Anda di halaman 1dari 25

INTELIJEN BISNIS

PELUANG PASAR PRODUK BATU BARA


DI VIETNAM
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………………… 2


BAB I: PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………….. 3
1.1 Tujuan ……………………………………………………………………………………………………… 3
1.2 Metodologi ………………………………………………………………………………………………. 5
1.3 Batasan Produk Batu Bara ..……………………………………………………………………… 5
1.4 Gambaran Umum Negara ………………………………………………………………………… 6
BAB II: PELUANG PASAR BATU BARA DI VIETNAM ……………………………………………………… 12
2.1 Trend Produk Batu Bara …………………………………………………………………………… 12
2.2 Struktur Pasar ………………………………………………………………………………………….. 13
2.3 Saluran Distribusi ……………………………………………………………………………………… 16
2.4 Persepsi Terhadap Produk Indonesia ……………………………………………………….. 16
BAB III: PERSYARATAN PRODUK …………………………………………………………………………………. 17
3.1 Ketentuan Produk ……………………………………………………………………………………. 17
3.2 Ketentuan Pemasaran ……………………………………………………………………………… 20
3.3 Metode Transaksi …………………………………………………………………………………….. 20
3.4 Informasi Harga ……………………………………………………………………………………….. 21
3.5 Kompetitor ………………………………………………………………………………………………. 21
BAB IV: KESIMPULAN …………………………………………………………………………………………………. 22
LAMPIRAN …………………………………………………………………………………………………………………. 24
a. Daftar Importir ………………………………………………………………………………………… 24
b. Daftar Pameran ……………………………………………………………………………………….. 24
c. Sumber Informasi Yang Berguna ………………………………………………………………. 25

Intelijen Bisnis 2019: Peluang Pasar Produk Batu Bara di Vietnam 2


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
Batu bara merupakan bahan bakar fosil dan sumber energi terpenting untuk
pembangkitan listrik dan berfungsi sebagai bahan bakar pokok untuk produksi baja dan
semen. Paling sedikit 27% dari total output energi dunia dan lebih dari 39% dari seluruh
listrik dihasilkan oleh pembangkit listrik bertenaga batu bara karena kelimpahan jumlah
batu bara, proses ekstrasinya yang relatif mudah dan murah, dan persyaratan-
persyaratan infrastruktur yang lebih murah dibandingkan dengan sumber daya energi
lainnya.

Indonesia adalah salah satu produsen dan eksportir batu bara terbesar di dunia. Sejak
tahun 2005, ketika melampaui produksi Australia, Indonesia menjadi eksportir terdepan
batu bara thermal. Porsi signifikan dari batu bara thermal yang diekspor terdiri dari jenis
kualitas menengah (antara 5100 dan 6100 cal/gram) dan jenis kualitas rendah (di bawah
5100 cal/gram).

Berkaitan dengan cadangan batu bara global, Indonesia saat ini menempati peringkat ke-
9 dengan sekitar 2.2% dari total cadangan batu bara global terbukti berdasarkan BP
Statistical Review of World Energy. Sekitar 60% dari cadangan batu bara total Indonesia
terdiri dari batu bara kualitas rendah yang lebih murah (sub-bituminous) yang memiliki
kandungan kurang dari 6100 cal/gram. Ekspor batu bara Indonesia berkisar antara 70-
80% dari total produksi batu bara, sisanya dijual di pasar domestik. Batu bara
menyumbang sekitar 85% terhadap total penerimaan negara dari sektor pertambangan.
Batu bara sendiri merupakan bahan baku pembangkit listrik di Vietnam.

Berdasarkan data perusahaan operator listrik Vietnam, Electricity Vietnam (EVN), batu
bara menyumbang 30% dari total listrik yang mencapai 42.000 Megawatt. Kebutuhan
batu bara di dalam negeri Vietnam tahun 2019 diprediksi mencapai 58 juta ton, tahun
2025 akan mencapai 90 juta ton, dan tahun 2030 mencapai 130 juta ton. Batu bara impor
tersebut akan digunakan untuk pengoperasian PLTU (coal-fired power plants), pabrik
baja dan pabrik semen di berbagai provinsi di Vietnam. Saat ini sebanyak 20 PLTU telah
beroperasi di Vietnam dan akan membangun 26 PLTU tambahan setelah tahun 2020.

Intelijen Bisnis 2019: Peluang Pasar Produk Batu Bara di Vietnam 3


Untuk memenuhi pasokan batu bara bagi kebutuhan PLTU di dalam negeri, Vietnam
mengimpor steam coal dalam jumlah besar. Volume impor barubara di Vietnam terus
meningkat, pada tahun 2017 mencapai 11,7 juta ton, tahun 2018 mencapai 22,8 juta ton;
pada 2020 akan mencapai 40,3 juta ton; pada tahun 2025 akan mencapai 70,3 juta ton;
dan pada tahun 2030 akan mencapai 100 juta ton.Batu bara asal Indonesia dan Australia
sangat diminati impotir Vietnam dikarenakan stok batu bara yang stabil khususnya untuk
pasokan steam coal serta dapat dikerjasamakan jangka panjang.

Berdasarkan data statistik dari General Statistic Office (GSO) of Vietnam, pada tahun
2018 kenaikan nilai impor batu bara dari Indonesia dan Australia masih yang tertinggi
dibandingkan dengan negara pengekspor batu bara lainnya, dimana Indonesia naik
94,93%; Australia mengalami kenaikan 81,08%; Rusia naik 19,51%; dan RRT naik 37,13%.
Gambar 1 menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu eksportir batu bara
terbesar ke-2 di dunia setelah Australia, diikuti oleh Rusia, Amerika Serikat dan Kolombia.
Oleh karena pentingnya Indonesia dalam pasar batu bara, maka laporan ini akan
membahas peluang pasar Indonesia di Vietnam.

Gambar 1: Negara Eksportir Batu Bara (HS 2701) Tahun 2018

Sumber: International Trade Center, 2019.

Intelijen Bisnis 2019: Peluang Pasar Produk Batu Bara di Vietnam 4


1.2 Metodologi
Penulisan intelijen bisnis di pasar Vietnam ini menggunakan metode pengumpulan data
statistik dan studi pustaka. Data untuk intelijen bisnis batu bara di pasar Vietnam
menggunakan data perdagangan periode 2014—2018 dari ITC dan UNcomtrade (Juli
2019), GSO, sedangkan studi pustaka didapatkan melalui berbagai sumber seperti jurnal,
artikel, majalah, koran dan situs internet.

1.3 Batasan Produk Batu Bara


Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil yang terbentuk dari endapan, batuan
organik yang terutama terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Batu bara terbentuk
dari tumbuhan yang telah terkonsolidasi antara strata batuan lainnya dan diubah oleh
kombinasi pengaruh tekanan dan panas selama jutaan tahun sehingga membentuk
lapisan batu bara.

Proses Pembentukan batu bara itu sendiri dimulai sejak zaman batu bara pertama
(Carboniferous Period / Periode Pembentukan Karbon atau Batu bara), yang berlangsung
antara 360 juta sampai 290 juta tahun yang lalu. Mutu dari setiap endapan batu bara
ditentukan oleh suhu dan tekanan serta lama waktu pembentukan, yang disebut
sebagai‘maturitas organik’. Proses awalnya gambut berubah menjadi lignite (batu bara
muda) atau brown coal (batu bara coklat), ini adalah batu bara dengan jenis maturitas
organik rendah. Dibandingkan dengan batu bara jenis lainnya, batu bara muda agak
lembut dan warnanya bervariasi dari hitam pekat sampai kecoklat-coklatan. Akibat
pengaruh suhu dan tekanan yang terus menerus selama jutaan tahun, batu bara muda
mengalami perubahan yang secara bertahap menambah maturitas organiknya dan
mengubah batu bara muda menjadi batu bara ‘sub-bitumen’.

Perubahan kimiawi dan fisika terus berlangsung hingga batu bara menjadi lebih keras dan
warnanya lebih hitam dan membentuk ‘bitumen’ atau ‘antrasit’. Dalam kondisi yang
tepat, peningkatan maturitas organik yang semakin tinggi terus berlangsung hingga
membentuk antrasit.

Berdasarkan standar klasifikasi perdagangan internasional, batu bara dikelompokkan


dalam HS 2701 yaitu Coal; briquettes, ovoids and similar solid fuels manufactured from
coal (Batu bara; briket, ovoid dan bahan bakar padat semacam itu dibuat dari batu bara).

Intelijen Bisnis 2019: Peluang Pasar Produk Batu Bara di Vietnam 5


Tabel 1: Klasifikasi Produk batu bara berdasarkan kode HS

Kode HS Deskripsi
2701 Coal; briquettes, ovoids and similar solid fuels manufactured from coal (Batu
bara; briket, ovoid dan bahan bakar padat semacam itu dibuat dari batu bara)
2701.11.00 --Anthracite (Antrasit)
2701.12 Bituminous Coal
2701.12.10 -- Coking coal (Batu bara bahan bakar)
2701.12.90 --- Other (lain-lain)
2701.19.00 -- Other coal (batu bara lainnya)
2701.20.00 - Briquettes, ovoids and similar solid fuels manufactured from coal (briket,
ovoid dan bahan bakar padat semacam itu dibuat dari batu bara)
Sumber: WITS (2019)

1.4 Gambaran Umum Negara


Gambar 2: Peta Vietnam

Intelijen Bisnis 2019: Peluang Pasar Produk Batu Bara di Vietnam 6


Tabel 2: Profil Singkat Vietnam
Nama resmi Republik Sosialis Vietnam (The Socialist Republic of Viet
Nam)
Ibukota Ha Noi
Luas wilayah 331.210 km2 (Daratan : 310.070 km2 & Perairan : 21.140 km2)
Jumlah penduduk 97,328,441 (est. Januari 2019)
Mata uang Vietnam Dong (VND)
Pembagian Wilayah Vietnam terbagi menjadi 58 provinsi, yaitu An Giang, Bac
Giang, Bac Kan, Bac Lieu, Bac Ninh, Ba Ria – Vung Tau, Ban Tre,
Binh Dinh, Binh Duong, Binh Phuoc, Binh Thuan, Ca Mau, Cao
Bang, Dak Lak, Dak Nong, Dien Bien, Dong Nai, Dong Thap, Gia
Lai, Ha Giang, Ha Nam, Ha Tinh, Hai Duong, Hau Giang, Hoa
Binh, Hung Yen, Khanh Hoa, Kien Giang, Kon Tum, Lai Chau,
Lam Dong, Lang Son, Lao Cai, Long An, Nam Dinh, Nghe An,
Ninh Binh, Ninh Thuan, Phu Tho, Phu Yen, Quang Binh, Quang
Nam, Quang Ngai, Quang Ninh, Quang tri, Soc Trang, Son La,
Tay Ninh, Thai Binh, Thai Nguyen, Thanh Hoa, Thua Thien-Hue,
Tien Giang, Tra Vinh, Tuyen Quang, Vinh Long, Vinh Phuc, Yen
Bai.

Ada juga lima kota madya, yang secara administratif berada


pada tingkat yang sama dengan provinsi dan dikontrol
pemerintah pusat, yaitu Ho Chi Minh City, Ha Noi, Da Nang,
Hai Phong, Can Tho.
Produk domestik bruto Vietnam tumbuh 6,79% (YoY) di kuartal pertama 2019, naik
dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu 7,31% di kuartal. Pertumbuhan ini didorong oleh
sektor jasa (6,50% dari 7,61% pada Q4), industri dan konstruksi (8,63% dari 8,65%), dan
pertanian, kehutanan dan perikanan (2,68% dari 3,90%). Vietnam menargetkan
pertumbuhan ekonomi antara 6,6-6,8% tahun ini.

Tingkat inflasi tahunan di Vietnam naik menjadi 2,93% pada April 2019 dari 2,70% pada
bulan sebelumnya. Ini adalah tingkat inflasi tertinggi sejak Desember. Faktor yang
mendorong tingginya inflasi tersebut antara lain biaya tinggi untuk layanan pendidikan
(6,87% vs 6,92% pada Maret) dan makanan (4,28% vs 4,68%). Selain itu, harga beberapa
barang naik lebih cepat, yaitu perumahan dan bahan bangunan (3,25% vs 2,81%);
peralatan dan barang-barang rumah tangga (1,31% vs 1,29%), dan garmen, alas kaki, topi
(1,74 vs 1,67%). Sementara itu, suku bunga acuan di Vietnam terakhir tercatat 6,25%.

Intelijen Bisnis 2019: Peluang Pasar Produk Batu Bara di Vietnam 7


Tabel 3: Indikator Ekonomi Vietnam

Indikator Ekonomi Nilai Periode


GDP Annual Growth Rate (%) 6.79 Mar/19
Inflation Rate (%) 2.93 Apr/19
Interest Rate (%) 6.25 Apr/19
Balance of Trade (USD Million) -700 Apr/19
Sumber: Tradingeconomics, 2019

Indeks PMI Manufaktur Nikkei Vietnam mencapai 52,5 pada bulan April 2019, lebih tinggi
dari bulan sebelumnya yang nilainya mencapai 51,9. Di sisi harga, inflasi biaya input
meningkat tajam sejak November lalu, di tengah kenaikan harga bahan baku secara
umum di pasar internasional. Namun, perusahaan terus menurunkan harga output
mereka sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan permintaan pelanggan. Akhirnya,
sentimen bisnis menguat ke level tertinggi dalam tiga bulan, didukung oleh rencana
ekspansi bisnis.
Sementara itu, produksi industri Vietnam naik 9,3 di April 2019 (YoY), meningkat dari
pertumbuhan 9,1% di bulan sebelumnya. Di sisi lain, produksi manufaktur di Vietnam
meningkat 10,50% pada bulan April 2019 dibandingkan bulan yang sama pada tahun
sebelumnya. Output manufaktur meningkat pada laju yang lebih cepat (10,5% pada April
2019 vs 10,3% pada Maret 2019); sektor pertambangan dan penggalian juga meningkat
tajam (2,0% vs 0,4%). Sementara itu, pertumbuhan produksi melambat untuk pasokan
dan distribusi listrik (9,4% vs 9,8%); serta pasokan air dan pengolahan limbah (6,8% vs
11%). Selama Januari-April 2019, output industri tumbuh 9,2% dibandingkan periode
yang sama tahun sebelumnya, melambat dari pertumbuhan sebesar 10,7% pada periode
yang sama tahun 2018.
Di sisi daya saing, Vietnam berada di peringkat 69 di antara 190 ekonomi dalam
kemudahan melakukan bisnis, menurut peringkat tahunan Bank Dunia terbaru. Peringkat
Vietnam memburuk menjadi 69 di 2018 dari 68 di 2017. Sementara itu, Vietnam
mencetak 58,05 poin dari 100 pada 2018 Global Competitiveness Report yang diterbitkan
oleh World Economic Forum.
Tabel 4: Indikator Bisnis di Vietnam

Indikator Bisnis Nilai Periode


Manufacturing PMI 52.5 Apr/19
Industrial Production (%) 9.3 Apr/19
Manufacturing Production (%) 10.5 Apr/19
Competitiveness Index (Points) 58.05 Dec/18
Ease of Doing Business 69 Dec/18
Sumber: Tradingeconomics, 2019

Intelijen Bisnis 2019: Peluang Pasar Produk Batu Bara di Vietnam 8


Penjualan ritel di Vietnam meningkat 12,0% pada bulan April 2019 (YoY). Penjualan
barang mengalami pelambatan pada periode yang sama, yaitu sebesar 13,1% dari bulan
sebelumnya yang tumbuh 13,6%, sedangkan pariwisata hanya tumbuh 13,2%
dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang mencapai 16,7%. Sementara
itu, pertumbuhan penjualan meningkat baik untuk akomodasi & makanan (9,9% pada
April 2019 vs 8,9% pada Maret 2019) dan layanan lainnya (6,8% pada April 2019 vs 5,5%
pada Maret 2019). Selama Januari hingga April tahun ini, penjualan ritel naik 11,9%
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, kepercayaan
Konsumen di Vietnam meningkat menjadi 129 Poin Indeks kuartal pertama tahun 2019
dari sebesar 122 Indeks Poin pada kuartal keempat 2018.
Tabel 5: Indikator Konsumsi di Pasar Vietnam

Sumber: Tradingeconomics, 2019

a. Kinerja Perdagangan Vietnam dengan Dunia (Januari-Maret 2019)


▪ Berdasarkan data GSO Vietnam, total perdagangan Vietnam ke dunia pada
periode Januari-Maret 2019 mencapai US$116,5 miliar atau naik 6,8%
dibandingkan periode yang sama tahun 2018 senilai US$109,1 miliar.
▪ Nilai ekspor Vietnam tercatat sebesar US$58,5 miliar atau naik 4,7% dibandingkan
periode yang sama tahun 2018 sebesar US$55,9 miliar, sedangkan nilai impor
mencapai US$58,9 miliar atau naik 8,9% dibandingkan periode yang sama tahun
2018 sebesar US$53,2 miliar.
▪ Neraca perdagangan Vietnam mencatat surplus sebesar US$536 juta, terjadi
penurunan surplus dibandingkan periode yang sama tahun 2018 yaitu surplus
US$2,7 miliar.
▪ Negara mitra tujuan ekspor Vietnam dalam tiga bulan pertama tahun 2019 adalah
Amerika Serikat (US$13,3 miliar); RRT (US$7,6 miliar); Korea Selatan (US$4,6
miliar); Jepang (US$4,6 miliar), dan Jerman (US$1,6 miliar).
▪ Negara mitra sumber impor Vietnam terbesar dalam tiga bulan pertama tahun
2019 adalah RRT dengan (US$16,2 miliar); Korea Selatan (US$11,4 miliar); Jepang
(US$4,3 miliar); Taiwan (US$3,5 miliar); dan Amerika Serikat (US$3,0 miliar).

Intelijen Bisnis 2019: Peluang Pasar Produk Batu Bara di Vietnam 9


TABEL 6: KOMODITI EKSPOR-IMPOR VIETNAM DENGAN DUNIA
(Januari-Maret 2019)
(dalam miliar US$)

NO. KOMODITI 2018 2019 PERUBAHAN


Total Ekspor Ke Dunia 55,9 58,5 4,7%
1. Telepon, telepon selular dan suku cadang 12.597,4 12.133,3 -3,7%
2. Tekstil dan garmen 6.425,3 7.126,1 10,9%
3. Komputer, peralatan listrik dan komponen 6.334,4 7.057,9 11,4%
4. Mesin dan peralatan mesin 3.686,6 3.979,5 7,9%
5. Alas kaki 3.444,4 3.932,3 14,2%
Total Impor Dari Dunia 53,2 58,9 8,9%
1. Komputer, peralatan listrik dan komponen 10.420,9 11.788,1 13,1%
2. Mesin dan peralatan mesin 7.568,6 8.567,2 13,2%
3. Fabrics 2.665,5 2.872,1 7,7%
4. Telepon, telepon selular dan suku cadang 3.323,5 2.787,6 -16,1%
5. Besi dan baja 2.183,7 2.262,3 3,6%
Sumber: GSO Vietnam

b. Kinerja Perdagangan Vietnam dengan Indonesia (Januari-Maret 2019)


▪ Berdasarkan data GSO Vietnam, pada periode Januari – Maret 2019, total
perdagangan Indonesia – Vietnam telah mencapai US$2,1 miliar atau naik 9,7%
dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebesar US$1,9 miliar.
▪ Nilai ekspor Indonesia ke Vietnam mencapai US$1,3 miliar atau naik 32,8%
dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebesar US$967,4 juta.
▪ Nilai impor Indonesia dari Viet Nam mencapai US$838,75 juta atau turun 13,4%
dibandingkan periode yang sama tahun 2018 senilai US$968,49 juta.
▪ Neraca perdagangan Indonesia dengan Vietnam pada bulan Januari – Maret 2019
mencatat surplus sebesar US$445,9 juta, atau naik dibandingkan periode yang
sama yaitu Indonesia defisit sebesar US$1,1 juta.
TABEL 7: KOMODITI EKSPOR-IMPOR VIETNAM DARI INDONESIA
(Januari-Maret 2019)
(dalam juta US$)

NO
KOMODITI 2018 2019 PERUBAHAN
.
Total Impor dari Indonesia 0,967 1,3 32,8%
1. Batu bara 151,1 236,6 56,6%
2. Kendaraan Bermotor 0,3 143,7 43.714,6%
3. Besi dan baja 7,5 85,7 1.045,8%
4. Komputer, peralatan listrik, suku cadang dan komponen 52,8 76,4 44,8%
5. Mesin dan peralatan mesin 43,9 53,0 20,7%
6. Logam dasar 60,6 50,1 -17,3%
7. Kertas 55,2 46,9 -15,0%
8. Suku cadang dan aksesoris kendaraan bermotor 48,3 43,4 -10,2%
9. Plastik (raw material) 30,3 29,5 2,7%
10. Produk hasil perikanan 19,7 28,8 46,0%

Intelijen Bisnis 2019: Peluang Pasar Produk Batu Bara di Vietnam 10


Total Ekspor ke Indonesia 0,967 1,3 32,8%
1. Besi dan baja 154,759 147.341 -4,8%
2. Mesin dan peralatan mesin 67.462 78.145 15,8%
3. Tekstil dan produk tekstil 38.877 65.631 68,8%
4. Produk telepon/seluler dan suku cadang 78.323 63.262 -19,2%
5. Bahan pendukung tekstil, kulit dan alas kaki 62.043 61.178 -1,4%
6. Komputer, peralatan listrik, suku cadang dan komponen 60.944 47.573 -21,9%
7. Plastik (raw material) 19.276 41.997 117,8%
8. Alat transportasi, suku cadang dan aksesoris 57.516 32.806 -42,9%
9. Produk-produk plastik 24.933 27.686 11,0%
10. Produk bahan kimia 15.202 19.135 25,9%
Sumber: GSO Vietnam

Intelijen Bisnis 2019: Peluang Pasar Produk Batu Bara di Vietnam 11


BAB II
PELUANG PASAR BATU BARA DI VIETNAM

2.1 Trend Produk Batu Bara

Pada tahun 2019, produksi batu bara Vietnam ditargetkan mencapai 40 juta ton pada
tahun 2018. Vietnam mengalami kesulitan meningkatkan produksi batu bara di masa
yang akan datang karena sebagian besar tambang batu bara telah dieksplorasi.
Sementara itu, pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara, pabrik baja
dan semen terus berkembang sehingga kebutuhan akan pasokan impor batu bara
semakin meningkat.

Pemerintah Vietnam telah menerbitkan rencana pengembangan industri batu bara


Vietnam hingga tahun 2020 dan visi tahun 2030 yang memproyeksikan produksi batu bara
Vietnam. Berdasarkan data perusahaan operator listrik Vietnam, Electricity Vietnam
(EVN), batu bara menyumbang 30% dari total listrik yang mencapai 42.000 Megawatt.
Kebutuhan batu bara di dalam negeri Vietnam tahun 2019 diprediksi mencapai 58 juta
ton, tahun 2025 akan mencapai 90 juta ton, dan tahun 2030 mencapai 130 juta ton. Batu
bara impor tersebut akan digunakan untuk pengoperasian PLTU (coal-fired power plants),
pabrik baja dan pabrik semen di berbagai provinsi di Vietnam. Saat ini sebanyak 20 PLTU
telah beroperasi di Vietnam dan akan membangun 26 PLTU tambahan setelah tahun 2020.

Untuk memenuhi pasokan batu bara bagi kebutuhan PLTU di dalam negeri, Vietnam
mengimpor steam coal dalam jumlah besar. Volume impor barubara di Vietnam terus
meningkat, pada tahun 2017 mencapai 11,7 juta ton, tahun 2018 mencapai 22,8 juta ton;
pada 2020 akan mencapai 40,3 juta ton; pada tahun 2025 akan mencapai 70,3 juta ton;
dan pada tahun 2030 akan mencapai 100 juta ton.Batu bara asal Indonesia dan Australia
sangat diminati impotir Vietnam dikarenakan stok batu bara yang stabil khususnya untuk
pasokan steam coal serta dapat dikerjasamakan jangka panjang.

Peningkatan impor batu bara ke Vietnam selain dikarenakan kebutuhan pengoperasian


pembangkit listrik tenaga batu bara, namun juga karena batu bara impor lebih murah
dibandingkan harga domestik. Beberapa perusahaan di EVN telah mengusulkan untuk
mengimpor batu bara untuk menghemat biaya hal ini terlihat dari pertumbuhan impor
batu bara mengalami meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Sebelum 2014,

Intelijen Bisnis 2019: Peluang Pasar Produk Batu Bara di Vietnam 12


batu bara bukan salah satu dari 50 komoditi impor utama Vietnam. Namun, pada tahun
2014, 3.096 juta ton batu bara diimpor dengan nilai total $ 364,1 juta, menjadi 10
komoditi impor utama Vietnam dari dunia

Kebutuhan batu bara di Vietnam pada tahun 2018 meningkat 5,4 kali dari kebutuhan
tahun 2017 dan diprediksi akan terus meningkat. Pada tahun 2017, Vietnam melalui EVN
melakukan impor batu bara jenis bitum/sub-bitum dengan 4450 kcal. Pada tahun 2019,
Vietnam akan memulai impor batu bara tipe anthracite yang merupakan batu bara
dengan kalori tinggi (7800 kcal), dan hal ini merupakan peluang baru bagi Indonesia.

Gambar 3

2.2 Struktur Pasar

a. Impor Batu Bara (HS 2701) Vietnam

Data dari GSO Vietnam menunjukkan impor batu bara Vietnam selama 5 tahun terakhir
mengalami tren kenaikan, baik dari sisi nilai maupun volume. Pada tahun 2018, Vietnam
telah mengimpor batu bara senilai US$2.554.881.733 (22.857.153 ton). Nilai impor batu
bara naik 66,5% dan volumenya naik 55,7% dibandingkan tahun 2017 yang nilainya
US$1.534.094.180 (14.677.046 ton).

Intelijen Bisnis 2019: Peluang Pasar Produk Batu Bara di Vietnam 13


Sumber impor batu bara ke pasar Vietnam selama tahun 2018 sebagian besar berasal dari:
1) Australia senilai US$850.446.082 (6.110.208 ton); 2) Indonesia senilai US$788.954.104
(11.165.157 ton); 3)RRT senilai US$311.897.621 (957.489 ton); dan 4) Rusia senilai
US$291.534.551 (2.846.834 ton). Meskipun dari nilai, Indonesia masih kalah dibandingkan
dari Australia, namun dari sisi volume Indonesia merupakan Importir batu bara terbesar
bagi Vietnam.
Gambar 5

Sumber: International Trade Center, 2019

Intelijen Bisnis 2019: Peluang Pasar Produk Batu Bara di Vietnam 14


b. Potensi Batu Bara (HS 2701) Indonesia di Pasar Vietnam

Pasar batu bara (HS 2701) di Vietnam memiliki poensi yang sangat besar bagi Indonesia.
Pada tahun 2018 pasokan batu bara Indonesia ke Vietnam menyumbang 32% dari total
kebutuhan batu bara di Vietnam. Batu bara asal Indonesia dan Australia sangat diminati
impotir Vietnam. Vietnam menginginkan tetap memiliki stok batu bara yang stabil dengan
mencari negara pemasok steam coal yang dapat bekerja sama untuk jangka panjang.

Batu bara asal Indonesia juga sangat bervariasi dari jenis batu bara dari kualitas rendah
hingga kualitas tinggi tersedia di Indonesia. Selain itu juga posisi Indonesia yang strategis
juga membuat pembeli lebih memilih untuk membeli batu bara dari Indonesia karena
biaya transportasi yang lebih murah.

Pada tahun 2018 tersebut, kenaikan nilai impor batu bara dari Indonesia dan Australia
masih yang tertinggi dibandingkan dengan negara pengekspor batu bara lainnya,
Indonesia naik sebesar 94,9%; Australia mengalami kenaikan sebesar 81,1%; Rusia naik
sebesar 19,5%; dan RRT naik sebesar 37,1%.
Tabel 8: Ekspor Batu Bara Indonesia ke Vietnam Tahun 2014—2019
Periode Nilai dalam Juta US$ Volume dalam Juta Ton
2014 122,1 1,6
2015 111,9 1,9
2016 141,7 2,9
2017 407,3 6,1
2018 788,9 11,1
Jan – Mar 2019 236,6 3,7

Dalam hal nilai, Indonesia merupakan eksportir batu bara terbesar kedua setelah
Australia. Pangsa ekspor batu bara Indonesia ke dunia pada tahun 2018 sebesar 16,2%
dari total ekspor batu bara global. Di urutan pertama yaitu Australia dengan pangsa
ekspor global batu bara sebesar 36,9%. Pada tahun 2018, Indonesia mengekspor batu
bara sebesar US$20,6 miliar, dengan negara tujuan utama ekpor yaitu India, Jepang, RRT,
Korea dan Malaysia. Vietnam merupakan negara tujuan ekspor Indonesia pada peringkat
ke-10.

2.2 Saluran Distribusi

Transaksi produk HS 2701 antara Indonesia dan Vietnam umumnya berlangsug antara
EVN sebagai importir dan perusahaan batu bara besar di Indonesia sebagai eksportir

Intelijen Bisnis 2019: Peluang Pasar Produk Batu Bara di Vietnam 15


melalui proses lelang/tender. Pemerintah Vietnam menilai EVN merupakan perusahaan
BUMN yang paling tepat untuk memasok kebutuhan energi dalam menanggapi
permintaan pasar. Selai batu bara, pembangkit listrik di Vietnam menggunakan tenaga
angin dan gas alam.

Gambar 6

2.3 Persepsi terhadap Produk Indonesia

Indonesia dan Australia adalah dua negara yang paling layak bagi Vietnam untuk
mengimpor batu bara karena kedekatan jarak, kualitas batu bara, tingkat cadangan batu
bara, dan tahap pengembangan dalam hal transportasi dan fasilitas penanganan batu
bara.

Porsi signifikan batu bara thermal yang diekspor terdiri dari jenis kualitas menengah
(antara 5100 dan 6100 cal/gram) dan jenis kualitas rendah (dibawah 5100 cal/gram). Hal
ini dikarenakan sumber daya batu bara terbesar di Indonesia didominasi oleh batu bara
berkalori menengah hingga rendah seperti bituminous, sub bituminous dan briket.

Intelijen Bisnis 2019: Peluang Pasar Produk Batu Bara di Vietnam 16


BAB III
PERSYARATAN PRODUK

3.1 Ketentuan Produk


a. Spesifikasi Produk

Antrasit merupakan batu bara dengan kadar karbon tertinggi, yaitu diatas 85% dalam
keadaan kering dan bebas abu (dry ash-free basis). Antrasit memiliki nilai kalori
(heating value) lebih dari 5.700kcal/kg.

Jenis batu bara kedua yaitu bituminous coal, yaitu jenis batu bara yang memiliki
karbon lebih rendah dibandingkan dengan antrasit. Bituminous coal dapat dibagi
menjadi 2, yaitu steam coal atau thermal coal dan coking coal atau metallurgical coal.
Steam coal umumnya digunakan untuk pembangkit tenaga listrik, sementara coking
coal memiliki kadar karbon yang lebih tinggi dan kadar sulfur dan fosfor yang lebih
rendah dibanding steam coal digunakan untuk proses pembuatan kokas yang
dibutuhkan dalam pembuatan besi dan baja. Batu bara jenis lainnya adalah sub-
bituminous dan lignite.

Tabel 9: Komponen dan Nilai Kalori dari berbagai Jenis Batu Bara
Antrasit Bituminous Sub-Bituminous Lignite
Caloric value >5.700 >5.700 4.165-5.700 <4.165
(kcal/kg)
Moisture <15% 2-15% 10-45% 30-60%
Fixed Carbon 85-98% 45-85% 35-45% 25-35%
Ash 10-20% 3-12% ≤10% 10-50%
Sulfur 0.6-0.8% 0.7-4.0% <2% 0.4-1.0%

b. Prosedur Ijin Impor di Vietnam

Vietnam tidak mewajibkan perusahaan untuk memiliki lisensi impor atau ekspor untuk
mendirikan perusahaan dagang. Namun, untuk dapat melakukan bisnis impor atau
ekspor, seorang investor asing harus terdaftar di Kementerian Perencanaan dan
Investasi (MPI).

Intelijen Bisnis 2019: Peluang Pasar Produk Batu Bara di Vietnam 17


Selain itu, investor asing yang ingin terlibat dalam kegiatan impor atau ekspor di
Vietnam diharuskan untuk memperoleh Sertifikat Investasi. Perusahaan yang ingin
memperluas bisnisnya untuk terlibat dalam kegiatan impor atau ekspor harus
mengikuti prosedur penyesuaian Sertifikat Investasi.

Berdasarkan Circular 34/2013/TT-BCT, barang yang dilarang untuk diekspor seperti


bahan bakar minyak, sedangkan barang-barang yang dilarang diimpor ke Vietnam
antara lain cerutu, tembakau, bakan bakar minyak, surat kabar dan jurnal, dan
pesawat terbang.

Semua impor dan ekspor harus mematuhi peraturan pemerintah terkait tentang
karantina, keamanan pangan, dan standar kualitas, dan harus diinspeksi oleh lembaga
terkait sebelum memperoleh persetujuan dari bea cukai.

Para importir juga wajib menyerahkan dokumen pabean yang mencakup deklarasi
pabean sesuai Lampiran II Surat Edaran no 38/2015 / TT-BTC.Berikut ini adalah
dokumen impor yang diperlukan, antara lain
▪ Bill of lading;
▪ Formulir deklarasi impor barang;
▪ Izin impor (untuk barang terbatas);
▪ Surat Keterangan Asal/ CoO;
▪ Cargo release order;
▪ Commercial invoice;
▪ Formulir deklarasi impor bea cukai;
▪ Laporan inspeksi;
▪ Packing list;
▪ Delivery Order (untuk barang yang diimpor melalui pelabuhan)
▪ Standar teknis / sertifikat kesehatan; dan
▪ Terminal handling receipts.

c. Bea Impor

Vietnam mengenakan pajak pada hampir setiap jenis produk yang diimpor. Kisaran
tarif pajak impor tergantung pada jenis produk, misalnya, produk konsumen dan
barang mewah dikenakan pajak tinggi sementara mesin, peralatan, dan bahan baku,
cenderung menerima pajak yang lebih rendah dan bahkan pembebasan pajak. Impor
merupakan subjek dikenakan pajak impor, pajak pertambahan nilai (PPN/VAT) dan,

Intelijen Bisnis 2019: Peluang Pasar Produk Batu Bara di Vietnam 18


untuk barang-barang tertentu, Pajak Konsumsi Khusus (Special Consumption Tax/
SCT).

Waktu pemrosesan barang impor biasanya memakan waktu sekitar 1-3 hari untuk -
masing muatan kontainer penuh (full container loads/FCL) maupun muatan kontainer
tidak penuh (less than container loads /LCL).

Menurut Kepabeanan Vietnam, perusahaan yang secara teratur mengekspor dan


mengimpor barang yang sama dalam periode tertentu dapat menggunakan formulir
deklarasi pabean tunggal untuk melaksanakan prosedur pabean yang relevan jika
barang tersebut terdaftar dalam kontrak pembelian dan penjualan yang sama dan
dikirimkan dalam waktu pengiriman tercantum pada kontrak pembelian.

Bagi mereka yang ingin mengurangi biaya kepatuhan bea cukai di Vietnam,
dimungkinkan untuk mengajukan perlakuan prioritas. Di bawah perlakuan prioritas,
perusahaan yang memenuhi kualifikasi akan memperoleh berbagai manfaat terutama
kecepatan waktu dan penguarangan biaya.

3.2 Ketentuan Pemasaran

a. Strategi Pengenalan Pasar


Memiliki informasi yang cukup dan akurat mengenai situasi pasar batu bara di
Vietnam. Sehingga disamping memasarkan produk yang berkualitas, variasi jenis
produk dan fungsi disesuaikan dengan permintaan Vietnam. Diversifikasi produk dan
inovasi fungsi diperlukan untuk lebih mendorong pertumbuhan penjualan.

b. Strategi Produk
Pentingnya mengetahui kebijakan produk batu bara di Vietnam, termasuk kebutuhan
yang diperlukan, spesifikasi kebutuhan dan keberlanjutan produk merupakan hal yang
paling mendasar bagi importir di Vietnam.

c. Strategi Promosi
Kedekatan dan hubungan kerja sama antara eksportir dan importir batu bara perlu
dijalin dalam rangka mencari kontak yang tepat dalam pemasaran. Mengikuti
pameran – pameran dan proyek strategis yang berlangsung di Vietnam juga perlu
dilakukan.

Intelijen Bisnis 2019: Peluang Pasar Produk Batu Bara di Vietnam 19


d. Strategi Pemasaran
Promosi dapat dilakukan melalui mailing, telefax, email dan media seperti media
cetak, elektronik, dan media sosial. Untuk memilih perusahaan yang besar dan
terpercaya dapat dilakukan melalui internet dan website.

3.3 Metode Transaksi

Eksportir yang mengekspor barang ke Vietnam menggunakan berbagai metode


pembayaran, seperti letter of credit (L/C), draft, dan transfer kawat. Perusahaan-
perusahaan Vietnam sering menolak penggunaan L/C yang dikonfirmasi karena biaya
tambahan dan persyaratan agunan dari bank. Perusahaan dengan risiko kredit yang
dapat diterima, termasuk perusahaan swasta besar dan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), biasanya dapat memperoleh fasilitas kredit, termasuk pembiayaan impor dari
bank asing. Untuk importir ini, konfirmasi L/C dibuka oleh bank asing mereka mungkin
tidak diperlukan sehingga pembayaran dapat dilakukan lebih cepat. Saat ini, L/C hingga
60, 90, atau 120 hari adalah yang paling umum. Bank asing memiliki kapasitas yang lebih
besar, tetapi biayanya akan lebih rendah jika L/C dibuka oleh salah satu dari empat bank
milik negara atau 34 bank swasta bersama.

Ketentuan-ketentuan (clauses) yang paling sering tercantum dalam kontrak penjualan


batu bara (coal sales contract) meliputi:

i. Jenis batu bara (coal brand);


ii. Spesifikasi batu bara (coal specification);
iii. Masa kontrak (contract period);
iv. Jadwal pemasokan jumlah tonase batu bara (tonnage supply schedule);
v. Harga dasar (basic price);
vi. Kenaikan harga (escalation);
vii. Bonus/penalty;
viii. Pembayaran (payment);
ix. Fluktuasi mata uang dan nilai tukar (currency and exchange fluctuations);
x. Pengambilan contoh dan Analisa (sampling and analysis);
xi. Penentuan berat (weight determination);

Intelijen Bisnis 2019: Peluang Pasar Produk Batu Bara di Vietnam 20


xii. Property dan resiko (property and risk);
xiii. Peraturan dan pembatasan/larangan dari pemerintah (governmental restriction
and regulations);
xiv. Keadaan tidak terduga (force majeure);
xv. Sengketa (arbitration);
xvi. Kerugian (hardship) arena ada kecurangan terhadap salah satu pihak;
xvii. Persyaratan pelabuhan untuk pemuatan dan pengapalan untuk penjualan
berdasarkan F.O.B.T. (Shipping and loading port conditions); dan atau
persyaratan pelabuhan untuk pembongkatrang (discharge port conditions)
untuk penjualan menurut C&F.

3.4 Informasi Harga

Tinggi rendahnya harga batu bara dipengaruhi oleh permintaan pasar dan penawaran
pasar atau jumlah produksi sehingga membuat harga batu bara mengalami fluktuasi.
Fluktuasi harga batu bara membuat pnentuan harga kontrak jual beli batu bara menjadi
tidak mudah. Solusi untuk masalah ini adalah menggunakan harga batu bara acuan (HBA).

HBA adalah harga yang diperoleh dari rata-rata 4 indeks harga batu bara yang umum
digunakan dalam perdagangan, yaitu Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index
(NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC) dan Plats’s 5900 pada bulan sebelumnya. Nilai
HBA menjadi acuan harga batu bara pada kesetaraan kualitasnya dengan nilai kalori 6322
kcal per kilogram GAR, kandungan air (total moisture) 8%, Total Sulphur 0,8% dan
kandungan abu (ash) 15%. Adapun HBA pada bulan April 2019 yaitu US$88,85 per ton.

3.5 Kompetitor

Pesaing utama Indonesia dalam pasar batu bara di Vietnam adalah Australia, Rusia dan
RRT. Secara harga pasokan batu bara Indonesia memiliki harga yang lebih murah
dibandingkan negara lainnya. Hal ini dikarenakan kualitas batu bara yang diekspor dari
Indonesia dari berbagai jenis kualitas dari kualitas tinggi hingga kualitas rendah.

Australia adalah produsen sekaligus eksportir batu bara no. 1 di dunia, sementara industri
batu bara di Rusia telah berkembang didukung peningkatan permintaan, infrastrukstur
ekspor, dan peningkatan produksi.

Intelijen Bisnis 2019: Peluang Pasar Produk Batu Bara di Vietnam 21


BAB IV
KESIMPULAN

a. Peluang

Beberapa peluang pasar batu bara di Vietnam sebagai berikut

Indonesia merupakan salah satu produsen dan juga eksportir batu bara terbesar di
dunia. Seperti supermarket, berbagai jenis kualitas batu bara dari kualitas rendah
sampai tinggi tersedia di Indonesia.
Berdasarkan data dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) mencatat cadangan batu bara Indonesia tahun 2018 sebesar 37 miliar ton.
Dengan asumsi angka produksi batu bara yang ditetapkan pemerintah sekitar 485 juta
ton di tahun 2018, jumlah cadangan tersebut, maka akan bertahan hingga sekitar 76
tahun ke depan.
Batu bara merupakan sumber energi terpenting bagi pembangkit listrik di Vietnam,
tercatat mencapai hingga 38% dan berkontribusi 41% bagi tenaga listrik. Selain
dikarenakan kebutuhan pengoperasian pembangkit listrik tenaga batu bara, namun
juga karena batu bara impor lebih murah dibandingkan harga domestik Vietnam.
Masih banyak ruang yang dapat digali dari potensi perdagangan batu bara antara
Indonesia dan Vietnam. Vietnam saat ini menduduki peringkat ke-10 tujuan ekspor
batu bara Indonesia. Hal ini bisa disebabkan oleh belum saling mengenalnya industri
batu bara masing-masing negara dengan baik.
Posisi dan jarak Indonesia yang strategis membuat konsumen lebih senang untuk
membeli batu bara dari Indonesia, dikarenakan biaya angkut lebih murah sehingga
bisa bersaing dengan para kompetitor lainnya.
b. Hambatan
Beberapa potensi hambatan yang diidentifikasi sebagai berikut
Permendag 82 tahun 2017 yang telah diubah dengan Permendag 80 tahun 2018
mengenai Ketentuan Penggunaan Angkutan Laut Nasional dan Asuransi Nasional
untuk Ekspor (produk batu bara dan CPO) dan Impor Barang Tertentu (beras) tentunya
akan mendorong perdagangan sektor jasa keuangan dan transportasi Indonesia.

Intelijen Bisnis 2019: Peluang Pasar Produk Batu Bara di Vietnam 22


Namun kedepannya juga dikhawatirkan akan mengganggu kelacaran ekspor batu bara
Indonesia, khususnya ke Vietnam.
Fluktuasi harga batu bara global.
Dampak polusi dan lingkungan serta meningkatnya promosi energi yang efisien dan
terbarukan serta berkelanjutan sedang gencar digalakan. Hal ini ke depannya akan
berdampak, walaupun belum signifikan di Vietnam.
Pengiriman batu bara yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang disetujui akan
menyebabkan hilangnya kepercayaan dari pembeli. Praktek “nakal” dari pengusaha
kecil/menengah maupun perantara seperti ini akan memberi citra negatif bagi produk
dari Indonesia.
Kendala Bahasa/komunikasi antara produsen/ pengusaha batu bara dengan
konsumen Vietnam juga berpengaruh dalam proses negosiasi transaksi. Keberhasilan
transaksi produk batu bara sangatlah memerlukan komunikasasi yang baik antara para
pelaku usaha.
Keengganaan pelaku usaha dikedua negara untuk melakukan transaksi secara
langsung dikarenakan oleh perbedaan prosedur perbankan (Vietnam cenderung
menolak untuk bertransaksi selain dengan bank nasional mereka) dan juga belum
dirujuknya standar harga internasional batu bara oleh Vietnam menjadi salah satu
hambatan. Sistem pembayaran dan perbankan yang masih perlu penyesuaian
tersebut, jaringan bisnis yang masih minim, serta sistem bisnis, budaya dan tradisi
yang sedang berkembang, hingga masih perlu penyesuaian.

Intelijen Bisnis 2019: Peluang Pasar Produk Batu Bara di Vietnam 23


LAMPIRAN

A. Daftar Importir

NO NAME ADDRESS
1. Vedan Vietnam Enterprise National Road 51, Hamlet 1a,
Corp.,Ltd Phuoc Thai Village, Long Thanh District,
Dong Nai Province, Vietnam
2. Tan Long Co., Ltd 535 Kim Ma, Ngoc Khanh Ward,
Ba Dinh Dist, Ha Noi
3. Hoanh Son Group Joint Stock Thuan Minh Quarter, Duc Thuan Ward,
Company Hong Linh Town, Ha Tinh Province, Viet Nam
4. Vietnam Electricity / Vinh Tan 3 Hung Vuong Avenue, Quarter 5, Phu Thuy Ward, Phan
Thermal Power Project Thiet City Binh Thuan Province, Vietnam.
5. Vietnam Electricity (EVN)/Power (EVNgenco1) / Duyen Hai Thermal Power Company (Tpcdh),
Generation Corporation 1 Address: Mu U Hamlet, Dan Thanh Commune, Duyen Hai
Town,
Tra Vinh Province, Vietnam S.R.
6. Thuan Hai Corporation 10th Floor Vinamilk Tower,
No. 10 Tan Trao Street, Tan Phu Ward,
District 7, Hochiminh City, Viet Nam
7. Welhunt Vietnam Company Floor 16, Vincom Center, 72 Le Thanh Ton,
Limited, Ben Nghe Ward, District 1, Hcm City,
Vietnam
8. Formosa Taffeta Vietnam Co., Section 1, Nhut Chanh Ward, Ben Luc District, Long An
Ltd. Province, Vietnam
9. Evn Construction and 4th Floor Tower B of EVN Tower At 11 Cua Bac Str., Ba Dinh
Technology Investment District, Ha Noi, Vietnam
Management Board Hoanh Son Group Joint Stock Company
Thuan Minh Quarter, Duc Thuan Ward,
Hong Linh Town, Ha Tinh Province, Vietnam
10. Dong Bac Corporation Team 3, Group 8, Hong Hai Ward,
Ha Long City, Quangninh Province, Vietnam

B. Daftar Pameran
Pameran terkait produk batu bara sangat minim di Vietnam. Satu-satunya pameran yang
diselenggarakan setiap 2 tahunan dan akan dilaksanakan tahun depan yaitu Vietnam Coal
& Mining Expo tanggal 22-24 Apr 2020 di International Centre of Exhibition
(ICE), Hanoi, Vietnam

Intelijen Bisnis 2019: Peluang Pasar Produk Batu Bara di Vietnam 24


C. Sumber Informasi Yang Berguna
Embassy of the Socialist Republic of Vietnam in Jakarta
Jl. Teuku Umar No. 25, Menteng Jakarta Pusat 10350, Indonesia
Phone: (62-21) 310 0358; Fax: (62-21) 314 9615; Email: jakarta@mofa.gov.vn
Website: http://www.vietnamembassy-indonesia.org

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Hanoi, Republik Sosialis Viet Nam


50 Ngo Quyen Street, Hanoi, Vietnam
Phone: (+84-4) 3825-3353; Fax: (+84-4) 3825-9274; Email: hanoi.kbri@kemlu.go.id
Website: https://kemlu.go.id/hanoi/id

Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Ho Chi Minh City


18 Phung Khac Khoan, District 1 Chi Minh City, Vietnam
Phone : (+84) 28 3825 1888/9; Fax: (+84) 28 3829 9493
Email: indonesiahcmc@hcm.fpt.vn
Website : https://kemlu.go.id/hochiminhcity/id,

Vietnam Electricity/ EVN


11 Cua Bac Street, Truc Bach Ward, Ba Dinh District, Ha Noi City, Vietnam.
Tel: (84-24) 66946789; Fax: (84-24) 6694 666
Website: https://en.evn.com.vn/

Indonesian Coal Mining Association (APBI)


Menara Kuningan Building, 1st Floor, Suite A, M & N, Jl. H. R. Rasuna Said Block X-7
Kav. 5, Jakarta Selatan 12940 – Indonesia
Phone: (62-21) 3001 5935; Fax: (62-21) 3001 5936; Email: secretariat@apbi-icma.org

Vietnam Chamber of Commerce and Industry – VCCI

Số 9 Đào Duy Anh, Đống Đa, Hà Nội, Việt Nam


Phone:+84-24-35743084;Fax:+84-24-35742773; Email: webmaster@vcci.com.vn
Website: www.vcci.com.vn

Intelijen Bisnis 2019: Peluang Pasar Produk Batu Bara di Vietnam 25

Anda mungkin juga menyukai