Anda di halaman 1dari 2

Yeremia 20:7, “Engkau telah membujuk aku, ya TUHAN, dan aku telah membiarkan

diriku dibujuk; Engkau terlalu kuat bagiku dan Engkau menundukkan aku. Aku telah
menjadi tertawaan sepanjang hari, semuanya mereka mengolok-olokkan aku.”

Kata “membujuk” itu diterjemahkan dari satu kata dalam Bahasa Ibrani, yang juga
memiliki arti yaitu “merayu”, bahkan juga bisa mempunyai arti “memperdaya”,
dengan kata lain disini Yeremia merasa bahwa dia seperti seorang gadis yang
dirayu, dibujuk oleh kekasihnya, namun kekasihnya itu memperdaya dia, dan dia
merasa diperlakukan dengan tidak benar.

Dari ayat 7 ini kita melihat bahwa Allah menghargai kejujuran umatNya, bahkan
ketika kita sedang kecewa, frustasi, marah. Tuhan tahu saat kita sedang marah,
frustasi dan kesal, tapi beranikah kita datang dan mengakuinya dihadapan Tuhan
dengan jujur? Tuhan mengerti, karena justru dengan keterbukaan dan kejujuran kita,
bukan Tuhan yang diuntungkan, namun sebenarnya pemulihan terjadi dalam diri
kita. Ketika kita tidak sedang menutup nutupi apa yang kita rasa, tapi dengan jujur
datang kepada Tuhan, sehingga dengan demikian spiritualitas kita menjadi sehat
secara emosional.

Lalu bagaimana supaya kita memiliki spiritual kerohanian yang sehat secara
emosional?

Taatlah, walau rasanya berat

Yeremia 20:9, Tetapi apabila aku berpikir: “Aku tidak mau mengingat Dia dan
tidak mau mengucapkan firman lagi demi nama-Nya”, maka dalam hatiku ada
sesuatu yang seperti api yang menyala-nyala, terkurung dalam tulang-tulangku; aku
berlelah-lelah untuk menahannya, tetapi aku tidak sanggup.

”Ketaatan memang sulit, bahkan kadang menyakitkan, namun ketidaktaatan


konsekuensinya lebih berat dan menyakitkan”

Ketaatan tidak selalu mulus dan lancer, tidak selalu menyenangkan, namun kalau
kita memilih untuk tidak taat, justru resiko dari ketidaktaatan itu lebih menyakitkan
buat diri kita sendiri. Selama 40 tahun dalam pelayanan nabi Yerema, dia tidak
pernah mengalami hal yang manis sedikitpun, bahkan ketika dia mati, dia dibunuh
oleh umat yang dia sayangi sendiri, karena menyampaikan firman Tuhan, tapi
Yeremia memilih untuk taat. Hari hari ini, ketika kita bergumul dengan rasa
kecewa, bergulat dengan kekecewaan yang menghentak, padahal kita merasa sudah
melakukan hal yang tepat, sudah berusaha dengan maksimal, tetapi kita harus
memilih untuk taat kepada TUHAN.

Anda mungkin juga menyukai