Anda di halaman 1dari 32

RANCANG BANGUN SISTEM REKOMENDASI PENYEDIA JASA

PERBAIKAN PERANGKAT ELEKTRONIK RUMAH TANGGA

DENGAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) UNTUK

KONSUMEN STARTUP SERVISIN

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Program Studi

S1 Sistem Informasi

Oleh :

MUHAMMAD ILYAS ZAINUL AR RAFII

18.41010.0053

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

UNIVERSITAS DINAMIKA

2022
2

RANCANG BANGUN SISTEM REKOMENDASI PENYEDIA JASA

PERBAIKAN PERANGKAT ELEKTRONIK RUMAH TANGGA

DENGAN METODE WEIGHTED PRODUCT (WP) UNTUK KONSUMEN

STARTUP SERVISIN

PROPOSAL

Diajukan sebagai syarat untuk mengerjakan Tugas Akhir

Oleh :

Nama : Muhammad Ilyas Zainul Ar Rafii

NIM : 18.41010.0053

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Sistem Informasi

Surabaya, 13 Juni 2022

Disetujui:

Pembimbing
I. Julianto Lemantara. S.Kom., M.Eng.
NIDN 0722108601

II. Erwin Sutomo, S.Kom., M.Eng.


NIDN 0722057501

Penguji

III. Vivine Nurcahyawati, M.Kom.


NIDN 0723018101

Mengetahui:

Kaprodi S1 Sistem Informasi

Dr. Anjik Sukmaaji, S.Kom., M.Eng.


NIDN 0731057301

2
3

A. Judul

Rancang Bangun Sistem Rekomendasi Penyedia Jasa Perbaikan

Perangkat Elektronik Rumah Tangga dengan Metode Weighted Product (WP)

untuk Konsumen Startup Servisin.

B. Latar Belakang

Indonesia saat ini tengah popular pada pertumbuhan industri digital yang

ditandai dari menggeliatnya industri startup. Masyarakat Indonesia tentunya tidak

asing dengan istilah kata Startup, Startup merupakan perusahaan yang dirancang

untuk memecahkan masalah di mana solusinya tidak terbatas (Wijayanti, 2021),

saat ini Indonesia juga menempati pada urutan ke lima dengan jumlah 2.327

startup pada bulan Februari 2022 berdasarkan Startup Rangking.com maka dari

itu startup saat ini dengan perkembangan yang tinggi di Indonesia membuktikan

bahwa bisnis ini sedang populer pada saat ini.

Servisin merupakan startup baru dengan proses bisnis yaitu menjadi

perantara antara konsumen dengan penyedia jasa/teknisi perabotan elektronik

dalam melayani servis perabotan elektronik rumah tangga. Visi dari startup

Servisin menjadi startup penyalur jasa home service terbaik bagi pelanggan, serta

turut mensejahterakan mitra penyedia jasa di Indonesia. Servisin mengutamakan

segmentasi pelanggan ibu rumah tangga, pekerja, dan pelajar dengan melihat

beberapa aspek yakni geografis, behavioral, dan psikografis. Secara geografi,

kebanyakan pekerja, pelajar, dan orang yang sudah berumah tangga berada di

daerah perkotaan dengan tingkat kesibukan yang tinggi. Secara behavioral

terbiasa menggunakan teknologi internet, malas melakukan sesuatu sendiri dan

mengandalkan jasa atau bantuan orang lain untuk melakukan suatu pekerjaan.
4

Secara psikografis tergolong gaya hidup yang konsumtif, serta ingin serba instan,

tidak mengeluarkan tenaga, serta mengandalkan uang dalam kesehariannya.

Dalam menjalankan proses bisnis nya, ketika konsumen memesan

layanan pihak Servisin akan memilihkan teknisi untuk konsumen, sehingga

terdapat kendala yang berakibat konsumen tidak dapat memilih penyedia jasa

sesuai kriteria yang diinginkan, serta mengakibatkan penyedia jasa yang melayani

tidak sesuai dengan keinginan konsumen dan akan berdampak pada kepuasan

konsumen. Maka dari itu peneliti melakukan riset menggunakan survey online

bertujuan untuk menghasilkan kriteria yang akan digunakan dalam perhitungan

metode Weighted Product sehingga dapat menghasilkan rekomendasi penyedia

jasa terbaik untuk konsumen. Dalam penelitian ini dilakukan survey online

terhadap konsumen dan mendapatkan 40 responden yang menjawab. Berdasarkan

hasil dari survey online 90% punya keinginan untuk menggunakan layanan

aplikasi servis perabot elektronik. 87,5% responden menjawab harga sangat

mempengaruhi saat melakukan servis perabot elektronik. 85% responden

menjawab bahwa jarak sangat mempengaruhi keinginan untuk melakukan servis

perabot elektronik. 90% responden telah menjawab rating merupakan hal penting

untuk melakukan servis perabot elektronik pada penyedia jasa tersebut, dan 87,5%

responden menjawab pengalaman mempengaruhi saat melakukan servis perabot

elektronik. Dengan hasil survey online yang dapat dilihat pada Lampiran 1.

Peneliti dapat menyimpulkan bahwa rekomendasi penyedia jasa terkait harga,

jarak, rating, dan lama pengalaman kerja sangatlah penting karena penyedia jasa

merupakan peran utama yang dilihat oleh Servisin dalam menunjang kegiatan

aktivitas yang ada.


5

Untuk mendukung startup Servisin agar lebih berkembang tentunya

harus memperhatikan beberapa aspek, salah satunya meningkatkan layanan untuk

merekomendasikan kepada para konsumen yang dimana konsumen akan

mendapatkan layanan diinginkan lebih baik. Maka dari itu rekomendasi penyedia

jasa sangat dibutuhkan dalam menentukan kriteria seperti harga, jarak, rating, dan

pengalaman. Dengan memilih penyedia jasa yang sesuai maka dapat memberikan

dampak yang baik pada performa transaksi akan menguntungkan perusahaan

(eprocurement indonesia, 2022).

Berdasarkan hasil survey online yang dilakukan oleh peneliti

memberikan solusi pada startup Servisin dengan membuat sistem rekomendasi

penyedia jasa untuk konsumen. Metode yang digunakan dalam mengambil

keputusan menggunakan metode Weighted Product (WP). Metode WP adalah

metode untuk mengevaluasi beberapa alternatif terhadap sekumpulan atribut atau

kriteria, dimana setiap atribut saling tidak bergantung satu dengan yang lainnya.

(Ambo, Mujiastuti, & Susilowati, 2019). Dengan menerapkan metode WP

dikarenakan kemampuannya dapat melakukan pengambilan keputusan

menggunakan cara perkalian untuk menghubungkan rating atribut, dimana rating

setiap atribut harus dipangkat terlebih dahulu dengan bobot atribut yang

bersangkutan. Kriteria yang digunakan oleh penulis untuk menentukan bobot dari

perangkingan adalah harga, jarak, rating dan lama pengalaman kerja. Maka dari

itu Servisin membutuhkan sistem berbasis website yang dapat membantu

merekemondasikan penyedia jasa elektronik rumah tangga kepada konsumen

dengan layanan yang diinginkan, sehingga dapat memberikan rekomendasi

penyedia jasa lebih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi konsumen Servisin.
6

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah bagaimana merekomendasikan penyedia jasa untuk

konsumen pada Servisin dengan menggunakan metode Weighted Product (WP).

D. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan, maka penelitian ini

berfokus pada permasalahan yang akan di bahas sebagai berikut:

1. Penyedia jasa yang dimaksud pada penelitian ini yaitu teknisi prabot elektronik

rumah tangga.

2. Pada penerapan model prototype melakukan evaluasi design sebanyak 3 kali

dengan pengujian sistem menggunakan Black Box Testing.

3. Terdapat 4 kriteria harga, jarak, rating, dan lama pengalaman kerja.

4. Untuk mendapatkan lokasi konsumen peneliti membutuhkan bantuan library

yaitu Leaflet pada library leaflet dapat membantu peneliti guna mendapatkan

jarak lokasi konsumen dengan penyedia jasa.

E. Tujuan

Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka

tujuan dari penelitian ini yaitu menghasilkan sebuah aplikasi yang menerapkan

metode Weighted Product (WP) dalam memberikan rekomendasi penyedia jasa

sehingga lebih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi konsumen Servisin.


7

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penyusunan penelitian ini diharapkan dapat

membantu konsumen ketika melakukan pemesanan layanan dengan memberikan

rekomendasi penyedia jasa yang diinginkan.

G. Landasan Teori

G.1 Penelitian Terdahulu

Setelah melihat dan mempelajari penelitian terdahulu, maka didapatkan

hasil dari perbedaan antara penelitian yang dilakukan penulis dengan penelitian

terdahulu, dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1 Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian


Penelitian Terdahulu 1
(Chandra, Putra, Lestari, Sistem PemilihanPenelitian ini
Wijaya, & Rosyani, Karyawan Terbaikmenghasilkan 4 kriteria
2022) PT.SINARMAS yang digunakan untuk
Menggunakan Metode memberikan sebuah
Weighted Product informasi karyawan
terbaik pada
PT.SINARMAS
Perbedaan: Jurnal ini berbeda dengan penelitian yang sedang diteliti karena
pada jurnal ini menggunakan 4 kriteria untuk menghasilkan sebuah informasi
pemilihan karyawan terbaik pada PT.SINARMAS. Sedangkan pada penelitian
ini menggunakan 4 kriteria dan bobot kriteria yang ditentukan oleh para
konsumen untuk menghasilkan rekomendasi daftar penyedia jasa dengan
layanan yang sudah ditentukan konsumen.
Penelitian Terdahulu 2
(Mahendra, Sudarma, & Sistem Pendukung Penelitian ini
A Suyadnaya, 2020) Keputusan Penerimaan menghasilkan 5 kriteria
Pegawai Dengan Metode yang digunakan untuk
Weighted Product memberikan sebuah
Berbasis WEB informasi seleksi
penerimaa pegawai.
Perbedaan : Jurnal ini berbeda dengan penelitian yang sedang diteliti karena
pada jurnal ini menggunakan 5 kriteria untuk menghasilkan sebuah informasi
seleksi penerimaa pegawai. Sedangkan pada penelitian ini menggunakan 4
kriteria dan bobot kriteria yang ditentukan oleh para konsumen untuk
8

Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian


menghasilkan rekomendasi daftar penyedia jasa dengan layanan yang sudah
ditentukan konsumen.
Penelitian Terdahulu 3
(Freshtiyana & Budi, Sistem Penentu Penelitian ini
2018) Keputusan Penggantian menghasilkan 5 kriteria
Barang Inventaris di yang digunakan untuk
SDN 1 ALAS BAYUR memberikan sebuah
Menggunakan Metode informasi barang
Weighted Product inventaris di SDN Alas
Berbasis Website Bayur.
Perbedaan : Jurnal ini berbeda dengan penelitian yang sedang diteliti karena
pada jurnal ini menggunakan 5 kriteria dan menghasilkan informasi pada
barang inventaris di SDN Alas Bayur. Sedangkan pada penelitian ini
menggunakan 4 kriteria dan bobot kriteria yang ditentukan oleh para konsumen
untuk menghasilkan rekomendasi daftar penyedia jasa dengan layanan yang
sudah ditentukan konsumen.

Dalam penelitian ini dilakukan sebuah pengembangan yaitu konsumen

dapat melakukan pemesanan saat mendapatkan hasil rangking yang sudah

dilakukan konsumen saat memberikan bobot kriteria, dan dapat membatalkan

pesanan serta bisa memberi review atau ulasan kepada penyedia jasa setelah

layanan tersebut sudah dilakukan atau selesai. Pengembangan selanjutnya peneliti

memberikan informasi laporan grafik dengan menampilkan penyedia jasa yang

mana sering dilakukan pemesanan oleh konsumen.

G.1 Sistem Rekomendasi

Menurut Jepriana & Sofwan (2020), “Sistem rekomendasi disebut

menjadi sebuah sistem yang bisa membantu pengguna dalam mengatasi informasi

yang berlebih menggunakan memberikan rekomendasi spesifik bagi pengguna

serta diharapkan rekomendasi tersebut bisa memenuhi harapan dan kebutuhan

pengguna”.

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem

rekomendasi merupakan sistem yang membantu pengguna untuk memberikan


9

rekomendasi dan dapat mempermudah para pengguna untuk mendapatkan

informasi sesuai keinginan.

G.2 Weighted Product (WP)

Menurut Ambo, Mujiastuti, & Susilowati (2019), Metode Weighted

Product (WP) adalah metode untuk mengevaluasi beberapa alternatif terhadap

sekumpulan atribut atau kriteria, dimana setiap atribut saling tidak bergantung

satu dengan yang lainnya. Dalam metode WP merupakan metode pengambilan

keputusan menggunakan cara perkalian untuk menghubungkan rating atribut,

dimana rating setiap atribut harus dipangkat terlebih dahulu dengan bobot atribut

yang bersangkutan. Sedangkan menurut (Hutahaean & Sudarto, 2021), Metode

Weighted Product biasanya digunakan untuk membantu pengambilan keputusan,

konsep yang digunakan pada metode WP adalah bobot skor dari suatu variabel

nilai.

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode

WP dengan pengambilan keputusan dari sekumpulan atribut atau kriteria dengan

memberikan bobot terhadap kriteria yang telah ditentukan dengan

mempertimbangkan prioritas tiap krtiteria.

Dalam metode WP dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan nilai bobot (W) dari kriteria yang sudah ditentukan dan dihitung

berdasarkan tingkat kepentingan. Tingkat kepentingan metode Weighted

Product, yaitu :

 Sangat Tidak Penting = 1

 Tidak Penting = 2

 Cukup Penting = 3
10

 Penting = 4

 Sangat Penting = 5

Pada proses selanjutnya setelah melakukan penilaian bobot yang

ditentukan dilanjutkan dengan melakukan normalisasi bobot (W), tahap

normalisasi bobot mempunyai nilai atribut bernilai keuntungan (W) dikalikan 1

jika nilai atribut bernilai biaya dikalikan -1, dapat dilihat rumus sebagai berikut :

Wj
W j=
∑ Wj
Keterangan:

W j : Nilai Perbaikan Bobot

∑ Wj : Total Penjumlahan Nilai Bobot

b. Menentukan nilai vektor (S).


n Wj
Si=∏ j=1 X ij

Keterangan:

Si = Hasil normalisasi keputusan pada alternatif ke– i

X ij = Rating Alternatif per atribut

W j = Bobot atribut Alternatif

n
∏ j=1 X ij = Perkalian rating alternatif per atribut dari j = 1 – n

c. Menentukan nilai (V)


n W
∏ j=1 X ij j

V i= n Wj
∏ j=1 ( X ¿¿ ij) ¿

Keterangan:

Vi = Hasil preferensi alternatif ke – i


11

Xij = Rating alternatif per atribut

Wj = Bobot atribut
n Wj
∏ j=1 X ij : Perkalian rating alternatif per atribut

n Wj
∏ j=1( X ¿¿ ij) ¿ : Perjumlahan hasil perkalian rating alternatif per atribut

G.3 Unifed Modeling Language (UML)

Unifed Modeling Language merupakan salah satu metode pemodelan

visual yang dipergunakan pada perancangan dan pembuatan sebuah perangkat

lunak yang berorientasikan pada objek (Prihandoyo, 2018). Berdasarkan

pengertian Unifed Modeling Language dapat disimpulkan bahwa UML bisa

dikatakan menjadi sebuah sistem blueprint, yang meliputi konsep bisnis proses,

penulisan kelas-kelas pada bahasa program yang spesifik, skema database, dan

komponen - komponen yang dibutuhkan pada sistem software.

G.4 Leaflet

Menurut Ali, Irwansyah, & Novriando (2021), “Leaflet merupakan

JavaScript opensource yang dapat membantu pembuatan peta interaktif pada

website. Leaflet dirancang dengan mempertimbangkan kesederhanaan, kinerja,

dan kegunaannya, Leaflet berjalan sangat efisien di semua platform desktop atau

handphone, memperluas dengan banyak fitur, mudah digunakan dan

terdokumentasi dengan baik. Sedangkan fungsionalitas Leaflet menyediakan

banyak fitur seperti menambahkan pin pada peta, atau bahkan fitur untuk

menggunakan gps (Renaldi & Anggoro, 2020). Berdasarkan pengertian Leaflet

dapat disimpulkan bahwa Leaflet merupakan JavaScript opensource yang


12

membantu peneliti agar mendapatkan informasi lokasi terkait jarak antara

konsumen dengan penyedia jasa.

G.5 Model Prototype

Menurut Firmansyah, Maulana, Maulana, & Bobi (2021), “Model

prototyping adalah suatu teknik untuk mengumpulkan informasi tertentu tentang

kebutuhan-kebutuhan informasi pengguna secara cepat. berfokus pada penyajian

dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan nampak bagi pelanggan atau

pemakai. Prototipe tersebut akan dievaluasi oleh pelanggan/pemakai serta

digunakan buat menyaring kebutuhan pengembangan perangkat lunak”. Berikut

penjelasan dari tahapan pada proses prototyping:

1. Pengumpulan Kebutuhan

Pengembang melakukan identifikasi software dan semua kebutuhan sistem

yang akan dibuat.

2. Membangun prototyping

Dengan membuat perancangan sementara yang berfokus di penyajian kepada

pelanggan (Misal membentuk input dan format output).

3. Evaluasi prototyping

Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah

dibangun memenuhi keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah

keempat akan diambil. Jika tidak, maka prototyping diperbaiki menggunakan

mengulang ke langkah awal.

4. Mengkodekan Sistem

Pada tahap ini prototyping yang sudah disepakati dan diterjemahkan ke dalam

bahasa pemrograman yang sesuai.


13

5. Menguji Sistem

setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai. Langkah

selanjutnya melakukan proses pengujian. Pada proses pengujian ini dilakukan

dengan Black Box Testing.

6. Evaluasi Sistem

pengguna akan mengevaluasi apakah perangkat lunak sudah jadi dan sudah

sesuai yang diharapkan. Jika Ya maka proses akan dilanjutkan ke tahap

selanjutnya. Namun jika Tidak maka mengulang pada tahap sebelumnya.

7. Penggunaan Sistem

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pengguna siap untuk digunakan.
14

H. Metode Penelitian

Pada metode penilitian ini digunakan untuk menyelesaikan penelitian ini

dengan tahapan-tahapan yang diperlukan terdiri dari tahap awal, pengembangan,

dan akhir yang dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1 Tahapan Metode Penelitian


15

H1. Tahap Awal

Pada tahap awal ini dilakukan peneliti untuk pemahaman materi,

observasi yang dilakukan guna menunjang proses bisnis yang ada saat ini, dan

mengidentifikasi permasalahan yang terjadi untuk mendapatkan hasil kriteria

kriteria yang akan diimplementasi pada aplikasi berdasarkan metode Weighted

Product.

A. Studi Literatur

Pada tahapan Studi literatur penulis melakukan kajian guna mendukung

pengerjaan tugas akhir pada tahap pengembangan hingga tahap akhir. Studi

literatur digunakan untuk menjelaskan berbagai teori dan mempelajari materi dari

metode Weighted Product, Sistem Rekomendasi, Unified Modelling Language,

dan model prototype. Studi literatur digunakan penulis sebagai dasar acuan teori

untuk memperkuat pada saat penelitian.

B. Observasi
Pada tahap observasi penulis melakukan wawancara sesuai dengan

keperluan topik dengan tujuan mendapatkan informasi tentang analisis proses

bisnis saat ini kepada pihak yang terkait. Pihak yang dimaksud dalam hal ini yaitu

pemilik dari startup Servisin. Berdasarkan hasil proses bisnis saat ini, startup

Servisin dalam menjalankan proses bisnis nya, ketika konsumen memesan

layanan pihak Servisin akan memilihkan teknisi untuk konsumen, sehingga

terdapat kendala yang berakibat konsumen tidak dapat memilih penyedia jasa

sesuai kriteria yang diinginkan, serta mengakibatkan penyedia jasa yang melayani

tidak sesuai dengan keinginan konsumen dan akan berdampak pada kepuasan

konsumen.
16

Peneliti melakukan analisis proses bisnis saat ini yang dibutuhkan oleh

startup Servisin menghasilkan analisis proses bisnis yang baru yaitu konsumen

melakukan pemesanan menggunakan aplikasi yang dapat memilih penyedia jasa

sesuai dengan kriteria yang dinginkan. Konsumen dapat mengetahui rekomendasi

penyedia jasa berdasarkan metode Weighted Product.

C. Identifikasi Masalah

Pada tahap ini dilakukan proses identifikasi masalah berdasarkan

observasi. Berikut adalah hasil identifikasi masalah dan alternatif solusi yang

dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2 Masalah dan Alternatif Solusi

Masalah Alternatif Solusi


Ketika konsumen memesan layanan pihak Membuat rancang bangun
Servisin akan memilihkan teknisi untuk sistem rekomendasi
konsumen, sehingga terdapat kendala yang penyedia jasa perbaikan
berakibat konsumen tidak dapat memilih penyedia perangkat elektronik
jasa sesuai kriteria yang diinginkan dan rumah tangga dengan
mengakibatkan penyedia jasa yang melayani tidak Metode Weighted Product
sesuai dengan keinginan konsumen dan akan untuk konsumen startup
berdampak pada kepuasan konsumen. servisin.

H2 Tahap Pengembangan

A. Pengerjaan penelitian ini menggunakan metode Weighted Product (WP)

Langkah-langkah dalam pengerjaan penelitian ini dengan metode

Weighted Product untuk menentukan rekomendasi penyedia jasa terbaik pada

konsumen memiliki 3 tahapan yaitu tahap menentukan nilai bobot (W) dari

kriteria yang sudah ditentukan dan dihitung berdasarkan tingkat kepentingan.

Setelah melakukan penilaian bobot yang ditentukan dilanjutkan dengan


17

melakukan normalisasi bobot (W), tahap menentukan nilai vektor (S), dan tahap

terakhir menentukan nilai (V).

A. Proses Weighted Product

1) Menentukan nilai bobot (W)

Pada tahap menentukan nilai bobot (W), menentukan data kriteria yang

sudah ditentukan berdasarkan tingkat kepentingan metode Weighted Product,

dapat dilihat tingkat kepentingan sebagai berikut:

 Sangat Tidak Penting = 1

 Tidak Penting = 2

 Cukup Penting = 3

 Penting = 4

 Sangat Penting = 5

Pada kriteria peneliti membatasi 4 (empat) data kriteria diantaranya

adalah harga, jarak, rating, dan lama pengalaman kerja. Pada pemberian bobot

kriteria konsumen dapat melakukan sesuai tingkat kepentingan yang sudah

ditentukan, berikut data kriteria merupakan data dummy yang bisa dilihat pada

tabel 3.

Tabel 3 Data Kriteria

Kriteria Jenis Bobot


(C1) Harga Biaya 4
(C2) Jarak (KM) Biaya 5
(C3) Rating Keuntungan 2
(C4) Lama Pengalaman Kerja Keuntungan 3
18

Pada tahap selanjutnya setelah melakukan penilaian bobot yang telah

ditentukan dilanjutkan dengan mencari nilai (W), berikut adalah contoh

perhitungan mencari nilai (W) yang dapat dilihat dibawah ini.

4 4
W 1= = =0,286
4+5+2+3 14
5 5
W 2= = =0,357
4+5+2+3 14
2 2
W 3= = =0,143
4+5+2+ 3 14
3 3
W 4= = =0,214
4 +5+2+3 14

Pada tahap selanjutnya setelah melakukan perhitungan mencari nilai (W)

dilanjut dengan normalisasi bobot (W), tahap normalisasi bobot mempunyai nilai

atribut bernilai keuntungan (W) dikalikan 1 jika nilai atribut bernilai biaya

dikalikan -1, berikut adalah contoh perhitungan normalisasi bobot (W) yang dapat

dilihat dibawah ini.

W 1=0,286∗−1=−0.286
W 2 =0,357∗−1=−0.357
W 3 =0,357∗1=0.143
W 4=0,357∗1=0.214

2) Menentukan nilai vektor (S)

Pada tahap menentukan nilai vektor (S), tahap ini merupakan hasil

normalisasi nilai dari setiap data alternatif. Data alternatif ini merupakan data

penyedia jasa yang bersifat dummy, artinya bukan data sebenarnya yang hanya

berupa contoh saat perhitungan. Pada saat implementasi data alternatif ini

merupakan data dinamis yaitu data penyedia jasa yang diambil dari setiap nilai
19

kriteria harga, jarak, rating dan lama pengalaman kerja, berikut adalah contoh data

alternatif yang dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4 Data Alternatif

Kriteria
Alternatif
C1 C2 C3 C4
R1 50.000 5 3 1,5
R2 75.000 7 4 3
R3 80.000 3 2 2
R4 60.000 8 5 4

Pada tahap selanjutnya setelah mencatat nilai dari setiap data alternatif

dan dilanjutkan dengan perhitungan nilai vektor (S), berikut adalah contoh

perhitungan nilai (S) yang dapat dilihat dibawah ini.

−0.286
S1=( 50000 ) ( 5 )−0,357 ( 3 )0,143 (1 , 5)0,214 = 0,0326
−0.286
S2= (75000 ) ( 7 )−0,357 ( 4 )0,143(3)0,214 = 0,0312
−0.286
S3= ( 80000 ) ( 3 )−0,357 ( 2 )0,143(2)0,214 = 0,0344
−0.286
S4 =( 60000 ) ( 8 )−0,357 ( 5 )0,143 ( 4)0,214 = 0,0348

3) Menentukan nilai (V)

Pada tahap menentukan nilai (V), tahap ini merupakan hasil preferensi

setiap alternatif dari perhitungan nilai vektor (S), dilanjutkan perhitungan untuk

mencari nilai (V), berikut adalah contoh perhitungan untuk mencari nilai (V) yang

dapat dilihat dibawah ini.

0,0326 0,0326
V 1= = =0,2455
0,0326+ 0,0312+ 0,0344+0,0348 0,133
0,0312 0,0312
V 2= = =0,2344
0,0326+ 0,0312+ 0,0344+ 0,0348 0,133
0,0344 0,0344
V 3= = =0,2586
0,0326+ 0,0312+ 0,0344+ 0,0348 0,133
0,0348 0,0348
V 4= = =0,2615
0,0326+0,0312+0,0344 +0,0348 0,133
20

Pada tahap selanjutnya setelah nilai v didapatkan, untuk mendapatkan

nilai (V) terbesar atau alternatif terbaik yaitu dengan cara mengurutkan

berdasarkan nilai (V) terbesar, berikut adalah hasil dari nilai (V) yang sudah

diurutkan berdasarkan nilai terbesar yang dapat dilihat tabel 5.

Tabel 5 Hasil Perangkingan

Alternatif Nilai (V) Perangkingan


R1 0,2455 3
R2 0,2344 4
R3 0,2586 2
R4 0,2615 1

Dapat dilihat pada tabel diatas merupakan tabel hasil perangkingan

berdasarkan hasil nilai (V). Pada hasil nilai (V) yang diperoleh maka alternatif

terbaik yaitu alternatif R4.

B. Pengumpulan Kebutuhan

Pada tahap ini mengidentifikasi kebutuhan aplikasi yang akan dirancang,

kebutuhan aplikasi yang dimaksud antara lain kebutuhan sistem.

1. Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional yang dimaksud untuk melakukan pada tahap

analisis fungsional sistem. Berikut ini adalah analisis kebutuhan fungsional yang

dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Analisis kebutuhan fungsional

No Aktor Fungsi Deskripsi


1 Konsumen Register Merupakan proses untuk konsumen
melakukan registrasi atau
pendaftaraan ke dalam sistem agar
bisa melakukan login dan
melakukan pemesanan.
2 Konsumen Login Merupakan proses konsumen yang
21

No Aktor Fungsi Deskripsi


dapat melakukan login ke dalam
sistem untuk melakukan pemesanan.
3 Konsumen Pemesanan Merupakan proses yang dilakukan
konsumen untuk memesan
rekomendasi layanan yang tersedia.
4 Konsumen Pembayaran Merupakan proses konsumen
melakukan pembayaran dengan
mengirimkan bukti pembayaran
setelah melakukan pemesanan.
5 Konsumen Rating atau Merupakan proses konsumen
Review melakukan rating atau review
pemesanan setelah mendapatkan
konfirmasi oleh penyedia jasa
bahwa status pemesanan sudah
selesai atau pekerjaan selesai.
6 Pimpinan dan Login Merupakan proses login pada
Karyawan bagian pimpinan dan karyawan ke
dalam system.
7 Pimpinan Pengelolaan Merupakan proses pengelolaan data
data karyawan karyawan meliputi insert, update,
dan delete.
8 Pimpinan Pengelolaan Pada proses pengelolaan data
data kriteria kriteria pimpinan hanya bisa
melakukan read data.
9 Pimpinan Pengelolaan Pada proses pengelolaan data
data penyedia penyedia jasa pimpinan hanya bisa
jasa melakukan read data.
10 Pimpinan Pengelolaan Pada proses pengelolaan data
data pemesanan pemesanan meliputi konfirmasi
pembayaran dan pimpinan hanya
bisa melakukan read data.
11 Pimpinan dan Pengelolaan Pada proses pengelolaan data
Karyawan data konsumen kosumen pimpinan dan karyawan
hanya bisa melakukan read data.
12 Pimpinan Pengelolaan Pada proses pengelolaan data
data laporan laporan pimpinan hanya bisa
melakukan read data.
13 Karyawan Pengelolaan Merupakan proses pengelolaan data
data kriteria kriteria meliputi insert, update, dan
delete.
14 Karyawan Pengelolaan Merupakan proses pengelolaan data
data penyedia penyedia jasa terdiri meliputi insert,
jasa update, dan delete.
15 Karyawan Pengelolaan Pada proses pengelolaan data
data pemesanan pemesanan meliputi konfirmasi
pembayaran dan pemesanan
karyawan bisa melakukan update
22

No Aktor Fungsi Deskripsi


data.

2. Kebutuhan Nonfungsional

Kebutuhan nonfungsional yang dimaksud untuk melakukan analisis

kebutuhan nonfungsional yang dibutuhkan oleh sistem. Berikut ini adalah analisis

kebutuhan nonfungsional sebagai berikut.

a. Adanya pengaturan hak akses untuk Bagian Admin dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7 Hak Akses untuk Bagian Admin

Hak Akses
No. Fungsi
Pimpinan Karyawan
1. Pengelolaan data Bagian Insert, read, update, -
Karyawan delete
2. Pengelolaan data kriteria read Insert, read, update,
delete
3 Pengelolaan data read read
konsumen
4 Pengelolaan data read update
pemesanan
5 Pengelolaan data read Insert, read, update,
penyedia jasa delete
6 Pengelolaan data read -
laporan

3. Kebutuhan Data

Kebutuhan data digambarkan melalui IPO Diagram yang dibuat

berdasarkan tahap analisis yang telah dilakukan sebelumnya seperti Gambar 3.


23

Gambar 2 Diagram Input, Proses, dan Output

Gambar diatas merupakan diagram IPO yang menjelaskan proses

masukan (input), proses (process), keluaran (output) dari aplikasi. Pada proses
24

pengelolaan data master yang menghasilkan luaran atau output berupa daftar

karwayan dan daftar kriteria dengan membutuhkan input berupa data karyawan,

dan data kriteria yang sudah ditentukan. Pada proses pendaftaran akun yang

menghasilkan luaran atau output berupa daftar konsumen dengan membutuhkan

input berupa data konsumen. Pada proses pengelolaan data penyedia jasa yang

menghasilkan luaran atau output berupa daftar alternatif dengan membutuhkan

input berupa data penyedia jasa. Pada proses perhitungan Weighted Product

membutuhkan input berupa data kriteria, data alternatif, dan data bobot kriteria

akan menghasilkan luaran atau output berupa hasil rekomendasi penyedia jasa,

pada proses perhitungan ini dilakukan oleh konsumen saat melakukan bobot

kriteria. Pada proses pemesanan membutuhkan input berupa data daftar

rekomendasi penyedia jasa dan daftar konsumen yang akan menghasilkan luaran

atau ouput berupa daftar pemesanan. Pada proses konfirmasi pesanan

membutuhkan input berupa data daftar pemesanan dan dilanjutkan pada proses

pembayaran dengan menghasilkan luaran atau output berupa status pembayaran,

dan status pemesanan. Pada proses mengisi rating atau review pemesanan yang

sudah selesai membutuhkan input daftar pemesanan berupa pemesanan yang

sudah selesai dikonfirmasi oleh penyedia jasa dengan status pemesanan selesai

yang menghasilkan luaran atau output berupa daftar rating ataupun review

pemesanan yang dilakukan oleh konsumen. Pada proses laporan membutuhkan

input berupa data status pembayaran dan status pemesanan yang menghasilkan

luaran atau output berupa laporan pembayaran dan laporan pemesanan.


25

C. Membuat desain prototype

Pada tahap ini peneliti melakukan desain prototype dengan membuat

rancangan aplikasi dan alur sistem sementara yang berfokus kepada pengguna.

Dalam membangun user interface peneliti menggunakan balsamic mockup pada

prototype.

D. Evaluasi Prototype

Pada tahap ini peneliti melakukan evaluasi prototype apakah sudah sesuai

yang diharapkan pengguna. Jika sudah sesuai yang diharapakan pengguna, maka

akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya, jika tidak sesuai yang diharapkan pengguna

akan mengulang ke langkah-langkah sebelumnya, pada evaluasi prototype peneliti

membatasi 3 kali evaluasi prototype yaitu rancangan sketsa aplikasi, rancangan

dengan format html, dan perbaikan dari segi tampilan prototype hingga menjadi

sistem dinamis.

E. Mengkodekan Sistem

Pada tahap ini evaluasi prototype yang sudah disetujui dan dievaluasi

oleh pengguna maka akan diubah dalam bahasa pemrograman sehingga menjadi

sistem yang dinamis.

F. Pengujian Sistem

Pada tahap ini sudah menjadi sistem yang siap digunakan, kemudian

dilakukan tahap pengujian sistem, pengujian sistem dilakukan dengan

menggunakan black box testing.


26

G. Evaluasi Sistem

Pada tahap ini pengguna mengevaluasi apakah prototyping yang sudah

dibangun sesuai dengan yang diharapankan pengguna. Jika sudah sesuai yang

diharapakan pengguna, maka akan melanjutkan ke tahap selanjutnya, Jika aplikasi

yang telah dibangun tidak sesuai yang diharapkan pengguna, maka pada tahapan

sebelumnya akan diulang.

H. Penggunaan Sistem

Pada tahap ini aplikasi yang sudah diuji dan sudah disetujui oleh

pengguna dimana semua modul telah dikerjakan dan diimplementasikan pada

sistem siap untuk digunakan oleh pengguna.

H3 Tahap Akhir

Tahap ini dibuat untuk mendokumentasikan aplikasi dari penelitian yang

telah dilakukan dengan menyebarkan survey kepada konsumen mengutamakan

segmentasi pelanggan ibu rumah tangga, pekerja, dan pelajar serta jumlah survey

yang dilakukan adalah 30 survey untuk mendapatkan kesimpulan dan beberapa

saran terkait penelitian ini dapat memberikan rekomendasi penyedia jasa sesuai

dengan kebutuhan dan preferensi konsumen Servisin.


27

I. Jadwal Kerja

Tabel 8 Jadwal Kerja

Tahun 2022
N
Kegiatan Maret April Mei Juni Juli
o
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
Tahap Awal

Studi Literatur
Observasi
Identifikasi Masalah
2.
Tahap Pengembangan

Pengumpulan Kebutuhan
Membuat Desain Prototype
Evaluasi Prototype
Mengkodekan sistem
(coding)
Pengujian Sistem
Evaluasi Sistem
Implementasi Sistem
3. Tahap Akhir
28

Tahun 2022
N
Kegiatan Maret April Mei Juni Juli
o
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Penulisan Dokumen

28
29

DAFTAR PUSATAKA

Ali, Irwansyah, M., & Novriando, H. (2021). Aplikasi WebGis Fasilitas Umum

Menggunakan Library Leaflet dan OpenStreetMap. Jurnal Sistem dan

Teknologi Informasi, 334-341.

Ambo, S. N., Mujiastuti, R., & Susilowati, E. (2019). Analisis Pemilihan Tenaga

Kependidikan Terbaik Menggunakan Weighted Product. Jurnal

Informatika dan Sains, 34-40.

Chandra, K. B., Putra, B. F., Lestari, P. D., Wijaya, W. P., & Rosyani, P. (2022).

Sistem Pemilihan Karyawan Terbaik PT.SINARMAS Menggunakan

Metode Weighted Product. Jurnal Kreativitas Mahasiswa Informatika, 61-

64.

eprocurement indonesia. (2022, February 17). Pentingnya Membangun Relasi

Vendor. Retrieved from eprocurement indonesia: https://eprocurement-

indonesia.com/

Firmansyah, Y., Maulana, R., Maulana, M. S., & Bobi. (2021). Implementasi

Metode SDLC Prototype Pada Sistem Informasi Indeks Kepuasa

Masyarakat (IKM) Berbasis Website Studi Kasus Dinas Kependudukan

Dan Catatan Sipil. Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi, 315-323.

Freshtiyana, E., & Budi, Y. A. (2018). Sistem Penentu Keputusan Penggantian

Barang Inventaris di SDN 1 ALAS BAYUR Menggunakan Metode

Weighted Product Berbasis Website. Jurnal Informatika dan Komputer,

23-30.
30

Hutahaean, W., & Sudarto, P. H. (2021). Sistem Pendukung Keputusan Penentuan

Penerima Bantuan Bedah Rumah Menggunakan Metode Weighted

Product pada Kecamatan Borbor. Jurnal Nasional Komputasi dan

Teknologi Informasi, 113-117.

Jepriana, I. W., & S. H. (2020). ANALISIS DAN IMPLEMENTASI METODE

ITEM-BASED COLLABORATIVE FILTERING UNTUK SISTEM

REKOMENDASI KOSENTRASI DI STMIK STIKOM BALI . Jurnal

Nasional Pendidikan Teknik Informatika, 171-180.

Mahendra, I. S., Sudarma, M., & A Suyadnaya, I. (2020). Sistem Pendukung

Keputusan Penerimaan Pegawai Dengan Metode Weighted Product

Berbasis WEB. Jurnal SPEKTRUM, 90-96.

Prihandoyo, M. T. (2018). Unified Modeling Language (UML) Model Untuk

Pengembangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web. Jurnal

Informatika, 126-129.

Renaldi, R., & Anggoro, D. A. (2020). Sistem Informasi Geografis Pemetaan

Sekolah Menengah Atas / Sederajat di Kota Surakarta Menggunakan

Leaflet Javascript Library Berbasis Website. Jurnal Teknik Elektro, 109-

116.

Wijayanti, N. N. (2021, November 26). Apa itu Startup? Ini Pengertian dan

Bedanya dari Bisnis Biasa. Retrieved from niagahoster:

https://www.niagahoster.co.id

30
31

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil survey online dengan responden konsumen

31
32

32

Anda mungkin juga menyukai