Anda di halaman 1dari 15

PENYULUH AGAMA ISLAM NON PNS MUDA

PELAKSANAAN BIMBINGAN PENYULUHAN AGAMA ISLAM


BULAN OKTOBER 2023

OLEH:

NAMA LENGKAP : MUH ROSIDIN


JABATAN : PENYULUH AGAMA ISLAM NON PNS
ALAMAT RUMAH : BANYUPUTIH KEC. BANYUPUTIH
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BATANG
KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN BANYUPUTIH
Jl. Raya Pantura Kalibalik, Banyuputih, Batang KP 51271
Telepon (0285) 4469251

SURAT TUGAS
NOMOR: /KUA.11.25.14/BA.00/08/2022

Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Banyuputih menugaskan Penyuluh Agama Islam Non
PNS :

Nama : Muh. Rosidin


Tempat Tanggal Lahir : Batang, 1 Maret 1980
Pendidikan Terakhir : SMA Paket C
No Reg. : 3325150103800001
Bidang Tugas/Spesialisasi : Anti Korupsi dan Keluarga Sakinah
Alamat : Ds. Banyuputih Rt. 02 Rw. 01 Kec. Banyuputih

Sesuai Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jawa Tengah,
Nomor : 927 Tahun 2019 dengan ini menugaskan yang bersangkutan untuk melaksanakan
bimbingan dan penyuluhan Agama Islam Kepada Kelompok sasaran di Kecamatan
Banyuputih dengan uraian tugas sebagai berikut :

1. Membentuk / mebina kelompok-kelompok sasaran;


2. Melaksanakan tugas utama bersifat administrative (perencanaan, melaksanakan
bimbingan dan penyuluhan agama Islam dan pelaporan tugas);
3. Melaksanakan tugas utama bersifat koordinatif;
4. Melaksanakan tugas penunMaretg lainya.

Demikian Surat Tugas ini kami buat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Banyuputih, 31 Agustus 2022


Kepala KUA Kec. Banyuputih

H. M. Zaki Ali Ridlo, S. Pd. I


NIP . 19670228 199003 1 007

Tembusan :

Yth. Kepala Kemanag Kabupaten Batang


KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BATANG
KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN BANYUPUTIH
Jl. Raya Pantura Kalibalik, Banyuputih, Batang KP 51271
Telepon (0285) 4469251

SURAT PERNYATAAN

PEMILIHAN SPESIALISASI

Nama : Muh. Rosidin


Tempat Tanggal Lahir : Batang, 1 Maret 1980
Pendidikan Terakhir : SMA Paket C
No Reg. : 3325150103800001
Alamat : Ds. Banyuputih Rt. 02 Rw. 01 Kec. Banyuputih

Dengan ini menyatakan memilih spesialisasi *);


1. Pemberantasan Buta Aksara Al-Quran
2. Keluarga Sakinah
3. Pengelolaan Zakat
4. Pemberdayaan Wakaf
5. Pemberdayaan Ekonomi Umat
6. Produk Halal
7. Anti Korupsi
8. Moderasi Beragama
9. Kerukunan Umat Beragama
10. Aliran dan Gerakan Keagamaan Bermasalah
11. NAPZA dan HIV/AIDS
12. Haji dan Umroh

Demikian Surat pernyataansaya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan


dari pihak manapun.

Banyuputih, 31 Agustus 2022


Yang membuat pernyataan
Penyuluh Agama Non PNS

Muh Rosidin

*)Lingkari nomor spesialisasi


KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BATANG
KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN BANYUPUTIH
Jl. Raya Pantura Kalibalik, Banyuputih, Batang KP 51271
Telepon (0285) 4469251

SURAT PERNYATAAN PEMBENTUKAN KELOMPOK SASARAN

Yang bertanda tangan di bawah ini ;

Nama : Muh Rosidin


Jabatan : Penyuluh Agama Islam Non PNS
Bidang Tugas/Spesialisasi : Anti Korupsi dan Keluarga Sakinah
Alamat : Ds. Banyuputih Rt. 02 Rw. 01 Kec. Banyuputih

Dengan ini menyatakan telah membentuk kelompok sasaran sebagai berikut :


1. Nama : M.T. Khoirul Muna
Alamat : Ds. Banyuputih Rt.02 Rw. 01 Kec. Banyuputih
Jumlah Jamaah : 20 Orang
Jenis Kelompok Sasaran : Sasaran Umum

2. Nama : M.T. Ta’limul Muta’alim


Alamat : MIN 2 Batang Ds. Kalibalik Rt. 01 Rw. 02
Kec. Banyuputih
Jumlah Jamaah : 30 orang
Jenis Kelompok Sasaran : Sasaran Khusus

3. Nama : FKPAI Banyuputih


Alamat : http://youtube.com/channel/UCZBx3EGc-
jKD777QIV0Ecg
Jumlah Jamaah : 116 Subscriber
Jenis Kelompok Sasaran : Media Sosial

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Banyuputih, 31 Oktober 2022

Mengetahui,
Kepala Kantor Urusan Agama Penyuluh Agama Non PNS
Kec. Banyuputih Yang Membuat Pernyataan

H. M. Zaki Ali Ridlo, S. Pd. I Muh Rosidin


NIP . 19670228 199003 1 007
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BATANG
KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN BANYUPUTIH
Jl. Raya Pantura Kalibalik, Banyuputih, Batang KP 51271
Telepon (0285) 4469251

RENCANA KERJA BULANAN

Nama PAI Non PNS : Muh Rosidin


Jabatan : Penyuluh Non PNS
Bidang Tugas/Spesialisasi : Anti Korupsi dan Keluarga Sakinah
Kecamatan : Banyuputih
Kabupaten/Kota : Batang
Provinsi : Jawa Tengah

Nama
Bentuk Tujuan/ Waktu
No Kelompok Topik Bahasan
Kegiatan Target Pelaksanaan
Sasaran
a b c d e f
Rabu,
Ceramaah dan " Fastabiqul Memahami
1 M.T. Attaqwa 04 Okt 2023
Tanya Jawab Khoirot" Materi
16.00 - 17.00
Senin,
M.T. Khoirul Ceramaah dan Memahami
2 " Fardhu Wudhu " 09 Okt 2023
Muna Tanya Jawab Materi
16.00 - 17.00
" Bersungguh -
Rabu,
Ceramah dan sungguh dalam Memahami
3 M.T. Attaqwa 11 Okt 2023
Tanya Jawab menjalankan Materi
16.00 - 17.00
perintah Agama"
Senin,
M.T. Khoirul Ceramaah dan " Tata cara Memahami
4 16 Okt 2023
Muna Tanya Jawab berwudhu " Materi
16.00 - 17.00
" Saling menutupi Rabu,
Ceramah dan Memehami
5 M.T. Attaqwa kekurangan 18 Okt 2023
Tanya Jawab Materi
pasangan hidup " 16.00 - 17.00
Senin,
M.T. Khoirul Ceramaah dan " Keutamaan orang Memahami
6 23 Okt 2023
Muna Tanya Jawab berilmu " Materi
16.00 - 17.00
Rabu,
Ceramaah dan " Berbakti kepada Memahami
7 M.T. Attaqwa 25 Okt 2023
Tanya Jawab orang tua" Materi
16.00 - 17.00
Senin,
M.T. Khoirul Ceramaah dan " Akhlak kepada Memahami
8 30 Okt 2023
Muna Tanya Jawab orang tua" Materi
16.00 - 17.00

Banyuputih, 1 Oktober 2023

Ketua Organisasi/Penyuluh Penyuluh Agama Non PNS


Fungsional Yang Membuat Pernyataan

Hj. Almukaromah, S. Ag. M. Pd Muh Rosidin


NIP. 19740626 200003 2 002
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BATANG
KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN BANYUPUTIH
Jl. Raya Pantura Kalibalik, Banyuputih, Batang KP 51271
Telepon (0285) 4469251

LAPORAN BULANAN
BIMBINGAN DAN PENYULUHAN AGAMA ISLAM

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : H. M. Zaki Ali Ridlo, S. Pd. I


NIP : 19670228 199003 1 007
Pangkat/Golongan : III.d / Penata TK. 1
Jabatan : Kepala KUA Kec. Banyuputih
Alamat : Jl. Raya Pantura Kalibalik Banyuputih

Menerangkan bahwa;
Nama : Muh Rosidin
Jabatan : Penyuluh Agama Non PNS
Bidang Tugas/Spesialisasi : Anti Korupsi dan Keluarga Sakinah
Wilayah Penugasan : Ds. Banyuputih dan Ds. Penundan Kec. Banyuputih

Telah nyata melakukan tugas kegiatan bimbingan dan penyuluhan Agama Islam sesuai bidang
tugasnya sebanyak 8 kali pada bulan Oktober Tahun 2023. Adapun kegiatan secara rinci
sebagaimana terlampir.

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kepala Kantor Urusan Agama


Kecamatan Banyuputih

H. M. Zaki Ali Ridlo, S. Pd. I


NIP . 19670228 199003 1 007
DOKUMENTASI KEGIATAN

M.T. Attaqwa M.T. Khoirul Muna


Rabu, 04 Oktober 2023 Senin, 09 Oktober 2023
" Fastabiqul Khoirot" " Fardhu Wudhu "

M.T. Attaqwa
M.T. Khoirul Muna
Rabu, 11 Oktober 2023
Senin, 16 Oktober 2023
" Bersungguh - sungguh dalam menjalankan
" Tata cara berwudhu "
perintah Agama"

M.T. Attaqwa M.T. Khoirul Muna


Rabu, 18 Oktober 2023 Senin, 23 Oktober 2023
" Saling menutupi kekurangan pasangan hidup " " Keutamaan orang berilmu "

M.T. Attaqwa M.T. Khoirul Muna


Rabu, 25 Oktober 2023 Senin, 30 Oktober 2023
" Berbakti kepada orang tua" " Akhlak kepada orang tua"
MT. Attaqwa
Rabu, 04 Oktober 2023

“ FASTABIQUL KHOIROT “

Sebagai makhluk sosial, manusia selalu terikat dengan kehidupan kelompoknya.


Manusia tidak mungkin hidup mengisolasi diri tanpa berinteraksi dengan manusia
lainnya. Ia diibaratkan suatu huruf, yang tidak mungkin berarti dan tidak memiliki
makna, apabila tidak dihubungkan dengan huruf-huruf lainnya.

Ajaran Islam mengarahkan umatnya, terutama bagi mereka yang mampu agar
jangan hanya memikirkan dirinya sendiri atau keluarga dan golongannya saja.
Mereka juga harus memperhatikan kepentingan dan keadaan orang lain. Dalam
beberapa hadis Nabi SAW dijumpai berbagai celaan terhadap suatu keluarga
muslim yang hidup bersenang-senang sementara tetangganya merintih karena
kekurangan dan kesulitan.

Ayat-ayat al-Qur’an banyak sekali yang mendorong umat manusia agar senantiasa
berlomba dalam berbuat kebajikan terhadap sesamanya dan terhadap makhluk
lain, antara lain disebutkan:

‫َو ِلُك ّٖل ِو ۡج َهٌة ُهَو ُمَو ِّليَهۖا َفٱۡس َتِبُقوْا ٱۡل َخ ۡي َٰر ِۚت َأۡي َن َم ا َتُك وُنوْا َيۡأ ِت ِبُك ُم ٱُهَّلل َج ِم يًع ۚا ِإَّن‬
‫ر‬ٞ‫ٱَهَّلل َع َلٰى ُك ِّل َش ۡي ٖء َقِد ي‬

“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya.
Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada
pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (Q.S. Al-Baqarah, 2: 148).
MT. Khoirul Muna

Senin, 09 Oktober 2023

“ FARDHU WUDHU “

Seseorang yang akan melaksanakan shalat hendaknya dalam keadaan suci karena
shalat merupakan munajat kepada Tuhan. Dalam keadaan normal (bukan rukhsah)
tidak sah shalat seseorang apabila tidak bersuci dari hadats kecil karena bersuci dari
hadats kecil adalah syarat sah shalat. Di antara peraturan suci dari hadats kecil
adalah dengan berwudhu. Adapun dalil yang memerintahkan berwudhu sebelum
shalat ialah sebagai berikut:

‫َي ا َأُّي َه ا اَّلِذيَن آَم ُنوا ِإَذ ا ُقْم ُتْم ِإَلى الَّص اَل ِة َف اْغ ِس ُلوا ُو ُجوَه ُك ْم َو َأْي ِدَي ُك ْم ِإَلى اْلَمَر اِفِق َو اْم َس ُحوا‬
‫ِبُرُءوِس ُك ْم َو َأْر ُج َلُك ْم ِإَلى اْلَك ْع َب ْي ِن‬
Artinya, “Wahai orang yang beriman, bila kalian hendak shalat, basuhlah wajah
kalian, tangan kalian hingga siku, usaplah kepala kalian, dan (basuhlah) kaki kalian
hingga mata kaki,” (Surat Al-Maidah ayat 6). Sebagaimana ibadah lain pada
umumnya, wudhu juga memiliki syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai
keabsahannya. Dalam fikih madzhab Syafi'i ditetapkan ada enam hal yang menjadi
rukun wudhu, hal itu sebagaimana disebutkan Syekh Salim bin Sumair Al-Hadhrami
dalam kitabnya Safinatun Najah:

‫ األول النية الثاني غسل الوجه الثالث غسل اليدين مع المرفقين الرايع‬:‫فروض الوضوء ستة‬
‫مسح شيئ من الرأس الخامس غسل الرجلين مع الكعبين السادس الترتيب‬
Artinya, “Fardhu wudhu ada enam:

(1) niat,

(2) membasuh muka,

(3) membasuh kedua tangan beserta kedua siku,

(4) mengusap sebagian kepala,

(5) membasuh kedua kaki beserta kedua mata kaki, dan

(6) tertib
MT. Attaqwa

Rabu, 11 Oktober 2023

“ BERSUNGGUH-SUNGGUH DALAM MENJALANKAN PERINTAH


AGAMA “

Di dalam surah Al-Ankabut ayat 69, Allah swt. secara tegas menyatakan bahwa Dia
pasti memberi petunjuk bagi mereka yang sungguh-sungguh mencari ridha Allah,
tidak terkecuali belajar. Allah swt. berfirman,

‫َو اَّلِذ ْيَن َج اَهُد ْو ا ِفْيَنا َلَنْهِدَيَّنُهْم ُس ُبَلَنۗا َو ِاَّن َهّٰللا َلَم َع اْلُم ْح ِسِنْيَن‬

Orang-orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk (mencari keridaan)


Kami benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.
Sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat kebaikan. (Q.S.
al-Ankabut [29]: 69).

Al-Tabari dalam Jami’ al-Bayan ‘an Ta’wil Ay al-Quran menafsirkan


kalimat lanahdiyannahum subulana bahwa Allah swt. pasti memberi taufik (hidayah)
atau membimbing hamba-hamba-Nya menuju jalan yang lurus (linuwaffiqannahum li
ishabati al-thariqi al-mustaqimah), yaitu agama Allah (al-Islam) yang dengannya
Allah swt. mengutus Nabi Muhammad sebagai pembawa risalah-Nya.

Sedangkan al-Zamakhsyari dalam Tafsir al-Kasyaf dan Al-Baidhawi dalam Anwar


al-Tanzil wa Asrar al-Takwil menafsiri kata lanahdiyannahum subulana bahwa Allah
swt pasti akan menambahkan hidayah dan bimbingan-Nya kepada mereka menuju
jalan kebaikan dan kesuksesan (‫)لنزيدنهم هداية إلى سبل الخير وتوفيقًا‬. Selain itu, al-
Zamakhsyari menyitir penafsiran Abi Sulaiman al-Darani bahwa mereka yang
berjihad (bersungguh-sungguh dalam belajar) di jalan Allah, maka pasti Allah
ajarkan dan tunjukkan kepada mereka sesuatu yang belum dia ketahui (‘allimu
lanahdiyannahum ila ma lam ya’lamu).
MT. Khoirul Muna
Senin, 16 Oktober 2023

TATA CARA BERWUDHU


1. Niat wudhu dilakukan secara berbarengan pada saat pertama kali membasuh bagian muka, baik
yang pertama kali dibasuh itu bagian atas, tengah maupun bawah. Bila orang yang berwudhu
tidak memiliki suatu penyakit maka ia bisa berniat dengan salah satu dari tiga niat berikut:
a. Berniat menghilangkan hadats, atau bersuci untuk melakukan shalat.
b. Berniat untuk diperbolehkannya melakukan shalat atau ibadah lain yang tidak bisa
dilakukan kecuali dalam keadaan suci.
c. Berniat melakukan fardhu wudhu.

2. Membasuh muka Sebagai batasan muka, panjangnya adalah antara tempat tumbuhnya rambut
sampai dengan di bawah ujung kedua rahangnya. Sedangkan lebarnya adalah antara kedua
telinganya. Termasuk muka adalah berbagai rambut yang tumbuh di dalamnya seperti alis, bulu
mata, kumis, jenggot, dan godek. Rambut-rambut tersebut wajib dibasuh bagian luar dan
dalamnya beserta kulit yang berada di bawahnya meskipun rambut tersebut tebal, karena
termasuk bagian dari wajah. tetapi tidak wajib membasuh bagian dalam rambut yang tebal bila
rambut tersebut keluar dari wilayah muka.

3. Membasuh kedua tangan beserta kedua sikunya. Dianggap sebagai siku bila wujudnya ada
meskipun di tempat yang tidak biasanya seperti bila tempat kedua siku tersebut bersambung
dengan pundak.

4. Mengusap sebagian kecil kepala Mengusap sebagian kecil kepala ini bisa hanya dengan sekadar
mengusap sebagian rambut saja, dengan catatan rambut yang diusap tidak melebihi batas
anggota badan yang disebut kepala. Seumpama seorang perempuan yang rambut belakangnya
panjang sampai sepunggung tidak bisa hanya mengusap ujung rambut tersebut karena sudah
berada di luar batas wilayah kepala. Dianggap cukup bila dalam mengusap kepala ini dengan
cara membasuhnya, meneteskan air, atau meletakkan tangan yang basah di atas kepala tanpa
menjalankannya.

5. Membasuh kedua kaki beserta kedua mata kaki Dalam hal ini yang dibasuh adalah bagian
telapak kaki beserta kedua mata kakinya. Tidak harus membasuh sampai ke betis atau lutut.
Diwajibkan pula membasuh apa-apa yang ada pada anggota badan ini seperti rambut dan
lainnya. Orang yang dipotong telapak kakinya maka wajib membasuh bagian yang tersisa.
Sedangkan bila bagian yang dipotong di atas mata kaki maka tidak ada kewajiban membasuh
baginya namun disunahkan membasuh anggota badan yang tersisa.

6. Tertib Yang dimaksud dengan tertib di sini adalah melakukan kegiatan wudhu tersebut secara
berurutan sebagaimana disebut di atas, yakni dimulai dengan membasuh muka, membasuh
kedua tangan beserta kedua siku, mengusap sebagian kecil kepala, dan diakhiri dengan
membasuh kedua kaki beserta kedua mata kaki. Demikian Syekh Salim bin Sumair Al-
Hadhrami dan Syekh Muhammad Nawawi Banten menjelaskan tentang rukun wudhu.
MT. Attaqwa
Rabu, 18 Oktober 2023

“ Saling Menutupi Kekurangan Pasangan Hidup “

‫ُأِحَّل َلُك ْم َلْي َلَة الِّص َي اِم الَّر َفُث ِإَلى ِنَساِئُك ْم ُهَّن ِلَب اٌس َلُك ْم َو َأْنُتْم ِلَب اٌس َلُهَّن َعِلَم ُهَّللا َأَّنُك ْم ُكْنُتْم‬
‫َت ْخ َت اُنوَن َأْنُفَس ُك ْم َفَت اَب َع َلْي ُك ْم َو َع َفا َع ْنُك ْم َفاآلَن َباِش ُروُهَّن َو اْب َتُغ وا َم ا َكَت َب ُهَّللا َلُك ْم َو ُك ُلوا‬
‫َو اْش َر ُبوا َح َّت ى َي َت َب َّي َن َلُك ُم اْلَخ ْي ُط األْب َي ُض ِمَن اْلَخ ْي ِط األْس َو ِد ِمَن اْلَفْج ِر ُثَّم َأِتُّموا الِّص َي اَم‬
‫ِإَلى الَّلْي ِل َو ال ُتَباِش ُروُهَّن َو َأْنُتْم َعاِك ُفوَن ِفي اْلَمَس اِج ِد ِتْلَك ُح ُد وُد ِهَّللا َفال َت ْق َر ُبوَه ا َك َذ ِلَك‬
‫ُيَب ِّيُن ُهَّللا آَياِتِه ِللَّن اِس َلَع َّلُهْم َي َّتُقوَن‬
“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan istri-istri kamu; mereka
adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya
kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf
kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah
untukmu, dan Makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, Yaitu fajar.
kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri
mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, Maka janganlah kamu
mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka
bertakwa.” (Q.S. Al-Baqarah[2]: 187).

Fungsi pakaian secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu sebagai penutup aurat dan penghangat
badan. Mengapa Al-Qur’an mengibaratkan pasangan suami istri seperti layaknya pakaian? Syaikh
Jalaluddin dalam Tafsir Jalalain menjelaskan, setidaknya ada tiga makna pakaian sebagaimana
disebutkan dalam ayat di atas. Pertama, sebagai bentuk kedekatan pasangan. Pasangan suami istri
diibaratkan seperti pakaian dari sisi kedekatannya. Pakaian selalu menempel dengan kulit. Tidak
ada jarak yang memisahkan keduanya. Maka dalam rumah tangga seharusnya ada rasa saling
percaya, transparansi, tanggung jawab, dan saling setia. Kedua, saling merangkul. Sebagaimana
umumnya, merangkul adalah aktivitas yang menunjukkan adanya rasa sayang, memiliki, bahagia,
suka, dan tempat bersandar. Begitulah semestinya pasangan suami istri. Ada rindu jika jauh, ada
kedamaian jika berada di sisi. Mereka adalah dua insan yang saling menghangatkan baik di kala
suka maupun duka. Tempat bersandar di tengah kesedihan yang melanda. Ketiga, saling
membutuhkan. Sebagaimana telah disebutkan di atas, bahwa dalam rumah tangga ada hak dan
kewajiban. Keduanya harus memiliki sikap responsif terhadap pasangan. Dalam hal ini pasangan
suami istri berperan sebagai partner dalam menjalani kehidupan. Saling membantu, saling
menopang, saling meringankan dan sebagainya. (Syaikh Jalaluddin, Tafsir Jalalain, Daru Ihya, juz
I, hal. 27)
MT. Khoirul Muna
Senin, 23 Oktober 2023

“ Keutamaan Orang Berilmu “


Allah SWT telah menciptakan manusia ke dalam bentuk yang paling bagus. Baik bentuk
fisik yang terlihat dari luar, maupun organ-organ yang ada di dalam tubuhnya termasuk
juga fungsinya. Secara fisik lahir, kita bisa melihat bagaimana Allah menetapkan Panjang
dan jarang setiap organ. Tangan, misalnya, jarak antara ujung tangan sampai siku dengan
siku sampai pundak tidak sama. Ketidaksamaan ini menjadikan tangan terlihat indah serta
fungsional. Kemudian ukuran panjang kaki mulai dari ujung kaki sampai pangkal paha
dengan ukuran badan mulai dari pangkal paha sampai leher. Posisi mulu, hidung, mata,
dan telinga, panjang setiap ruas jari, panjang masing-masing jari dan sebagainya
menunjukan jarak dan komposisi yang indah dan fungsional. Dan semuanya Nampak
begitu seimbang. Inilah yang disebut oleh ilmuwan dengan sebagai Golden Ratio (rasio
emas). Ini adalah sedikit gambaran kesempurnaan fisik manusia sebagaimana tersurat
dalam surat at-Tin.

Ketika Allah Swt menciptakan Adam ‘alaihissalam, Allah mengajarkan ilmu pengetahuan
tentang al-asma’ (nama-nama) seluruh ciptaan-Nya, dengan berbagai jenisnya, dan
berbagai macam bahasa yang berbeda-beda sebagai bekal bagi Adam untuk mengelola
bumi. Hal ini mencerminkan, betapa pentingnya ilmu pengetahuan bagi manusia. Maka,
seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan yang menghadirkan kemaslahatan bagi umat
manusia, Allah Swt akan mengangkat derajatnya. Sebagaimana firman Allah dalam al-
Qur’an surat al-Mujadilah ayat 11:

‫ٰٓي َاُّي َه ا اَّلِذ ْي َن ٰا َم ُنْٓو ا ِاَذ ا ِقْي َل َلُك ْم َتَفَّسُحْو ا ِفى اْلَم ٰج ِلِس َفاْف َس ُحْو ا َي ْف َس ِح ُهّٰللا َلُك ْۚم َو ِاَذ ا ِقْي َل اْنُش ُز ْو ا َفاْنُش ُز ْو ا‬
‫َي ْر َفِع ُهّٰللا اَّلِذ ْي َن ٰا َم ُنْو ا ِم ْنُك ْۙم َو اَّلِذ ْي َن ُاْو ُتوا اْلِع ْلَم َد َر ٰج ٍۗت َو ُهّٰللا ِبَم ا َت ْع َم ُلْو َن َخ ِبْيٌر‬
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah
dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan
untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah
akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan. (QS. Al-Mujadilah : 11)
MT. Attaqwa

Rabu, 25 Oktober 2023

“ Berbakti Kepada Orang Tua “


Setiap anak pasti mempunyai utang budi kepada orang tua atas jasa-jasa yang telah
dicurahkan sepenuh hati mulai dari mengandung, menyusui, hingga tumbuh
kembang dari usia kanak-kanak bahkan sampai dewasa. Dalam sebuah hadits
riwayat Abu Hurairah, Rasulullah mengatakan bahwa seorang anak tidak akan bisa
membalas budi orang tua kecuali seumpama orang tua tersebut jadi budak lalu si
anak membelinya untuk dimerdekakan dari status budak.

‫ ِإاَّل َأْن َي ِج َدُه َم ْم ُلوًك ا َفَي ْش َت ِر َي ُه َفُيْع ِتَقُه‬،‫اَل َي ْج ِز ي َو َلٌد َو اِلًد ا‬


Artinya: “Seorang anak tidak akan mampu membalas orang tua kecuali ia
menemukan orang tuanya jadi budak lalu ia membelinya kemudian
memerdekakan.” (HR Muslim: 25)

Namun, apakah di zaman sekarang ada orang tua yang menjadi budak? Tentu tidak
ada karena kita sudah tidak berada di era perbudakan. Apabila demikian kondisinya,
maka tidak ada anak satu pun yang bisa membalas curahan kebaikan orang tuanya.
Tentu saja tak bisa membalas dengan balasan seimbang, bukan berarti anak tidak
wajib membalas kebaikan orang tua. Ia harus membalas kebaikan-kebaikan orang
tua. Salah satu caranya adalah dengan menafkahi mereka saat masih hidup, bahkan
ketika keduanya adalah non-Muslim. Tanggung jawab ini mesti dilakukan ketika
orang tua memang tidak mampu sementara anak memiliki kecukupan harta.

Seorang anak juga mesti selalu berbaik budi dan tidak berkata kasar kepada
mereka. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

‫َو اْع ُبُد وا َهَّللا َو اَل ُتْش ِر ُك وا ِبِه َش ْي ًئ ا َو ِباْلَو اِلَدْي ِن ِإْح َس اًن ا‬
Artinya: “Dan kalian sembahlah Allah dan jangan kalian sekutukan Ia dengan apa
pun, dan dengan bersikap baik kepada kedua orang tua.” (QS An-Nisa’: 36)
MT. Khoirul Muna

Senin, 30 Oktober 2023

“ Akhlak Kepada Orang Tua “


Setiap anak wajib hukumnya berbakti kepada kedua orang tua. Hal ini sesuai dengan perintah baik
yang ada di dalam Al-Qur’an maupun hadits. Dalam berinteraksi dengan orang tua, anak harus
memperhatikan rambu-rambu etika yang disebut adab. Menurut Imam al-Ghazali sebagaimana
disebutkan dalam risalahnya berjudul Al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali
(Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halaman 444), sekurang-kurangnya ada tujuh adab anak
kepada orang tua sebagai berikut:

‫ ويلبى‬،‫ و يمتثل ألمرهما‬،‫ و يقوم لقيامهما‬،‫ يسمع كالمهما‬:‫آداب الولد مع والديه‬


‫ وال يمن عليهما‬،‫ ويخفض لهما جناح الذل من الرحمة وال يبرمهما باإللحاح‬،‫دعوتهما‬
‫ والينظر إليهما شزًر ا وال يعصى لهما أمًر ا‬،‫ وال بالقيام بأمرهما‬،‫بالبر لهما‬.
Artinya: “Adab anak kepada orang tua, yakni mendengarkan kata-kata orang tua, berdiri ketika
mereka berdiri, mematuhi sesuai perintah-perintah mereka, memenuhi panggilan mereka,
merendah kepada mereka dengan penuh sayang dan tidak menyusahkan mereka dengan
pemaksaan, tidak mudah merasa capek dalam berbuat baik kepada mereka, dan tidak sungkan
melaksanakan perintah-perintah mereka, tidak memandang mereka dengan rasa curiga, dan tidak
membangkang perintah mereka.”

Dari kutipan di atas dapat diuraikan ketujuh adab anak kepada orang tua sebagai berikut :

1. Mendengarkan kata-kata orang tua.


2. Berdiri ketika mereka berdiri.
3. Mematuhi semua perintah-perintah mereka.
4. Memenuhi panggilan mereka.
5. Merendah kepada mereka dengan penuh saying dan tidak menyusahkan mereka dengan
pemaksaan.
6. Tidak mudah merasa capek dalam berbuat baik kepada mereka, dan tidak sungkan
melaksanakan perintah-perintahnya.
7. Tidak memandang mereka dengan rasa curiga dan tidak membangkang perintah mereka.

Anda mungkin juga menyukai