Anda di halaman 1dari 3

IDE DAN GAGASAN INOVASI

KEPENGAWASAN PEMILU

O
L
E
H

BAKAL CALON ANGGOTA BAWASLU


PROVINSI RIAU
TAHUN 2022
IDE DAN GAGASAN INOVASI
KEPENGAWASAN PEMILU

I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Pemilu adalah wujud nyata dari implementasi demokrasi. Oleh karena itu,
sejatinya banyak di negara-negara yang menamakan diri sebagai negara
demokrasi tentu harus mampu dan mentradisikan pelaksanaan pemilu secara
periodic dalam rangka untuk memilih para pejabat publik baik di Lembaga
legislatif (DPR, DPD, DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota) yang merupakan
representasi wakil rakyat maupun pemilihan Presiden/Wakil Presiden,
Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati.
Dengan terselenggaranya pemilu secara periodik tentunya akan terpenuhi
tiga prinsip pokok Demokrasi, yaitu kedaulutan rakyat, keabsahan pemerintahan
dan pergantian secara teratur (Lipi,1998).
Terpenuhinya ketiga prinsip pokok demokrasi ini bagi bangsa Indonesia
bertujuan untuk menjamin terlaksananya cita-cita kemerdekaan RI, mencegah
bercokolnya kepentingan tertentu didalam pemerintahan atau tergantinya
kedaulatan rakyat menjadi kedaulatan penguasa.
Bagi kita, bangsa Indonesia yang sebentar lagi akan memasuki usia ke 77
(17 Agustus 2022), telah berlangsung pemilu sebagai pengjewatahan kedaulatan
rakyat sebanyak tiga rezim hukum konstitusi yang berbeda, yaitu pemilu tahun
1955 dibawah hukum konstitusi UUDS 1945. Pemilu selama pemerintahan orde
baru di bawah hukum konstitusi UUD 1945, serta pemilu serta terakumulasi
reformasi mengacu kepada UUD 1945 setelah adanya beberapa perubahan
(Amandemen) yang diharapkan mampu memberikan jaminan konstitusional
yang mumpuni bagi penyelenggaraan pemilu di Indonesia berupa:

2
− Pemilu terselenggara harus secara berkala (periodik) setiap lima tahun
sekali berdasarkan azas langsung , umum, bebas, rahasia, jujur dan adil
(Pasal 22 E Ayat 1, UUD 1945),
− Kelembagaan, MPR, DPR, DPD dan DPRD keanggotaannya ditentukan
melalui pemilu (Pasal 2 Ayat 1, Pasal 19 Ayat 1, dst)
− Presiden/Wakil Presiden dipilih secara langsung oleh rakyat melalui
pemilu (Pasal 6 Ayat 1 Jo Pasal 22E Ayat 1, UUD 1945),
− Gubernur/Wakil, Bupati/Wakil/, Walikota/Wakil sebagai kepala
pemerintahan daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota dipilih secara
demokrasi (Pasal 18 Ayat 4, UUD 1945),
− Peserta Pemilu anggota DPR, DPRD adalah partai politik (Pasal 22E Ayat
3), peserta pemilu anggota DPD adalah perseorangan, (Pasal 22E Ayat 4)
peserta pemilu Presiden/Wakil adalah pasangan calon yang diusung
oleh partai politik atau gabungan partai politik (Pasal 6A Ayat 2), serta
pemilu Gubernur/Wakil, Bupati/Wakil, Walikota/Wakil, diusung oleh
partai politik atau gabungan partai politik.
− Pemilu diselenggarakan oleh suatu komisi pemilihan umum (KPU) yang
bersifat nasional, tetap dan mandiri yang diikuti oleh suatu Lembaga
pengawasan penyelenggaraan pemilu yaitu Bawaslu.

Dalam era perjalanan pemilu yang yang sedemikian rupa juga, yaitu
berlakunya UUD 1945 setelah perubahan juga diikuti dengan adanya penerapan
sistem ambang batas (Threshold), berupa Electroral Threshold.

Anda mungkin juga menyukai