Anda di halaman 1dari 13

PENDIDIKAN PANCASILA

Tugas Membuat Kliping dengan Tema:

Pancasila dan UUD 1945

Pembimbing Kliping: Drs. Sodikin

Disusun oleh:

Kelas X.9

Kelompok 1

Ketua: Valent Danika Maulidya

Sekretaris: Fitroh Yuliana

Anggota: -Mohamad Reihan Faiz

-Raya Adi Pangkuan

SMA NEGERI 3 PEMALANG

Tahun ajaran 2022/2023


PANCASILA

penyelenggara negara, politik negara,


pemerintah negara, hukum, dan peraturan
perundang-undangan negara, kebebasan
dan hak asasi warga negara harus dijiwai
nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.

Dalam sila ini juga menjamin penduduk


untuk memeluk agama masing-masing dan
beribadah menurut agamanya. Namun, hal
tidak memaksa warga negara untuk
beragama. Selain itu, mendorong adanya
sikap toleransi umat beragama sehingga
dapat timbul kehidupan yang harmonis.

Contoh penerapan sila pertama Pancasila:


Keterangan: Bintang sebagai lambang sila
Toleransi antar umat beragama dengan
pertama Pancasila. Yang berbunyi,
tidak membeda-bedakan agama saat
"Ketuhanan Yang Maha Esa."
berteman, menghargai orang yang sedang
Sila yang pertama berbunyi “Ketuhanan melaksanakan ibadah, dan tidak menjelek-
Yang Maha Esa”. Sila ini memiliki nilai-nilai jelekkan agama lain.
yang meliputi dan menjiwai keempat sila
lainnya. Dalam sila pertama memiliki
maknanya adalah setiap warga negara
memiliki keyakinan terhadap adanya Tuhan
Yang Maha Esa serta negara berdasar pada
ketuhanan.

Maka dari itu, segala hal yang berkaitan


dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan
negara bahkan moral negara, moral
sebagai masyarakat negara Indonesia
diminta untuk memiliki pemahaman dalam
diri mengenai kesetaraan derajat pada
setiap manusianya, sehingga kita dapat
saling menyayangi dan menghargai satu
sama lain antar individu. Selain itu, pada sila
ini juga kita diajak untuk saling menjaga dan
membantu satu sama lain, membela
kebenaran serta keadilan yang ada, dan
mampu saling bekerjasama dalam
menciptakan kedamaian di lingkungan
sekitar serta negara Indonesia secara
keseluruhan.

Dengan diterapkannya makna sila ke-2


Keterangan: Rantai sebagai lambang sila tersebut, akan tercipta kemanusiaan sesuai
kedua Pancasila. Yang berbunyi, dengan lambing rantai emas.
"Kemanusiaan yang Adil dan Beradab."
Di mana indvidu akan sama-sama kuat, dan
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab ketika bersatu akan terjalin kemanusiaa
merupakan sila kedua yang ada pada yang adil dan beradab tanpa pandang tanpa
Pancasila memiliki makna bahwa kita adanya diskriminasi.

Contoh penerapan Pancasila sila kedua:


Keterangan gambar: tidak membeda-bedakan suku, agama, ras dan jenis kelamin.

kesatuan, persatuan, serta


kepentingan bagi negara
bersama dibandingkan
kepentingan sebagai
individu masing-masing.

Pada sila ketiga ini juga,


kita diajak untuk memiliki
sifat serta menjadi pribadi
yang mau dan rela
berkorban demi mencapai
kemerdekaan negara
Indonesia, menunjukan
rasa cinta pada bangsa
Indonesia sebagai tanah
Keterangan: Pohon beringin sebagai lambang sila ketiga air, serta memiliki
Pancasila. Yang berbunyi, "Persatuan Indonesia." kebanggaan terhadap
negara Indonesia.
Persatuan Indonesia merupakan sila ketiga yang ada pada
Pancasila memiliki makna bahwa kita sebagai masyarakat
negara Indonesia harus selalu mengedepankan tujuan
Menjaga kerukunan antar anggota keluarga merupakan salah satu bentuk pengamalan
sila ketiga Pancasila.

masyarakat negara
Indonesia diajak untuk
Keterangan: Kepala banteng sebagai lambang sila keempat
tidak memaksakan
Pancasila. Yang berbunyi, "Kerakyatan yang Dipimpin oleh
kehendak atau keinginan
Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
yang bersifat pribadi, dan
Perwakilan."
selalu mengedepankan
atau mengutamakan
kepentingan bersama
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam ataupun negara.
Permusyawaratan Perwakilan merupakan sila keempat yang
ada pada Pancasila memiliki makna bahwa kita sebagai
tujuan bersama
serta
menyelesaikan
Dalam mengambil sebuah keputusan di berbagai masalah yang ada
ruang lingkup, baik pekerjaan maupun kehidupan dengan cara
sehari-hari kita selalu dihadapkan dengan berbagai musyawarah
pilihan yang harus diambil. Pada sila ini kita diajak maupun berdiskusi.
untuk mengambil pilihan yang mengedepankan

Keterangan gambar: musyawarah untuk mufakat merupakan salah satu contoh penerapan
sila keempat Pancasila.

Keterangan: Padi dan kapas sebagai lambang sila kelima Pancasila. Yang berbunyi, "Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia."

Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia merupakan sila kelima yang ada pada Pancasila
memiliki makna bahwa kita sebagai masyarakat negara Indonesia diajak untuk dapat selalu
bersikap dengan adil di segala aktivitas yang dilakukan, dalam pengambilan keputusan yang
harus disepakati bersama dengan melakukan gotong royong.

Selain itu, kita juga harus dapat memiliki


keseimbangan antara hak serta kewajiban
sebagai warga negara Indonesia dengan
menghormati hak yang orang lain miliki dan
tetap menjalankan kewajiban kita sebagai
masyarakat Indonesia.
Membantu teman yang kesusahan merupakan salah satu bentuk penerapan Pancasila sila
kelima.

UUD I945
PASAL 29 AYAT (1) DAN (2)

Tentang: Jaminan Beragama

Pasal 29 Ayat (1) dan (2) menyatakan bahwa:

(1) Setiap orang bebas memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut
agamanya dan kepercayaannya.

(2) Negara menjamin kemerdekaan setiap orang memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
Contoh perwujudan pemerintah Indonesia dalam Pasal 29 Ayat 1 dan 2 UUD 1945, antara lain

menyediakan sarana peribadatan dan menetapkan hari besar keagamaan sebagai hari libur
nasional. Dengan begitu, setiap umat agama akan merasakan hak dan kesempatan yang setara.

Penganut agama-agama di luar agama-agama di atas juga mendapat jaminan penuh seperti
yang diberikan oleh Pasal 29 ayat (1) dan (2) UUD 1945 dan dibiarkan keberadaanya, selama
tidak melanggar peraturan perundang-undangan di Indonesia. Mengingat, kebebasan memeluk
agama atau kepercayaan adalah hak setiap warga negara.

PASAL 34 AYAT (1)-(4)


Tentang: Kesejahteraan

Pasal 34 ayat (1)-(4) menyatakan bahwa:

(1) Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

(2) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.

(3) Negara bertanggung-jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.

Hal ini sebagai bentuk pelaksanaan kewajiban negara dalam menjamin terpenuhinya hak atas
kebutuhan dasar warga negara yang miskin dan
tidak mampu. Selain itu, Pasal 34 UUD 1945 juga
mengamanatkan negara untuk bertanggung
jawab dalam menyediakan fasilitas pelayanan
kesehatan dan pelayanan umum yang layak serta
adil dan merata untuk semua kalangan, termasuk
untuk masyarakat miskin.

Gambar: Salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang membantu masyarakat banyak
(khususnya kalangan menengah ke
bawah) adalah dibentuknya BPJS
Kesehatan.

PASAL 33 AYAT (2) DAN (3)

Tentang: Perekonomian
Pasal 33 ayat (2) dan (3) yang menyatakan bahwa:

(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara.

(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Dalam Pasal 33 ayat (2) dan (3) disebutkan jika negara menguasai berbagai cabang produksi
yang memiliki kepentingan luas, bumi dan air serta kekayaan alam yang ada. Hal ini
dimaksudkan supaya seluruh
komponen tersebut dapat diolah dan
digunakan untuk kepentingan
masyarakat luas dan untuk
memakmurkan rakyatnya.

Penguasaan oleh negara ini juga


memiliki artian bahwa perekonomian
tidak hanya dikuasai oleh individu atau
sekelompok orang saja. Melainkan
harus digunakan untuk kepentingan
masyarakat luas serta untuk
memakmurkan rakyatnya. Maka dari itu, penguasaan hal penting yang menyangkut
kepentingan umum, dikuasai oleh negara.

Gambar: Potensi sumber daya alam di


Indonesia.

PASAL 31 AYAT (1) DAN (2)

Tentang: Pendidikan
Pasal 31 ayat (2) dan (2) menyatakan bahwa:

(1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.

(2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.

Hak warga negara Indonesia berdasarkan UUD 194 pasal 31 ayat 1 yaitu setiap
warga negara berhak mendapat pendidikan sesuai dengan tujuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia dalam alinea keempat, yaitu pemerintah negara Indonesia antara
lain berkewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pasal 31 ayat 2 menegaskan


kewajiban warga negara dan
pemerintah di bidang
pendidikan dasar, yakni
setiap warga negara wajib
untuk mengikuti pendidikan
dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.

Gambar: Program KIP Kuliah


untuk membantu biaya pendidikan peserta didik.
PASAL 27 AYAT (2)
Tentang: Hak Atas Pekerjaan
dan Penghidupan yang Layak
P
asal 27 ayat (2) menyatakan bahwa: “Tiap-tiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.”

Artinya, setiap warga negara Indonesia normatif yang harus diperoleh pekerja
berhak untuk menyejahterakan hidupnya antara lain:
dengan memiliki pekerjaan yang layak.
Pasal 27 ayat 2 menegaskan bahwa secara
konstitusional pemerintah berkewajiban
untuk menyediakan lapangan pekerjaan
dalam jumlah yang cukup. Namun
sayangnya, keterbatasan lapangan
pekerjaan di dalam negeri menyebabkan
banyak warga negara Indonesia yang
mencari pekerjaan hingga ke luar negeri.

Besarnya animo masyarakat untuk menjadi


Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri Upah minimum, pesangon,
memang berdampak positif dalam perlindungan social, THR keagamaan,
mengurangi angka pengangguran. Namun, upah lembur, waktu istirahat, serikat
itu berarti risiko kemungkinan adanya pekerja/buruh, mogok kerja, tidak
perlakuan tidak baik terhadap TKI semakin masuk kerja/tidak melakukan pekerjaan
besar. upah harus tetap dibayar.

Oleh sebab itu, mengacu pada pasal 27 ayat Hak-hak tersebut harus dipenuhi oleh suatu
2, Undang-Undang tersebut harus memberi perusahaan sebagai bentuk perlindungan
perlindungan bagi warga negara yang akan terhadap karyawannya. Dengan demikian,
bekerja di luar negeri agar dapat kesejahteraan pekerja akan terjamin dan
memperoleh pelayanan penempatan akan semakin maksimal dalam bekerja.
tenaga kerja secara cepat dan mudah
dengan tetap mengutamakan keselamatan,
baik fisik, moral, maupun martabatnya.

Tak hanya TKI, hak yang diatur dalam pasal


ini juga berlaku bagi pekerja di dalam
negeri. Melansir situs
disdukcapil.pontianakkota.go.id, hak-hak

Anda mungkin juga menyukai