STANDAR Tanggal Terbit PROSEDUR 12 Maret 2023 OPERASIONAL ERACS (Enhanced Recovery After Caesarian Surgery) adalah merupakan teknik operasi yang bisa dilakukan pada persalinan sesar dengan minim PENGERTIAN rasa sakit dan pemulihan lebih cepat yang terdiri dari optimalisasi antepartum, perawatan intra partum, dan perawatan post partum sampai pemulangan pasien 1. Memberikan rasa nyaman pasien dan mempercepat mobilisasi dengan pengalaman service excellent TUJUAN 2. Mempercepat perawatan dan proses pemulihan pasien dengan mengutamakan keselamatan pasien
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Pre Operatif :
a. Antenatal Care 1) Lakukan skrining dan edukasi ERACS di rawat jalan untuk ibu hamil dengan menggunakan formulir KIE ERACS dan formulir skrining KIE ERACS 2) Lakukan pemeriksaan antigen dan penunjang pre operatif 3) Lakukan konsultasi spesialis lain sesuai indikasi 4) Lakukan edukasi gizi ibu hamil atau konsul spesialis gizi klinik b. Ruang Rawat Inap 1) Berikan makan pasien sesuai jadwal a) Sampai 8 jam sebelum operasi : nasi dan lauk b) Sampai 6 jam sebelum operasi : snack (biscuit, roti, termasuk jus dana tau susu), pasien boleh minum air putih/teh sampai 2 jam pre op c) 2 jam sebelum operasi : beri minum minuman manis (kecuali pada pasien dengan DM) d) Berikan ranitidine dan metokloperamide injeksi 2 jam sebelum tindakan e) Berikan antibiotik profilaksis sesuai DPJP 30-60 menit sebelum tindakan 2. Intra Operatif a. Atur suhu kamar operasi di 22-23° untuk mencegah IONV (Intra Operative Nausea and Vomiting) di kamar operasi. Lakukan Active Warming System dengan penggunaan penghangat infus/cairan hangat untuk mencegah hipotermia pasien dan IONV. b. Lakukan anaestesi spinal dengan Bupivacain Spinal 0,5% dosis rendah, Fentanyl dengan jarum No 26 G atau 27 G. Letakkan ujung jarum di ruang subarachnoid, lakukan barbotage 1-2 kali saat memasukkan obat LA c. Berikan analgesia non opioid analgesia, NSAID segera setelah bayi lahir, paracetamol bolus IV d. Pertimbangkan infiltrasi luka anaestesi local e. Berikan uteronika optimal dengan dosis rendah secara efektif untuk mencapai kontraksi uterus yang adekuat f. Sebelum tindakan operasi di mulai, DPJP Obgyn menginfokan ke DPJP Anak, rencana 30-60 detik dan perawat bayi menyiapkan handuk besar hangat g. Perawat bersama DPJP Anak melakukan resusitasi pada bayi baru lahir, selanjutnya dilakukan IMD pada ibu pada kondisi stabil dan bayi bugar selama 30-60 menit 3. Post Operasi a. Berikan cairan jernih dalam 30 menit post operasi bila kondisi baik dan tidak ada mual dan muntah. b. Berikan obat analgetik multimodal (Opioid sparing : paracetamol dan NSAID) c. Lakukan mobilisasi dini mulai dari Recovery Room Mobilisasi Level 1 : Pasien duduk bersandar di tempat tidur selama 15-30 menit setelah kaki bisa digerakkan Mobilisasi level 2 : Duduk disisi tempat tidur dengan kaki menjuntai selama 5-15 menit, dan setelah 30 menit pasien diberikan pudding Mobilisasi level 3 : Pasien berdiri sejak 3 jam post operasi Mobilisasi Level 5 : Pasien berjalan setelah 5 jam post operasi. Lepas kateter setelah pasien bisa berjalan ke kamar mandi. d. Pasien di observasi di Recovery Room selama 2 jam e. Bila terjadi breakthrough pain diberikan tambahan terapi opioid intravena, misalnya petidin f. Berikan makan bebas 4 jam paska tindakan di ruang rawat inap g. Lepas kateter maximal 6 jam post operasi h. Makan bebas 3-4 jam post operasi 1. Instalasi Rawat Jalan UNIT TERKAIT 2. Unit Bedah dan Anaestesi 3. Instalasi Rawat Inap