Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 2 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Surabaya


2019

PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING DAN PERSEPSI KUALITAS


TERHADAP NIAT BELI SURABAYA SNOWCAKE
(Studi pada Masyarakat Surabaya Timur)

Dinar Novila Mileva


Universitas Negeri Surabaya
dinarn18@gmail.com

Abstract

Recently there have been many cake business owned by artist in several major cities in Indonesia. They named
their business as a souvenir of the city where they do business. They use social media to become a tool for
promotion. The purpose of this study is to analyze and discuss the influence of Social Media Marketing and
perceived quality of Surabaya Snowcake purchase intentions.The sampling technique used is non-probability
sampling with judgmental sampling method. The sample used was 110 people. The respondents used in this
study were people of eastern Surabaya with ages ranging from 18 years. Measurement scale uses Likert. The
measurement method used is a questionnaire. Data analysis uses the multiple linear regression equation model.
The results showed that Social Media Marketing had a positive influence on Surabaya Snowcake's purchase
intention, and the perception of quality had a positive influence on Surabaya Snowcake's purchase intention.

Keywords: perceived quality; purchase intention; social media marketing

PENDAHULUAN dirancang untuk melibatkan pelanggan secara


langsung atau tidak langsung meningkatkan
Bisnis makanan (kuliner) saat ini menjadi kesadaran, memperbaiki citra, atau
bisnis yang memiliki potensi berkembang menciptakan penjualan produk dan jasa (Kotler
sangat cepat. Hal ini dikarenakan bisnis kuliner & Keller, 2009:174). Dapat dikatakan bahwa
berhubungan dengan kebutuhan pokok pemasaran interaktif adalah suatu kegiatan
manusia. Strategi pemasaran sangat diperlukan pemasaran yang memanfaatkan internet untuk
untuk memenangkan persaingan (Hipwee.com, menjual produk atau jasa.
2017). Bisnis kuliner mulai berkembang pesat
saat ini. Terbukti dengan banyaknya makanan Social Media Marketing (SMM) ialah suatu
unik, wisata kuliner dan tren kuliner sebagai teknik pemasaran dengan menggunakan sarana
gaya hidup masyarakat. Para selebriti juga media sosial untuk mempromosikan produk
memilih untuk menggeluti usaha kuliner. atau jasa secara lebih spesifik. Tampilan konten
yang bagus mampu membuat pengunjung
Baru-baru ini banyak bermunculan kue-kue website produk online untuk tertarik dengan
milik para artis di beberapa kota besar di produk yang kita tampilkan. Menurut Tjiptono
Indonesia. Mereka menamakan bisnis mereka (2011:367) mengatakan bahwa promosi adalah
sebagai oleh-oleh khas dari kota tempat mereka segala bentuk penawaran atau insentif jangka
berbisnis. Sebagai contoh di Surabaya terdapat pendek yang ditujukan untuk konsumen,
Surabaya Snowcake, Surabaya Patata dan pengecer, ataupun pedagang grosir dan dibuat
disusul dengan Vidi Vini Vici. Para artis ini untuk mempengaruhi pembelian.
melakukan promosi langsung sehingga dapat
menimbulkan niat beli pada konsumen untuk Persepsi kualitas ialah penilaian konsumen
mengkonsumsi produk mereka (Ilham, 2017). terhadap keunggulan atau superioritas produk
secara keseluruhan (Tjiptono, 2011:97).
Promosi yaitu sesuatu yang dijadikan untuk Penting bagi seorang pebisnis untuk membuat
menginformasikan serta membujuk pasar produk yang memiliki nilai yang baik di mata
mengenai produk atau jasa terbaru dari konsumen. Karena dengan informasi mengenai
perusahaan melalui promosi penjualan, iklan, produk yang baik, maka konsumen akan
publikasi maupun penjualan pribadi (Kotler & mempunyai persepsi yang baik pula terhadap
Keller, 2009:24). Pemasaran interaktif produk tersebut. Konsumen dalam membeli
merupakan kegiatan dan program online yang

446
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 2 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya
2019

suatu produk selalu berkeinginan agar produk Youtube, Facebook dan Instagram berisi
tersebut sesuai dengan yang dipersepsikannya. tentang produk, info alamat toko, peringatan
hari-hari nasional, promo-promo dan juga kuis
Menurut Kim & Ko (2010) niat beli diartikan berhadiah. Instagram Surabaya Snowcake juga
sebagai kemungkinan konsumen untuk aktif dalam membuat story di setiap harinya.
melakukan kegiatan pembelian di masa depan. Story tersebut berisi tentang terstimoni dari
Niat beli ini muncul sebagai pertimbangan para konsumen, kunjungan konsumen ke toko,
konsumen untuk melakukan sebuah pembelian. info mengenai alamat toko dan produk selalu
Menurut Engel et al.(1995) terdapat lima tahap ada di dalam story di setiap harinya.
pengambilan keputusan untuk melakukan
pembelian, yakni pengenalan masalah, Surabaya Snowcake memposting video serta
penulusuran informasi, evaluasi alteratif, foto sebaik mungkin untuk membuat konsumen
pilihan serta hasil.Pada tahap evaluasi tertarik kepada produk,. Karena tampilan yang
alternatif, niat beli dapat dibentuk dari adanya bagus akan membuat pengunjung halaman
penetapan tujuan dalam membeli, seleksi bisnis mempunyai persepsi yang baik pula
kepercayaan dan sikap sebelum terjadinya mengenai produk. Surabaya Snowcake selalu
pembelian. memposting foto dari berbagai rasa yang
ditawarkan. Tampilan foto juga melalui
Saat ini ada beberapa media sosial yang beberapa sudut, jadi konsumen mengetahui
populer di Indonesia. Contohnya, Facebook, tampilan dari Surabaya Snowcake secara
Twitter, Line dan Instagram. Media sosial keseluruhan. Persepsi kualitas merupakan
tersebut mempunyai manfaat sebagai media sebuah atribut yang penting dalam pemasaran.
berinteraksi dan berkomunikasi, selain itu Membuat pemahaman penting dalam
media sosial juga dimanfaatkan sebagai media menciptakan nilai untuk konsumen. Kualitas
untuk promosi. Pemasaran melalui media sosial yang dipersepsikan dapat menjadi alasan utama
membuat promosi menjadi cepat dan murah untuk membuat keputusan (Kandasamy, 2014).
hanya dengan meng-upload gambar yang bagus
Dari beberapa macam kue artis yang ada di
untuk mengisi halaman bisnis yang akan dilihat
Surabaya, diantaranya yaitu Surabaya
dan membuat para pengunjung halaman bisnis
Snowcake, Surabaya Patata dan Vidii Vini
tersebut tertarik untuk segera membeli produk
Vici. Surabaya Snowcake berada di tingkat
tersebut. Indonesia menjadi pengguna
paling rendah dilihat dari grafik Google Trends.
Instagram terbesar se-Asia Pasifik. Hal ini
Mengingat Surabaya Snowcake adalah kue artis
dibuktikan dari peningkatan jumlah pengguna
pertama yang ada di Surabaya. Jumlah
Instagram yang mulanya hanya 22 juta pada
followers dari Surabaya Snowcake juga kalah
Januari 2016 menjadi 45 juta di tahun 2017.
dengan followers dari Surabaya Patata. Jumlah
Peningkatan ini disebabkan karena para artis
followers yang banyak membuat akun
dan pebisnis lainnya juga memaksimalkan
Instagram dipercaya calon pembeli
penggunaan Instagram untuk promosi bisnis
(Trends.google.com, 2018).
mereka (Bohang, 2017).
Penelitian ini berfokus pada Social Media
Dari banyaknya kue milik artis (kue kekinian)
Marketing Surabaya Snowcake yang ada di
yang ada di Indonesia. Tiga kue kekinian yang
Instagam, dikarenakan ia lebih gencar dan aktif
lebih dulu ialah Malang Strudel, Medan
dalam mempromosikan produknya melalui
Napolleon dan Surabaya Snowcake. Namun
Instagram dengan memberikan kompetisi-
setelah Surabaya Snowcake resmi launching,
kompetisi berhadiah seperti event menarik
kedua kue kekinian tersebut memiliki
kepada konsumen, kontes foto berhadiah,
popularitas di bawah Surabaya Snowcake. Hal
undian, dan kuis-kuis berhadiah. Selain itu,
ini dibuktikan dengan followers tertinggi dari
Surabaya Snowcake juga aktif membuat
ketiga kue kekinian tersebut adalah Surabaya
instastory yang berisi tentang kunjungan para
Snowcake yakni sebanyak 207.000. Sedangkan
konsumen ke toko nya. Story tersebut
Strudel Malang dan Medan Napolleon
menunjukkan bahwa toko mereka selalu ramai
sebanyak 135.000 dan 182.000 pengikut.
pengunjung di tiap harinya. Penelitian ini
Dalam memasarkan produknya, Surabaya
memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui adanya
Snowcake menggunakan media sosial seperti

447
Dinar Novila Mileva. Pengaruh Social Media Marketing dan Persepsi Kualitas terhadap Niat Beli
Surabaya Snowcake (Studi pada Masyarakat Surabaya Timur)

pengaruh Social Media Marketing dan persepsi Unsur-unsur untuk mengukur variabel niat beli
kualitas terhadap niat beli. menurut Schiffman & Kanuk dalam Gunawan
(2014) ialah sebagai berikut: Tertarik untuk
KAJIAN PUSTAKA DAN mencari informasi yang lebih mengenai produk,
PENGEMBANGAN HIPOTESIS mempertimbangkan untuk melakukan
pembelian, tertarik untuk mencoba produk dan
Teori Social Media Marketing berkeinginan untuk memiliki produk.
Menurut Weinberg (2009:3) Social Media
Marketing adalah kegiatan untuk Kerangka Konseptual
mempromosikan produk, situs web atau Social Media
layanan mereka menggunakan saluran sosial Marketing
online serta untuk berhubungan dengan dan Niat Beli
memanfaatkan pengguna yang jauh lebih besar.
Sedangkan dalam jurnal Maoyan et al. (2014) Persepsi Kualitas
Social Media Marketing ialah model pemasaran
internet yang memiliki tujuan untuk mencapai Sumber: Data diolah penulis
hasil pemasaran dengan cara ikut serta dalam Gambar 1.KERANGKA KONSEPTUAL
berbagai jenis media sosial.
Hipotesis
Unsur-unsur mengukur variabel Social Media H1: Social Media Marketing berpengaruh
Marketing yang digunakan menurut Nurfitriani terhadap niat beli studi pada masyarakat
(2016) dan Kim & Ko (2010) yang telah Surabaya Timur.
disesuaikan dengan objek penelitian ini antara H2: Persepsi kualitas berpengaruh terhadap
lain online communities, interaction, sharing of niat beli studi pada masyarakat Surabaya
content, accessibility, credibility, customization Timur.
dan word of mouth.
METODE PENELITIAN
Teori Persepsi Kualitas
Persepsi kualitas ialah penilaian konsumen Dalam penelitian ini, rancangan yang
kepada keunggulan atau superioritas produk digunakan dalam penelitian ini ialah konklusif
secara keseluruhan (Tjiptono, 2011:97). dengan tujuan menguji hipotesis serta
Menurut Simamora dalam Dinata (2015) hubungan dengan data yang dihasilkan dan
persepsi kualitas adalah perasaan konsumen dianalisis secara kuantitatif. Tujuan dibuatnya
terhadap suatu produk atau yang tidak bisa rancangan penelitian ini yakni untuk
ditetapkan secara objektif. mengetahui apakah terdapat pengaruh Social
Menurut Aaker (1997:23), persepsi kualitas Media Marketing dan persepsi kualitas
ialah persepsi seorang konsumen pada seluruh terhadap niat beli Surabaya Snowcake.
keunggulan atau kualiatas suatu produk
ataupun jasa yang sama dengan ekspetasinya. Populasi pada penelitian ini bersifat infite yang
Unsur-unsur yang dipakai dalam mengukur artinya jumlah populasi yang digunakan tidak
variabel persepsi kualitas menurut Qin et al. diketahui. Populasi pada penelitian ini memiliki
(2010) antara lain freshness, presentation, well beberapa karakteristik, diantaranya ialah: (1)
cooked dan variety of food. Responden penelitian ini adalah masyarakat
Surabaya Timur atau sedang berada di wilayah
Teori Niat Beli Surabaya Timur dan berusia minimal 18
Niat beli ialah kemungkinan konsumen tahun,yang merupakan batasan usia remaja
melakukan pembelian suatu produk, semakin akhir dan target pasar dari Surabaya Snowcake
tinggi niat beli yang dimiliki individu maka ialah remaja dan orang tua. (2) Responden
akan semakin tinggi pula ketersediaannnya belum pernah melakukan pembelian produk
untuk membeli sebuah produk (Schiffman & Surabaya Snowcake. (3) Responden
Kanuk, 2008:206). mengetahui Social Media Marketing dari
Surabaya Snowcake.
Menurut Kim & Ko (2010), niat beli diartikan
sebagai kemungkinan konsumen untuk Jumlah sampel penelitian ini menggunakan
melakukan kegiatan pembelian di masa depan. sampel yang berjumlah 100 responden. Sampel

448
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 2 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya
2019

tersebut kemudian ditambah sebanyak 10% dari Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini
jumlah sampel. Penambahan tersebut memakai uji glejser dengan nilai signifikan
dimaksudkan apabila terdapat kesalahan dalam variabel Social Media Marketing (X1) 0,754
pada data atau terdapat hasil angket yang dan variabel persepsi kualitas (X2) 0,881,
berbeda dengan kebutuhan dari peneliti. dengan semua nilai variabel bebas > 0.05 maka
Sehingga penelitian ini menggunakan sampel data yang diperoleh bebas dari
dengan jumlah yaitu 110 responden. heteroskedastisitas.

Teknik sampling pada penelitian ini Dalam uji kelayakan model menghasilkan nilai
menggunakan nonprobability sampling yakni kontribusi variabel independen Social Media
teknik yang tidak memberi peluang/kesempatan Marketing (X1) dan persepsi kualitas (X2)
yang sama untuk setiap anggota populasi untuk terhadap variabel dependen niat beli (Y)
bisa dipilih menjadi sampel. Judgemental sebesar 0,796 = 79,6% yang berarti Social
sampling ialah metode pengambilan sampel Media Marketing (X1) dan persepsi kualitas
yang digunakan pada penelitian ini, yang (X2) berpengaruh pada niat beli (Y) sebesar
berarti peneliti memilih elemen-elemen tersebut 79,6% dan 20,4% sisanya dipengaruhi oleh
karena dapat mewakili atau memang sesuai variabel lain di luar variabel pada penelitian ini.
dengan karakteristik responden yang digunakan Uji Hipotesis
untuk penelitian.
Tabel 1
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini HASIL UJI T (PARSIAL)
yakni dengan melakukan penyebaran angket
No Variabel T Sig.
kepada responden yang digunakan untuk
1 Social Media Marketing (X1) 6.933 0.000
mendapatkan informasi dan mengetahui respon
2 Persepsi Kualitas (X2) 6.770 0.000
dari pernyataan yang sudah disediakan. Angket
Sumber: Data diolah penulis.
tersebut berisi variabel penelitian yaitu Social
Media Marketing, persepsi kualitas dan niat Dari tabel 1 dapat dijelaskan bahwa nilai thitung
beli. Wawancara dilakukan kepada responden Social Media Marketing (X1) adalah sebesar
sebelum memberikan angket yang sesuai 6,933 dengan didukung nilai signifikan sebesar
dengan populasi yang sudah ditentukan 0.000 lebih kecil dari signifikan 0.05 (5%),
sebelumnya. Tujuannya ialah agar dapat sehingga Ho ditolak serta H1 diterima. Maka
mengetahui orang tersebut bisa menjadi dapat disimpulkan bahwa variabel Social
responden dalam penelitian atau tidak. Media Marketing (X1) berpengaruh signifikan
terhadap niat beli (Y).
Teknik anlisis yang digunakan pada penelitian
ini ialah regeresi linier berganda. Pengolahan Nilai thitung persepsi kualitas (X2) adalah sebesar
data selanjutnya dilakukan dengan bantuan 6,770 dengan didukung nilai signifikan sebesar
software SPSS 25. 0.000 lebih kecil dari signifikan 0,05 (5%),
sehingga Ho ditolak serta H1 diterima. Maka
HASIL DAN PEMBAHASAN dapat diperoleh hasil bahwa variabel persepsi
kualitas (X2) memiliki pengaruh yang
Uji Asumsi Klasik signifikan terhadap niat beli (Y).
Uji asumsi klasik dalam penelitian ini terdiri
dari uji normalitas, uji multikolineritas, uji Pengaruh Social Media Marketing terhadap
heteroskedastisitas serta uji kelayakan model. Niat Beli
Pada uji normalitas, model memenuhi asumsi Variabel Social Media Marketing dalam
normalitas karena nilai Kolmogrov- Smirnov penelitian ini mempunyai pengaruh signifikan
lebih besar dari 0,05 yakni sebesar 0,20. menjadikan Social Media Marketing sebagai
Uji multikolineritas pada penelitian ini variabel yang memiliki pengaruh pada niat beli,
dinyatakan tidak terjadi multikolineritas antar karena semakin baik Social Media Marketing
variabel bebas karena nilai toleran kedua dari Surabaya Snowcake maka semakin baik
variabel bebas pada penelitian ini >0,10 yakni juga tingkat niat beli kosumen. Semakin baik
0,392 serta nilai VIF dari kedua variabel bebas Surabaya Snowcake dalam mempromosikan
<10 yaitu 2,551. produknya dan menambah promo atau event

449
Dinar Novila Mileva. Pengaruh Social Media Marketing dan Persepsi Kualitas terhadap Niat Beli
Surabaya Snowcake (Studi pada Masyarakat Surabaya Timur)

melalui Instagramnya, maka konsumen akan dapat memunculkan niat mereka untuk
lebih tertarik untuk membeli produknya. membeli Surabaya Snowcake.

Hasil penelitian ini membuktikan teori menurut Pengaruh Persepsi Kualitas terhadap Niat
Tjiptono (2011:367) yang menyatakan bahwa Beli
promosi ialah segala bentuk penawaran atau Variabel persepsi kualitas dalam penelitian ini
insentif jangka pendek yang diberikan untuk memiliki pengaruh signifikan, yang menjadikan
konsumen, pengecer ataupun pedagang grosir persepsi kualitas menjadi variabel yang
serta dibuat untuk mempengaruhi pembelian. memiliki pengaruh terhadap niat beli, karena
Penelitian yang dilakukan oleh Maoyan et al. semakin baik Surabaya Snowcake dalam
(2014) menyatakan bahwa Social Media mempresentasikan produk nya maka persepsi
Marketing, ialah model pemasaran internet kualitas konsumen terhadap Surabaya
yang bertujuan untuk mencapai hasil Snowcake juga semakin besar sehingga dapat
pemasaran dengan cara berkontribusi dalam menimbulkan niat beli konsumen.
berbagai jaringan media sosial. Berbisnis Hasil penelitian ini mendukung teori Durianto
melalui media sosial meningkatkan persepsi et al. (2001), persepsi konsumen kepada
konsumen dan meningkatkan perhatian mereka kualitas keseluruhan dari suatu produk atau jasa
untuk berminat terhadap produk dan kemudian bisa menjadi penentu nilai dari produk atau jasa
membeli produk. Tampilan konten yang bagus tersebut serta dapat mempengaruhi keputusan
mampu membuat pengunjung website produk konsumen dan juga loyalitas mereka kepada
online untuk tertarik dengan produk yang kita sebuah merek. Kualitas yang dipersepsikan
tampilkan. dapat menjadi alasan utama untuk membuat
keputusan. Sehingga apabila Surabaya
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Snowcake membuat kesan mengenai produk
tentang niat beli yaitu penelitian oleh Akhtar et dan kualitas yang baik di mata konsumen, maka
al. (2016) yang menyatakan bahwa Social konsumen akan tertarik untuk membelinya.
Media Marketing mempunyai pengaruh positif
pada niat beli. Serta penelitian oleh Hasil penelitian ini mendukung penelitian dari
Balakrishnan et al. (2014) yang menyatakan Naing & Chaipoopirutana (2014) yang
bahwa SMM efektif dalam memperomosikan menyatakan bahwa persepsi kualitas
merek dan berpengaruh pada niat beli produk. mempunyai pengaruh positif serta signifikan
pada niat beli. Begitu juga penelitian yang
Pada penelitian ini pengukuran variabel Social dilakukan oleh Kandasamy (2014) yang
Media Marketing memakai tujuh indikator di menyatakan bahwa persepsi kualitas
antaranya online community, interaction, mempunyai pengaruh yang signifikan kepada
sharing of content, accessibility, credibility, niat beli. Penelitian oleh Shah et al. (2012)
customization dan word of mouth. Berdasarkan menyatakan bahwa persepsi kualitas memiliki
jawaban dari responden indikator credibility pengaruh positif pada niat beli. Begitu juga
dengan item pernyataan “Saya dapat penelitian dari Dinata (2015) yang menyatakan
memahami dengan jelas informasi produk yang bahwa persepsi kualitas memiliki pengaruh
disampaikan Instagram Surabaya Snowcake” signifikan kepada niat beli.
merupakan jawaban paling tinggi. Hal tersebut
dikarenakan Surabaya Snowcake Dalam penelitian ini pengukuran variabel
menyampaikan informasi mengenai produknya persepsi kualitas memakai empat indikator
dengan jelas sehingga konsumen dapat dengan yaitu freshness, presentation, well cooked dan
mudah memahaminya. variety of food. Berdasarkan jawaban dari
responden indikator variety of food dengan item
Responden pada penelitian ini terbanyak ialah pernyataan “Surabaya Snowcake memiliki
responden perempuan dengan usia 18-23 tahun berbagai macam varian rasa yang ditawarkan”
dan sebagai mahasiswa. Jika dikaitkan dengan adalah jawaban paling tinggi. Hal tersebut
hasil responden yang berusia 18-23 tahun karena produk yang ditawarkan Surabaya
cenderung aktif dalam bersosial media. Maka Snowcake memiliki beberapa macam rasa
mereka juga merasakan Social Media seperti Choco Crunchy, Banana, O’Cheese,
Marketing dari Surabaya Snowcake sehingga Choco Greentea, Black SnowCheese, Black
Snow Missyou dan Black Choco Cheese

450
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 2 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya
2019

sehingga konsumen juga dapat Internasional Review of Social Sciences,


mempersepsikan hal tersebut. 4(10).
https://doi.org/10.5901/mjss.2013.v4n11p
Berdasarkan dengan hasil dari karakteristik 650
responden, responden terbanyak adalah
responden dengan jenis kelamin perempuan Balakrishnan, B. K. P. D., Dahnil, M. I., & Yi,
dan berusia 18-23 tahun. Karena responden W. J. (2014). The Impact of Social Media
dengan karakteristik demikian sering kali Marketing Medium toward Purchase
memiliki persepsi yang lebih tinggi akan Intention and Brand Loyalty among
kualitas barang atau jasa sebelum mempunyai Generation Y. Procedia - Social and
niat untuk membeli. Behavioral Sciences, 148, 177–185.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.07.0
KESIMPULAN 32

Terdapat pengaruh dari Social Media Bohang, F. K. (2017). Indonesia, Pengguna


Marketing terhadap niat beli Surabaya Instagram Terbesar se-Asia Pasifik.
Snowcake (studi pada masyarakat Surabaya (http://tekno.kompas.com/read/2017/07/2
Timur), dan juga terdapat pengaruh dari 7/11480087/indonesia-pengguna-
persepsi kualitas terhadap niat beli Surabaya instagram-terbesar-se-asia-pasifik.
Snowcake (studi pada masyarakat Surabaya Retrieved February 28, 2018)
Timur). Kelemahan pada penelitian ini yaitu
batasan penelitian kurang spesifik sehingga Dinata, J. S. (2015). Country Of Origin dan
disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk Pengaruhnya terhadap Persepsi Kualitas
lebih menspesifikasikan karakteristik dari dan Minat Beli (Survei pada Calon
responden penelitian. Dan juga terdapat Konsumen yang Berminat Membeli iPad
kesalahan dalam proses uji validitas sehingga di Indonesia). Jurnal Administrasi Bisnis
saran untuk peneliti selanjutnya untuk (JAB)|, 25(1), 1–8.
melakukan uji validitas dengan benar
Durianto, D., Sugiarto, & Sitinjak, T. (2001).
Disarankan kepada peneliti selanjutnya agar Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset
tidak membatasi lokasi penelitian hanya di Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta:
Surabaya Timur saja, namun diperluas di lokasi Gramedia Pustaka Utama.
lain. Sehingga karakteristik responden lebih
beragam dan memberi hasil penelitian yang Engel, J. F., Blackwell, R. D., & Miniard, P. W.
berbeda dari sebelumnya. Bagi peneliti (1995). Perilaku Konsumen. Jakarta:
selanjutnya disarankan agar memilih indikator Binarupa Aksara.
yang sesuai dengan objek penelitian.
Perusahaan disarankan untuk lebih gencar Gunawan, F. A. dkk. (2014). Analisis Pengaruh
dalam mempromosikan Surabaya Snowcake di Iklan Televisi dan Endorser terhadap
media sosial, karena dalam hasil penelitian ini Purchase Intention Pond’s Men dengan
pengaruh Social Media Marketing terhadap niat Brand Awareness Sebagai Variabel
beli memiliki nilai yang kurang maksimal. Intervening. Jurnal Manajemen
Untuk peneliti selanjutnya agar memilih Pemasaran Petra, 2(19), 1–9.
variabel di luar model penelitian ini seperti https://doi.org/10.7498/aps.62.190201
celebrity endorser, citra merek, dan harga.
Hipwee.com (2017). 10 Usaha yang
DAFTAR PUSTAKA Menjanjikan di Masa Depan.
(https://www.hipwee.com/ list/10-usaha-
Aaker, D. A. (1997). Manajemen Ekuitas yang-menjanjikan-di-masa-depan/.
Merek. Jakarta: Spektrum. Retrieved December 3, 2017)

Akhtar, N., Tahir, M., & Asghar, Z. (2016). Ilham, I. F. (2017). Maraknya Kuliner (Tidak
Impact of Social Media Marketing on Khas) Daerah Buatan para Artis oleh
Consumer Purchase Intention. Intan F. Ilham - Kompasiana.com.

451
Dinar Novila Mileva. Pengaruh Social Media Marketing dan Persepsi Kualitas terhadap Niat Beli
Surabaya Snowcake (Studi pada Masyarakat Surabaya Timur)

(https://www.kompasiana.com/www.ntanf Konsumen (7th ed.). Jakarta: Indeks.


irdausi.com/maraknya-kuliner-tidak-khas-
daerah-buatan-para-artis_5879133622 Trends.google.com. (2018). Surabaya
afbdf00a613051. Retrieved April 5, Snowcake, Surabaya Patata, Vidi Vini
2018). Vici - Jelajahi - Google Trends.
(https://trends.google.com/trends/explore?
Kandasamy, C. (2014). Impact Of Customer geo=ID&q=%2Fg%2F11bxc67mv4,Surab
Brand Perceived Quality On Buying aya Patata. Retrieved April 9, 2018)
Intention Of Durable Products A
Customer View. International Journal Tjiptono, F. (2011). Strategi Pemasaran (3rd
ofManagement and Social Science ed.). Yogyakarta: ANDI.
Research Review, 1(3), 1–5.
Weinberg, T. (2009). The New Community
Kim, A. J., & Ko, E. (2010). Impacts of Luxury Rules: Marketing On The Social Web. (C.
Fashion Brand’s Social Media Marketing Wheeler, Ed.) (1st ed.). United States of
on Customer Relationship and Purchase America: O’Reilly Media, Inc.
Intention. Journal of Global Fashion
Marketing, 13(13), 164–171.
https://doi.org/10.1080/20932685.2010.10
593068

Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Manajemen


Pemasaran (13th ed.). Jakarta: Erlangga.

Maoyan, Zhu, & Sangyang. (2014). Consumer


Purchase Intention Research Based on
Social Media Marketing. International
Journal of Business and Social Science,
5(10), 92–97.

Naing, K. W., & Chaipoopirutana, S. (2014).


The Factors Affecting Purchase Intention
of a Smart Phone in Yangon , Myanmar.
International Conference on Trends in
Economics, Humanities and Management.
Retrieved from
http://dx.doi.org/10.15242/ICEHM.ED08
14095

Nurfitriani. (2016). Pengaruh Social Media


Marketing Melalui Official Account Line
Alfamart terhadap Minat Beli Konsumen.
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang
Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 3(2), 1–18.

Qin, H., Prybutok, V. R., & Zhao, Q. (2010).


Perceived Service Quality in Fast-Food
Restaurants: Empirical Evidence from
China. International Journal of Quality
and Reliability Management, 27(4), 424–
437.
https://doi.org/10.1108/026567110110351
29

Schiffman, L., & Kanuk, L. L. (2008). Perilaku

452

Anda mungkin juga menyukai