Satuan Acara Penyuluhan Tentang
Satuan Acara Penyuluhan Tentang
MOBILISASI/ROM
LOMBOK BARAT
Mengetahui:
KETUA PPI
( )
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MOBILISASI/ ROM
Pokok bahasan :
A. Tujuan Instruksional
Tujuan Umum :
Dengan adanya penyuluhan ini, diharapkan sasaran dapat mengerti dan
mendemonstrasikan teknik cuci tangan yang benar agar terhindar dari berbagai
bakteri dan kuman.
Tujuan Khusus :
1. Sasaran dapat menjelaskan pengertian cuci tangan bersih
2. Sasaran mampu menyebutkan langkah – langkah cara mencuci tangan
3. Sasaran mampu menyebutkan manfaat dan tujuan cuci tangan
4. Sasaran mampu menjelaskan kapan waktu mencuci tangan
5. Sasaran mampu mengaplikasikan cara mencuci tangan yang benar
B. Pokok Bahasan : Cuci Tangan Yang Bersih
SUSUNAN KEGIATAN
MATERI PENYULUHAN
MOBILISASI / ROM
Berasal dari kata mobil, yang artinya bergerak, pindah-mobilisasi dapat dilakukan
dengan cara latihan ruang gerak sendi/ lebih dikenal dengan sebutan range of motion
(ROM).
A. Pengertian
Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk
mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan
persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot
(Potter & Perry, 2005).
Range of motion adalah gerakan dalam keadaan normal dapat dilakukan oleh
sendi yang bersangkutan (Suratun, dkk, 2008).
Latihan range of motion (ROM) merupakan istilah baku untuk menyatakan batas
atau batasan gerakan sendi yang normal dan sebagai dasar untuk menetapkan adanya
kelainan ataupun untuk menyatakan batas gerakan sendi yang abnormal (Arif, M, 2008).
1. Resolusi dari faktor — faktor lokal yang merusak dan ini biasanya merupakan
pemulihan spontan yang umumnya berlangsung antara 3 sampai dengan 6 bulan.
Bahkan proses ini bisa hanya dalam beberapa hari sampai beberapa minggu, proses
ini meliputi pengurangan oedem lokal, perbaikan sirkulasi darah lokal dan
penyerapan jaringan yang rusak
2. Neuroplastisitas yang terjadi pada stadium lanjut, penderita stroke mempunyai
hubungan bermakna terhadap reorganisasi yang disebut “Neural Plasticity” an
dalamsistemsarafnyaproses. penyembuhan saraf penderita stroke harus ditangani
secara menyeluruh sejak fase awal hingga fase penyembuhan salah satu
pendekatannya adalah pendekatan fisik (physical therapy), seperti latihan mobilisasi.
( Purbo kuntono, 1997)
Maka perbaikan fungsi pada penderita post stroke dapat dilakukan melalui dua cara :
1. Latihan gerak atau mobilisasi dini untuk mempengaruhi fasilitas dan mendidik
kembali fungsi otot terhadap sisi anggota yang lesu.
2. Latihan untuk mempengaruhi gerak kompensasi sebagai pengganti daerah yang lesu.
Pada fase penyembuhan ini latihan sangat berpengaruh dalam derajat maupun kecepatan
perbaikan fungsi. Mobilisasi/ROM pasien stroke dapat dilakukan dengan :
1. Latihan pasif yaitu anggota gerak klien digerakkan oleh orang lain untuk merangsang
aliran darah dan merangsang kontraksi otot
2. Latihan aktif yaitu klien mencoba menggerakkan tubuhnya sendiri Latihan sedini
mungkin yang dilakukan serta berulang-ulang akan menjadi gerak yang terkontrol
atau terkendali.
Cara :
Cara :
6. Rotasi Bahu
Cara :
Cara ;
Cara :
Cara :
Soeparman. 1990. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta : Balai penerbit FKUI