Modul Pelatihan Kompetensi PBJP Untuk Pejabat Pengadaan - 30 Jan 2023
Modul Pelatihan Kompetensi PBJP Untuk Pejabat Pengadaan - 30 Jan 2023
Oleh:
Muhammad Firdaus
Hestri Rokayah
Segala Puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, berkat Rahmat-Nya modul
berjudul Modul Pelatihan Kompetensi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
(PBJP) untuk Pejabat Pengadaan dapat diselesaikan. Terima kasih kami
sampaikan atas saran dan masukan dari berbagai pihak melalui pembahasan
yang intensif dengan para Widyaiswara lingkup Pusat Pendidikan dan Pelatihan
PBJ - LKPP.
Modul ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi para peserta pelatihan
dalam mempelajari bagaimana Pejabat Pengadaan sesuai ranah tugasnya
melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa dan dapat dijadikan sebagai
media pembelajaran bagi peserta pelatihan agar mempunyai kesamaan
pemahaman. Penyusunan modul ini, mengacu berdasarkan Peraturan Presiden
Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Nomor 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Peraturan LKPP Nomor 12 tahun
2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
melalui Penyedia serta peraturan turunan lainnya.
Modul ini disusun oleh Muhammad Firdaus dan Hestri Rokayah, kami
sampaikan terima kasih kepada penulis dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada Pimpinan LKPP serta semua pihak yang memberikan sumbangsih
masukan konstruktifnya. Modul ini diharapkan menjadi acuan bagi semua pihak
yang terkait dalam penyelenggaraan pelatihan. Masukan dan saran perbaikan
dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk kesempurnaan penulisan modul.
Demikian modul ini dibuat semoga bermanfaat.
Hardi Afriansyah
NIP. 196904212002121001
A. Latar Belakang
Indonesia mengalami Pandemi Covid-19 pada tahun 2020 yang
berdampak pada perekonomian di Indonesia yang sebagian besar
merupakan Pengadaan Barang/Jasa. Berbagai langkah dilakukan untuk
mengembalikan pemulihan perekonomian Indonesia tidak terlepas dilakukan
perbaikan di bidang Pengadaan Barang/Jasa. Pengadaan Barang/Jasa
merupakan kegiatan Pengadaan Barang/Jasa yang dilakukan oleh
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang dibiayai oleh Anggaran
Pendapatan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah (APBD) yang prosesnya sejak identifikasi kebutuhan sampai dengan
serah terima hasil pekerjaan.
Sebagian besar dari anggaran belanja yang ada, sekitar 49,3%
digunakan untuk anggaran belanja pengadaan (Buku Profil Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Tahun Anggaran 2021). Berbagai metode pemilihan
digunakan dalam Pengadaan Barang/Jasa, diantaranya Tender, Tender
Cepat, Penunjukan Langsung, Pengadaan Langsung, dan E-purchasing.
Modul ini akan difokuskan pada pengadaan yang menjadi tugas dari Pejabat
Pengadaan. Jika dilihat dari besarnya anggaran belanja pengadaan maka
diperlukan sumber daya yang berkualitas, termasuk Sumber Daya Manusia
Pengadaan Barang/Jasa (SDM PBJ) yang salah satunya yaitu Pejabat
Pengadaan. Pejabat Pengadaan adalah pejabat administrasi/pejabat
fungsional/personel yang bertugas melaksanakan Pengadaan Langsung,
Penunjukan Langsung, dan / atau E-purchasing.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa (Pusdiklat
PBJ) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) turut
serta berupaya untuk meningkatkan kompetensi Pejabat Pengadaan dengan
menyelenggarakan Pelatihan Kompetensi PBJP bagi Pejabat Pengadaan.
Dalam upaya pemenuhan bahan pembelajaran dalam pelatihan
dimaksud, maka disusun Modul Pelatihan Kompetensi Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah untuk Pejabat Pengadaan. Referensi utama dalam
B. Deskripsi Singkat
Modul ini digunakan pada Pelatihan Kompetensi PBJP untuk Pejabat
Pengadaan yang dilakukan dengan model pembelajaran Massive Open
Online Course (MOOC) atau blended learning. Model pembelajaran MOOC
merupakan model pembelajaran yang dapat diakses dengan jaringan internet
dimana Peserta Pelatihan dapat belajar secara mandiri kapanpun dan
dimanapun, sedangkan model pembelajaran blended learning mengharuskan
peserta belajar mandiri secara online dan hadir di kelas tatap muka (tatap
muka klasikal atau tatap muka online untuk pendalaman dan mengkonfirmasi
materi).
Pada modul ini akan dipelajari proses pemilihan Penyedia Barang/Jasa
yang dilakukan oleh Pejabat Pengadaan dengan metode Pengadaan
Langsung dan e-purchasing, meliputi: Reviu terhadap Dokumen Persiapan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Penyusunan dan Penjelasan Dokumen
Pemilihan, Evaluasi Penawaran, Penilaian Kualifikasi, Negosiasi, dan
Pengadaan Barang/Jasa melalui E-purchasing yang dilakukan oleh Pejabat
Pengadaan.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan dapat
melakukan pemilihan Penyedia Barang/Jasa yang menjadi tugas dari
Pejabat Pengadaan dengan metode Pengadaan Langsung dan e-
purchasing.
2. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan dapat:
a. Melakukan pekerjaan reviu terhadap Dokumen Persiapan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang menjadi tugas dari
Pejabat Pengadaan dengan metode Pengadaan Langsung;
D. Materi Pokok
Materi pokok dalam modul Pelatihan Kompetensi PBJP untuk Pejabat
Pengadaan meliputi:
1. Gambaran umum pemilihan Penyedia Barang/Jasa Pemerintah melalui
Pengadaan Langsung
2. Reviu dokumen persiapan PBJP;
3. Penyusunan dan penjelasan dokumen pemilihan;
4. Evaluasi penawaran dan penilaian kualifikasi;
5. Negosiasi; dan
6. Pengadaan Barang/Jasa secara E-purchasing.
A. Uraian Materi
1. Persiapan Pemilihan Pengadaan Langsung
Pejabat Pengadaan mencari informasi terkait pekerjaan yang akan
dilaksanakan, antara lain melalui media elektronik dan/atau non-elektronik.
Dalam hal informasi tersedia, Pejabat Pengadaan membandingkan harga dan
kualitas paling sedikit dari 2 (dua) sumber informasi yang berbeda.
Pejabat Pengadaan menyusun Dokumen Pengadaan Langsung
Barang/Jasa Lainnya/Konstruksi/Jasa Konsultansi Konstruksi/Jasa
Konsultansi Non Konstruksi yang menggunakan Surat Perintah Kerja paling
sedikit:
a. Undangan pengadaan langsung yang meliputi :
1) nama paket dan uraian pekerjaan
2) nilai HPS dan sumber pendanaan
3) alamat pelaksanaan pengadaan langsung; dan
4) jadwal pelaksanaan pengadaan langsung
b. Instruksi Kepada Peserta;
c. Lembar Data Pemilihan;
d. spesifikasi teknis dan gambar/kerangka acuan kerja;
e. Daftar Kuantitas dan Harga atau daftar keluaran dan biaya;
f. Formulir Isian Kualifikasi; dan
g. Rancangan Surat Perintah Kerja.
C. Rangkuman
Dalam melakukan Pengadaan Langsung terdapat langkah-langkah yang
harus dilakukan oleh Pejabat Pengadaan yaitu:
1. Persiapan Pemilihan
2. Pelaksanaan Pemilihan
Tahapan pengadaan langsung yang dilakukan oleh Pejabat Pengadaan
yaitu dilakukan sebagai berikut:
1. Mengundang 1 (satu) pelaku usaha yang diyakini mampu untuk
melaksanakan pekerjaan;
2. Undangan dilampiri spesifikasi teknis dan/atau gambar serta dokumen-
dokumen lain yang dibutuhkan;
3. Calon Penyedia yang diundang menyampaikan penawaran administrasi,
teknis, harga dan kualifikasi secara langsung sesuai jadwal yang telah
ditentukan dalam undangan;
4. Membuka penawaran dan mengevaluasi administrasi, teknis dan
kualifikasi;
5. Melakukan klarifikasi serta negosiasi teknis dan biaya/harga;
6. Membuat Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung; dan
7. Menyampaikan Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung beserta
dokumen penawaran dan data kualifikasi Penyedia kepada PPK.
A. Uraian Materi
Pengadaan Barang/Jasa sederhana merupakan Pengadaan
Barang/Jasa (PBJ) yang dilakukan oleh Pejabat Pengadaan dengan
menggunakan metode pemilihan pengadaan langsung untuk jenis
pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang nilainya paling
banyak Rp 200 juta dan untuk jenis pengadaan jasa konsultansi yang
nilainya paling banyak Rp 100 juta dan e-purchasing. Pada pelaksanaan
pemilihan penyedia terlebih dahulu disusun dokumen persiapan yang terdiri
dari spesifikasi teknis/KAK, Harga Perkiraan Sendiri (HPS), dan rancangan
kontrak.
Tahapan awal dalam proses pemilihan penyedia yang dilakukan oleh
Pejabat Pengadaan yaitu reviu dokumen persiapan yang telah disusun oleh
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Reviu pada dokumen persiapan PBJ
bertujuan untuk memastikan bahwa spesifikasi/KAK pada saat penyusunan
anggaran belanja atau perencanaan PBJ masih sesuai dengan kebutuhan
barang/jasa dan ketersedian anggaran belanja. Reviu tersebut meliputi:
kuantitas, kualitas, waktu yang akan digunakan/dimanfaatkan, ketersediaan
pelaku usaha, dan ketersediaan barang/jasa.
Tahapan pelaksanaan reviu persiapan PBJ yang dilakukan oleh
Pejabat Pengadaan meliputi:
1. Reviu terhadap Dokumen Persiapan Pengadaan Langsung
a. Reviu terhadap Dokumen Persiapan Pengadaan Langsung
Barang/Jasa Lainnya/Pekerjaan Konstruksi
Reviu dapat dilakukan dengan cara seperti yang tertera pada
Tabel 3.1.
2 Pengadaan Barang melalui Pengadaan Barang/Jasa paling banyak Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta
rupiah) tidak membutuhkan HPS
3 Spesifikasi Teknis dimungkinkan merk barang/jasa yang dimuat dalam katalog elektronik dengan didukung
justifikasi teknis secara tertulis yang ditetapkan PPK
Instruksi kerja:
Susunlah Berita Acara Reviu terhadap Dokumen Persiapan pada paket
pekerjaan tersebut!
Demikian Berita Acara Reviu Dokumen Persiapan Pengadaan ini dibuat pada
hari, tanggal sebagaimana tersebut di atas. Apabila diperlukan, Pejabat
Pengadaan dan PPK dapat melakukan reviu lanjutan.
C. Rangkuman
Reviu Dokumen Persiapan Pengadaan bertujuan untuk memastikan
bahwa spesifikasi/KAK pada saat penyusunan anggaran belanja atau
perencanaan Pengadaan Barang/Jasa masih sesuai dengan kebutuhan
barang/jasa dan ketersedian anggaran belanja sesuai hasil persetujuan.
Hal-hal yang perlu dilakukan Reviu terhadap Dokumen Persiapan
Pengadaan Langsung antara lain:
1. Reviu terhadap Spesifikasi Teknis dan/atau Gambar
2. Reviu terhadap Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
3. Reviu terhadap Rancangan Kontrak
4. Reviu terhadap Anggaran Pengadaan
5. Reviu terhadap Rencana Umum Pengadaan
6. Reviu terhadap Waktu Penggunaan Barang/Jasa
7. Reviu terhadap Analisa Pasar
Hal-hal yang perlu dilakukan Reviu terhadap Dokumen Persiapan E-
purchasing dan/atau Pembelian melalui Toko Daring antara lain:
1. Reviu terhadap Spesifikasi Teknis dan/atau Gambar
2. Reviu terhadap Perkiraan Harga
3. Reviu terhadap Rancangan Kontrak: Surat Pesanan
𝛴 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 = 𝑥 100%
𝛴 𝐾𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑆𝑜𝑎𝑙
A. Uraian Materi
1. Pengertian Dokumen Pemilihan
Terdapat beberapa pengistilahan dan definisi yang dimaksud dengan
Dokumen Pemilihan dalam pengadaan barang/jasa. Dalam pengadaan
barang/jasa pemerintah sendiri, Dokumen Pemilihan didefinisikan sebagai
dokumen yang ditetapkan oleh Pejabat Pengadaan yang memuat informasi
dan ketentuan yang harus ditaati oleh para pihak dalam pemilihan Penyedia.
Pejabat Pengadaan menyusun Dokumen Pemilihan berdasarkan
dokumen persiapan pengadaan yang ditetapkan oleh PPK dan telah direviu
oleh Pejabat Pengadaan. Pada dasarnya Dokumen Pemilihan memuat
informasi dan ketentuan yang harus ditaati oleh para pihak dalam pemilihan
penyedia.
Dokumen Pemilihan Pengadaan Langsung yang disusun oleh Pejabat
Pengadaan terdiri atas:
a. Dokumen Kualifikasi; dan
b. Dokumen Pengadaan Langsung.
Kepada Yth.
____________
di __________
1. Paket Pengadaan
Nama paket pengadaan : __________
Lingkup pekerjaan : __________
Nilai HPS : Rp________(__________)
Sumber pendanaan : ____________ Tahun Anggaran ____
2. Pelaksanaan Pengadaan
Tempat dan alamat : ____________ [Ruang, Gedung, Lantai, Jalan, dst]
Telepon/Fax : ____________
Website LPSE : ____________
[tanda tangan]
...........................
[nama lengkap]
Kepada Yth.:
Pejabat Pengadaan pada __________ [K/L/PD]
di
______________________________
Penyedia,
[PT/CV/Firma/Koperasi/Perorangan]
..........................
Nama Lengkap
Jabatan : __________
Alamat : __________
Telepon/Fax : __________
Email : __________
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:
No_______Tanggal
1. Nomor Induk Berusaha :
______
F. Data Keuangan
1. Susunan Kepemilikan Saham (untuk PT)/Susunan Persero
(untuk CV/Firma)
Nomor Kartu Alamat
Tanda
Penduduk
No. Nama (KTP)/ Persentase
Paspor/Surat
Keterangan
Domisili Tinggal
2. Pajak
Demikian Formulir Isian Kualifikasi ini saya buat dengan sebenarnya dan
penuh rasa tanggung jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa
data/dokumen yang saya sampaikan tidak benar dan ada pemalsuan, maka
saya dan badan usaha yang saya wakili bersedia dikenakan sanksi berupa
sanksi administratif, Sanksi Daftar Hitam, gugatan secara perdata, dan/atau
pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
PT/CV/Firma/Koperasi
____________________[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
tanda tangan]
B. Latihan
Latihan ini dilakukan dalam rangka pendalaman materi
Penyusunan dan Penjelasan Dokumen Pemilihan pada Pengadaan
Langsung yang telah dipaparkan sebelumnya. Dalam latihan ini, setiap
peserta diminta menjelaskan hal-hal di bawah ini:
1. Jelaskan tujuan dan manfaat dari Dokumen Pemilihan pada
Pengadaan Langsung!
2. Sebutkan dan jelaskan tahapan melakukan penyusunan Dokumen
Pemilihan pada Pengadaan Langsung!
3. Sebutkan dan jelaskan tahapan melakukan pemberian penjelasan
pada Pengadaan Langsung!
𝛴 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 = 𝑥 100%
𝛴 𝐾𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑆𝑜𝑎𝑙
A. Uraian Materi
Pejabat Pengadaan memeriksa kelengkapan Dokumen Penawaran
sebelum melakukan evaluasi penawaran dan penilaian kualifikasi, meliputi:
1. Surat penawaran;
2. Surat kuasa (apabila dikuasakan);
3. Dokumen penawaran teknis;
4. Dokumen penawaran harga;
5. Pakta Integritas; dan
6. Formulir Isian Kualifikasi.
Selanjutnya Pejabat Pengadaan melakukan evaluasi terhadap dokumen
penawaran Penyedia yang terdiri dari penawaran administrasi, penawaran
teknis, penawaran harga, dan kualifikasi.
1. Evaluasi Administrasi
Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi, apabila
surat penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Ditandatangani oleh pihak:
1) Direktur utama/pimpinan perusahaan/pengurus koperasi;
2) Penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan/pengurus
koperasi yang nama penerima
3) Kuasanya tercantum dalam akta pendirian/anggaran dasar;
4) Pihak lain yang bukan direktur utama/pimpinan
perusahaan/pengurus koperasi yang namanya tidak tercantum
dalam akta pendirian/anggaran dasar, sepanjang pihak lain tersebut
adalah pengurus/karyawan perusahaan/karyawan koperasi yang
berstatus sebagai tenaga kerja tetap dan mendapat kuasa atau
pendelegasian wewenang yang sah dari direktur utama/pimpinan
2. Evaluasi Teknis
Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi dan kualifikasi. Unsur-unsur yang dievaluasi teknis sesuai
dengan yang ditetapkan sebagaimana yang tercantum dalam spesifikasi.
Evaluasi teknis dilakukan dengan menilai pemenuhan kriteria evaluasi
memenuhi atau tidak memenuhi (pass and fail). Pejabat Pengadaan menilai
persyaratan teknis minimal yang harus dipenuhi sebagaimana tercantum di
spesifikasi. Penilaian syarat teknis minimal dilakukan terhadap Dokumen
Penawaran Teknis sesuai dengan jenis pekerjaan (pengadaan
barang/pekerjaan konstruksi/jasa konsultansi/jasa lainnya). Jika peserta
tidak memenuhi persyaratan teknis, Pejabat Pengadaan menyatakan
Pengadaan Langsung gagal, dan mengundang Pelaku Usaha lain.
3. Evaluasi Harga
Evaluasi harga pada pengadaan langsung menggunakan metode
evaluasi harga terendah sistem gugur, dilakukan dengan evaluasi
administrasi dan teknis menggunakan sistem gugur (pass and fail) dan
evaluasi harga menggunakan sistem harga terendah.
4. Evaluasi Kualifikasi
Evaluasi Kualifikasi dilakukan dengan sistem gugur dan melakukan
penilaian terhadap kelengkapan dan keabsahan Pakta Integritas, dan
Formulir Isian Kualifikasi sesuai dengan persyaratan Kualifikasi
Administrasi/Legalitas Peserta dan Persyaratan Kualifikasi Teknis Peserta.
Apabila penyedia tidak memenuhi persyaratan kualifikasi Pejabat Pengadaan
menyatakan Pengadaan Langsung gagal, dan mengundang Pelaku Usaha
lain.
Pejabat Pengadaan melakukan pembuktian kualifikasi terhadap peserta
pemilihan yang memenuhi persyaratan kualifikasi, dengan mengundang dan
memverifikasi/mengklarifikasi kesesuaian data pada informasi formulir
elektronik isian kualifikasi dengan dokumen asli. Pejabat Pengadaan dapat
melakukan verifikasi/klarifikasi kepada penerbit dokumen asli, kunjungan
lapangan terhadap kebenaran lokasi (kantor, pabrik, gudang, dan/atau
fasilitas lainnya), tenaga kerja, dan peralatan.
B. Latihan
Latihan ini dilakukan dalam rangka pendalaman materi Evaluasi
Penawaran Harga Terendah Sistem Gugur yang dilakukan oleh Pejabat
Pengadaan yang telah dipaparkan sebelumnya. Dalam latihan ini, setiap
peserta diminta menjelaskan hal-hal di bawah ini:
1. Sebutkan dan jelaskan karakteristik Pengadaan Barang/Jasa yang
menggunakan sistem harga terendah yang dilakukan oleh Pejabat
Pengadaan!
2. Sebutkan dan jelaskan tahapan melakukan evaluasi penawaran harga
terendah sistem gugur yang dilakukan oleh Pejabat Pengadaan!
𝛴 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 = 𝑥 100%
𝛴 𝐾𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑆𝑜𝑎𝑙
A. Uraian Materi
Pengertian negosiasi menurut Oliver (dalam Pujaning Ati, Aster: 2015)
adalah sebuah transaksi dimana kedua belah pihak mempunyai hak atas
hasil akhir. Hal ini memerlukan persetujuan kedua belah pihak sehingga
terjadi proses untuk mencapai kesepakatan bersama. Begitu pun dalam
Pengadaan Barang/Jasa terdapat kegiatan negosiasi yang dilakukan untuk
menemukan suatu keputusan atau kesepakatan kedua belah pihak secara
adil dan dapat memenuhi harapan kedua belah pihak. Pada Pengadaan
Barang/Jasa para pihak yang dapat melakukan negosiasi yaitu Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK), Pokja Pemilihan, Pejabat Pengadaan, dan
Peserta Calon Pemenang. Pada modul ini akan difokuskan pada negosiasi
yang dilakukan oleh Pejabat Pengadaan. Pejabat Pengadaan melakukan
negosiasi pada Pengadaan Barang/Jasa (PBJ) dengan menggunakan
metode pemilihan:
1. Penunjukan Langsung untuk pengadaan Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya yang nilai pengadaannya paling banyak
Rp.200.000.000,00 dan Jasa Konsultansi paling banyak
Rp.100.000.000,00.
2. Pengadaan Langsung.
3. E-purchasing.
Negosiasi yang dilakukan terhadap aspek teknis dan harga pada
penawaran yang disampaikan oleh peserta pemilihan. Negosiasi seharusnya
tidak hanya dilihat sebagai proses untuk mendapatkan harga terendah,
namun penawaran yang memenuhi dan tunduk pada persyaratan. Negosiasi
dianggap sebagai bagian penting dari strategi pengadaan atau pembelian di
semua pengadaan termasuk pengadaan di sektor pemerintah. Klarifikasi,
Pada hari ini, Rabu tanggal 26 Februari 2020 bertempat di Ruang UKPBJ
Provinsi JERUK, telah dilakukan Negosiasi Teknis dan Biaya terhadap PT. X
untuk paket Pengadaan Jasa Konsultansi Pengembangan Antarmuka
(UI/UX) Aplikasi siJERUK.
Rincian terlampir
Demikian Berita Acara Negosiasi Teknis dan Biaya ini dibuat dan
ditandatangani pada hari, tanggal dan bulan sebagaimana tersebut di atas
untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Menetapkan,
Kelompok Kerja
Pengadaan Jasa Konsultansi Pengembangan Antarmuka (UI/UX)
Aplikasi siJERUK
No Nama Tanda Tangan
1 ............................
2 .............................
3 .............................
C. Rangkuman
Proses negosiasi merupakan proses yang penting dari strategi
pengadaan. Negosiasi bukan hanya fokus pada mendapatkan harga
terendah, namun penawaran juga harus memenuhi dan tunduk pada
persyaratan. Klarifikasi, negosiasi teknis dan harga/biaya dikatakan berhasil
apabila terjadi kesepakatan antara para pihak, baik oleh Calon Penyedia
maupun oleh Pejabat Pengadaan/Pokja Pemilihan/Pejabat Pembuat
Komitmen.
Klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga/biaya pada pengadaan
langsung, dilakukan terhadap penawaran yang lulus evaluasi penawaran
yang terdiri dari evaluasi administrasi dan kualifikasi, dan evaluasi teknis.
Pejabat Pengadaan melakukan Klarifikasi dan negosiasi teknis dan
harga/biaya untuk mendapatkan Penyedia dengan harga yang wajar serta
dapat dipertanggungjawabkan. Klarifikasi, negosiasi teknis dan harga/biaya
dilakukan terhadap harga satuan yang dinilai tidak wajar berdasarkan HPS.
Sebelum melakukan negosiasi, Pejabat Pengadaan mencari informasi
terkait pekerjaan yang akan dilaksanakan dan harga, antara lain melalui
media elektronik dan/atau non-elektronik. Negosiasi harga dilakukan
berdasarkan HPS dan/atau informasi lain. Hasil negosiasi harga menjadi
nilai harga penetapan pemenang dan sebagai dasar nilai kontrak. Setelah
terjadi kesepakatan, Pejabat Pengadaan bersama dengan peserta membuat
Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi. Dalam hal negosiasi harga tidak
𝛴 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 = 𝑥 100%
𝛴 𝐾𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑆𝑜𝑎𝑙
A. Uraian Materi
Pengembangan E-purchasing yang berbasis Katalog Elektronik
merupakan salah satu tindak lanjut dari arahan Presiden Republik Indonesia
kepada Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
(LKPP) untuk memperbanyak jumlah produk yang dimasukkan dalam Katalog
Elektronik. Tingkat keberhasilan penerapan E-purchasing, salah satunya
sangat bergantung pada Katalog Elektronik, maka jumlah Barang/Jasa yang
ada di Katalog Elektronik harus ditingkatkan secara cepat sehingga dapat
dimanfaatkan secara maksimal oleh K/L/PD untuk mempercepat
pelaksanaan pengadaan di instansinya masing-masing. Berdasarkan
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 12
tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang dimaksud dengan E-purchasing
yaitu tata cara pembelian barang/jasa melalui sistem katalog elektronik atau
toko daring.
Pelaksanaan E-purchasing wajib dilakukan untuk barang/jasa yang
menyangkut pemenuhan kebutuhan nasional dan/atau strategis yang
ditetapkan oleh Menteri, Kepala Lembaga, atau Kepala Daerah. Oleh karena
itu, untuk barang/jasa yang diluar kriteria pemenuhan kebutuhan nasional
dan/atau strategis, pengadaan barang/jasanya tidak wajib dilakukan melalui
metode E-purchasing. Dalam hal barang/jasa yang dibutuhkan tidak termasuk
kriteria wajib namun terdapat dalam E-purchasing, keputusan pembelian
melalui E-purchasing harus mempertimbangkan pemerataan ekonomi
dengan memberikan kesempatan pada usaha mikro, kecil dan menengah
b. Mini Kompetisi
E-purchasing Katalog, selain melalui metode negosiasi harga, ada 2
metode lain yang bisa digunakan yaitu melalui metode mini-kompetisi dan
competitive catalogue. Mini-Kompetisi dilakukan terhadap 2 (dua) atau
lebih Penyedia Katalog Elektronik yang memiliki produk yang sama atau
produk dengan spesifikasi sejenis yang dibutuhkan oleh PPK/PP dengan
tujuan mendapatkan harga terbaik.
Tahapan dalam pelaksanaan mini-kompetisi produk dilakukan
sebagai berikut :
1) Pembuatan draf kompetisi produk terdiri dari 2 (dua) tahap yaitu
memilih RUP dan mengisi data kriteria kompetisi;
2) Pada pengisian data kriteria kompetisi, beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu:
a) total awal harga produk untuk paket mini-kompetisi dengan nilai
paling sedikit di atas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)
maka pembuatan paket dilakukan oleh PPK, sedangkan total
awal harga produk untuk paket mini-kompetisi dengan nilai paling
banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) maka yang
melakukan pembuatan paket adalah PP.
b) Batas Akhir Waktu Penawaran Penyedia Katalog Elektronik tidak
boleh lebih dari Batas Akhir Serah Terima;
3) PPK/PP akan mengisikan kriteria dari kompetisi tersebut untuk
membuat kompetisi, nilai sebuah kompetisi tidak boleh melebihi dari
c. Competitive Catalogue
Competitive Catalogue memuat data dan informasi yang ditawarkan
oleh Penyedia Katalog Elektronik dalam lingkup pekerjaan konstruksi
berupa komponen dasar konstruksi yang kemudian dikompetisikan
melalui sistem. Metode ini digunakan apabila fitur Competitive Catalogue
sudah tersedia pada aplikasi Katalog Elektronik. Tata cara pelaksanaan
E-purchasing Katalog diatur dalam ketentuan lainnya terkait E-purchasing
serta panduan penggunaan (user guide) aplikasi Katalog Elektronik.
B. Latihan
Latihan ini dilakukan dalam rangka pendalaman materi Pengadaan
Barang/Jasa secara E-purchasing dan Pembelian melalui Toko Daring yang
dilakukan oleh Pejabat Pengadaan yang telah dipaparkan sebelumnya.
Dalam latihan ini, setiap peserta diminta menjelaskan hal-hal di bawah ini:
1. Jelaskan tugas Pejabat Pengadaan pada waktu melakukan e-
purchasing!
2. Sebutkan dan jelaskan tahapan melakukan e-purchasing melalui
Katalog Elektronik pada Pengadaan Barang/Jasa yang dilakukan oleh
Pejabat Pengadaan!
3. Sebutkan dan jelaskan tahapan melakukan e-purchasing melalui toko
daring pada Pengadaan Barang/Jasa yang dilakukan oleh Pejabat
Pengadaan!
𝛴 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 = 𝑥 100%
𝛴 𝐾𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑆𝑜𝑎𝑙
A. Simpulan
Modul ini diberikan dalam upaya peningkatan kompetensi bagi Pejabat
Pengadaan dalam melakukan tugas Pengadaan Barang/Jasa untuk proses
pemilihan Penyedia Barang/Jasa yang sederhana dalam ruang lingkup
pekerjaan sebagai berikut:
1. Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan Pengadaan Langsung untuk
pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai
paling banyak Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah);
2. Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan Pengadaan Langsung untuk
pengadaan Jasa Konsultansi yang bernilai paling banyak Rp
100.000.000 (seratus juta rupiah); dan
3. Melaksanakan E-purchasing yang bernilai paling banyak Rp
200.000.000 (dua ratus juta rupiah).
B. Implikasi
Setelah mempelajari modul ini, para peserta diharapkan dapat memahami
dan mengimplementasikan pemilihan Penyedia Barang/Jasa Pemerintah
yang menjadi ranah tugas Pejabat Pengadaan yang meliputi: Reviu
terhadap Dokumen Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,
Penyusunan dan Penjelasan Dokumen Pemilihan, Evaluasi Penawaran,
Penilaian Kualifikasi, Negosiasi, dan Pengadaan Barang/Jasa melalui E-
purchasing yang dilakukan oleh Pejabat Pengadaan.
C. Tindak Lanjut
Untuk lebih meningkatkan kompetensi para Pejabat Pengadaan dalam
melakukan pemilihan Penyedia Barang/Jasa Pemerintah, maka setelah
mempelajari modul ini Peserta Pelatihan dapat memperdalam materi ini,
dengan mengikuti pelatihan lanjutan/pelatihan kompetensi lainnya serta
mempelajari berbagai referensi yang berkaitan dengan materi dimaksud.