa di ataskepentingan
individu ataukelompok.
4. Hakikat sila kerakyatan terletak pada prinsip musyawarah untuk mufakat.
Artinya,menghargai diri sendiri sama halnya dengan menghargai orang lain.
5. Hakikat sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan
perwujudandari sistem etika yang tidak menekankan pada kewajiban semata
(deontologis) atau menekankan pada tujuan belaka(teleologis), tetapi lebih
menonjolkan keutamaan(virtue ethics) yang terkandung dalam nilai keadilan
itu sendiri.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai