Anda di halaman 1dari 8

1.

Membuat Identifikasi Bahaya Pada Tahap Pekerjaan :

No. Dokumen : 005


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN No Revisi : -
Jalan Haji Mistar Cokrokusumo No. 1A Banjarbaru 70714 Tanggal Rilis : 24 November 2023
Telp. (0511) 4773267 - 4780516 - 4781619 Fax (0511) 4772288
e-mail : poltekkes_banjarmasin@yahoo.co.id Halaman : 5
JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)
DI LABORATORIUM PARASITOLOGI
KEGIATAN : Praktikum Identifikasi Telur Cacing Nematoda Usus Pada Kuku
METODE :

Observasi
Bahaya atau Prosedur atau tindakan yang
No Jenis Kegiatan Skenario Kejadian Ya Tidak Keterangan
Risiko direkomendasikan

1. Pra analitik:
a.Pengambilan sampel a. Jari tergores dengan alat a.Jari tegores saat a.Memberikan pelatihan pada praktikan
pemotong kuku saat proses pemotongan sebelum melakukan pengambilan √
pemotongan kuku kuku sampel.

b.Persiapan alat seperti b. Beaker glass yang terletak di b.Beaker glass b.Letakkan alat beaker glass pada Praktikan tidak menaati SOP
gelas beaker, objek ujung meja tersenggol oleh pecah dan tempat datar dan jauh dari pinggiran √
gelas, dan mikroskop. praktikan serpihannya
mengenai
praktikan
2. Analitik :
a.Pengamatan pada a. Praktikan mengatur cahaya a.Mata sakit dan a.Atur pencahayaan mikroskop agar √ Praktikan keliru dalam mengatur
Mikroskop mikroskop dengan cahaya yang mata lelah nyaman di mata mikroskop
terlalu terang akibat
praktikum
b.Proses Pengamatan b. Praktikan duduk pada bangku b.Tubuh pegal b.Menggunakan bangku yang dapat Tidak menggunakan bangku
yang terlalu tinggi dan rasa tidak diatur ketinggiannya √ praktikum/statis
nyaman pada
area belakang
tubuh
3. Pasca Analitik :
Pencatatan hasil Praktikan kelelahan sehingga Hasil salah Mengidentifikasi kesalahan dan √ Praktikan tidak fokus karena
menyebabkan kesalahan dalam melakukan pengecekkan ulang hasil kelelahan
pencatatan hasil
Disusun Petugas K3 Diperiksa oleh Disetujui oleh
Nama : Nama : Nama :
- Amirah Izdiharwati
- Anita
- Dina Aulia
- Helmah Hayatuzzahra
- Kaysa Adzkia Khaira
- Meilicha Villianda Putri
- Muhammad Abid Syauqi
- Muhammad Ilhami
- Rinsa Marlina
Tanggal : Tanggal : Tanggal :

2. Membuat Penilaian dan Analisa Risiko

No Jenis kegiatan Potensi Bahaya Dampak Con Kemung Pajanan/ Total Score Level Tingkat Risiko
seque kinan Exposure
(Likeli
nce
hood)
1. Pra analitik:
a. Pengambilan a. Jari tergores dengan Tergores dan luka 1 3 2 6 Acceptable
sampel alat pemotong kuku
saat proses
pemotongan kuku
b.Persiapan alat b. Beaker glass yang Terkena percikan serpihan kaca 1 6 1 6 Acceptable
seperti gelas terletak di ujung meja
beaker, objek tersenggol oleh
gelas, dan praktikan
mikroskop.

2. Analitik :
a.Pengamatan pada a. Praktikan mengatur Menyebabkan mata lelah 1 3 2 6 Acceptable
Mikroskop cahaya mikroskop
dengan cahaya yang
terlalu terang
b.Proses b. Praktikan duduk pada Sakit punggung, nyeri bahu 15 6 3 270 Priority 1
Pengamatan bangku yang terlalu
tinggi
3. Pasca Analitik :
Pencatatan hasil Hasil salah Beban psiokologis : perasaan 15 1 1 15 Acceptable
ketegangan dan tekanan
emosional

3. Membuat Hasil Evaluasi Risiko


No Jenis Kegiatan Dampak Level Tingkat Risiko Rekomendasi Pengendalian
Keadaan Kondisi
Sekarang
1. Pra analitik:
a. Pengambilan sampel Tergores dan luka Praktikan tidak berhati-hati Acceptable Melakukan edukasi pemotongan
saat melakukan prosedur kuku yang benar terlebih dahulu
kepada pasien atau keluarga dari
pasien sebelum pengambilan
sampel
b. Persiapan alat seperti Terkena percikan serpihan kaca Praktikan tidak menaati Acceptable Meletakkan alat beaker glass pada
gelas beaker, objek gelas, SOP tempat datar dan jauh dari
dan mikroskop. pinggiran

2. Analitik :

a. Pengamatan pada Menyebabkan mata lelah Praktikan keliru dalam Acceptable Mengistirahatkan mata dengan
Mikroskop mengatur mikroskop dikompres menggunakan air
dingin atau dengan potongan
timun.

b. Proses Pengamatan Sakit punggung, nyeri bahu Tidak menggunakan bangku Priority 1 Menggunakan bangku yang dapat
praktikum/statis diatur ketinggiannya

3. Pasca Analitik :
Pencatatan hasil Beban psiokologis perasaan Praktikan tidak focus Acceptable Mengidentifikasi kesalahan dan
ketegangan dan tekanan emosional karena terlalu lelah melakukan pengecekkan ulang
hasil

Dari hasil identifikasi, analisis risiko dan evaluasi risiko di laboratorium Parasitologi didapatkan 5 risiko. Risiko tersebut dapat dilihat secara rinci sebagai
berikut :
1. Acceptable = 4
2. Priority 1 = 1
Pengendalian risiko yang diperlukan di laboratorium Parasitologi adalah :
Eliminasi :
1. Pengguna laboratorium Parasitologi (mahasiswa, PLP dan dosen) harus bekerja dengan hati-hati.
2. Melakukan praktik di laboratorium sesuai SOP praktikum.
3. Mengatur pencahayaan pada mikroskop agar mata praktikan nyaman saat memeriksa sampel.

Subtitusi :
1. Mengganti mikroskop monokuler menjadi mikroskop binokuler untuk mencegah terjadinya kelelahan pada salah satu mata karena hanya
menggunakan satu lensa okuler saja.

Kontrol Teknik/Perancangan :
1. Sebelum melakukan pemerikasaan dilakukan peregangan terlebih dahulu seperti senam mata (eye exercise).

Pengendalian Aministrasi :
1. Memberikan pelatihan kepada praktikan tentang cara penggunaan mikroskop dengan benar.
2. Tindakan kontrol admistratif untuk perbaikan segera (priority 1) pengelola/penanggung jawab laboratorium membuat pengajuan keperluan kursi
laboratorium sesuai keperluan (jumlah dan spesifikasinya) kepada pihak manajemen. Pihak manajemen melakukan pembelian kursi mikroskop
sesuai keperluan.
3. Pengaturan waktu kerja untuk mengurangi kelelahan terhadap praktikan.
4. Diadakan capacity building atau rekreasi setiap tahun 1 kali kerja di liburkan

Alat Pelindung Diri :


1. Saat melakukan pengambilan sampel dan bahan, praktikan harus menggunakan APD secara lengkap dari sarung tangan, jas laboratorium, dan
masker.

Tabel 1. Analisis Penilaian Risiko Estimasi Consequency :


Kategori Uraian Rating

Catastrophe Bencana besar : kematian massal 100


Kerusakan permanen pada lingkungan setempat
Disaster Bencana : kematian, kerusakan permanen yang bersifat lokal 50
terhadap lingkungan
Very Serious Sangat serius : cacat permanen, penyakit kanker, kerusakan 25
lingkungan yang bersifat sementara
Serius Serius : efek serius pada pekerja namun tidak bersifat permanen, 15
efek serius non kanker, efek yang merugikan bagi lingkungan tapi
tidak besar
Important Penting : 5
Membutuhkan perawatan medis
Terjadi emisi buangan tapi tidak mengakibatkan kerusakan
Noticeable Tampak : 1
Luka atau sakit ringan
Sedikit kerugian produksi
Kerugian kecil pada peralatan/mesin tapi tidak berpengaruh pada
produksi

Tabel 2. Analisis Penilaian Risiko Estimasi Probability :


Probabilitas Uraian Rating

Almost Certain Terjadi kemungkinan yang paling sering 10


(Hampir yakin)
Likely Kemungkinan terjadi kecelakaan 50% : 50% 6
(Mungkin)
Unusually but possible Tidak biasa terjadi namun mempunyai kemungkinan 3
terjadi
Remotely Possible Kejadian yang sangat kecil kemungkinannya untuk 1
terjadi
Conceivable Tidak pernah terjadi kecelakaan selama bertahun-tahun 0,5
(bisa dibayangkan) pemajanan, namun mungkin terjadi
Practically Imposible Sangat tidak mungkin terjadi 0,1

Tabel 3. Analisis Penilaian Risiko Estimasi Exposure :

Uraian Rating
Paparan

Continuously Terus menerus : terjadi ˃1 kali sehari 10

Frequently Sering : terjadi kira-kira ˃1 kali sehari 6


Occasionally Kadang-kadang : terjadi 1 kali seminggu sampai 1 kali 3
sebulan
Infegquent Tidak sering : 1 kali sebulan sampai 1 kali dalam 2
setahun
Rare Tidak diketahui kapan terjadinya 1
Very rare Sangat didak diketahui kapan terjadinya 0,5

Tabel 4. Level Risiko/Tingkat Risiko

Risk level Degree Action Heirarchie of control

˃350 Very high Stop activitas sampai risiko dikurangi Engineering


180-350 Priority 1 Membutuhkan perbaikan segera Admistratif

70-180 Substantial Membutuhkan perbaikan Pelatihan


20-70 Priority 3 Membutuhkan perhatian dan Alat pelindung diri
pengawasan
˂20 Acceptable Intensitas kegiatan yang
menimbulkan risiko dikurangi
seminimal mungkin

Anda mungkin juga menyukai