MANAJEMEN RESIKO RUANG TINDAKAN

PUSKESMAS DOLO TAHUN 2019

No Unit pelayanan Resiko yang Penyebab Akibat Pencegahan Resiko Penanganan Resiko Pelaporan
mungkin Terjadi
1. UGD Keterlambatan Keterbatasan bed pasien Membahayakan kondisi Melakukan triase apabila Merujuk ke RSU untuk
1. Bagi pasien penanganan pasien pasien datang dalam penanganan lebih lanjut
jumlah banyak
Kekurangan alat dan obat Membahayakan kondisi - Menyediakan alat
pasien medis yang dapat
digunakan
pertolongan
pertama
- Menambah sarana
(bed) dan tenaga
kesehatan

Infeksi Ruang dan alat UGD yang - Timbulnya infeksi baru - Melakukan sterilisasi Pemberian obat-obatan
terkontaminasi - Menambah lamanya alat dan ruang antibiotik
penyembuhan luka secara rutin
- Membuang bahan
habis pakai
ketempat yang telah
disediakan
- Mencuci tangan
sebelum melakukan
pemeriksaan dan
tindakan
Alergi obat -Tidak menanyakan riwayat Reaksi anafilaksik atau - Selalu menanyakan - Pemberian obat-
alergi pasien bahkan dapat terjadi syok riwayat alergi obatan life saving
-Riwayat tidak tahu adanya anafilaktik pasienkepada - Penanganan syok
alergi oleh pasien pasien yang anafilaktik
bersangkutan atau
keluarga pasien
- Apabila timbul
keraguan, dapat
memberikan obat
dengan resiko alergi
paling minimal
 Keterbatasan alat -Kurangnya penyediaan - Kurang tepat dalam Menyediakan alat dasar Merujuk ke RSU untuk
medis alat medis mendiagnosis pasien yang digunakan untuk diagnosis yang lebih tepat
-Kurangnya pemeliharaan - Keterlambatan dalam mendiagnosis pasien
alat medis penanganan pasien
Keterbatasan -Kurangnya penyediaan - Sedikit pasien yang bisa Menyediakan alat-alat Merujuk ke RSU untuk
pemeriksaan alat-alat pemeriksaan dideteksi dinidengan pemeriksaan penunjang diagnosis yang lebih tepat
penunjang penunjang penyakitnya yang lebih lengkap untuk
- Kesulitan menegakan deteksi dini penyakit-
diagnosis pasien penyakit tertentu
Keterbatasan -Penggunaan obat-obatan Pengobatan tidak Memberikan alternatif Menyarankan untuk
obat tertentu secara terus dapat dilakukan secara obat yang tersedia di melakukan pembelian obat
menerus tepat puskesmas diluar puskesmas
-Keterlambatan
penyediaan obat
2. Bagi petugas infeksi Ruangan dan alat UGD Terinfeksi penyakit Melakukan sterilisasi Mengkonsumsi obat-
yang terkontaminasi pasien alat dan ruang secara obatan antibiotik
rutin
- Membuang bahan
habis pakai ketempat
yang telah
disediakan
- Mencuci tangan
setelah melakukan
pemeriksaan dan
tindakan
Tertusuk benda Kurangnya atau tidak Luka dan terinfeksi Menggunakan APD -Mencuci luka dengan air
tajam memakai alat penyakit pasien dengan tepat dan benar mengalir
perlindungan diri -Mengkonsumsi antibiotika
-Melakukan pemeriksaan
laboratorium bila
diperlukan
Keterbatasan alat Kurangnya penyediaan - Meningkatkan resiko - Penyediaan APD Lebih berhati-hati dalam
pelindung diri APD infeksi yang memadai di melakukan pelayanan dan
(APD) - Meningkatkan resiko UGD pemeriksaan pada pasien
penyebaran penyakit - Memahami terutama pada pasien
pemakaian APD yang dengan penyakit menular
baik dan benar
3. Bagi Limbah infeksius Pembuangan bahan medis - Meningkatkan resiko Pemilahan sampah Mengganti alat dan sarana
lingkungan habis pakai yang tidak infeksi medis dan non medis medis yang terkena benda
 pada tempatnya - Meningkatkan resiko serta benda tajam untuk tajam medis
penyebaran penyakit kemudian dibuang pada
tempatnya dan
dimusnahkan

Benda tajam Kurangnya tempat untuk - Meningkatkan resiko menyediakan tempat Mengganti alat dan
medis habis pakai pembuangan benda tajam tertusuk benda tajam khusus untuk benda saranan medis yang
tidak pada medis - Meningkatkan resiko tajam medis lebih terkena benda tajam
tempatnya infeksi banyak medis
Alat dan sarana Kurangnya pemeliharaan - Meningkatkan resiko Melakukan sterilisasi Sterilisasi alat medis yang
medis yang sarana medis setelah infeksi alat dan sarana medis sudah terkontaminasi
terkontaminasi digunakan - Meningkatkan resiko yang telah digunakan
penyebaran penyakit apabila ingin digunakan
kembali
4. Tata ruang Menghambat Lokasi rungan sempit Menghambat proses kerja Penataan ruang Pengturan bad dan lemari
proses kerja diminimalkan alat di atur sedemikian
karna tidak sesuai rupa
pelayanan medis
5. Tata Tidak sesuai 1.Dinding menggunakan Memperhambat proses Membuatkan jalur Kursi tunggu apotek
bangunan dengan fungsi cat tembok yang tidak kerja dan mobilisasi pasien trease sebagian di kurangi
serta memenuhi dapat dibersihkan sewaktu
persyaratan waktu apa bila ada
kesehatan percikan darah atau cairan
dengan tidak tubuh pasien dan tidak
mengelompokan berwarna terang
ruangan 2.Lebar pintu minimal 1,2
berdasarkan m tinggi minimal 2,1 m
tingkat risiko dan pintu ruangan dalam
terjadinya keadaan terbuka yang
penularan seharusnya pintu dalam
penyakit keadaan tertutup
mengacu pada dikarenakan pintu yang
peraturan tidak sesuai standar
PERMENKES no 3.Tidak tersedia rak dan
1204 tahun 2002 lemari untuk menyimpan
tentang alat emergensi dan
persyaratan regensia
lingkungan RS 4.Fentilasi atau
dimana ruang pengawasan sebaiknya
 Gawat digunakan Ac tersendiri
Darurat/Tindakan yang dilengkapi filter
masuk dalam bakteri. Pemasangan Ac
zona dengan risiki minimal 2 m dari lantai
sangat tinggi dan aliran udara bersih
5.Ruang tindakan tidak
seharusnya bergabung
dengan ruang steril alat.
Sterilisasi alat harusnya
memiliki ruangan
tersendiri
6. Temperatur Tidak sesuai tata
laksana
penghawaan
suhu udara tidak
sesuai dgn
KEPMENKES RI
7. Kualitas Kadar debu dapat Ruang tindakan yang Suhu dan kelembapan
udara ruang menyebapkan memakai kipas angin udara hendaknya harus
kontaminasi pada menyebapkan debu didesain sedemikian rupa
alat dan besebaran di ruangan. sehingga menyediakan
kesehatan Indeks angka kuman suhu dan kelembapan
lingkungan udara menurut fungsi ruang atau sesuai standar.
konsentrasi maksimum
mikro organisme per m2
udara (cf µ/m2)

Disusun Pada Tanggal 24 Juli 2019 Oleh :

1. Rizka. S.Kep., Ns Pj. Ruang Tindakan 1

2 Nurani. A.Md.Kep TIM Ruang Tindakan 2
3 Marten.,WB. SKM.,M.Kes TIM Ruang Tindakan 3
4 Ivon. A.Md.Kep TIM Ruang Tindakan 4
5 Fadil. A.Md.Kep TIM Ruang Tindakan 5
6 Suci A.Md.Keb TIM Ruang Tindakan 6