Askep KGD Cisadane Inyok
Askep KGD Cisadane Inyok
S
DENGAN DIAGNOSA MEDIS CIDERA KEPALA RINGAN (CKR)
I. Pengkajian
a. IDENTITAS
Nama/Initial : TN. S
Umur & Alamat : 56 Tahun & Tlekung 15/5 Sumberejo Gedangan Malang
Pekerjaan : Buruh
Tanggal MRS : 19 Februari 2024
Tgl pengkajian : 20 Februari 2024
Penanggung Jwb : TN.M Alamat Tlekung 15/5 Sumberejo Gedangan Malang
No.Register : 2402200529
Dx.Medis : Cidera Kepala Ringan
b. KELUHAN UTAMA
Saat MRS: Nyeri di bagian leher dan tangan sebelah kiri
Saat Pengkajian:
Pasien mengeluh nyeri P: Nyeri akibat jatuh dari ketinggian -+3,5m , Q: seperti di
tusuk-tusuk R:bagian kepala,leher dan tangan sebelah kiri S: 5 Sedang T: Ketika
menggerakkan badan , pasien juga mengatakan bahwa dia cemas akan kondisinya saat ini
.pasien juga mengatakan bahwa saat ini tengkuknya agak kakuh, terus kadang ada mual
dan muntah,
o Nadi : 120x/menit
o TD : 140/78/ mmHg
o SUHU : 36,7 C
o RR : 20x/menit
Monitor Denyut Jantung +
Pulse Oximetri +/- : 99 %
Indwelling kateter +/- : Terpasang DC
NOT +/-
Pemeriksaan Laboratorium + : Terlampir
CT SCAN + : Terlampir
o GIVE A COMFORT: Memberikan kenyamanan dan keamanan
lingkungan dan tindakan kepada klien dengan memberikan terapi infus NS
0,9% 20 tpm,
• Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit makan 3x sehari dengan porsi
satu piring penuh dengan lauk tempe, daging, telur, sayur-sayuran dan minum 7-8
gelas 250 ml air dalam sehari
• Saat sakit : Klien mengatakan saat sakit makan 2x sehari dengan porsi setengah
porsi yang disediakan oleh keluarga, klien mengatakan saat sakit keinginan
minum berkurang dan hanya menghabiskan 1 botol Aqua 650 ml air dalam sehari.
• Pola eliminasi
Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit BAB 1-2 kali dalam sehari dan BAK
4-5 x per hari warna kekuningan dan bau khas urin.
Saat sakit : Klien mengatakan diare atau BAB Padat dan BAK 1000 cc/24 jam
dengan warna kuning jernih dan bau khas urine.
• Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit klien tidur mudah tidur, tidur
siang mulai jam 13.30 WITA – 15.00 WITA dan tidur malam jam 22.00 – 05.00
WITA, klien mengatakan saat bangun tidur merasa segar dan bertenaga lagi.
• Saat sakit : Klien mengatakan sulit memulai tidur, karena tidak nyaman dengan
rasa nyeri yang dirasakannya.
• Pola aktifitas
Sebelum sakit : Klien mengatakan saat dirumah klien rutin beraktivitas, klien rajin
berjalan-jalan di sekitar rumahnya, klien mengatakan untuk beraktivitas seperti
berpindah, mandi, BAB dan BAK dilakukanya secara mandiri.
Saat sakit : Klien mengatakan hanya dapat berbaring ke kenan
• Pola kebersihan :
• Sebelum sakit : Klien mengatakan saat di rumah klien mandi 2x/hari dan selalu
menjaga kebersihannya.
• Saat sakit : Klien mengatakan dimandikan di pagi hari saja ketika di Rumah
sakit
i. PEMERfKSAAN LABORATORIUM/RADIOLOGI
□ Laboratorium ( terlampir)
□ CT Scan (terlampir)
□ Terapi medis (terlampir)
Nadi : 120x/menit
TD : 140/78 mmHg
SUHU : 36,7 C
RR : 20x/menit
Monitor Denyut Jantung
+
Pulse Oximetri +/- :
99%
Resiko perpusi
serebral tidak
efektif
Tujuan/Kriteria
Tanggal No. Dx Intervensi Paraf
Evaluasi
20/02/202 1 Setelah Observasi
4
dilakukan
- Identifikasi lokasi,
tindakan
karakteristik, durasi,
keperawatan
frekuensi, kualitas,
selama 2 x 24
intensitas nyeri
jam diharapkan
- Identifikasi skala
nyeri menurun
nyeri
dengan kriteria
- Identifikasi respon
hasil :
nyeri non verbal
Keluhan
- Identifikasi faktor
nyeri
yang memperberat
menurun
dan memperingan
Kesulitan
nyeri
tidur
- Identifikasi
membaik
pengetahuan dan
Skala nyeri
keyakinan tentang
berkurang
nyeri
menjadi 3
- Monitor
ringan(1-10)
keberhasilan terapi
komplementer yang
sudah diberikan
- Monitor efek
samping
penggunaanan
algetik
Terapeutik
- Berikan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri (teknik
relaksasi nafas
dalam)
- Control lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri (mis.
Suhu ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
- Fasilitasi istirahat
dan tidur
- Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
strategi meredakan
nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Anjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri
- Anjurkan
menggunakan
analgetik secara
tepat
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
analgetik, jika perlu
20/02/2024 2
Setelah Observasi
dilakukan
intervensi Identifikasi penyebab
peningkatan TIK
keperawatan
(misalnya: lesi,
selama 2 x 24 gangguan metabolism,
jam, maka edema serebral)
perfusi serebral Monitor tanda/gejala
meningkat, peningkatan TIK
dengan kriteria (misalnya: tekanan darah
hasil: meningkat, tekanan nadi
melebar, bradikardia,
1. Sakit kepala pola napas ireguler,
menurun kesadaran menurun)
2. Gelisah Monitor MAP (mean
menurun arterial pressure)
3. Tekanan (LIHAT: Kalkulator
arteri rata- MAP)
rata membaik Monitor CVP (central
venous pressure)
Monitor PAWP, jika
perlu
Monitor PAP, jika perlu
Monitor ICP (intra
cranial pressure)
Monitor gelombang ICP
Monitor status
pernapasan
Monitor intake dan
output cairan
Monitor cairan serebro-
spinalis (mis. Warna,
konsistensi)
Terapeutik
Minimalkan stimulus
dengan menyediakan
lingkungan yang tenang
Berikan posisi semi
fowler
Hindari manuver valsava
Cegah terjadinya kejang
Hindari penggunaan
PEEP
Hindari pemberian cairan
IV hipotonik
Atur ventilator agar
PaCO2 optimal
Pertahankan suhu tubuh
normal
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
sedasi dan
antikonvulsan, jika perlu
Kolaborasi pemberian
diuretik osmosis, jika
perlu
Kolaborasi pemberian
pelunak tinja, jika perlu
20/02/202 3
4 Setelah Observasi
dilakukan
intervensi - Identifikasi
keperawatan saat ansietas
selama 2 x 24 berubah
jam, maka - identifikasi
ansietas kemampuan
menurun dengan mengambil
kriteria hasil : keputusan
- Monitor tanda-
perilaku tanda ansietas
gelisah
menurun Terapeutik
perilaku
- ciptakan
tegang
suasana
menurun trapeutik untuk
menunbuh
kepercayaan
- temani pasien
untuk
mengurangi
kecemasan
- pahami situasi
yang membuat
ansietas
- dengarkan
dengan penuh
perhatiaan
- gunakan
pendekatan
yang tenang dan
meyakinkan
- tempatkan
barang pribadi
yang
memberikan
kenyamanan
- motivasi
mengidentifikasi
situasi yang
memicu
kecemasan
- diskusikan
perencanaan
realistis tentang
peristiwa yang
akan datang
Edukasi
- jelaskan
prosedur
termasuk
sensasi yang
mungkin
diaalami
- informasikan
secara factual
mengenai
diagnosis
pengobatan dan
prognosis
- anjurkan
keliarga untuk
tetap bersama
pasien
- anjurkan
melakukan
kegiatan yang
tidak kooperatif
- anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan
persepsi
- latih kegiatan
pengendalian
untuk
mengurangi
ketegangan
- latih teknik
relaksasi yang
tepat
Kolaborasi
- kalaborasi
pemberian obat
antiansietas, jika
perlu
V. IMPLEMENTASI/Catatan Perkembangan
NO DX IMPLEMENTASI Evaluasi
Observasi S: Pasien mengatakan masih
mengidentifikasi lokasi
merasakan nyeri pada bagian leher dan
karakteristik, durasi, tangan sebelah kiri
frekuensi, kualitas, intensitas O :
nyeri - Pasien terlihat meringis
mengidentifikasi skala nyeri sesekali
Terapeutik - Pasien tampak lemas
memberikan teknik - Inj ketorolac
nonfarmakologis untuk - Inj ranitidine
mengurangi rasa nyeri (mis,
A : Masalah belum teratasi
kompres hangat/dingin)
P : Intervensi dilanjutkan
mengontrol lingkungan yang
- memberikan teknik
memperberat rasa neri (mis,
nonfarmakologis untuk
suhu ruangan, pencahayaan,
mengurangi rasa nyeri (mis,
1 kebisingan)
kompres hangat/dingin
Edukasi
- menganjurkan menggunakan
menjelaskan penyebab, priode,
analgetik secara tepat
dan pemicu nyeri
- mengajarkan tekhnik
menjelaskan starategi nonfarmakologis untuk
meredakan nyeri mengurangi rasa nyeri.
menganjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
mengajarkan tekhnik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri.
2 S:
Observasi pasien mengatakan bahwa saat
Mengidentifikasi penyebab ini tengkuknya tidak terlalu
peningkatan TIK (misalnya: sakit
lesi, gangguan metabolism, Pasien mengatakan lehernya
edema serebral) masih sakit
Monitor tanda/gejala
peningkatan TIK (misalnya: O:
tekanan darah meningkat, pasien tampak gelisah
tekanan nadi melebar, TD :132/78
bradikardia, pola napas
ireguler, kesadaran menurun) N : 99
Terapeutik A : masalah teratasi sebagian
2 S:
Observasi pasien mengatakan bahwa saat ini
tengkuknya tidak terlalu sakit
Mengidentifikasi penyebab
Pasien mengatakan lehernya masih sakit
peningkatan TIK (misalnya: lesi,
gangguan metabolism, edema serebral)
O:
Monitor tanda/gejala peningkatan TIK
pasien tampak tidak gelisah
(misalnya: tekanan darah meningkat,
tekanan nadi melebar, bradikardia, TD :128/78
pola napas ireguler, kesadaran
N : 99
menurun)
A : masalah teratasi
Terapeutik
3 S:
MengIdentifikasi saat ansietas
berubah
Pasien mengatakan tidak merasa cemas akan
Mengidentifikasi kemampuan penyakitnya saat ini,
mengambil keputusan
MeMonitor tanda-tanda ansietas O:
menciptakan suasana trapeutik untuk Pasien tampak tidak tegang
menunbuh kepercayaan
Pasien tanpak tidak gelisah
menemai pasien untuk mengurangi
Kecemasan
menganjurkan keluarga untuk
A : masalah teratasi
tetap bersama pasien melatih
latihan relaksasi
P : Intervensi di hentikan
VI. EVALUASI
NO DX EVALUASI
1 S: Pasien mengatakan masih merasakan nyeri pada bagian leher dan tangan
sebelah kiri
O:
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampak lemas
2 S:
pasien mengatakan bahwa saat ini tengkuknya tidak terlalu sakit
Pasien mengatakan lehernya masih sakit
O:
pasien tampak tidak gelisah
TD :128/78
N : 99
A : masalah teratasi
3 S:
Pasien juga mengatakan tidak merasa cemas akan penyakitnya saat ini,
O:
Pasien tampak tidak tegang
Pasien tanpak tidak gelisah
A : masalah teratasi