Market Brief April 2013 Atase Perdagangan Kbri - Manila

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 49

MARKET BRIEF

APRIL ATASE PERDAGANGAN


2013
2013 KBRI - MANILA
MARKET BRIEF

PASAR BISKUIT, ROTI dan PRODUK ROTI LAINNYA

DI FILIPINA

Daftar isi

1. Ikhtisar

a. Deskripsi tentang Biskuit, Roti dan Pastry

b. Data perdagangan

c. Negara Pesaing

2. Selera konsumen

3. Kebijakan perdagangan dan produk turunannya di Filipina

4. Saluran Distribusi Pemasaran

5. Analisis

a. Kekuatan

b. Kelemahan

c. Peluang

d. Hambatan

6. Rekomendasi

7. Lembaga / Instansi yang harus dihubungi dalam kasus sengketa

8. Daftar Importir

1
1. IKHTISAR

a. Deskripsi Produk

Roti adalah makanan pokok yang terbuat dari tepung atau

makanan yang dicampur dengan bahan kering dan cair lainnya,

biasanya dikombinasikan dengan ragi, kemudian diremas,

dibentuk menjadi roti, dan dipanggang. Roti biasanya dibuat

dari adonan tepung terigu yang diberi ragi, sehingga

membuatnya bisa mengembang, dan akhirnya dipanggang dalam

oven. Karena memiliki tingkat zat perekat atau gluten yang

tinggi (yang membuat adonan memiliki sifat seperti spons dan

elastis), gandum biasa (yang juga dikenal sebagai roti

gandum) merupakan bulir paling umum yang digunakan untuk

pembuatan roti.

Pastry adalah nama yang diberikan untuk berbagai macam produk

panggang yang terbuat dari bahan-bahan seperti tepung, gula,

susu, mentega, lemak shortening, soda kue (baking powder),

dan/atau telur. Kue tart kecil dan produk panggang manis

lainnya disebut "pastry." Pastry juga dapat merujuk pada

adonan dari mana produk panggang tersebut dibuat. Adonan

pastry digulung hingga tipis dan digunakan sebagai alas untuk

produk panggang. Piring pastry meliputi pai, tart, quiches

dan pasties.

2
Pastry dibedakan dari roti dengan memiliki kandungan lemak

yang lebih tinggi, yang menghasilkan tekstur yang renyah atau

rapuh. Pastry yang baik itu ringan dan berongga-rongga dan

berlemak, tapi cukup kuat untuk menopang berat isiannya

(filling). Ketika membuat pastry shortcrust, pencampuran

lemak dan tepung secara menyeluruh harus dilakukan dengan

hati-hati sebelum menambahkan cairan apa pun. Hal ini akan

memastikan bahwa butiran tepung telah terlapisi merata dengan

lemak dan tidak mengakibatkan timbulnya gluten. Di sisi lain,

pencampuran yang terlalu menyeluruh menghasilkan untaian-

untaian gluten panjang yang mengeraskan kue.

Biskuit merupakan produk pangan berbasis tepung yang dibuat

dengan cara dipanggang. Biskuit awal di zaman dahulu keras,

kering, dan tanpa gula. Pada waktu itu, biskuit paling sering

dimasak setelah roti, di dalam oven roti pendingin; biskuit

tersebut merupakan bentuk makanan murah bagi masyarakat

miskin. Saat ini, biskuit bisa saja berasa gurih atau manis,

tetapi kebanyakan berukuran kecil dengan diameter sekitar 5

cm (2.0 inci), dan berbentuk datar. Istilah biskuit juga

berlaku untuk biskuit jenis sandwich, di mana lapisan krim

atau icing dijepit di antara dua biskuit, seperti krim

custard, atau lapisan selai.

3
Biskuit manis biasanya dimakan sebagai makanan ringan, dan,

secara umum, dibuat dari tepung terigu atau gandum, dan

diberi pemanis dari gula atau madu. Jenis lainnya mungkin

berisi cokelat, buah, selai, kacang, atau bahkan dapat

digunakan untuk mengapit yang isian lainnya.

Biskuit gurih atau kreaker (seperti kreker krim, biskuit air,

oatcake, atau roti renyah) biasanya lebih datar dan umumnya

dimakan dengan keju setelah makan. Banyak biskuit gurih juga

mengandung bahan-bahan tambahan menghasilkan rasa atau

tekstur, seperti poppyseed, bawang atau onion seed, keju

(seperti keju leleh), dan zaitun.

Untuk penjelasan singkat pasar ini, tidak termasuk biskuit

atau makanan lain dari tepung atau dari pati yang diolah

secara khusus untuk makanan hewan. Selain itu, ini tidak

meliputi olahan yang mengandung lebih dari 6% cokelat

berdasar berat yang dihitung atas dasar pemisahan total lemak

atau dilapisi sepenuhnya dengan cokelat atau bahan makanan

lainnya yang mengandung cokelat.

b. Data perdagangan

Berdasarkan data terlampir yang diperoleh dari Kantor

Statistik Nasional atau National Statistics Office (NSO) yang

berjudul Impor & Ekspor Filipina untuk ROTI, PASTRY, CAKE,

4
BISKUIT DAN PRODUK ROTI LAINNYA, Indonesia merupakan salah

satu negara mitra utama yang mengekspor produk roti dan

biskuit ke Filipina dengan nilai US $ 1.137.000 pada tahun

2010, US $ 4.585.000 pada tahun 2011, dan US $ 4.702.000

untuk periode Januari hingga Desember 2012. Mengenai kinerja

perdagangan Indonesia dalam impor Filipina untuk roti dan

biskuit dengan Dunia pada tahun 2012, Indonesia mendapat

peringkat tertinggi pada tahun 2012 untuk periode 5 tahun

dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Pangsa produk roti

dan biskuit Indonesia dalam impor Filipina adalah sekitar

2,04% - 17,76%, naik dari peringkat ke-7 di tahun 2008 ke

peringkat ke-2 pada tahun lalu. Indonesia menempati urutan

ke-2 dengan mendapatkan pangsa 17,76% persen dari total impor

Filipina untuk produk tersebut pada tahun 2012. (Lihat Grafik

1)

5
Grafik 1

IMPOR FILIPINA UNTUK PRODUK ROTI & BISKUIT


DARI INDONESIA DAN DUNIA,
TAHUN 2008-2012

Ekspor Indonesia untuk roti dan biskuit ke Filipina sejak

tahun 2008 hingga tahun 2012 terbilang sangat konsisten dan

sangat kompetitif dibandingkan dengan negara-negara

pengekspor lainnya yang ditandai dengan posisi yang stabil

dalam 10 negara teratas mitra impor untuk komoditas tersebut.

Dengan jelas, kinerja perdagangan Indonesia untuk impor roti

dan biskuit ke Filipina mencapai stabilitas dan gerakan

positif dengan keuntungan tinggi, terutama pada tahun 2011

dan tahun 2012. Bahkan, selama tiga tahun terakhir, produk

roti dan biskuit Indonesia yang diekspor ke Filipina terus

meningkat. Kinerja perdagangan Indonesia untuk impor roti dan

6
biskuit yang dikirim ke Filipina mengalami penurunan tajam

pada tahun 2010.

Peningkatan nilai ekspor roti dan biskuit Indonesia ke

Filipina disebabkan dua faktor utama. Faktor pertama adalah

harga yang kompetitif ekspor roti dan biskuit Indonesia yang

mengalami penurunan harga dari US $ 65,47 per gross kilo

roti, pastry, cake, biskuit, dan produk roti lainnya pada

tahun 2010 menjadi US $ 8,27 per gross kilo pada tahun 2012.

Kedua, produk roti dan biskuit Indonesia telah membangun

kredibilitas kualitas tinggi yang setara dengan standar kelas

dunia dan cita rasa lezat yang murni.

7
Tabel 1

IMPOR/EKSPOR FILIPINA UNTUK ROTI, PASTRY, KUE, BISKUIT DAN


PRODUK RORI LAINNYA
TAHUN: 2008-2012
NILAI: '000 FOB US$

Trend %
VALUE (%) % Share Change

2008 - (2012 -
COMMODITY 2008 2009 2010 2011 2012 2012 2012 2011)

HS: 1905
(4 digit)

Bread, pastry,
cakes, biscuits
and other
bakers' wares

IMPORTS

World 12,278 21,554 27,687 32,245 26,477 21.41 100.00% -17.89%

Indonesia 250 3,167 1,137 4,585 4,702 86.61 17.76% 2.55%

% Share 2.04% 14.69% 4.11% 14.22% 17.76%

1. Thailand 1,568 7,726 11,563 9,509 6,038 33.70 22.80% -36.50%

2. Indonesia 250 3,167 1,137 4,585 4,702 86.61 17.76% 2.55%

3. Malaysia 3,870 3,498 5,591 5,923 3,659 4.23 13.82% -38.22%

8
4. USA 1,488 1,345 1,907 2,133 3,248 22.41 12.27% 52.27%

5. PROC 1,056 1,145 1,582 3,073 2,882 34.92 10.88% -6.22%

6. United
Kingdom 480 351 560 1,949 2,299 62.37 8.68% 17.96%

7. Vietnam 378 358 503 747 757 23.67 2.86% 1.34%

8. Korea, Rep of 65 70 150 399 527 80.87 1.99% 32.08%

9. Japan 91 96 120 134 306 31.77 1.16% 128.36%

10. Italy 109 196 242 344 301 29.62 1.14% -12.50%

Other 2,923 3,602 4,332 3,449 1,758 -10.06 6.64% -49.03%

EXPORTS

World 42,129 39,744 48,451 55,961 54,348 8.89 100.00% -2.88%

Indonesia 8 - - 45 419 0.77% 831.11%

% Share 0.0% 0.0% 0.0% 0.1% 0.8%

1. USA 9,790 7,241 9,768 9,101 10,420 3.60 19.17% 14.49%

2. Hongkong 3,372 6,155 7,737 7,929 5,797 14.30 10.67% -26.89%

9
3. Korea, Rep of 2,267 3,579 3,069 5,860 5,475 25.31 10.07% -6.57%

4. Taiwan 3,554 3,008 3,787 5,370 4,999 13.45 9.20% -6.91%

5. Canada 2,799 2,753 4,153 3,699 3,397 7.06 6.25% -8.16%

6. UAE 1,755 1,539 1,700 2,307 3,268 17.92 6.01% 41.66%

7. Canada 2,343 1,560 2,102 3,853 3,100 15.77 5.70% -19.54%

8. PROC 779 1,327 1,589 2,494 2,126 30.20 3.91% -14.76%

9. Saudi Arabia 1,535 1,481 1,849 2,177 1,912 8.59 3.52% -12.17%

10. Singapore 1,199 940 1,326 1,408 1,832 13.34 3.37% 30.11%

Indonesia 8 - - 45 419 0.77% 831.11%

Other 12,728 10,161 11,371 11,718 11,603 21.35% -0.98%

Sumber: National Statistics Office, Manila (NSO)

Saat ini, Filipina dianggap sebagai eksportir bersih roti dan

biskuit kepada dunia. Selain itu, neraca perdagangan (ekspor

dikurangi impor) berfluktuasi sebesar -1,71 persen per tahun

dari US $ 29,9 juta pada tahun 2008 menjadi US $ 27,9 juta

pada tahun 2012. Neraca perdagangan untuk roti dan biskuit

10
menciptakan surplus bagi Filipina dari tahun 2008-2011.

Selanjutnya, pada tahun 2009, ekspor Filipina untuk roti dan

biskuit turun nilainya namun tetap sebagai surplus

perdagangan untuk komoditas tersebut dari surplus US $ 29,85

juta pada tahun 2008 menjadi surplus US $ 18,19 juta pada

tahun 2009. Dari tahun 2010 hingga 2012, neraca perdagangan

terus meningkat dari US $ 20,76 juta pada tahun 2010, menjadi

US $ 23,72 juta pada tahun 2011, dan akhirnya mencapai US $

27,87 juta tahun 2012 lalu.

Di sisi lain, data trend impor Filipina untuk roti dan

biskuit dari Indonesia dan Dunia menunjukkan bahwa pangsa

Indonesia dalam produk roti yang diimpor oleh Filipina telah

mengalami pergerakan yang fluktuatif dari peringkat 7 teratas

importir roti dan biskuit Filipina pada tahun 2008, peringkat

ke-3 pada tahun 2009 di belakang Thailand dan Malaysia,

peringkat ke-5 pada tahun 2010, bangkit kembali dengan

menduduki peringkat ke-3 pada tahun 2011, dan menjadi

importir nomor 2 pada than 2012, di mana Thailand menempati

posisi teratas.

Mitra dagang utama Filipina lainnya untuk impor roti dan

biskuit adalah Amerika Serikat, Republik Rakyat Cina,

Republik Korea dan Italia. Negara-negara Asia Tenggara

khususnya Vietnam, Malaysia dan Thailand sangat kompetitif

11
dalam perdagangan antarnegara ASEAN dengan Filipina terkait

dengan impor produk roti dan biskuit, yang telah mampu

menjadi bagian dari 10 negara teratas pengekspor roti dan

biskuit untuk Filipina.

Grafik 2

10 IMPORTIR TERATAS UNTUK PRODUK ROTI & BISKUIT


DI FILIPINA
TAHUN 2008-2012

Data tren pada Grafik 2 menunjukkan konsistensi pasar

Thailand, Malaysia, Amerika Serikat, Cina Daratan, dan

Indonesia dalam tagihan total impor Filipina untuk roti dan

biskuit. Secara terus-menerus selama lima tahun terakhir dari

tahun 2008 sampai tahun 2012, kelima negara tersebut memiliki

volume ekspor roti, kue, kue dan biskuit yang cukup besar

yang dikirim ke Filipina. Ekspor Indonesia ke Filipina untuk

12
roti dan biskuit mencapai puncak tertinggi sebesar US $ 4,7

juta pada tahun 2011. Karenanya, Indonesia mengungguli

negara-negara pesaing seperti Malaysia, Amerika Serikat, dan

Republik Rakyat Cina. Thailand adalah eksportir teratas dalam

impor roti dan biskuit di Filipina untuk tahun 2009-2012.

Namun, kinerja perdagangan Thailand ini tidak pernah

dilampaui oleh Indonesia yang hanya menempati perngkat ke-2

dalam dua tahun berturut-turut, 2011 dan 2012. Namun

demikian, kinerja perdagangan Indonesia untuk roti dan

biskuit juga terbilang agresif bersandingan dengan Malaysia,

Amerika Serikat dan Cina Daratan.

Kinerja ekspor Filipina untuk roti dan biskuit kepada dunia

dari 2008-2012 dicirikan sebagai goyah kompetitif,

mendapatkan US $ 55.960.000 sebagai nilai ekspor tertinggi

dan US $ 39.740.000 menjadi barang ekspor terendah. Selain

itu, total ekspor roti dan biskuit dari Filipina ke dunia

pada tahun 2012 menghasilkan pendapatan sebesar US $

54.350.000. Ini merupakan penurunan dari tahun 2011 sebesar

US $ 55.960.000, namun masih lebih tinggi dari tiga tahun

pertama tercakup khususnya 2008-2010.

Filipina telah mengekspor roti gula pada skala besar untuk

lima negara yaitu Amerika Serikat, Hong Kong, Korea Selatan,

Taiwan, dan Kanada (Lihat Grafik 3 dan 4). Filipina juga

13
diekspor roti dan biskuit ke Indonesia secara sporadis dengan

nilai-nilai rendah, US $ 8.000 pada 2008, US $ 45.000 di 2011

dan US $ 419.000 pada tahun 2012. Tidak ada data perdagangan

tercatat untuk roti dan biskuit ekspor Filipina dikirim ke

Indonesia pada tahun 2009 dan 2010.

Grafik 3

PASAR EKSPOR PRODUK ROTI & BISKUIT


DARI FILIPINA
TAHUN 2008-2012

14
Grafik 4

EKSPOR FILIPINA UNTUK PRODUK ROTI & BISKUIT


Tahun 2011 dan 2012
NILAI: '000 FOB US $

Jan-Des 2011 Jan-Des 2012

Consistently, from the year 2008 to 2012, the balance of trade between the

Secara konsisten, dari tahun 2008 sampai tahun 2012, neraca

perdagangan antara Filipina dan Indonesia untuk perdagangan

roti dan biskuit selalu menguntungkan Indonesia. Terlepas

dari kenyataan bahwa Filipina adalah eksportir bersih roti

dan biskuit kepada dunia, neraca perdagangan selalu condong

ke Indonesia selama lima tahun terakhir sejak Indonesia tidak

mengekspor roti dari Filipina. Neraca perdagangan antara

Filipina dan Indonesia untuk komoditas roti dan biskuit

menjadi aktif sedikit, namun masih biasa, pada tahun 2008

serta tahun 2011 dan 2012. Surplus perdagangan bagi Indonesia

sebesar US $ 4.54 juta pada tahun 2011, dan sedikit berkurang

15
pada tahun 2012 dengan mencapai surplus perdagangan US $ 4.28

juta, mengingat peningkatan drastis ekspor roti dan biskuit

Filipina pada tahun 2012 sebesar US $ 419.000.

c. Negara Pesaing

Sementara pasar biskuit manis dan gurih Cina telah tumbuh

pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan atau compound

annual growth rate (CAGR) sebesar 29% dalam lima tahun

terakhir, pasar Vietnam telah tumbuh sebesar 25% dan

Indonesia sebesar 12% tetapi dari dasar yang jauh kurang

berkembang. Pada tingkat saat ini, hanya perlu satu dekade

atau lebih sebelum Indonesia menjadi pasar terbesar ketiga

biskuit di seluruh wilayah Asia-Pasifik (menyalip Jepang,

Korea Selatan dan Australia), dan Vietnam mengembangkan massa

kritis nyata (real critical mass). Ini terutama akan terjadi

jika ada dorongan yang disediakan oleh sektor ritel kelontong

modern yang berkembang pesat dengan harga yang lebih rendah,

ditambah dengan pertumbuhan PDB yang terus-menerus.

Sementara itu, CAGR dalam pasar biskuit Malaysia, yang

terpengaruh sangat parah oleh penurunan penjualan di tahun

2008 terkait dengan penemuan melamin dalam biskuit yang

diimpor dari Cina, dapat diharapkan untuk ambil bagian.

Secara perbandingan, Thailand sudah menjadi pasar biscuit

16
yang lebih maju tetapi juga memiliki pertumbuhan nilai yang

pesat.

Thailand adalah ekonomi baru yang penting dan sebuah pasar

makanan kemasan yang berkembang dengan sangat cepat. Pada

tahun 2009, penjualan makanan kemasan mencapai US $ 7,2

miliar (semua angka dalam laporan ini ditulis dalam dolar

AS). Sebagai salah satu Macan Asia (julukan karena

pertumbuhan ekonomi mereka yang sangat cepat), Thailand

memiliki sistem distribusi kelontong modern yang

terkonsentrasi di ibukota Negara tersebut, Bangkok. Penjualan

biskuit meningkat dari $ 140,3 juta menjadi $ 146,9 juta.

Penjualan barang bakery mencapai $ 630, 3 juta pada tahun

2009, dan tumbuh dengan CAGR sebesar 3,4% sejak tahun 2005.

Barang bakery mewakili 8,8% dari penjualan di pasar makanan

dalam kemasan di tahun 2009. Pada tahun 2014, penjualan

barang bakery diperkirakan akan senilai $ 760,6 juta dan

merupakan 8,4% dari seluruh penjualan makanan dalam kemasan.

Penjualan barang bakery diharapkan tumbuh pada CAGR sebesar

3,8% antara tahun 2010 dan 2014. Sebagian besar bahan baku

yang digunakan dalam produksi berasal dari sumber-sumber

lokal, sementara penerapan ide-ide baru dan perkembangan

teknologi akan membantu memberikan nilai tambah pada sumber

daya lokal.

17
Pasar untuk bakery dan sereal di Malaysia meningkat dengan

laju pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 8,3% antara

tahun 2004 dan 2009. Kategori roti dan roll memimpin pasar

bakery dan sereal di Malaysia, senilai pangsa 57,3%. Para

pemain terkemuka di pasar bakery dan sereal Malaysia adalah

Gardenia Foods (S) Pte Ltd, Silver Bird Group Bhd. dan Apollo

Food Holdings Bhd. Industri biskuit Malaysia sangat

terfragmentasi dengan pemain yang berbeda yang beroperasi dan

bersaing dalam kategori yang berbeda. Para pemain lokal

membangun posisi yang kuat di pasar, dengan produk-produk

yang semakin berkualitas dan eye-catching. Produsen dalam

negeri, sayangnya, tidak memiliki kekuatan finansial yang

stabil, merek bagus yang diakui, dan perencanaan pangsa pasar

strategis. Karena ketergantungan produsen domestik pada

bahan-bahan impor, harga produk dalam negeri sebagian besar

dipengaruhi oleh pasokan luar yang tidak stabil.

Industri roti Amerika Serikat adalah salah satu segmen

terbesar dan paling lama mapan dalam sektor pengolahan

makanan. Pasar untuk produk bakery di AS tumbuh sebesar 7,6%

dari tahun 2005 sampai 2010, sedangkan pasar untuk bakery

beku tumbuh sebesar 9,1%, dan makanan penutup beku (tidak

termasuk es krim) sebesar 18,3%. Makanan penutup (dessert)

beku diperkirakan tetap menjadi kategori yang paling cepat

berkembang dari tahun 2011 hingga 2016. Produk bakery dapat

18
dibagi menjadi tiga sub-kategori: produk panggang, biskuit,

dan sereal sarapan. Roti adalah segmen terbesar dalam sub-

kategori produk panggang, diikuti oleh pastry dan cake.

Penjualan pastry dan cake buatan tangan tanpa kemasan saat

ini lebih banyak dibandingkan pastry dan cake dalam kemasan,

namun, penjualan roti kemasan lebih banyak daripada roti

tanpa kemasan. Banyak produk bakery baru sukses yang

diperkenalkan ke pasar AS memiliki khasiat kesehatan atau

mengklaim memiliki kualitas yang lebih baik. Banyak

perusahaan memperkenalkan produk dengan kadar sirup jagung

tinggi-fruktosa dan natrium yang lebih rendah tetapi dengan

kadar serat yang lebih tinggi, serta lebih banyak yang

menggunakan gandum utuh. Bahkan, roti gandum utuh mengungguli

penjualan roti putih pada tahun 2010. volume penjualan

biskuit gurih diharapkan tumbuh dari 2011 hingga 2016, namun,

volume penjualan biskuit manis, terutama kue (cookies),

diperkirakan akan mengalami penurunan selama periode waktu

yang sama. Hal ini dapat dikaitkan dengan kematangan kategori

biskuit manis, dan tumbuhnya tren kesehatan di kalangan

konsumen. Amerika Serikat mengimpor roti, pastry, biskuit

manis, wafel, wafer, casing produk farmasi, roti jahe, roti

rusk, dan produk panggang lainnya dari seluruh dunia senilai

sekitar US $ 2,7 miliar pada tahun 2010. Pangsa Kanada dari

pasar ini adalah US $ 1,3 miliar, atau 48%. AS mengimpor

19
produk makanan yang digunakan dalam pembuatan produk bakery

dari seluruh dunia senilai sekitar US $ 492.3 juta pada tahun

2010. Pangsa Kanada dari pasar ini adalah US $ 347,3 juta,

atau 70,6%.

2. SELERA KONSUMEN

Meningkatnya urbanisasi penduduk di Filipina telah mengubah

pasar makanan ritel lokal, dan dipandang sebagai pendorong

dalam perubahan gaya hidup di kalangan konsumen. Lingkungan

kerja yang serba cepat di Filipina telah melahirkan tuntutan

untuk berdirinya hipermarket dan supermarket one-stop-shop,

dan solusi makanan atau makanan siap-santap untuk rumah

tangga yang sibuk untuk menghemat waktu yang dihabiskan untuk

memasak dan biaya yang dihabiskan untuk bahan bakar. Ada

lebih banyak took makanan yang meningkatkan tingkat layanan

pelanggan untuk kenyamanan konsumen, yang meliputi memperlama

jam belanja, dan menawarkan transportasi umum untuk klien di

luar toko. Diskon, rabat dan label pribadi, yang dijual

dengan harga lebih praktis, telah menjadi bagian dari

strategi toko untuk mempromosikan cara belanja cerdas dan

mendapatkan loyalitas konsumen.

Meningkatnya kehadiran produk-produk impor seperti buah-

buahan, sayuran, anggur, keju, makanan ringan termasuk roti

dan biskuit, susu, cokelat, pasta, dan biji-bijian seiring

20
dengan permintaan di antara para warga negara Filipina yang

kembali dari luar negeri dan para profesional muda yang

mengadaptasi tren internasional yang mereka lihat di media

sekaligus paparan selama perjalanan atau tinggal di luar

negeri. Ada juga permintaan di antara komunitas para

ekspatriat, yang telah berkembang karena investasi yang

dilakukan oleh perusahaan asing dan / atau perusahaan

multinasional di Filipina, terutama dalam industry Business

Process Outsourcing (BPO).

Beberapa hypermarket dan supermarket seperti SM dan Rustans

sedang mengerahkan upaya untuk meningkatkan kesadaran

lingkungan dan bergerak ke arah mempromosikan produk lebih

alami atau organik di toko mereka. Produk organik segar

sebagian besar diproduksi secara lokal, sementara itu banyak

produk makanan organik olahan yang diimpor. Toko-toko ini

terus mencari produk alami atau organik "lezat" yang akan

menarik bagi pasar lokal.

Untuk memenuhi pilihan konsumen Filipina, pemain

internasional perlu sedikit lebih melokalisasi rasa.

Perusahaan lokal menjadi semakin kompetitif di sektor bakery

dan mereka memahami pentingnya memasukkan preferensi lokal ke

dalam cita rasa roti / biskuit standar.

21
Ada perubahan-perubahan signifikan di pasar dalam menanggapi

pilihan konsumen, peraturan untuk keamanan pangan, dan

teknologi baru untuk memproduksi dan menghasilkan makanan

yang memenuhi permintaan konsumen untuk meningkatkan kualitas

makanan. Banyak perubahan terbaru mengakomodasi minat

konsumen terhadap makanan yang baik untuk kesehatan.

Informasi tentang pilihan konsumen dan nilai yang ditempatkan

oleh konsumen pada makanan yang berkualitas (yang

meningkatkan kesehatan) memberikan pemahaman yang lebih baik

tentang keputusan konsumen dan kesediaan untuk membayar

pilihan makanan sehat.

Pasar ini telah mempengaruhi strategi supermarket dan

hipermarket di Filipina. Toko-toko ritel telah menciptakan

segmen kesehatan, organik, dan gourmet karena meningkatnya

kesadaran akan kesehatan di antara para konsumen lokal (yang

mungkin merupakan hasil dari kampanye pemerintah daerah yang

mendorong konsumen untuk mengkonsumsi produk pangan

fungsional atau difortifikasi). Tidak semua produk makanan

sehat melakukannya dengan baik, karena pasar lokal masih

lebih suka produk makanan yang "lezat" namun memberikan

manfaat kesehatan. Keprihatinan yang diungkapkan oleh

konsumen lokal pada kualitas dan keamanan pangan telah

membuat supermarket dan hipermarket menjadi pilihan tujuan

belanja makanan ritel yang lebih disukai karena mereka

22
menyediakan lingkungan yang lebih kondusif untuk belanja,

dibandingkan dengan pasar “basah” tradisional.

Harga merupakan faktor penjualan penting bagi semua pasar

tapi selalu harus dipertimbangkan bersama dengan kualitas

produk. Harga sangat penting terutama di segmen bawah pasar

roti dan biskuit, sedangkan di segmen yang lebih tinggi

faktor seperti kualitas dan mutu yang lebih baik lebih

penting daripada harga. Secara umum, konsumen Filipina

menjadi lebih sensitif terhadap harga. Mereka dianggap

sensitive terhadap harga dan menilai nilai suatu produk

sebelum membeli, dengan membandingkan dengan harga eceran

mereka.

3. KEBIJAKAN PERDAGANGAN DAN PRODUK TURUNANNYA DI FILIPINA

ASEAN Harmonized Tariff Nomenclature (AHTN 2012)

menggabungkan seri Executive Order 61 tahun 2011 untuk Harga

MFN dan seri Executive Order 850 tahun 2009, seri Eksekutif

Order No 617 tahun 2007, dan seri Executive Order 703 tahun

2008, untuk Tarif CEPT / ATIGA, daftar Barang-barang Impor

Kena Bea termasuk roti, pastry, cake, biskuit, dan produk

roti lainnya, yang ditentukan berdasarkan Pasal 19 - Olahan

produk sereal, tepung, pati, atau susu, pastrycooks, Pasal IV

- Bahan pangan olahan; Minuman, Spiritus dan Cuka; Tembakau

23
dan Pengganti Tembakau Buatan, Volume I - Tarif dan Kode Bea

Cukai Filipina. (Lihat Tabel 2).

Tabel 2

Struktur Tarif Filipina (ad valorem persen) untuk Roti, Pastry, Kue, Biskuit, dan
Produk Roti lainnya

Tingkat tarif yang diterapkan pada nilai c.i.f. (Biaya, asuransi, angkutan) impor.

ASEAN
Member
AHTN Hdg. DESCRIPTION MFN ATIGA States
Enjoying
Concession

19.05 Bread, pastry, cakes, biscuits, and other bakers’ wares, whether or not
containing cocoa; communion wafers, empty cachets of a kind suitable
for pharmaceutical use, sealing wafers, rice paper, and similar products.

- Crispbread
1905.10.00 15% 0% All.

- Gingerbread and the like


1905.20.00 15% 0% All.
- Sweet biscuits; waffles and wafers

- - Sweet biscuits:
1905.31

1905.31.10 - - - Not containing cocoa 15% 0% All.

24
1905.31.20 - - - Containing cocoa 15% 0% All.

- - Waffles and wafer


1905.32.00 15% 0% All.

- Rusks, toasted bread and similar


1905.40 15% 0% All.
toasted products:

- - Not containing added sugar,


1905.40.10 15% 0% All.
honey, eggs, fats, cheese or fruit

- - Other
1905.40.90 15% 0% All.

Semua produk makanan olahan yang ditawarkan untuk penjualan

eceran di Filipina harus terdaftar dalam BFAD. Pendaftaran

produk impor hanya dapat dilakukan oleh badan Filipina,

meskipun beberapa dokumentasi dan, untuk beberapa jenis

produk, sampel harus disediakan oleh eksportir. Produk telah

dibagi menjadi dua kategori dengan kelompok-kelompok

persyaratan pendaftaran dan prosedur yang berbeda.

25
Kategori I meliputi: bakery & produk terkait bakery;minuman

non-alkohol & campuran minuman; permen & produk permen;

cokelat & produk yang berhubungan dengan cokelat, kopi, teh &

krimer non susu, bumbu, saus & bumbu; produk kuliner;

gelatin, olahan & campuran makanan penutup; produk susu; saus

& olesan; tepung / campuran tepung & pati; ikan & produk laut

lainnya; buah-buahan, sayuran & jamur yang dapat dimakan

(olahan); produk daging dan unggas (olahan); mie, pasta &

pembungkus pastry; kacang & produk kacang; hidangan asli;

minyak, lemak & shortening, makanan ringan & sarapan sereal

dan; gula & produk terkait lainnya.

Permohonan pendaftaran harus diajukan oleh importir Filipina

untuk impor dan distribusi/penawaran penjualan untuk masing-

masing kelas per merek produk. Hanya produk dengan Sertifikat

Pendaftaran Produk yang berlaku dari BFAD yang diizinkan

untuk penjualan retail di Filipina.

Berikut ini adalah daftar persyaratan untuk pendaftaran

produk makanan:

Kategori I

• Surat permohonan pendaftaran dari importir / distributor;

• Surat Pernyataan Kesanggupan, diketik dan diaktakan;

• Daftar produk menurut klasifikasi produk, tiga (3) lembar;

26
• Surat Izin Penyelenggaraan (dari BFAD) yang masih berlaku

dengan nama pemasok/sumber produk pangan impor;

• Fotokopi faktur penjualan;

• Satu sampel dari masing-masing produk dalam presentasi

komersial dan satu salinan label yang sesuai dengan

Peraturan Pelabelan (Codex Labelling Regulation) dan

persyaratan BFAD. Sebagai pengganti sampel produk, sebuah

gambar berwarna dari setiap produk dapat disampaikan.

Sebuah stiker yang menunjukkan nama dan alamat importir

harus ditempelkan jika informasi tersebut tidak dicetak

pada label;

• Biaya Pendaftaran 200 peso per produk

Sebuah Sertifikat Pendaftaran Produk atau Certificate of

Product Registration (CPR) diterbitkan oleh BFAD dan berlaku

selama 1 (satu) tahun. Pembaharuan CPR berikutnya berlaku

untuk jangka waktu 5 (lima) tahun. Biaya pembaharuan berkisar

dari 1.000 peso untuk produk Kategori I hingga 5.000 peso

untuk produk Kategori II dan 5.000 peso untuk suplemen

makanan dan air kemasan.

Eksportir juga harus tahu bahwa sebuah importir Filipina

perlu memilki Ijin Penyelenggaraan atau License to Operate

(LTO) dari BFAD, yang sebenarnya merupakan prasyarat untuk

pendaftaran setiap produk makanan. Lisensi ini berisi daftar

27
nama-nama pemasok asing atau sumber dari produk yang

didaftarkan. Dengan demikian, importir diwajibkan untuk

memperoleh dari eksportir dan menyerahkan kepada BFAD

dokumen-dokumen berikut: (1) satu salinan Perjanjian Badan

Asing yang telah disahkan oleh Konsulat Filipina di negara

asal dan, (2) Sertifikat Status Industri oleh eksportir yang

dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Pemerintah negara di mana

produk tersebut diproduksi; dokumen ini juga harus disahkan

oleh Konsulat Filipina. Biaya lisensi satu tahun awal adalah

4.000 peso. Pembaharuan Ijin Penyelenggaraan, yang berlaku

selama dua (2) tahun, adalah 8.000 Peso.

Pada bulan Maret 2007, BFAD mengeluarkan Edaran Biro No. 6-A

(2007) yang menerapkan persyaratan tambahan untuk produk

impor untuk dijual di Filipina. Badan Makanan dan Obat-obatan

atau Food and Drug Authority (FDA) mewajibkan semua importir

untuk memperoleh Sertifikat Bebas Jual untuk produk tersebut

dari badan pengawas dari negara pengekspor. FDA, sebagaimana

diamanatkan oleh hukum, memonitor masuknya produk-produk

Makanan, Obat, dan Personal Care tertentu. Persetujuan yang

diperlukan dari FDA terhadap produk tertentu dapat memakan

periode waktu yang lama.

Sebelum suatu impor ke Filipina dapat dibuat, item atau sub-

item tertentu diidentifikasi dalam Manual Klasifikasi

28
Komoditas Standar Filipina atau Philippine Standard Commodity

Classification Manual (PSCM) yang mengklasifikasi suatu

produk. Klasifikasi komoditas ini merupakan dasar umum untuk

menentukan apakah item tersebut bebas diimpor, dilarang, atau

diatur.

Pajak Impor dan Biaya Tambahan - Sebuah PPN (pajak

pertambahan nilai) sebesar 12 persen diterapkan pada barang.

PPN diterapkan pada nilai c.i.f. ditambah bea, cukai, dan

biaya lainnya (biaya lainnya mengacu pada biaya impor sebelum

rilis dari bea cukai, termasuk asuransi dan komisi).

Masuk Sementara / Sampel - Produk untuk ditampilkan dalam

pameran publik dapat masuk ke Filipina sementara, bebas dari

bea masuk. Biro Bea Cukai membutuhkan jaminan, biasanya

sebesar satu dan satu-setengah kali dari bea, pajak dan biaya

lainnya yang dikenakan pada barang, dengan ketentuan bahwa

barang tersebut akan diekspor. Bea, pajak dan biaya lainnya

harus dibayarkan dalam waktu enam bulan sejak tanggal

masuknya impor. Komisaris Bea Cukai dapat memperpanjang waktu

untuk ekspor atau pembayaran bea masuk, pajak dan biaya

lainnya. Telah dilaporkan bahwa sampel yang diimpor tanpa

nilai komersial harus disahkan oleh Departemen Keuangan.

29
4. SALURAN DISTRIBUSI PEMASARAN

Beberapa perusahaan memiliki mitra distribusi di berbagai

bagian di dalam negeri dan luar negeri. Saluran distribusi

membuka peluang bagi Indonesia untuk memasuki pasar Filipina

melalui saluran berikut:

1. Saluran B2B (Business to Business) atau perusahaan dengan

perusahaan melalui kerjasama dengan perusahaan perdagangan

di Filipina;

2. Melacak penjualan langsung produk melalui perwakilan ritel

di Filipina;

3. Via internet (jumlah kecil).

Dalam banyak kasus, roti, pastry, cake, dan biskuit, seperti

komoditas lainnya dipasarkan melalui kontrak bilateral

langsung, perusahaan dengan perusahaan (pemasok/produsen dan

pengolah/pengguna) atau negara dengan negara. Penjualan

biasanya dilakukan dan kontrak dibuat dalam dolar AS. Roti

dan biskuit, sebagai produk jadi, dibongkar di pelabuhan

besar seperti Manila dan Poro Point di Luzon; Iloilo,

Bacolod, dan Cebu di Visayas; dan Cagayan de Oro, Davao, dan

General Santos di Mindanao.

Jika mengekspor ke pasar untuk pertama kalinya, Anda mungkin

ingin menggunakan agen (perwakilan) atau distributor. Jika

mereka merupakan agen atau distributor yang telah mapan, Anda

30
akan mendapatkan konsumen tetap dan informasi pasar lokal,

sementara mereka mendapatkan persentase (agen) maupun margin

(distributor).

Ekspor secara langsung melibatkan menjual langsung ke target

konsumen Anda di pasar. Ini bisa dilakukan dari Indonesia

melalui internet dan kunjungan perdagangan reguler, atau

dengan mendirikan cabang, kantor, atau perusahaan di negara

tujuan. Menjual langsung ke konsumen mencegah bisnis lain

mengambil bagian margin Anda. Namun pendekatan ini memerlukan

komitmen sumber daya keuangan dan manusia yang besar.

Menjual ke atau melalui perantara adalah cara yang relatif

murah dan mudah untuk memasuki pasar baru. Perantara biasanya

berupa agen atau distributor yang berbasis di pasar ekspor

target Anda yang menjual produk atau jasa kepada pengguna

akhir. Sebuah perantara yang baik akan memiliki pengalaman

pasar, reputasi dan kontak. Menggunakan mereka bisa jadi

merupakan cara cepat untuk mengantarkan produk dan jasa

kepada pengguna akhir.

Filipina menempati urutan ke-44 dari 155 negara dalam Indeks

Kinerja Logistik 2010 Bank Dunia. Indeks ini didasarkan pada

survei terhadap operator di seluruh dunia (pengirim muatan

dan kurir ekspres global), yang memberikan umpan balik

tentang "keramahan" logistik negara-negara tempat mereka

31
beroperasi dan orang-orang yang mereka libatkan dalam

perdagangan. Agen dan distributor Filipina telah menunjukkan

kreativitas dan inovasi dalam berhubungan dengan distribusi

barang dan telah membentuk jaringan besar sistem yang sukses

mengingat fitur kepulauan Negara tersebut. Namun, sistem dan

proses yang ada cukup rumit dan paling baik dinavigasikan

oleh agen lokal yang akrab dengan rutenya.

Saluran distribusi utama yang dikenal untuk roti dan biskuit

tetaplah supermarket dan hipermarket, serta importir dan /

atau distributor. Supermarket dan hipermarket telah memiliki

pasar kelas menengah atas yang terus tumbuh karena

peningkatan pendapatan di beberapa rumah tangga. Dengan

demikian diharapkan akan adanya rantai ritel supermarket

multinasional yang terjun baik melalui perjanjian usaha

patungan maupun sebagai operasi dengan kepemilikian 100%.

Selama beberapa tahun terakhir, supermarket dan hipermarket

telah melakukan strategi pemotongan harga yyang sukses dan

agresif untuk mempertahankan pangsa pasar barang-barang

impuls, misalnya permen. Pengecer kelontong kecil dan toko

merupakan format ritel permen dengan nilai paling penting

kedua dan ketiga. Para pengecer ini memiliki pangsa pasar

yang besar berkat pasar yang sedang tumbuh di mana banyak

berdiri toko-toko.

32
Supervalue Inc. (SM supermarket), Robinsons Supermarket

Corporation, dan Rustans Supercenters Inc. merupakan

trendsetter di pasar ritel makanan lokal. Kami telah belajar

dari interaksi kita baru-baru ini dengan importir dan

distributor lokal bahwa supermarket lain membawa masuk

barang-barang yang tersedia di operator ritel besar ini, dan

Robinsons memperoleh barang dagangan sama yang laku keras di

too-toko Supervalue.

Toko dan ritel internet diharapkan mendapatkan pangsa pasar

karena ekspansi mereka yang lebih besar dibandingkan dengan

saluran ritel lainnya. Supermarket/hipermarket mengalami

sedikit kenaikan saham, sementara penjualan melalui pengecer

kelontong kecil dan pedagang kecil juga meningkat.

Sebagian besar produk makanan kemasan termasuk roti dan

biskuit yang dapat dibeli di Filipinadijual di supermarket/

hipermarket. Lima toko pengecer teratas di Filipina adalah SM

Supermarket and Hypermarket, Puregold, Robinsons, Mercury

Drug, dan Rustans. Puregold adalah jaringan gudang yang

tumbuh pesat dan SM Group, Robinsons, dan Rustans saat ini

menjalankan rantai supermarket sekaligus hipermarket.

Saluran ritel umum lain di Filipina adalah Sari-sari Store.

Toko Sari-sari adalah toko yang ada di Filipina. Kata Sari-

33
sari dalam bahasa Tagalog berarti "beraneka ragam". Toko

tersebut membentuk suatu lokasi ekonomi dan sosial yang

penting dalam masyarakat Filipina. Toko ini hadir di hampir

semua lingkungan, bahkan kadang-kadang ada di setiap jalan.

Sebagian besar toko Sari-sari merupakan toko milik pribadi

dan dijalankan dari dalam rumah si penjaga toko.

5. ANALISIS

a. Kekuatan

Diberkati dengan sumber daya alam yang kaya, produk turunan

pertanian Indonesia telah lama menjadi sumber bahan pangan

dan produk samping lainnya di dunia. Misalnya, sistem

produksi tepung tapioka di Indonesia dirancang sebagai model

inti-plasma. Tepung tapioka dapat menggantikan tepung gandum

dan tepung beras serta pati singkong di berbagai tingkatan

sesuai dengan jenis produk pangan.

Produk roti Indonesia memiliki harga yang kompetitif dan

lebih murah. Produk roti dan biskuit Indonesia bahkan lebih

murah dari produk Thailand (importer teratas) berdasarkan

nilai dan volume impor roti, pastry, cake, biskuit, dan

produk roti lainnya ke Filipina pada tahun 2012.

34
Indonesia, merupakan kekuatan potensial di pasar

internasional untuk produk roti dan biskuit, terutama untuk

Filipina. Keunggulan kompetitif terbesar di Indonesia adalah

sebagai berikut:

1. biaya yang lebih murah;

2. tenaga kerja murah, demografi yang baik untuk angkatan

kerja;

3. kapasitas produksi yang tinggi (ketersediaan pasokan);

4. Posisi strategis - kedekatan geografis untuk lama waktu

pengiriman dan biaya; Indonesia memiliki posisi yang

strategis untuk memasok pelanggan pasar roti dan biskuit

di seluruh Asia Pasifik;

5. Tingkat pertumbuhan berulang - pertumbuhan ekonomi yang

stabil dan cepat

6. Stabilitas politik, infrastruktur yang efisien dan skema

perdagangan/pemasaran/pembiayaan yang lunak (suasana

bisnis).

Roti dan biskuit awalnya diproduksi dalam skala kecil dan

menengah di Indonesia dengan teknologi yang sederhana. Tapi,

sekarang banyak perusahaan skala besar telah terlibat dalam

bisnis ini. Produksi permen Indonesia diharapkan meningkat di

tahun-tahun mendatang dengan potensi pasar domestik dan

ekspor untuk perusahaan multinasional.

35
Kekuatan lain terletak pada fokus yang kuat dalam

mengantisipasi dan menanggapi tren dan perkembangan. Banyak

produsen roti dan biskuit Indonesia memahami apa kebutuhan

dan keinginan konsumen dan mereka telah membuat makanan yang

enak dan lezat.

Di Indonesia, produk halal sangat penting di negara di mana

sebagian besar penduduknya beragama Islam, yang berlaku

terutama di Filipina Selatan. Hal yang juga penting adalah

fortifikasi vitamin/mineral dalam campuran produk secara

keseluruhan, bukan hanya pada lini produk anak-anak. Pasar

Indonesia juga ditandai dengan pangsa kreker (dan roti kering

atau crispbreads) yang tinggi, sebanyak sepertiga dari

penjualan keseluruhan.

b. Kelemahan

Indonesia tidak memproduksi gandum dan penggilingan tepung di

dalam negeri harus mengimpor gandum dari luar negeri, dengan

mayoritas berasal dari Australia. Setelah gandum digiling di

dalam negeri, tepung terigu biasanya digunakan oleh pabrik

mie instan (54%), pabrik roti atau bakery (27%), pabrik

biskuit dan snack (14%), dan dijual di tingkat ritel (5%).

Sebagian besar penduduk Filipina berada di bawah kelas

menengah dan dilayani oleh pasar basah tradisional. Terdapat

perbedaan besar dalam populasi sehingga pemerintah sekarang

36
mencoba untuk mengatasi melalui penciptaan lapangan kerja dan

peningkatan investasi asing.

Industri seperti biskuit juga terpuruk karena mereka tidak

mampu mencapai potensi mereka untuk produksi yang lebih

tinggi, dengan tidak adanya kebijakan industri pengolahan

makanan yang konkret. Jaringan pemasaran masih perlu

peningkatan lebih lanjut yang akan menyebar ke pasar luar

negeri.

Selain dari rantai beku terbatas tersebut, dan adanya

jaringan distribusi yang tak berkembang (yaitu jalanan yang

padat dan rusak, infrastruktur pelabuhan dan bandara yang

berkualitas rendah), biaya yang ditanggung oleh transportasi

atau angkutan telah menjadi perhatian bagi sebagian importir

karena hal ini telah dilaporkan mempengaruhi penetapan harga

produk makanan ritel.

Kurangnya minat menggenjot nilai perdagangan antarnegara

ASEAN (dengan terlibat dengan negara-negara tetangga di Asia

Tenggara seperti Filipina) karena orientasi perdagangan

terdahulu berpusat pada negara-negara maju.

Importir dengan demikian mengambil produk serupa yang lebih

murah yang tersedia di negara-negara tetangga karena

mayoritas pasar konsumen lokal sensitif terhadap harga.

37
Kurangnya promosi dari para pengusaha Indonesia. Kurangnya

inisiatif pemasaran – para pengusaha dalam industri Roti dan

Biskuit di Indonesia tidak begitu proaktif berpartisipasi

dalam pameran internasional dan pameran dagang.

c. Peluang

Ada peluang luar biasa untuk bisnis masa depan dalam

memperluas pasar konsumen baru terutama di negara-negara

ASEAN seperti Filipina. Selain itu, di kawasan Asia-Pasifik

penjualan yang kuat terus tumbuh dan ini merupakan kesempatan

yang baik untuk menciptakan pasar baru.

Para produsen roti dan biskuit Indonesia memilik reputasi

yang baik untuk produk makanan. Pasar lokal mengakui bahwa

produk buatan Indonesia terjangkau, aman dan berkualitas

tinggi.

Populasi usia di bawah 30 tahun atau rumah tangga tunggal

yang terus tumbuh, dan pasangan yang bekerja (yaitu sebagian

besar para profesional) juga merupakan pasar yang potensial,

mengingat permintaan mereka untuk solusi makanan, dan produk-

produk makanan impor. Ini menjadi kesempatan yang besar

mengingat meningkatnya jumlah konsumen.

Melalui penggunaan Teknologi Komunikasi Informasi, penjualan

melallui internet tumbuh secara signifikan sebagai sarana

38
untuk berdagang dan akan tumbuh lebih lanjut. Ini juga akan

memberikan jalan untuk menambahkan target pasar baru dengan

cara yang lebih efisien dan efektif, terutama untuk

perdagangan ekspor bakery skala kecil.

d. Hambatan

Harga komoditas pertanian yang lebih tinggi seperti gandum

atau minyak pangan yang masih akan berdampak pada hasilnya,

sehingga membuat biaya komoditas selalu meningkat dan dapat

berdampak negatif terhadap profitabilitas perusahaan.

Persaingan keras di pasar potensial - Pasar roti dan biskuit

dianggap penuh sesak dengan meningkatnya jumlah produsen baik

dalam skala besar maupun skala industri rumah tangga.

Hambatan yang menghambat para investor untuk memasuki area

bisnis ini terbilang rendah karena industri ini tidak

membutuhkan teknologi tinggi. Kapasitas untuk menjaga

ketersediaan produk di pasar dan intensitas dorongan promosi

adalah parameter keberhasilan dalam bisnis roti dan biskuit.

Persaingan dengan mendirikan industri roti dan biskuit skala

besar.

Pemain baru di kawasan pasar baru; ada banyak pemain

pengganti dalam pasar roti dan biskuit.

39
Beberapa produk Indonesia dan Filipina relatif sama dan

bersaing satu sama lain.

Adanya tarif tinggi (15%) dan langkah-langkah yang semakin

protektif terhadap perlindungan produsen roti dan biskuit

dalam negeri.

6. REKOMENDASI

Berikut adalah beberapa rekomendasi untuk mengatasi tantangan

tersebut di atas:

Ketersediaan pasokan di pasar dan dorongan promosi menjadi

parameter keberhasilan untuk produk roti dan biskuit.

Perusahaan-perusahaan Indonesia harus mendirikan kantor

distribusi di pasar target mereka untuk berfokus pada

distribusi dan strategi pemasaran. Kunci keberhasilan untuk

peluncuran produk baru adalah ketersediaan dan visibilitas.

Ketersediaan merujuk pada distribusi numerik yang merupakan

faktor yang paling penting dalam rangka menempatkan produk

kita di mana-mana sebelum kita berkampanye untuk iklan. Jadi

ketika kita melakukan kampanye iklan, para konsumen akan

menyadari adanya produk tersebut dan mencarinya di gerai atau

toko. Bila pelanggan tidak menemukan produk yang mereka

harapkan mereka akan merasa kecewa dan mungkin beralih ke

40
merek lain. Itulah mengapa kita memerlukan gugus tugas untuk

mencapai distribusi numerik target dalam jangka pendek.

Mengingat pengalaman internasional perusahaan roti dan

biskuit Indonesia, tidak ada keraguan bahwa mereka akan dapat

melayani pasar roti global yang terus meningkat. Mereka siap

untuk melakukannya, karena mereka telah memahami harapan dan

kebutuhan konsumen internasional. Dengan demikian, sangat

penting untuk melakukan riset pasar untuk mengidentifikasi

calon klien dan mitra bisnis.

Perusahaan yang mengekspor produk roti dan biskuit harus

mengembangkan sistem tata kelola perusahaan untuk memajukan

usaha mereka untuk meningkatkan keberhasilan dalam bisnis

mereka. Presisi sangat penting, dengan demikian, fokus harus

diberikan pada pengiriman yang tepat waktu, tepat jumlah,

tepat jenis, tepat tempat, tepat kualitas dan tepat harga.

Kalangan perbankan dan lembaga keuangan lainnya seperti

koperasi harus memberikan kredit petani kecil untuk UKM yang

terlibat dalam industri roti dan biskuit. Tanpa kredit

tersebut, akan lebih sulit untuk lebih memajukan perkembangan

produksi dan produk mereka.

Sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mengembangkan

produk denan lebih banyak nilai tambah dari produk makanan

41
yang diproduksi di Indonesia, semakin banyak investasi dalam

produksi roti dan biskuit yang harus ditarik ke Indonesia,

untuk memberikan pasokan yang aman untuk bahan baku dan

tenaga kerja.

Harga roti dan biskuit harus stabil untuk menjaga daya saing

produk Indonesia. Pemerintah harus merumuskan kebijakan yang

sehat dan memulai program untuk membuat harga roti dan bahan

baku bakunya menjadi lebih kompetitif dalam pasar

internasional.

Para produsen yang ada perlu meningkatkan investasi jika

mereka ingin meningkatkan penjualan untuk memenuhi permintaan

internasional yang terus tumbuh, jika tidak maka pemain baru

kemungkinan akan mengambil peluang pasar tersebut. Produsen

lebih diharapkan untuk on line yang didorong oleh prospek

yang baik. Banyak investor yang masih tertarik pada industri

kembang roti ini. Pemerintah, oleh karena itu, perlu

memfasilitasi investasi di sektor ini.

Eksportir roti dan biskuit Indonesia jangan mengabaikan

negara-negara ASEAN. Perdagangan antarnegara ASEAN harus

terus-menerus meningkatkan pangsa impor/ekspor antara negara-

negara di kawasan ini. Ini akan membawa perkembangan positif

yang akan menguntungkan Indonesia dan Filipina sebagai roda

penggerak kawasan ini menuju integrasi ekonomi.

42
Pemerintah juga harus memfasilitasi penyediaan dana yang

memadai untuk penelitian dan pengembangan serta program

ekstensi lain, termasuk pelatihan; dukungan penelitian

bersama antara perusahaan swasta dan universitas negeri;

akses terhadap produk serupa yang baru dari negara-negara

ASEAN (penelitian dan kerjasama teknis lainnya dengan

Filipina dan Malaysia); dukungan dalam pemasaran dan promosi

perdagangan melalui penyesuaian bisnis, pameran dan fasilitas

perdagangan; dan akses yang meningkat ke pembiayaan jangka

panjang.

Harus ada penguatan Penelitian dan Pengembangan serta

pembelajaran dan penerapan teknologi dan produksi nilai

tambah yang ekstensif untuk lini produk lain dan turunan dari

roti dan biskuit. Tepung tapioka sebagai alternatif untuk

tepung terigu harus lebih dieksplorasi melalui penelitian dan

pengembangan karena meningkatnya harga tepung gandum, yang

dipicu oleh kenaikan harga gandum sebagai bahan baku.

Produsen tepung gandum di Indonesia masih sangat tergantung

pada bahan baku impor.

Kantor perdagangan luar negeri harus mendorong perusahaan

roti untuk berpartisipasi dalam pameran makanan

internasional. Partisipasi dalam pameran dagang adalah alat

pemasaran yang efektif untuk mendekati pembeli internasional

43
dan mengidentifikasi calon distributor lokal. Pameran

tersebut juga berfungsi sebagai jalan untuk mengevaluasi

seberapa aktifnya suatu industri dan respons serta perilaku

pembelian konsumen. Mengintensifkan upaya promosi ekspor di

pasar utama di satu sisi dan menjelajahi pasar-pasar baru

untuk ekspor, di sisi lain. Melakukan survei pasar luar

negeri di pasar tertentu untuk mempelajari pola permintaan

mereka.

Mengingat sifat negosiasi perdagangan yang kontinyu,

berkembang dan kompleks, perwakilan pemerintah dalam

negosiasi perdagangan harus meningkatkan tingkat dukungan dan

memastikan kerjasama penuh dengan perusahaan/ industri yang

bersangkutan untuk menyusun sikap atau pertahanan perdagangan

yang lebih harmonis dan terkoordinasi.

44
7. LEMBAGA / INSTANSI YANG DIHUBUNGI JIKA TERJADI SENGKETA

Instansi yang dapat dihubungi apabila terjadi perselisihan


mengenai prosedur sistem perdagangan impor dan ekspor adalah:

a) The Indonesian Embassy (Office of the Trade Attaché)


185 Salcedo Street, Legaspi Village,
Makati City, Philippines
Phone: +63 2 8925061 - 68
Fax No.: +63 2 8674192

b) Bureau of Import Services –


Department of Trade and Industry, Philippines
389 Sen Gil Puyat Avenue, Makati City 1200 Philippines
Phone: +63 2 8964431

c) PHILIPPINE CONFECTIONERY, BISCUIT &


SNACK FOOD ASSOCIATION
c/o Mr. Reynaldo Go –
Columbia International Food Products, Inc.
128 J.L. Escoda St., Navotas, Metro Manila, Philippines
Phone: +63 2 735 – 6808
Telefax: +63 2 736 - 3492

d) PHILIPPINE BISCUITS GROUP


c/o Laura's Food
Manila Mahogany Compound, 538 MRR Rd.
Manggahan Pasig City Metro Manila, Philippines
Phone: +63 2 668 1848

e) PHILIPPINE BAKING INDUSTRY GROUP


c/o Mr. Walter Co - Creative Bakers Company Inc.
50 San Rafael, Mandaluyong City,
Metro Manila, Philippines
Phone: +63 2 531-8391, +63 2 535-7320

45
8. DAFTAR IMPORTIR

BOARD OF INVESTMENTS (BOI)


Address: Industry & Investments Building
385 Sen. Gil J. Puyat Ave., Makati City Philippines
Contact Person: Domingo I. Bagaporo,
Director, Investment Assistance and
Services Department
Phone: +63 2 8953989; +63 2 8976682 local 270
Fax: +63 2 896.8329
E-mail: DIBagaporo@boi.gov.ph
Website: http://www.boi.gov.ph

ARPEL INTERNATIONAL MARKETING CORP.


13 - 15 De Jesus St., SFDM, Quezon City, Metro Manila, Philippines
Contact Person: Mr Richard Tan
Telephone: +63 2 3731624
Fax: +63 2 3731627

BENBY ENTERPRISES, INC.


216 Banawe Street, Barangay Manresa, Quezon City, 1115 Philippines
Telephone: +63 2 3677597 to 98; 4145086 to 87;
+63 2 3677593
Fax: +63 2 364-6257; +63 2 366-0820
Website: http://www.benby.com/

CHROME TREND ENTERPRISES


Unit 207B Kaimo Condominium Bldg. 101
Quezon Avenue, Quezon City 1102 Philippines
Contact Person: Ms. Marlett Taeza
Telephone: +63 2 7129901
Fax: +63 2 7129901
Email: chrometrend@gmail.com

DELFI MARKETING, INC.


No. 30 M. Tuazon Street, Parang, Marikina City 1800 Philippines
Contact Person: Renee Bernardo
Telephone: +63 2 941-3592 to 95
Fax: +63 2 941-4489

ECOFOOD CORPORATION
Warehouse #8 Mercury Avenue, Bagumbayan, Quezon City
Contact Person: Michael Cullano
Telephone: +63 2 709-4238 to 41

46
GRAND DRAGON ENTERPRISES, INC.
81 Gil Puyat Avenue, Pasay, 1300, Philippines
Contact Person: Mr. Victor Sy
Telephone : +63 2 8316250
Fax: +63 2 2422325

IMPORTED HOUSE, INC.


2F Atrium Building, Makati Avenue, Makati
Contact Person: Edna Bautista
Telephone: +63 2723-8301

JOBILL BEST AGRI SEEDS CO.


511 FUBC Bldg., 413 Escolta St., Brgy. 291, Zone 27,
Binondo, Manila
Contact Person: Mr. Raul Husmillo
Telephone: +63 2 241-0412

KAREILA MANAGEMENT CORPORATION


32nd Street 5TH Avenue Fort Bonifacio Global City
Taguig City 1634 Philippines
Contact Person: Jessica Santos
Telephone: +63 2 888-0433

KRAFT FOODS (PHILIPPINES) INC


8378 Dr. A. Santos Ave., Sucat, Paranaque City 1700 Philippines
Contact Person: Ms. Lylynn Lorico
Telephone: +63 2 8157238
Website:
http://www.mondelezinternational.com/ph/en/home/index.aspx

MIRAGE INTERNATIONAL CORPORATION


MIRAX Bldg., Unit A G/F 2270 Don Chino Roces Ave., Makati City,
Philippines
Contact Person: Mr. Naresh Mirani
Phone: +63 2 8403374 - 75, +63 2 840-3994
Fax: +63 2 840-3390
Website: http://www.mirage.com.ph/

RESOURCEFUL INTERNATIONAL MARKETING


82 Nicanor Roxas St. Brgy. Sto. Domingo, Quezon City, Philippines
Contact Person: Ms. Jane Magpayo
Phone: +63 2 7406424
Fax: +63 2 749-4698 loc. 118
Email: info@resourceful.com.ph
Website: http://www.resourceful.com.ph/index.html

47
SOLID FIVE DISTRIBUTION, INC.
#216 Banawe Street, Brgy. Manresa,
Quezon City 1100 Philippines
Phone: +63 2 366-6075

TRIDHARMA MARKETING CORPORATION


Warehouse 4A, Ignacio Complex, #48 A. Rodriguez Avenue,
Manggahan, Pasig City, Pasig City 1227 Metro Manila, Philippines
Phone: +63 2 6464021
Email: adelavega_tmc@yahoo.com

WERDENBERG INTERNATIONAL CORPORATION


7431 Yakal Street, San Antonio Village, Makati City 1203
Philippines
Contact Person: Cynthia Larraga
Phone: +63 2 840-3771 to 82

ZAGU FOODS CORPORATION


52 West Capitol Drive, Bo. Kapitolyo, Pasig City
Contact Person: Carlo Jalandoni
Phone: +63 2 6874415; +63 2 687-0140

48

Anda mungkin juga menyukai