SOSIOLOGI
DISUSUN OLEH
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan karunianya
sehingga makalah ini sanggup tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya mengucapkan begitu
banyak terimakasih atas uluran tangan dan bantuan berasal dari pihak yang telah bersedia
membantu bersama dengan memberi bantuan baik tanggapan maupun materi yang telah mereka
berikan.
Dan kita semua berharap semoga makalah ini mampu menambah pengalaman serta ilmu
bagi para pembaca. Sehingga untuk ke depannya sanggup memperbaiki bentuk maupun
tingkatkan isian makalah sehingga menjadi makalah yang miliki wawasan yang luas dan lebih
baik lagi.
Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman saya, saya percaya tetap banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat berharap saran dan kritik yang
membangun berasal dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
BAB I...............................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah.................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..............................................................................................................................2
2.1 Struktur Kekuasaan...........................................................................................................2
2.2 Elemen Masyarakat...........................................................................................................2
2.3 Sistem Sosial.....................................................................................................................2
2.4 Norma/aturan....................................................................................................................4
2.5 Sosial Ekonomi Budaya....................................................................................................5
2.6 Varian/Mata Pencarian......................................................................................................5
BAB III............................................................................................................................................6
PENUTUP.......................................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................6
3.2 Refleksi.............................................................................................................................6
3.3 Saran..................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................7
ii
PENDAHULUAN
BAB I
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Struktur Kekuasaan
Berikut struktur kekuasaan di kampung Maslete:
2
Pada suku Dawan, khususnya Bikomi adat Maslete, rumah tinggal dalam
bahasa daerah Dawan disebut Ume Tua. Ume artinya rumah, Tua artinya tempat
tinggal. Berdasarkan status sosial ada rumah tinggal yang disebut Sonaf yaitu
istana atau disebut rumah tinggal raja.
3. Acara Adat
Sistem peradatan di urus tua adat / atoin amaf. Berikut acara adat yang ada
di Maslete, Kefamenanu-TTU:
1. Helketa
Sebelum dilaksanakan acara adat dan Gereja, terlebih dahulu melakukan tradisi
Helketa. Karena perkawinan tidak saja terjadi antara laki-laki dan perempuan,
melainkan kedua keluarga atau kedua suku. Dan jika di zaman dahulu terjadi
perang diantara kedua suku, helketa adalah jalan keluar terbaik. Sebab makna
tradisi Helketa adalah perdamaian dan menyatukan kembali. Lokasi atau tempat
dilakukan tradisi helketa yaitu di sungai yang dialiri air hal ini bermaksud untuk:
a) Kisah lampau dapat mengalir kesasaran perdamain yang tepat.
b) Segala yang telah lama, lewat berlalu. Tidak perlu diingat karena telah
berlalu bersama aliran air.
Dan upacara adat selalu harus disiapkan persembahan binatang misalnya babi,
ayam atau sapi agar setelah upacara ada selesai semua dapat makan bersama dan
makan bersama arwah leluhur (makan tekes)
2. Masa Tanam: Pada masa tanam ini, dalam pelaksanaannya dilakukan beberapa
tahap, diantaranya persiapan lahan, mengeluarkan bibit dan pelaksanaan
penanaman.
3. Eka Hoe: Upacara Eka hoe ini dilakukan setelah satu setengah bulan lamanya
jagung ditanam.
4. Sikep Pen Sufa: merupakan upacara minta kepada Tuhan agar diijinkan untuk
memetik sayur-sayuran.
5. Soel Fini: artinya mempersembahkan kembali hasil yang diambil dari kebun
kepada yang empunya.
3
6. Masa Panen: Pada masyarakat Suku Dawan umumnya, khususnya pada
masyarakat adat 'bikomi' Maselete apabila tanaman akan dipanen sebelumnya
terlebih dahulu melakukan upacara yang harus dilakukan dengan berbagai
tahapan.
7. Sek Pena (jagung), Hon Ane (padi): jagung dan padi biasanya dilakukan upacara
khusus
8. sebelum jagung (pena) atau padi (ane) tersebut dipanen. Upacara panen jagung
disebut dengan sek pena, sedangkan upacara untuk panen padi disebut dengan hon
ane.
9. Holok Eka: Masukkan di lumbung, artinya jagung yang sudah diikat, akan
dimasukkan di lumbung.
10. Tama Maus (=Pengucapan Syukur): Tama Maus adalah upacara besar tahunan
untuk memberikan persembahan kepada sang pencipta, uis neno.
11. Meminta hujan: Biasanya menurut kepercayaan komunitas bikomi, sehari setelah
tola dan rumah adat diperbaiki, maka biasanya keesokan harinya akan turun hujan
yang sangat lebat.
12. Kutak ume Leo: prosesi pembongkaran rumah adat yang dilakukan setiap 5 tahun
sekali. Untuk mengganti alang-alang atau atap.
13. Tutuk kubi: Atoin amaf atau om meniti tempurung kelapa di dekat mayat
sehingga mayat bisa dikeluarkan dari pintu sblum di kubur. lalu pihak keluarga
harus nembayar sebagai penghargaan, jumlahnya ditentukan om atau atoin amaf
tersebut.
14. Misi oe manikin: memercik orang yg baru datang dari tempat jauh, biasa disebut
juga berkat dingin agar bebas dari arwah-arwah
2.4 Norma/aturan
Pada zaman dahulu, yaitu pada sistem kerajaan, jika ada yang melanggar norma
maka akan diberikan hukuman mati atau dimasukkan ke dalam penjara. Hukuman
tersebut tergantung dari beratnya kesalahan yang dilakukan.
Dalam setiap budaya pastilah ada norma dan aturan yang harus dipatuhi,hal ini
biasa disebut Nuno-Kael (hukum adat). Contohnya tanggungjawab dalam adat
seperti pelaksanaan upacara adat dimana saat memasak untuk upacara adat tidak
4
boleh meniup tungku atau kipas tungku mengenai batu tungku saat masak. Sebab
jika dilanggar, maka gigi orang yang melanggar adat akan copot atau terlepas.
Dan ada juga yang pemali untuk memakan sesuatu
Hukuman adat untuk orang yang melanggar adat yaitu dikenai hukuman berupa
hewan yaitu babi, dan jumlahnya tergantung dari kesalahan yang dilakukan.
e)
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kampung Maslete terletak di Kelurahan Tubuhue, Kecamatan Kefamenanu,
Kabupaten TimorTengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Masyarakat yang
tinggal di Kampung Maslete dapat dikategorikan sebagai masyarakat adat. Ada beberapa
ciri yang mengarah pada sebutan masyarakat adat (komunitas adat). Pertama, ada tokoh
adat yang dalam hal ini adalah raja yang disebut Usif, pemimpin dalam mengendalikan
kehidupan masyarakat setempat. Kedua, masyarakat kampung Maslete masih
memelihara nilai-nilai luhur dan melaksanakan tradisi warisan nenek moyang, salah
satunya adalah upacara. Begitu banyak upacara yang masih dilaksanakan, baik yang
berkaitan dengan pertanian, daur hidup manusia, keadaan alam dan sistem religi.
3.2 Refleksi
Halaman dan adat istiadat merupakan kekayaan yang sangat berharga yang
diberikan oleh orang tua dan para leluhur, namun Zaman sekarang banyak penerus
bangsa yang merupakan budaya sendiri. Penulis juga salah satu orang yang tidak
mengetahui budaya, dan penulis merasa sangat bersalah. Tapi sekarang penulis telah
sadar akan pentingnya mempelajari dan mengetahui budaya kampung halaman, sebab
muslim merupakan tempat atau kampung yang kaya akan budaya yang masih sangat
kental. Serta memiliki harmoni kekeluarga yang sangat terjaga, oleh karena itu penulis
tergerak untuk lebih mengenal budaya kampung maslete tercinta.
3.3 Saran
Budaya merupakan ciri khas dari suatu daerah yang perlu dilestarikan,.Oleh
karena itu, perlu ada adanya kesadaran setiap golongan, baik itu orang tua, anak muda
maupun generasi yang akan datang, untuk menyadari pentingnya budaya dan
melestarikan, sehingga budaya tersebut tidak hilang.
6
DAFTAR PUSTAKA
Un. Alexander Usfinit. Maubes Insana: Salah satu Masyarakat di Timor Dengan Struktur Adat
Yang Unik. Yogyakarta: PT. Kanisius, 2003.
Maria Siti., Limbeng Julianus., Sunarto Ahmad,. Kepercayaan Komunitas Adat Suku Dawan
Pada Siklus Ritus Ritus Tani Lahan Kering Di Kampong Maslete, Kecamatan
Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur. 2016.