Anda di halaman 1dari 11

Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi

Vol. 9, No. 1, Juni 2020 pp.40 - 50


ISSN 2310-6051 (Print), ISSN 2548-4907 (online)
Journal hompage https://ejournal.undip.ac.id/index.php/interaksi

CITRA POLITIK PRABOWO-SANDI DALAM PEMILIHAN


PRESIDEN (PILPRES) 2019 DI AKUN MEDIA SOSIAL
INSTAGRAM

Muttaqin, Putri Maulina, Said Fadhlain


putrimaulina@utu.ac.id
Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Teuku Umar

Article Info Abstract


Prabowo Subianto and Sandiaga Uno are one of the candidate pairs as Presidential
Keyword:
Political Branding, Personal and Vice President Election candidates in the 2019 Presidential Election. In this
branding, Branding event, there was many strategies used by the candidates to attracting public electa-
formation,Instagram bility. The aims of this study is to determine the image of Prabowo-Sandi's in the
political branding process that showed in instagram @indonesiaadilmakmur. This
study used the Semiotic Analysis approach to look the meaning of political image
which represented in instagram @indonesiaadilmakmur and the Political Branding
concept that focused in three indicators: Appearance, Personality and Political Key
Message. The method used in this study is semiotic analysis by Charles Peirce with
a qualitative approach in interpretive paradigm. Finally, th results of this study
found that the process of Prabowo-Sandi’s branding formed through three indica-
tors political branding such Appearance, Personality, and Political Key Message in
generally are depicted as personal figure of religious, assertive, hard, patriot, po-
lite, calm, integrity, smart and close to society.

Copyright © 2020 Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi. All rights reserved.

PENDAHULUAN menangkan suara.

Dalam hal ini, penggunaan Political Branding


Indonesia kembali mengalami perhelatan akbar
merupakan salah satu cara strategis untuk membangun
yaitu Pemilihan Presiden pada tanggal 17 April 2019.
citra politik. Dimana strategi ini menjadi salah satu
Pemilihan Presiden (Pilpres) lahir dari salah satu bagi-
contoh dari branding yang dilakukan Barrack Obama
an proses sekaligus hasil dari sebuah sistem demokrasi.
dalam Pemilu Presidensial Amerika Serikat Tahun
Banyak hal maupun fenomena yang tercipta mulai dari
2008. Pada saat itu, untuk menguatkan brandingyang
ketatnya persaingan, isu antar paslon (pasangan calon),
telah dibangun dari dunia nyata, kemudian disempur-
hingga citra yang dibangun sebagai strategi
nakan kembali dengan branding yang dibangun ke
pemenangan.
dunia maya menggunakan media digital baru seperti
Untuk mendapatkan dukungan dari mansyarakat, melalui Facebook, Twitter, YouTube, MySpace dan
pada sebuah kompetisi politik mengharuskan seluruh lain sebagainya.
relawan bekerja keras. Salah satu strategi politik yang
Kepercayaan publik dan citra positif kontestan
dapat digunakan adalah melakukan iklan politik me-
sesungguhnya dapat dicapai dengan mengonstruksikan
lalui media. Saat inimedia massa sering dimanfaatkan
identitas dirinya, menawarkan produk politik yang
sebagai sarana pencitraan dengan mengusung iklan-
menarik, serta menancapkan positioning yang kuat
iklan yang bertemakan politik. Iklan politik bertujuan
dalam benak konstituen. Dengan menciptakan branding
menyampaikan citra guna menguatkan positioning.
kuat dan jelas, maka kesan terhadap seorang kandidat
Konsep positioning dalam iklan merupakan suatu pros-
calon politik akan tertanam kokoh secara langsung
es kesan yang dibentuk untuk kemudian diubah. Se-
dalam benak hati masyarakat.
hingga menjadi alternatif bagi konstituen guna me-

Corresponding Author:
Communication Science Program Studies, Teuku Umar University, Indonesia
Jl. Alue Peunyareng, Ujong Tanoh Darat, Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Aceh 23681
Email: putrimaulina@utu.ac.id
Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 9, No. 1, Juni 2020, pp. 40-50 41

Hal ini juga ditunjukkan oleh kontestan yang ber- memiliki perbedaan dengan kandidat lainnya seperti
laga di Pemilu Pilpres 2019 yang diikuti oleh dua merakyat, terbuka, dan disukai masyarakat. Sehingga
pasangan calon Presiden dan Wakil presiden yaitu Joko branding politik yang digunakannya berhasil dan mem-
Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga buat sosok Jokowi mudah dikenali dan disenangi
Salahuddin Uno. Kedua kandidat saling menjalankan masyarakat sebagai calon pemimpin di DKI Jakarta
kampanye politik dengan menampilkan branding guna 2012. Dari hasil temuan pada penelitian ini bahwa Po-
meraih elektabilitas tinggi dibanding lawannya. Ber- litical Branding tidak hanya berorientasi pada penampi-
dasarkan kutipan yang dilansir dari Tempo.co pada lan dan kepribadian saja, melainkan pentingnya mem-
edisi tanggal 17 Januari 2018telah dijelaskan bahwa bangun hubungan dengan masyarakat melalui pesan-
hasil elektabilitas kedua kandidat cenderung mandek pesan kunci politik.Hal itu seperti adanya pemberian
dan berbeda. harapan, dukungan publik dan laporan setiap agenda
aktivitas yang dilakukannya. Ditambah, penampilan
Melalui survei yang dilakukan Indonesia Develop-
yang melekat pada dirinya merefleksi ulang kese-
ment Monitoring (IDM) yang pada tanggal 24 Mei
luruhan pesan politik dari pemaknaan pakaian yang
2018, menunjukkan bahwa elektabilitas Prabowo sebe-
dikenakan (Sandra, 2013).
sar 50,1%, dan elektabilitas Jokowi mencapai 29,8%.
Pencapaian tersebut menempatkan Prabowo sementara Kemudian penelitian tentang Political Branding
dengan tingkat elektabilitas tertinggi dibandingkan pe- juga merujuk pada hasil kajian Asmaul Husna tentang
saingnya.Sedangkan pada survei yang dilakukan Charta “Analisis Political Branding Calon Kepala Daerah da-
Politika tanggal 22 Desember 2018 hingga tanggal 02 lam Kampanye Pilkada Aceh 2017”. Penelitian ini
Januari 2019. Hasilnya tercatat elektabilitas Jokowi- menggambarkan bagaimana pengaruh perbedaan latar
Ma'ruf 53,2 persen dan Prabowo-Sandi 34,1 persen. belakang sosial yang dimiliki oleh kontestan politik
sebagai mantan kombatan dan non-kombatan dalam
Sesuai dengan data survei elektabilitas kedua kan-
membentuk Political Branding pada kampanye Pilkada
didat diatas, hal ini menunjukkan bahwa Prabowo-
Aceh tahun 2017 silam. Proses branding yang timbul
Sandi sebagai kubu pesaing petahana dipandang
dari kedua faktor tersebut dipengaruhi oleh identitas
menarik ditelaah lebih lanjut terutama pada sisi pem-
kombatan dan non-kombatan yang dijadikan subjek
bentukan strategi Political Branding. Untuk itu, kajian
untuk diperjual belikan selama masa kampanye. Lebih
ini bertujuanmelihat bagaimana citra politik Prabowo-
spesifik, kontruksi Political Branding diciptakan
Sandi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 diben-
dengan menyebarluaskan segala hubungan atas infor-
tuk oleh relawan di akun media sosial Instagram.
masi-informasi dan terdokumentasi ke dalam berbagai
Kajian tentang Political Brandinginimenekankan pada
media kampanye resmi yang digunakan oleh para kan-
konteks strategi branding politik yang perlu dibentuk
didat calon politik (Husna, 2017).
untuk dapat memberikan pengaruh pada khalayak ten-
tang subjek politik. Dalam komunikasi politik, brand- Selain itu, penelitian tersebut menitikberatkan pada
ingpolitik diperlukan sebagai bentuk keefektifan komu- kedua kontestan yang memiliki latar belakang sosial
nikasi. yang berbeda sebagai calon kepala daerah provinsi
Aceh.Sehingga branding yang dihasilkan bertujuan
Konsep tentang Political Branding ini merujuk
untuk menguatkan kesan kontestan tersebut. Hasilnya,
pada kajian penelitian yang dilakukan oleh Lidya Joyce
bahwa label latar belakang sosial yang dimiliki oleh
Sandra tentang “Political Branding Jokowi Selama
kontestan sebagai mantan kombatan dan non-kombatan
Masa Kampanye Pemilu Gubernur DKI Jakarta 2012 di
ternyata mampu mempengaruhi perbedaan dalam nu-
Media Sosial Twitter”. Pada penelitian ini menyimpul-
ansa kajian Political Branding yang mereka munculkan
kan strategi branding politik Jokowi yang dibentuk di
sehingga dapat menarik simpati masyarakat pada masa
Twitter yaitu penampilan, personalitas, dan pesan-
kampanye Pilkada Aceh tahun itu.
pesan politis. Dari penjabaran ketiga konsep tersebut
dapat diambil kesimpulan bahwa sosok Jokowi yang Sholihul Abidin dalam penelitiannya tentang
Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 9, No. 1, Juni 2020, pp. 40-50 42

“Political Branding Ridwan Kamil Pada Masa Kampa- lanjutan penelitian kali ini.
nye Pilgub Jawa Barat 2018 Melalui Twitter”
KAJIAN PUSTAKA
menekankan perspektif yang berbeda tentang konsep
Political Branding ini, yaitu merujuk pada parameter Metodologi
aspek-aspek di dalam Political Branding itu sendiri. Adapun metode kajian yang digunakan adalah
Sebagai subjek politik, strategi Ridwan Kamil dalam
analisis isi kualitatif, dengan menggunakan pisau bedah
memenangkan Pilkada Jawa Barat tahun 2018, tidak
semiotika. Santoso (2013: 10) memberikan penjelasan
lepas dari penggunaan konsep Political Branding yang bahwa semiotika merupakan ilmu yang mempelajari
terdiri dari penampilan, personalitas, maupun pesan
tanda-tanda dan berperan penting dalam menggungkap-
kunci politik. Strategi kampanye yang berbeda dil-
kan makna-makna yang terdapat di dalam sebuah teks.
akukan bukan hanya menggunakan model face to face
Bagi semiotika, pesan merupakan kontruksi tanda-
communication atau komunikasi tatap muka. Melain-
tanda melalui interaksi antara pihak pengirim pesan
kan seleksi terhadap penggunaan media kampanye atau penstransmisi pesan kepada media sampai peneri-
yang dipilih. Hal itu, semakin didukung oleh keakti-
ma pesan sehingga adanya respon terhadap makna dari
fannya di media sosial seperti Twitter, Facebook dan
pesan tersebut. Dalam demikian, peneliti menggunakan
Instagram. Selain itu, terdapat aspek lain yang secara
Teori Semiotika Charles Sanders Pierce tentang Segiti-
tidak langsung ikut terlibat dalam membentuk citra
ga Makna (Triangle Meaning) sebagai unit analisis
politik dirinya yaitu seperti membangun hubungan baik yang terdiri dari tiga elemen utama yang dikemukakan
dengan konstituen, orisinalitas seorang pemimpin, nilai
oleh C.S. Pierce dalam Eka Saputra (2019), yaitu;
-nilai personal yang disalurkan serta tanggap terhadap
teknologi (Abidin, 2019). 1. Tanda (Sign), yaitu sesuatu yang berupa fisik
yang rujukannya di luar tanda itu sendiri seperti
Sebagaimana hasil dari penelitian ini menunjukkan
menghadirkan beberapa tanda guna membangun citra
strategi Political Branding yang dilakukan Ridwan
positif bagi kontestan politik.
Kamil menggambarkan bahwa dirinya sebagai sosok
kandidat yang terbuka, dekat dengan masyarakat, kred- 2. Objek (Object), yaitu perkara atau orang yang

ibel dan merakyat (egaliter).Sehingga hal itu yang menjadi pokok pembicaraan yang dirujuk menjadi

kemudian menciptakan suatu brand identity yang mele- tanda. Misalnya, menjadikan ikon-ikon yang tampil di

kat pada diri Ridwan Kamil sebagai seorang pemimpin. masyarakat menjadi kontruksi identitas terhadap
dirinya.
Penelitian terdahulu memiliki keterkaitan dengan
judul pada penelitian kali ini yaitu mempunyai kesa- 3. Interpretasi (Interpretant), yaitu sebuah konsep

maan dalam pengambilan tema tentang politik dimana pemikiran dari pengguna tanda sehingga memunculkan

masing-masing penelitian di atas bertema Pilkada dan makna tertentu. Hal ini merupakan pengaplikasian dari

Political Branding. Namun, penelitian ini tentang ikon-ikon yang sebelumnya untuk dibawa ke dalam

Pilpres dan citra politik yang dibentuk melalui konsep kehidupan sehari-harinya.

Political Branding dan dibedah seacara mendalam Tiga elemen tanda inilah yang menjadi unit ana-
menggunakan teori semiotika segitiga makna. Selain lisis atau alat bedah peneliti dalam menginterpresenta-
itu, objek dan metode penelitian yang digunakan sikan secara mendalam tentang memahami Political
peneliti berbeda. Maka, fokus Penelitian ini akan lebih Branding Prabowo-Sandi dalam media sosial Instagram
tertuju pada iklan politik sebagai citra Prabowo-Sandi yang diunggah akun @indonesiaadilmakmur, dengan
yang dimunculkan melalui media sosial Instagram se- mengaitkan sesuai konsep teoritis yang menggunakan
hingga memunculkan sebuah trust yang melekat data-data atau posting-an yang telah dikumpulkan
dibenak masyarakat. Peneliti juga mengadopsi teori sesuai dengan kebutuhan penelitian.
penelitian terdahulu pada penelitian ini karena mem-
iliki kedekatan sehingga dianggap relevan dengan ke-
Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 9, No. 1, Juni 2020, pp. 40-50 43

Kajian Konseptual hadap pembentukan citra kandidat politik


(Mitsikopoulou, 2008:7).
a. Political Branding
Beranjak dari dua pemikiran tersebut maka peneliti
Political Branding menurut Haroen seperti dikutip
merumuskan tiga indikator kunci yang relevan untuk
dari Fatmawati (2018: 62), menjelaskan bahwa brand-
digunakan sebagai landasan berpikir dalam memahami
ing merupakan suatu aktivitas yang dilakukan untuk
dan menginterpretasikan bagaimana Political Branding
membangun persepsi dan kepercayaan orang lain. Se-
Prabowo-Sandi yang dibangun di media sosial Insta-
hingga branding dibutuhkan oleh semua orang yang
gram.
mempunyai kepentingan dalam mendapatkan sesuatu
dari orang lain. Sedangkan menurut pemikiran Marsh- 1. Penampilan (appereance) dapat ditelaah dari
ment dalam (Sandra, 2013: 4), mengatakan bahwa segi pakaian, atribut kampanye, gestur tangan
branding merupakan satu bentuk baru dalam pemasa- (handsign), gaya rambut maupun simbol-simbol yang
ran politik. Kata branding berasal dari kata bahasa dipakai dalam kampanye.
Inggris, “brand” yang berarti merek. Namun, para
2. Personalitas (personalities) yaitu kepribadian
semua pakar sepakat dalam merumuskan brand bukan-
personal branding kandidat yang dapat dicermati dari
lah sekedar logo atau simbol dari sebuah produk,
aktivitas kampanye seperti dengan mengamati; Per-
melainkan representasi simbolis atas identitas dari se-
tama, gaya bicara yang terdiri dari tatanan bahasa, ting-
buah komoditi pemasaran atau dapat diasumsikan se-
kah laku maupun bahasa tubuh yang ditampilkan kandi-
bagai kontestan politik. Mitsikopolou (2008: 112) men-
dat. Kedua, hubungan yaitu kemampuan kandidat da-
guraikan bahwa citra dan personalitas pemimpin dapat
lam bersosialisasi atau dekat dengan masyarakat. Keti-
dibentuk oleh proses branding. Selain itu, branding
ga, kemampuan persuasi yaitu karir masa lalu serta
bahkan dapat membantu mengubah kandidat dalam
kemampuan intelektual kandidat dalam menyampaikan
memelihara reputasi dan mendapatkan dukungan.
pidato kampanye guna membentuk suatu kesan (image)
Berbeda dengan branding pada sebuah produk, yang melekat ke dalam benak masyarakat.
Political Branding tidaklah bertujuan untuk
menghasilkan keuntungan seperti laba. Akan tetapi,
lebih kepada menanamkan kesan yang kuat seperti apa
yang diinginkan oleh aktor politik. Misalnya, mem-
bangun ikatan secara emosional guna membentuk im-
age positif. Selain itu, produk dalam Political Branding
ini bukanlah berupa produk atau barang pada
umumnya, tetapi berupa gagasan-gagasan, kebijakan Sumber: Diolah dari Gelder (2003) dan Sonies
maupun janji politik yang di tawarkan (Husna, 2017: 59 (2011)
-60). Sehingga dapat disimpulkan bahwa Political
3. Pesan kunci politik (political key message ).
Branding merupakan suatu cara strategis dan menjadi
Pada indikator ini adalah berupa janji politik, gagasan
alternatif pilihan oleh consumer branding dalam mem-
politik, aspirasi, harapan, nilai maupun ideologi politik.
bangun citra politik mereka.
Berikut merupakan konsep Political Branding yang
Menurut Gelder (2003), menjabarkan bahwa varia- penulis rangkum untuk kemudian dikembangkan men-
bel pembentuk branding terdiri dari positioning, per- jadi penggambaran representasi branding yang dit-
sonality, dan brand identity. Sedangkan menurut Son- ampilkan Prabowo-Sandi.
nies (2011), pada dasarnya branding politisi dibentuk
dari pemahaman masyarakat secara tidak objektif. Tid- TEMUAN DAN DISKUSI
ak hanya berupa faktor personal kandidat tetapi juga Setelah mengumpulkan data penelitian yang di-
berupa dari penampilan seperti model rambut, pakaian, peroleh dari unggahan salah satu akun resmi relawan
yang secara tidak langsung akan memberi dampak ter- Prabowo-Sandi bernama @indonesiaadilmakmur yang
Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 9, No. 1, Juni 2020, pp. 40-50 44

menjadi subjek penelitian ini. Dengan membatasi wak- organik, menyeluruh, sederhana dan jujur. Sedangkan
tu periode selama enam bulan yaitu pada bulan Agustus peci hitam identik dengan simbol kepribadian religius
2018 sampai dengan Februari 2019 dengan pertim- dan nasionalis.
bangan tingkat intensitas masa kampanye politik ber-
Adapun branding pakaian yang ditampilkan
langsung. Di sepanjang periode tersebut terdapat 754
Prabowo merepresentasikan kembali gaya safari Soe-
posting-an. Dari jumlah posting-an tersebut kemudian
karno. Dari sejarah dan pemaknaan personal Prabowo
peneliti mempersempit dan menjadikan subjek
akan kemeja safari tersebut, apabila dikaitkan dengan
penelitian hanya 12 posting-an saja terdiri dari empat
konteks Indonesia mempunyai makna khusus di da-
foto, empat caption foto dan empat video. Hal itu
lamnya. Dengan menggunakan pakaian gaya safari itu,
mengacu pada kebutuhan dan tingkat relevansi data
Prabowo ingin menunjukkan identitas dirinya sebagai
terhadap objek kajian berlandaskan parameter konsep
sosok pejuang yang memperjuangkan keadilan rakyat
maupun teoritis.
dan bangsa Indonesia. Dahlil selaku Koordinator Ba-
Dengan demikian, peneliti menganalisis data dan Pemenangan Nasional menjelaskan (BPN) bahwa
menggunakan teori segitiga makna C.S. Pierce untuk penggunaan pakaian safari itu karena merupakan mel-
menemukan representasi dari konsep Political Brand- ambangkan simbol perjuangan yang digunakan oleh
ing yang terdiri dari indikator; Penampilan para pendiri bangsa terdahulu seperti Presiden dan
(Appereance), Personalitas (Personalities), dan Pesan Wakil Presiden Indonesia pertama yaitu Soekarno-
Kunci Politik (Political key message ) pada Prabowo Hatta (Erdianto, 2018).
dan Sandi seperti uraian penjelasan berikut.
Hal itu, semakin memperkuat penelitian yang dil-
Personal branding Prabowo-Sandi Pada Sisi Pen- akukan oleh Amalo (2015, 168-169), bahwa Prabowo
ampilan Subianto dicitrakan dengan sosok Soekarno atau
dikenal dengan sebutan Soekarnoisme. Pencitraan ter-
Merujuk istilah dari definisi Political Branding
sebut dibentuk mirip dengan Bung Karno mulai dari
tentang konsep penampilan yang diolah dari Gelder
penggunaan baju, peci hingga meminjam kharisma
(2003) dan Sonnies (2011), yaitu pada indikator ini
sosok Proklamator tersebut.Lebih spesifik, aksi meniru
dapat dilihat dari segi pakaiaan, atribut kampanye, ges-
sosok Soekarno itu bukam saja pada bentukan fisik,
tur tangan (hand sign), gaya rambut, maupun simbol-
tetapi juga simbolisme yang digunakan. Selain itu, da-
simbol yang digunakan oleh kandidat. Dubrin (2006)
lam Fitri (2015: 104), mengatakan Prabowo secara tid-
menjelaskan, dalam proses komunikasi politik, salah
ak langsung ingin menjelaskan bahwa dirinya sangat
satu poin utama yang diperlakukan agar dapat memen-
berwibawa menggunakan pakaian rapi. Di dalam
garuhi khalayak target politik adalah pada sisi penampi-
fotonya Prabowo juga terlihat selalu tersenyum seakan
lan personal (appearance). Penampilan dapat diartikan
mencitrakan sebagai calon pemimpin yang ramah.
sebagai bentuk citra diri yang terpancar dari seorang
individu. Akan tetapi, dibandingkan dengan kandidat
lainnya, penggunaan pakaian safari kemeja coklat ber-
Berdasarkan hasil analisis peneliti dengan
saku empat termasuk gaya pakaian yang jarang
menggunakan alat bedah semiotika segitiga makna
digunakan oleh politisi Indonesia. Kemudian gaya ram-
(triangle meaning), peneliti melihat bahwa Prabowo
butnya yang mengenakan peci hitam seperti banyak
sering menggunakan pakaian kemeja berwana cokelat
dilakukan politisi lainnya yakni menunjukkan dirinya
dengan saku berjumlah empat serta peci hitam yang
sebagai politisi yang religius dan nasionalis. Hal ini
menutupi rambutnya. Maka oleh sebab itu, gaya pada
termasuk dalam trikotomi objek (object) yang semakin
pakaian Prabowo tergolong ke dalam trikotomi tanda
memperkuat politik identitas Prabowo-Sandi sebagai
(sign) yaitu qualisign. Qualisign sendiri adalah sesuatu
pasangan calon hasil Ijtima’ Ulama.
yang dimiliki untuk menjadi dan berfungsi sebagai
tanda. Misalnya, warna cokelat pada kemeja tersebut Sedangkan gaya pakaian Sandiaga Uno juga ber-
dikaitkan dengan alam yang merepresentasikan sifat beda dari Prabowo sehingga memiliki branding dan
Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 9, No. 1, Juni 2020, pp. 40-50 45

citra tersendiri. Selama masa kampanye, Sandi terlihat Selain dari pakaian, bahasa tubuh (body language)
selalu mengenakan baju kaos yang berwarna biru. adalah salah satu aspek terpenting dari penampilan
Penggunaan gaya pakaian Sandi demikian merupakan personal. Citra yang disampaikan oleh diri harus men-
bagian dari fashion style. Yulia (2011) menjelaskan dukung dan meningkatkan apa yang dikomunikasikan
fashion merupakan sebagai ungkapan ekspresi diri dan secara verbal. Jika imej visual sangat berbeda dari pe-
komunikasi dari pemakainya dengan memberikan im- san yang diucapkan komunikator, maka khalayak lebih
plikasi bagi orang lain tentang bagaimana orang meyakini bentuk komunikasi non-verbal yang diberi-
mengkomunikasikan nilai-nilai, status, kepribadian, kan oleh komunikator. Menggunakan body language
identitas, dan perasaan kepada orang lain. Karena fash- dalam strategi pencitraan politik merupakan salah satu
ion pada dasarnya mampu mengekpresikan sesuatu cara untuk dapat meningkatkan penampilan diri.
yang tidak dapat terucap secara verbal, maka fashion
Dengan simbol salam dua jari yang digunakan
seringkali digunakan untuk menunjukkan identitas per-
adalah memakai ibu jari dan telunjuk sehingga mem-
sonal dari pemakainya. Hanya dengan mengenakan
bentuk huruf V tersebut mengadung arti peace (damai)
pakaian tertentu, orang lain akan dapat menilai
atau victory (kemenangan). Sedangkan Sandi menga-
kepribadian dan citra dirinya.
takan jari telunjuk mempunyai arti Tauhid dan jempol
Adapun penggunaan baju atau kaos Sandi yang bermakna Universal (Catra Mulia, 2019).
berwarna biru ini termasuk bagian dari trikotomi tanda
Identiknya penggunaaan simbol tangan (hand ges-
qualisign yang jauh dari pakaian kelompok elit dimana
ture) ini digunakan ketika audiens sedang menyaksikan
semua lapisan masyarakat bisa menggunakan pakaian
kampanye politik mereka. Kemudian pada saat
secara kasual di kehidupan sehari-hari mereka. Pemili-
meminta dukungan sehingga simbol jari ini menunjuk-
han warna biru ini juga seakan memunculkan maksud
kan dukungan masyarakat terhadap Prabowo-Sandi
tertentu. Berdasarkan semiotika warna, biru bersifat
sebagai kandidat politik yang diidolakan. Selain itu,
universal dan dapat diinterpretasikan dengan sesuatu
simbol tangan tersebut juga termasuk kategori dari ob-
yang saling berhubungan. Dimana salah satunya di-
jek yang berarti suatu tanda yang memiliki hubungan
maknai sebagai warna langit dan laut yang memiiki arti
dengan penanda.
ketenangan. Dengan mengenakan pakaian tersebut,
Sandi mengharapkan perpolitikan di Indonesia mempu- Jika dikaitkan dengan konsep pembawaan diri da-
nyai esensi tenang, sejuk dan damai. Selain itu bagi lam kajian dramaturgi politik yang dijelaskan oleh Erv-
Sandi, warna biru juga melambangkan kaum pekerja. ing Goofman, konsep tentang penampilan ini dibutuh-
Sehingga dengan mengenakan pakaian baju kaos kan oleh seorang komunikator untuk dapat
berwarna biru tersebut, Sandi ingin menunjukkan memproyeksikan gambaran tertentu tentang diri komu-
komitmennya untuk berpihak kepada kaum pekerja dan nikator tersebut. Dalam konteks ini, Prabowo-Sandi
membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya melalui penampilan yang ditunjukkan di akun Insta-
(Syam, 2019). gram @indonesiaadilmakmur memproyeksikan
pencitraan, sebagai definisi menyeluruh tentang situasi
Demikian halnya dengan model rambut Sandiaga
tersebut yang muncul. Maka, performa menjadi suatu
Uno yang terkadang terbuka dan tertutup menggunakan
hal yang tidak dapat dipandang mudah untuk menjelas-
peci hitam tidak seperti yang Prabowo lakukan. Akan
kan sosok Prabowo-Sandi sebagai seorang komunikator
tetapi, Sandi dapat menyesuaikankondisi dan tempat
politik (Littlejohn & Foss, 2009: 130).
dimana harus dan tidak harus mengenakan peci ketika
sedang melakukan kampanye politik.Jika dilihat,
penggunaan peci di Indonesia adalah hal wajar bagi
politisi maupun pejabat. Akan tetapi, apabila memakai
peci akan dilabelkan sebagai sosok pribadi yang
religius. Gambar 4.1 Posting-an Penampilan Prabowo dan Sandi
Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 9, No. 1, Juni 2020, pp. 40-50 46

Personal branding Prabowo-Sandi Pada Sisi Per- aktor politik (Mulyana, 2005: 115).
sonalitas
Dari sisi atraksi (source attractiveness), dapat
Pada kategori personalitas ini dapat diartikan se- dilihat pada sisi daya tarik fisik, kesamaan dan kemam-
bagai suatu kepribadian kandidat. Di dalam kategori ini puan yang dimiliki Prabowo dan Sandi dalam mem-
merupakan hubungan atau pidato percakapan Prabowo- bangun ketertarikan khalayak. Selain pada penampilan
Sandi dengan publik yang berkaitan dan tidak berkaitan yang gagah, Prabowo Subianto memiliki gaya bicara
dengan obrolan politik. Merujuk dari konsep Political yang tegas, menggebu-gebu dan menggunakan intonasi
Branding mengenai personalitas yang terdiri dari gaya tinggi di setiap kampanye politiknya. Hal itu merupa-
bicara, tatanan bahasa, tingkah laku maupun bahasa kan label yang selama ini selalu melekat pada diri
tubuh yang digunakan kandidat. Kemudian bagaimana Prabowo. Gentri et al. (2015: 166), mengatakan
hubungan kandidat dengan masyarakat dan kemampu- Prabowo kerap dicitrakan sebagai pribadi yang tegas
an persuasif serta intelektual kandidat dalam pidato dan akan menjalankan ekonomi kerakyatan guna
kampanye politik mereka (Mitsikopoulou, 2008). mengembalikan posisi kemajuan ekonomi Indonesia
sebagai “Macan Asia”. Mengingat latar belakangnya
Ketika berkomunikasi yang berpengaruh bukan
sebagai mantan prajurit dan Jendral di dunia militer,
saja apa yang komunikator katakan, tapi juga keadaan
semakin memperkuat kepribadian maupun gaya
dari komunikator itu sendiri. Dalam Rakhmat (2011:
bicaranya yang tegas dan keras (Lihat Gambar 4.2).
251-253) Aristoteles menjelaskan bahwa seorang
Dengan demikian, orisinalitas itu kemudian mem-
komunikator harus memiliki karakter yang disebut se-
bangun personalitas Prabowo sebagai pribadi yang
bagai Ethous. Dimensi-dimensi Ethous ini menjelaskan
keras dan tegas namun juga mempunyai sisi humoris.
pada tiga unsur, yaitu credibility (kepercayaan), source
Sehingga nilai tersebut dapat dimaknai sebagai pem-
attractiveness (atraksi komunikator), dan source power
impin yang keras dalam memperjuangkan aspirasi
(kekuasaan). Ketiga dimensi Ethous ini akan mem-
masyarakat Indonesia.
berikan pengaruh sosial terhadap komunikan, seperti
yang dijelaskan oleh Herbert C. Kelman (1975) yaitu Personalitas yang berbeda juga ditunjukkan oleh
internalisasi, identifikasi, dan ketundukan. Sandiaga Uno. Dari hasil interpretasi pemaknaaan
tanda dari pisau bedah segitiga makna, peneliti
Hovland dan Weiss menyebut Ethous ini kredibeli-
menemukan ketika Sandi berbicara di depan audiens
tas (credibelity) yang terdiri dari dua unsur yaitu exper-
menunjukkan pribadi yang santun, tenang dan dikenal
tise (keahlian) dan trustworthiness (dapat dipercaya).
sebagai sosok milenial yang pintar. Selain itu, tutur
Baik Prabowo dan Sandi, membentuk kredibelitas ada-
bahasa yang digunakan adalah terstruktur atau disebut
lah suatu yang penting dalam pembentukan citra poli-
dengan istilah high contex sehingga memiliki retorika
tik. Kredibelitas menjadi bagian dari persuasi khalayak,
pemikiran yang menarik. Sebagai seorang komu-
yang tercapai karena karakteristik personal komu-
nikator, Sandi mempunyai kemampuan intelektual
nikator sehingga ketika komunikator menyampaikan
yang baik serta didukung penyampaiannya yang sopan
pesannya maka akan dianggap kredibel. Pengaruh dari
mendukung pesan tersebut diterima oleh audiens. Da-
ketercapaiaan kredibelitas Prabowo dan Sandi ini ada-
lam kajian komunikasi politik, salah satu indikator da-
lah terbentuknya internalisasi pada persepsi khalayak
lam menilai kredibilitas seorang komunikator politik
atas citra diri Prabowo dan Sandi.
adalah mempunyai kemampuan menyangkut penge-
Hubungan kandidat dengan masyarakat merupakan tahuan, kepercayaan dan kejujuran (Fitriayasa, 2004:
bentuk komunikasi persuasif yang berarti seni dalam 2).
mempengaruhi audiens. K. Andeerson mendefinisikan
Hal ini sejalan dengan dimensi Ethous berikutnya
sebagai perilaku komunikasi dengan tujuan untuk dapat
yaitu kekuasaan (source power), baik Prabowo dan
mengubah keyakinan, sikap maupun perilaku individu
Sandiaga Uno memiliki kekuasaan keahlian (expert
maupun kelompok melalui penyampaian pesan. Maka,
power) yang berasal dari pengetahuan dan pengalaman
komunikasi persuasif bisa dilihat dari cara gaya bicara
Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 9, No. 1, Juni 2020, pp. 40-50 47

yang dimiliki masing-masing sebagai seorang pem- tik, aspirasi, harapan, nilai dan ideologi politik kandi-
impin partai, mantan jenderal, dan pengusaha. dat. Dalam hal ini, syarat yang perlu diperhatikan da-
Kekuasaan adalah kemampuan menimbulkan ketun- lam menyusun pesan politik harus bersifat persuasif
dukan, hal ini dibutuhkan bagi komunikator agar dapat atau membujuk yang diantaranya, menentukan tema
memberikan ketundukan pada khalayaknya dan citra dan materi yang sesuai dengan kondisi dan situasi yang
diri yang ingin dibentuk tersampaikan. sedang terjadi di masyarakat. Kemudian syarat utaman-
ya mampu membangkitkan semangat dan perhatian
Oleh karena itu, Sandiaga Uno sering diundang
terhadap pesan-pesan yang disampaikan (Arifin, 2006:
menjadi motivator di acara-acara seminar tentang jiwa
72).
kewirausahaan. Pemilihan kata demi kata olehnya
mengungkapkan penalaran yang logis atau masuk akal Dari beberapa posting-an yang diunggah di Insta-
sehingga mampu menata pesan, ide, gagasan dengan gram tersebut, yang menjadi pesan kunci politik
baik. Kelebihan ini akan sangat berguna ketika Prabowo sesuai analisis menggunakan semiotika segiti-
menyampaikan ide atau gagasan baru untuk ga makna meyimpulkan bahwa aspek pesan politik
memajukan industri kreatif bidang perekonomian menunjukkan bahwa Prabowo memiliki perasaan bang-
masyarakat. Mengingat latar belakang Sandiaga Uno ga membela rakyat Indonesia. Ideologi tersebut tak
yang merupakan salah satu pengusaha sukses yang ada lepas dari latar belakangnya sebagai seorang patriot
di Indonesia. atau pejuang di masa jabatannya dalam dunia militer.
Selain itu, gagasan politik Prabowo Subianto ingin
Dalam istilah ilmu komunikasi menurut Ardial
menunjukkan bentuk kepeduliannya terhadap rakyat
(2010: 73), ketika komunikasi politik sedang berlang-
dan negara Indonesia
sung, justru yang berpengaruh bukan hanya pesan poli-
tik yang disampaikan, melainkan siapa tokoh politik Menurut Haroen (2014: 13) menyebutkan bahwa
yang menyampaikan pesan politik itu. Dengan kata identitas pribadi mengenai kualitas dan nilai yang di-
lain, personalitas tersebut merujuk pada diferensiasi miliki seseorang dapat menciptakan respon emosional
Prabowo-Sandi yang membentuk branding sebagai orang lain. Identitas tersebut meliputi kemampuan,
sosok yang berbeda dengan politisi pada umumnya. keunggulan dan reputasi yang memperlihatkan
Tetapi, di balik kepribadian yang bagus itu juga ter- keunggulan dalam bidang tertentu. Sehingga janji yang
dapat personalitas Prabowo-Sandi yang tidak efisien menjadi nilai jual utama Prabowo adalah sikap opti-
seperti pada gerakan ataupun bahasa tubuh yang di- mistisnya sebagai pribadi yang akan menjamin bahwa
peragakannya. Indonesia mampu mandiri dan tidak terlalu banyak
bergantung pada negara luar.

Sedangkan yang menjadi aspek pesan kunci politik


Sandiaga Uno adalah janjinya untuk berjuang mense-
jahterakan kaum ibu-ibu dan gagasan politiknya
mengkritisi masalah aset negara yang dinilai salah arah.
Berdasarkan hasil analisis semiotika segitiga makna
peneliti menemukan bahwa Sandi mempunyai kedeka-
tan yang amat besar diantara ibu-ibu dan kaum mileni-
Gambar 4.2 Tangkapan Layar Video Prabowo dan Sandi
saat Berbicara al. Itu terlihat karena Sandi mempunyai paras tampan
dan menarik. Sehingga nilai utama yang ditawarkan
Personal branding Prabowo-Sandi Pada Sisi Pesan
Sandi pada masyarakat adalah menjamin ekonomi
Kunci Politik
rakyat dan negara stabil bahkan lebih merakyat.
Berdasarkan rujukan dari konsep Political Brand- Dengan demikian, arah segmentasi dan penancapan
ing, pada kategori ini terbagi kedalam lima konsep in- positioning pasangan Prabowo dan Sandi dianggap
dikator diantaranya berupa janji politik, gagasan poli- konsisten menggarap ekonomi kerakyatan bagi ka-
Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 9, No. 1, Juni 2020, pp. 40-50 48

langan masyarakat menengah kebawah. Melalui isu ini branding tersendiri, maka interpretasi makna branding
maka munculnya jargon-jargon seperti yang bertema yang dimiliki Sandi juga mempunyai kemasan baru
ekonomi kerakyatan disetiap aktivitas kampanye poli- yang tidak berdasarkan perilaku meniru. Adapun per-
tiknya. sonal branding Sandi diantaranya yaitu:

Dalam psikologi pesan, seperti yang dikemukakan 1) Memposisikan sebagai kaum milenial
oleh Alan H. Monroe, terdapat lima langkah dalam
2) Mempunyai kepribadian yang religius
menyusun pesan: attetion, need, satisfaction, visualiza-
tion, dan action (Rakhmat, 2011: 292-293). Dalam 3) Disukai oleh ibu-ibu
konteks penelitian ini, pesan politik yang ditampilkan 4) Berfisik sehat dan juga pintar.
oleh tim pemenangan Prabowo-Sandi pada akun Insta-
Oleh karena itu, pentingnya membangun per-
gram @indonesiaadilmakmur berupaya untuk mem-
sonal branding guna masyarakat mengetahui bahwa
bangun perhatian masyarakat Indonesia dengan
kandidat itu ada dan mempunyai daya tarik yang berke-
mengambil tema-tema tentang ekonomi kerakyatan dan
san positif sehingga layak dipilih. Berdasarkan kajian
kesejahteraan yang dianggap sesuai dengan kebutuhan
teoritis, personal branding adalah tentang cara men-
nyata dari masyarakat Indonesia. Agar muncul rasa
gendalikan orang lain sebelum orang-orang tersebut
kepuasaan khalayak, pesan-pesan tersebut disampaikan
melihat dan berhubungan langsung dengan Anda
dengan menggambarkan hal-hal yang bisa dilakukan
(Montoya & Vandehey, 2008). Selain itu, personal
serta memberikan visualisasi visi dan misi di benak
branding merupakan identitas pribadi mengenai kuali-
khalayak sehingga dapat meyakinkan khalayak untuk
tas dan nilai yang dimiliki sehingga dapat menciptakan
memilih bertindak.
respon terhadap orang lain (Haroen, 2014: 13).
Citra Politik Prabowo-Sandi
Jadi, personal branding merupakan suatu proses
Pada dasarnya, pembentukan personal branding membentuk persepsi masyarakat terhadap aspek-aspek
yang kuat merupakan landasan awal bagi lahirnya se- yang dimiliki seseorang, seperti kepribadian, kemam-
buah Political Branding. Berdasarkan analisis data puan dan nilai yang kemudian stimulus-stimulus terse-
penelitian branding Prabowo melalui sumber data In- but menimbulkan persepsi positif dari masyarakat
stagram, secara tidak langsung mempunyai peranan (Susanto, 2009). Beranjak dari pemahaman tersebut,
penting dalam penyampaian pesan selama masa kampa- maka hasil interpretasi personal branding Prabowo dan
nye politik. Adapun terciptanya personal branding ter- Sandiaga Uno jika digabungkan menjadi suatu Political
sebut merujuk pada diferensiasi sosok Prabowo yang Branding.
berbeda dengan politisi lainnya. Hal itu dapat dilihat
KESIMPULAN
dari interpretasi dari konsep tanda teori segitiga makna
(triangle meaning theory) yang diantaranya: Dari pembahasan yang telah dijabarkan, maka

1) Beridentitas sebagai kaum elit dapat ditarik kesimpulan bahwa pembentukan Political
Branding Prabowo-Sandi dibentuk melalui tiga jenis
2) Berjiwa nasionalis
pendekatan konsep seperti penampilan (appereance),
3) Berperilaku patriotisme personalitas (personalities) dan pesan kunci politik
(political key message ). Bahkan, lebih spesifik yaitu
4) Optimistis
adanya pembangunan hubungan dengan audiens. Se-
5) Religius bagai sosok yang berkepribadian berbeda dengan
6) Berwatak tegas dan keras politisi lain, pada umumnya seperti memiliki sikap
orisinalitas sebagai calon pemimpin dan mempunyai
7) Sesekali berprilaku humor
ideologi dan intelektual yang menarik.
Sedangkan personal branding Sandiaga Uno yang
Sehingga dari penjabaran diatas, Political Brand-
dibentuk di Instagram juga mempunyai ciri khas dan
Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 9, No. 1, Juni 2020, pp. 40-50 49

ing Prabowo tergambar sebagai sosok pribadi yang Page.


tegas, keras, pejuang, optimis dan humoris. Sedangkan
.(2007). Human Relations, Interpersonal Job-Oriented
Sandi memiliki pribadi yang religius, sopan, tenang,
Skills. 9 Edition, New Jersey: Pearson Prentice Hall.
berintegritas, pintar, dan dekat dengan masyarakat.
Secara keseluruhan Political Branding Prabowo Krippendorff, K. (2004). Content analysis: an intro-
-Sandi adalah lebih banyak ditampilkan sisi baiknya. duction to its methodology. Thousand Oaks, Califor-
Walaupun juga terdapat beberapa branding yang tidak nia: SAGE Publications.
baik seperti pada gerakan-gerakan maupun komunikasi Littlejohn, S.W., Foss K.A. (2009). Teori Komunikasi:
non-verbal yang mengandung pemaknaan yang bersifat Theories of Human Communication. Jakarta: Salemba
negatif. Pada sisi lain, pasangan kandidat ini menampil- Humanika.
kan citra yang kuat guna menancapkan positioning
Montoya, Peter, & Vandehey, Tim. (2008). The Brand
dibenak hati masyarakat.
Called You: Make Your Business Stand Out in a
Oleh karena itu, branding Prabowo-Sandi tersebut Crowded marketplace (paperback). United States
mengarah sebagai suatu ciri khas ataupun karakter yang of America: McGraw-Hill.
belum ada karena mempunyai diferensiasi unik dan
Rakhmat, Jalaluddin. (2011). Psikologi Komunikasi.
menarik daripada ciri politisi Indonesia yang sudah ada
Bandung: Remaja Rosdakarya
sebelumnya. Hal itu dapat dilihat dari penampilan,
kepribadian maupun pesan-pesan politik yang berbeda Sobur, Alex. (2001). Analisis Teks Media: Suatu
sehingga mempunyai identitas sendiri untuk mudah Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik,
dikenali oleh masyarakat. dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosda Kar-
ya.
Sebagai rekomendasi untuk penelitian selanjutnya,
kajian pada sisi khalayak sebagai komunikan diper- Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif,
lukan untuk melihat pada konteks penerimaan yang Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
terbentuk pada khalayak sebagai objek dari bentukan Suharsimi, Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian: Sua-
citra politik komunikator. Kajian teks hanya menggam- tu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi. Jakarta: PT Rine-
barkan bentukan citra secara konseptual dari sisi subjek ka Cipta
citra, sedangkan khalayak dapat memberikan gambaran
Sumbo, Tinarbuko. (2009). Iklan Politik dalam Reali-
objektif tentang keefektifan dari strategi branding yang
tas Media. Yogyakarta: Jalasutra.
dilakukan oleh komunikator dalam sudut pandang
khalayak. Tercapai atau tidaknya strategi pencitraan Vera, Nawiroh. (2015). Semiotika dalam Riset Komu-
politik seorang komunikator dapat diukur dari seberapa nikasi. Bogor: Ghalia Indonesia.
relevannya kesamaan makna pada citra yang terbentuk
Abidin, Sholihul. (2019). Political Branding Ridwan
dalam persepsi khalayak.
Kamil Pada Masa KampanyePilgub Jawa Barat 2018
DAFTAR PUSTAKA Melalui Twitter. Jurnal Commed: Komunikasi dan
Media.Vol.4(1). 33-48.
Arifin, Anwar. (2006). Ilmu Komunikasi: Sebuah
Pengantar Ringkas. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Amalo, G.F.P. (2015). Prabowo Subianto dan Soekar-
noeisme. Jurnal Interaksi.Vol. 4 (2). 165-174.
Mulyana, Dedi. (2005). Ilmu Komunikasi Suatu
Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya Downer, L. (2013). Political Branding in Australia: a
Conceptual Model. 63rdPolitical Studies Association
Dubrin Andrew J., (2005). Leadership (Terjemahan),
Annual International Conference. Cardiff: Political
Edisi Kedua, Prenada Media, Jakarta.
Studies Association.
Gelder, S.V. (2003).Global Brand Strategy: Unlocking
Fitri, Ainal. (2015). Dramaturgi: Pencitraan Prabowo
Brand Potential Across Countries. London: Kogan
Subianto di Media Sosial Twitter Menjelang Pemili-
Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 9, No. 1, Juni 2020, pp. 40-50 50

han Presiden 2014. Jurnal Interaksi.Vol.4(1). 101-108.

Fitriyasa. Efektivitas Komunikasi Politik Erma Ranik


(anggota DPD Asal Kalimantan Barat)
Dengan Masyarakat Perbatasan Desa Sebunga Keca-
matan SajuganBesar. Jurnal Politika.Vol.5(2).

Anda mungkin juga menyukai