Anda di halaman 1dari 17

KURIKULUM MUATAN LOKAL BAHASA TOLAKI

CAPAIAN PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL BAHASA TOLAKI MEKONGGA


A. Rasional Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Tolaki Mekongga
Keberadaan bahasa daerah merupakan salah satu kebanggaan Bangsa Indonesia yang
menunjukkan keanekaragaman budayanya. Bahasa Tolaki Mekongga merupakan salah
satu dari sekian banyak bahasa daerah di Indonesia yang keberadaannya ikut mewarnai
keragaman budaya bangsa Indonesia. Penggunaan Bahasa Tolaki Mekongga untuk
berkomunikasi dengan sesama pengguna Bahasa Tolaki Mekongga adalah salah satu cara
untuk melestarikan bahasa daerah. Sebagai upaya strategis dalam pelestarian bahasa
Tolaki, pemerintah provinsi Tolaki Tengah melalui Perda Nomor 4/2012 tentang
Pendidikan dan Perda Nomor 9/2012 tentang Bahasa, Sastra dan Aksara Tolaki
menjadikan pembelajaran Bahasa Tolaki Mekongga menjadi mata pelajaran muatan lokal
wajib di sekolah pada semua jenjang.
Mata pelajaran muatan lokal Bahasa Tolaki Mekongga memiliki peran strategis dalam
rangka membentuk watak dan kepribadian peserta didik di sekolah. Melalui pembelajaran
unggah-ungguh basa, tata krama, memahami dan mengenal kekayaan seni dan budaya
tradisi, menjadikan peserta didik semakin bangga terhadap bahasa daerah dan kekayaan
warisan leluhur yang dimilikinya. Seiring dengan perkembangan dan kebutuhan jaman,
keberadaan pembelajaran Bahasa Tolaki Mekongga juga diharuskan mampu mengikuti
arah dan kebijakan pemerintah baik pusat dan daerah. Melalui Keputusan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 56/M/2022
tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran,
Pemerintah terus berupaya melakukan inovasi dan pengembangan terhadap kualitas
pendidikan.
Dengan adanya program Sekolah Penggerak dan program SMK Pusat Keunggulan,
beberapa hal teknis yang berkaitan dengan pembelajaran di sekolah ikut pula mengalami
perubahan dan pengembangan, mulai dari struktur, kerangka dan materi pada kurikulum di
sekolah yang diajarkan yang selanjutnya dokumennya disebut dengan istilah Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan. Termasuk pada muatan lokal Bahasa Tolaki Mekongga
juga harus menyesuaikan dengan perkembangan yang salah satunya adalah pengembangan
kurikulum pada Kurikulum Merdeka.
Bahasa Tolaki Mekongga pada Kurikulum Merdeka berfungsi untuk memperkenalkan
siswa mengenal dirinya dan budaya daerahnya serta mendukung kompetensi yang sedang
dipelajari di sekolah. Hal ini dikarenakan bahwa dalam kurikulum pembelajaran bahasa,
materi dikembangkan dengan tujuan untuk mempersiapkan peserta didik untuk menguasai
kompetensi yang menjadikan mereka mampu merefleksikan pengalamannya sendiri dan
pengalaman orang lain, mengungkapkan gagasan dan perasaan, dan memahami beragam
nuansa makna dalam bahasa yang diajarkan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
berdasarkan dialek daerah masing- masing dan mendukung dengan tuntutan di dunia kerja.
Pembinaan dan pengembangan kemampuan berbahasa Tolaki Mekongga pada
pembelajaran paradigma baru akan membentuk pribadi Pancasila yang beriman, bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berpikir kritis, mandiri, kreatif,
bergotong royong, dan berkebhinekaan global atau yang lebih dikenal dengan sebutan
Profil Pelajar Pancasila. Oleh karena itu, Kurikulum Muatan Lokal Bahasa Tolaki
Mekongga dikembangan dengan mempertimbangkan tantangan internal dan eksternal.
Tantangan internal terkait dengan tuntutan pendidikan yang mengacu pada 8 (delapan)
Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar kompetensi lulusan, standar isi,
standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Tantangan
eksternal terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan kemajuan
teknologi, informasi perkembangan pendidikan di tingkat nasional dan internasional. Arus
globalisasi akan menggeser pola hidup dan budaya masyarakat Tolaki.
Kurikulum muatan lokal Bahasa Tolaki Mekongga pada Kurikulum Merdeka
dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir, baik secara makro (jagad gedhe) dan
secara mikro (jagad cilik). Penyempurnaan pola pikir secara makro mengacu pada
perubahan pola pikir yang mengarah pada hal-hal berikut: (1) pembelajaran berpusat pada
peserta didik; (2) pembelajaran interaktif; (3) pola pembelajaran jejaring; (4) pola
pembelajaran aktif dengan pendekatan sains; (5) pola belajar berbasis tim; (6) pola
pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia; (7) pola
pembelajaran berbasis kebutuhan peserta didik; (8) pola pembelajaran ilmu pengetahuan
jamak (multidisciplines); dan (9) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
Pola pemikiran secara mikro (jagad cilik) mengacu pada (1) pola pembelajaran
Bahasa Tolaki Mekongga mengarah pada pembentuk kepribadian dan penguat jati diri
masyarakat Tolaki yang tercermin pada pocapan, patrap, dan polatan; (2) pembelajaran
Bahasa Tolaki Mekongga sebagai upaya pengolahan kearifan budaya lokal untuk
didayagunakan dalam pembangunan budaya nasional, watak, dan karakter bangsa; (3)
pembelajaran Bahasa Tolaki Mekongga sebagai penjaga dan pemelihara kelestarian
bahasa, sastra, dan aksara Tolaki; (4) pembelajaran Bahasa Tolaki Mekongga sebagai
upaya penyelarasan pemakaian bahasa, sastra, dan aksara Tolaki agar sejalan dengan
perkembangan Bahasa Tolaki Mekongga (nut ing jaman kalakone); (5) pembelajaran
Bahasa Tolaki Mekongga sebagai proses pembiasaan penggunaan Bahasa Tolaki
Mekongga yang laras dan leres dalam berkomunikasi dan berinteraksi sehari-hari di
dalam keluarga dan masyarakat sesuai dengan kaidah, etika, dan norma yang berlaku; (6)
pembelajaran Bahasa Tolaki Mekongga memiliki ciri sebagai pembawa dan pengembang
budaya Tolaki.
Penguatan materi muatan lokal Bahasa Tolaki Mekongga pada Kurikulum Merdeka
dilakukan dengan memperhatikan; (1) penggunaan Bahasa Tolaki Mekongga ragam ngoko
dan krama dengan mempertimbangkan keberadaan dialek daerah masing- masing. Melalui
pembelajaran Bahasa yang memperhatikan undha usuk basa diharapkan mampu
membiasakan peserta didik untuk menerapkan prinsip unggah ungguh basa sebagai
tindakan yang merupakan manifestasi kesantunan berbahasa dalam penggunaan bahasa
sehari-hari yang diajarkan melalui keteladanan dan pembiasaan pada setiap kesempatan
baik itu dalam proses pembelajaran di dalam kelas, maupun di luar kelas, (2) pemanfaatan
sastra Tolaki modern sebagai hasil karya sastra Tolaki baik yang berupa sastra tulis
maupun sastra lisan (geguritan, crita cekak, crita sambung, teks sandiwara, novel, drama,
film dan sebagainya) yang berkembang untuk pembentukan karakter yang nTolakini, (3)
pemanfaatan sastra klasik baik lisan maupun tulis (sastra piwulang, babad, legenda,
tembang, nyanyian rakyat, tembang dolanan, cerita, mitos, dongeng, sastra wayang dan
sebagainya) untuk penguatan jati diri, (4) pemanfaatan teks nonsastra sebagai sarana
peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang mendukung pada tuntutan dan kebutuhan
(beragam jenis teks, pawarta, pariwara, sesorah, artikel dan sebagainya) dan (5) aksara
Tolaki sebagai pemertahanan jati diri (nglegena- pasangan, sandhangan, angka, swara,
murda, rekan dan lainnya).

B. Tujuan Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Tolaki


Pengimplementasian mata pelajaran muatan lokal Bahasa Tolaki Mekongga pada
Kurikulum Merdeka bertujuan untuk:
1. pendayagunaan bahasa, sastra, dan aksara Tolaki sebagai wahana untuk pembangunan
karakter dan budi pekerti;
2. menjaga dan memelihara kelestarian bahasa (termasuk dialek), sastra, dan aksara Tolaki
sehingga menjadi faktor penting untuk peneguhan jati diri daerah;
3. menyelaraskan fungsi bahasa, sastra, dan aksara Tolaki dalam kehidupan masyarakat
sejalan dengan arah pembinaan bahasa Tolaki;
4. mengenalkan nilai-nilai estetika, etika, moral dan spiritual yang terkandung dalam
budaya Tolaki untuk didayagunakan sebagai upaya pembinaan dan pengembangan
kebudayaan nasional; dan
5. mengimplementasikan penerapan prinsip kesantunan untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari dan tuntutan para lulusan di dunia kerja maupun yang melanjutkan ke
Perguruan Tinggi.

C. Karakteristik Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Tolaki Mekongga


Arah pembelajaran Bahasa Tolaki Mekongga adalah untuk menyelaraskan keberadaan
bahasa, sastra, dan aksara Tolaki sebagai unsur kebudayaan Tolaki untuk mewujudkan
keadaan masyarakat yang lebih berbudaya dan menggali nilai-nilai yang terkandung dalam
bahasa, sastra, dan aksara Tolaki, sebagai bahan masukan untuk pengembangan karakter
Pancasila. Adapun secara spesifik karakteristik mata pelajaran muatan lokal Bahasa Tolaki
Mekongga adalah sebagai
berikut :
1. Mata pelajaran Bahasa Tolaki Mekongga mencakup kemampuan reseptif (menyimak,
membaca dan memirsa) dan kemampuan produktif (berbicara dan mempresentasikan,
menulis).
2. Mata pelajaran Bahasa Tolaki Mekongga menggunakan pendekatan dengan metode
utama berbasis genre melalui pemanfaatan beragam tipe teks dan teks multimodal
(lisan, tulis, visual, audio, audiovisual). Model pembelajaran menggunakan pedagogi
genre, yaitu: penjelasan (explaining, building the context), pemodelan (modelling),
pembimbingan (joint construction), dan pemandirian (independent construction); serta
kegiatan yang mendorong pelajar untuk berpikir kritis, kreatif, dan imajinatif dalam
proses pembelajaran.
3. Mata pelajaran Bahasa Tolaki Mekongga dibelajarkan untuk
meningkatkanpendayagunaan bahasa, sastra, dan aksara Tolaki sebagai wahana untuk
pembangunan karakter dan budi pekerti.
4.
Area Pembelajaran Kemampuan Sub-Kemampuan
Bahasa, Sastra dan Reseptif Menyimak
Aksara Tolaki Membaca
Produktif Berbicara
Menulis

Pengertian kemampuan berbahasa diuraikan sebagai berikut:


Elemen Deskripsi
Menyimak Kemampuan peserta didik menerima, memahami informasi
yang didengar, dan menyiapkan tanggapan secara relevan untuk
memberikan apresiasi kepada mitra tutur. Proses yang terjadi
dalam menyimak mencakup kegiatan seperti mendengarkan,
mengidentifikasi, memahami, menginterpretasi tuturan bahasa,
memaknainya, dan/atau menyiapkan tanggapan terhadap mitra
tutur. Menyimak merupakan kemampuan komunikasi yang
penting sebab kemampuan menyimak menentukan tingkat
kemampuan peserta didik memahami makna (tersurat dan
tersirat) paparan lisan, memahami ide pokok dan pendukung
pada konten informasi maupun konteks yang melatari paparan
tersebut.
Komponen-komponen yang dapat dikembangkan dalam
menyimak di antaranya kepekaan terhadap bunyi bahasa, sistem
isyarat, kosakata, struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan
metakognisi.
Membaca Membaca adalah kemampuan peserta didik untuk memahami,
memaknai, menginterpretasi, dan merefleksi teks sesuai tujuan
dan kepentingannya untuk mengembangkan pengetahuan,
keterampilan, dan potensinya. Memirsa adalah kemampuan
peserta didik untuk memahami, memaknai, menginterpretasi,
dan merefleksi sajian visual dan/atau audiovisual sesuai tujuan
dan kepentingannya untuk mengembangkan pengetahuan,
keterampilan, dan potensinya. Komponen-komponen yang
dapat dikembangkan dalam membaca dan memirsa di antaranya
kepekaan terhadap fonem, huruf, sistem isyarat, kosakata,
struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan metakognisi.
Berbicara Berbicara adalah kemampuan peserta didik menyampaikan
gagasan, tanggapan, dan perasaan dalam bentuk lisan.
Mempresentasikan adalah kemampuan peserta didik
memaparkan gagasan atau tanggapan secara fasih, akurat,
bertanggung Tolakib, dan/atau menyampaikan perasaan sesuai
konteks dengan cara yang komunikatif melalui beragam media
(visual, digital, audio, dan audiovisual). Komponen-komponen
yang dapat dikembangkan dalam berbicara dan
mempresentasikan di antaranya kepekaan terhadap bunyi
bahasa, sistem isyarat, kosakata, struktur bahasa (tata bahasa),
makna, dan metakognisi
Menulis Kemampuan peserta didik menyampaikan gagasan, tanggapan,
dan perasaan dalam bentuk tulis secara fasih, akurat,
bertanggung Tolakib, dan/atau menyampaikan perasaan sesuai
konteks. Komponen-komponen yang dapat dikembangkan
dalam menulis di antaranya menerapkan penggunaan ejaan,
kata, kalimat, dan paragraf, struktur bahasa (tata bahasa),
makna, dan metakognisi dalam beragam tipe teks (deskripsi,
laporan, rekon, eksplanasi, eksposisi, instruksi/prosedur, serta
narasi).

D. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Tolaki Mekongga


FASE
Fase D (Kelas VII, VIII, IX SMP/MTs)
Pada akhir fase D, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa Tolaki Mekongga
dengan santun sesuai dengan kaidah unggah-ungguh basa dan tata bahasa untuk
berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan dalam konteks sosial dan budaya.
Peserta didik mampu memahami, mengolah, dan menginterpretasi informasi paparan
tentang topik sosial budaya dan karya sastra (misalnya; tembang Macapat/ parikan/ /
cerita pendek/ cerita rakyat/
Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi, mempresentasikan, dan
menanggapi informasi nonsastra (tentang sosial budaya) dan sastra (misalnya; tembang
Macapat/parikan/dongeng/geguritan/cerita pendek/cerita rakyat) yang dipaparkan.
Peserta didik memiliki perbendaharaan kosa kata Bahasa Tolaki Mekongga tentang
ungkapan-ungkapan Tolaki. Peserta didik mampu menulis berbagai teks (nonsastra dan
sastra) untuk menyampaikan hasil pengamatan dan pengalamannya dengan lebih
terstruktur, dan menuliskan tanggapannya terhadap paparan dan bacaan menggunakan
pengalaman dan pengetahuannya. Peserta didik mampu menulis teks paragraf dengan
huruf Tolaki sesuai dengan kaidah penulisan huruf Tolaki.

Fase D Berdasarkan Elemen Elemen Capaian Pembelajaran


Elemen Capaian Pembelajaran
Menyima Peserta didik mampu menganalisis dan mengevaluasi informasi berupa gagasan,
k pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari berbagai tipe
teks nonsastra (konteks sosial budaya).
Peserta didik mampu menganalisis dan mengevaluasi informasi berupa gagasan,
pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari teks sastra
(misalnya;tembangmacapat/parikan/wangsalan/cangkriman/dongeng/monolog/
geguritan/cerita pendek/cerita rakyat/cerita epos Konaweeha atau lainnya) dalam
bentuk audiovisual dan aural. Peserta didik mampu menganalisis dan
mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran,perasaan, pandangan, arahan atau
pesan yang akurat dari teks nonsastra (dialog/gelar wicara/lainnya). Peserta didik
mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai informasi dari topik aktual
yang didengar.
Membaca Peserta didik memahami informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan,
arahan atau pesan dari berbagai jenis teks (deskripsi/narasi/eksposisi/argumentasi/
lainnya) pada konteks sosial budaya. Peserta didik mampu membaca teks sastra
(tembang macapat/parikan/ dongeng/geguritan/cerita pendek/cerita rakyat/cerita
wayang epos Ramayana/lainnya) dari teks visual dan audio visual.
Peserta didik mampu membaca teks paragraf aksara Tolaki untuk menemukan
makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik mampu menginterpretasikan
informasi untuk mengungkapkan simpati, kepedulian, empati atau pendapat pro
dan kontra dari teks visual dan audiovisual. Peserta didik mampu mengeksplorasi
dan mengevaluasi berbagai topik aktual tentang sosial dan budaya yang dibaca dan
dipirsa. Berbicara Peserta didik mampu menyampaikan gagasan, pikiran,
pandangan, arahan atau pesan dengan Bahasa Tolaki Mekongga sesuai dengan
kaidah unggah-ungguh basa dan tata bahasa untuk menyampaikan pendapat,
pemecahan masalah, dan pemberian solusi secara lisan dalam bentuk monolog dan
dialog logis, kritis, dan kreatif. Peserta didik mampu menggunakan dan
mengembangkan perbendaharaan kata untuk berbicara dan presentasi. Peserta
didik mampu menggunakan ungkapan-ungkapan Tolaki dalam dialog sesuai
dengan norma kesopanan dalam berkomunikasi. Peserta didik mampu berdiskusi
secara aktif, kontributif, efektif, dan santun. Peserta didik mampu menuturkan
ungkapan simpati, empati, peduli dan penghargaan dalam bentuk dialog dan sastra
melalui teks multimodal. Peserta didik mampu mengungkapkan dan
mempresentasikan berbagai topik aktual tentang sosial budaya secara kritis.
Menulis Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau
pesan tertulis tentang sosial budaya untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan
kreatif dengan menggunakan Bahasa Tolaki Mekongga sesuai kaidah unggah-
ungguh basa dan tata bahasa. Peserta didik mampu menulis teks paragraf aksara
Tolaki sesuai kaidah penulisan aksara Tolaki. Peserta didik mampu menyampaikan
ungkapan rasa simpati, empati, peduli, dan pendapat pro/kontra secara etis dalam
memberikan penghargaan secara tertulis dalam teks multimodal. Peserta didik
mampu menggunakan kosakata baru yang dimiliki tentang busananing basa dan
ungkapan Tolaki untuk menulis berbagai tujuan. Peserta
didik mampu menyampaikan tulisan berdasarkan fakta, pengalaman, dan imajinasi
secara indah dan menarik dalam bentuk gancaran (prosa) dan geguritan (puisi
Tolaki)
dengan penggunaan kosa kata secara kreatif.
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

PETA PENGEMBANGAN MATERI KELAS VII MATA PELAJARAN BAHASA TOLAKI

No Konten/Jenis Teks Tujuan Pembelajaran


1. Teks Naratif Peristiwa Dengan memahami, menyimpulkan informasi dalam teks naratif, membandingkan unsur,
ciri-ciri teks, serta mengartikan kata-kata sulit peserta didik mampu menyajikan suatu teks
naratif tentang peristiwa atau kejadian menggunakan bahasa yang baik dan benar.
2. Teks Ronga Wekoila Dengan memahami pathokan yang terdapat dalam Ronga Wekoila, mengartikan kata sulit
yang terdapat dalam Ronga Wekoila menyimpulkan isi yang terdapat dalam Ronga Wekoila
peserta didik dapat menyajikan Ronga Wekoila dengan tema tertentu serta menggunakan
bahasa Tolaki Mekongga yang baik dan benar
3. Teks Cerita RakyaT Dengan mengenali isi dan unsur cerita rakyat yang dibaca dan diperdengarkan kepadanya,
peserta didik dapat menelaah penokohan dan alur pada cerita rakyat, kemudian peserta
didik mampu menceritakan kembali isi teks cerita rakyat dengan bahasa Tolaki Mekongga
yang baik dan benar.
4. Cerita Pengalaman Dengan memahami ide pokok pada sebuah teks cerita pengalaman, mengartikan kata-kata
sulit yang terdapat dalam teks cerita pengalaman, dan membandingkan unsur cerita
pengalaman, peserta didik menulis cerita pengalaman menggunakan kosa kata yang indah
dan santun dengan penuh kejujuran.
5. Wacana berhuruf Tolaki Dengan memahami jenis sandhangan, mampu menggunakan pasangangan aksara Talaki,
Mekongga peserta didik dapat mengalihaksara wacana berhuruf Tolaki.
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN FASE D KELAS VII

MATA PELAJARAN BAHASA TOLAKI

KELAS VII
BAB 1
TEKS NARASI TENTANG PERISTIWA ATAU KEJADIAN
Dengan memahami, menyimpulkan informasi dalam teks naratif, membandingkan unsur, ciri-ciri teks, serta mengartikan kata-kata sulit
peserta didik mampu menyajikan suatu teks naratif tentang peristiwa atau kejadian menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Tujuan Pembelajaran Materi Pokok Kegiatan Metode Penilaian Alokasi Sumber
Waktu
3.1 Peserta didik Teks narasi 1. Mengakses informasi dan Diskusi Objektif 2 JP Laman
mendengarkan dan tentang mengambil simpulan dari Youtobe
mencatat kata-kata yang peristiwa peristiwa tradisi nyadran
dianggap sulit yang “Nyadran” 2. Mencatat kata-kata yang
terdapat dalam wacana sulit Kamus
narasi tentang peristiwa 3. Mencari arti kata sulit Unggah-
atau dalam kamus dan ungguh
kejadian. menuliskan dalam bentuk bahasa Talaki
3.2 Peserta didik mengartikan tabel
kata-kata yang dianggap
sulit yang terdapat dalam
wacana narasi tentang
peristiwa atau
kejadian.
3.3 Peserta didik
mendiskusikan isi teks
narasi tentang peristiwa
dengan menggunakan
bahasa Tolaki ragam krama
3.4 Menuliskan unsur yang
terdapat dalam teks narasi
tentang peristiwa dengan
menggunakan bahasa
Tolaki ragam krama
3.5 Menulis ringkasan isi teks
narasi tentang peristiwa
dengan menggunakan
bahasa Tolaki ragam krama

4.1 Membaca teks narasi Unsur 1. Membaca dengan cermat Observasi Tes 2 JP Laman
4.2 Menjabarkan dan pembangun mengenai teks naratif Praktik Youtobe
mengajukan pertanyaan teks narasi 2. Mencatat ide pokok yang
tentang isi terdapat dalam setiap Buku Wursita
bacaan dalam ragam paragraf Basa
krama. 3. Menyajikan teks narasi
4.3 Menulis ringkasan teks dengan ragam krama
narasi tentang peristiwa
atau kejadian.

BAB II
Teks Ronga Wekoila
Dengan memahami pathokan yang terdapat dalam Ronga Wekoila, mengartikan kata sulit yang terdapat dalam Ronga Wekoila,
menyimpulkan isi yang terdapat dalam Ronga Wekoila, peserta didik dapat menyajikan Ronga Wekoila dengan tema tertentu serta
menggunakan bahasa Tolaki yang baik dan benar
Tujuan Pembelajaran Materi Pokok Kegiatan Metode Penilaian Alokasi Sumber
Waktu
3.1 Mengartikan kata-kata Tulura 1. Mengakses informasi Diskusi Penugasan 2 JP Laman
yang dianggap sulit yang Pondiso mengenai tembang macapat Youtobe
terdapat dalam teks gambuh dengan tema
piwulang serat Ronga gotong royong Buku Wursita
Wekoila. 2. Memahami guru lagu, guru Basa
3.2 Mengajukan pertanyaan gatra, dan guru wilangan
tentang isi Makna Slogan Makna Slogan 3. Menyampaikan isi serat Kamus
dan Pepatah Bumi dan Pepatah Makna Slogan dan Pepatah Unggah-
Mekonnga Bumi Bumi Mekonnga ungguh Bahasa
3.3 Menuliskan isi teks Mekonnga. Tolaki
Slogan dan Pepatah Bumi
Mekonnga
4.1 Menulis pokok- pokok Asal Usul La 1. Peserta didik mengamati Diskusi Unjuk 2 JP Laman
isi Asal Usul La Mekongga kerja Youtobe
Text Asal Usul La
Mekongga
4.2 Menyampaikan pokok- Mekongga. Buku Kajian
Asal Usul La Mekongga Tolaki
2. Peserta didik menyajikan
4.3 Menanggapan isi teks
Asal Usul La Mekongga Wacana Asal Usul La Kamus
Unggah-
Mekongga
ungguh Bahasa
Tolaki
BAB III
Teks Cerita Rakyat
Dengan mengenali isi dan unsur cerita rakyat yang dibaca dan diperdengarkan kepadanya, peserta didik dapat menelaah penokohan dan
alur pada cerita rakyat, kemudian peserta didik mampu menceritakan kembali isi teks cerita rakyat dengan bahasa Tolaki yang baik dan
benar.
Tujuan Pembelajaran Materi Pokok Kegiatan Metode Penilaian Alokasi Sumber
Waktu
3.1 Mendengarkan Teks 1. Guru menyampaikan materi Diskusi Tes 2 JP Laman
wacana cerita rakyat dengaran daring Objektif Youtobe
Cerita Rakyat melalui
3.2 Mengartikan kata- Cerita
kata yang dianggap rakyat/sast Tayangan You Tube. Buku Kajian
sulit. ra babat, Tolaki
2. Peserta didik mengajukan
3.3 Mengajukan dan
menjelaskan pertanyaan berkaitan Kamus
pertanyaan tentang isi Unggah-
wacana yang dengan cerita rakyat untuk ungguh Bahasa
didengarkan dalam Tolaki
mengungkap isi cerita.
ragam adat tolaki
mekongga 3. Peserta didik mencoba
3.4 Menceritakan kembali
memahami isi cerita secara
isi/amanat cerita
mandiri dan kreatif.
4.1 Menentukan pokok- Teks bacaan 1. Peserta didik membaca Observasi Tes 2 JP Laman
pokok isi teks cerita Cerita rakyat praktik Youtobe
kembali cerita rakyat
rakyat dengan benar
4.2 Menceritakan kembali isi tentang lingkungan hidup Buku Kajian
teks cerita rakyat. Tolaki
2. Peserta didik menanyakan
unsur-unsur dalam cerita
rakyat
3. Peserta didik mencoba
mengungkap unsur
instrinsik cerita rakyat
4. Peserta didik menyajikan
hasil analisis unur intrinsik
dan kata sukar dalam cerita
rakyat secara mandiri
BAB IV
Cerita Pengalaman
Dengan memahami ide pokok pada sebuah teks cerita pengalaman, mengartikan kata-kata sulit yang terdapat dalam teks cerita
pengalaman, dan membandingkan unsur cerita pengalaman, peserta didik menulis cerita pengalaman menggunakan kosa kata yang indah
dan santun dengan penuh kejujuran
Tujuan Pembelajaran Materi Pokok Kegiatan Metode Penilaian Alokasi Sumber
Waktu
3.1 Membaca pemahaman Teks bacaan 1. Peserta didik mengamati Diskusi Tes 2 JP Laman
teks cerita pengalaman cerita daring Objektif Youtobe
gambar/video dari
3.2 Mengajukan pertanyaan pengalaman
bacaan tentang teks cerita persistiwa, kejadian atau Buku Kajian
pengalaman Tolaki
fenomena yang berkaitan
3.3 Menceritakan kembali isi
bacaan cerita pengalaman dengan cerita pengalaman Kamus
Unggah-
2. Mengumpulkan data
ungguh Bahasa
tentang pengertian, ciri dan Tolaki
teknik bercerita
pengalaman.
3. Mencoba mengumpulkan
beberapa pengalaman
pribadi.
4.1 Mendengarkan Wacana Teks 1. Peserta didik mengamati Observasi Tes 2 JP Laman
dengaran praktik Youtobe
dengaran cerita contoh teks cerita
cerita
pengalaman yang pengalaman pengalaman budidaya toga Buku Kajian
Tolaki
MengesankaN yang diberikan guru melalui
4.2 Mencatat pokok- pokok isi Tautan Google Form. Kamus
Unggah-
cerita pengalaman 2. Peserta didik mencari
ungguh
4.3 Menulis teks cerita beberapa contoh cara Bahasa Tolaki
pengalaman mengungkapkan ide dalam
4.4 Menanggapi cerita pengalaman.
cerita pengalaman yang 3. Peserta didik berlatih
didengarkan dalam menulis cerita pengalaman
ragam krama. menggunakan kosa kata
yang indah dan santun
dengan penuh kejujuran
BAB V
Wacana Huruf Tolaki
Dengan memahami jenis sandhangan, mampu menggunakan pasangangan aksara Tolaki, peserta didik dapat membaca dan menyajikan
aksara Tolaki dengan baik dan benar.
Tujuan Pembelajaran Materi Pokok Kegiatan Metode Penilaian Alokasi Sumber
Waktu
3.1 Membaca kalimat Kalimat dan 1. Peserta didk menyimak Diskusi Tes 4 JP Laman
berhuruf Tolaki dengan paragraf Daring Praktik Youtobe
teks berhuruf Tolaki di
penerapan sandhangan berhuruf
dan pasangan Tolaki buku atau di power point Buku Kajian
3.2 Menyalin kalimat dengan Tolaki
Google Form You Tube.
berhuruf Tolaki dengan penerapan
penerapan sandhangan sandhang 2. Peserta didik membaca Buku panduan
dan pasangan ke huruf an dan menulis
kalimat dan teks berhuruf
latin pasangan aksara Tolaki
3.3 Membaca teks berhuruf Tolaki secara mandiri
Tolaki dengan penerapan
3. Peserta didik membaca
sandhangan dan pasangan
3.4 Menyalin teks berhuruf kalimat dan teks berhuruf
Tolaki dengan penerapan
Tolaki.
sandhangan dan pasangan
ke huruf latin 4. Peserta didik mengamati
contoh alihaksara sebuah
teks pengolahan sampah
yang diberikan guru
melalui PPT.
5. Peserta didik menanyakan
perbedaan tata tulis huruf
Tolaki dan Latin.
6. Peserta didik dengan
kreatif menyajikan hasil
alih aksara sebuah teks
berhuruf Tolaki dalam
tautan google Form.

Mengetahui, Sragen, Juli 2023


Kepala SMP Guru Mata Pelajaran Bahasa Tolaki

___________________ ___________________
NIP. NIP. -

Anda mungkin juga menyukai