Laporan Informasi Bisnis Terkait Strategi Pesaing: Produk Bumbu Masak Di Pasar Spanyol
Laporan Informasi Bisnis Terkait Strategi Pesaing: Produk Bumbu Masak Di Pasar Spanyol
Kebijakan restriksi dan larangan berwisata bagi wisatawan mancanegara banyak diterapkan
di beberapa negara sebagai kebijakan dalam rangka pencegahan Covid-19. Implikasi
kebijakan tersebut terjadi penurunan aktivitas wisata, termasuk wisata kuliner makanan etnis
di negara tersebut. Kondisi ini menciptakan peluang usaha khususnya untuk food service
industry (restauran) untuk memasarkan menu makanan etnis dari negara tertentu. Segmen
pasar dari produk tersebut adalah konsumen yang tidak bisa berwisata kuliner ke negara
tersebut tetapi tetap menginginkan untuk mengkonsumsi menu masakan tersebut. Misalnya,
konsumen Spanyol menginginkan makanan khas Bali dan tidak bisa mencicipi langsung
karena adanya kebijakan restriksi/lockdown, akan tetap bisa menikmati masakan khas Bali
dengan rempah-rempah/bumbu masakan yang diimpor dari Indonesia yang dijual oleh
restauran di Spanyol.
Tidak hanya restauran, rumahtangga juga dapat memasak menu makanan etnis dari suatu
negara dengan menggunakan bumbu (mix spices) kemasan. Kebijakan pembatasan
aktivitas sosial dan tempat publik (restauran, cafe, hotel) membuat banyak masyarakat
Spanyol lebih banyak memasak makanan di rumah. Hal ini juga membuat pasar produk
bumbu mengalami perkembangan yang cukup signifikan.
Pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia berhasil merubah gaya hidup masyarakat
global. Tidak hanya melakukan berbagai protokoler kesehatan, konsumen dunia khususnya
konsumen Spanyol juga mengalami perubahan eating habit sebagai upaya pencegahan
Covid-19. Banyak Spaniard yang melakukan healthy eating dengan mengkonsumsi bahan
pangan yang bernutrisi, organik, plant based atau protein hewani hingga menjadi vegetarian.
Implikasi lebih luas terhadap perubahan eating habit ini adalah meningkatnya concern
konsumen terhadap aspek sustainability dari bahan produk pangan.
Selama periode 2017-2020 total impor Spanyol untuk bumbu-bumbu masak mencapai
USD 581,43 Juta.
BAB II
KARAKTERISTIK PRODUK DAN NEGARA PESAING
Potensi perdagangan rempah dan bumbu Indonesia sangat besar sejak dulu, dimana
Indonesia selama ribuan tahun dikenal sebagai penghasil rempah yang tersohor di seluruh
dunia. Kebutuhan rempah sangat ditentukan oleh pola konsumsi masyarakat dunia itu
sendiri. Jadi Indonesia harus bisa menciptakan kebutuhan akan bumbu masakan Indonesia,
melalui promosi budaya dan masakan Indonesia.
Selama ini konsumsi bumbu Indonesia yang diekspor banyak dipengaruhi oleh kebutuhan
masyarakat Indonesia yang bermukim di luar negeri. Tren itu harus digeser agar bumbu
Indonesia bisa juga dinikmati secara luas oleh masyarakat dunia. Indonesia harus belajar
dari beberapa negara, bagaimana masakan China, Thailand bahkan Vietnam mulai dikenal
luas sehingga banyak bermunculan restoran-restoran khas dari negara-negara tersebut.
Zat yang harus diwaspadai berkaitan dengan bahan kemasan adalah adalah Bisphenol A
(BPA). BPA dikenal karena penggunaannya dalam botol plastik tetapi terkadang juga
digunakan pada lapisan dalam tutup botol. Penggunaan BPA saat ini masih diperbolehkan,
tetapi penggunaannya sedang ditinjau.
Pemerintah Uni Eropa juga memiliki kebijakan baru tentang kemasan plastik, dimana UU
tersebut mengamanatkan negara Uni Eropa (termasuk Spanyol) untuk mengumpulkan 90%
botol plastik sekali pakai, dimana kebijakan tersebut mulai diimplementasikan tahun 2029.
Selain itu, beberapa plastik sekali pakai sebagai bahan kemasan juga akan dilarang mulai
tahun 2021, dan penggunaan jenis lainnya akan dibatasi. Barang-barang dalam daftar yang
dilarang termasuk plastik oxo-degradable dan wadah makanan dan minuman dari
polystyrene. Pada tahun 2030, semua botol di Uni Eropa harus dibuat dari setidaknya 30%
bahan daur ulang.
Pemerintah Uni Eropa juga sejak 1 Januari 2021 menerapkan pajak baru untuk untuk
sampah kemasan plastik non-daur ulang dengan tarif €0,80 per kilo. Hal ini menunjukkan
berbagai kebijakan Uni Eropa maupun Spanyol yang mengalami transisi ke arah green
policy harus dijadikan sebagai persyaratan pasar yang harus dipenuhi dimana
eksportir/produsen bumbu kemasan harus mulai beradaptasi dengan bahan kemasan.
Jika dikaitkan dengan preferensi konsumen Spanyol terhadap kemasan produk bumbu
maupun consumer products lainnya yang berbahan ramah lingkungan seperti kemasan
berbahan kaca. Studi Nielsen tahun 2020-2021 mengungkapkan bahwa sekitar 60%
konsumen Spanyol memilih kemasan dari kaca karena dianggap lebih eco-friendly, dapat
digunakan kembali sehingga mengurangi sampah.
Entrepreneur yang ingin berbisnis membuka restauran di Spanyol harus memiliki izin lisensi
terkait dengan prosedur keselamatan dan kesehatan yang diberlakukan oleh UU Spanyol
yaitu Food handler’s certificate (carnet de manipulador de alimentos) yang dikeluarkan oleh
pemerintah daerah. Lisensi yang dibutuhkan oleh restauran (yang memiliki dapur), dimana
untuk mendapatkan lisensi tersebut terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi
mengenai tempat duduk, teras, toilet umum, ruang dapur, ruang penyimpanan dan lain-lain.
Terdapat juga lisensi yang harus dimiliki oleh restauran yang dikeluarkan oleh Dewan Kota
atau yang dikenal dengan Licencia De Apertura, dimana setiap daerah memiliki aturannya
masing-masing. Lisensi yang dimaksud seperti lisensi untuk menjual alkohol jika restauran
tersebut menjual produk tersebut, lisensi menyelenggarakan acara musik jika restauran
tersebut ada jasa live music. Waktu yang dibutuhkan untuk mengajukan lisensi baru ke
Dewan Kota 2 hingga 3 bulan.
Sementara itu, wilayah/lingkungan yang populer tidak akan lagi memberikan lisensi baru, jadi
entrepreneur yang akan membuka restauran baru harus membeli lisensi yang sudah ada
sebelumnya, atau dalam istilah Spanyol disebut dengan “tranpaso” atau pengalihan lisensi
ditambah kontrak sewa. Harga “transpaso” bervariasi tergantung wilayahnya, mulai dari
€70.000 hingga €2 juta atau lebih.
Selain itu terdapat juga aturan/prosedur yang harus diperhatikan oleh entrepreneur yang
akan membuka bisnis restauran terkait dengan keamanan dan keselamatan karyawan
restauran. Pemilik restauran harus menciptakan lingkungan bagi karyawan yang aman
sehingga terhindar dari resiko pekerjaan. Prosedur yang dimaksud berada dibawah
pengawasan Kementerian Tenaga Kerja; Kementerian Kesehatan Nasional, Layanan Sosial
dan Kesetaraan; serta Insitusi Nasional Keamanan, Higienitas dan Inspektorat Tenaga Kerja.
Bisnis restauran di Spanyol juga memerlukan izin usaha yang dikenal dengan Impuesto
sobre Actividades Economicas atau pajak atas kegiatan ekonomi. Dokumen izin tersebut
dikeluarkan juga oleh Dewan Kota/Balai Kota tempat bisnis restauran tersebut terdaftar.
Pendaftaran izin/lisensi ini bersifat wajib, namun pembayaran pajak baru akan diterapkan
setelah omset bisnis diatas € 600.000.
Lisensi yang Wajib Dimiliki Karyawan Restauran yaitu Food handler’s certificate (carnet de
manipulador de alimentos). Sertifikat/lisensi tersebut harus dimiliki oleh karyawan yang
handling dan preparing makanan restauran. Untuk mendapatkan sertifikat/lisensi tersebut,
karyawan restauran harus menyelesaikan kursus tentang keamanan pangan dan lulus ujian
yang membuktikan bahwa mereka memiliki pengetahuan dan telah mendapatkan pelatihan
yang diperlukan terkait penanganan, pemrosesan, memasak dan aktivitas lainnya yang
berkaitan dengan makanan.
Sertifikat yang dikeluarkan setelah tahun 2010 tidak memiliki tanggal kadarluwarsa, namun
pemilik bisnis restauran harus mengirimkan karyawannya pada kelas/pelatihan tertentu
setiap 4-5 tahun sekali. Food and Safety Departement dapat melakukan inspeksi sewaktu-
waktu ke restauran dan meminta bukti kepada pemilik restauran terkait dokumen yang
membuktikan kapasitas dan kemampuan karyawan untuk menangani produk makanan.
Produk bumbu masakan yang telah diekspor akan memasuki pelabuhan impor Spanyol,
kemudian akan didistribusikan kepada agen distributor/wholesaler, selanjutnya akan
didistribusikan kepada empat segmen produk yaitu retail, dan food service industry .
Importer
Retailer
Konsumen
Distributor
Food Service Industry
Retailer : Penjualan bumbu di Spanyol semakin meningkat seiring dengan meningkatnya
preferensi konsumen Spanyol terhadap menu masakan otentik dan etnik. Sektor retail untuk
penjualan produk bumbu di Spanyol terbagi menjadi beberapa saluran yaitu: (1) supermaket;
(2) independent grocers/penjual independen yang ada di pasar tradisional maupun toko
kelontong; (3) specialty shops seperti toko kesehatan, toko herbal dan bumbu atau toko
organik; dan (4) online shops.
Perusahaan retail supermarket yang memegang pangsa pasar di Spanyol pada tahun 2020
adalah sebagai berikut: Mercadona (24,7%), Carrefour (8,6%), Lidl (6,3%), Grupo Dia
(5,5%), Grupo Eroski (4,8%) dan Grupe Auchan/Alcampo (3,3%) (Statista, 2021
https://www.statista.com/statistics/761781/sales-share-of-the-biggest-supermarkets-in-spain)
Sementara itu seiring dengan terjadinya pandemi Covid-19, konsumen Spanyol semakin
bergantung dengan belanja di berbagai platform online atau e-commerce. Produk pangan
termasuk produk bumbu masakan juga menjadi salah satu produk yang banyak dibeli secara
online. Platform utama tempat konsumen Spanyol berbelanja produk pangan tersebut
diantaranya Amazon, Carrefour Online, Ali Express (source:
https://ecommerceguide.com/top/top-10-ecommerce-sites-in-spain/ ). Pedagang eceran dan
speciality stores juga banyak membuka toko online untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Food Service Industry : Sektor ini terdiri dari restauran, hotel, cafe, dan catering yang
biasanya mereka memperoleh produk bumbu impor yang dipasok oleh distributor khusus
(secara langsung) atau juga dipasok dari importir grosir. Segmen ini membutuhkan produk
bumbu masakan dalam kemasan bulk (ukuran kilo) atau berbeda dari kemasan curah/eceran
(ukuran 150 g – 200 g).
Red Thai Curry Kit €11.65 Bumbu Kaldu Rasa Ayam, 230g €1,85
Bumbu Kaldu Rasa Sapi, 230g €2,10 Vietnamese Chicken Curry, 50g €1,55
Shrimp Paste, 500g €4,25 Filipino Style Spaghetti Sauce, 560g €3,95
Adapun negara asal impor bumbu masakan di Spanyol yang utama adalah Inggris, diikuti
Belanda, Jerman, Italia dan Polandia. Disini bisa disimpulan bahwa bumbu masakan yang
masuk ke Spanyol sebagian besar masuk melalui anggota Uni Eropa baru masuk ke
Spanyol.
Sebelum Anda mulai mencari, pikirkan tentang jenis pembeli yang Anda cari:
• importir bahan baku;
• pengepakan;
• distributor produk pra-kemas.
Selain itu, apakah Anda fokus pada niche tertentu seperti organik, Fairtrade atau
berkelanjutan, atau apakah Anda menawarkan produk konvensional? Tantangan Anda
adalah menemukan pembeli yang tidak hanya membutuhkan produk Anda tetapi juga sesuai
dengan kemampuan Anda.
Kiat:
• Identifikasi kepada siapa Anda ingin menjual: importir, pengepakan atau pengolah,
distributor produk pra-kemas atau langsung ke pengecer.
• Cari tahu negara mana yang menawarkan peluang.
• Temukan pembeli yang sesuai dengan kemampuan Anda dalam hal ukuran, struktur
organisasi, produk (misalnya mainstream atau niche), dan kepatuhan terhadap
persyaratan keamanan dan keberlanjutan pangan.
• Tentukan negara mana yang ingin Anda fokuskan.
• Jika Anda menjual bumbu masakan dalam jumlah besar, klien potensial Anda akan
menjadi importir dan pengepakan yang mengkhususkan diri dalam industri ini.
Khususnya para importir akan melayani beberapa negara Eropa atau bahkan seluruh
Eropa. Dalam hal ini, cari tahu negara mana yang berfungsi sebagai pusat perdagangan
untuk produk Anda. Area ini adalah tempat fokus awal Anda seharusnya. Packer dapat
bekerja pada skala Eropa atau nasional. Dalam kedua kasus tersebut, Anda dapat
memilih dua atau tiga negara prioritas.
• Pelajari persyaratan pasar dan persiapkan diri Anda dengan baik sebelum mulai
menjual.
• Pembeli menerima lusinan email dengan penawaran produk setiap minggu dan hanya
akan mempertimbangkan penawaran Anda secara serius jika terlihat profesional.
Jangan mencoba memikat pembeli dengan harga yang tidak realistis atau rendah.
Mereka tahu berapa harga kualitas yang baik, jadi lebih fokus pada kualitas, jaminan
keamanan pangan, dan kemampuan pasokan dalam komunikasi Anda.
• Sertifikasi untuk HACCP dan GMP merupakan nilai tambah yang penting atau, lebih
sering, suatu keharusan di mata pembeli; jadi cobalah untuk mengetahui terlebih dahulu
apa yang dibutuhkan pembeli dari kontak pertama.
Besaran Tarif Bea Masuk
HS 2103.90.90.81 dan HS 2103.90.90.81
Monosodium glutamate in mixture or in solution, containing by dry weight 50 % or
more of monosodium glutamate
Malaysia 7,7 -
7 ACEITES MILLAS SA Calle dels Gerds, S/N - Zona Tel: 937604910 Fax: 937602246
Industrial Llevant Email: info@amillas.com
sant pol de mar 08395 Web: www.millas.es
Barcelona
10 GENERAL MARKETS Calle Germans Miquel (pg ind Tel: 972527000 Fax: 972526152
FOOD IBERICA Emporda Internacional), S/N Email: sac@gmfood.es
SOCIEDAD Vilamalla 17469 Gerona Web: www.gmfood.es
ANONIMA.
DAFTAR PAMERAN MAKANAN SPANYOL