Anda di halaman 1dari 8

Studi Kasus

Kompres Hangat Menurunkan Nyeri Pada Remaja Yang Mengalami


Dismenore Di Pondok Pesantren Sahlan Rosjidi

Mita Septiana1, Nikmatul Khayati1, Machmudah Machmudah1


1 Program Studi Pendidikan Profesi Ners, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Semarang

Informasi Artikel Abstrak


Riwayat Artikel: Dismenore merupakan salah satu keluhan yang sering dialami oleh remaja
• Submit 31 Maret 2022 pada saat mentruasi. Keluhan ini dapat mengganggu aktifitas sehari-hari,
• Diterima 9 April 2022 gangguan tidur dan belajar bahkan syok neurogenik. Dismenore penting di
• Diterbitkan 29 April 2022 tangani dengan terapi nonfarmakologi yaitu kompres hangat menggunakan
buli-buli. Tujuan studi kasus ini untuk menerapkan kompres hangat
Kata kunci: terhadap penurunan intensitas dismenore. Metode deskriptif dengan
Dismenore; Kompres Hangat pendekatan studi kasus dalam Asuhan Keperawatan. Subyek studi
berjumlah 3 remaja yang mengalami disminore primer (tidak ada penyakit
sistem reproduksi), remaja yang belum menikah, sensitifitas terhadap rasa
nyeri dalam kondisi baik. Instrumen pengukuran dismenore dengan
menggunakan Numeric Rating Scale (NRS). Pengukuran intensitas
dismenore dilakukan sebelum dan sesudah tindakan kompres hangat.
Hasil studi kasus ketiga subyek mengalami nyeri akut sebelum diberikan
kompres hangat dengan intensitas nyeri sedang. Setelah diberikan
kompres hangat selama 20 menit dengan suhu 46oC ketiga subyek
mengalami penurunan intensitas dismenore dengan rata-rata terjadi
penurunan 2 skala nyeri setiap harinya dari tingkat sedang menjadi ringan
dan tidak merasakan nyeri. Kompres hangat dapat menurunkan nyeri
karena rangsangan implus yang memblokade persepsi nyeri disebapkan
oleh perpindahan panas secara konduksi dari buli-buli sehingga
menyebabkan vasodilitasi perdarahan menjadi lancar sehingga
mengurangi nyeri. Pemberian terapi kompres hangat sangat efektif untuk
menurunkan intensitas dismonore, saran agar remaja wanita dapat
melakukan kompres hangat untuk mengurangi nyeri pada saat terjadinya
mentruasi.

PENDAHULUAN Kesehatan reproduksi menurut badan


kesehatan dunia atau world health
Masa remaja atau pubertas merupakan usia organitation (WHO), kesejahteraan fisik,
10 samapi 18 Tahun merupakan masa mental, dan sosial yang utuh tidak hanya
kanak-kanak menjadi masa dewasa. bebas dari penyakit atau kecacatan
Peristiwa penting yang terjadi pada gadis fisik,namun dalam semua aspek yang
remaja merupakan datangnya hari haid berkaitan dengan sistem reproduksi dan
pertama yang dinamakan manarce fungsi serta prosesnya (Taufan Nugroho,
(Marni,2013). 2010). Kesehatan reproduksi menurut
depkes (Departemen kesehatan RI Tahun
2000). Merupakan suatu keadaan sehat

Corresponding author:
Mita Septiana
mitaseptiana886@gmail.com
Ners Muda, Vol 3 No 1, April 2022
e-ISSN: 2723-8067
DOI: https://doi.org/10.26714/nm.v3i1.9383
Ners Muda, Vol 3 No 1, April 2022/ page 46-53 47
Mita Septiana - Kompres Hangat Menurunkan Nyeri Pada Remaja Yang Mengalami Dismenore Di Pondok Pesantren
Sahlan Rosjidi

menyeluruh mencakup asepk fisik, mental Dismenore merupakan nyeri yang muncul
dan serta kedudukan sosial yang berkaitan saat terjadinya mentruasi dapat disarakan
dengan alat, fungsi serta proses reproduksi sebagai gangguan aktivitas sehari-hari.
dan pemikiran kesehatan reproduksi tidak dismenore dapat dipengaruhi dengan
hanya kondisi yang bebas dari penyakit adanya aktivitas fisik,dan kondisi psikologis
tetapi juga bagaimana seseorang dapat yang tidak adekuat serta beberapa konsisi
memiliki seksual yang aman dan lain seperti karakteristik seseorang yang
memuaskan sebelum dan sesudah menikah. sedang mangalami menstruasi.(Rejeki,
2019)
Kesehatan remaja putri saat ini masih
menjadi masalah yang perlu mendapat Dismenore merupakan nyeri pada daerah
perhatian. Kesehatan remaja tidak hanya panggul di bagian bawah sampai ke
pada masalah seksual tetapi juga punggung pada saat menstruasi dan
menyangkut masalah segala aspek tentang disebabkan produksi zat kimia yang
reproduksi kewanitaan terutama untuk bernama prostalgladin yang meningkat
remaja putri diantaranya adalah atau kram perut bawah disertai dengan
perkembangan seks sekunder yang nyeri dan ketidak seimbangan hormon
meliputi perubahan suara,payudara progesterone dalam darah. Kompres hangat
membesar,pembesaran daerah merupakan pengompresan yang dilakukan
pinggul,sehingga tidak terlihat seperti anak dengan mempergunakan buli – buli panas
kecil lagi, dan juga menarche disamping itu yang dibungkus kain dengan cara konduksi
akan mulai timbul rambut-rambut halus dimana terjadi pemindahan panas dari buli
pada ketiak dan kemaluan (Hutasuhut, – buli ke dalam tubuh sehingga akan
2019). menyebabkan pelebaran sebagai pembuluh
darah dan akan terjadi penurunan kejang
Kejadian dismenore masih cukup tinggi otot pada remaja yang mengalami
diseluruh dunia. Menurut data dari WHO, dismonore (Sari & Chanif, 2020).
rata-rata insidensi terjadinya dismonore
pada wanita muda antara 16,8–81%. Rata- Dismenore diklarifikasi menjadi dua yaitu
rata di negara-negara Eropa dismenore dismenore primer dan skunder. Dismenore
terjadi pada 45- 97% wanita. Prevalensi primer meruapkan nyeri menstruasi yang
terendah di bulgaria (8,8%). Tertinggi terjadi karena produksi prostaglandin
sering ditemui pada remaja yang secara berlebihan di endometrium selaam
diperkirakan antara 20- 90%. Amerika siklus ovulasi sehingga berakibat
Serikat, dismenore diakui sebagai penyebab hipertonus miometrium dan vasekonstrusi
paling sering ketidakhadiran di sekolah pada pembuluh darah sehingga terjadinya
yang dialami oleh remaja. Selain itu nyeri perut. Dismenore skunder disebapkan
dilakukan survei pada 113 wanita Amerika oleh penyakit dan kondisi seperti infeksi,
Serikat dan dinyatakan prevalensi sebanyak kista ovarium (Partiwi & Musliha 2021).
29-44% dan paling banyak pada usia 18-45
Tahun (Hutasuhut, 2019). Dampak dismenore selain mengganggu
aktifitas sehari-hari menurunkan kinerja
Indonesia angkan perkirakan 50% remaja dan terjadi keluhan seperi mual, yang
putri yang menglami disminore sebesar terkadang di sertai mual dan terkadang di
(54,89%) terdiri dri dismenore primer dan sertai munta,diare (Pawiroharjo, 2008).
skunder. Menurut dinas kesehatan Provinsi
Jawa Semarang Tengan Tahun 2019 remaja Secara umum penanganan dismenore
putri berusia 10-24 Tahun yang mengalami terbagi dalam dua kategori yaitu dengan
dismenore 40%. cara terapi farmakologi dan non-

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 3 No 1, April 2022/ page 46-53 48
Mita Septiana - Kompres Hangat Menurunkan Nyeri Pada Remaja Yang Mengalami Dismenore Di Pondok Pesantren
Sahlan Rosjidi

farmakologi. Secara farmakologi nyeri yang terjadi dalam tubuh (Kozier dan
dapat ditangani dengan terapi analgesik Gleniora, 2009).
atau obat-obatan yang paling umum
digunakan untuk menghilangkan nyeri, Pemberian kompres hangat di lakukan tiga
namun penggunaan analgesik berdampak hari untuk menurunkan dismenore alat yang
kepada pengonsumsi karena akan digunakan saat menerapkan terpi kompres
memberikan efek samping obat-obatan hangat antara lain buli-buli, air, termometer
tersebut. Secara non farmakologi meliputi air, kain kecil, corog air.
modifikasi gaya hidup, pemenuhan gizi
seimbang, terapi kompres hangat, Kompres Penelitian tentang efektifitas terapi
plester hangat, chiropractic, akupuntur, kompres hangat dan penurunan intensitas
akupresure, hypnosis, homeopaty, nyeri haid menunjukkan hasil penelitian
penggunaan essens bunga aromaterapi, dan yaitu, sebelum dilakukan kompres hangat
pengobatan herbal lainnya (Koniyo & Zees, tingkat nyeri tergolong nyeri sedang
2019). sebanyak 23 orang (48,9%), nyeri ringan 14
orang (29,8%) dan nyeri berat sebanyak 10
Penanganan dismenore sangat penting orang (21,3%) setelah dilakukan kompres
untuk dilakukan, terutama pada usia remaja, hangat tingkat dismenore sebagian besar
karena bila tidak ditangani akan responden menjadi nyeri ringan yaitu 33
berpengaruh pada aktifitas remaja itu orang (70,2%), nyeri sedang 13 orang
sendiri. Banyak remaja putri yang belum (27,7%) dan tidak nyeri 1 orang (2,1%)
mengetahui cara penanganan dismenore (Maidartati dkk, 2018).
sehingga menimbulkan masalah bagi remaja
setiap datang menstruasi. Salah satu cara Kompres hangat berpengaruh terhadap
untuk mengurangi rasa nyeri yang dialami skala nyeri mentruasi apabila di lakukan
seperti istirahat, olahraga teratur, dengan standar prosdur oprasional (SOP).
pemijatan pada daerah panggul, kompres Tujuan studi kasus ini mengetahui kompres
hangat pada daerah perut dan atur posisi hangat terhadap skala nyeri pada remaja
(Mahua et al., 2018). dapat di terapkan dalam asuhan
keperawatan sebagai salah satu terapi non-
Pemberian kompres hangat yang memakai farmakologi untuk menetahui penurunana
prinsip penghantaran panas melaui cara dismenore pada mahasiwa pondok
konduksi yaitu dengan menempelkan botol pesantren sahlan rosjidi.
panas dibalut handuk pada daerah yang
nyeri akan melancarkan sirkulasi darah dan METODE
menurunkan ketegangan otot sehingga
dapat menurunkan nyeri pada dismenore Penelitian ini merupakan deskriptif dengan
primer, karena nyeri haid mengalami pendekatan studi kasus asuhan
kontraksi uterus dan kontraksi otot polos. keperawatan mengaplikasikan Evidence
Panas dapat menyebabkan pelebaran Besed Practice Nursing pada tiga klien yang
pembuluh darah yang mengakibatkan mengalami dismonore di pondok pesantren
peningkatan sirkulasi darah. Secara fisiologi sahlan rosjidi. Pengambilan data ini
respon tubuh terhadap panas menyebabkan menggunakan. Teknik dilakukan
pelebaran pembuluh darah, menurunkan berdasarkan persetujuan responden yang
ketegangan otot, meningkatkan di dirasa cocok sebagai sumber data sesuai
metabolisme jaringan dan meningkatkan dengan krakteria yang ditentukan oleh
permeabilitas kapiler. Respon dari panas peneliti (Sugiyono,2019).
inilah yang digunakan untuk keperluan
terapi pada berbagi kondisi dan keadaan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 3 No 1, April 2022/ page 46-53 49
Mita Septiana - Kompres Hangat Menurunkan Nyeri Pada Remaja Yang Mengalami Dismenore Di Pondok Pesantren
Sahlan Rosjidi

Pengambilan sempel pada tiga klien dengan Responden diberian kebebasan dalam
kriteria inklusi pada kasus studi ini menentukan bersedia menjadi subjek studi
merupakan mahasiswa yang mengalami kasus asuhan keperawatan dengan
dismenore primer 1.Remaja. 2. Klien tidak menggunakan lembar persetujuan. Peneliti
mengalami masalah gangguan reproduksi, tidak menampilkan identitas subjek studi
3. Klien yang belum menikah . Krakteria kasus asuhan keprawatan dalam laporan
eklusi 1. Klien yang mengkonsumsi obat- maupun naskah publikasi. Studi kasus ini
obatan pereda nyeri. 2. Klien yang terdapat dilakukan pada bulan Januari 2022. Peneliti
riwayat dan gangguan pada sistem melakukan asuhan keperawatan kepada
repoduksi. Studi kasus ini di lakukan pada tiga Subyek selama 3 hari dengan
bulan Januari 2022. Intrumen untuk menerapkan pemberian kompres hangat
pengumpulan data studi kasus ini yang dilakukan di pondok pesantren sahlan
menggunakan deskriptif asuhan rosjidi. Studi kasus yang diperoleh
keperawatan. Alat ukur yang digunakan dipresentasikan dan dianalisis untuk
untuk mengukur tingkat nyeri yaitu mengetahui penurunan dismenore pada
menggunakan skala Numeric Rating Scale remaja putri yang mengalami dismenore.
(NRS). Skala nyeri dilakukan sebelum dan Pengukuran tingkat nyeri Numeric Rating
setelah terapi kompres hangat. Scale (NRS) sebelum dan sesudah
pemberian terapi kompres hangat.
Studi kasus ini di lakukan pada bulan
Januari 2022. Tempat pemberian HASIL
intervensi di lakukan di kamar klien pada
sore hari di mulai dari pukul 18:00 wib Hasil studi kasus ini didapatkan setelah di
sampai dengan selesai. Pengukuran skala lakukan asuhan keperawatan
nyeri dilakuakn sebelum dan sesudah menggunakan Evidence Based Nursing
diberikan kompres hangat selama 20 46oC Practice penerapan kompres hangat
menit. Pemberian kompres hangat dengan terhadap tingkat nyeri pada responden
buli-buli tremos air panas termometer air yang mengalmai disminore pada hari
kain kecil corong air. Selanjutnya pertama sampai hari ketiga dilkukan
mengucapkan salam kepada klien, pengkajian dan evaluasi asuhan
menyampaikan maksut dan tujuan, keperawatan.
menjelaskan prosedur, menanyakan
kesiapan klien, mengatur posisi klien Kasus 1 : Nn. D remaja putri yang
dengan Posisi berbaring, menyiapkan air mengalami dismenore hari pertama di
yang diukur menggunakan termometer air pondok pesantren sahlan rosjidi
sampai suhu air 40-, memasukan air mahasiswa prodi satra inggris semestser 1
kedalam buli-buli, meletakkan buli-buli suku Jawa, siklus haid 28 hari, lama haid 7
yang sudah dibalut kain diletakan di daerah hari, tidak mempunyai masalah gangguan
perut bagian bawah hypogastric atau di sistem reproduksi. Saat dilakukan
bagian yang terasa nyeri selama 20 menit pengkajian di dapatkan klien mengatakan
(Dewi 2014). nyeri saat menstruasi hari pertama dan
klien mengatakan mengeluh nyeri di perut
Etika penelitian didapatkan dengan studi di bagian bawah, klien juga mengatakan
kasus asuhan keperawatan pengambilan nyeri dirasakan saat beraktifitas. Hasil
data setelah dapat persetujuan klien yang pengkajian klien tampak merisingis,
bersedia di lakukan intervensi kompres bersikap protektif, klien tampak memegang
hangat selama 3 hari. Sebelumnya bagian perut bawah skala nyeri pada di
responden dijelaskan tentang tujuan dan responden di dapatkan, klien tanmpak
manfaat pemberian terapi kompres hangat. merasa tidak nyaman saat beraktifitas

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 3 No 1, April 2022/ page 46-53 50
Mita Septiana - Kompres Hangat Menurunkan Nyeri Pada Remaja Yang Mengalami Dismenore Di Pondok Pesantren
Sahlan Rosjidi

dilakukan pengkajian skala nyeri P : Klien D:0077). Pemilhan intervensi keperawatan


mengeluh nyeri perut saat mentruasi. Q: pada ketiga subjek kasus ini yakni tingkat
Terasa Nyeri seperti di tekan. R : Nyeri di nyeri (SLKI L : 1.08066). Intervensi
bagian perut bawah. S : Skala nyeri 6 , T : keperawatan pada studi kasus ini yaitu
Nyeri : Terasa seperti hilang dan timbul. kompres hangat (SIKI I: 08235). (Tim Pokja
SDKI DPP PPNI, 2017).
Kasus 2 : Nn. E remaja putri yang
mengalami dismenore hari pertama di 6
pondok pesantren sahlan rosjidi
mahasiswa prodi D3 keperawatan
semestser 1 suku Jawa, siklus haid 28 hari, 5
lama haid 6 hari, tidak mempunyai masalah
gangguan pada sistem reproduksi. Saat 4
dilakukan pengkajian di dapatkan klien
mengeluh nyeri perut saat bergerak dan
beraktifitas pada saat haid hari pertama 3
hasil pengkajinan klien tampak bersikap
protektif, meringis menahan nyeri, tampak
2
memegang perut bagian bawah, klien
merasa tidak nyeman saat bergerak di
lakukan pengkajian skala nyeri pada di 1
responden di dapatkan bahwa P : Klien
mengeluh nyeri perut saat bergerak . Q:
0
Nyeri seperti di tekan. R : Nyeri di bagian Pre hari-1 Post hari-1 Pre hari-2 Post hari-2 Pre h
perut. S : Skala nyeri 6. T : Nyeri Terasa
timbul dan hilang.
Diagram 1
Kasus 3 : Nn. P remaja putri yang Distribusi Skala Nyeri responden sebelum dan
sesudah pemberian terapi kompres hangat
mengalami dismenore hari pertama di
pondok pesantren sahlan rosjidi mahasiswa
prodi kesehatan masyarakat semester 1
Hasil observasi pada tanggal 12 Januari
suku Jawa, siklus haid 28 hari, lama haid 6
sampai 14 Januari 2022. Hasil kasus 1 hari
hari tidak mempunyai masalah gangguan
pertama sampai hari ketiaga sebelum dan
sistem reproduksi. Pada saat dilakukan
sesudah diberikan kompres hangat dengan
pengkajian di dapatkan klien mengeluh
waktu 20 menit mengalami penurunan
kram perut dan klien juga mengatakan
nyeri dengan 2 skala setiap harinya sampai
nyeri panggul saat datang bulan hari di
pada hari ketiga klien tidak mengalami
pertama dan hasil pengkajian klien tampak
nyeri.
memegang perut ,tampak tidak nyaman
dilakukan pengkajian skala nyeri pada
Hasil observasi pada tanggal 12 Januari
klien. P : Kram perut saat datang bulan. Q
sampai 14 Januari 2022. Hasil kasus 2 hari
:Terasa nyeri seperti di tekan-tekan. R :
pertama sampai hari ketiaga sebelum dan
nyeri di bagian perut bawah sampai
sesudah diberikan kompres hangat dengan
panggul. S : Skala nyeri 6. T : nyeri tertasa
waktu 20 menit mengalami penurunan
hilang dan timbul.
nyeri dengan skal 1 pada hari pertama dan
hari kedua samapi ketiga mengalami
Diagnosa keperawatan yang muncul pada
penurunan dengan 2 skala setiap harinya.
kedua kasus adalah nyeri akut berhubungan
dengan agen pencedera fisiologis (SDKI

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 3 No 1, April 2022/ page 46-53 51
Mita Septiana - Kompres Hangat Menurunkan Nyeri Pada Remaja Yang Mengalami Dismenore Di Pondok Pesantren
Sahlan Rosjidi

Hasil observasi pada tanggal 18 Januari mengurangi rasa nyeri adalah dengan terapi
sampai 20 Januari 2022. Hasil kasus 3 hari farmakologi dan non farmakologi. Salah
pertama sampai hari ketiaga sebelum dan satu terapi non farmakologis yang memliliki
sesudah diberikan kompres hangat dengan penurunan dismenore terhadap mentruasi
waktu 20 menit mengalami penurunan yaitu pemberian terapi kompres hangat.
nyeri dengan 2 skala setiap harinya sampai Menstruasi merupakan pelepasan dinding
pada hari ketiga klien tidak mengalami rahim yang disertai dengan pendarahan dan
nyeri. terjadi setiap bulannya. Seorang wanita
sehat memiliki dua ovarium, masing-
Bedasarkan hasil diagram 1 dari ketiga masing menyimpan sekitar 200.000-
subyek dapat disimpulkan bahwa terapi 400.000 sel telur yang belum
kompres hangat menggunakan buli-buli matang.normalnya hanya satu atau
dapat menurunkan nyeri disminore pada beberapa sel telur saja yang tumbuh setiap
remaja sebelum diterapkan terapi nyeri periode menstruasi. Sel telur tidak dibuahi
skala 6 dan sesudah diberikan terapi oleh sperma, maka lapisan dinding di
mengakami penurunan skala dengan nilai 2 bagian dalam dari rahim yang disiapkan
slaka setiap hari nya sehingga nilai 0 dapat untuk menempel hasil pembuahan akan
disimpulkan sudah tidak mengalami nyeri. terkelupas dan terjadilah perdarahan atau
menstruasi (Wianti & Karimah, 2018).
PEMBAHASAN
Dismenore merupakan nyeri yang muncul
Kompres hangat dapat menurunkan skala pada saat terjadinya mentruasi pada
nyeri pada remaja putri yang mengalami perempuan yaang dapat disarakan sebagai
disminore didapatkan ketiga klien gangguan aktivitas sehari-hari. Dismenore
mengalami penurunan nyei pada setiap dapat dipengaruhi dengan adanya aktivitas
harinya 2 skala. Setelah pembearian fisik dan kondisi psikologis yang tidak
kompres hangat dengan waktu 20 menit. adekuat serta beberapa konsisi lain seperti
Berdasarkan observasi dari asuhan karakteristik seseorang yang sedang
keperawatan dengan menerapkan Evidence mangalami menstruasi.(Rejeki, 2019).
Based Nursing Practice kompres hangat
studi kasus ini yang di dapatkan oleh Dampak dismenore selain mengganggu
penulis tidak sesuai dengan usia remaja 18 aktifitas sehari-hari menurunkan kinerja
Tahun tetapi yang di dapatkan dari hasil dan terjadi keluhan seperi mual, yang
pengkajian remaja yang berusia 19 Tahun terkadang di sertai mual dan terkadang di
mahasiswa sememster 1 yang tidak sertai munta,diare. (Pawiroharjo, 2005).
mengalami masalah gangguan sisitem
reproduksi. Usia ketiga responden remaja Penurunan nyeri disebabkan oleh
19 Tahun. perpindahan panas secara konduksi dari
buli-buli yang terisi air hangat lalu dilapisi
Penelitian (Maaidartati,2018). oleh kain kecil dan diletaka keperut yang
Menyimpulkan bahwa kompres hangat menyebabkan vasodilatasi, peredaran
yang di lakukan 10 menit mampu darah menjadi lancar dan ketegangan otot
mengurangi terkait skala nyeri pada pasien berkurang sehingga mengurangi rasa nyeri.
disminore tentang efektifitas terapi Nyeri merupakan perspektif subjektif dari
kompres hangat pada remaja di bandung. individu, respon nyeri dismenore pada
perempuan berbeda-beda. Respon nyeri
Nyeri akut bisa di cegah dengan melakukan dismenore dapat dipengaruhi bebagai
upaya untuk menurunkan rasa nyeri faktor, diantaranya pengalaman
kapada responden. Upaya untuk sebelumnya dalam menghadapi dismenore,

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 3 No 1, April 2022/ page 46-53 52
Mita Septiana - Kompres Hangat Menurunkan Nyeri Pada Remaja Yang Mengalami Dismenore Di Pondok Pesantren
Sahlan Rosjidi

tingkat kecemasan, usia, jenis kelamin, Tujuan kompres hangat ini untuk
perhatian, pengalaman masa menurunkan tingkat nyeri dengan manfaat
lalu,pekerjaaan, budaya dan koping pemberian kompres hangat secara biologis
individu dalam meghadapi dismenore. Nyeri yang menyebabkan dilatasi pembuluh darah
dismenore juga dapat dipengaruhi oleh yang mengakibatkan peningkatan sirkulasi
faktor mempersepsikan makna nyeri, darah. Pemberian kompres hangat memakai
koping serta dukungan keluarga dan sosial prinsip pengantaran panas melalui cara
(Lestari & Riyanto, 2017). konduksi dimana panas ditempelkan pada
daerah yang sakit untuk melancarkan
Nyeri menstruasi terjadi karena sirkulasi darah dan menurunkan
peningkatan prostaglandin dalam darah ketegangan otot sehingga akan menurunkan
yang merangsang peningkatan kontraksi nyeri pada wanita dengan dismenore primer,
uterus, sehingga terjadi penurunan aliran karena pada wanita dengan dismenore ini
darah dan oksigen ke uterus. Berkurangnya mengalami kontraksi uterus dan kontraksi
nyeri setelah diberikan terapi kompres otot polos (Rahmadhayanti et al., 2017).
hangat karena adanya rangsangan implus
yang memblokade persepsi nyeri SIMPULAN
disebapkan oleh perpindahan panas secara
konduksi dari buli-buli sehingga Bedasarkan dari penerapan Evedence Based
menyebabkan vasodilitasi perdarahan Nurrsing yaitu kompres hangat dengan
menjadi lancar sehingga mengurangi buli-buli mampu menurunkan dismenore
nyeri.agar tidak sampai ke hipotalamus. pada ketiga remaja yang mengami nyeri
Teori gate control mengatakan bahwa dengan hasil pretest sebelum di berikan
stimulus kutaneus mengaktifkan serabut terapi dengan tingkat nyeri skal 6 dan
saraf sensori A-beta lebih besar dan lebih postest diberikan terapi ketiga subyek
cepat sehingga menurunkan transmisi nyeri tersebut menglami penuruna 2 skala
ke serabut saraf C (Maidartati, Hayati & seetiap harinya sehingga tidak mengalami
Hasanah, 2018). nyeri pada hari ketiga.

Kompres hangat merupakan suatu metode UCAPAN TERIMAKASIH


dalam penggunaan suhu hangat setempat
yang dapat menimbulkan beberapa efek Penulis mengucapkan terimakasih kepada
fisiologis. Efek terapeutik pemberian pasien yang telah bersedia menjadi subjek
kompres plester hangat di antaranya studi kasus.
mengurangi nyeri, meningkatkan aliran
darah, mengurangi kejang otot, dan REFERENSI
menurunkan kekakuan tulang sendi
(Mubarak dkk, 2015). Hutasuhut, R. M. (2019). Faktor-Faktor yang
Berhubungan dengan Kejadian Dysmenorrhea
pada Siswi Kelas X dan XI Madrasah Aliyah
Efek hangat dari kompres dapat Laboratorium UIN SU Medan Tahun 2019.
menyebabkan vasodilatasi pada pembuluh Jurnal Darma Agung Husada, 5(1), 77–87.
darah yang nantinya akan meningkatkan
Koniyo, M. A., & Zees, R. F. (2019). Pemberian
aliran darah ke jaringan. Dengan cara ini Kompres Plester Hangat Dan Aromaterapi
penyaluran zat asam dan pada penelitian ini Terhadap Dysmenorhea Remaja Puteri.
sampel terlebih dahulu diobservasi Jambura Health and Sport Journal, 1(1), 6–14.
(pretest). Kemudian setelah diberikan https://doi.org/10.37311/jhsj.v1i1.2048
perlakuan sampel tersebut diobservasi Mahua, H., Mudayatiningsih, S., & Perwiraningtyas, P.
kembali (postest) (Hidayat, 2007). (2018). Pengaruh Pemberian Kompres Air
Hangat Terhadap Dismenore Pada Remaja

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Ners Muda, Vol 3 No 1, April 2022/ page 46-53 53
Mita Septiana - Kompres Hangat Menurunkan Nyeri Pada Remaja Yang Mengalami Dismenore Di Pondok Pesantren
Sahlan Rosjidi

Putri Di SMK Penerbangan Angkasa Singosari Menfurangi Rasa Nyeri Disminore Primer Pada
Malang Hawa. Nursing News, 3(1), 259–268. Remaja. Karya Tulis Ilmiah. Sekolah Tinggi
https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fikes/ Ilmu Kesehatan Balin Program Studi D3
article/view/787 Kebuidanan Denpasar.
Rahmadhayanti, E., Afriyani, R., & Wulandari, A. Kozier, B & Gleniora (2009). Buku Ajar Praktik
(2017). Pengaruh Kompres Hangat terhadap Keperawatan Klinis. Jakarta : ECG
Penurunan Derajat Nyeri Haid pada Remaja
Wianti, A., & Karimah, M. M. (2018). Perbedaan
Putri di SMA Karya Ibu Palembang. Jurnal
Efektivitas Teknik Relaksasi Nafas Dalam dan
Kesehatan, 8(3), 369.
Kompres Hangat Dalam Penurunan Nyeri
https://doi.org/10.26630/jk.v8i3.621
Dysmenorhea. Jurnal Keperawatan Silampari,
Mubarak, I.W, dkk. 2007. Buku Ajar Ilmu Keprawtan 2(1), 315–329.
Dasar( Buku 1). Selmba Medika: Jakarta. https://doi.org/10.31539/jks.v2i1.342
Rejeki, S. (2019). Gambaran Tingkat Stres Dan Prawirohardjo, S. (2005) Ilmu Kebidanana. Jakarta:
Karakteristik Remaja Putri Dengan Kejadian Yayasan Bina Pustaka.
Dismenore Primer. Jurnal Kebidanan, 8(1), 50.
Departemen Kesehatan RI. (2000). Kesehatan
https://doi.org/10.26714/jk.8.1.2019.50-55
Reproduksi Remaja (KRR).Jakarta:
Sari, N. E., & Chanif. (2020). Penerapan Terapi Departemen Kesehatan RI
Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri
Marmi. (2013). Perbedaan Antara Relaksasi dan
Dismenore Pada Remaja Di Desa Jambu Timur
Kompres terhadap Penurunaan Skala Nyeri
Mlonggo Jepara. Prosiding Seminar Nasional
Haid. Surakarta: Universitas Sebelas Maret
Unimus, 3, 1–8.
Surakarta
Hidayat, A 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan
PPNI, T. P. D. (2017). Standar diagnosis keperawatan
Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.
indonesia: Definisi dan indikator Diagnositik
Lestari. Disminore primer dan faktor risko disminore (DPP PPNI (ed); Ist ed.)
primer pada remaja. Majority.2017: 5(3): 79-
PPNI, T. P. D. (2019). Standar Luaran Keperawatan
84.
Indonesia : DefinisI dan Krakteria
Sugiono (2019) Metode Penelitian Kuantitatif Dan HasilKeperawatan. In DPP PPNI (Edisi 1).
Kualitatif. bandung: Alfabeta.
PPNI, T. P. D. (2018). Standar Intervensi
Maidartati,. Sri Hayati & Afifah Permaat keperawatan indonesia. Definisi dan indikator
Hasanah.(2018). Efektifitas Terapi Kompres diagnostik keperawatan indonesia: Definisi
Hangat Pada Remaja Di Bandung. Jurnal dan Tindakan keperawatan. In DPP PNI. (
Keperawatan BSI , VI(2): 156-164. Edisi 1)
Dewi , I. G. A. P & Dewi, N. L. P. K. 9 (2014). Manfaat
Pemberian Kopmres Hangat Dalam

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Anda mungkin juga menyukai