Anda di halaman 1dari 18

LUAS DAN VOLUME

K E LO M P O K 3
KELOMPOK 3

1. ALDI PONGSONGGA (4523046211)

2. NANDITO SYAFI'I (4523046216)

3. GABRIEL (4523046220)

4. ARISANDI PABINTI (4523046222)

5. NAUFAL RADHI AQILLAH (4523046228)


PENGERTIAN
VOLUME DAN LUAS
Volume merupakan ukuran tiga dimensi dan mencangkup ruang yang diisi oleh suatu
objek.volumejuga berkaitan dengan ruang yang diisi oleh benda tersebut. Patokan satuan
volume yang dipakai sebagai ukuran suatu bangun ruang biasanya berupa bangun ruang yang
lebih kecil. biasanya untuk menentukan volume suatu bangun kita lakukan dengan
membandingkan bangun ruang tersebut dengan bangun ruang yang lebih kecil. kita dapat
menggunakan bangun ruang apapun sebagai patokan suatu volume, misalnya kubus kecil, batu
bara atau kelereng dan sebagainya. di sisi lain, Luas adalah ukuran dua dimensi dari suatu
objek, seperti permukaan datar atau bidang. misalnya, luas suatu persegi dapat diukur dengan
mengalikan panjang dan lebar. Dengan kata lain, luas berkaitan dengan ukuran permukaan,
sementara volume berkaitan dengan ruang yang diisi oleh benda tersebut.
Bangun ruang adalah bentuk bangun (struktur objek) di ruang 3 dimensi yang dapat diukur
bagian-bagiannya dalam koordinat kartesius di R³, yaitu sumbu-x, sumbu-y, dan sumbu-z.
Secara sederhana, bangun ruang merupakan objek yang diukur berdasarkan 3 variabel yaitu:
panjang (x), lebar (y), dan tinggi (z). Keberadaannya di ruang 3 dimensi menyebabkan bangun
ruang mempunyai volume dan luas permukaan.
PENGERTIAN
2D, 3D DAN LINGKARAN
Ruang 2D, 3D, dan lingkaran merujuk pada konsep geometri yang melibatkan dimensi ruang yang berbeda.
Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing ruang
1). Ruang 2D:
Ruang 2D,dikenal juga sebagai ruang datar, terdiri dari dua dimensi, yaitu panjang dan lebar. Contoh objek dalam
ruang 2D adalah persegi, segitiga, lingkaran, dan sebagainya. Dalam ruang 2D, kita mengukur luas objek menggunakan
satuan persegi.
2). Ruang 3D:
Ruang 3D, juga dikenal sebagai ruang tiga dimensi, melibatkan tiga dimensi, yaitu panjang, lebar, dan tinggi. Objek
dalam ruang 3D memiliki volume dan bentuk tiga dimensi. Contoh objek dalam ruang 3D adalah kubus, balok, silinder,
kerucut, dan sebagainya. Dalam ruang 3D, kita mengukur volume objek menggunakan satuan kubik.
3). Lingkaran:
Lingkaran adalah bentuk geometri khusus yang terletak dalam ruang 2D. Lingkaran terdiri dari semua titik yang
memiliki jarak yang sama dari pusatnya. Lingkaran memiliki beberapa elemen penting, seperti jari-jari (jarak dari pusat
ke tepi lingkaran), diameter (dua kali jari-jari), dan keliling (panjang lengkung lingkaran).
MENGHITUNG VOLUME DAN LUAS RUANG
2D, 3D DAN LINGKARAN
1. Kubus
Kubus adalah bangun ruang tiga dimensi yang tersusun dari 6 bidang datar
yang kongruen, keenam bidang kongruen pada kubus berbentuk persegi
Nama Rumus
V=s×s×s
Volume (V)
V = s³
Luas L=6×s×s
permukaan (L) L = 6 × s²

2. Balok
Balok adalah bangun ruang tiga dimensi yang tersusun oleh 3 pasang segi empat
(persegi atau persegi panjang) dan paling sedikit mempunyai 1 pasangan sisi segi
empat yang mempunyai bentuk yang berbeda
Nama Rumus
Volume (V) V=p×l×t
Luas
L=2×
Permukaan
(p.l + p.t +l.t)
(L)
3. Tabung
Tabung adalah bangun ruang yang tersusun oleh 3 buah sisi yaitu 2 buah lingkaran yang
mempunyai ukuran yang sama dan 1 segiempat yang mengelilingi kedua lingkaran tersebut.
Nama Rumus
V=π×r×r×t
Volume (V)
V = π × r² × t
Luas Permukaan L = 2 × π × r × (r +
(L) t)

4. Kerucut
Kerucut adalah bangun ruang yang memiliki 2 sisi yaitu sebuah lingkaran dan sebuah
bidang lengkung. Nama Rumus

Volume
(V)

Luas
permukaa
n (L)
5. Limas Segitiga
Limas segitiga adalah bangun ruang berjenis limas yang mempunyai sisi alas berbentuk
segitiga. Secara umum, Limas adalah jenis bangun ruang yang mempunyai sisi alas berbentuk
segi-n dan mengerucut ke satu titik sehingga terbentuk sisi-sisi tegak berbentuk segitiga.
Nama Rumus
V = ⅓ × La × t
Volume (V) V = ⅓ × (½ × as × ts) ×
t
L = L alas + L ΔI + L ΔII
Luas Permukaan (L)
+ L ΔIII
6. Bola
Bola adalah bangun ruang dengan bentuk bulat sempurna yang tersusun oleh tidak
terhingga lingkaran yang mempunyai jari-jari dan pusat lingkaran yang sama.

Nama Rumus

Volume (V) V = 4/3 × π × r³


Luas Permukaan (L) L = 4 × π × r²
7. Limas segiempat
Limas segi empat adalah bangun ruang sejenis limas yang mempunyai alas segi empat
(Persegi,Persegi panjang,Bela ketupat,Layang-layang,Jajar genjang, dan Trapesium).

Rumus Limas Segi Empat


Nama Rumus
Volume (V) V = ⅓ × L alas × t
Luas Permukaan L = L alas + L ΔI + L ΔII + L
(L) ΔIII + L ΔIV
Tinggi t = (3 × V) ÷ L alas

Rumus Luas Sisi Tegak Limas segiempat


Rumus Luas Alas Limas Segiempat
Sisi Tegak Luas
Nama Rumus
Luas ΔI L ΔI = ½ × a Δ1 × t Δ1 Volume (V) V = Luas alas × t
Luas ΔII L ΔII = ½ × a Δ2 × t Δ2 tinggi (t) jika diketahui V t = V ÷ Luas Alas
Luas ΔIII L ΔIII = ½ × a Δ3 × t Δ3 L = t × (a1 + a2 + ... + an) +
(2 × La)
Luas Permukaan (L)
Luas ΔIV L ΔIII = ½ × a Δ4 × t Δ4 L = t × (Keliling Alas) + (2 ×
La)
8. Prisma
Prisma adalah bangun ruang yang terdiri dari atap dan alas dengan bentuk segi-n
yang kongruen beserta dipisahkan oleh sisi-sisi tegak berbentuk segi empat.
Nama Rumus
Volume (V) V = Luas alas × t
tinggi (t) jika diketahui V t = V ÷ Luas Alas
L = t × ( a1 + a2 + ... + an) + (2 × La)
Luas Permukaan (L)
L = t × (Keliling Alas) + (2 × La)
Luas Prisma Segi-3 L = t × ( a1 + a2 + a3) + (2 × La)
Luas Prisma Segi-4 L = t × ( a1 + a2 + a3 + a4) + (2 × La)
Luas Prisma Segi-5 L = t × ( a1 + a2 + a3 + a4 + a5) + (2 × La)
Luas Prisma Segi-6 L = t × ( a1 + a2 + a3 + a4 + a5 + a6) + (2 × La)
Luas Alas (La) Disesuaikan dengan bentuk prisma
9. Lingkaran
Lingkaran adalah bentuk geometri dua dimensi yang terdiri dari semua titik yang berjarak sama dari titik pusat. Lingkaran
memiliki beberapa elemen penting, seperti jari-jari, diameter, keliling,dan luas.
Jari-jari (radius) adalah jarak dari titik pusat lingkaran ke titik mana pun pada lingkaran. Diameter adalah garis lurus yang
melintasi pusat lingkaran dan memiliki ujung di kedua sisi lingkaran. Diameter adalah dua kali jari-jari.
Keliling lingkaran adalah panjang garis lengkung lingkaran. Rumus untuk menghitung keliling lingkaran adalah K = 2πr
atau K = πd, di mana r adalah jari-jari dan d adalah diameter. Konstanta π (pi) adalah angka yang tidak berujung dan tidak
berulang, dengan nilai sekitar 3,14

Luas lingkaran adalah luas daerah yang diapit oleh garis lengkung lingkaran. Rumus untuk
menghitung luas lingkaran adalah L = πr^2. Dalam rumus ini, r adalah jari-jari lingkaran

Lingkaran juga memiliki beberapa sifat penting, seperti:


1. Setiap titik pada lingkaran memiliki jarak yang sama dari titik pusat.
2. Jika dua garis melintasi lingkaran dan memiliki ujung di titik Yang sama, maka produk dari panjang
segmen garis yang berdekatan sama.
3. Jika suatu segmen garis melintasi titik pusat dan ujung-ujungnya pada lingkaran, maka segmen
Garis tersebut adalah diameter lingkaran.
4. Jika suatu segmen garis melintasi titik pusat dan ujung-ujungnya pada lingkaran, maka segmen garis
tersebut membagi lingkaran menjadi dua bagian yang sama besar.
PECAHAN PARSIAL
Pecahan parsial adalah metode untuk memecah pecahan biasa menjadi jumlah pecahan yang
lebih sederhana. Pecahan parsial digunakan ketika pecahan tidak dapat disederhanakan
lebih lanjut dengan mengurangi pembilang dan penyebutnya. Metode ini berguna dalam
matematika, terutama dalam aljabar pecahan dan integral pecahan parsial.
3
Misalnya, jika kita memiliki pecahan , kita dapat memecahnya menjadi pecahan parsial
8
dengan menggunakan pecahan yang lebih sederhana. Dalam hal ini, kita dapat
3 1 1 1 3 1 1 1
memecah 8 menjadi pecahan 8+ 8 + 8. Dengan demikian, pecahan parsial dari 8 adalah 8+ 8 + 8.
Pecahan parsial juga digunakan dalam integral pecahan parsial, di mana pecahan yang
kompleks dipecah menjadi pecahan yang lebih sederhana untuk mempermudah perhitungan
integral. Metode ini sangat berguna dalam menghitung integral dari fungsi
pecahan rasional.
𝑎+𝑏+𝑐
1. Luas dari suatu segitiga adalah A = 𝑠 𝑠 − 𝑎 𝑠 − 𝑏 𝑠 − 𝑐 , dimana S =
2
Tentukan Luas segitiga tersebut jika diketahui a=3,60cm, b=4,00com., dan c=5,20cm.
Penyelesaian:
𝑎+𝑏+𝑐
S =
2
3,60 𝑐𝑚+4,00 𝑐𝑚+ 5,20 𝑐𝑚
=
2
12,8 𝑐𝑚
=
2
= 6,4 cm
Maka, luas segitiga

A= 𝑠 𝑠−𝑎 𝑠−𝑏 𝑠−𝑐

= 6,4 6,4 − 3,60 (6,4 − 4,00)(6,4 − 5,20)


= 6,4(2,8)(2,4)(1.2)
= 6,4 (8,064)
= 51,58
= 7,19 cm2
𝑥 2 +1
2. Selesaikan 𝑥 2 −3𝑥+2 dalam bentuk pecahan parsial
Penyelesaian:
𝑥 2 +1 𝐴 𝐵
= - (𝑥−2)
𝑥 2 −3𝑥+2 (𝑥−1) A (X-2) = 0 B (X-1) = 0
𝐴 𝑥−2 +𝐵(𝑥−1) X-2 = 0 X-1 = 0
= X = -2 X = -1
(𝑥−1)(𝑥−2)

𝑥2 + 1 = 𝐴 𝑥 − 2 + 𝐵 𝑥 − 1
Maka, dari persamaan diatas diperoleh persamaan selanjutnya:
0 = A+B (PERSAMAAN 1)
1 = -2A-1B (PERSAMAAN 2)

A diganti B A+1=0
1 = -2 (-B) -1B A = -1
1 = 2B-B
1=B
B=1
𝑥 2 +1 −1 1
Jadi, Pecahan parsial adalah -
𝑥 2 −3𝑥+2 (𝑥−1) (𝑥−2)
3.
Berdasarkan sketsa sebuah boiler sebagaimana gambar
disamping.maka: Tentukanlah
a) Volume
b) Total Luas Permukaanya
Penyelesaian:
a). r = 6 cm b). r = 6 cm
t = 8 cm t = 4 cm
s = 4 cm s = 3 cm
Luas = 𝜋 𝑟 𝑟 + 𝑠 Luas = 𝜋 𝑟 𝑟 + 𝑠
= 3,14 (6) (6+4) = 3,14 (6) (6+3)
= 188,4 cm2 = 169,56 cm2
1 1
Volume = × 𝜋 × 𝑟 2 + 𝑡 Volume = × 𝜋 × 𝑟 2 + 𝑡
3 3

1 1
= 3 × 3,14 × 62 × 8 = 3 × 3,14 × 62 × 4

= 301,44 cm3 = 150,72 cm3


Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai