Anda di halaman 1dari 3

TUGAS INDIVIDU

Mata Kuliah : Filsafat Ilmu Administrasi


Nama : Ni Made Parwati,SKM
Nim : 2313101006

“Pengelolaan Sumber Daya Manusia di Biddokkes Polda Jawa Timur dalam


mewujudkan Pengelolaan SDM yang Efektif dan Efisien”

Pendahuluan

Pada Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2018


Tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Pada Tingkat Kepolisian Daerah,
disebutkan Biddokkes bertugas menyelenggarakan pembinaan kedokteran dan
kesehatan Polri yang meliputi kedokteran kepolisian, kesehatan kepolisian, rumah sakit
dan poliklinik. Dalam menjalankan tugasnya, diperlukan pengelolaan SDM yang baik,
agar pergerakan SDM Biddokkes Polda Jawa Timur dalam mendukung tugas-tugas
operasional Polda Jawa Timur terlaksana dengan baik.

Fenomena :
Kondisi SDM Biddokkes Polda Jawa Timur saat ini masih banyak membutuhkan SDM.
Dalam daftar susunan pegawai (DSP) disebutkan jumlah personel Biddokkes Polda
Jawa Timur adalah 60 orang, sementara saat ini riil 46 orang. Secara kwantitas jumlah
personel hampir terpenuhi dibandingkan dengan jumlah idealnya, tetapi secara kwalitas
belum terpenuhi.

Hipotesa :
Sumber Daya Manusia yang ada di Biddokkes Polda Jawa Timur saat ini tidak semua
berasal dari tenaga medis dan paramedis. Mereka rata-rata berasal dari pendidikan
umum SMA. Mereka ini dibebankan tugas sebagai tenaga administrasi.
Melihat beban tugas Biddokkes dalam memberikan pelayanan ke anggota
Polisi,keluarga Polisi dan juga masyarakat sangatlah banyak sehingga memerlukan
SDM yang unggul dan sesuai disiplin ilmu.

Tujuan :
Dinamika tersebut menunjukkan adanya kebutuhan pengelolaan SDM Biddokkes Polda
Jawa Timur. Pengelolaan tersebut bertujuan untuk mencetak pengelola SDM yang
memiliki kompetensi dan skill yang baik dan merata pada Biddokkes Polda Jawa Timur.
Selain itu, pengelola SDM juga diharapkan dapat meningkatkan perannya untuk
membantu pencapaian tujuan berorganisasi.

Untuk mendukung hal tersebut, sampai saat ini belum ada kerangka kerja komprehensif
yang mengintegrasikan peran dan kontribusi berbagai pihak dalam pengelolaan SDM
Biddokkes Polda Jawa Timur. Proses tersebut masih belum terdigitalisasi sehingga
berpotensi menimbulkan ketidakmerataan serta tumpang tindih antar satu subbidang
dengan subbidang yang lainnya. Mekanisme menyeluruh sebagai satu kesatuan yang
mengintegrasikan berbagai proses pengelolaan SDM Biddokkes Polda Jatim juga
belum tersedia. Kondisi seperti ini akan berpotensi secara sistemik terjadinya tumpang
tindih tugas personel dengan kompetensi yang dibutuhkan. Disamping itu, SDM yang
ada menjadi tidak optimal serta tidak mendukung pengelolaan SDM yang efektif dan
efisien.

Untuk mengatasi hal tersebut, perlu dibangun kerangka kerja pengelolaan SDM
Biddokkes Polda Jawa Timur yang terpadu. Kerangka tersebut mengintegrasikan peran
para pemangku kepentingan dalam penyediaan dan pengembangan SDM Biddokkes
Polda Jawa Timur dalam satu sistem yang menggunakan teknologi informasi. Sistem
tersebut akan memudahkan para pemangku kepentingan untuk mengajukan SDM
Biddokkes Polda Jawa Timur berdasarkan skill dan kompetensi spesifik yang
dibutuhkan oleh masing-masing pengguna. Selain itu, dengan adanya sistem tersebut
akan meningkatkan kesesuaian latar belakang pendidikan dan kompetensi yang dimiliki
SDM Biddokkes Jawa Timur dengan jenjang karirnya. Dalam jangka panjang,
pengelolaan SDM Biddokkes akan menjadi lebih efektif dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai