Anda di halaman 1dari 17

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 7
Tahun 2022 tentang Standar Isi Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah yang mengatur kriteria minimal yang
mencakup ruang lingkup materi untuk mencapai komptetensi lulusan pada jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Selain itu pemberlakuan otonomi daerah
sesuai dengan UU Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, berisi
tentang penyerahan sejumlah wewenang yang semula menjadi urusan Pemerintah
Pusat kepada Pemerintah Daerah termasuk di dalamnya pengelolaan Pendidikan.
Adanya otonomi dalam pengelolaan pendidikan di daerah ini memiliki nilai strategis
bagi daerahnya yang berkaitan dengan sumber daya alam dan sumber daya
manusianya. Dengan demikian pada otonomi daerah ini kualitas pendidikan akan
sangat ditentukan oleh kebijakan daerah.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah yang materinya tidak dapat dikelompokan ke dalam mata
pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan
melalui pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Pendidikan Kepemudaan dan
Olahraga dengan persetujuan Pemerintah Kabupaten Sikka.
Mata Pelajaran Bahasa dan Budaya Sikka termasuk mata pelajaran muatan
lokal di Kabupaten Sikka. Kedudukannya dalam pendidikan sama dengan
kelompok mata pelajaran inti dan Profil Pelajar Pancasila. Oleh karena itu, mata
pelajaran Bahasa dan Budaya Sikka dan Tenun Ikat juga diujikan dan nilainya
wajib dicantumkan dalam buku rapor. Fungsi mata pelajaran Bahasa dan Budaya
Sikka sebagai (1) sarana pelestarian dan pengembangan nilai-nilai bahasa dan
budaya yang ada dan berkembang di wilayah Kabupaten Sikka, (2) pembinaan
sosial budaya regional berbasis budaya lokal di kabupaten sikka, (3) sarana
peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk meraih dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, (4) sarana pembakuan dan
penyebarluasan pemakaian bahasa, nilai-nilai budaya di wilayah kabupaten sikka
untuk berbagai keperluan akademik dan non akademik, (5) sarana pengembangan
penalaran, dan pemahaman aneka ragam bahasa dan budaya di wilayah kabupaten
sikka.
Pengembangan muatan lokal bahasa dan budaya sikka dilakukan dengan
tujuan sebagai berikut : (a) menjamin kesinambungan pemakaian bahasa di
wilayah Kabupaten Sikka, (b)Mengembangkan kebudayaan daerah sebagai bagian
dari kebudayaan nasional, (c) Melestarikan bahasa dan budaya yang ada di
Kabupaten Sikka. Pembinaan dan pengembangan serta pelestarian bahasa dan
budaya tersebut dilakukan dengan berbagai cara antara lain dalam bentuk muatan
lokal di sekolah dasar dan sekolah menengah.
Pentingnya pengembangan muatan lokal bahasa dan budaya sikka, karena
bahasa dan budaya sikka adalah sebagai bahasa daerah dan merupakan bahasa
ibu bagi masyarakat si wilayah kabupaten sikka yang memiliki 4 (empat) suku dan
bahasa yakni sikka krowe, lio, tanaai dan palue yang berfungsi sebagai bahasa
komunikasi antar masyarakat. Dalam kebijakan nasional, fungsi bahasa daerah
ditetapkan sebagai : (1) lambing kebanggan daerah, (2) lambing identitas daerah, (3)
alat komunikasi di dalam keluarga dan masyarakat daerah, (4) sebagai sarana
pendukung budaya daerah dan bahasa Indonesia, dan (5) sebagai pendukung
sastra daerah dan sastra Indonesia. Dalam hubungannya dengan fungsi bahasa
daerah sebagai : (1) pendukung bahasa Indonesia, (2) bahasa pengantar pada
tingkat permulaan sekolah dasar di daerah tertentu untuk memperlancar
pengajaran bahasa Indonesia atau pelajaran lain, dan (3) sumber kebahasaan
untuk memperkaya bahasa Indonesia. Dalam keadaan tertentu bahasa daerah
dapat juga berfungsi sebagai pelengkap bahasa Indonesia.
Muatan lokal bahasa dan budaya sikka diharapkan dapat membentuk
pemahaman dan membentuk sikap positif peserta didik terhadap potensi di darah
tempat tinggal mereka, khususnya pengembangan bahasa dan budaya sikka yang
bermanfaat untuk mengembangkan karakter, sikap, pengetahuan dan keterampilan
peserta didik agar dapat (1) mengena dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan
alam, social dan budayanya, (2) memiliki bakal kemampuan dan keterampilan serta
pengetahuan mengenai daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan
mansyarakat pada umumnya, dan (3) memiliki sikap dan perilaku yang selaras
dengan nilai-nilai atau aturan-aturan yang berlaku di daerahnya, serta
melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya setempat dalam rangka
menunjang pembangunan nasional.
Dalam Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum
Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran, pada lampiran I mengenai struktur
kurikulum Merdeka dinyatakan bahwa satuan pendidikan menambahkan muatan
lokal yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan karakteristik daerah.
Satuan pendidikan dapat menambahkan muatan tambahan sesuai karakteristik
satuan pendidikan secara fleksibel melalui 3 (tiga) pilihan berikut : 1)
Mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain, 2) mengintegarsikan ke dalam
tema projek penguatan profil pelajar pancasila, dan/atau 3) mengembangkan
muatan lokal yang berdiri sendiri. Struktur matan lokal diberikan alokasi 72 JP
pertahun dengan asumsi 1 tahun terdiri atas 36 minggu.
Peraturan Menteri pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah, pada pasal 3
ayat (2) menyatakan bahwa Muata Lokal sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat
(4) huruf k dirumuskan oleh pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya.
Berdasarkan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Sikka dalam hal ini melalui Dinas
Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Sikka menyusun Standar Isi
untuk Muatan Lokal Bahasa dan Budaya Sikka jenjang SD dan SMP yang akan
digunakan sebagai pedoman peleksanaan pembelajaran bahasa dan budaya sikka
di seluruh jenjang SD dan SMP atau sederajat.
B. Rasional
Kemampuan berbahasa, bersastra, dan beraksara serta berpikir merupakan
fondasi dari kemampuan literasi. Semua bidang kajian, bidang kehidupan, dan
tujuan-tujuan social menggunakan kemampuan literasi. Literasi menjadi
kemampuan sangat penting yang digunakan untuk bekerja dan belajar sepanjang
hayat. Dengan demikian pembeajaran bahasa dan budaya sikka merupakan
pembelajaran literasi untuk berbagai tujuan berkomunikasi dalam konteks social
budaya sikka pada khususnya, tanpa mengesampingkan aspek numerasi.
Kemampuan literasi dan numerasi dikembangkan ke dalam pembelajaran
menyimak, membaca dan memirsa, menulis, berbicara dan mempersentasikan
untuk berbagai tujuan berbasis genre yang terkait dengan penggunaan bahasa,
sastra dan budaya sikka dalam kehidupan sehari-hari. Setiap genre memiliki tipe
teks yang didasarkan pada alur piker-struktur-khas teks tertentu. Tipe teks
merupakan alur piker yang dapat mengoptimalkan penggunaan bahasa, sastra dan
budaya sikka untuk bekerja dan belajar sepanjang hayat.Model utama yang
digunakan dalam pembeajaran bahasa dan budaya sikka adalah pedagogi genre.
Model ini memiliki empat tahapan yaitu penjelasan untuk membangun konteks,
pemodelan, pembimbingan dan pemandirian. Disamping pedagogi genre,
pembelajaran bahasa dan budaya sikka dapat dikembangkan dengan model
pebelajaran berbasis projek dan model-model lain sesuai dengan pencapaian
pembeajaran tertentu.
Pembinaan dan pengembangan kemampuan berbahasa dan berbudaya sikka
akan membentuk Profil Pelajar Pancasila yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berpikir kritis, mandiri, kreatif, bergotong
royong dan berkebinekaan global.

C. Tujuan
Muatan loka Bahasa dan Budaya Sikka dan Tenun Ikat ini bertujuan agar
peserta didik memiliki kompetensi sebagai berikut :
1. Mengenal penggunaan penuturan bahasa dialek sikka sebagai bahasa
pemersatu dan bahasa setempat sebagai bahasa pengantar
2. Berakhlak mulia dengan menggunakan bahasa dan budaya sikka dalam
berkomunikasi secara efektif, efisien dan santun sesuai tata karma sesuai
dengan bahasa dan budaya setempat.
3. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa dan budaya sikka sebagai
bahasa ibu yang memperkaya khasanah bahasa nasional.
4. Mampu berbahasa sikka sesuai dengan bahasa ibunya dengan tepat dan
kreatif dalam berbagai teks multimodal (lisan,visual,audio,audiovisual) dan
berbudaya tenun ikat untuk berbagai tujuan dan konteks
5. Menggunakan bahasa dan budaya sikka untuk meningkatkan kemampuan
literasi dan numerasi dalam belajar dan bekerja serta kematangan emosional
dan social.
6. Memanfaatkan dan mengimplementasikan bahasa dan budaya sikka untuk
memperluas wawasan serta membentuk profil pelajar pancasila yang
beriman mandiri,kritis,kretif,gotong royong dan kebinekaan global.
7. Menghargai dan mengapresiasi bahasa dan budaya sikka sebagai budaya
lokal dan hasil intelektual masyarakat Sikka.
8. Mengenal dan mengidentifikasi karakteristik tenun ikat sebagai warisan
budaya lokal
9. Menampilkan kreatifitas melalui keterampilan tenun ikat

D. Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa dan Budaya Sikka dan Tenun Ikat
Mata pelajaran Bahasa dan Budaya Sikka menjadi modal dasar dalam usaha
pelestarian budaya sikka karena berfokus pada kemampuan literasi. Kemampuan
literasi menjadi indikator kemajuan dan perkembangan peserta didik. Mata
Pelajaran Bahasa dan Budaya Sikka dapat membina dan mengembangkan
kepercayaan diri peserta didik sebagai komunikator, pemikir kritis-kreatif-imajinatif
yang menguasai literasi digital dan informasional dalam semua peristiwa
komunikasi yang mendukung keberhasilan dalam pendidikan dan pelestarian
budaya. Mata pelajaran Bahasa dan Budaya Sikka dapat membentuk keterampilan
berbahasa reseptif (menyimak,membaca dan memirsa) dan keterampilan berbahasa
produktif (berbicara dan mempersentasikan serta menulis). Kompetensi berbahasa
ini berdasar pada empat hal yang saling berhubungan dan saling mendukung
untuk mengembangkan kompetensi peserta didik yaitu bahasa (mengembangkan
kompetensi kebahasaan), sastra (kemampuan memahami, mengapresiasi,
menanggapi, menganalisis dan mencipta karya sastra melalui proses berpikir kritis,
kreatif dan imajinatif. Pengembangan kompetensi berbahasa, bersastra dan
beraksara diharapkan membentuk peserta didik yang memiliki kemampuan literasi
tinggi dan berfrofil pelajar pancasila yang meliputi :
1. Mata Pelajaran bahasa dan budaya sikka mencakup kemampuan reseptif
(menyimak, membaca dan memirsa) dan kemampuan produktif (berbicara,
mempersentasikan dan menulis
2. Mata Pelajaran bahasa dan budaya sikka menggunakan pendekatan berbasis
genre meliputi pemanfaatan beragam tipe teks dan teks multimodal
(lisan,tulis,visual,audio,audiovisual). Meodel pembelajaran menggunakan
pedagogi genre yaitu penjelasan untuk membangun konteks, pemodelan,
pembimbingan dan pemandirian serta kegiatan yang mendorong peserta didik
untuk berpikir kritis, kreatif dan imajinatif dalam proses pembelajaran
3. Mata pelajaran bahasa dan budaya sikka diajarkan untuk meningkatkan :
a. Kecakapan hidup peserta didik dalam mengelola diri dan lingkungannya
b. Kesadaran dan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan alam social dan
budaya.
Kemampuan dan elemen dalam bahasa dan budaya sikka dapat digambarkan
sebagai berikut.
Area Pembelajaran Kemampuan Sub-kemampuan
Bahasa Reseptif Menyimak
Membaca dan memirsa
Produktif Berbicara dan mempersentasikan
Menulis

Pengertian kemampuan berbahasa dapat diuaraikan sebagai berikut :


a. Menyimak : merupakan kemampuan peserta didik menerima, memahami
informasi yang didengar, dan menyiapkan tanggapan secara relevan untuk
memberikan apresiasi kepada mitra tutur. Proses yang terjadi dalam menyimak
mencakup kegiatan seperti mendengarkan, mengidentifikasi, memahami,
menginterpretasi tutur bahasa, memaknai, dan/atau menyiapkan tanggapan
terhadap mitra tutur. Menyimak merupakan kemampuan komunikasi yang
penting sebab kemampuan menyimak menentukan tingkat kemampuan peserta
didik memahami makna (tersurat dan tersirat) paparan lisan, memahami ide
pokok dan pendukung pada konten informasi maupun konteks yang melatari
paparan tersebut. Komponen-komponen yang dapat dikembangkan dalam
menyimak diantaranya kepekaan terhadap bunyi bahasa, sistim isyarat, kosa
kata, struktur bahasa (tata bahasa) makna, dan metakognisi.
b. Membaca : merupakan kemampuan peserta didik untuk memahami, memaknai,
menginterpretasi, serta merefleksi terks berhuruf sesuai dengan tujuan dan
kepentingannya untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan
potensinya.
Memirsa merupakan kemampuan seseorang untuk memahami, memaknai,
menginterpretasi, dan merefleksikan sajian visual dan/atau audiovisual sesuai
tujuan dan kepentingannya untuk mengebangkan pengetahuan, keterampilan,
dan potensinya. Komponen-komponen yang dapat dikembangkan dalam
membaca dan memirsa diantaranya kepekaan terhadap fonem, huruf, sistim
isyarat, kosa kata, struktur bahasa (tata bahasa) makna, dan metakognisi.

c. Berbicara : merupakan kemampuan menyampaikan gagasan, tanggapan, dan


perasaan dalam bentuk lisan. Mempersentasikan merupakan kemampuan
memaparkan gagasan atau tanggapan secara fasih, akurat, bertanggung jawab,
dan/atau menyampaiakn perasaan sesuai konteks dengan cara yang
komunikatif melalui beragam media (visual, digital,audio dan audiovisual).
Komponen-komponen yang dapat dikembangkan dalam berbicara dan
mempersentasikan diantaranya kepekaan terhadap bunyi bahasa, sistim
isyarat,kosa kata, struktur bahasa (tata bahasa), makna dan metakognis.
d. Menulis : merupakan kemampuan menyampaikan gagasan, tanggapan, dan
perasaan dalam bentuk tulis berhuruf secara fasif, akurat, bertanggung jawab,
dan/atau menyampaikan perasan sesuai konteks. Komponen-komponen yang
dapat dikembangkan dalam menulis diantaranya menerapkan penggunaan
ejaan, kata, kalimat, dan paragraf, struktur bahasa (taat bahasa), makna dan
metakognisi dalam beragam tipe teks.

Kemampuan dan elemen dalam Tenun Ikat dapat digambarkan sebagai berikut.
Area Pembelajaran Kemampuan Sub-kemampuan
Keterampilan Pemahaman Pemahaman Konsep
Menenun Pemahaman Tematik Sistimatik
Produktif Menenun
Mengkreasi Hasil Tenun

a. Pemahaman Konsep : merupakan kemampuan peserta didik dalam memahami


kosep mulai dari jenis-jenis motif, gambar motif, menggulung, merentang,
mewarnai, menenun dan mengkreasikan hasil tenun.
b. Pemahaman Tematik Sistimatik : kemampuan peserta didik dalam memahami
alur dan cara kerja mulai dari awal proses hingga menjadi hasil sebuah tenun.
Pemahaman secara sistimatis dapat membentuk langkah kerja dan prosedur
kerja.
c. Menenun : kemampuan peserta didik dalam mengaktualisasikan keterampilan
kerja yang menghasil sebuah karya tenun. Kemampuan menenun merupakan
kemampuan akhir dari pemahaman konsep dan pemahaman tematik sistimatik
yang menuntut peserta didik untuk berkaya sesuai dengan psikomotoriknya.
d. Mengkreasi Hasil Tenun : kemampuan peserta didik dalam mengkreasi hasil
tenun dalam bentuk lain. Mengkreasi adalah kegiatan yang mengkolaborasikan
segala sumber daya yang ada dengan menitikberatkan hasil karya pada budaya
setempat. Kemampuan mengkreasi menitikberatkan pada semua aspek mulai
dari aspek pengetahuan, sikap dan motoriknya.

BAB II
CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BAHASA DAN BUDAYA SIKKA DAN
TENUN IKAT PADA SETIAP FASE JENJANG SD DAN SMP

1. CAPAIN PEMBELAJARAN FASE A


Fase A (Kelas I - II SD)
Pada akhir Fase A, peserta didik memiliki kemapuan berbahasa untuk
berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada teman sebaya dan
orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Peserta didik mampu
memahami dan menyampaikan pesan, mengekspresikan perasaan dan gagasan,
berpartisipasi dalam percakapan dan diskusi secara santun. Peserta didik
mempu meningkatkan penguasaan kosa kata baru melalui berbagai kegiatan
berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam. Untuk kelas I dan II yaitu :
aktifitas kehidupan, peristiwa kehidupan dan tata krama.
Fase A Berdasarkan Elemen
Menyimak
Peserta didik mampu menunjukkan sikap menjadi pendengar yang
penuh perhatian dalam mendengarkan cerita (cerita lisan, audio,
audiovisual) yang berhubungan dengan peristiwa
kehidupan( kelahiran,kematian) dan aktivitas kehidupan
(kepercayaan :berdoa,bernyanyi), syair, upacara adat dan permainan
tradisional), tata krama (menerima tamu, sapaan keluarga dan kekerabatan),
mata pencaharian dalam bahasa daerah Sikka.
Peserta didik menunjukkan minat pada tuturan bahasa daerah yang
didengar serta mampu memahami pesan lisan yang berhubungan
dengan peristiwa kehidupan (kelahiran, kematian) dan aktivitas kehidupan
(kepercayaan :berdoa, bernyanyi), syair, upacara adat dan permainan
tradisional), tata krama (menerima tamu, sapaan keluarga dan kekerabatan),
mata pencaharian dalam bahasa daerah Sikka.
Membaca dan Memirsa
Peserta didik mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang
menunjukkan minat terhadap teks yang dibaca atau dipirsa tentang
tata krama ( menerima tamu, sapaan keluarga dan kekerabatan), peristiwa
kehidupan ( kelahiran, kematian ) dan aktivitas kehidupan ( kepercayaan :
berdoa, bernyanyi), syair, upacara adat dan permainan tradisional), mata
pencaharian di sekitar yang dikenalinya sehari-hari dengan fasih.
Peserta didik mampu membaca kosa kata bahasa daerah tentang
tata krama ( menerima tamu, sapaan keluarga dan kekerabatan), peristiwa
kehidupan ( kelahiran, kematian ) dan aktivitas kehidupan (kepercayaan:
berdoa, bernyanyi), syair, upacara adat dan permainan tradisional) , mata
pencaharian di sekitar yang dikenalinya sehari-hari dengan fasih.

Peserta didik mampu memahami informasi dari bacaan dan tayangan


yang dipirsa tentang tata karma ( menerima tamu, sapaan keluarga dan
kekerabatan), peristiwa kehidupan( kelahiran, kematian ) dan aktivitas
kehidupan (kepercayaan: berdoa, bernyanyi), syair, upacara adat dan
permainan tradisional), mata pencaharian di sekitar yang dikenalinya sehari-
hari dengan fasih dalam bahasa daerah Sikka.
Berbicara dan Mempersentasikan
Peserta didik mampu berbicara dengan santun tentang beragam
topik yang dikenali menggunakan volume dan intonasi yang tepat
sesuai konteks tentang tata krama ( menerima tamu, sapaan keluarga
dan kekerabatan), peristiwa kehidupan ( kelahiran, kematian ) dan
aktivitas kehidupan ( kepercayaan: berdoa, bernyanyi), syair,upacara adat dan
permainan tradisional), mata pencaharian di sekitar yang dikenalinya
sehari-hari dengan fasih dalam bahasa daerah Sikka.
Peserta didik mampu merespons dengan bertanya tentang sesuatu,
menjawab, dan menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan
orang dewasa) dengan baik dan santun dalam suatu percakapan
yang berhubungan dengan tata karma (menerima tamu, sapaan keluarga
dan kekerabatan), peristiwa kehidupan (kelahiran, kematian ) dan aktivitas
kehidupan ( kepercayaan: berdoa, bernyanyi), syair, upacara adat dan
permainan tradisonal ), mata pencaharian dalam bahasa daerah Sikka.
Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan secara lisan dengan
atau tanpa bantuan gambar / ilustrasi yang berhubungan dengan
tata krama ( menerima tamu, sapaan keluarga dan kekerabatan), peristiwa
kehidupan ( kelahiran, kematian ) dan aktivitas kehidupan
( kepercayaan:berdoa, bernyanyi), syair, upacara adat dan permainan
tradisional), mata pencaharian dalam bahasa daerah Sikka.
Peserta didik mampu menceritakan kembali dalam bahasa daerah
tentang suatu isi informasi yang dibaca atau didengar berkaitan
dengan tata krama ( menerima tamu, sapaan keluarga dan kekerabatan),
peristiwa kehidupan ( kelahiran, kematian ) dan aktivitas kehidupan
( kepercayaan :berdoa, bernyanyi), syair, upacara adat dan permainan
tradisional, mata pencaharian dan menceritakan kembali teks narasi
yang dibaca atau dibacakan yang berkaitan dengan topik diri dan
lingkungan yang berhubungan dengan tata krama ( menerima tamu,
sapaan keluarga dan kekerabatan), peristiwa kehidupan ( kelahiran, kematian )
dan aktivitas kehidupan ( kepercayaan : berdoa, bernyanyi), syair, upacara
adat dan permainan tradisional), mata pencaharian dalam bahasa daerah
Sikka.
Menulis
Peserta didik mampu menunjukkan keterampilan menulis permulaan
dengan benar (cara memegang alat tulis, jarak mata dengan buku,
menebalkan garis/huruf, dll.) di atas kertas dan/atau melalui media
digital yang berhubungan dengan tata krama ( menerima tamu, sapaan
keluarga dan kekerabatan), peristiwa kehidupan ( kelahiran, kematian ) dan
aktivitas kehidupan ( kepercayaan :berdoa, bernyanyi), syair, upacara adat dan
permainan tradisional, mata pencaharian dalam bahasa daerah Sikka.
Peserta didik mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik
yang berhubungan dengan tata krama ( menerima tamu, sapaan keluarga
dan kekerabatan), peristiwa kehidupan ( kelahiran, kematian ) dan aktivitas
kehidupan ( kepercayaan :berdoa, bernyanyi), syair, upacara adat dan
permainan tradisional, mata pencaharian dalam bahasa daerah Sikka.
Peserta didik mampu menulis teks deskripsi dengan beberapa
kalimat sederhana, menulis teks rekon tentang pengalaman diri,
menulis kembali narasi berdasarkan teks fiksi yang dibaca atau
didengar, menulis teks prosedur tentang kehidupan sehari-hari yang
berhubungan dengan tata krama ( menerima tamu, sapaan keluarga dan
kekerabatan), peristiwa kehidupan ( kelahiran, kematian ) dan aktivitas
kehidupan ( kepercayaan: berdoa, bernyanyi), syair, upacara adat dan
permainan tradisional mata pencaharian dalam bahasa daerah Sikka.

2. CAPAIAN PEMBELAJARAN FASE B

Fase B (Kelas III - IV) SD

Pada akhir Fase B, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk


berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada teman sebaya dan
orang dewasa tentang hal-hal menarik dilingkungan sekitarnya. Peserta didik
mampu memahami dan menyampaikan gagasan dari teks informasional,
memahami penokohan dan pesan dari teks narasi. Peserta didik mampu
mengungkapkan gagasan dalam kerja kelompok dan diskusi. Peserta didik
mampu meningkatkan penguasaan kosa kata baru melalui berbagai kegiatan
berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam. Topik untuk kelas III dan
IV yaitu aktivitas kehidupan, peristiwa kehidupan dan tata karma.

Fase B Berdasarkan Elemen


Menyimak
Peserta didik mampu memahami cerita tentang aktivitas kehidupan
(berdoa,bernyanyi,syair, upacara adat dan permainan tradisional ) dan cerita
tentang mata pencaharian (darat, laut, dan udara ) dalam bahasa daerah Sikka
yang dilisankan melalui informasi dari media audio, teks aural (teks yang
dibacakan dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan
tujuan berkomunikasi.
Peserta didik mampu memaknai teks narasi tentang peristiwa
kehidupan( kelahiran dan kematian ), tata karma ( menerima tamu dan sapaan
keluarga dan kekerabatan ) dalam bahasa daerah Sikka yang dibacakan atau
dari media audio.
Membaca dan Memirsa
Peserta didik mampu memahami pesan dan informasi tentang aktivitas
kehidupan (berdoa dan bernyanyi, syair dan upacara adat permainan
tradisional) dan mata pencaharian (darat, laut, dan udara) dalam bentuk teks
narasi, gambar dan cerita bergambar dalam bahasa daerah Sikka dalam
bentuk cetak atau elektronik.
Peserta didik mampu membaca kata-kata baru dalam bahasa daerah Sikka
dengan pola kombinasi huruf yang telah dikenalinya dengan fasih tentang
peristiwa kehidupan ( kelahiran dan kematian ).
Peserta didik mampu menjelaskan tokoh, watak dan pesan yang terkandung
pada teks narasi tentang peristiwa kehidupan ( kelahiran dan kematian )
dalam bahasa daerah Sikka.
Peserta didik mampu memaknai kosakata baru dalam bahasa daerah Sikka
tentang tata krama menerima tamu dan sapaan keluarga dan kekerabatan)
dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa sesuai dengan topik.

Berbicara dan Mempersentasikan


Peserta didik mampu berbicara tentang aktivitas kehidupan tentang
kepercayaan (berdoa dan bernyanyi, syair dan upacara adat )dengan pilihan
kata dalam bahasa daerah Sikka dengan sikap tubuh/gestur yang santun,
menggunakan volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks.
Peserta didik mengajukan dan menanggapi pertanyaan, jawaban, pernyataan,
penjelasan dalam suatu percakapan dan diskusi tentang peristiwa kehidupan(
kelahiran dan kematian ).
Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan dalam suatu percakapan dan
diskusi tentang peristiwa kehidupan( kelahiran dan kematian )dalam bahasa
daerah Sikka.
Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu informasi yang dibaca atau
didengar dari teks narasi tentang peristiwa kehidupan( kelahiran dan
kematian )dalam bahasa daerah Sikka dengan topik yang beraneka ragam.

Menulis
Peserta didik mampu menulis teks narasi tentang aktivitas kehidupan yang
berkaitan dengan kepercayaan (berdoa dan bernyanyi, syair dan upacara adat,
permainan tradisional ), teks deskripsi tentang tata krama( menerima tamu
dan sapaan keluarga dan kekerabatan), teks rekon tentang tata karma
( menerima tamu dan sapaan keluarga dan kekerabatan), teks prosedur
tentang tata karma( menerima tamu dan sapaan keluarga dan kekerabatan),
dan teks eksposisi tentang peristiwa kehidupan( kelahiran dan kematian )
dalam bahasa daerah Sikka dengan rangkaian kalimat yang beragam,
informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang beragam.

3. CAPAIAN PEMBELAJARAN FASE C

Fase C (Kelas V – VI SD)

Pada akhir Fase C, Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk


berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan dan konteks sosial. Peserta
didik mampu memahami, mengolah, dan menginterpretasi informasi dan pesan
dari paparan lisan dan tulis. Topik untuk kelas V dan VI yaitu Aktivitas
Kehidupan, peristiwa kehidupan dan tata karma.

Peserta didik mampu menanggapi dan mempersentasikan informasi yang


dipaparkan, berpartisipasi aktif dalam diskusi, menuliskan tanggapannya
terhadap bacaan menggunakan pengalaman dan pengetahuan, menulis teks
untuk menyampaikan pengamatan dan pengalamannya dengan lebih
terstruktur. Peserta didik memiliki kebiasaan membaca untuk hiburan,
menambah pengetahuan, dan keterampilan.

Fase C Berdasarkan Elemen

Menyimak
Peserta didik mampu menganalisis informasi tentang aktivitas
kehidupan ( kepercayaan: berdoa, bernyanyi, syair dan upacara
adat) dalam bahasa daerah Sikka.
Peserta didik mampu mengidentifikasi ciri, objek dan urutan proses
kejadian dan nilai-nilai dari berbagai aktivitas kehidupan
(kepercayaan: berdoa, bernyanyi, syair dan upacara adat) dalam
bahasa daerah Sikka.
Peserta didik mampu menganalisis peristiwa kehidupan (kelahiran,
kematian perkawinan).
Peserta didik mampu menganalisis informasi tentang tata krama
(menerima tamu, sapaan keluarga dan kekerabatan) yang
disajikan dalam bentuk lisan, teks aural (teks yang dibacakan
dan/atau didengar) dan audio dengan menggunakan bahasa
daerah Sikka.
Membaca dan Memirsa
Peserta didik mampu membaca teks tentang aktivitas kehidupan
(kepercayaan: berdoa, bernyanyi, syair dan upacara adat) dalam
bahasa daerah Sikka, dengan fasih dan indah, serta memahami
informasi dan kosa kata baru yang memiliki makna denotatif,
literal, konotatif, dan kiasan.
Peserta dapat mengidentifikasi objek, fenomena, dan karakter
berkaitan dengan tata krama (menerima tamu, sapaan keluarga
dan kekerabatan).
Peserta didik mampu mengidentifikasi ide pokok dari teks
berkaitan dengan peristiwa kehidupan (kelahiran, kematian
perkawinan) dalam bahasa daerah Sikka, serta nilai-nilai yang
terkandung dalam teks sastra (prosa dan pantun,puisi) dari teks
dan/atau audiovisual.
Berbicara dan Mempersentasikan
Peserta didik mampu menyampaikan informasi secara lisan dalam
bahasa daerah Sikka tentang peristiwa kehidupan ( kelahiran, kematian,
perkawinan ), aktivitas kehidupan (kepercayaan: berdoa, bernyanyi,
syair dan upacara adat) tata krama (menerima tamu, sapaan
keluarga dan kekerabatan) untuk tujuan menghibur dan
menyakinkan mitra tutur sesuai kaidah dan konteks. Peserta didik
mampu menggunakan kosa kata baru tentang aktivitas kehidupan
(kepercayaan: berdoa, bernyanyi, syair dan upacara adat) dalam
bahasa daerah Sikka yang memiliki makna denotatif, konotatif,
dan kiasan; pilihan kata yang tepat sesuai dengan norma budaya
daerah Sikka; menyampaikan informasi dengan fasih dan santun.
Peserta didik dapat menyampaikan perasaan tentang peristiwa
kehidupan ( kelahiran, kematian, perkawinan ), berdasarkan fakta,
imajinasi (dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan
menarik dalam bentuk prosa dan puisi dengan penggunaan kosa
kata bahasa daerah secara kreatif.
Peserta didik mampu mempresentasikan gagasan, hasil
pengamatan, dan pengalaman dengan logis, sistematis, efektif,
kreatif, dan kritis, mempresentasikan imajinasi secara kreatif
tentang aktivitas kehidupan (kepercayaan: berdoa, bernyanyi, syair
dan upacara adat) dalam bahasa daerah Sikka.
Menulis
Peserta didik mampu menulis teks eksplanasi, laporan, dan
eksposisi persuasive tentang aktivitas kehidupan (kepercayaan:
berdoa, bernyanyi, syair dan upacara adat) dari gagasan,hasil
pengamatan, pengalaman, dan imajinasi dalam bahasa daerah
Sikka; menjelaskan hubungan kausalitas, serta menuangkan hasil
pengamatan untuk meyakinkan pembaca.
Peserta didik mampu menggunakan kaidah kebahasaan dan
kesastraan untuk menulis teks sesuai dengan konteks dan norma
budaya tentang peristiwa kehidupan ( kelahiran, kematian, perkawinan ),
berkaitan dengan tata krama (menerima tamu, sapaan keluarga
dan kekerabatan) menggunakan kosakata bahasa daerah Sikka
yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan.
Peserta didik menyampaikan perasaan berdasarkan fakta, imajinasi
(dari diri sendiri dan orang lain) secara indah dan menarik dalam
bentuk prosa dan puisi dengan penggunaan kosa kata secara kreatif
dalam bahasa daerah Sikka.

D. CAPAIN PEMBELAJARAN FASE D


Fase D (Kelas VII, VIII, IX SMP)
Pada akhir Fase D, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa
untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks social,
akademis, dan dunia kerja. Peserta didik secara kritis dan kreatif mampu
memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, atau mencipta
informasi dari berbagai tipe teks tentang topik yang beragam : Aktivitas
kehidupan mata pencaharian, dan peristiwa kehidupan.Peserta didik mampu
menyintesis, memanipulasi, presisi, artikulasi gagasan dan pendapat dari
berbagai sumber. Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi
dan debat. Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk merefleksi
menyampaikan pendapat dan mempersentasikan serta menanggapi nonfiksi
dan fiksi secara mandiri, kritis, dan etis.

Fase D Berdasarkan Elemen


Menyimak
Peserta didik mampu menganalisis dan memaknai informasi dalam teks
fungsional pendek, teks deskriptif dan teks naratif terkait aktivitas
kehidupan (kepercayaan : berdoa dan bernyanyi, syair dan upacara adat)
mata pencaharian (darat,laut,udara),Peristiwa kehidupan
(perkawinan,kelahiran, kematian) dalam bahasa daerah sikka yang
digunakan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.
Peserta didik mampu mengeksplorasi dan menguasai informasi dalam teks
fungsional pendek, teks deskriptif dan teks naratif terkait aktivitas
kehidupan (kepercayaan : berdoa dan bernyanyi, syair dan upacara adat)
mata pencaharian (darat,laut,udara),Peristiwa kehidupan
(perkawinan,kelahiran, kematian) dalam bahasa daerah sikka yang
digunakan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.
Membaca dan Memirsa
Peserta didik mampu memahami dan memaknai informasi dalam teks
fungsional pendek, teks deskriptif dan teks naratif terkait aktivitas
kehidupan (kepercayaan : berdoa dan bernyanyi, syair dan upacara adat)
mata pencaharian (darat,laut,udara),Peristiwa kehidupan
(perkawinan,kelahiran, kematian) dalam bahasa daerah sikka yang
digunakan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.
Berbicara dan Mempersentasikan
Peserta didik mampu memahami dan memaknai informasi dalam teks
fungsional pendek, teks deskriptif dan teks naratif terkait aktivitas
kehidupan (kepercayaan : berdoa dan bernyanyi, syair dan upacara adat),
mata pencaharian (darat, laut,udara, Peristiwa kehidupan
(perkawinan,kelahiran, kematian) dalam bahasa daerah sikka yang
digunakan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.
Peserta didik mampu menggunakan dan memaknai kosakata bahasa daerah
sikka yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan untuk
berbicara dan menyajikan gagasannya sesuai dengan norma kesopanan
dalam berkomunikasi dalam bahasa daerah sikka.
Menulis
Peserta didik mampu menulis informasi dalam teks fungsional pendek, teks
deskriptif dan teks naratif terkait aktivitas kehidupan (kepercayaan :
berdoa dan bernyanyi, syair dan upacara adat) mata pencaharian (darat,
laut,udara), Peristiwa kehidupan (perkawinan,kelahiran, kematian) dalam
bahasa daerah sikka yang digunakan dalam aktivitas kehidupan sehari-
hari.
TENUN IKAT
A. Jenjang SD
Fase A (kelas 1 dan 2 )
Projek Profil Materi Pokok Capaian Pembelajaran Tema
Menggambar Menggambar - Peserta didik dapat Kewirausahaan
dan motif dan menggambar motif
Menggulung menggulung tenun ikat
benang sederhana.
- Peserta didik dapat
menggulung
benang

Fase B (kelas 3 dann 4)


Projek Profil Materi Pokok Capaian Pembelajaran Tema
Merentang dan Merentang Peserta didik mampu Kewirausahaan
Mengikat benang dan merentang dan mengikat
benang mengikat motif motif

Fase C (kelas 5 dan 6)


Projek Profil Materi Pokok Capaian Tema
Pembelajaran
- Pewarnaan Pewarnaan dan Peserta didik Kewirausahaan
- Hasil tenun menenun mampu mewarnai
benang dan
menenun

B. Jenjang SMP
Fase D (kelas 7, 8 dan 9)
Projek Profil Materi Pokok Capaian Tema
Pembelajaran
Sarung Kreasi - Menenun Peserta didik Kewirausahaan
Sikka - Kreasi mampu menenun
dan
mengkreasikan
hasil tenun
sebagai sebuah
karya seni
Tenun ikat masuk dalam pembelajaran Projek Profil Pancasila di
integrasikan dalam P5 sesuai dengan tema kearifan lokal dan
kewirausahaan masing-masing wilayah.

Anda mungkin juga menyukai