Research Market Brief Coconut Copra Di Italia - F092f-Market-Brief-September-2016-Atdag-Roma-Peluang-Pasar-Produk-Coconut-Copra-Di-Italia
Research Market Brief Coconut Copra Di Italia - F092f-Market-Brief-September-2016-Atdag-Roma-Peluang-Pasar-Produk-Coconut-Copra-Di-Italia
MARKET BRIEF
ATASE PERDAGANGAN
KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA
Alamat: Via Campania, 55, 00187 Roma, Italia
Telp: +39 06 420 0911
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 1
DAFTAR TABEL .................................................................................................................... 2
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................ 2
KATA PENGANTAR............................................................................................................... 3
I. PENDAHULUAN ................................................................................................................ 4
I.1 Pemilihan Produk ....................................................................................................... 5
I.2 Profil Geografi ............................................................................................................ 7
II. Potensi Pasar Italia .......................................................................................................... 9
II.1 Impor minyak kelapa, palm kernel oil, babassu oil di Italia ...................................... 9
II.2 Potensi pasar impor minyak kelapa, palm kernel oil, babassu oil di Italia ............. 10
II.3 Regulasi produk minyak kelapa, palm kernel oil, babassu oil di Italia .................... 13
II.4 Saluran distribusi produk dan segmen pasar .......................................................... 16
III. Peluang dan Strategi .................................................................................................... 18
IV. Informasi Penting......................................................................................................... 20
DAFTAR GAMBAR
Dalam upaya penyediaan informasi pasar produk 10 – 10 – 3 dan sesuai dengan keputusan
Menteri Perdagangan RI No. 706/M-DAG/KEP/9/2011 tentang Pedoman Penyusunan dan
Mekanisme Pelaporan Perwakilan Perdagangan di Luar Negeri, Atase Perdagangan, Italia
telah melakukan penyusunan Market Brief yang didasarkan pada studi literatur (desk
study). Informasi pasar ini diharapkan dapat berguna sebagai dasar pengambilan
kebijakan oleh pimpinan dan atau sebagai bahan referensi pelaku usaha dibidangnya.
Pada topik ini dipilih produk minyak kelapa, palm kernel oil, babassu oil (HS 1513) sesuai
data yang mengindikasikan bahwa Indonesia memiliki potensi dan peluang yang besar
untuk memasarkan produk kelapa kopra secara global juga khususnyadi Italia. Di dalam
Market Brief ini akan diinformasikan mengenai latar belakang pemilihan produk, profil
Italia, potensi pasar di Italia, serta peluang dan strategi memasuki pasar di Italia.
Untuk itu penyusunan laporan ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang
berguna bagi pihak pemerintah maupun swasta di Indonesia, khususnya bagi kalangan
eksportir dan pengusaha produk terkait dalam menyikapi peluang ekspor di italia.
Disadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik yang membangun dari berbagai pihak demi
kesempurnaan penulisan ini sangat kami harapkan. Semoga Laporan Market
Brief ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan informasi tentang
produk minyak kelapa, palm kernel oil, babassu oil (HS 1513).
Sumber Sinabutar
Salah satu jenis minyak yang banyak digunakan, selain kelapa sawit, adalah minyak kelapa
yang merupakan hasil proses dari kopra kelapa. Begitu pula halnya dengan minyak inti
sawit (kernel palm oil), dan minyak sawit dari jenis babassu (babassu oil).
Minyak inti kelapa sawit merupakan minyak nabati yang dapat dimakan berasal dari
kelapa sawit. Komposisi asam lemak minyak inti kelapa sawit mirip dengan minyak kelapa,
keduanya dikenal sebagai minyak laurat. Berbeda dengan minyak sawit yang berwarna
merah jingga, minyak inti kelapa sawit berwarna kuning berasal dari hasil olahan lanjut
kernel atau inti kelapa sawit.
Kelapa sawit selain terkenal dengan minyaknya, inti dari buah sawit juga dapat
dimanfaatkan untuk membuat minyak. Minyak inti sawit adalah minyak yang diekstrak
dari biji yang terkandung di dalam buah sawit, seperti yang terlihat pada gambar 1.
Minyak inti kelapa sawit lebih jenuh dibanding minyak sawit dan titik leburnya lebih
rendah, dengan komposisi yang mirip dengan minyak kelapa. Kernel dalam istilah botani
merupakan biji kelapa sawit. Inti basah (dengan kelembaban berkisar 6%) kernel
mengandung berkisar 47-50% minyak inti kelapa sawit. Pada suhu tinggi inti kelapa sawit
dapat mengalami perubahan warna, sehingga minyaknya akan berwarna lebih gelap.
Suhu tertinggi pada pengolahan minyak sawit adalah pada perebusan yaitu sekitar 130 °C,
suhu maksimum tersebut dibatasi untuk mencegah terlalu banyak inti yang berubah
warna. Mutu minyak inti sawit sendiri tergantung pada mutu inti sawit. Minyak inti sawit
yang baik memiliki kadar asam lemak bebas yang rendah, dengan warna kuning pucat
yang mudah dipucatkan.
Menurut kategori dalam harmonized system (HS), produk minyak kelapa, palm kernel oil,
babassu oil dikelompokkan kedalam kode 1513 menurut HS 4 digit. Menurut definisinya,
HS 1513 adalah “Coconut "copra", palm kernel or babassu oil and fractions thereof,
whether or not refined, but not chemically modified”.
Secara umum kode HS yang digunakan dalam perdagangan adalah sebagai berikut:
HS id 6 digit Deskripsi
151311 Crude coconut oil
151319 Coconut oil and its fractions, whether or not refined, but not chemically modified
(excluding crude)
151321 Crude palm kernel and babassu oil
151329 Palm kernel and babassu oil and their fractions, whether or not refined, but not
chemically modified (excluding crude)
Gambar 2 dibawah ini menunjukkan Italia merupakan negara yang masuk kedalam lima
besar konsenstrasi impor produk tersebut, dengan jarak rata-rata dengan supplier yang
lebih rendah daripada Spanyol, Jerman dan Belanda.
Gambar 2: Konsentrasi negara importir dan jarak rata-rata dengan suplier, 2015
Sumber: facts.co
Italia sebelah utara berbatasan langsung dengan empat negara Eropa yaitu Perancis,
Swiss, Austria dan Slovenia. Memiliki posisi yang strategis yaitu berada di tengah-tengah
antara Eropa dan Afrika, Italia meiliki keuntungan sebagai negara yang memberikan akses
ke negara-negara Eropa Utara, negara-negara Mediterania dan negara-negara Eropa
Timur. Wilayah Italia meliputi luas kedaulatan 301.340 km2 termasuk dua pulau utama
yaitu pulau Sisilia dan pulau Sardinia, yang merupakan dua pulau utama di samping 38
pulau lainnya. Italia memiliki dua teritorial yang independen yaitu Kota Vatican dan
Republik San Marino.
Berdasarkan estimasi sensus yang dilakukan oleh ISTAT pada Desember 2013, populasi di
Italia mencapai 60.782.668 jiwa dengan dua wilayah berpenduduk terbesar di wilayah
Italia-Utara sebanyak 27 % dari jumlah populasi dan wilayah Italia-Selatan sebanyak 23 %
dari jumlah populasi
Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Italia. Mayoritas penduduk Italia
beragama Katolik dengan persentase sebesar 83%. Italia dikenal sebagai negara yang
penuh dengan peninggalan sejarah dan jenius dalam kebudayaan. Saat ini Italia memiliki
400 buah museum, galeri dan situs arkeologi.
Italia memiliki fasilitas transportasi yang sangat baik, dimana jaringan kereta api dikontrol
oleh Trenitalia, Ferrovie dello Stato (Perusahaan Kereta Api Italia) yang rata-rata
mengangkut setidaknya 23,3 juta ton komoditas sejak tahun 2005 dan kecenderungan
jumlah penumpang yang selalu meningkat.
Jaringan jalan raya untuk pengangkutan kargo dan truk serta transportasi penumpang
juga terus bertambah. Sementara komoditas minyak menggunakan pelayaran sebagai
moda transportasi utama dengan jaringan pelabuhan antara lain di Genova, La Spezia,
Napoli, Trieste, Livorno dan Venezia. Untuk moda penerbangan, Italia telah mengalami
pertumbuhan yang signifikan sejak tahun 2005 dimana tercatat setidaknya terdapat 48,9
juta penumpang domestik dan 63,2 juta penumpang internasional. Italia telah
membangun dua bandara udara yang modern di Roma yaitu Fiumicino dan Ciampino
serta dua di Milan yaitu Linate dan Malpensa yang mencatat 50% kedatangan dan
penerbangan internasional dilakukan di Milan.
Beberapa sektor yang turut mendukung kondisi ekonomi Italia diantaranya adalah sektor
pos dan telekomunikasi. Italia telah mengalami reorganisasi yang dilakukan pada tahun
2004 dimana Italia berhasil menggabungkan 3.440 perusahaan skala kecil menjadi
beberapa perusahaan skala besar. Beberapa perusahaan komunikasi yang berskala
multinasonal antara lain: Vodavone, Telecom, Tele2, Wind, H3g serta memiliki pasar yang
terus berkembang, dimana 70% populasi memiliki setidaknya satu telepon selular. Dalam
beberapa tahun terakhir, pemerintah Italia juga mulai memberikan insentif kepada
perusahaan swasta. Italia juga memiliki sistem IT yang sangat baik pada kantor-kantor
administrasi lokalnya.
Otoritas sektor perbankan Italia berada di bawah Bank of Italy yang berdasarkan hukum
perbankan Eropa bertanggung jawab sebagai peninjau, pemeriksa serta menganalisa
sistem perbankan di seluruh negeri.
II.1 Impor minyak kelapa, palm kernel oil, babassu oil di Italia
Indonesia merupakan pemain terbesar ke-3 pada tahun 2015. Italia mengimpor produk
minyak kelapa, palm kernel oil, babassu oil sebesar US$ 118,87 juta pada tahun 2015
dengan trend menurun dengan rerata 1,9% per tahun selama 2012-2015. Pada tahun
2015 impor Italia tercatat turun 3,6%.
Impor terbesar Italia berasal dari Filipina dengna nilai pasar US$ 40,82 juta pada tahun
2015 dan memiliki pangsa pasar sebesar 34,3%, sementara pada posisi ke-2 diduduki oleh
Belanda dengan nilai US$ 34,74 juta atau pangsa pasar 29,2%. Indonesia berada pada
posisi ke-3 dengan nilai pasar 18,35 juta atau pangsa pasar 15,4% dengan trend menurun
12,6% pertahun selama tahun 2012-2015. Meskipun demikian, pada tahun 2015
Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan sebesar 11,5%.
Pada posisi keempat adalah Malaysia dan kelima adalah Spanyol. Nilai impor Italia dari
Malaysia sebesar US$ 8,44 juta dengan pangsa pasar 7,1%, sementara dari Spanyol
tercatat sebesar US$ 5,74 juta dengan pangsa pasar 4,8%.
Tabel 3: Perkembangan impor minyak kelapa, palm kernel oil, babassu oil (HS 1513) Italia dari dunia (juta
US$)
Sementara dari sisi ekspor, Italia mengekspor produk minyak kelapa, palm kernel oil,
babassu oil sebanyak US$ 9,91 juta dengan trens pertumbuhan 4,4% pertahun selama
2012-2105. Pada tahun 2015 tercatat ekspor Italia naik sebesar 5,0%.
Tabel 4: Perkembangan ekspor kelapa kopra (HS 4011) Italia ke dunia (juta US$)
PANGSA (%) TREN (%) PERUB. (%)
NEGARA TUJUAN/
2012 2013 2014 2015 2012-
RANK 2015 15/14
2015
Dunia: 8.888 8.498 9.440 9.914 100 4.4 5.0
1 Austria 0.469 1.872 2.104 2.529 25.5 67.7 20.2
2 Slovenia 0.858 0.947 1.397 1.869 18.8 31.3 33.8
3 Greece 1.095 1.309 1.210 1.247 12.6 3.2 3.1
4 Croatia 1.820 1.139 1.423 1.147 11.6 (11.0) (19.4)
5 Serbia 1.321 1.028 0.964 0.728 7.3 (16.9) (24.5)
ASEAN & Emerging markets
30 Singapore - - - 0.003 0.0 - -
33 India - - - 0.001 0.0 - -
II.2 Potensi pasar impor minyak kelapa, palm kernel oil, babassu oil di Italia
Italia merupakan net-importer produk minyak kelapa, palm kernel oil, babassu oil (HS
1513) dengan dunia. Italia mengalami defisit perdagangan lebih dari US$ 100 juta pada
tahun 2014 dan 2015 (lihat gambar 4). Sementara dengan Indonesia, Italia merupakan
importir murni, artinya tidak ada ekspor ke Indonesia (lihat gambar 5). Ekspor Indonesia
ke Italia pada tahun 2012-2013 mengalami penurunan yang cukup tajam, hampir senilai
US$ 40 juta. Sementara dari tahun 2013-2015 mengalami fluktuasi yang kecil dan cukup
stabil.
Apabila kita lihat persebaran supplier produk ini secara dunia, maka terlihat hanya
beberapa sumber impor bagi Italia (lihat gambar 6). Indonesia merupakan salah satu
sumber yang penting setelah Filipina. Sementara itu, Belanda bukan merupakan negara
produsen produk tersebut, dimana negara tersebut hanya melakukan ekspor-ulang
setelah mengimpor dari negara-negara produsen lainnya. Hal ini jelas terlihat pada
gambar 7 bahwa posisi Indonesia merupakan yang paling potensial dan paling kuat
meskipun bukan merupakan pemain pasar utama di Italia.
Ekspor impor
Gambar 5: Ekspor-impor minyak kelapa, palm kernel oil, babassu oil di Italia dari Indonesia (juta US$)
25.0
20.0
15.0
10.0
5.0
-
2012 2013 2014 2015
Ekspor impor
Ini menunjukkan bahwa potensi Indonesia untuk meningkatkan pangsa pasar ekspor ke
Italia sangat besar sementara pesaing Indonesia masih jauh lebih lemah. Pesaing
Indonesia yang berasal dari kawasan ASEAN & emerging markets, selain Filipina dan
Malaysia, adalah Thailand dan India. Pada tahun 2015 impor Italia dari Thailand tercatat
sebesar US$ 4,49 juta dan tidak tercatat impor dari India pada tahun tersebut.
II.3 Regulasi produk minyak kelapa, palm kernel oil, babassu oil di Italia
Apabila berkaitan dengan produk makanan seperti produk minyak, maka Italia selaku
negara yang berada di kawasan Uni Eropa (EU) selalu melakukan pengawasan yang ketat
terutama dalam hal kandungan kimia, komposisi, labelling, dan bahan campuran.
Peraturan yang berlaku di Italia adalah peraturan yang ditetapkan oleh EU.
Keamanan makanan merupakan isu utama dalam peraturan tentang makanan di EU.
General food law merupakan kerangka hukum untuk regulasi keamanan makanan di
seluruh EU. Untuk menjamin keamanan makanan dan kemungkinan untuk melakukan
tindakan yang perlu dalam kasus makanan yang tidak aman, produk makanan harus dapat
ditelusuri melalui seluruh rantai pasokan dan risiko kontaminasi harus dibatasi. Salah satu
aspek penting dalam pengaturan keamanan makanan adalah mendefinisikan titik kontrol
Pengawasan yang ketat atas produk yang diimpor Italia menyebabkan banyak produk
yang ditolak oleh negara tersebut, dan juga oleh EU. Daftar produk yang tidak memenuhi
syarat dicatat dalam lampiran Peraturan EC 669/2009.3
Hindari kontaminasi
Beberapa kontaminan yang diatur jumlah maksimal yang diperbolehkan oleh EU adalah:
Asam erusat umumnya ditemukan pada beberapa jenis minyak sayur, namun dapat
berdampak terhadap kesehatan manusia apabila berlebihan. Oleh karena itu, EU
membatasi tingkat kadar asam erusat sebesar 5% dari total produk.
1
Atau yang dikenal dengan HACCP, dapat dilihat di:
http://eur-lex.europa.eu/homepage.html?locale=en dengan memasukkan kata kunci:
“REGULATION (EC) No 852/2004 OF THE EUROPEAN PARLIAMENT AND OF THE
COUNCIL”
2
Daftar lengkap dapat dilihat disini:
http://eur-lex.europa.eu/legal-content/EN/ALL/?uri=celex:32009R0669
3
dapat dilihat disini eur-lex.europa.eu/legal-content/EN/TXT/HTML/?uri=CELEX:02009R0669-
20140401&qid=1406714343395&from=NL
4
Dapat dilihat disini:
http://eur-lex.europa.eu/legal-content/EN/TXT/HTML/?uri=CELEX:02006R1881-
20140602&qid=1406715737277&from=NL
Pelatur ekstraksi dapat digunakan dalam produks atau fraksinasi minyak. Namun jumlah
yang diperbolehkan oleh EU adalah terbatas, misalnya Ethylmethylketone (5 mg/kg,
faksinasi minyak) and hexane (1 mg/kg, produksi dan fraksinasi minyak).
Persyaratan mutu
Persyaratan mutu produk erat berkaitan dengan kandungan dan output dari produk
minyak tersebut. Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para eksportir adalah:
- Komposisi produk. Produk yang tidak jelas komposisinya akan ditolak masuk pasar
Italia misalnya tidak mencantumkan komposisi, bahan baku yang dicantumkan
tidak berhubungan dengan produk atau tidak jelas. EU mengeluarkan daftar
bahan tambahan pewarna dan rasa yang diperbolehkan5.
- Produk modifikasi genetic atau yang disebut GMO (genetically-modified
organism). Penggunaan GMO merupakan hal yang sensitive di Eropa, dan
pastikan produk yang akan kita ekspor tidak dilarang di pasar Italia. Keterangan
tentang produk GMO yang dilarang dapat dilihat disini:
http://ec.europa.eu/food/plant/gmo/legislation_en
Pelabelan
Peraturan yang mengatur tentang pelabelan diberlakukan untuk semua produk konsumsi
tak terkecuali produk minyak. Produk harus mengandung informasi mengenai komposisi,
5
informasi mengenai tambahan dan enzim dapat dilihat disini:
eur-lex.europa.eu/legal-content/EN/TXT/PDF/?uri=CELEX:02008R1333-
20140414&qid=1406723196662&from=EN, sementara informasi mengenai penyedap rasa yang
diperbolehkan dapat dilihat disini:
http://eur-lex.europa.eu/legal-content/EN/TXT/HTML/?uri=CELEX:02008R1334-
20140403&qid=1406737020150&from=NL
Kemasan
Secara umum produk minyak yang akan masuk di pasar Italia atau Eropa diatur dalam
peraturan atas kemasan dan kewajiban para eksportir. Informasi tersebut dapat dilihat di
http://exporthelp.europa.eu dengan memasukkan kata kunci “packaging”.
Secara umum segmentasi industri minyak dapat dikelompok menjadi dua besar:
- Industri pengolahan makanan: yaitu produk yang digunakan sebagai bahan untuk
produk makanan setengah jadi atau akhir, seperti margarin, shortening, diisi susu
dan roti atau produk kembang gula.
- Industri Bottling: minyak berupa botol sebagai produk akhir yang digunakan
untuk memasak, menggoreng atau sebagai minyak salad.
6
regulasi pelabelan dapat dilihat disini:
http://ec.europa.eu/food/safety/labelling_nutrition/labelling_legislation_en
III.1 Peluang:
Indonesia memiliki peluang yang besar untuk meningkatkan pangsa pasar produk HS 1513
karena secara relatif pangsa pasar Indonesia yang utama di dunia belum sepenuhnya
terjadi di pasar Italia. Beberapa faktor penting yang mendorong meningkatnya peluang
Indonesia selain dari segi nilai ekspor Indonesia ke dunia:
III.2 Strategi:
Beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk mendapatkan pangsa pasar di Italia:
- Indonesian Trade Promotion Center Milan (ITPC MILAN), Via Vittor Pisani No.8
Piano 6° Milan, Italia.
- Pihak Yang Dihubungi Bila Terjadi Dispute. Departemen Perdagangan Luar Negeri
Italia (Instituito Nazionale per il commercio) Estero http://www.ice.gov.it/,
Kementrian perdagangan Italia http://www.mincomes.it/, atau
http://europa.eu/abc/governments/index_en.htm
- Untuk Memastikan Nilai Mata Uang Eurodengan mata uang lainnya, dapat
dilakukan dengan mengakses http://www.oanda.com/Atau dapat juga melalui
Euromonitor International (agensi riset)
E-mail: mailto:info@euromonitor.comhttp://www.euromonitor.com