Anda di halaman 1dari 11

Ismail, A., Nurtiyanto, W. A. (2022).

Perancangan Kendali Lampu dan Kipas Dengan Sensor Suara FC 04 Menggunakan


Metode Voice Reconditioning. Prosiding SEINTEK Universitas Pamulang (hal. 455-465). Tangerang Selatan: Fakultas Teknik
Universitas Pamulang.

Perancangan Kendali Lampu dan Kipas Dengan Sensor Suara FC 04


Menggunakan Metode Voice Reconditioning
Achmad Ismail*(1), Woro Agus Nurtiyanto(2)
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Pamulang, Indonesia

ARTICLE INFO ABSTRACT


Lampu dan kipas adalah bagian penting dalam rutinitas sehari-hari kita, di mana pun
* Corresponding kita berada dalam keadaan tidak ada cahaya matahari yang masuk dan terkadang
Author. e-mail: pun dengan cuaca yang panas kita membutuhkan kipas, dan kita sangat
ahmadjakarta27@gmai membutuhkan lampu, namun sering kali kita suka bersikap malas untuk
l.com menghidupkan dan mematikan lampu ataupun kipas, maka dengan alasan itu
saklar lampu ataupun keberadaan kipas terlalu jauh dari tempat kita berada, duduk
atau tidur. Tugas Akhir ini menggambarkan efek dari pengujian pada rencana model
Keywords: lampu dan kipas yang diprogram dengan kontrol suara atau tepuk tangan. Alat ini
Sound Sensor FC 04, dibuat untuk menjadi upaya sebagai kemajuan inovatif dalam memberikan
Arduino IDE, Relay, akomodasi yang mengedepankan kenyamanan dengan peningkatan skema
Light, Fan. otomisasi di dalam rumah dengan lampu dan kipas meggunakan tepuk tangan
ataupun kontrol suara untuk kendali aktif dan tidak aktif. Untuk yang digunakan
sebagai bagian utama dengan konfigurasi framework yaitu sensor suara Fc 04 adalah
modul yang digunakan dalam pengenal suara dan juga mikrokontroler Arduino
Uno sebagai prosesnya, sementara itu menggunakan Arduino IDE sebagai
konfigurasi pemrogramannya. Bersumber pada hasil percobaan, pada rangka
rangkaian nan dibuat dapat memadamkan maupun menyalakan lampu dan kipas
dengan otomatis ketika diberi suara ataupun tepuk tangan dalam waktu reaksi
paling lama 2 sekon dengan kecepatan suara di atas 600 ms.
Lights and fans as an important part of our daily routine, wherever we are in a state of no
sunlight coming in and sometimes even with hot weather we need a fan, and we really need
lights, but often we like to be lazy to turn on and off the light or fan, then for that reason the light
switch or fan is too far from where we are, sitting or sleeping. This final project describes the
effect of testing on a lamp and fan model plan programmed with voice control or applause. This
tool was created as an effort in innovative advancements to provide convenience and comfort
through improved home automation systems as lights and fans with clapping or voice control
as On and Off buttons. The main parts used for the framework configuration namely the Fc 04
sound sensor module which is used for voice recognition and the Arduino Uno microcontroller
as a microcontroller, while the programming using Arduino IDE as configuration. Sourced
from experimental results tool, The framework that is made can turn off or turn on the lights
and fans automatically when given a sound or clapping with a maximum reaction time of 2
second with the speed of sound above 600 ms.

PENDAHULUAN
Kemajuan inovatif dengan cepat mempertimbangkan beragam percobaan yang berbeda untuk
memberikan efisiensi dan kemudahan kepada khalayak umum. Salah satu upaya untuk
memberikan efisiensi dan kemudahan seperti itu adalah melalui perbaikan kerangka robotisasi di
(Home Otomation). Salah satu kerangka robotisasi yang bisa diterapkan di lingkungan rumah untuk
menghidupkan lampu dan kipas dengan tepuk tangan atau perintah suara. Melalui perbaikan
kerangka ini adalah normal bahwa ahli rumah bisa menghidupkan maupun mematikan kipas dan
lampu tanpa harus berinteraksi langsung dengan kendali yang ditemukan pada kipas ataupun
lampu secara keseluruhan.
Dengan penelitian ini penulis membuat lampu dengan dibatasi oleh tepuk tangan ataupun
perintah suara pada sakelar dengan tujuan dapat lebih efisien tanpa perlu bangun dari tempat tidur
ataupun berjalan ke saklar hanya untuk menerangi rumah secara keseluruhan ataupun

SEINTEK Ke-2, 28 dan 31 Juli 2022, Tangerang Selatan 455


Achmad Ismail, Woro Agus Nurtiyanto, S.T., M.T

menghidupkan lampu maupun kipas. Oleh karena itu pemanfaatan untuk menghidupkan ataupun
mematikan lampu dan kipas lebih efisien karena banyak orang malas bangun dari tempat tidur
untuk mematikan apabila sudah mengantuk ingin tidur.
Penelitian terkait banyak mengambil topik yang telah publikasikan pada literatur (Batubara,
2017), (Koksal Gundogdu & Yucedag, 2018), (Baha’ A. Alsaify ∗, 2022), (Heri Kusnadi, 2019) dan
(Dandya Gultom, 2020). Namun pada literatur tersebut umumnya hanya mengaplikasikan sistem
pengedali berbasis suara pada jenis perangkat yang berbeda. Untuk hal tersebut maka pada
penelitian ini penulis akan menerapkan sistem pengendali berbasis suara pada dua jenis perangkat
yaitu lampu dan kipas dan juga bagaimana kita dapat melihat respon suara dengan masukan yang
berbeda-beda pada Serial Plotter Arduino IDE dan aplikasi Soundcard Oscilloscope..

METODE PENELITIAN
1. Perancangan Perangkat Keras
Diagram blok sistem diperlukan pada tahap awal perancangan suatu sistem. Diagram blok
menunjukkan hubungan antara satu atau lebih komponen dengan fungsi tertentu dan setiap
blok dari suatu komponen mempengaruhi komponen lainnya. Arah kerja dari setiap blok
ditunjukan dengan menghubungkan setiap blok dengan satu garis. Diagram blok sistem dapat
dilihat pada gambar 3.5.

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem


Pada diagram blok sistem, memiliki tiga bagian utama, yaitu input, proses dan output.
Perangkat input terdiri dari Power 220 VAC dan juga Sensor Fc 04. Perangkat proses terdiri dari
Adaptor 9 VDC, Arduino Uno dan Relay 5 VDC. Perangkat output terdiri dari lampu dan kipas.
Fungsi masing-masing blok diagram adalah sebagai berikut:
a. Power 220 VAC
Power 220 VAC sebagai pemberi tegangan terhapat seluruh prangkat.
b. Sensor Fc 04
Sensor Fc 04 sebagai masukan untuk perintah kerja alat tersebut.
c. Adaptor 9 VDC
Adaptor 9 VDC sebagai convert tegangan dari power agar dapat di distribusikan
ke dalam Arduino Uno.
d. Arduino Uno
Arduino Uno sebagai mikrokontroler proses alat tersebut.
e. Relay 5 VDC

SEMINAR SAINS DAN TEKNOLOGI (SEINTEK) UNIVERSITAS PAMULANG 456


Achmad Ismail, Woro Agus Nurtiyanto, S.T., M.T

Relay 5 VDC sebagai sakelar untuk menghidupkan atau mematikan output yang
telah di prose oleh Arduino Uno.
f. Kipas Angin
Kipas angin sebagai output.
g. Lampu 220 VAC
Lampu 220 VAC sebagai output.
Berikut merupakan hasil rangkaian masing–masing perangkat yang dihubungkan ke Arduino
Uno.

Gambar 1 Rangkaian Keseluruhan Sistem


2. Perancangan Perangkat Lunak
Perancangan perangkat lunak ini atau bisa disebut sebagai perancangan program telah di susun
sebagai mana algoritma yang ditentukan agar alat bekerja sesuai pada rencananya sesuai pada
flowchart pada gambar 3.3.
Rancangan di buat dengan perintah yang telah disusun dengan benar, dimana sensor suara fc
04 akan menerima masukan berupa suara dengan masukan di atas 600 ms yang telah
ditentukan dengan sebelumnya telah di uji nilai masukan sensor terbut akan bekerja.
Sensor fc 04 akan menerima masukan berupa suara kemudian akan mengirimkan sinyal ke
Arduino untuk diproses sebagai keluaran yang telah ditentukan pada logikanya sebagaimana
lampu dan kipas akan hidup sesuai jumlah masukan suara yang berbeda dengan nilai input di
atas 600 ms atau yang telah di uji nilai frekuensi 300 hz lebih.
Arduino akan memproses masukan yang di berikan oleh sensor fc 04 untuk kemudian dapat
mengirimkan sinyal tegangan terhadap relay yang akan menghidupkan lampu dan kipas
menggunakan jumlah masukan yang berbeda untuk menghidupkan atau mematikannya.

SEMINAR SAINS DAN TEKNOLOGI (SEINTEK) UNIVERSITAS PAMULANG 457


Achmad Ismail, Woro Agus Nurtiyanto, S.T., M.T

Gambar 2 Flowchart Algoritma Program


Perintah suara yang ditentukan dengan jumlah masukannya yaitu dengan menetapkan
masukan suara pertama untuk menghidupkan lampu, kemudian masukan suara ke dua untuk
menghidupkan kipas dan juga untuk masukan suara ke tiga untuk mematikan semua
perangkat.

HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di rumah peneliti yang beralamat di Jalan H. Musal, Rt.001/02, Meruya
Selatan, Kembangan, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Metode pengujian yang dipakai yaitu metode uji
respon sensor dan uji fungsional, dimana respon sensor di uji dengan masukan yang berbeda yaitu
dengan suara laki-laki, perempuan dan juga tepukan yang kemudian di lihat pada serial plotter dan
juga soundcard oscilloscope. Uji fungsional dilakukan dengan di uji semua bagian demi bagian untuk
memastikan semua sistem dapat befungsi dengan baik mulai dari pengujian menghidupkan lampu,
kemudian menghidupkan kipas, lalu mematikan semua perangkatnya.
Dari hasil pengambilan data dan uji coba, maka dapat kita analisan bagaimana kerja sensor
tersbut dalam perintahnya dan keluarannya serta seberapa efektifnya alat tersebut.

SEMINAR SAINS DAN TEKNOLOGI (SEINTEK) UNIVERSITAS PAMULANG 458


Achmad Ismail, Woro Agus Nurtiyanto, S.T., M.T

Gambar 3 Grafik hasil Perbandingan


Terlihat pada grafik di atas bahwa presentase keberhasilan perintah suara tepukan lebih besar
di banding perintah suara ucapan yang dimana pada jarak 1 meter perintah suara tepukan mendapat
presentase keberhasilan 90%, sedangkan perintah suara dengan ucapan laki-laki dan perempuan
mendapat presentase keberhasilan sebesar 80% dan 73%. Kemudian pada jarak 2 meter terdapat
selisih 10% yang dimana perintah dengan suara ucapan laki-laki dan perempuan mendapatkan Nilai
70% tingkat keberhasilan, sedangkan perintah suara dengan tepukan mendapatkan nilai
keberhasilan 80%. Kemudian seterusnya, maka jelas diketahui bahwa perintah suara dengan
tepukan lebih besar kemungkinan keberhasilan dibanding perintah suara dengan perintah suara
ucapan.

PEMBAHASAN
1. Pengujian Program
Pertama harus dilakukan adalah membuat programnya di Arduino IDE, lalu setelah
programnya dibuat kemudian selanjutnya di compile untuk mengetahui apakah program ini
sudah benar ataupun belum maka nanti akan terlihat setelah di compile.

Gambar 1 Compile Program


Setelah compile program berjalan dengan lancer atau tidak ada error berarti program akan
berjalan sesuai yang direncanakan. Biasanya saat compile program ini suka terjadi kegagalan
karena kode-kode program yang salah ketik ataupun hal kecil seperti kurangnya kode ataupun
typo. Proses selanjutnya yaitu integritasi rangkaian yang akan di upload ke papan Arduino Uno.

SEMINAR SAINS DAN TEKNOLOGI (SEINTEK) UNIVERSITAS PAMULANG 459


Achmad Ismail, Woro Agus Nurtiyanto, S.T., M.T

Gambar 2 Upload Program


Upload program berjalan dengan baik maka dapat di lakukan proses senlanjutnya untuk melihat
respon suara pada sensr dan juga pada outputnya.
2. Pengujian Respon Sensor Dan Nilai Masukannya
Penujian dilakukan dengan mengambil sampel suara dengan jarak 1 m dalam kondisi ideal atau
tidak bising dengan masukan atau beberapa macam perintah ucapan maupun tepukan ke
sensor Fc-04 yang terlihat pada Serial Plotter dan menggunakan mikrofon laptop untuk ujicoba
pada aplikasi Soundcard Oscilloscope, untuk kemudian dapat di simpulkan efektifitas sensor
pada masukan-masukan suara yang berbeda-beda dalam menentukan jenis masukan yang
cocok untuk penelitian ini.
Tujuan pengambilan data dengan ucapan ini yaitu agar peneliti dapat mengetahui perintah
yang cocok untuk projek penelitian ini agar lebih efektif dalam kinerjanya.

Gambar 3 Sampel Suara Laki-Laki

Gambar 4 Sampel Suara Tepukan

SEMINAR SAINS DAN TEKNOLOGI (SEINTEK) UNIVERSITAS PAMULANG 460


Achmad Ismail, Woro Agus Nurtiyanto, S.T., M.T

Gambar 4.5 Sampel Suara Perempuan

Sampel suara yang telah di ujicoba dan di ambil sebagai bahan acuan untuk perintah suara di
atas dapat kita lihat bahwa sensor dapat menerima masukan dengan maksimal 657 ms pada
nilainya yang dilihat pada serial plotter pada gambar di atas yang sebelah kanan atau garis-garis
biru.
Pada aplikasi Oscilloscope dapat membaca masing-masih jenis masukan suara berbeda dengan
mengambil sampel frekuensi masukan suara laki-laki, perempuan, maupun suara tepukan
dalam frekuensinya rata-rata di atas 360 Hz.
3. Pengambilan Data Dengan Perintah Tepukan
Pengujian dengan tepukan ini di ambil dengan sampel pengujian pada saat tenang di dalam
kamar pada malam hari, dengan tujuan mengetahui efektifitas alat ini dalam kerjanya dengan
melakukan uji coba 10 kali percobaan.
Tabel 4.1 Uji Coba Perintah Tepuk
Jenis perintah Jarak 1 Jarak 2 Jarak 3 Jarak 4
meter meter meter meter
Tepukan Pertama 10 7 8 3
Tepukan ke Dua 9 9 7 5
Tepukan ke Tiga 8 8 6 4

Pada Tabel 4.1 di atas menunjukan hasil uji coba respon lampu dan kipas dengan menggunakan
perintah suara tepukan yang dimana pada tepukan pertama akan menghidpkan lampu saja,
kemudian pada tepukan ke dua menghidupkan kipas dan kemudian pada tepukan ke tiga
dapat mematikan kipas dan lampu secara bersamaan. Dapat kita lihat rata-rata keberhasilan
dengan menghitung rata-rata hasil tersebut dengan menggunakan rumus rata-rata yaitu total
jumlah nilai dibagi banyak datanya [X = (X1 + X2 + X3 + X4): n], maka dengan cara tersebut
dapat dipastikan presentase keberhasilannya yaitu :
(1) Pada jarak 1 meter mendapatkan nilai rata-rata tingkat keberhasilan yaitu 90%
keberhasilan.
(2) Pada jarak 2 meter mendapatkan nilai rata-rata tingkat keberhasilan yaitu 80%
keberhasilan.
(3) Kemudian pada jarak 3 meter mendapatkan nilai rata-rata 70% tingkat keberhasilan.
(4) Dan pada jarak 4 meter mendapatkan hasil nila rata-rata tingkat keberhasilan yaitu 40%
keberhasilan.
Pada hasil di atas terlihat sangat jelas bahwa jarak sangat menentukan tingkat
keberhasilan kinerja respon sensor dalam menjalankan alat tersebut dalam kerjanya.

SEMINAR SAINS DAN TEKNOLOGI (SEINTEK) UNIVERSITAS PAMULANG 461


Achmad Ismail, Woro Agus Nurtiyanto, S.T., M.T

4. Pengambilan Data Dengan Perintah Ucapan Laki-Laki


Pengujian dengan ucapan ini di ambil dengan sampel pengujian pada saat sunyi di dalam
kamar pada malam hari, dengan tujuan mengetahui efektifitas alat ini dalam kerjanya dengan
melakukan uji coba sebanyak 10 kali percobaan.
Tabel 2 Uji Coba Perintah Ucapan Laki-Laki
Jenis perintah Jarak 1 meter Jarak 2 meter Jarak 3 meter Jarak 4 meter
Lampu Nyala 7 6 4 3
Kipas Nyala 9 7 5 2
Mati Semua 8 8 3 2

Pada Tabel 4.2 di atas menunjukan hasil uji coba respon lampu dan kipas dengan menggunakan
perintah suara ucapan yang dimana pada ucapan “Lampu Nyala” akan menghidupkan lampu
saja, kemudian pada ucapan “Kipas Nyala” menghidupkan kipas dan kemudian pada ucapan
“Mati Semua” dapat mematikan kipas dan lampu secara bersamaan. Dapat kita lihat tingkat
keberhasilan dengan menghitung rata-rata hasil tersebut dengan menggunakan rumus rata-rata
yaitu total jumlah nilai dibagi banyak datanya [ X = (X1 + X2 + X3 + X4) : n ], maka dengan cara
tersebut dapat dipastikan presentase keberhasilannya yaitu :
(1) Pada jarak 1 meter mendapatkan nilai rata-rata tingkat keberhasilan yaitu 80%
keberhasilan.
(2) Pada jarak 2 meter mendapatkan nilai rata-rata tingkat keberhasilan yaitu 70%
keberhasilan.
(3) Kemudian pada jarak 3 meter mendapatkan nilai rata-rata 40% tingkat keberhasilan.
(4) Dan pada jarak 4 meter mendapatkan hasil nila rata-rata tingkat keberhasilan yaitu 20.3%
keberhasilan.
Pada hasil di atas terlihat sangat jelas bahwa pada pada perintah dengan ucapan ini juga
berpengaruh dengan jarak yang sangat menentukan tingkat keberhasilan kinerja respon sensor
dalam menjalankan alat tersebut dalam kerjanya.
5. Pengambilan Data Dengan Perintah Ucapan Perempuan
Pengujian dengan ucapan ini di ambil dengan sampel pengujian pada saat sunyi di dalam
kamar pada malam hari, dengan tujuan mengetahui efektifitas alat ini dalam kerjanya dengan
melakukan uji coba sebanyak 10 kali percobaan.
Tabel 4.3 Uji Coba Perintah Ucapan Perempuan
Jenis perintah Jarak 1 meter Jarak 2 meter Jarak 3 meter Jarak 4 meter
Lampu Nyala 7 8 5 2
Kipas Nyala 8 6 4 2
Mati Semua 7 7 4 4

Pada Tabel 4.3 di atas menunjukan hasil uji coba respon lampu dan kipas dengan menggunakan
perintah suara ucapan perempuan yang dimana pada ucapan “Lampu Nyala” akan
menghidupkan lampu saja, kemudian pada ucapan “Kipas Nyala” menghidupkan kipas dan
kemudian pada ucapan “Mati Semua” dapat mematikan kipas dan lampu secara bersamaan.
Dapat kita lihat tingkat keberhasilan dengan menghitung rata-rata hasil tersebut dengan
menggunakan rumus rata-rata yaitu total jumlah nilai dibagi banyak datanya [ X = (X1 + X2 +
X3 + X4) : n ], maka dengan cara tersebut dapat dipastikan presentase keberhasilannya yaitu :
(1) Pada jarak 1 meter mendapatkan nilai rata-rata tingkat keberhasilan yaitu 73%
keberhasilan.

SEMINAR SAINS DAN TEKNOLOGI (SEINTEK) UNIVERSITAS PAMULANG 462


Achmad Ismail, Woro Agus Nurtiyanto, S.T., M.T

(2) Pada jarak 2 meter mendapatkan nilai rata-rata tingkat keberhasilan yaitu 70%
keberhasilan.
(3) Kemudian pada jarak 3 meter mendapatkan nilai rata-rata 43% tingkat keberhasilan.
(4) Dan pada jarak 4 meter mendapatkan hasil nila rata-rata tingkat keberhasilan yaitu 26%
keberhasilan.
Hasil di atas terlihat sangat jelas bahwa pada pada perintah dengan ucapan ini juga berpengaruh
dengan jarak yang sangat menentukan tingkat keberhasilan kinerja respon sensor dalam
menjalankan alat tersebut dalam kerjanya.
6. Analisa
Dari hasil pengambilan data dan uji coba di atas, maka dapat kita analisan bagaimana kerja
sensor tersbut dalam perintahnya dan keluarannya serta seberapa efektifnya alat tersebut.

Gambar 4.6 Grafik Perbandingan


Terlihat pada grafik di atas bahwa presentase keberhasilan perintah suara tepukan lebih besar
di banding perintah suara ucapan yang dimana pada jarak 1 meter perintah suara tepukan
mendapat presentase keberhasilan 90%, sedangkan perintah suara dengan ucapan laki-laki dan
perempuan mendapat presentase keberhasilan sebesar 80% dan 73%. Kemudian pada jarak 2
meter terdapat selisih 10% yang dimana perintah dengan suara ucapan laki-laki dan perempuan
mendapatkan Nilai 70% tingkat keberhasilan, sedangkan perintah suara dengan tepukan
mendapatkan nilai keberhasilan 80%. Kemudian seterusnya, maka jelas diketahui bahwa
perintah suara dengan tepukan lebih besar kemungkinan keberhasilan dibanding perintah
suara dengan perintah suara ucapan.
Pada tahapan-tahapan di atas maka dapat kita analisa bahwa perintah suara dengan tepukan
lebih cocok dipakai untuk perintah kerja alat tersebut dalam penelitian ini dan juga bahwa jarak
sangat berpengaruh pada keja alat tersebut.

SIMPULAN
Setelah melakukan penelitian Tugas Akhir dengan judul Perancangan Kendali Lampu Dan
Kipas Dengan Sensor Suara Fc 04 Menggunakan Metode Voice Reconditioning, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1 Perancangan alat sakelar otomatis dengan sensor F-04 dilakukan dengan tahapan-tahapan yang
harus berurutan dan sesuai dengan rencana kerja alat tersebut, yang dimana dalam
perancangan alat ini di lakukan dengan beberapa tahapan.
Langkah pertama yaitu Perancangan hardware, di sini dilakukan perancangan sesuai pada
diagram wiring yang telah di buat pada Bab 3 untuk kemudian kita rakit alat tersebut hingga
sesuai dengan rancangannya agar alat tersebut bisa kemudian berfungsi sesuai dengan yang di
harapkan.

SEMINAR SAINS DAN TEKNOLOGI (SEINTEK) UNIVERSITAS PAMULANG 463


Achmad Ismail, Woro Agus Nurtiyanto, S.T., M.T

Tahapan yang selanjutnya yaitu pembuatan program pada software Arduino IDE, di sini
dilakukannya pemrograman yang meliputi ditentukannya variabel, kemudian menentukan
nilai keluaran yang terbaca dan juga merancang program perintah agar alat bisa berjalan sesuai
dengan yang diharapkan.
2 Respon sensor (voice recondition) pada modul sensor suara Fc-04 saat dimasukannya perintah
suara yang berbeda-beda dapat dketahui bahwa sensor akan bekerja lebih maksimal ketika
keadaan tidak terlalu bising atau berisik, karena sensor sangat terpengaruh pada kecepatan
suara yang diketahui nilai maksimal keluaran sensornya yaitu 658 ms atau setara dengan 1.56
Hz, apabila keadaan sekitar terlalu berisik maka akan berpengaruh pada kinerja sistem alat.
Sersor tersebut juga sangat berpengaruh pada jarak, apabila sumber perintah suara terlalu jauh
maka akan sangat berpengaruh pada kinerja sensor tersebut dalam perintahnya, dimana dalam
uji cobanya presentase keberhasilan dengan perintah tepukan lebih dominan keberhasilannya
dibanding dengan perintah suara ucapan.

SEMINAR SAINS DAN TEKNOLOGI (SEINTEK) UNIVERSITAS PAMULANG 464


Achmad Ismail, Woro Agus Nurtiyanto, S.T., M.T

DAFTAR PUSTAKA

Y. M. Batubara, "Rancang Bangun Alat Kendali Lampu," In Rancang Bangun Alat


Kendali Lampu Menggunakan Sensor Tepuk Berbasis Arduino Uno, Sumatera
Utara, 2017, 2017, Pp. 1-12.
S. B. Koksal Gundogdu And I. Yucedag, "Journal Of King Saud University –,"
Developing And Modeling Of Voice Control System For Prosthetic Robot, Vol. Iv,
No. 203, Pp. 198-205, 2018.
H. S. A. A. ,. B. Y. M. ,. M. M. A.-T. Baha’ A. Alsaify ∗, "Data In Brief," A Dataset For
Voice-Based Human Identity Recognition, Vol. I, No. 7, Pp. 1-7, 2022.
S. A. S. A. M. Heri Kusnadi, "Journal Of Electrical Power, Instrumentation And
Control (Epic) Teknik Elektro – Universitas Pamulang," Perancangan Kendali
Starter Mobil Dengan, Vol. 2, No. 5, P. 2, 2019.

M. F. S. Dandya Gultom, "Studi Aplikasi Smartlock Pada Pintu Rumah Dengan


Arduino," Studi Aplikasi Smartlock Pada Pintu Rumah Dengan Arduino, Vol. 1,
No. 1, P. 1, 2020.

Y. S. E. H. Helmi Guntoro, "Rancang Bangun Magnetic Door Lock Menggunakan


Keypad Dan," Rancang Bangun Magnetic Door Lock Menggunakan Keypad Dan,
Vol. 2, No. 40, P. 40, 2013.

B. Evans, Beginning Arduino Programing, California: Apress; 1st Ed. Edition


(October 11, 2011), 2011.

Y. Muljana, "Pengertian Relay," Relay, Vol. 1, No. 12, P. 1, 1018.

D. I. Irma Yulia Basri, Komponen Elektronika, Padang: Sukabina Press, 2018.

Joy-It, "KY-037 Microphone Sensor Module (High Sensitivity)," R CC BY-NC-SA


3.0, Indonesia, 2017.

F. Khairani, "Rancang Bangun Audio Amplifier Stereo Kendali Android (Sub:


Amplifier, Mikrokontroler)," Rancang Bangun Audio Amplifier Stereo Kendali
Android (Sub: Amplifier, Mikrokontroler), Vol. Ii, No. 1, P. 6, 2016.

A. Yani, "Sistem Pengendali Launcher Roket Air," Sistem Pengendali Launcher Roket
Air, Vol. Ii, No. 1, P. 10, 2012.

SEMINAR SAINS DAN TEKNOLOGI (SEINTEK) UNIVERSITAS PAMULANG 465

Anda mungkin juga menyukai