Anda di halaman 1dari 1

Pengaruh Gadget Pada Psikologi Anak di Masa Pandemic Covid-19

Penyakit Corona virus 2019 atau yang dikenal sebagai COVID-19 merupakan penyakit menular
yang diakibatkan oleh corona virus 2 (SARS-CoV-2). Penyakit ini pertama
kali ditemukan pada Desember 2019 tepatnya di Wuhan, ibukota provinsi dari Hubei China, dan
saat itu menyebar secara global dengan cepat. Gejala umum dari virus covid-19 yaitu
demam ,batuk, dan sesak napas. Gejala lainnya yang mungkin terjadi nyeri otot, diare, sakit
tenggorokan , penurunan fungsi indra penciuman dan perasa, serta sakit perut. Akibat dari
pandemi covid-19 ini, menyebabkan diterapkannya berbagai kebijakan untuk memutus mata
rantai penyebaran virus covid-19 di Indonesia. Salah satunya Kementerian Pendidikan di
Indonesia mengeluarkan kebijakan yaitu dengan meliburkan sekolah dan mengganti proses
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan menggunakan sistem dalam jaringan (daring).
Dengan dilakukannya kegiatan belajar mengajar dalam jaringan (daring) diharuskan agar siswa
dan siswi mempunyai gadget agar dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dalam jaringan ini.
Pembelajaran daring yang dilakukan dari rumah memiliki dampak secara psikologis pada
anak(Irawan et al., 2020). Proses belajar dari rumah membuat anak lebih sering berinteraksi
dengan gadget karena pembelajaran dilakukan secara daring. Memberikan gadget pada anak
tanpa adanya pengawasan orang dewasa atau orang yang lebih tua memang akan cenderung
menimbulkan beberapa dampak negatif. Meningkatnya intensitas pengunaan gadget
dikhawatirkan akan meningkatkan angka kecanduan gadget. Kecanduan gadget dapat
meningkatkan prevalensi resiko gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas. Selain itu,
kecanduan gadget juga dapat mempengaruhi pelepasan hormon dopamin yang berlebihan
sehingga menyebabkan penurunan kematangan pada Pre-Frontal Cortex (PFC) (Paturel, 2014).

Anda mungkin juga menyukai