Anda di halaman 1dari 53

Kata pengantar

Puji Syukur dan Hormat patut di persembahkan kepada Allah dalam Yesus Kristus Sang Kepala
Gereja, atas Kasih dan kemurahan-Nya sehingga saya selaku Vikaris sudah boleh menyelesaikan tugas dan
tanggung jawab selama kurang lebih 1 tahun di jemaat GPM Seti. Vikaris juga mengucapkan banyak terimaksih
untuk barisan para pelayana serta seluruh umat yang sudah menerima vikaris dengan sukacita dan turut
membantu vikaris dalam pelayanan di dalam jemaat. Sesuai dengan SK MPH Sinode Nomor : 658/ I/ Pa. Saya
(vikaris) ditempatkan di Klasis Seram Utara jemaat GPM Seti untuk melakukan tugas dan tanggung jawab
kevikariatan. Vikaris menyadari sungguh bahwa kevikariatan adalah prasyarat yang harus dijalani oleh
seseorang lulusan sekolah/fakultas teologi yang hendak menyandang jabatan gerejawi sebagai seorang pendeta.
Maka dalam hubungan itu sebagai seorang teolog penulis merasa bahwa proses kevikariatan yang dijalani
adalah bagian dari cara Tuhan membentuk dan mengasah penulis menjadi pribadi yang mampu mengolah diri
sendiri menjadi calon pelayan Tuhan, yakni pendeta yang bermisi.

Banyak pengalaman iman yang di dapati, walaupun di perhadapkan dengan tantangan-tantangan


pelayanan dan persoalan-persolan kontekstual di dalam jemaat. Kehidupan umat dengan berbagai macam
perilakunya, sehingga vikaris dapat mempelajari berbagai realitas pelayanan dalam lingkup keumatan,
tanggujawab pelayan dan kelembagaan, dan semuanya itu memberikan inspirasi, motivasi bagi vikaris untuk
terus melangkah. Penulis kemudian menyadari sungguh bahwa setiap proses yang dilalui merupakan campur
tangan Tuhan sepenuhnya. Sebab selama penulis menjalankan kewajiban bersaksi, bersekutu dan melayani di
jemaat ada intervensi Tuhan yang terus berkarya untuk melindungi dan menyertai penulis selama berada pada
jemaat dan menunaikan tanggung jawab yang diberikan hingga akhir masa kevikariatan.

Akhirnya, atas kasih dan setia Tuhan yang telah menuntun dan menyertai vikaris, maka ungkapan syukur
vikaris lantunkan kepada Tuhan Yesus sang Kepala Gereja yang berkarya di atas segala pelayanan dan
pengutusan ini. Untuk itu melalui Laporan akhir Masa vikariat, mengucapkan terima kasih vikaris sampaikan
kepada :

1. MPH Sinode yang telah menugaskan, sekaligus melengkapi penulis dalam persiapan sebagai calon
pelayan firman Gereja Protestan Maluku.
2. Majelis Pekerja Klasis GPM Seram Utara ( Ketua Klasis Pdt. J. Elath, Sekretaris Klasis Pdt. H. Tamaela
S.Si ) yang telah membimbing, membekali, serta mendukung vikaris dalam menjalankan tugas-tugas
sebagai seorang vikaris di Jemaat GPM Seti
3. Ketua Majelis Jemaat GPM Seti Pdt. H. Maitale/Alfons. S.si, yang telah menjadi mentor, orang tua,
serta rekan kerja yang selalu memberikan dorongan, membimbing, memberikan ruang atau kesempatan
bagi vikaris untuk belajar dan bertumbuh sebagai seorang pelayan di GPM. Semua didikan, ilmu,
perhatian, nasihat dan kasih sayang yang diberikan akan menjadi penyemangat dan pengingat bagi
vikaris untuk terus memaknai panggilan sebagai pelayan ditengah – tengah dunia.
4. Majelis Jemaat periode 2020 -2025 untuk pengalaman – pengalaman pelayanan, telah berjalan bersama
dan sama – sama berjalan.

1
5. Bapa Raja bersama staf, serta Kepala Sekolah SD YYPK Seti yang telah menerima, dan memberikan
ruang bagi vikaris, selama berproses di Desa Seti
6. Sekring PI Solagracia ( KMJ Mulumet Pdt. H. Tualena, KMJ Iluana Pdt. Nn. S Sopaheluakan ) yang
telah berjalan bersama, untuk kesempatan melayani.
7. Warga Jemaat GPM Seti ( anak, remaja, pemuda, orang tua, ortu Lansia ), yang telah menerima dan
menjadikn vikaris sebagai keluarga. Dimana sepanjang 1 tahun penulis hidup dalam cinta kasih, yang
menjadikan vikaris bukan sebagai pendatang tetapi sebagai anak dan saudara yang mendapat perhatian
dan perlindungan.
8. Papa dan mama untuk doa, kasih sayang, dorongan, nasihat serta motivasi kepada vikaris
9. Suami terkasih Fraska Christian Amahorsea untuk doa dan juga, nasihat, topangan bahkan semangat
yang diberikan bagi vikaris untuk menjalai masa vikariat selama 1 tahun
10. Anak terkasih Rafael Ethan Amahorsea, yang memberi tawa dan semangat luar biasa bagi vikaris.
11. Relawam Mengajar Sinode, Ansye & Angra yang memberi semangat dan doa bagi vikaris
12. Keluarga besar Metiary, Amahorsea, dan semua saudara yang tidak sempat sebut nama satu persatu
untuk doa dan nasihat kepada vikaris.

Vikaris menyadari bahwa sepanjang 1 tahun 1 bulan ini, vikaris tidak luput dari kesalahan. karena itu vikaris
memoohon maaf atas segala perbuatan, perkataan yang menyinggung semua pihak. Kiranya semua
dukungan moril, material dan doa yang telah diberikan bagi vikaris menjadi bagian terindah dalam tugas
dan kesaksian pelayan ke depan. Kiranya Allah yang memberi kehidupan melimpahi kita dengan Kasih
Karunia dan berkat.

Seti

november , 2023

Vikaris

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. SEJARAH NEGERI SETI

Desa Seti adalah salah satu desa adat di Kabupaten Seram Utara Kecamata Timur Seti . Berawal dari
adanya dua orang bersaudara moyang/datuk seti yaitu datuk Aitonam dan Boilili mereka semua awalnya
bertempat tinggal di desa Maraina-Manusela,kedua saudara ini bersepakat untuk keluar dari tanah tua (Nusa
Mutuane/Nusa Tulia) dan melakukan perjalanan ke timur untuk mencari mencari daerah baru (Nusa
Holua/Nusa Tulia) yang pada saat itu kawasan ini masih berupa lautan. Setelah mendapat persetujuan restu
dari orang tua di “SUPA MARAINA (Nusa Mutuane/Nusa Tulia)” keduanya pun berlayar. Namun ditengah
perjalanan mereka ditimpa badai dan gelombang besar yang mengakibatkan perahu yang mereka tumpangi
terbelah dua sehingga seorang hanyut dengan serpihan perahu yang satu sedangkan yang satunya lagi
dengan serpihan kayu lainnya. Keduanya hanyut tanpa arah. Akhirnya moyang Aitonam hanyut dan kembali
ke kawasan tanah tua (Nusa Mutuane/Nusa Tulia) sedangkan saudaranya moyang Boilili terdampar di
Bususu-Maneo. Moyang Aitonam tidak patah semangat walaupun mengarungi lautan dalam mencari daerah
baru tidak semudah yang dibayangkan. Bandingkan saja pelayaran untuk melayari penyeberangan ke
kawasan baru itu saja dilakukannya sampai Sembilan kali oleh oyang Aitonam. Dan baru yang kesembilan
kali dia mendapat tantangan yang terakhir yang paling berat, yaitu terjadi pusaran angina dan gumpalan
kabut yang tebal yang menghadang didepannya. Namun dengan begitu gigih dan tekad yang kuat memberi
semangat untuk bisa menembus tantangan itu dan ternyata berhasil. Sebab ketika moyang Aitonam bisa
menembus kabut tebal itu bagaikan sirna dihadapannya ternayata dia telah terkandas pada sebuah daratan
atau dalam bahasa Ambon disebut Saaru. Sehingga ketika kakinya menyentuh daratan yang dalam bahasa
Setii “I SETTIDA”.

Moyang Aitonam pertama terkandas ditempat bernama “SURUWELE” (diatas lube) Kawasan baru
yang akhirnya meluas dengan nama “Nusa Holua/Nusa Fola”. Selang beberapa waktu lamanya moyang
Aitonam ini kembali ke Supa Maraina di nusa mutuane/nusa tulia untuk menjemput ke dua saudaranya yaitu
Soaputty dan Siatam untuk kembali lagi ke Nusa Holua/Nusa Folla. Dalam proses keberadaan dan
perkembangannya kelompok masyarakat adat mulai terbentuk, moyang Aitonam menunjuka anaknya
sebagai pimpinan kelompok adat untuk menjadi”RAJA TANAH” (Latunusa) yaitu “BUKASAMA
KAKIYAI MUTUA AITONAM” Sebagai Raja Tanah (latunusa) di Seti. Kemudian dalam perjalanan
kepemimpinan para latunusa ini telah berjalan ratusan bahkan ribuan tahun lamanya karena mulai dari
moyang BUKASAMA KAKIAYI MUTUA AITONAM sampai dengan moyang NINPY Aitonam ada 29
generasi pemerintahan adat yang sudah berjalan saat itu.
Sebaliknya ketika daratan dikawasan di Nusa Hola/Nusa Folla ini mulai meluas sampai diujung Pulau
Seram, atas kebijakan para Latunusa telah menempatkan para moyang-moyang dari marga Aitonam mulai
dari Bausetam, kepala air bobat dan Masiwang sampai Kevin. Kemudian lagi untuk mengatasi pertambahan

3
penduduk dan keluar masuknya pendatang dikawasan ini, pimpinan-Latunusa meminta ke Nusa
Mutuane/Nusa Tulia untuk mendatangkan marga-marga tertentu untuk tugas pengawasan pada Nusa
Holua/Nusa Folla yang diatur oleh Latunusa Nusa Holua/Nusa Folla yang ada di Seti dan tempat itu juga
disebut dengan nama lain yaitu Fututmalia yang artinya tempat marga-marga yang datang. Adapun marga-
marga itu adalah Walalohun, Labalabotam, dan Murafafam, selain itu ada 94 marga yang datang sebagai
masyarakat migran di Nusa Holua/Nusa Folladi kawasan Seti. Dan untuk adanya pemerataan penduduk dari
marga-marga masyarakat migran ini diatur sebagai berukut :
- Ke Seram Utara 15 Marga
- Ke Seram Selatan 20 Marga
- Ke Seran Timur 40 Marga
- Dan yang menetap 19 Marga di Negri Seti

Memang pada saat itu keberadaan penduduk masih tersebar dalam bentuk-bentuk kelompok masyarakat
di seputar kawasan petuanan Negri Seti, namun kepatuhan terhadap pemerintahan seacara adat atas para
Pemimpin atau Raja tanah (Latunusa) terlalu Nampak kental dan kuat. Ini dilihat dari ke- 19 Marga yang
menetap yang pernah membuat sumpah/janji yang dilakukan secara adat oleh para tua-tua adat setiap marga
di hadapan Latunusa.

Dan selama ini Proses Pemerintahan adat Negeri Seti itu terpusat di suatu tempatyang namanya
“SOUWA”, dekat lereng gunung Lube. Dan ini berlangsung sampai generasi pemerintahan dari marga
Aitonam yang ke-29. Dan tepat pada tahun 1901 masuknya penajajahan Belanda di negeri Seti
menganjurkan agar perlu adanya penataan kembali pemerintahan adat secara resmi, artinya agara
masyarakat itu jangan hidup berkelompok dan harus ada perkampungan sehingga bias terorganisir secara
baik. Oleh karena itu, maka pada generasi pemerintahan adat dari Matarumah Perintah yang ke-30 yaitu
Moyang KAPALALESI AITONAM membuat perkampungan Negeri Seti yang pertama yaitu pada tahun
1903 di “SAHOL”. Dan Moyang KAPALALESI AITONAM dilantik oleh pemerintah Belanda seacar resmi
dengan gelar “PATI” dan mendapat tongkat (CROWN) dari pemerintah Hinida Belanda. Setlah Moyang
Kapalalesi Aitonam meninggal dia digantikan oleh FERDINAND AITONAM, dan pada tahun 1907 dilantik
oleh pemerintah Hindia Belanda denagn gelar “PATI”dan mendapat tongkat (CROWN). Kemudian pada
tahun 1917 pusat perkampungan Negeri Seti dipindahkan lagi ke suatu tempat yang bernama
“EHERAWEN”.

Perjalanan pemerintahan dalam kepemimpinan FERDINAND AITONAM antara tahun 1935-1940


sebelum masuknya penjajahan Jepang, jumlah pada masyarakat Seti menduduki urutan ke-2 dari jumlah
penduduk negeri-negeri yang ada di Seram Utara pada saat itu. Namun di jaman pendudukan Jepang banyak
warga masyarakat yang meninggal dunia akibat dari kerja paksa di Bula. Dan kemudian ditambah lagi
dengan adanya pergolakan RMS pada tahun 1955 yang pada akhirnya masyarakat Seti mengungsi ke Wahai
dan pengalihan pemerintahan pun juga ke Wahai. Dalam perjalanan Pemerintahan PATI FERDIAND
AITONAM kurang lebih 50 tahun.

Pada tahun 1957, Beliau diganti dengan Lourens Aitonam dan dilantik di wahai dengan gelar “RAJA”.
Kemudian pada tahun 1964, masyarakat negeri Seti kembali lagi dari pengungsian dan membuat

4
perkampungan baru di suatu tempat yaitu “FAT AIULA”. Kepemimpinan pemerintahan dari Raja
LOURENS AITONAM berakhir pada tahun 1970. Selanjutnyapada tahun 1971 diangkat lagi DOMINIKUS
AITONAM dengan gelar “RAJA”. Pada saat pemerintahan Raj Dominikus Aitonam terjadi perpindahan
perkampungan lagi ditahun 1978, yaitu di kawasan muara kali Suma. Dan pada tahun 1982 warga
masyarakat seti masuk transmigrasi sebagai APDT pada lokasi SPC wailopin dan berstatus sebagai Negeri
Adat yang mempunyai Pemerintahan Sendiri. Kemudian kepemimpinan Raja Dominikus Aitonam berakhir
pada tahun 1980. Dan sementar itu kepemimpinan Pemerintahan Negeri Seti dipegang oleh pejabat
sementara antara lain Anton Aitonam dan John Hunsam. Dan pada tahun 1996 dilantik sebagai Raja Seti
yaitu “ANSELMUS AITONAM” sampai akhir pemerintahannya pada tahun 2004. dengan demikian maka
proses pemerintahan Negeri Seti berdasarkan garis keturunan lurus Pemerintahan dari Marga/Matarumah
Aitonam sebagai Matarumah Perintah ada 34 generasi pemetintahan mulai dari pemerintahan adat itu
terbentuk sejak dahulu kala hingga kini.

Tabel 01 Nama-nama Raja Seti

No Nama Jabatan/Gelar
1 DATUK BUKASAMA KAKIYAI MUTUA AITONAM LATUNUSA/RAJA TANAH
2 DATUK NUSALE MUTUA AITONAM LATUNUSA/RAJA TANAH
3 DATUK KOTELE MUTUA AITONAM LATUNUSA/RAJA TANAH
4 DATUK KAKUA PUTTY AITONAM LATUNUSA/RAJA TANAH
5 DATUK ASILAH AITONAM LATUNUSA/RAJA TANAH
6 DATUK AMETEKOBI AITONAM LATUNUSA/RAJA TANAH
7 DATUK TIFE AITONAM LATUNUSA/RAJA TANAH
8 DATUK MASAFIT AITONAM LATUNUSA/RAJA TANAH
9 DATUK LEUKAMA AITONAM LATUNUSA/RAJA TANAH
10 DATUK SUNIKA AITONAM LATUNUSA/RAJA TANAH
11 DATUK YANSE AITONAM LATUNUSA/RAJA TANAH
12 DATUK MUARIAYA AITONAM LATUNUSA/RAJA TANAH
13 DATUK TEITUPA AITONAM LATUNUSA/RAJA TANAH
14 DATUK AILEKE AITONAM LATUNUSA/RAJA TANAH
15 DATUKBEBAI AITONAM LATUNUSA/RAJA TANAH
16 DATUK KAMKIA AITONAM LATUNUSA/RAJA TANAH
17 DATUK KOMSIA AITONAM LATUNUSA/RAJA TANAH
18 DATUK NENAI AITONAM LATUNUSA/RAJA TANAH
19 DATUK EBEI AITONAM LATUNUSA/RAJA TANAH
20 DATUK TITAWAI AITONAM LATUNUSA/RAJA TANAH
21 DATUK SIKALAI AITONAM LATUNUSA/RAJA TANAH
22 DATUK HAUWANA AITONAM LATUNUSA/RAJA TANAH
23 DATUK SILIBOY AITONAM LATUNUSA/RAJA TANAH
24 DATUK BOITE AITONAM LATUNUSA/RAJA TANAH
25 DATUK LEIYE AITONAM LATUNUSA/RAJA TANAH

5
26 DATUK MELE AITONAM LATUNUSA/RAJA TANAH
27 DATUK KIMENE AITONAM LATUNUSA/RAJA TANAH
28 DATUK KIMRAHA AITONAM LATUNUSA/RAJA TANAH
29 DATUK NINOI AITONAM LATUNUSA/RAJA TANAH
30 DATUK BAYO (KAPALALESI) AITONAM PATI
31 BAPAK BUBO (FERDINAND) AITONAM PATI
32 BAPAK LORENS AITONAM RAJA
33 BAPAK DOMINIKUS AITONAM RAJA
34 BAPAK ANSELMUS AITONAM RAJA

6
B. ASAL-USUL NAMA NEGERI SETI

Asal-usul nama dari Negeri Seti bermula dari perjalanan Aitonam dan Boilili ketika di tengah perjalanan
erahu yang ditumpangi keduanya terbelah menjadi dua Bolili hanyut dan terdampar di Bususu-Maneo
sedangkan Aitonam hanyut dan kembali ke kawasan tanah tua yaitu Nusa Mutuane/Nusa Tulia. Aitonam
tidak menyerah Aitonam kembali melakukan perjalanan untuk mencari daerah baru Aitonam melakukan
perjalnan kurang lebih 9 kali dan tepat kesembilan kalinya saat saat ditengah perjalanan Aitonam mendapat
tantangan yang terakhir yang paling berat, yaitu terjadi pusaran angina dan gumpalan kabut yang tebal yang
menghadang didepannya. Namun dengan begitu gigih dan tekad yang kuat memberi semangat untuk bisa
menembus tantangan itu dan ternyata berhasil. Sebab ketika moyang Aitonam bisa menembus kabut tebal
itu bagaikan sirna dihadapannya ternayata dia telah terkandas pada sebuah daratan atau dalam bahasa
Ambon disebut Saaru. Sehingga ketika kakinya menyentuh daratan yang dalam bahasa Setii “I SETTIDA”
untuk pertama kalinya sambil berucap : “DISINILAH KETENTRAMAN DAN KEDAMAIAN YANG
BETA DAPATKAN”. Dan nama “SETI” mulai ada sejak itu ditempat, dia pertama terkandas di tempat
bernama “SURUWELE”. Kawasan baru yang yang akhirnya meluas dengan nama “Nusa Holua/Nusa
Folla” hingga sekarang.

7
C. SEJARAH JEMAAT GPM SETI

Agama masuk ke Negeri Seti bersamaan dengan masuknya pendidikan di negeri Seti pada tahun
1907 tepatnya di “SAHOL” orang Seti menyebutnya Tita yang artinya menerima pengumuman untuk
pendidikan dan agama dimana saat itu guru-guru penginjil datang mengajar dan berkhobah di negeri Seti
guru-guru penginjil antara lain Penginjil Peta, Penginjil Ompenewani, Penginjil Mustamu, Penginjil
Noya, Penginjil Louhanapessy. Para penginjil ini dibawa oleh bapa Ferdinand saat itu dikarenakan satu-
satunya orang yang bisa membaca dan menulis hanyalah bapa Ferdinand. Ketika Gereja mulai
berkembang maka masyarakat kemudian meminta para penginjil untuk membaptis mereka dan yang
menerima baptisan pertama saat itu yaitu kedua orang saudara Welhelmus Aitonam dan Halena Aitonam
mereka di baptis oleh Penginjil Permahua pada tahun 1913 dan pada tahun yang sama juga yaitu 1913
berdirinya Sekolah YPPK Seti.
Para penginjil berkhotbah bagi jemaat saat itu dan sekaligus jega mengajar paa sekolah YPPK
Seti, dari tahun 1913 sejak injil dan Pendidikan masuk di negeri Seti semua proses peribadatan dan juga
proses pendidikan berjalan dengan baik, dan pada tahun 1957 terjadilah peristiwa RMS yang membuat
sehingga masyarakat negeri Seti harus meninggalkan tempat yang mereka tinggali saat itu dan
menguungsi ke desa wahai. Masyarakat negeri seti tinggal di desa wahai sampai tahun 1964. 7 tahun
lamanya masyarakat mengungsi di desa wahai dan banyaka sekali masyarakat yang sudah mulai
membangun rumah dan membuat kebun-kebun mereka. Pada tahun 1964 semua masyrakat Seti kembali
dari tempat pengungsian di negeri Wahai menuju tempat mereka tinggal yaitu “Fat Aiula” dan yang
mendampingi seluruh masyarakat pada saat itu adalah Pdt Ayawaila, dan Pdt Ayaiwaila menepati
janjinya bagi jemaat GPM Seti. Namun tidak semua warga jemaat yang kembali pulang beserta dengan
rombongan karena ada beberapa jemaat yang memilih untuk tetap tiggal di desa wahai, sehingga tempat
yang mereka tinggal di beri nama kampung baru dimana di situ adalah semua orang asli dari negeri Seti.
Setelah itu jemaat GPM Seti dipindahkan ke area trans dan saat dipindahkan sudah tersedia gedung
Gereja untuk proses peribadatan jemaat saat itu. Setalah itu jemaat Seti kemudian dipindahkan lagi ke
setelah jemaat berproses di tempat yang baru mereka kemudian membangun gedung gereja pada tanggal
21 desember tahun 2008

Adapun nama-nama pelayan yang melayani jemaat GPM Seti adalah sebagai berikut :

1. Penginjil Permahua

2. Pdt Ayawaila

3. Pdt Katmael

4. Pdt Wakano

5. Penginjil Bulohroy

6. Pdt Ny S Mantou/Kainama

7. Pdt Ny T Pattinama

8. Pdt D. de Kock

8
9. Pdt Ny J. Sipahelut

10. Pdt Ny M Ririhena

11. Pdt Ny S Pieters

12. Pdt Ny H Maitale/Alfons

9
BAB II

URAIAN REALITAS JEMAAT

I.1 REALITAS JEMAAT

Pada bagian ini, penulis akan memaparkan realitas pelayanan gereja, yang terdiri dari keadaan pelayanan
dan berbagai hal yang berkaitan dengan jemaat termasuk data-data kuantitatif Jemaat Seti.

I.1 Sumber Daya Manusia

Sumber Daya manusia merujuk pada semua individu yang bekerja dalam suatu organisasi atau
perusahaan. SDM adalah suatu aset paling berharga dalam suatu entitas karena melibatkan tenaga
kerja manusia yang menyumbangkan ketrampilan pengetahuan, dan tenaga kerja mereka untuk
mendukung operasi dan tujuan organisasi. Dan berbicara mengenai sumber daya manusia berjemaat
mengacu pada individu yang menjadi bagian dari jemaat itu sendiri yang memiliki peran dalam
memajukan atau mendukung aktivitas keagamaan dan social dalam konteks jemaat tersebut. Dengan
demikian pembinaan warga gereja yang terlaksana di jemaat GPM Seti akan dijelaskan sesuai dengan
realitas jemaat, dan untuk mengukur serta mengetahui SDM yang dimiliki oleh jemaat GPM Seti perlu
kita perhatikan dahulu Pendidikan dan Pekerjaan yang dimiliki oleh jemaat.
a. Jumlah Jemaat Menurut Tingkat Pendidikan

Tabel 02 jumlah jemaat menurut tingkat pendidikan

Tamatan/Ijasah Terakhir
Perguruan Tinggi
No. Sektor Unit SD SMP SMA/K
D1-D4 S1 S2 S3
1 NAVIRI 1 45 org 9 org 17 org 3 org - -
2 SION 2 15 org 4 org 23 org 3 org 7 org - -
3 IMANUE 1 11 org 4 org 9 org - 2 org - -
4 L 2 16 org 7 org 13 org - 1 org - -
5 BUKIT 1 24 org 18 org 17 org - -
6 SION 2 18 org 8 org 12 org
7 3 27 org 15 org 10 org 1 org
Jumlah 156 57 101 3 14

10
Dari tabel yang kita lihat tamatan SD dan SMA cukup tinggi, dan data ini menggabarkan bahwa kondisi sumber daya umat cukup
rendah

b. . Pekerjaan pokok/mata pencaharian rumah tangga per Jemaat


Mata pencaharian jemaat GPM Seti umunya adalah Petani,namun ada yang bekerja sebagai pegawai honorer, pegawai swasta,
perawat dan juga guru dapat kita lihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 03 Pengelompokan jemaat berdasarkan pekerjaan

Pekerjaan Pokok
Jenj
ang

Pengusaha
Pengacara

Peterenak

Dan lain2
Pengrajin
c.

Nelayan
Perawat

Pensiun
Pendeta
Bekerja

Teknisi
bekerja

Notaris

Arsitek
Dokter
Belum

Dosen

Honor

Petani
Tidak

Guru
Sektor

TNI/
PNS
Peg.

Peg.
Unit

1 Naviri - 1 - - - 1 - - - - - 1 - - - - -
Naviri Sion 1
Sion Naviri - - - - - 1 - - 1 1 1 1 1 - - - - 7
Sion 2 0
2 Imanuel - - - - - - - - - - - - - - 2 - 7
1
Imanuel
Imanuel - - - - - - - - - 1 1 - - - - 13
2
3 Bukit Bukit - - - - - - - - - -
Sion Sion 1
Bukit

11
Sion 2
Bukit
Sion 3
Jumlah

Dari data pekerjaan pokok di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mata pencaharian Jemaat GPM SETI adalah sebagai
petani. Selain sebagai petani, ada yang bekerja sebagai PHL (pekerja Harian Lepas) pada perusahaan Nusa Ina Group.

12
I.2`Keorganisasian

organisasi adalah sebuah wadah untuk sekumpulan orang yang bekerja sama secara rasional serta
sistematis yang terpimpin atau terkendali untuk mencapai tujuan tertentu memanfaatkan sumber
daya yang ada di dalamnya. Dengan demikian jika berbicara mengenai organisasi maka hal itu
terkait dengan struktur kepemimpinan. Dalam gereja pun memiliki organisasinya atau memiliki
struktur kepemimpinan dimulai dari tingkat Sinode, Klasis dan jemaat. Dan di dalam jemaat juga
memiliki organisasi atau memiliki struktur kepemimpinan
a. Profil Kelembagaan
Kontur organisasi GPM di tingkat jemaat idealnya organisasi secara Hierarki yaitu dari fase
tertinggi di tingkat jemaat sampai fase terendah di unit pelayanan. Majelis jemaat GPM Seti
berjumlah 19 orang yang terdiri dari 1 Pendeta 14 Majelis jemaat dan 4 tua agama

Tabel 04 Nama Majelis jemaat

No Nama
1 Penatua Y. K. P Soaputy Wakil Majelis Jemaat
2 Penatua S Waloluhun Sekertaris I
3 Penatua D Kambaly Sekertaris II
4 Penatua Y K Aitonam Anggota
5 Penatua L Kambali Anggota
6 Penatua Ny I Hulakala Anggota
7 Penatua Ny I Muasalunam Anggota
8 Diaken Ny T Kipeleleway Bendahara I
9 Diaken Ny Fony Kambaly Bendahara II
10 Diaken Ny S Siatam Anggota
11 Diaken Ny I Soami Anggota
12 Diaken Ny H Aitonam Anggota
13 Diaken Ny H Kapitan Anggota
14 Diaken Ny A Kambaly Anggota

13
15

b. Wadah pelayanan Sektor dan Unit


Jemaat GPM Seti memiliki 3 Sektor pelayan yang dibagi dalam 7 unit pelayanan yaitu Sektor
Nafiri Sion yang terdiri daru Unit Nafiri Sion 1 dan unit Nafiri sion 2, Sektor Imanuel tediri
dari Unit Imanuel dan unit Imanuel 2, Sektor Bukit Sion yang terdiri dari Unit Bukit sion 1,
unit bukit sion 2 dan unit Bukit Sion 3. Ibadah Sektor berlangsung hari sabtu satu bulan sekali
di minggu keempat bulan berjalan, dan ibadah unit dilaksanakan setiap hari sabtu jam 16.00
Wit sore, dan didampingi oleh dua orang majelis Penatua dan Diaken.
Setiap bulan juga dilakukan ibadah perangkat pelayan hari rabu di minggu kedua bulan
berjalan jam 16.00 Wit. Selain itu juga dilaksanakan ibadah kunci bulan yang berlangsung jam
16.00 Wit di gedung gereja.

c. Wadah pelayanan Laki-laki


Wadah pelayanan Laki-laki di jemaat GPM Seti dilaksanakan setiap hari minggu jam 16.00
Wit, tingkat kehadiran umat dalam ibadah wadah pelayanan Laki-laki sangat minim
dikarenakan kurangnya kesadaran beribadah dari umat yang lebih memfokuskan aktifitas
mereka di kebun bahkan dihari minggu umat tetap beraktifitas di kebun mereka. Sedangkan
ibadah pelayanan Perempuan tingkat kehadiran umat cukup baik ibadah wadah pelyanan
perempuan yang dilaksanakan setiap hari kamis jam 16.00 Wit. Selain itu ibadah kemitraan
dilaksanakan setiap hari minggu diminggu keempat bulan berjalan jam 16.00 Wit
d. Pelayanan pemuda AMGPM

Pelyanan pemuda AMGPM Ranting Pniel Seti berlangsung setiap hari selasa jam 16.00 Wit
disetiap ibadah jumlah pemuda sangat minim, Faktor-faktor penyebab ketidakhadiran para
pemuda ini salah satumya adalah mereka lebih fokus bekerja di kebun atau lahan milik mereka,
factor lainnya juga banyak yang cukup malu menghadiri ibadah karena para pemuda ini hidup
dengan pasangan mereka dan belum dinikahkan secara sah baik dari Gereja maupun pemerintah.
Gereja sudah memebrikan ruang setiap tahunnya untuk melakasanakn pernikahan masal bagi
para pemuda yang belum menikah secara sah, namun kesadaran mereka sangat memprihatinkan.
Faktor-faktor inilah yang mnyebabkan para pemuda kurang berpartisipasi dalam ibadah pemuda
maupun kegiatan-kegiatan pemuda di dalam jemaat. Sehingga mempengaruhi proses kaderisasi

14
AMGPM rantimg PNIEL dan Rapat Ranting 1 baru dilaksanakan di ranting Pniel Seti pada
tanggal 28 September 2023

e. Pendidikan Formal Gereja


 Sekolah Minggu dan Tunas pekabaran Injil
Pendidikan Formal Gereja di jemaat GPM Seti cukup memprihatinkan, dikarenakan jumlah
kehadiran anak dalam sekolah minggu maupun Tunas Pekabaran Injil sangat minim, karena
kuranf adanya kesadaran orang tua untuk bis amengarahkan anak mengikuti Sekolah Minggu
ataupun Tunas Pekabaran Injil. Dan juga kehadiran pengasuh pada sekolah minggu dan tunas
pekabaran injilpu sangat memprihatinkan, dari 10 pengasuh yang ada hanya 5-8 orang yang
aktif penyebab ketidakhadiran karena bekerja dikebun. Hal ini juga yang mempengaruhi
tingkat kehadiran anak dalam Pendidikan formal Gereja. Pelaksanaan kegiatan Sekolah
Minggu bertempat di gedung gereja jam 12.00 wit, dan Tunas Pekabaran Injil dilaksanakan di
rumah masing-masing jam 16.00 wit.

 Katekisasi

Proses katekesasi di jemaat GPM Seti berjalan dengan baik dan dilakukan setiap hari senin
dan jumat jam 16.00 wit. Namun untuk tahun 2023-2024 proses katekisasi di jemaat Seti
tidak dilakukan karena jumlah anak yang melanjutkan dari jenjang Anak Remaja ke katikisasi
sangat minim. Proses belajar mengajar diberikan langsung oleh Ketua Majelis Jemaat dan
Vikaris dengan memakai kurikulum PFG.

I.3 Perilaku Berjemaat

Kehidupan berjemaat sangat baik sepanjang 1 tahun pelyanan di jemaat Seti vikaris tidak pernah
melihat adanya pertikaian-pertikaian malah jemaat Seti sangat menjunjung tinggi nilai saling
menghargai antar umat beragama, denominasi bahkan dalam kehidupan berkeluarga. Namun ada
beberapa perilaku berjemaat yang cukup memprihatinkan yaitu salah satunya tentang kesadaran umat
dalam beribadah, umat lebih banyak meluangkan waktu mereka dengan bekerja karena menurut
mereka jika mereka tidak bekerja ataupun pergi ke lahan maka mereka tidak akan bisa makan di esok
hari. Itulah yang membuat sehingga dalam ibadah-ibadah banyak sekali umat yang tidak hadir baik itu
ibadah minggu, ibadah buka usbu kerja, wadah-wadah pelayanan dan juga AMGPM. Sedangkan ada
ada juga kehidupan berjemaat yang sudah menjadi tradisi di dalam kehidupan jemaat ini yang di rasa

15
menyalahi nilai-nilai Alkitab yaitu banyak pasangan yang tinggal bersama tanpa status sebagai suami
istri, awalnya tinggal bersama tanpa status sebenarnya adalah salah satu adat Negeri Seti yaitu adat
“Nai Rumah” adat ini merupakan salah satu syarat bagi pasangan sebelum mereka menikah. Negeri
Seti tidak memakai adat “Masuk minta” tetapi memakai adat “Nai Rumah”. Dimana pihak laki-laki
akan tinggal di rumah pihak perempuan sebelum mereka menikah, namun seiring berjalannya waktu
adat “Nai Rumah” malah disalahartikan oleh umat sehingga banyak sekali pasangan yang tinggal
serumah tanpa status pernikahan. Menurut mereka itulah kebiasaan mereka dari turun temurun. Hal
inilah yang menjadi keresahan bagi gereja, akibatnya banyak pemuda yang tidak bisa mengikuti
perjamuan kudus bertahun-tahun karena masih hidup dengan pasangan masing-masing tanpa status
yang sah sebagai suami istri.

I.4 Aset-aset Jemaat

Greja memiliki aset-aset yang dikelola untuk untuk kepentingan kesejahteraan warga sebagai
kelompok sasaran dan sekaligus untuk mencukupi kebutuhan gereja dan juga organisasi. Aset-aset
jemaat yang dimilki jemaat GPM Seti antara lain :
Tabel 05 aset jemaat

No Aset Jemaat Jumlah


1 Gedung Gereja 1
2 Gedung Serbaguna 1
3 Pastori jemaat 1
4 Kebun jemaat 1
3 Motor 1

II. Uraian Analisa Kekuatan dan Kelemahan Terhadap Aspek Kondisi Internal

II.1 Kekuatan Pelayanan Jemaat GPM SETI

16
Pada pemetaan kekuatan pelayanan Jemaat GPM Setiberisikan identifikasi point-point kekuatan,
potensi, cerita sukses, nilai positif dan pengalaman terbaik yang dialami dan dimiliki. Yang dimaksud
dengan kekuatan, potensi, kisah sukses dan atau nilai-nilai positif serta pengalaman terbaik adalah
segenap sumber daya yang dimiliki oleh Jemaat berupa SDM, SDA, potensi kelembagaan, kisah sukses
atau pengalaman terbaik yang pernah dialami oleh Jemaat serta nilai-nilai yang telah berkontribusi bagi
pengembangan Jemaat, termasuk nilai-nilai kearifan lokal yang membangun.

Kekuatan
(Aspek Internal)

Seksi : PTPU
Sub Seksi : Pembinaan Warga Gereja

3 PROFIL GEREJA
No
UMAT PELAYAN LEMBAGA
- Adanya kalender SMTPI yang
digunakan dalam proses belajar
Adanya 75 anak yang Adanya 10 orang tenaga
1 - Adanya bimbingan yang diberikan
aktif dalam SM-TPI pengasuh
kepada pengasuh
- Adanya 2 paket buku ajar
Adanya siswa-siswi Adanya perhatian jemaat Adanya buku katekiasi dan proses
2
katekisasi terhadap siswa-siswi katekisasi belajar mengajar oleh Pendeta
Adanya majelis jemaat yang
melakukan pelayanan rumah
Adanya 8 orang warga Adanya program pelayanan rumah
3 setiap hari minggu pada minggu
gereja senior yang dijadwalkan
pertama dan terakhir bulan
berjalan
Adanya 50 orang laki-laki
yang selalu aktif dalam Adanya 9 orang pelayan dan 1 Adanya jadwal ibadah, kalender
4
ibadah pelayanan laki- majelis pedamping wadah pelayanan laki – laki
laki
Adanya 75 orang
perempuan yang selalu Adanya 18 orang pelayan dan 1 Adanya jadwal ibadah, kalender
5
aktif dalam ibadah wadah majelis pendamping wadah pelayanan perempuan
pelayanan perempuan

Seksi : PTPU
Sub Seksi : Peribadahan dan Pastoral

17
3 PROFIL GEREJA
No
UMAT PELAYAN LEMBAGA
Adanya 9 orang umat
Adanya perhatian majelis jemaat Adanya jadwal latihan untuk kantoria
1 yang memiliki kemauan
terhadap kegiatan kantoria dalam pelayanan ibadah minggu
untuk menjadi kantoria
Adanya 3 VG dan paduan Adanya perhatian majelis jemaat
Adanya jadwal pelayanan yang di atur
2 suara yang melayani terhadap pelayanan VG dan
untuk pelayanan ibadah minggu
dalam ibadah minggu paduan suara di ibadah minggu
- Adanya buku nyanyian Kj, DSL,
PKJ, Ny. Roh dan Ny.GPM
Umat memiliki buku Adanya perhatian majelis jemaat - adanya jadwal nyanyian yang
3 nyanyian Kj, DSL, PKJ, terhadap pelayanan di ibadah diatur bergantian dalam ibadah
Ny. Roh dan Ny.GPM minggu minggu
- Terdapat sound sistem dan
keyboard
Umat memiliki kesediaan
untuk menerima Majelis jemaat turut terlibat Adanya program pelayanan pastoral
4
pelayanan pastoral dalam pelayanan pastoral secara formal mapun non formal
dengan baik

Seksi : PIPK
Sub Seksi : Pemberitaan Injil

3 PROFIL GEREJA
No
UMAT PELAYAN LEMBAGA
Adanya perhatian dan - Adanya toa gereja
keterlibatan umat dalam Majelis jemaat memimpin - Adanya jadwal yang dibuat untuk
1
mengikuti ibadah buka ibadah pagi pelayanan ibadah pagi
usbu di gereja

Seksi : PIPK
Sub Seksi : Pelayanan Kasih

3 PROFIL GEREJA
No
UMAT PELAYAN LEMBAGA
100 anak sedang Adanya fungsi kontrol majelis Lagu wajib belajar dibunyikan lewat
1 bersekolah pada jenjang jemaat terhadap jam belajar toa gereja sebagai tanda untuk jam
TK/PAUD-SMA anak belajar malam
Anak usia sekolah Adanya program pendampingan lewat
Majelis jemaat menghimbau
memanfaatkan jaringan himbauan untuk menggunakan HP
2 kepada anak untuk
internet lewat hp untuk secara tepat
menggunakan hp secara tepat
membuat tugas sekolah
Umat terlibat dalam Majelis jemaat turut terlibat Adanya jadwal kerja bakti
3
kegiatan kerja bakti dalam kegiatan kerja bakti

18
- Adanya koordinasi dengan
pihak kesehatan (Puskesmas
Adanya 5 orang ibu hamil Adanya majelis seksi untuk
pasahari A)
dan 75 anak bayi balita melakukan pedampingan
4 - Adanya sarana pendukung dan
yang mengikuti kegiatan terhadap pengurus dan kader
dana
posyandu dalam pelayanan posyandu

Seksi POS
Sub Seksi : Pengembangan Kerjasama Antar Agama dan
Gereja

3 PROFIL GEREJA
No
UMAT PELAYAN LEMBAGA
- Adanya hubungan yang
baik dengan gereja lain
(GSJA) Adanya hubungan yang baik Adanya kerjasama yang baik dengan
1 - Ada 1 org yang berasal dengan pelayan di GSJA dengan saling mengundang dan menghadiri
dari GSJA dan tinggal menghadiri undangan natal acara natal
berdampingan di
jemaat

Seksi : POS
Sub Seksi : Lingkungan Hidup dan Penanganan Bencana
dan Sosial

3 PROFIL GEREJA
No
UMAT PELAYAN LEMBAGA
Adanya program kerja bakti untuk
Umat terlibat dalam Majelis jemaat turut terlibat
1 menjaga kesehatan dan kebersihan
kegiatan kerja bakti dalam kegiatan kerja bakti
lingkungan

Seksi : PPK
Sub Seksi : Penataan dan Pengembangan Daya Dukung
Organisasi

3 PROFIL GEREJA
No
UMAT PELAYAN LEMBAGA
Umat mendukung
Majelis jemaat melakukan Adanya proses pembagian majelis
tanggung jawab majelis
1 tanggung jawab sesuai job-nya jemaat berdasarkan job-nya dan
jemaat sesuai job
masing-masing berdasarkan seksi-seksi pelayanan
description

19
Majelis jemaat melakukan
Adanya buku data base jemaat, buku
2 Umat memberikan data pengisian buku data base, nikah
data nikah dan baptis
dan baptis

Seksi : PPK
Sub Seksi : Penataan dan Pengembangan Keuangan

3 PROFIL GEREJA
No
UMAT PELAYAN LEMBAGA
Jemaat mendukung Dimilikinya 2 orang majelis Adanya keputusan tentang penetapan
1
keputusan majelis jemaat jemaat sebagai bendahara jemaat bendahara jemaat
Jemaat membayar tapel Majelis jemaat melakukan Adanya keputusan tentang tapel
2
setiap bulan penagihan tapel jemaat
Jemaat memberi Majelis jemaat memberikan
3 persembahan dan himbauan untuk memberi bagi Adanya kolekta dan bes persepuluhan
persepuluhan pekerjaan pelayanan
Jemaat memberi tanah Majelis jemaat memberikan
Adanya program jemaat untuk
4 untuk dijadikan kebun himbauan untuk mengelola
mengelola kebun jemaat
jemaat kebun jemaat

Seksi : PPK
Sub Seksi : Penataan dan Pengembangan Infrastruktur

3 PROFIL GEREJA
No
UMAT PELAYAN LEMBAGA
Jemaat mendukung Majelis jemaat melakukan
Adanya data inventaris gereja dan
1 pendataan inventaris pendataan inventaris gereja dan
pastori
gereja dan pastori pastori

Seksi : PPK
: Penelitian dan Pengembangan

20
Sub Seksi
3 PROFIL GEREJA
No
UMAT PELAYAN LEMBAGA
Jemaat bersedia menjadi Majelis jemaat turut membantu Adanya surat keputusan terkait
1
tim renstra pekerjaan tim renstra penetapan tim renstra jemaat

Seksi : PPK
Sub Seksi : Penataan dan Pengembangan Informasi,
Dokumentasi dan Komunikasi

3 PROFIL GEREJA
No
UMAT PELAYAN LEMBAGA
- Adanya papan informasi
Jemaat melihat dan Majelis jemaat menyampaikan
- Adanya toa gereja untuk
1 mendengarkan informasi informasi pelayanan lewat
menyampaikan informasi
pelayanan papan informasi dan toa gereja
pelayanan
2 Majelis melakukan update data Adanya data base jemaat yang
Jemaat memberikan data
setiap tahun terupdate

II.2 Kelemahan pada aspek Internal

Ada beberapa kelemahan dalam aspek internal jemaat GPM Seti

1. Tingkat partisipasi jemaat dalam peribadatan, baik itu ibadah minggu ataupun ibadah wadah-wadah
pelayanan dan organisasi. Realita yang vikaris dapatkan selama 1 tahun vikaris melayani di jemaat
GPM seti dimana tingkat kehadiran umat sangat minim apalagi dalam ibadah wadah-wadah
pelayanan hanya beberapa orang saja yang aktif dalam ibadah-ibadah wadah pelayanan. Umat lebih
memfokuskan diri mereka dengan pergi berkebun dari pada mengikuti ibadah bai itu ibadah minggu
dan juga wadah-wadah pelayanan
2. Tingkat kesadaran dalam tugas dan tanggung jawab pelyanan Pengurus di tingkat sektor, unit dan
adah pelyanan. Disetiap sektor banyak sekali pengurus sektor, unit dan juga wadah pelyanan yang
tidak melaksnakan tugas dan tanggung jawab mereka, bahkan para pengurus tidak mengambil bagian
dalam ibadah-ibadah mereka terkesan acuh dengan semua tugas dan tanggung jawab pelyanan
karena mereka lebih fokus dalam mencari nafkah setiap hariinya untuk keluarga
3. kurang optimalnya pengembangan SMTPI, pengembangan SMTPI tidak optimal dikarenakan jumlah
pengasuh sangat sedikit, jemaat GPM Seti hanya memiliki 10 pengasuh untuk 5 Jenjang masing-
masing jenjang hanya memilki 2 pengasuh saja, sesuai aturannya jenjang harus dipetakan lagi
menjadi sub jenjang dan setiap jenjang harus memilki 3 sub jenjang, dikarenakan jumalh pengasuh

21
yang tidak memadai maka setiap jenjang tidak bisa dipetakan per sub-jenjang. Dari 10 pengasuh
yang sudah dilantuk 2 diantaranya sama sekali tidak aktif karena berada diluar jemaat dengan waktu
yang cukup lama. Hal inilah yang membuat kurang optimalnya pengembangan SMTPI di dalam
jemaat GPM Seti
4. kurang adanya perhatian orang tua nagi anak dalam ibadah SMTPI. Kebanyakan orang tua di dalam
jemaat GPM Seti acuh tak acuh dlama melihat anak-anak untuk hadir atau tidak dalam ibadah-ibadah
SMTPI. Walupun lonceng ibadah berbunyi orang tua tampak tidak peduli dan lebih memilih untuk
meminta anak-anak mereka membantu mereka bekerja di rumah atau dikebun. Hal-hal inilah yang
akhirnya membuat tingkat parstisipasi anak dalam ibadah SMPTI sangat mempriatinkan
5. kurang adanya kesadaran orang tua mengajarkan dan memberi persembahan bagi anak dalam
ibadaha-ibadah. Selama 1 tahun pelayanan vikaris menemukan banyak sekali anak-anak yang tidak
membawa uang persembahan dalam ibadah-ibadah, dan ketika ditanyakan maka jawabanya mereka
adalah tidak diberikan uang persembahan oleh orang tua. Tingkat kesadran memeberi persembahan
sangatlah minim, orang tua lebih memilih memberi uang jajan pada anak ke sekolah dari pada
memberikan persembahan pada anak.
6. Rendahnya kesadaran jemaat bahkan Majelis jemaat dalam ibadah buka usbu kerja
Setiap senin pagi jemaat GPM Seti selalu melakukan ibadah buka usbu ketja jam 05.00 wit namun
selama 1 tahun kehadiran umat maupun majelis jemaat sangat memprihatinkan sekali. Disetiap
ibadah buka usbu kerja uamt yang hadir paling tinggi hanya 5 -10 orang sedangkan majeli jemaat 5-8
orang saja, kebanyakan umat maupun majelis jemaat masih di rumah dan juga ada yang sudah
emnuju ke kebun-kebun mereka masing-masing.

22
URAIAN KONDISI EKSTERNAL JEMAAT

II.1 Kondisi Geografis

Keadaan Geografis dan Batas Wilayah pelayanan Jemaat


Dalam sistem administrasi pelayanan GPM,Jemaat Seti memiliki batas-batas wilayah pelayanan
sebagai berikut:
 Sebelah utara berbatasan dengan Sungai / kali Sumah
 Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Adminitrasi Wailoping
 Sebelah barat berbatasan dengan Laut Seram
 Sebelah timur berbatasan deengan Jemaat Nusabotam

Luas wilayah pelayanan Jemaat GPM Seti kurang lebih 1km dengan topografi daratan yang berada di
pesisir pantai.

Keadaan topografi dan orbitasi Jemaat.

Dalam sistem administrasi pemerintahan dan wilayah pelayanan, Jemaat GPM Seti berada dalam
Wilayah Pemerintahan Kecamatan Seram Utara Timur Seti-Maluku Tengah dan berlokasi pada pesisir
pantai.
Jarak tempuh Jemaat ke pusat Sinode dan Jemaat serta pusat provinsi, kabupaten dan kecamatan dapat
digambarkan sebagai berikut:
- Jemaat ke pusat provinsi 353 Km 1 hari
- Jemaat ke pusat Kabupaten 251 Km 1 Hari
- Jemaat ke pusat Kecamatan 6 Km
- Jemaat ke pusat Jemaat (Klasis) 96 Km 2 jam
- Jemaat ke pusat Sinode 353 Km 1 hari

Dari gambaran jarak tempuh yang dideskripsikan di atas, maka moda transportasi yang digunakan yakni Bus
Damri, mobil pangkalan dan sepeda motor.

23
II.2 KONDISI SOSIAL DAN MASYARAKAT

Jemaat GPM Seti merupakan negeri yang mempunyai 4 anak dusun yang masih memiki aturan-
aturan adat 4 anak dusun Seti antara lain Nusabotam, Mulumet, Iluana dan Seti Bakti. Jemaat
GPM Seti juga merupakan bagian dari kawasan perusahan pertambangan minyak yakni CITIC
karena memiliki dermagapertambangan minyak. Selain itu, Jemaat GPM Seti hidup berdekatan
dengan penduduk transmigrasi nasional yang berasal dari pulau Jawa. Kehidupan social
masyarakat di negeri Seti terbilang sangat baik.

II.3 KONDISI EKONOMI

Sebagian besar masyarakat negeri seti bekerja sebagai petani. Mereka merupakan orang-orang
pegunungan yang memang lebih memilih hidup dengan hasil alam yand ada disekitar mereka
seperti, kasbi, pisang, kelapa, kacang tanah dan hasil alam lainnya. Di negeri seti tidak ada pasar
sama sekali biasanya orang-orang pendatang atau orang-orang transmigran akan masuk ke dalam
negeri seti untuk menjual ikan dan sayuran lainnya. Namun ada juga yang berprofesi sebagai
pegawai lepas pada perusahaan-perusahaan seperti Nusa Ina dan juga CITIC, dan juga ada
beberapa yang berprofesi sebagai guru dan juga pegawai Honorer

II.4 KEADAAN PENDIDIKAN

Keadaan pendidikan dan kesehatan di Jemaat Seti sangat memprihatinkan apalagi kondisi
pendidikan. Keadaan ini disebabkan karena kurang adanya kesadaran dari umat terkuhususnya orang
tua perihal pendidikan bagi anak sehingga ditemukan banyak anak yang bersekolah tidak sesuai
dengan umur. Kedapatan ada beberapa anak yang sudah duduk di bangku SMP kelas 7 yang
seharusnya berusia paling rendah 13 paling tinggi 15 tahun, tapi yang ditemukan di jemaat Seti anak
berusia 18 tahun masih duduk di bangku SMP kelas 7. Bahkan banyak sekali anak-anak yang duduk
di bangku SD belum fasih membaca sehingga anak-anak itu kemudian ada yang tidak ingin
melanjutkan pendidikan ketingkat selanjutnya dan orang tuapun mendukung keinginan anak padahal
di jemaat GPM Setimempunyai sarana dan prasarana pendidikan yaitu :
o TK Inavola Negeri Seti
o SD. YPPK Seti
o SD Inpres Wailoping

24
o
o SMP Negeri 83
Di dalam jemaat GPM Seti terdapat sekolah YPPK yaitu SD YPPK Seti Sd YPPK Seti berdiri pada
tahun 1913 di desa Lube dimana desa Lube merupakan tempat asal negeri Seti. negeri Seti
berpindah-pindah tempat dan pada akhirnya sekarang menetap di pesisir. Sama halnya dengan negeri
yang berpindah-pindah lokasi maka SD YPPK pun sama. dan pada saat SD YPPK Seti berdiri tenaga
pengajar saat itu adalah para Penginjil.
Jumlah seluruh pelajar dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 SD yaitu 90 siswa, jumlah guru pada SD
YPPK seti yaitu 7 orang padahal sesuai aturan seharusnya jumlah guru 9 orang. SD YPPK
kekurangan tenaga bantu didik dan juga kekurangan ruangan karena jumlah ruangan hanya 7
ruang.dan juga pembangunan infrastruktur untuk SD YPPK Seti karena SD YPPK Seti hanya
mempunyai 6 ruang kelas untuk kelas 1 sampai dengan kelas 6 dan hanya punya satu ruangan yang
dipakai untuk ruang guru dan kantor. 2 dari 6 ruangan kelas sudah hampir roboh. Dan proses
renovasi dua ruangan ini juga dimasukan di dalam rekomenadasi Persidangan jemaat GPM Seti.
Pada tanggal 25 Agustus 2023 dan dua relawan membuka kerja mereka pada tanggal 27 Agustus
2023. Jemaat GPM Seti mendapat 2 relawan mengajar GPM yang diutus untuk mendidik anak-anak
yang ada di sekolah SD YPPK Seti

Tabel 03 Sarana Pendidikan


No. Ketersediaan Sarana Pendidikan
PAUD TK SD SMP SMA/K PT
- 1 2 1 - -

Dari data di atas menunjukan bahwa ada sarana fisik pendidikan yang berada di jemaat. Untuk
TK,SD dan SMP berlokasi di seputar Jemaat , sedangkan untuk jenjang SMA berlokasi di
Kobisonta yang berjarak sekitar 1km dari Negeri Seti.

25
Tabel 04 Keadan siswa dan Guru

Keadaan Guru
SD SMP SMA/K
SK SK S
Yayas Yay K
N an asan
D
o Y
Sektor Unit H D2 H P 2
D2/ Hon a
on PNS S1 S2 PNS / S1 S2 on N /
D3 or y
or D3 or S D
a
3
s
a
n
1 Naviri 1 1
Naviri Sion I
2 sion Naviri 1 1
Sion 2
3 Imanuel 1 2
Imanuel
4 Imanuel 2 1 1
5 Bukit Bukit Sion
Sion 1
6 Bukit Sion
2

26
7 Bukit Sion Keadaan Siswa dan Guru
No. Kelas3 SD SMP SMA/K
Siswa Guru Siswa Guru Siswa Guru
1 I 21 org 1
2 II 5 org 6
3 III 13 org
4 IV 28 org
5 V 16 org
6 VI 15 org
7 VII
8 VIII
9 IX
10 X
11 XI
12 XII
Jumlah
Analisa

Keadaan siswa dan guru di tiap Jemaat

Tabel 05 keadaan Guru

Analisa :

Dari dua tabel di atas menunjukan bahwa di Jemaat GPM Seti memiliki siswa yang bersekolah
pada jenjang kelas I SD – kelas III SMA. Meski tidak memiliki sarana fisik pendidikan namun
guru-guru yang mengajar pada TK-SMA juga berasal dari Negeri Seti yang secara tidak
langsung juga merupakan bagian dari jemaat GPM Seti antara lain 2 orang guru TK, 2 org guru
SD yang berstatus PNS 2 dan 3 berpendidikan S1, 4 guru honor dan 2 PNS serta 3 Guru
honor yang mengajar pada SMP, Selain it juga 1 guru honor mengajar pada SMK

27
II.5 KEADAAN KESEHATAN
Sarana kesehatan yang tersedia
Sarana/fasilitas pelayanan kesehatan tidak berlokasi di Jemaat GPM Seti yakni sebuah
bangunan POLINDES namun, jemaat dalam membutuhkan pelayanan kesehatan lebih
cenderung ke rumah bidan dari pada ke POLIDES.

Ketersediaan tenaga medis


Tabel 06 Tenaga Medis
Tenaga Medis
No Sektor Unit
Dokter Mantri Suster Bidan
N.S.1 - -
Naviri Sion
N.S.2 - - 1
IMNL.1 - - - -
Imanuel
IMN. 2 - - - -
Bukit Sion BKT S.1
BKT.S.2
BKT.S.
3
Analisa

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa di Jemaat GPM Seti terdapat 1 orang
suster. Selain itu juga ada 9 kader posyandu yang selalu melakukan tugasnya untuk
kegiatan posyandu bagi anak-anak setiap tgl 10 dan untuk lansia pada setiap bulannya.

Ketersediaan tenaga pengobatan Alternatif/Tradisional


Di Jemaat GPM Seti tidak memiliki tenaga pengobatan alternatif/tradisional tapi hanya
memiliki 1 org dukun/biang kampung yang selalu membantu jemaat dalam proses
persalinan.

II.6 RELASI SOSIAL ANTAR WARGA

Warga masyarakat Seti bersifat homogen karena hanya terdiri dari penduduk asli Negeri
Seti. Hubungan kekerabatan di Jemaat Seti sangatlah kuat dan salah satu wujud budaya yang
masih kuat dipertahankan di Jemaat GPM Seti adalah masohi. Masohi adalah suatu sistem kerja
secara berkelompok, dan di dalamnya ada nilai kerja sama atau gotong royong. Masyarakat Seti
memiliki rasa solidaritas yang tinggi. Rasa solidaritas ini mendorong mereka untuk merasa
senasib, sepenangungan, dan satu rasa. Vikaris mengamati salah satu hubungan solidaritas
dalam budaya masohi misalnya proses pembangunan rumah. Jika ada salah seorang warga

28
masyarakat ingin membangun rumah, maka masyarkat yang lain akan bergabung dan bersama-
sama membantu mengerjakan rumah tersebut tanpa adanya pemberian upah kerja. Sebagai
bentuk tanda terima kasih, ketika selesai pembangunan, pemilik rumah tersebut membuat makan
bersama yang melibatkan semua anggota masyarakat .

II.7 RELASI ANTAR AGAMA DAN DENOMINASI

Adapun hubungan agama-agama terdapat beberapa agama di negeri Seti diantaranya islam di
dusun wailoping dan Kristen Protestan juga denominasi Jemaat GPM Seti hidup berdampingan,
dan juga hidup berdampingan dengan denominasi lain yaitu Greja Sidang Jemaat Allah dan GBI
yang berada di Nusabotam, sementara itu untuk relasi agama-agmaa dan denominasi
MEMPERLIHATKAN HUBUNGAN YANG BAIK HAL ITU DITANDAI DENGAN
KEHADIRAN UMAT DALAM KEGIATAN-KEGIATAN KEAGAMAAN, seperti
silahturahmi dlam hari-hari besar keagmaan, dan salah satu warga negeri Seti juga ada yang
berasal dari Denominasi lain yantu Gereja Sidang jemaat Allah.

29
II Uraian Analisa Peluang dan Tantangan Terhadap Setiap Aspek Kondisi Eksternal

Tantangan Jemaat GPM Seti

(Aspek Eksternal)
No 3 PROFIL GEREJA
UMAT PELAYAN LEMBAGA
1 ERA TEKNOLOGI Dalam menghadapi era Dalam menghadapi era
DIGITAL (INTERNET) teknologi internet Pelayan : teknologi internet Lembaga :
Dalam menghadapi era - Melakukan - Lembaga memanfaatkan
teknologi internet umat : pendampingan terkait HP untuk melakukan
- Anak Memanfaatkan penggunaan HP secara pendampingan
HP android untuk tugas baik dan tepat - Lembaga memanfaatkan
sekolah - memanfaatkan HP Hp android untuk
- Memanfaatkan HP android untuk mendapatkan/menyampaik
android untuk membangun komunikasi an informasi terkait
membangun lintas agama penanggulangan bencana
komunikasi lintas - Pelayan memanfaatkan (lewat grup GPB GPM)
agama HP android untuk
- Memanfaatkan HP mendapatkan informasi
android untuk tentang merawat
mendapatkan informasi lingkungan
tentang merawat
lingkungan
2 BANJIR Dalam menghadapi banjir Dalam menghadapi banjir
Dalam menghadapi banjir pelayan : lembaga:
umat : Terlibat langsung dalam proses Program pembuatan saluran
Melakukan pembersihan penanganan banjir air
lingkungan
3 KEHADIRAN Dalam menghadapi Dalam menghadapai
TRANSMIGRASI Transmigrasi pelayan : Transmigrasi Lembaga:
Dalam menghadapi - memotivasi umat untuk - memberikan pemahaman
transmigrasi umat : memiliki etos kerja kepada umat untuk
- Memberikan semangat - memberikian pemahaman memiliki etos kerja dan
untuk bekerja dan kepada umat tentang pentingnya pendidikan
bersaing dalam pentingnya pendidikan. lewat sharing, PA dalam
membangun usaha ibadah wadah pelayanan
- Terbuka untuk belajar
- memiliki etos kerja
- meningkatkan sumber
daya manusia (dalam
dunia pendidikan)

Analisa

Peluang

1. sumber daya alam yang melimpah


Jemaat GPM Seti mempunyai sumber daya alam yang melimpah, setiap umat memiliki
kebun kelapa dan pisang pisang yang sangat luas, jemaat menjadikan sumber mata

30
pencaharian mereka dari hasil panen kelapa dan juga pisang, jadi jemaat tidak khawatir
untuk kelangsungan hidup mereka setiap hari karena setiap tanah yang mereka miliki dan
menghidupi mereka setiap harinya
2. adanya 3 batu tungku
3 batu tungku yang selalu dijunjung dalam kehidupan jemaat GPM Seti, baik itu
komponen Pemerintah, komponen Pendidikan bekerjasama dengan baik dalam
membangun hidup basudara ditengah-tengah jemaat GPM Seti. 3 komponen ini selalu
membangun koordinasi yang baik satu dengan yang lainnya.

31
BAB III

REALITAS PELAYANAN DAN PARTISIPASI VIKARIS

1. Seksi Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat

Sub Seksi Bidang Pembinaan Warga Gereja


Dalam seksi PTPU didalamnya vikaris melakukan pengamatan terhadap
pembinaan Anak, Remaja dan Katekisasi.
1.1 Pembinaan Anak:

SM-TPI di jemaat Seti di Bagi Perjenjang Batita, Anak Kecil, Anak Tanggung,
dan Anak Remaja. SM-TPI jam ibadah Sekolah Minggu jam 12, tempat
Kebaktian di dalam Gedung Gereja Bethabara. TPI pada hari jumat jam 17.00
dilakukan Perjenjang di rumah jemaat. Proses bimbingan pada para pengasuh
dilakukan setelah selesai Sekolah minggu di Gedung gereja dan proses Bimbingan
terhadap pengasuh berjalan dengan baik. Vikaris turut serta dalam kegiatan
sekolah minggu dan turut serta memberikan bimbingan untuk sekolah minggu
maupuan kegiatan untuk TPI. Vikaris juga turut serta bersama dengan para
pengasuh dalam mempersiapkan Anak-anak SMPTI yang mengikuti kegiatan
BADAR Klasis Serut yang dilaksanakan pada tanggal 3-7 juli 2023 di jemaat
GPM Siatele
1.2 Pembinaan Katekisasi:
Dalam proses Katekisasi berjalan dengan baik di tahun 2022-2023 , siswa
katekisasi 2022-2023 berjumlah 12 orang proses Katekisasi Berjalan setiap Hari
senin dan jumat Jam 17.00.. Vikaris turut serta mengajar siswa katekisasi
semenjak vikaris ada di tengah-tengah jemaat Seti. Dan untuk periode 2023/2024
tidak dibuka dikarenakan jumlah anak yang melanjutkan dari jenjang Anak
Remaja ke katikisasi sangat minim. Dan proses peralihan status dari AR ke
katekeit sampai saat ini tidak dilakukan oleh jemaat GPM Seti.

1.3 Pembinaan Pemuda:

Jumlah pemuda dalam jemaat Seti kurang lebih 144 jiwa, namun kehadiran di dalam
ibadah baik ibadah pemuda ataupun ibadah lainnya sangat memprihatinkan. Kurang
adanya kesadaran beribadah dari para pemuda sehingga mempengaruhi proses
kaderisasi AMGPM rantimg PNIEL jemaat GPM Seti dimana sudah 7 tahun lamanya
tidak ada proses kaderisasi bahkan tidak ada Rapat Ranting atupun Rapat Kerja.
Vikaris kemudian memberikan arahan sekaligus membantu ranting untuk melakukan
Rapat Kerja & Rapat Ranting 1

32
 Kegiatan yang terlaksana : Rapat Ranting I Pniel Seti yang dilaksanakan pada
tanggal 28 September 2023
1.4 Pembinaan Kemitraan Laki-laki dan Perempuan:
Dalam Jemaat Seti Wadah Pelayanan Perempuan terdapat tiga sektor anatara lain
Sektor Nafiri Sion, Sektor Imanuel dan Sektor Bukit Sion. Kebaktian Wadah
Pelayanan Perempuan dilaksanakan pada hari kamis jam 17.00. Sementara wadah
pelayanan Laki-laki juga terdapat tiga sektor. Dan ibadah pelayanan laki-laki
dilaksanakan pada hari minggu jam 17.00. Kebaktian Kemitraan berlangsung satu
baulan satu kali di setiap minggu ke empat bulan berjalan. Vikaris hadir dalam setiap
ibadah Pelayanan Laki-laki maupun perempuan serta kemitraan dan vikaris ikut ambil
bagian dalam memimpin ibadah.

1.5 Pembinaan Warga Gereja Senior:

Proses pembinaan warga gereja senior, warga gereja senior di dalam jemaat GPM seti
berjumlah 8 orang dan majelis jemaat melakukan pelayanan rumah setiap hari
minggu pada minggu pertama dan terakhir bulan berjalan

1.6 Pembinaan Keluarga:

Proses pembinaan Keluarga tidak dilaksanakan di dalam jemaat Seti. Karena kurang
adanya perhatian atau fokus jemaat pada ibadah-ibadah seperti ini, jemaat
kebanyakan lebih fokus pada pekerjaan mereka masing-masing

Sub Seksi Bidang Peribadahan dan Pastoral.

1.7 Pembinaan Peribadahan Jemaat dan Musik Gereja:

a) Pembinaan Peribadahan:
Jemaat GPM Seti terdiri dari 3 sektor pelayanan dan 8 unit pelayanan.
1. Sektor Nafriri Sion terdiri dari 2 unit pelayanan
2. Sektor Imanuel terdiri dari 2 unit pelyanan
3. Sektor Bukit Sion terdiri dari 3 unit pelayanan
4. 1 unit pelayanan SPE yang berada di luar jemaat unit pelayanan ini ada di
tengah-tengah transmigrasi jawa. Unit pelayanan SPE mempunyai Gedung
serbaguna yang diperuntukan untuk ibadah minggu dan ibadah-ibadah
lainnya. Vikaris turut serta melayani ibadah minggu di unit pelayanan SPE
 Hari minggu, Kebaktian Minggu. Jam 09.00 WIT. Bacaan Sesuai dengan LPJ
dan ada pokok-pokok Doa dalam Kebaktian Minggu yaitu: 3 komponen dalam
jemaat Seti yaitu Pemerintah, Pendidikan dan Gereja serta Kehadiran Laki-
laki dalam Semua Kebaktian Minggu dan Non Minggu.
 Hari minggu ibadah Pelayanan laki-laki jam 17.00 WIT bertempat di rumah-
rumah jemaat

33
 Hari minggu ibadah kemitraan 1 bulan 1 kali jam 17.00 WIT bertempat di
rumah-rumah jemaat
 Sekolah Minggu Jemaat GPM Seti Jam 12.00 WIT bertempat di gedumg
gereja
 Hari Senin kebaktian katekisasi. Jam 17.00 WIT bertempat digedung gereja
 Hari Selasa, Kebaktian Pemuda AMGPM Ranting Pnile. Jam 17.00 WIT
bertempat di rumah-rumah jemaat
 Hari Rabu, Kebaktian Pelayan . Jam 17.00 WIT sekali dalam sebulan berjalan
bertempat di rumah salah satu pelayan
 Hari Kamis, Kebaktian Wadah Pelayanan Perempuan. Jam 17.00 WIT
bertempat di rumah jemaat
 Hari Jumat, Kebaktian Katekeit. Jam 17.00 WIT bertempat di Gedung gereja
 Hari Sabtu, Kebaktian unit. Jam 17.00 WIT bertempat di rumaah jemaat
 Hari Senin, Kebaktian Buka Usbuh. Jam 05.00 WIT bertempat digedung
gereja
 Kebaktian Perkawinan ( disesuaikan)
 Kebaktian Baptisan Kudus. (disesuaikan)

a) Ibadah Minggu
Ibadah minggu merupakan ibadah yang dilakasaakan Bersama digedung gereja,
dan ibdah minggu dihadiri jemaat secara bersama sebagai suatu persukutuan umat
yang percaya kepada Tuhan. Ibadah minggu dilaksanakan jam 09.00 WIT
dipimpin secara bergantian oleh Pendeta, vikaris dan majelis jemaat. Jemaat Seti
memberikan kesempatan kepada Majelis Jemaat untuk memimpin ibadah minggu
di setiap minggu ke. Sepanjang kurang lebih 1 tahun pelayanan vikaris melayani
ibadah minggu sebanyak 21

Ibadah Wadah, Unit & Sektor


Dalam 1 tahun berproses di jemaat GPM Seti vikaris terlibat dalam ibadah wadah
pelayanan perempuan, laki-laki, unit dan sektor. Untuk wadah perempuan 3 sektor vikaris
telah melayani ibadah sebanyak 5 kali, ibadah unit 8 kali dan sektor 5 kali di 3 sektor
pelayanan. Dari paparan diatas mungkin dilihat vikaris tidak banyak melayani ibadah
wadah-wadah , hal ini dikarenakan sesuai denga jadwal pemimpin ibadah dimana majelis
juga memberikan ruang untuk pengurus maupun anggota jemat untuk memimpin ibadah
sehingga vikaris hanya mendaat jadwal memimpin ibadah beberapa kali. Namun vikaris
tetap hadir di setiap ibadah walaupun tidak melayani ibadah. Dari semua proses

peribadahan yang vikaris ikuti dan layani, kehadiran warga jemaat dalam ibadah
dikatakan minim. Namun ada upaya – upaya dari majelis jemaat untuk memberikan

34
pemahaman kepada umat pentingnya persekutuan ibadah melalui mimbar – mimbar
berkhotbah/ pemberitaan firman, bahkan dalam keseharian. Hal ini perlu ditingkatkan
terus untuk dapat mewujudkan kesadaran beribadah dari umat.

b) Ibadah Pelayanan dan Sakramen


1) Perjamuan Kudus
Pelayanan Perjamuan Kudus dilaksanakan 4 kali dalam setahun yaitu : ibadah perjamuan
kudus bulan January, bulan April (Jumat Agung), bulan juli, dan ibadah perjamuan kudus
oikumene bulan oktober. Dan bagi umat yang mengikuti perjamuan rumah kan dilayani
setelah selesai perjamuan kudus digedung gereja dan dilayani oleh Pendeta serta majelis
jemaat, perjamuan Kudus yang menggunakan Meja perjamuan atau perjamuan oikumene
yang tidak menggunakan meja. Semua proses tersebut vikaris terlibat langsung
didalamnya untuk belajar proses dan tradisi beriman dari jemaat GPM Seti

2) Baptisan Kudus
Pelayanan Baptisan Kudus dilakukan dalam ibadah dan tanggal 26 Desember jemaat
GPM Seti melaksanakan Baptisan Kudus terhadap 5 orang anak dan baptisan kudus
lainnya. Sebagai vikaris saya harus memahami semua proses bergereja dalam tubuh
Gereja Protestan Maluku. Oleh sebab itu, setiap ada kesempatan untuk bisa terlibat
dalam ibadah baptisan vikaris selalu hadir.

c) Ibadah Syukur Ulang Tahun


Ibadah syukur ulang tahun dilayani bagi setiap jemaat yang menagalami sukacita
penambahan setahun usia yang diberikan oleh Tuhan, dan pelayanan ulan tahun dilayani
oleh vikaris selama 1 tahun pelayanan
d) Ibadah syukur keluarga
Ibadah syukur keluarga dilakukan bagi keluarga-keluarga yang mengucap syukur atas
kasih dan penyertaan Tuhan bagi mereka dalam ucapan syukur baptisan kudus dan
ucapan syukur lainnya. Dan ibadah ucapan syukur dilayani oleh Pendeta, vikaris dan juga
majelis jemaat
e) Ibadah Syukur 3 hari dan 40 hari
Sepanjang kurang lebih 1 tahun pelayanan vikaris di jemaat GPM Seti Vikaris diberi
kesempatan melayani sebanyak 4 kali baik itu dalam ibadah syukur 3 hari ataupun 40 hari
f) Ibadah Pernikahan
Ibadah pernikahan dilakukan oleh gereja untuk memberkati pasangan yang akan
menikah. Dan selama 1 tahun pelyanan vikaris di jemaat GPM Seti vikaris turut serta ada
dalam ibadah pernikahan.

35
g) Ibadah pemakaman
Ibadah pemakaman dilakukan Ketika ada anggota jemaat yang maninggal dunia. Ibadah
pemakaman dilayani oleh Pendeta dan ibadah syukur pemakaman dilayani oleh majelis
jemaat
b) Musik Gerejawi:
 Dalam ibadah minggu yang dilakukan mengunakan tata Kebaktian Minggu I,II,III,IV,V.
Dan juga mengunakan Nyanyian-Nyanyian sesuai dengan Minggu. Minggu I PKJ,
Minggu II DSL. Minggu III KJ. Minggu IV NJGPM. Minggu V PKJ, GPM, KJ, DSL.
(Campuran).
 Paduan Suara & Vokal Group Jemaat dari masing-masing Sektor yaitu Sektor Bukit sion,
Nafiri Sion dan Imanuel
 Kantoria ada 9 orang Kantoria dari masing-masing Sektor terdiri dari 3 orang, kantoria
hanya diberlakukan dalam Kebaktian Minggu
Vikaris turut serta dalam mempersiapkan kantoria untuk pelaksanaan ibadah minggu

1.8 Pembinaan Pastoral Konseling:


Pembinaan Pastoral Konseling pada jemaat dilakukan secara formal & informal.
Secara formal seperti pastoral perkunjungan akhir tahun pada tanggal 20-24
November tahun 2022 . Sementara ada juga Pastoral Pra Nikah, Baptisan Kudus. Dan
secara informal seperti berkunjung ke rumah warga jemaat yang mengalami sakit
ataupun masalah-masalah rumah tangga. Ataupun juga pastoral konseling bagi warga
jemaat yang tinggal serumah dengan pasangan tanpa ikatan pernikahan juga
dilakukan konseling pastoral bagi pasangan-pasangan tersebut oleh Pendeta, vikaris
tidak turut serta dalam pembinaan pastoral informal , tapi vikaris turut serta dalam
pastoral formal

2. Seksi Pemberitaan Injil dan Pelayanan Kasih

II.1 Sub Seksi Pemberitaan Injil:


Adanya perhatian dan keterlibatan umat dalam mengikuti ibadah buka usbu di gereja.
Dan ibadah buka usbuh di pimpin oleh majelis bertugas jam 05.00 wit. Vikaris turut
serta dalam peribadahan buka usbu setiap minggunya dan ikut serta memimpin ibadah
buka usbu kerja, kehadiran jemaat pada saat ibadah buka usbu sangat memprihatinkan
dikarenakan jemaat lebih memilih mempersiapkan diri di rumah masing-masing untuk
aktivitas kerja mereka dari pada menghadiri ibadah buka usbu kerja
Sub Seksi Pelayanan Kasih:
II.2 Pelayanan Hukum dan advokasi.

36
Pelayanan Hukum dan advokasi sudah boleh terlaksana dengan adanya kegiatan
sosialisasi “Advokasi tanah dari Prespektif Teologi Tanah dan Teologi Advokasi Bagi
Komunitas Masyarakat Adat Negeri Seti di Maluku Tengah” oleh Universitas Kristen
Indonesia Maluku, dengan dua narasumber yaitu Ibu Pdt Senda Pieter yang memberikan
sosialisasi Teologi Advokasi Perjuangan Keadilan dan Kesetaraan dan narasumber ke dua
Ibu Pdt Ata tentang Teologi Tanah

II.3 Pelayanan Pendidikan


Di dalam jemaat GPM Seti terdapat sekolah YPPK
SD YPPK kekurangan tenaga bantu didik dan juga kekurangan ruangan karena jumlah
ruangan hanya 7 ruang.dan juga pembangunan infrastruktur untuk SD YPPK Seti karena
SD YPPK Seti hanya mempunyai 6 ruang kelas untuk kelas 1 sampai dengan kelas 6 dan
hanya punya satu ruangan yang dipakai untuk ruang guru dan kantor. 2 dari 6 ruangan
kelas sudah hampir roboh. Dan proses renovasi dua ruangan ini juga dimasukan di dalam
rekomenadasi Persidangan jemaat GPM Seti. Pada tanggal 25 Agustus 2023 dan dua
relawan membuka kerja mereka pada tanggal 27 Agustus 2023. Jemaat GPM Seti
mendapat 2 relawan mengajar GPM yang diutus untuk mendidik anak-anak yang ada di
sekolah SD YPPK Seti

Pelayanan Kesehatan.
Pelayanan Kesehatan didalam Jemaat GPM Seti, adanya Bangunan Polindes dan satu
tenaga Bidan di dalam jemaat. Di dalam jemaat juga tersedia Gedung yang diperuntukan
untuk kegiatan Posyandu. Adanya majelis seksi untuk melakukan pedampingan terhadap
pengurus dan kader dalam pelayanan posyandu. Jemaat seti adalah daerah rawa yang
menghasilakn banyak sekali nyamuk sehingga kebanyakan umat memiliki penyakit kulit
seperti koreng pada kaki dan tangan akibat gigitan nyamuk.

Pemberdayaan Ekonomi Umat


Pemberdayaan umat (keluarga)

II.4 Pemberdayaan di Bidang Sosial-Politik-Budaya.


Sosial:
Kehidupan sosial antara warga Jemaat Seti sangat baik karena hampir semua
orang di dalam jemaat bersaudara. Jemaat mempunyai kebiasaan hidup gotong
royong yang sangat baik.

Politik:
Dalam bidang politik khusunya di jemaat GPM Seti tidak terlalu mencolok.
Kebanyakan umat hanya mengikuti arahan pimpinan

37
Budaya:
kehidupan budaya di Jemaat Seti sangatlah Nampak dalam sitim pemahaman
tentang anak harta. Dimana dalam setiap keluarga salah satu anak baik itu anak
pertama maupun kedua diwajibkan untuk masuk dalam mata rumah dari opa atau
oma. Dan anak yang lain boleh masuk di mata rumah mama atau papa, jadi di
dalam satu keluarga bisa memilki 3 samapai 4 marga. Ini mengakibatkan sulitnya
pembuatan surat-surat administrasi dan lain-lain. Bahasa lokal yang dipakai oleh
jemaat Seti yaitu Bahasa tewa dan masih dipergunakan sampai sekarang ini,
namun bahasa seti lebih sering digunakan oleh para orang tua dan banyak anak-
anak muda sudah hampir tidak menggunakan Bahasa lokal. Hal ini tidak terlepas
dari perubahan-perubahan yang diterima oleh mereka.

3. Seksi Pengembangan Oikumene Semesta.


Seksi Pengembangan Kerjasama Antar Agama dan Gereja.
3.1 Pembinaan Kerjasama Lintas Denominasi
Secara letak Geografi Jemaat Seti merupakan induk dari negeri Seti, dan negeri seti
bersebelahan dengan Desa administrasi yaitu Wailoping yang mayoritas beragama Islam
dan berbatasan juga dengan anak dusun yaitu Nusabotam yang mempunyai 3 denominasi
yaitu Bala Keslamatan, GBI dan GPM hubungan kerja sama antar agama dan denominasi
di jemaat GPM Seti berjalan dengan sangat baik tidak pernah ditemukan adanya maslah
ataupun kesalahpahaman dalam pelayanan

3.2 Pembinaan Kerjasama Antar Agama dan Aliran Kepercayaan.

Dalam praktek kehidupan sosial sangat baik, bahkan di dalam jemaat Seti Ada 1 org
yang berasal dari GSJA dan tinggal berdampingan di jemaat. Adanya hubungan dan
kerjasama yang baik dengan saling mengundang dan menghadiri acara natal dan acara-
acara lainya dan delama 1 tahun pelayana vikaris di jemaat GPM Seti vikaris melihat
kerjasama yang sangat baik antar agama maupun aliran kepercayaan di jemaat GPM Seti

Sub Seksi Lingkungan Hidup dan Penanganan Bencana Alam dan Sosial.
3.3 Lingkungan Hidup dan Keutuhan Ciptaan
Adanya program kerja bakti untuk menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan di
dalam Jemaat seti yang diselenggarakan setiap hari-hari besar Gerejawi. Majelis jemaat
dan umat turut terlibat dalam kegiatan kerja bakti

38
3.4 Bencana Alam.
Pada saat turun ke Jemaat belum Menemukan karena tidak terjadi bencana alam. Namun
baru-baru ini telah ditemukan gas bumi oleh perusahan citic di daerah Seti, dan
penemuan gas bumi ini dapat menjadi bencana alam nantinya bagi jemaat dan negri Seti.
Dari penemuan gas bumi ini ada dampak baik dan dampak buruk bagi masyarakat,
dampak baiknya masyarakat bisa mendapat lapangan pekerjaan dan peningkatan ekonomi
bagi kehidupan masyarakat. Namun ada juga dampak buruk yang berkepanjangan bagi
kehidupan masyarakat dan lingkungan jika gas bumi yang ditemukan akan menjadi
permanen di negeri seti maka akibatnya akan sangat besar bagi jemaat seti yaittu aka
nada polusi udara, yang dapat menyebabkan kesehatan yang buruk, termasuk gejala
pernapasan, dan bahkan kanker. ada juga kerusakan lahan satwa liar dan juga akan akan
terjadi polusi air. Melihat aka ada lebih banyak dampak buruknya bagi masyarakat dan
lingkungan maka perlu diperhatikan secara serius oleh Gereja maupun Pemerintah.

4. Seksi Penataan dan Pengembangan Kelembagaan

4.1 Sub Seksi Penataan dan Pengembangan Daya Dukung Organisasi


Adanya proses pembagian majelis jemaat berdasarkan job-nya dan
berdasarkan seksi-seksi pelayanan. Majelis jemaat melakukan tanggung
jawab sesuai job-nya masing-masing.
Adanya buku data base jemaat, buku data nikah dan baptis yang dilakukan
majelis jemaat dengan mendata umat. Pendataan data base jemaat sudah
memakai Sistem Pelayanan Informasi Pelayanan Terpadu. Sistem
pelayanan sudah sesuai dengan PO, Peraturan Pokok dan Ajaran Gereja.

Sub Seksi Penataan dan Pengembangan Keuangan

4.2 Pembinaan Sistem dan Manajemen Keuangan.


Dalam kapasitas manajemen keuangan Gereja Otorisator adalah Penanggung
jawab dari sistem keuangan, didalamnya ada Bendahara I dan Bendahara II.
Manajemen Keuangan segala sesuatu pemegang Kas keuangan Jemaat adalah
Bendahara I.

4.3 Pembinaan Pengunaan dan Pengendalian Keuangan Gereja.


Proses Pengunaan Keuangan Gereja berlangsung secara baik dan terstruktur
sebagaiaman dengan aturannya otorisator sebagai pimpinan Penanggung
jawab, dalam Praktek pengunaan keuangan Gereja ketika bendara
mengeluarkan Uang atas perintah Otorisator tidak atas keinginan sendiri atau
majelis jemaat yang lain. Bendahara I mengeluarkan uang untuk melakukan

39
perjalanan Dinas sesuai dengan kegiatan Klasis dan ketika adanya sisa dari
keuangan itu dikembalikan dari otorisator kepada Bendahara I. Dan adanya
himbuangan kepada umat untuk mengelola kebun jemaat. Dan semua
pengendalian keuangan jemaat sudah sesuai dengan aturan pengelolaan
keuangan GPM.

4.4 Pembinaan Sumber-Sumber Keuangan Gereja.


Kolekta Kebaktian minggu
o Kolekta Kebaktian Minggu.

Kolekta Kebaktian Non-Minggu

o SMTPI
o TPI
o Wadah Pelayanan Laki-laki
o Wadah Pelayanan Perempuan
o Unit-unit Pelayanan
o Kemitraan perempuan dan laki-laki
o Persepuluhan
o Pergumulan keluarga
o Ulang tahun
o Buka tutup sasi
o Natsar membawa anak
o Kebun Jemaat (Kelapa Jemaat)

Sub Seksi Penelitian Pengembangan

Team renstra jemaat sudah terbentuk dan sudah berjalan selama 3 tahun

Sub Seksi Penataan dan Pengembangan Informasi, Dokumentasi & Komunikasi

Adanya toa Gereja tapi sudah tidak difungsikan cara memanggil umat untuk berkumpul dengan
cara memukul tiang listrik. Majelis jemaat melakukan update data tiap tahunnya

Sub Seksi Penataan dan Perkembangan Infrastruktur.


4.5 Pengembangan Infrastruktur.
o Pembangunan Depan Gereja
Pada saat berada di Jemaat pekerjaan pembangunan gereja yaitu
penambahan bagian depan Gereja berupa Fisik memang sudah selesai

40
tetapi waktu peresmian bisa di ikuti dan sudah difungsikan
sebagaimana mestinya.

o Pemeliharaan Gedung Gereja


o Pemeliharaan Pastori
o Pemeliharaan Kebun Jemaat.
Sub Seksi Pengembangan Kapasitas Pelayanan
4.6 Pembinaan Aparatur Pelayanan..
Jemaat GPM Seti memiliki 8 Penatua, 8 Diaken dan 4 tua agama. Untuk
meningkatkan tingkat pelayanan di dalam jemaat setiap hari jumat jam 18.00
WIT selalu dilakukan evaluasi bersama yang dihadiri oleh Pendeta, Majelis,
tua agama dan juga vikaris untuk membahas dan melaporkan tentang
pelayanan yang dilakukan selama satu minggu berjalan juga menyampaiakan
usul, saran serta kritikan dari umat terkait pelayanan. dan setiap hari sabtu
selalu dilakukan malam pergumulan bersama jam 20.00 WIT vikaris turut
serta mengambil bagian dalam malam pergumulan dan pokok-pokok doa yang
disampaikan tekait dengan pergumulan pelayanan, pergumulan umat serta
persoalan yang dialami baik bagi para pelayan maupun umat.

41
Partisipasi Vikaris Dalam Pelayanan di Jemaat Maupun di Klasis

Dalam masa vikariat satu tahun ini, vikaris tidak hanya berpartisipasi dalam kegiatan di

tingkat jemaat, namun juga di tingkat Klasis. Dan berikut adalah uraian partisipasi diri yang

dilakukan :

1. Pada tanggal 09 Desember 2022

Vikaris ikut serta dalam ibadah natal daerah yang di laksanakan di jemaat GPM Mulumet

2. Pada tanggal 10 Desember 2022, vikaris diberiksn kesempatan untuk memimpin ibadah

natal Posyandu Negeri Seti

3. Pada tanggal 11 desember 2022, vikaris dipercayakan memimpin khotbah pada

pembukaan Rakon II Klasis Seram Utara, di jemaat GPM Seti

4. Pada tanggal 11-13 Desember 2022, vikaris mengikuti Rakon II sekaligus natal pelayan

di jemaat GPM Seti

5. Pada tanggal 14 Desember 2022, vikaris memimpin ibadah Natal AMGPM Ranting Pniel

Seti

6. pada tanggal 16 desember 2022, vikaris memimpin ibadah natal Sektor Imanuel

7. pada tanggal 18 Desember 2022, vikaris mengikuti peresmian penmabahan gedung gereja

bethabara Seti

8. pada tanggal 4 januari 2023, vikaris memimpin ibadah malam penghiburan

9. pada tanggal 8 januari 2023, vikaris mengikuti Sertijab Pdt Yanti Sipahelut dan Pdt Etus

Tauran di jemaat GPM Melinani

10. pada tanggal 12-13 january 2023, vikaris mengikuti kegiatan Refat semester II di jemaat

GPM Rohowaiputih-putih

11. pada tanggal 20 january 2023, vikaris memimpin ibadah malam penghiburan

12. pada tanggal 23 january 2023, vikaris memimpin ibadah syukur 3 malam

13. pada tanggal 30 january 2023, vikari mengikuti kegiatan Pra sidang jemaat GPM Seti

42
14. pada tanggal 12 Februari 2023, vikaris mengikuti kegiatan Sidang jemaat ke jemaat

GPM Seti

15. pada tanggal 22 februari 2023, vikaris turut serta dalam pengumpulan kelapa salib jemaat

di kebun jemaat GPM Seti

16. pada tanggal 4 maret 2023, vikaris mengikuti kegiatan Raker I YPPK Klasis Seram Utara

di jemaat GPM Wahai

17. pada tanggal 5-6 maret 2023, vikaris mengikuti kegiatan Pras Sidang Klasis ke 54 di
jemaat GPM Rumah Sokat
18. pada tanggal 13-22 Maret 2023, vikaris mengikuti kegiatan MPPD ke 24 di jemaat GPM
Selumena yang berlangsung dari tanggal 16-17 Maret 2023 dan Sidang Klasis ke 54 di
jemaat GPM Kanike tanggal 20-21 Maret 2023
19. Pada tanggal 30 April – 4 Mei 2023 Vikaris turut serta dalam peresmian Gedung Gereja
Betheden jemaat Maraina yang berlangsung tanggal 30 April dan peresmian Gedung
Gereja Elim tanggal 3 Mei 2023
20. Pada tanggal 28 juni, vikaris mengikuti kegiatan sosialisasi advokasi Tanah dari
prespektif Teologi tanah dan teologi advokasi bagi komunitas masyarakat adat negeri Seti
di Maluku Tengah dengan narasumber Ibu pdt Senda Pieters dan Ibu pdt Ata
21. Pada tanggal 3 – 7 Juli 2023 vikaris turut serta dalam kegiatan temu Anak dan Remaja
Klasis Seram Utara yang berlangsung di jemaat GPM Siatele
22. Pada tanggal 13-14 juli vikaris mengikuti kegiatan Refat Klasis Seram Utara di jemaat
GPM Wahai
23. Pada tanggal 11-12 agustus 2023 vikaris mengikuti kegiatan pengoptimalan pelatihan
penguatan kapasitas pemilih perempuan dan laki-laki gereja dalam kehidupan Politik
Klasis Seram Utara, babar & Wetar
Dan dilanjutkan dengan kegiatan MSIPT & BMG 14 – 16 Agustus betempat di Aula
Sinode
24. Pada tanggal 23-24 Agustus 2023 vikaris mengikuti kegiatan hokum dan advokasi di
jemaat GPM Air besar
25. Pada tanggal 28-29 Agustus vikaris mengikuti kegiatan Rakon 1 di jemaat GPM Iloana

26. No Hari/ Tanggal Bahan Bacaan Sumber materi Ket

1 Minggu 27 November Yeremia 32 : 26-41 LPJ GPM Kebaktian buka


2022 kerja

2 Minggu 11 Desember Lukas 1 : 46-56 LPJ GPM Kebaktian Adven


2022 ke III dan Ibadah
Rakon Klasis

43
Seram Utara

3 Minggu 18 Desember Yesaya 11 : 1-10 LPJ GPM Kebaktian


2022 Adventus IV

4 Minggu 01 january 2023 Ulangan 28 : 1-14 LPJ GPM Kebaktian Tahun


Baru

5 Minggu 08 January 2023 1 Korintus 1 : 18- LPJ GPM Kebaktian \minggu


31

6 Minggu 15 January 2023 Yosua 24 : 1-28 LPJ GPM Kebaktian minggu

7 Minggu 29 January 2023 Matius 5 : 1-12 LPJ GPM Kebaktian minggu

8 Minggu 19 February Matius 17 : 1-13 LPJ GPM Kebaktian minggu


2023 sengsara I

9 Minggu 26 February Matius 17 : 14-21 LPJ GPM Kebaktian minggu


2023 sengsara II

10 Jumat 07 April 2023 Matius 27 : 45-56 LPJ GPM Kebaktian Syukur


Perjamuan

11 Minggu 16 April 2023 Yohanes 20 : 11-18 LPJ GPM Kebaktian minggu

12 Minggu 4 Juni 2023 Roma 15 : 1-13 LPJ GPM Kebaktian minggu

13 Minggu 18 Juni 2023 Mazmur 21 : 1-14 LPJ GPM Kebaktian minggu

14 Minggu 2 Juli 2023 I Korintus 12 : 12- LPJ GPM Kebaktian minggu


31

15 Minggu 23 juli 2023 Keluaran 1 : 1-22 LPJ GPM Kebaktian minggu

16 Minggu 3 September II Tesalonika3 : 1- LPJ GPM Kebaktian Minggu


2023 15

17 Minggu 17 September Yeremia 33 : 1-13 LPJ GPM Kebaktian minggu


2023

18 Minggu 15 Oktober 2023 Matius 6 : 25-34 LPJ GPM Kebaktian minggu

19 Minggu 22 Oktober 2023 I Korintus 12 : 1-11 LPJ GPM Kebaktian minggu

20 Minggu 29 Oktober 2023 Matius 17 : 1-13 LPJ GPM Kebaktian minggu

21 Minggu 05 LPJ GPM Kebaktian minggu


November 2023

44
BAB IV

CATATAN AUTOETNOGRAFI

Jemaat GPM Seti adalah salah satu jemaat pesisir yang ada di dalam wilayah pelayanan
Klasis Seram Utara. Vikaris ditempatkan di jemaat GPM Seti dan pada hari minggu tanggal 17
November vikaris dijemput dari Pastori Klasis (Air Besar) oleh Ketua Majelis Jemaat GPM Seti
Ibu Pdt H. Maitale/Alfons beserta dengan Majelis jemaat. Jarak yang ditempuh dari Air Besar
menuju Seti kurang lebih satu setengah jam perjalanan, sebenarnya pada tahun 2015 Vikaris
sudah pernah melayani di wilayah Klasis Seram Utara khususnya di jemaat GPM Nusabotam
dalam rangka live ini pada waktu vikaris masih kuliah yang berlangsung selama kurang lebih 2
bulan dan jemaat GPM Nusabotam berlokasi tidak jauh dari jemaat GPM Seti. Pada tahun 2015
itu vikaris mengunjungi jemaat Seti hanya 2x, yaitu saat menengok ke dua teman yang
ditempatkan di jemaat Seti dan saat kegiatan Konfercab, dan untuk ketiga kalinya vikaris datang
ke jemaat GPM Seti namun kali ini vikaris akan melayani selama 1 tahun.

Di awal kehadiran vikaris di jemaat vikaris langsung mengikuti kegiatan kekunjungan


akhir tahun di 3 sektor dimana ada 7 unit pelayanan dalam 3 sektor tersebut, dan juga 1 unit
pelayanan SPE. Vikaris bersyukur ketika vikaris bisa diberi kesempatan hadir di dalam jemaat
dan boleh langsung mengikuti kekunjungan akhir tahun yang di laksanakan 4 hari senin sampai
dengan hari kamis, setelah itu di hari minggunya barulah vikaris membuka kerja pertama di
jemaat GPM Seti dan langsung memeperkenalkan diri kepada umat, umat menyabut dengan
penuh sukacita. Pertama hadir dan membuka kerja di jemaat GPM Seti ada rasa yang
berkecamuk antara bahagia, sedih dan ragu. Bahagia karena dengan pertolongan Tuhan dan izin
Tuhan akhirnya vikaris sudah boleh diberikan kesempatan untuk maju sati tahap lagi sebelum
menjadi seorang pelayan Tuhan di lingkup GPM, sedih karena harus terpisah dari suami dan
anak, ragu apakah vikaris mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab pelayanan dengan
baik? Perasaan-perasaan itu sering sekali muncul di bulan pertama vikaris berada di jemaat Seti
vikaris sempat patah semangat namun vikaris mencoba untuk tetap kuat dan bertahan.

Vikaris mencoba beradaptasi dengan umat, vikaris sering sekali melakukan olah raga di
pagi hari dengan berjalan kaki sambil bercengkrama dengan umat, respon yang sangat baik yang
selalu umat berikan bagi vikaris. Dan setelah sebulan vikaris berada di jemaat GPM Seti rasa
nyaman mulai muncul karena kehidupan umat yang begitu ramah dan baik. Menjelang akhir
tahun biasanya di jemaat GPM Seti selalu terdengar bunyi tifa di sertai tarian cakalele setiap
pagi dan sore yang dilakukan sekitar jam 5 pagi sampai jam 8 pagi dan juga sore harinya dari

45
jam 4 sore sampai jam 6 sore. Ketika tifa berbunyi para pemuda atau bapa-bapa akan keluar dan
memakai kain merah di kepala sambil membawa parang dan menari cakalel dan juga diikuti ibu-
ibu yang turut menari, biasanya jika tarian semakin bersemangat maka akan dihadiakan piring
ataupun gelas kepada para penari cakalele ataupun penari-penari perempuan. Tarian cakelele
oleh masyarkat yang di lakukan setiap akhir tahun dan awal tahun ini merupakan tanda sukacita
jemaat untuk mengakhiri bahkan mengawali tahun dan itu sudah menjadi tradisi jemaat dan
bukan hanya itu saja di jemaat GPM Seti juga mempunyai tradisi lainnya yaitu tradisi makan
patita di tiap RT. Kegiatan ini dilakukan setiap awal tahun dimana setiap RT akan membuat
makan patita berasama di RT masing-masing dan pastinya akan selalu mengundang unsur Gereja
dan juga Pemerintah. Semua warga di dalam RT itu wajib menyediakan makanan untuk makan
bersama dan kegiatan ini dilakukan hampir sepanjang bulan januari, tarian cakalele dan makan
patita bersama merupakan wujud ucapan syukur masyarakat negeri Seti dimana Tuhan sudah
boleh menjaga dan menyertai jemaat sehingga jemaat boleh ada sampai diakhir tahun bahkan
diawal tahun yang baru. Makan patita bukan hanya dilakukan oleh jemaat dalam lingkup RT
saja namun Jemaat seti juga melakukan tradisi makan patita bersama dengan jemaat-jemaat
tetangga untuk menjaga tali persaudaraan seperti dengan jemaat GPM wahaikaim, jemaat GPM
aketernate, jemata namto dan lain sebagainya. Jadi setiap akhir tahun dan awal tahun masyarakat
negeri seti akan mengunjungi jemaat-jemaat tetangga untuk menjaga hubungan baik dan
biasanya mereka pergi hanya per RT jika di tahun kemarin RT 3 pergi ke aket ternate maka
tahun ini masyarakat aket akan datang ke Seti terkhusus ke RT 3 untuk membalas kunujungan
warga Seti RT 3 yang sudah mengunjungi masyarakat aket. Setiap tamu yang akan datang
masyarakat akan menyambut dengan tarian cakalele dan akan membuat makan patita untuk
dinikamati bersama. Hampir setiap tahun tradisi ini selalu di lakukan oleh masyarkat negeri seti
menurut mereka hal ini dilakukan agar rasa persaudaraan akan selalu terjalin baik bukan ahanya
degan masayarakat di dalam negeri seti saja tapi juga dengan saudara-bersaudara di jemaat yang
lain.

Makan patita merupakan salah satu diantara tradisi makan bersama dalam kebudayaan
Maluku dan terkhususnya di negeri seti. Menurut masayarakat sendiri makan patita adalah salah
satu cara mereka untuk bisa menjaga kerukunan bahkan tali persaudaraan dengan masyarakat seti
sendiri dan juga dengan saudara-bersaudara yang lainnya di luar negeri seti. Tradisi ini selalu
mereka lakukan karena menurut masyarakat ini merupakan budaya yang harus mereka jaga,
bukan hanya makan patita tapi tradisi saling mengunjungi antar satu negeri dengan negeri yang
lainpun harus terus dilakukan karena itu juga merupakan wujud dari hidup rukun dan saling
menghargai yang selalu dan terus dijaga oleh masyarakat. Dari masyarakat seti vikaris belajar
bagaimana hidup bersyukur yang mereka tunujukan lewat tarian Cakalele yang dilakukan setiap
akhir tahun dan awal tahun, selain itu vikaris juga belajar tentang budaya saling menghargai
sesama . Tradisi-tradisi ini memang dapa kita temukan dimana saja diwilayah Maluku namun
hanya di Seti vikaris belajar bagaimana cara menghargai budaya bahkan menghargai apapun
dengan sukacita dan tulus.

46
II

Klasis Seram Utara merupakan salah satu Klasis yang mempunyai wilayah pelayanan
darat yang paling ekstrim. Klasis Seram Utara mempunyai 39 jemaat ada beberapa jemaat yang
disatukan sehingga menjadi 37 jemaat yang ada di Seram Utara. Beberapa jemaat ada di pesisir
dan jemaat lainnya ada di wilayah pegunungan. Ketika kami selaku para vikrais di tugaskan di
kalsis Seram Utara kami mendapat kesempatan untuk bias melihat jemaat-jemaat yang ada di
wilayah pegunungan. Karena untuk tahun 2023 kegiatan siding Klasis dan juga MPPD berlokasi
di jemaat pegunungan yaitu jemaat GPM Kanike dan jemaat GPM Selumena. Setibanya di klasis
ini kami sudah diminta untuk mempersiapkan diri dalam kegiatan klasis di wilayah pegunungan.
Awal mengetahui bahwa vikaris akan mendaki vikaris sempat ragu karena kondisi tubuh vikaris
yang memang gampang drop jika terlalu lelah, dan juga banyak hal yang dipikirkan karena baru
pertama kali vikaris melakukan perjalanan yang sangat jauh dengan hanya berjalan kaki.

2 bulan vikaris mempersiapkan diri untuk mengikuti kegiatan di jemaat pegunungan, 1 minggu
sebelum mendaki vikaris berlatih berjalan setiap pagi dengan ibu pdt dan juga suami, agar
nantinya ketika naik gunung kaki-kaki kami akan mulai terbiasa berjalan jauh. Tiba
waktunya kami melakukan perjalanan yaitu pada tanggal 13 Maret 2023. Perjalnan kami
dimulai dari Desa Huaulu yang merupakan titik kumpul semua peserta baik itu peserta
persidangan klasis ataupun peserta MPPD. Kami memulai perjalnan tepat jam 11 siang kami
harus mengejar waktu karena biasanya di sore ketika hujan air kali akan meluap. Perjlanan
yang memakan waktu hampir 5 jam untuk kami para pemula, kami hanya berhenti untuk
makan dan beristhata sejenak untuk mengumpulkan tenaga. Jam 4 sore kami peserta kloter
pertama tiba di jemaat Rohogunung kami kemudian diberikan makanan dan langsung di
bagikan di rumah-rumah jemaat untuk memebersihkan diri dan beristirahat karena besok pagi
kami harus melanjutkan perjalnan ke jemaat GPM Kanike.

Keesokan paginya kami semua dibangunkan jam 5 pagi udan mempersiapkan diri untuk
melakukan perjalanan ke jemaat GPM Kanike. Kami diberikan sarapan pagi dan juga bekal dari
jemaat GPM Roho, jam 7 tepat kami memulai perjalnan ke jemaat kanike, sepanjang perjlanan
kami semua kadang tidak berbicara karena dapat membuang tenaga jika kami berjalan, selama
perjalanan vikaris hanya bisa berkata di dalam hati “Tuhan jaga Tuhan kuatkan”. Dalam
perjalanan menuju kali wasamata tempat persinggahan pertama untuk beristirahat vikaris sudah
mulai merasakan sakit di bagian betis vikaris disarankan memakai daun gatal, awalnya vikaris
menolak tapi sakit pada bagian beti sudah tidak tertahankan. Akhirnya vikaris memutuskan
untuk memakai dan gatal. Daun gatal sangat berguna bagi orang yang melakukan pendakian
khususnya karena sangat membantu para pendaki untuk bisa pulih dari rasa sakit atau nyeri di
kaki akibat berjalan jauh. Setelah memakai daun gatal rasa sakit di kaki vikaris benar-benar
hilang, padahal vikaris hampir saja menyerah karena waktu berstirahat di kali wasamata vikaris

47
melihat jalur perjalanan dari wasamata ke jemaat kanike dimana kami harus naik turun gunung.
Perjalnan dari Roho gunung ke kali wasamata jalannya rata, sedangkan dari wasamata ke kanike
kami harus menaiki beberapa tanjankan yang sangat tinggi salah satunya yang sering sekali
disebut dengan “nai-nai …” diamana tanjakan itu merupakan salah satu tanjakan tertinggi dalam
perjalnan ke jemaat kanike. Saat melewati tanjakan itu vikaris benar-benar tidak mampu
untungnya saat itu ada Bapak Pdt H Tualena (KMJ GPM Mulumet) dan Bapak Pdt E. Latuny
(KMJ GPM Hatuolo) yang membantu vikaris, Bapak pdt Mulumet mendorong vikaris dari
belakang dan Bapak pdt Hatuolo yang menarik vikaris dari atas, sungguh perjlanan yang sangat
luar biasa butuh perjuangan dan kesabaran ekstra. Bapak/Ibu Pdt selalu berjalan bersama dengan
kami para vikaris karena mereka tau betul kami baru pernah melakukan perjalanan jauh seperti
ini.

Perjalanan yang membutuhkan waktu hampir 12 jam dari Roho gunung ke jemaat
Kanike, di setiap turunan kami pasti bertemu dengan kali-kali kecil dan kami selalu berhenti
untuk beristirahat sejenak, dan di setiap perhentian pasti vikaris akan selalu memakai daun gatal
karena setiap dua jam perjalnan betis selalu terasa sakit. Daun gatal merupakan obat paling
mujarab bagi kami saat itu, jika selama perjalanan tidak ada daun gatal maka vikaris pasti akan
lebih dalam melakukan perjalanan. Dalam perjalanan mendaki gunung kita harus mengejar
waktu maka dari itu langkah kaki harus dipercepat jika tidak maka perjlanan kita akan semakin
lama. Daun gatal tumbuh di sepanjang hutan seram jadi selagi kami berjalan kami juga memetik
daun gatal untuk persediaan. Vikaris bersama beberpa orang tiba di jemaat Kanike jam 19.30
wit, seperti biasa ketika kami sampai di setiap jemaat kami akan langsung disuguhkan makanan
dan kami langsung dibagikan di rumah-rumah untuk beristirahat. Setelah selesai memebersihkan
diri vikaris kemudian memakai daun gatal kembali di sepanjang kaki karena rasa sakit yang luar
biasa, setelah itu kami semua berkumpul bersama untuk menunggu peserta yang lain yang belum
tiba.

Sesuai rencana sebenarnya paginya kami harus langsung melanjutkan perjalanan ke


jemaat Selumena yang merupakan tuan rumah untuk kegiatan MPPD, namun ada beberapa
peserta yang tidak bisa melanjutkan perjalanan karena mereka tiba di jemaat Kanike sekita jam
02.00 wit – 06.00 wit. Akhirnya diputuskan bahwa kami harus beristirahat sehari untuk
memulihkan kondisi kami masing-masing dan besoknya lagi sudah harus melakukan perjlanan
ke jemaat Selumena. Keesokan harinya kamis 16 Maret 2023 pukul 07.00 wit semua peserta
MPPD berkumpul di dapur umum untuk sarapan pagi dan mengambil bekal kemudian jam 08.00
wit semua peserta memulain perjalanan menuju jemaat GPM Selumena. Vikaris beserta
Pengurus Besar AMGPM dan juga Pengurus Daerah Seram Utara merupakan peserta kloter
terakhir yang sampai di jemaat Selumen pukul 16.00 wit. Sesampainya di jemaat Selumena kami
disambut dengan tarian dan pujian yang dibawakan oleh jemaat Selumena kami juga diberikan
sirih pinang sebagai tanda ………….., kemudian kami disuguhkan dengan makan serta minuman
dan kami diarhakan untuk ke rumah-rumah jemaat untuk membersihkan diri dan memersiapkan
diri mengikuti ibadah pembukaan MPPD yang akan berlangsung jam 18.00 wit. Walaupun tubuh
suadah terasa sangat capek tapi harus tetap kuat dan semangat untuk melanjutkan semua kegiatan
di hari itu. Kegiatan di jemaat selumena berlangsung dari tanggal 16-18 Maret 2023.

Daerah pegunungan dikenal dengan cuaca dinginnya, dan dipagi hari tanggal 18 Maret
2023 semua peserta dibangunkan dengan bunyi toleng-toleng tanda kami harus mempersiapkan
diri untuk kembali ke jemaat Kanike. Seperti biasa kami mempersiapkan segala kebutuhan kami
di tengah perjalanan seperti air, bekal dan yang paling penting Daun gatal wajib selalu di bawa di
dalam tas masing-masing, setelah sarapan pagi dan semua persiapan perjalanan sudah di dapat
kami kemudian melakukan perjalnan kembali ke jemaat Kanike untuk melakukan iding Klasis.
Perjalanan kembali ke kanike terasa sangat cepat, awal kami ke selumena memakan waktu 8 jam
perjalanan, sedangkan waktu kami kembali ke kanike hanya membutuhkan waktu 6 jam saja.

48
Saat kami melakukan perjalnan kembali ke jemaat kanike ditengah perjalanan hujan turun sangat
deras tapi itu tidak membuat kami berhenti berjalan, ditengah hujan yang sangat deras kami
semua tetap berjalan agar segera sampai di jemaat kanike walaupun kami harus jatuh bangun,
terpelesat dan lain sebagainya tidak membuat semangat kami hilang, bahkan hujan membuat
kami lebih bersemangat dalam melakukan perjalanan. Di setiap tempat peristirahatan kami
semua menyempatkan waktu untuk makan dan mengumpulkan tenaga dan tak lupa selalu
memakai daun gatal. Daun gatal merupakan salah satu hal yang tidak dapat kami lupakan dalam
perjalnan kami.

Kami mengakhiri semua kegiatan tepat tanggal 20 Maret 2023, dan kami melanjutkan
perjlanan kembali ke roho tanggal 21 maret 2023, dan pada tanggal 22 Maret kami melanjutkan
lagi perjalanan dari Roho gunung ke desa Huaulu dan kembali ke jemaat kami masing-masing.
Di setiap perjalanan seperti biasa wajib membawa dau gatal, daun gatal sudah menjadi hal paling
penting disepanjang perjalanan I vikaris ke pegunungan di sepanjang perjlanan baik naik ataupun
turun gunung dari tanggal 13-22 Maret 2023 vikaris sangat bergantung dengan dau gatal itu
sendiri. Seperti yang kita ketahui daun gatal merupakan salah satu obat yang dipakai untuk
mengatasi rasa nyeri dan pegal pada tubuh ketika di tepuk-tepuk pada area pegal maka akan
muncul bintik-bintik merah dan gatal serta rasa panas yang luar biasa tapi setelah itu akan
langsung hilang beserta dengan rasa sakit dan pegal. Daun gatal sendiri menjadi salah satu
primadona di dalam hutan bagi para pendaki karena sangat membantu pendaki untuk bisa tetap
fit dalam melakukan perjalnan di tengah hutan. Daun gatal juga merupakan salah satu
kebudayaan dalam bidang kesehatan yang sangat dijaga dibutuhkan bagi masyarakat di wilayah
Seram Utara dan teerkhususnya bagi masyarakat di area pegunungan, selain membantu dalam
kesehatan juga dalam hal ekonomi masyarakat di area pegunungan yang masih sangat minim
sehingga membuat mereka tidak dapat ke tempat kesehatan yang layak (Rumah
sakit/Puskesmas). Daun gatal merupakan salah satu kekayaaan alam Seram yang harus tetap
dijaga dan tidak boleh dirusak karena memberikan manfaat baik secara ekonomi, social, budaya
dan juga adat istiadat.

49
BAB V

REFLEKSI TEOLOGI

Pandangan Teologis Terhadap Seks di Luar Nikah

Jemaat GPM seti merupakan jemaat Pesisir di Klasis Seram Utara yang masih memegang teguh
bahkan menjalankan tradisi yang diturunkan nenek moyang mereka samoai sekarang, namun
seiring berjalannya waktu ada tradisi-tradisi yang kemudian disalah artikan oleh masyarakat.
Salah satu tradisinya yaitu adat “Nai Rumah”, adat “Nai Rumah” merupakan salah satu tradisi
masyarakat yang mereka pakai dalam proses persyaratan pernikahan, dimana prosesnya yaitu
calon suami akan tinggal di rumah pasangannya dan pasangannya akan meminta izin dari Ayah
ataupun dari saudara laki-lakinya untuk calon suaminya yang akan tinggal bersama sebelum
mereka menikah, stelah di izinkan maka keduanya akan lansgung tinggal bersama dalam satu
atap di rumah keluarga perempuan sampai waktu pernikahan mereka dan biasanya mereka akan
tinggal bersama selama 1-3 bulan setelah itu mereka diharuskan untuk segera menikah secara
sah.

Namun yang terjadi sekarang di jemaat GPM Seti sangat memprihatinkan tradisi persyaratan
pernikahan ini kemudian di salah artikan oleh masyarakat sehingga sudah bertahun-tahun banyak
sekali pasangan-pasangan yang tinggal bersama di dalam satu atap tanpa ikatan pernikahan.

Pandangan Agama terhadap seks di luar nikah. hubungan seks sebagai suatu jalan untuk
mengenal Allah di dalam Kristus secara lebih penuh dirancang sebagai jalan untuk menjaga dan
memandu seksualitas. Atau, jika dinyatakan secara negative: semua penyalahgunaan seksualitas
dikarenakan tidak adanya pengenalan akan Kristus dan juga dapat merusak pengenalan sejati
terhadap Kristus. Realita yang terjadi di jemaat GPM Seti adalah ketika dua orang yang
melakukan seks diluar nikah dengan dilatabelakangi dengan adat istiadat yang berlaku di negeri
Seti. Dimana ketika sepasang kekasih yang belum menikah secara gereja maupun pemerintah
hidup bersama di satu atap yang sama selama bertahun-tahun yang merupakan satu proses adat
Nai rumah. Sesuai adat istiadat laki-laki harus meninggalkan rumah keluarganya sebelum
menikah dan tinggal di rumah perempuan sampai mereka memutuskan untuk menikah, jika kita
di menegenal proses sebelum menikah yaitu maso minta tapi tidak di negeri seti mereka
memakai adat “Nai rumah”. Namun seirimg berjalannya waktu masyarakat kemudian salah

50
mengartikan tradisi ini sehingga banyak sekali pasangan yang hidup seatap dan berstatus belum
menikah. Secara tidak langsung mereka sudah melakukan dosa .

Seseorang yang tidak mengenal Allah pastinya akan selalu dimangsa oleh hasrat-hasrat seksual,
hal ini didukung dengan ayat alkitab dalam Roma 1:28 yang mengatakan : “ Karena mereka
tidak merasa perlu untuk memiliki dan mengakui Allah, maka Allah menyerahkan mereka
kepada pikiran yang terkutuk untuk melakukan apa yang tidak pantas dan tidak seharusnya
dilakukan,” sama halnya dengan hubungan seks diluar nikah. Keyakinan bahwa semakin baik
mengenal Allah, maka seksualitas akan semakin suci, memuaskan dan meninggikan Kristus
dengan melakukan hubungan seks jika sudah ada ikatan pernikahan, sebaliknya dengan cara
yang berbeda baik pelaku maupun korban pelanggaran seksual ternoda oleh kotoran dunia yang
sudah jatuh. Karena itu dalam kehidupan seseorang harus menguatkan diri untuk menolak ajakan
atau napsu duniawi yang ada dan terus hidup sesuai dengan nilai, norma-norma dalam
masyarakat, perintah Allah dan pandangan agama terhadap perilaku tersebut.

Agama Kristen memandang perilaku seks diluar nikah adalah sebuah perbuat keji dan berdosa
yang melanggar perintah Allah dan norma-norma dalam masyarakat , seperti dalam Imamat
18:22 Berbunyi “janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan
perempuan, karena itu suatu kekejian”. Oleh karna itu dalam 1 Korintus 6: 9b berbunyi “
Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit”
Paulus menekankan agar kita menjauhi perbuatan berzinah dan pencabulan karna itu adalah
sebuah kesesatan. Seks yang benar adalah dilakukan pada saat sudah ada ikatan pernikahan
seperti ada tertulis dalam kitab Ibrani 13:4 “Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap
perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan
pezinah akan dihakimi Agama Kristen menekankan hidup sesuai perintah Allah, yang dimana
Allah tidak membenarkan adanya perilaku seks diluar nikah. Hidup yang benar adalah hidup
yang sesuai dengan perintah Allah, norma-norma dalam agama, dan juga etika Kristen. Dalam
Brotosudarmo (2007) mengatakan bahwa dalam etika Kristen ditekankan bahwa sesuatu yang
baik adalah sesuatu yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Maka perilaku seks diluar nikah yang
dilakukan oleh masyarakat Zeti karna adat yang mengijinkan melanggar tika Kristen dan
diperlukan upaya pencegahan baik itu dari keluarga, gereja, maupun pemerintah. Namun upaya-
upaya tersebut tidak dapat berjalan dengan baik karna adat turut mendukung dan keluarga yang
menganggap itu hal biasa, Karna itu harus ada pencerahan untuk mengubah pola pikir dan
kebiasaan yang sudah mendarah daging, sehingga ada kemauan atau niat dari diri sendiri untuk
hidup benar sesuai dengan perintah

Allah dan norma-norma yang ada dalam masyarakat. Agar dapat hidup benar sesuai dengan
perintah Allah maka diperlukan pengenalan yang dalam akan pribadi Allah. Dalam
Brotosudarmo (2007) mengemukakan bahwa syarat untuk hidup sesuai dengan perintah Allah
dan etika Kristen adalah selalu dekat dengan Tuhan sang pencipta dan selalu menyerahkan

51
masalah yang dihadapi kepada Tuhan, sehingga perubahan seperti itu sampai pada pengertian,
yaitu masalah telah diambil alih oleh Tuhan sendiri. Sehingga hidup akanebih teratur dan
terhindar dari dosa

Tentang tanah

BAB VI

PENUTUP

Kesimpulan

1. Jemaat GPM Seti adalah salah satu jemaat di bagian pesisir di Klasis Seram Utara, jemaat
Seti tinggal berdampingan dengan transmigrasi yang mempunyai perbedaan suku dan
juga agama, dan juga tinggal berdampingan dengan denominasi lain yang ada di wilayah
seti
2. Tingkat kesadaran umat dalam hal beribadah dan juga pendidikan anak masih sangat
memprihatinkan
3. Tingkat kesadaran para pelayan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab pelayanan
baik tingkat Majelis maupun wadah pelayanan dan organisasi cukup memprihatinkan

Saran

1. Sebagai jemaat pesisir yang tinggal berdampingan dengan transmigrasi yang mempunyai
perbedaan agama bahkan suku dan terkhususnya tinggal berdampingan dengan
denominasi lain harus lebih meningkatkan pelayanan bagi umat dalam berbagai aspek
agar umat tetap teguh berjalan bersama Gereja Protestan Maluku
2. Gereja tidak hanya memusatkan perhatian kepada ibadah-ibadah ritual saja namun gereja
juga harus tutur terlibat dalam seluruh aspek kehidupan umat dan terkhsusnya dalam hal
pendidikan
3. Para pelayan mestinya berperan aktif dan menjadi contoh yang baik untuk merangkul
jemaat hadir dalam ibadah-ibadah dengan cara yang kreatif baik wadah pelayanan
maupun organisasi, agar umat bisa mempunyai kesadaran yang baik dalam beribadah
4. Tradisi Tinggal Satu Atap yang berlangsung didalam jemaat, sudah bertentangan dengan
“Intensi” yang terkandung didalam tradisi itu. Sehingga perlunya kerjasama Gereja dan
Perangakat Adat, untuk dilakukan knowledge share kepada jemaat. Akan makna
sebenarnya dari Intensi Tradisi Tinggal Satu Atap.
5. Proses Memindah Tangankan tanah yang dilakukan dari anggota jemaat, tampa
mengetahui hukum yang mengatur serta nilai jual sebenarnya yang akan merugikan
jemaat. Sehinggah gereja perlu untuk memberikan edukasi terhadap jemaat dengan
kolaborasibersama Dinas atau Lembaga terkait.

Demikian Laporan akhir masa vikaris dijemaat GPM Seti. Akhirnya , laporan ini dibuat dan akan
menjadi pegangan serta manfaat bagi vikaris untuk tugas – tugas kevikaritan dalam

52
mempersiapkan diri menjadi seorang pelayan yang taat, setia dalam tanggujawab pelayanan yang
akan dihadapi.

Penulis

Vikaris

53

Anda mungkin juga menyukai