Anda di halaman 1dari 45

STANDAR OPERASIONAL

PROSEDUR
SOP PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL (KUNJUNGAN AWAL)
anaANA

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/3

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur Tanggal Terbit 10
Operasional (SPO) OKTOBER 2021
Dr. Aulia Rahman Basri

Suatu teknik pengumpulan data objektif yang dilakukan dengan cara


Pengertian inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi untuk menentukan diagnosis,
mengidentifikasi masalah, menentukan rencana, dan tindakan asuhan
pada ibu hamil kunjungan awal
Tujuan Sebagai acuan dalam pemeriksaan fisik ibu hamil (kunjungan Awal)

1. Cunningham, F. Gary, 2013, Obstetri Williams, Edisi 23, Vol. 1,


Referensi Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
2. Kementerian Kesehatan RI, WHO (2013), Buku Saku Pelayanan
Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan Untuk
Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.
Prosedur A. Persiapan
1) Persiapan Alat
a. Stetoskop
b. Tensimeter
c. Termometer
d. Jam tangan
e. Pengukur LILA
f. Pita pengukur
g. Fetoskop
h. Reflek hammer
i. Bak Instrumen
J. Sarung Tangan DTT
k. Buku catatan
l. Timbangan Badan
m. Lampu sorot
n. Kom berisi cairan DTT
o. Penlight
p. Larutan klorin
2) Persiapan Pasien
a. Menjelaskan seluruh prosedur pemeriksaan
b. Menyarankan ibu hamil untuk mengosongkan
kandung kencing.
c. Menganjurkan ibu hamil untuk mengganti pakaian dengan
baju pemeriksaan (jika dibutuhkan)

d. Memperhatikan keadaan umum, emosi dan postur ibu selama


dilakukan pemeriksaan

B. Pelaksanaan
1) Cuci Tangan.
2) Pemeriksaan Antropometri
a) Mengukur Tinggi Badan dan Berat Badan.
b) Mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA).
3) Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital:
a) Mengukur Suhu Tubuh, Denyut Nadi, Tekanan Darah, dan
Respirasi
4) Membantu ibu hamil berbaring di meja pemeriksaan yang bersih.
5) Pemeriksaan Kepala, Muka dan Leher
a) Memeriksa rambut, kebersihan dan benjolan di kepala
b) Memeriksa apakah terjadi edema (pembengkakan) pada wajah
c) Memeriksa mata: konjunctiva pucat/tidak; Sklera
berwarna kuning (Jaundice)/tidak
d) Memeriksa rahang dan rongga mulut.
e) Memeriksa dan meraba leher: Pembesaran kelenjar tiroid;
Pembesaran pembuluh limfe.
6) Pemeriksaan Payudara
a) Dengan posisi tangan ibu hamil di samping memeriksa
payudara lihat bentuk/kesimetrisan dan ukuran payudara;
Puting payudara menonjol atau masuk kedalam.
b) Pada saat ibu hamil mengangkat tangan ke atas kepala,
memeriksa payudara untuk mengamati ada tidaknya retraksi
atau dimpling.
c) Ibu hamil berbaring dengan tangan kiri diatas, lalu lakukan
palpasi secara sistematis pada payudara sebelah kiri dan
kemudian kanan dari arah payudara ke axilla untuk
mengetahui: Massa, Pembesaran pembuluh limfe, Nyeri tekan,
Pengeluaran kolostrum atau cairan lain.
7) Pemeriksaan Abdomen (Lihat SOP No 10)
8) Pemeriksaan Genetalia Luar (Lihat SOP No 19)
9) Pemeriksaan menggunakan spekulum (Lihat SOP No 20)
10) Pemeriksaan Bimanual pada trimester 1 bila diperlukan
(Lihat SOP No 21)
11) Pameriksaan tulang punggung.
12) Pemeriksaan tangan dan kaki.
a) Memeriksa apakah pada tangan terdapat edema atau tidak
b) Mengamati kuku jari ibu hamil untuk mengamati apakah
pucat atau tidak.
c) Memeriksa apakah pada kaki terdapat edema atau tidak.
d) Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui ada tidaknya
varices.
e) Memeriksa refleks patella untuk melihat apakah terjadi
gerakan hipo atau hiper refleks pada kedua kaki ibu.
13) Mencuci tangan.
C. Evaluasi
1) Memberitahukan hasil pemeriksaan
2) Dokumentasi hasil tindakan yang dilakukan.
SOP PENGUKURAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA)

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/2

Ditetapkan Oleh:
Standar Prosedur Penanggung
Tanggal Terbit 10 Jawab
Operasional (SPO)
OKTOBER 2021
Dr. Aulia Rahman Basri

Unit terkait - Klinik Mitra Sejati Sehat


- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku Register
- Buku rekam medis
SOP ANAMNESIS IBU HAMIL KUNJUNGAN AWAL

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/2

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Tanggal Terbit
Standar Prosedur
10 OKTOBER
Operasional (SPO)
2021
Dr. Aulia Rahman Basri

Suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan lewat suatu


Pengertian
percakapan dan wawancara antara seorang bidan dengan ibu
hamil secara langsung atau dengan orang lain yang
mengetahui tentang kondisi ibu hamil, dengan tujuan untuk
mendapatkan data ibu hamil beserta permasalahan medisnya
pada saat kunjungan awal atau kunjungan pertama.
Sebagai acuan dalam melakukan anamnesis ibu hamil pada
Tujuan kunjungan awal

Referensi 3. Cunningham, F. Gary, 2013, Obstetri Williams, Edisi


23, Vol. 1, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
4. Kementerian Kesehatan RI, WHO (2013), Buku Saku
Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar
Dan Rujukan Untuk Tenaga Kesehatan, Kementerian
Kesehatan RI, Jakarta.
Prosedur A. Persiapan
1) Alat tulis.
2) Buku KIA.

B. Pelaksanaan
1) Perkenalan
a) Mengucapkan salam.
b) Menyambut ibu hamil dan seseorang yang menemani
ibu dengan ramah.
c) Memperkenalkan diri kepada ibu hamil.
d) Menanyakan identitas ibu: nama, usia, nama suami,
alamat, no kontak, tahun menikah, agama dan suku.
e) Menanyakan golongan darah ibu.
2) Melakukan Pengkajian Data Subjektif
a) Riwayat kehamilan sekarang
(1) HPHT, apakah haid normal atau tidak.
(2) Gerakan janin.
(3) Tanda-tanda bahaya atau penyulit.
(4) Keluhan umum.
(5) Mual dan Muntah
(6) Keputihan

(7) Obat, vitamin, tablet Fe dan jamu yang di


konsumsi.
(8) Kekhawatiran-kekhawatiran khusus.
b) Riwayat Kehamilan Terdahulu
(1) Jumlah kehamilan.
(2) Jumlah anak yang lahir hidup, barat lahir
jenis kelamin.
(3) Jumlah kelahiran prematur.
(4) Riwayat kehamilan/kelahiran kembar.
(5) Jumlah keguguran.
(6) Riwayat persalinan dengan
tindakan (vacum,forceps, operasi sesar).
(7) Riwayat perdarahan pada persalinan dan pasca
persalinan.
(8) Riwayat kehamilan dengan tekanan darah tinggi.
(9) Berat badan bayi < 2, 5 kg atau > 4k .
(10) Riwayat kehamilan sungsang
(11) Durasi menyusul ekslusif
(12) Masalah lainnya.
c) Riwayat Penyakit Yang Diderita Sekarang/Dulu
(1) Riwayat penyakit kardiovaskuler
(2) Riwayat hipertensi
(3) Riwayat diabetes
(4) Riwayat malaria
(5) Riwayat penyakit kelamin - HIV/AIDS
(6) Riwayat penyakit ginjal
(7) Riwayat penyakit kejiwaan
(8) Riwayat alergi obat/makanan
(9) Riwayat penyakit lainnya
d) Skrining status Imunisasi TT1, TT2, TT3, TT4,TT5
e) Riwayat KB terdahulu dan terakhir sebelum
kehamilan ini
(1) Jenis KB yang digunakan
(2) Efek samping KB
(3) Alasan dihentikannya KB
f) Riwayat Sosial Ekonomi
(1) Status perkawinan
(2) Respons ibu hamil dan keluarga terhadap
kehamilan
(3) Dukungan keluarga
(4) Pengambilan keputusan dalam keluarga
(5) Gizi yang dikonsumsi selama kehamilan
(6) Kebiasaan hidup sehat (merokok, alkohol,
NAFZA)
(7) Beban kerja dan aktivitas sehari-hari
(8) Tempat dan petugas kesehatan yang diinginkan
untuk membantu persalinan
Evaluasi
1) Menjelaskan hasil anamnesis
2) Memberikan informasi setelah anamnesis ini
akan dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik
dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik
3) Dokumentasikan hasil anamnesis
SOP ANAMNESIS IBU HAMIL (KUNJUNGAN ULANG)

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Ditetapkan Oleh:
Standar Prosedur Penanggung Jawab
Operasional Tanggal Terbit 10
(SPO) OKTOBER 2021
Dr. Aulia Rahman Basri

Suatu teknik pemeriksaan yang dilakukan lewat suatu percakapan


Pengertian
antara seorang bidan dengan ibu hamil secara langsung atau dengan
orang lain yang mengetahui tentang kondisi ibu hamil, untuk
mendapatkan data Ibu hamil beserta permasalahan medisnya pada saat
kunjungan ulang.
Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan anamnesis ibu hamil pada kunjungan
ulang.
1. Cunningham, F. Gary, 2013, Obstetri Williams, Edisi 23, Vol. 1,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
2. Kementerian Kesehatan RI, WHO (2013), Buku Saku Pelayanan
Referensi Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan Untuk
Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.

Prosedur A. Persiapan
1) Alat Tulis
2) Buku KIA

B. Pelaksanaan
1) Menyambut klien dan seseorang yang menemani ibu dengan
ramah
2) Menanyakan bagaimana perasaan klien sejak kunjungan
terakhimya
3) Menanyakan apakah klien mempunyai pertanyaan atau
kekhawatiran yang timbul sejak kunjungan terakhimya.
4) Menanyakan tentang gerakan janin dalam 24 jam terakhir.
5) Mendapatkan informasi tentang tanda-tanda bahaya yang
mungkin dialami klien sejak kunjungan terakhirnya.
6) Mendapatkan informasi tentang masalah atau keluhan
ketidaknyamanan yang biasa dialami ibu hamil.

C. Evaluasi
1) Menjelaskan hasil anamnesis.
2) Memberikan informasi setelah anamnesis ini
dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik.
3) Dokumentasikan hasil anamnesis.
SOP PENATALAKSANAAN HEACTING

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/2

Ditetapkan Oleh:
Standar Prosedur Penanggung Jawab
Operasional Tanggal Terbit 10
(SPO) OKTOBER 2021
Dr. Aulia Rahman Basri
Pengertian Heacting adalah penjahitan luka terbuka
Sebagai acuan penatalaksanaan penjahitan sampai luka tertutup
Tujuan
oleh jahitan untuk menghindari infeksi lanjutan
Persiapan Peralatan

1. Handscoen
2. Duk Lubang steril
3. Kasa steril
4. Lidokain steril
5. Spuit 3 cc
6. Betadine
7. Alcohol 70%
8. Benang Silk Kulit
9. Benang Catgut
10. Bak instrumen steril berisi :
Prosedur
a. Pinset chirugis d. Nalvouder
b. Pinset anatomi e. Jarum Kulit
c. klem arteri kecil f. Gunting
12. Cairan Na Cl
13. Cairan H2O2 hodrogen peroksida

Prosedur
1. Siapkan alat kedekat pasien dan menjelasakan kepasien atau
keluarga pasien (informed concern)
2. Cuci tangan dan memakai handscoen
3. Dep luka dengan kasa steril, kemudian bersihkan dengan
cairan NaCl. Apabila kotor siram dengan H2O2
4. Olesi daerah luka dengan betadine
5. Olesi dengan kapas alcohol, lalu suntikan lidokain injeksi  2
cc disekitar pingiran luka tunggu  5 menit kemudian
Anastesi
6. Pasang Duk bolong sesuaikan dengan ukuran luka
7. Dep lagi luka dengan kasa steril kemudian bila ada pembuluh
darah yang terpotong diklem diikiat dengan benang catgut
8. Pegang bibir luka dengan pinset chirugis, kalau ada kotoran
ambil dengan pinset anatomi
9. Pasang jarum kulit dan benang kulit dinalvolder, lalu jahit
bibir luka dengan rapi, setelah luka ditutup olesi dengan
betadine. Lalu tutup dengan kasa steril dan verband.
10. Bersihkan daerah bekas luka
11. Duk bolong dibuka
12. Cuci tangan dan Rapihkan alat
13. Konseling pada pasien (anjuran untuk menjaga sterilitas
didaerah luka)

- Klinik Mitra Sejati Sehat


Unit terkait
- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku Register
- Buku rekam medis
SOP PENATALAKSANAAN ANESTESI LOKAL

Halaman:
No. Dokumen No.Revisi
1/2

Standar Ditetapkan
Prosedur Oleh:
Tanggal Terbit 10 OKTOBER Penanggung Jawab
Operasional
2021
(SPO)

Dr. Aulia Rahman Basri


Anastesi Lokal adalah teknik memasukan Obat yang mampu
Pengertian
menghambat konduksi syaraf
Untuk menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri pada tubuh ketika
Tujuan
dilakukan tindakan pembedahan atau heacting
1. Pasien masuk ke dalam ruangan tindakan
2. Setelah pasien mengisi dan menandatangani lembar informed
consecnt petugas menyiapkan alat, diantaranya: spuit 3/5 cc,
Lidokain 1%, Kassa sterile, betadine dan sarung tangan.
3. Dokter atau perawat memberi tahu pasien akan dilakukan
penyuntikan untuk mengurangi rasa sakit saat tindakan panjahitan
atau pembedahan minor lainnya
4. Dokter atau perawat Cuci tangan terlebih dahulu kemudian
menggunakan sarung tangan. Bersihkan area yang akan dilakukan
tindakan dengan kassa sterile dan betadine.
Prosedur 5. Pasang doek atau kain steril untuk memperkecil ruang tindakan.
6. Masukkan jarum pada ujung laserasi atau luka dan dorong masuk
kearah bawah antara mukosa dan kulit sepanjang luka mengikuti
garis dimana jarum jahitnya akan masuk atau keluar
7. Aspirasi dan kemudian injeksikan anastesi tersebut sambil
menarik jarum ke titik dimana jarum masuk. Atau jika tidak
dilakukan aspirasi maka setelah spuit dimasukkan sampai dalam
kemudian ditarik sambil disemprotkan perlahan-lahan
8. Hentikan penginjeksiaan anastesi atau jarum dicabut tapi
dibelokkan kembali jarum sepanjang garis lain dimana
direncanakan akan dibuat jahitan.
9. Ulangi proses penusukan jarum pada ujung luka disebelahnya,
sehingga seluruh daerah kemungkinan akan dijahit sudah
dianastesi.
10. Tunggu beberapa lama dan sambil melakukan penekanan dengan
gaas pada luka
11. Tanyakan apakah pasien merasa nyeri atau tidak
12. Jika pasien merasa nyeri jangan dulu melakukan penjahitan
13. jika pasien sudah tidak merasa nyeri,lakukan penjahitan luka atau
tindakan pembedahan minor lainnya
- Klinik Mitra Sejati Sehat
Unit terkait
- Kartu status pasien
Dokumen
- Buku Register
terkait
- Buku rekam medis
SOP PENATALAKSANAAN PEMASANGAN INFUS

No. Dokument No.Revisi Halaman: 1/2

Ditetapkan Oleh:
Standar Prosedur Penanggung Jawab
Operasional Tanggal Terbit 10
(SPO) OKTOBER 2021
Dr. Aulia Rahman Basri

Pemasangan cairan atau obat langsung ke dalam pembuluh darah


Pengertian vena dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang lama dengan
menggunakan infuse
Untuk memenuhi kebutuhan cairan dan memberikan obat
Tujuan
langsung melalui vena pasien
1. Persiapan alat
a. Standard infuse f. Gunting
b. Cairan infuse g. Plester
c. Handscoon h. Pengalas
d. Kapas alcohol i. Bengkok
e. Gaas Bethadine
2. Persiapan pasien
a. Pasien diberi penjelasan
b. Perawat cuci tangan
c. Bawa alat kedekat pasien
d. Cek dan pasang cairan yang akan diberikan, gantungkan
di standard infuse
Prosedur
e. Pasang pengalas
3. Pelaksanaan
a. Cuci tangan
b. Siapkan area yang akan dipasang
c. Tekan vena yang akan ditusuk
d. Desinfeksi area yang akan ditusuk dengan diameter 5 – 10
cm
e. Tusukkan jarum / abocath pada vena yang telah ditentukan
f. Tutup bagian yang ditusuk dengan gaas bethadine, fiksasi
yang kuat
g. Atur tetesan infuse sesuai program pengobatan
h. Catat waktu pemasangan, jenis cairan dan jumlah tetesan
i. Rapihkan Pasien,bereskan alat-alat kemudian mencuci
tangan
Unit terkait - Klinik Mitra Sejati Sehat
- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku Register
- Buku rekam medis
SOP PEMERIKSAAN ASAM URAT DENGAN STIK

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Ditetapkan Oleh:
Standar Prosedur Penanggung Jawab
Tanggal Terbit
Operasional (SPO)
10 OKTOBER
2021 Dr. Aulia Rahman Basri

Pemeriksaan untuk menilai kadar Asam urat didalam tubuh dengan


Pengertian
pengambilan sampel darah perifer
Sebagai acuan untuk mengetahui kadar Asam Urat Pasien dan
Tujuan sebagai data dalam menentukan diagnosa dan proses penyakit serta
pengobatannya
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
1. Alat
a. Multi Check Pemeriksaan asam urat
b. Blood lancet
c. Kapas alcohol
d. Tisu
e. Strip asam urat
2. Langkah-langkah
a. Petugas menjelaskan prosedur tindakan yang
akan dilakukan
Prosedur b. Petugas mencuci tangan
c. Dekatkan alat dengan pasien
d. Pastikan alat bisa digunakan
e. Pasang strip asam urat pada alat
f. Desinfeksi jari pasien pada area penusukan
g. Menusukkan lancet dijari tangan pasien
h. Memasukkan darah pasien ke dalam strip yang
telah terpasang pada alat
i. Menutup area penusukan dengan kapas alkohol
j. Menunggu hasilnya selama 10 detik dan membaca hasil
Unit terkait - Klinik Mitra Sejati Sehat
- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku Register
- Buku rekam medis
SOP PEMERIKSAAN GULA DARAH DENGAN STIK

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Ditetapkan Oleh:
Standar Prosedur Penanggung Jawab
Tanggal Terbit
Operasional (SPO)
10 OKTOBER
2021 Dr. Aulia Rahman Basri

Pemeriksaan untuk menilai kadar Gula Darah didalam tubuh


Pengertian
dengan pengambilan sampel darah perifer
Sebagai acuan untuk mengetahui kadar Gula Darah Pasien dan
Tujuan sebagai data dalam menentukan diagnosa dan proses penyakit serta
pengobatannya
1. Alat
a. Multi Check Pemeriksaan Gula Darah
b. Blood lancet
c. Kapas alcohol
d. Tisu
e. Strip Gula Darah
2. Langkah-langkah
a. Petugas menjelaskan prosedur tindakan yang
akan dilakukan
Prosedur b. Petugas mencuci tangan
c. Dekatkan alat dengan pasien
d. Pastikan alat bisa digunakan
e. Pasang strip Gula Darah pada alat
f. Desinfeksi jari pasien pada area penusukan
g. Menusukkan lancet dijari tangan pasien
h. Memasukkan darah pasien ke dalam strip yang
telah terpasang pada alat
i. Menutup area penusukan dengan kapas alkohol
j. Menunggu hasilnya selama 10 detik dan membaca hasil
Unit terkait - klinik mitra sejati sehat
- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku Register
- Buku rekam medis
SOP PEMERIKSAAN KOLESTEROL DENGAN STIK

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Ditetapkan Oleh:
Standar Prosedur Penanggung Jawab
Tanggal Terbit
Operasional (SPO)
10 OKTOBER
2021 Dr. Aulia Rahman Basri

Pemeriksaan untuk menilai kadar Kolesterol didalam tubuh dengan


Pengertian
pengambilan sampel darah perifer
Sebagai acuan untuk mengetahui kadar Kolesterol Pasien dan
Tujuan sebagai data dalam menentukan diagnosa dan proses penyakit serta
pengobatannya
1. Alat
a. Multi Check Pemeriksaan Kolesterol
b. Blood lancet
c. Kapas alcohol
d. Tisu
e. Strip Kolesterol
2. Langkah-langkah
a. Petugas menjelaskan prosedur tindakan yang
akan dilakukan
Prosedur b. Petugas mencuci tangan
c. Dekatkan alat dengan pasien
d. Pastikan alat bisa digunakan
e. Pasang strip Kolesterol pada alat
f. Desinfeksi jari pasien pada area penusukan
g. Menusukkan lancet dijari tangan pasien
h. Memasukkan darah pasien ke dalam strip yang
telah terpasang pada alat
i. Menutup area penusukan dengan kapas alkohol
j. Menunggu hasilnya selama 10 detik dan membaca hasil
Unit terkait - Klinik Mitra Sejati Sejati
- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku Register
- Buku rekam medis
SOP SURAT KETERANGAN SEHAT

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur Tanggal Terbit
Operasional (SPO) 10 OKTOBER
2021 Dr. Aulia Rahman Basri

Pembuatan surat keterangan seseorang dinyatakan sehat oleh


Pengertian
Dokter
Tujuan Sebagai pedoman pembuuatan surat keterangan sehat
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012
tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional
Prosedur Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan
1. Petugas Memastikan Identitas Pasien dengan pengisian
Data
2. Menanyakan adakah keluhan kepada pasien
3. Melakukan pemeriksaan pada tanda-tanda vital (Tekanan
Darah, Nadi, Suhu, Pernafasan) ,Mengukur berat dan
tinggi badan
4. Melakukan pemeriksaan golongan darah bila pasien belum
Prosedur mengetahui golongan darahnya.
5. Dokter melakukan pemeriksaan kepada Pasien (anamnesis
dan pemeriksaan fisik)
6. Menyiapkan Surat Keterangan Sehat (mengisi biodata
Pasien)
7. Dokter menandatangi surat keterangan sehat dilengkapi
dengan cap basah nama dan NIP dokter yang
memeriksan dan stempel basah Klinik Islam Sulthan
Unit terkait - Klinik Mitra Sejati Sehat
- Arsip surat keluar
Dokumen terkait - Blanko surat keterangan sehat
- Buku Register
SOP SURAT KETERANGAN SAKIT

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur Tanggal Terbit
Operasional (SPO) 10 OKTOBER
2021 Dr. Aulia Rahman Basri

Pembuatan surat keterangan seseorang dinyatakan Sakit


Pengertian
oleh Dokter
Tujuan Sebagai pedoman pembuuatan Surat Keterangan Sakit
1. Petugas Memastikan Identitas Pasien dengan pengisian
Data
2. Menanyakan adakah keluhan kepada pasien
3. Melakukan pemeriksaan pada tanda-tanda vital (Tekanan
Darah, Nadi, Suhu, Pernafasan)
Prosedur 4. Dokter melakukan pemeriksaan kepada Pasien
(anamnesis, pemeriksaan fisik, Diagnosa, dan terapi )
6. Menyiapkan Surat Keterangan Sakit
7. Dokter menandatangi surat keterangan sakit dilengkapi
dengan cap basah Nama dan NIP dokter yang
memeriksan dan stempel basah Klinik Mitra Sejati Sehat
Unit terkait - Klinik Mitra Sejati Sehat
- Blanko surat keterangan Sakit
- Buku Register
Dokumen terkait
- Rekam Medis
SOP PEMERIKSAAN SUHU AKSILA

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Ditetapkan Oleh:
Standar Prosedur Penanggung Jawab
Tanggal Terbit
Operasional (SPO)
10 OKTOBER
2021 Dr. Aulia Rahman Basri
Suhu tubuh adalah indikator untuk menilai keseimbangan antara
pembentukan dan pengeluaran panas. Rentang suhu tubuh dapat
Pengertian
diukur dengan menggunakan termometer air raksa melalui oral,
rektal, maupun axila dan menggunakan termometer digital.
Pengukuran suhu tubuh dilakukan untuk mengetahui rentang suhu
Tujuan
tubuh
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
1. Alat
a. Thermometer
b. Tiga buah botol
- Botol pertama berisi larutan sabun
- Botol kedua berisi larutan desinfektan
- Botol ketiga berisi larutan air bersih
c. Kertas/tissue
d. Buku catatan suhu
e. Sarung tangan

2. Langkah-langkah
Prosedur a. Jelaskan prosedur pada klien.
b. Cuci tangan
c. Gunakan sarung tangan
d. Atur posisi pasien.
e. Tentukan letak aksila dan bersihkan daerah aksila dengan
menggunakan tisu.
f. Letakan termometer pada daerah aksila dan lengan pasien
fleksi diatas dada.
g. Setelah 3-10 menit angkat termometer dan baca hasilnya.
h. Catat hasil.
i. Bersihkan termometer dengan kertas tisu.
j. Cuci dengan air sabun, desinfektan dan bilas dengan air
bersih, dan keringkan.
k. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Unit terkait - Klinik Mitra Sejati Sehat


- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku Register
- Buku rekam medis
SOP PEMERIKSAAN DENYUT NADI

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Ditetapkan Oleh:
Standar Prosedur Penanggung Jawab
Tanggal Terbit
Operasional (SPO)
10 OKTOBER
2021 Dr. Aulia Rahman Basri
Denyut nadi merupakan indikator untuk menilai sistem
Pengertian
kardiovaskuler.
Tujuan Untuk mengetahui denyut nadi (irama, frekuensi, dan kekuatan)
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
1. Alat
a. Arloji (jam) atau stop-watch.
b. Buku catatan nadi.
c. Pena

2. Langkah-langkah
a. Jelaskan prosedur pada klien.
b. Cuci tangan
c. Atur posisi pasien.
Prosedur
d. Letakkan kedua tangan penderita telentang disisi tubuh.
e. Tentukan letak arteri (denyut nadi yang akan dihitung)
f. Periksa denyut nadi (arteri) dengan menggunakan ujung
jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis.
g. Tentukan frekuensi permenit, keteraturan irama dan
kekuatan denyutan.
h. Catat hasil
i. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Unit terkait - Klinik Mitra Sejati Sehat


- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku Register
- Buku rekam medis
SOP PEMERIKSAAN PERNAFASAN

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Ditetapkan Oleh:
Standar Prosedur Penanggung Jawab
Tanggal Terbit
Operasional (SPO)
10 OKTOBER
2021 Dr. Aulia Rahman Basri
Pernapasan merupakan salah satu indikator untuk mengetahui
Pengertian
sistem pernapasan.
Tujuan Mengetahui irama, frekuensi, dan kedalaman pernapasan
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
1. Alat
a. Arloji (jam) atau stop-watch.
b. Buku catatan.
c. Pena

2. Langkah-langkah
Prosedur a. Jelaskan prosedur pada klien.
b. Cuci tangan
c. Atur posisi pasien.
d. Hitung frekuensi dan irama pernapasan.
e. Catat hasil.
f. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Unit terkait - Klinik Mitra Sejati Sehat


- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku Register
- Buku rekam medis
SOP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/2

Ditetapkan Oleh:
Standar Prosedur Penanggung Jawab
Tanggal Terbit
Operasional (SPO)
10 OKTOBER
2021 Dr. Aulia Rahman Basri
Alat Pelindung Diri selanjutnya disingkat APD adalah suatu alat
Pengertian
yang mempunyai
Tujuan Untuk mencegah penularan infeksi
1. Persiapan Alat :
a. Sarung Tangan (Gloves)
b. Masker

2. Langkah-langkah Pemakaian APD Sarung Tangan :


a. Cuci tangan
Siapkan area yang cukup luas, bersih dan kering untuk
membuka paket sarung tangan. Perhatikan tempat
menaruhnya (steril atau meinimal DTT).
b. Buka pembungkus sarung tangan, minta bantuan petugas lain
untuk membuka pembungkus sarung tangan letakkan sarung
tangan dengan bagian telapak tangan menghadap keatas.
c. Ambil salah satu sarung tangan dengan memegang pada sisi
Prosedur
sebelah dalam lipatannya, yaitu bagian yang akan bersentuhan
dengan kulit tangan saat dipakai.
d. Posisikan sarung tangan setinggi pinggang dan menggantung
ke lantai, sehingga bagian lubang jari-jari tangannya terbuka.
Masukkan tangan (jaga sarung tangan supaya tetap tidak
menyentuh permukaan.
e. Ambil sarung tangan kedua dengan cara menyelipkan jari-jari
tangan yang sudah memakai sarung tangan ke bagian lipatan
yaitu bagian yang tidak akan bersentuhan dengan kulit tangan
saat dipakai
f. Lepas sarung tangan setelah menggunakan secara perlahan
rendam pada cairan desinfektan
g. Cuci Tangan
3. Langkah-langkah Pemakaian APD Masker
a. Ikatkan tali masker bagian atas pada kepala tepat diatas
telinga
b. Ikatkan tali masker bagian bawah pada kepala tepat di leher
sisi belakang
c. Posisikan masker terutama pada bagian yang terdapat
kawat pipih sehingga letak akan stabil pada hidung
d. Pastikan masker dengan sempurna menutupi hidung dan
mulut dimana batas tepi atas menutup hidung setinggi
kelopak matabawah dan batas bawah menutup sampai
dagu
e. Ganti masker setiap 4 jam atau jika masker sudah lembab
atau rusak.
Unit terkait - Klinik Mitra Sejati Sehat
- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku Register
- Buku rekam medis
SOP INJJEKSI INTRAVENA

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Ditetapkan Oleh:
Standar Prosedur Penanggung Jawab
Tanggal Terbit
Operasional (SPO)
10 OKTOBER
2021 Dr. Aulia Rahman Basri

Proses pemasukan terapi melalui pembuluh darah vena


Pengertian
(pembuluh darah)
1. Pasien yang tidak bisa mendapatkan terapi secara oral
Tujuan 2. Pasien dengan kontraindikasi obat oral
3. Pasien tidak sadar
1. Persiapan Tempat:
a. Pasang tirai untuk privasi dokter

2. Persiapan alat dan obat


a. Buku catatan pemberian obat
b. Alkohol swab
c. Sarung tangan steril
d. Obat injeksi
e. Spuit sesuai kebutuhan
f. Bak instrumen
g. Bengkok
h. Perlak dan alasnya
Prosedur
i. Plester
j. Kasa Steril
k. Tempat sampah
l. Safety Box
m. Torniquet

3. Langkah- langkah penyuntikan


a. Beri salam dan perkenalkan diri pada pasien
dan keluarga
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur penyuntikan
c. Cuci tangan
d. Dekatkan alat-alat ke pasien
e. Jaga Privacy
f. Atur posisi nyaman pasien
g. Tentukan area insersi.
h. Pasang perlak di area yang akan di injeksi
i. Pasang torniquet 5-10 cm di lokasi yang akan di
insersi
j. Pasang sarung tangan
k. Desinfeksi area yang akan di insersi dengan
tekhik sekali usap atau memutar dari dalam ke
luar sekali usap
l. Tusukkan needle pada area yang telah di
desinfeksi dengan sudut 15-30°
m. Cek kebenaran jarum dengan melakukan aspirasi,
bila cairan darah keluar.tidak diperkenankan
menyuntik
n. Masukkan obat Intra vena secara perlahan
o. Tarik jarum dan spuit secara cepat dengan
sudut yang sama ketika memasukkan jarum
p. Tekan bekas tusukan dengan kapas alkohol
q. Tutup bekas suntikan dengan kassa steril dan
alkohol
r. Rapikan alat-alat
s. Lepaskan sarungan tangan
t. Cuci tangan
u. Beritahu pasien dan keluarga bila prosedur
telah selesai
v. Pasien dirapihkan dan diatur posisi senyaman
mungkin

Unit terkait - Klinik Mitra Sejati Sehat


- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku Register
- Buku rekam medis
SOP INJJEKSI INTRAMUSCULAR

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/2

Ditetapkan Oleh:
Standar Prosedur Penanggung Jawab
Tanggal Terbit
Operasional (SPO)
10 OKTOBER
2021 Dr. Aulia Rahman Basri
Injeksi yang dilakukan untuk mengantarkan suatu zat ke dalam
Pengertian otot, dengan tujuan dapat diserap dengan cepat oleh pembuluh
darah.
Memasukkan terapi pengobatan pada jaringan otot agar cepat
Tujuan
terserap oleh tubuh
A. Persiapan Tempat:
1. Pasang tirai untuk privasi dokter

B. Persiapan alat dan obat


1. Buku catatan pemberian obat
2. Alkohol swab
3. Sarung tangan steril
4. Obat injeksi
5. Spuit sesuai kebutuhan
6. Bak instrumen
7. Bengkok
8. Perlak dan alasnya
Prosedur
9. Plester
10. Kasa Steril
11. Tempat sampah
12. Safety Box

C. Langkah- langkah penyuntikan


1. Beri salam dan perkenalkan diri pada pasien
dan keluarga
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur penyuntikan
3. Cuci tangan
4. Dekatkan alat-alat ke pasien
5. Jaga Privacy
6. Atur posisi nyaman pasien
7. Tentukan area insersi.
8. Pasang perlak di area yang akan di injeksi
9. Pasang sarung tangan
10. Desinfeksi area yang akan di insersi dengan tekhik
sekali usap atau memutar dari dalam ke luar sekali usap
11. Tusukkan needle pada area yang telah di desinfeksi
dengan sudut 90°
12. Cek kebenaran jarum dengan melakukan aspirasi, bila
cairan darah keluar.tidak diperkenankan menyuntik
13. Masukkan obat intramuscular secara perlahan
14. Tarik jarum dan spuit secara cepat dengan sudut
yang sama ketika memas\ukkan jarum
15. Tekan bekas tusukan dengan kapas alkohol
16. Tutup bekas suntikan dengan kassa steril dan alkohol
17. Rapikan alat-alat
18. Lepaskan sarungan tangan
19. Cuci tangan
20. Beritahu pasien dan keluarga bila prosedur telah selesai
21. Pasien dirapihkan dan diatur posisi senyaman mungkin

Unit terkait - Klinik Mitra Sejati Sehat


- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku Register
- Buku rekam medis
SOP PEMBERIAN OKSIGEN

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Ditetapkan Oleh:
Standar Prosedur Penanggung Jawab
Tanggal Terbit
Operasional (SPO)
10 OKTOBER
2021 Dr. Aulia Rahman Basri
Memasukan oksigen ke dalam paru – paru melalui saluran
Pengertian
pernafasan dengan menggunakan alat
Tujuan Untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien
1. Petugas mencuci tangan
2. Mengontrol flow meter dan humidifier
3. Mengontrol apakah peralatan berfungsi
4. Cara pemasangan :
Nasal Kanul
a. Memasang kanul secara tepat pada hidung
b. Mengatur aliran oksigen sesuai kebutuhan
c. Beri posisi yang
nyaman Masker
a. Memasang selang masker pada perangkat oksigen
Prosedur
b. Mengatur aliran oksigen sesuai keubutuhan
c. Memakaikan masker pada wajah pasien
d. Mengontrol apakah pasien sudah merasa nyaman

5. Melakukan fiksasi dengan plester


6. Melakukan pencatatan :
a. Reaksi pasien, pernafasan dan nadi
b. Cara pemberian
c. Jumlah liter oksigen yang digunakan
- Observasi pasien tiap 15 menit
Unit terkait Klinik Mitra Sejati Sehat
- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku Register
- Buku rekam medis
SOP PENGGUNAAN APAR

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Ditetapkan Oleh:
Standar Prosedur Penanggung Jawab
Tanggal Terbit
Operasional (SPO)
10 OKTOBER
2021 Dr. Aulia Rahman Basri
APAR ( Alat Pemadam Api Ringan) adalah alat yang ringan serta
Pengertian mudah dilayani untuk satu orang guna memadamkan api/kebakaran
pada mula terjadi kebakaran
Pedoman langkah – langkah pemakaian APAR ( Alat Pemadam
Tujuan
Api Ringan)
1. Penggunaan APA ( Alat Pemadam Api Ringan) /
Tabung Pemadam Kebakaran :
a. Tarik / Lepas Pin pengunci tuas APAR / Tabung Pemadam.
b. Arahkan selang ke titik pusat api
c. Tekan tuas untuk mengeluarkan isi APAR / Tabung
Pemadam.
d. Sapukan secara merata sampai api padam
Prosedur
2. Hal – hal yang perlu diketahui dalam penggunaan APAR :
a. Perhatikan arah angin ( Usahakan badan/ muka menghadap
searah dengan arah angin) supaya media pemadam benar –
benar efektif menuju ke pusat api dan jilatan api tidak
mengenai tubuh petugas pemadam.
b. Perhatikan sumber kebakaran dan gunakan jenis APAR
yang sesuai dengan klasifikasi sumber kebakaran.
Unit terkait - Klinik Mitra Sejati Sehat
- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku Register
- Buku rekam medis
SOP STERILISASI ALAT

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Ditetapkan Oleh:
Standar Prosedur Penanggung Jawab
Tanggal Terbit
Operasional (SPO)
10 OKTOBER
2021 Dr. Aulia Rahman Basri
Kursi beroda dua yang dapat didorong yang berfungsi untuk
Pengertian
memindahkan / mobilisasi klien dari satu tempat ke tempat lainnya
Tujuan Untuk transportasi memindahkan pasien
1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas menyiapkan peralatan yang akan disteril
3. Petugas memastikan kondisi sterilisator berfungsi
dengan baik
4. Petugas memasukan peralatan yang akan disteril
kedalam sterilisator
Prosedur 5. Petugas menghidupkan sterilisator dan menunggu proses
sterilisasi selesai kurang lebih 20 menit
6. Petugas membuka pintu sterilisator dan mengeluarkan
peralatan yang sudah steril menggunakan korentang
steril.
7. Petugas meletakan peralatan yang sudah disteril
ditempat yang semestinya.
8. Petugas mencuci tangan.
Unit terkait - Klinik Mitra Sejati Sehat
SOP ANAMNESA

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Ditetapkan Oleh:
Standar Prosedur Penanggung Jawab
Tanggal Terbit
Operasional (SPO)
10 OKTOBER
2021 Dr. Aulia Rahman Basri
Tanya jawab antara petugas dan pasien untuk mendapatkan
Pengertian
gambaran kesehatan pasien secara sistematis
Mengetahui tentang riwayat kesehatan pasien dan digunakan untuk
Tujuan
menentukan tindakan dokter/perawat dan menentukan diagnosa
1. Menerima pasien datang
2. Memanggil pasien sesuai nomor urut
3. Bila hubungan saling percaya dengan memberi senyum,
salam dan sapa pada pasien dan keluarga
4. Mempersilahkan pasien duduk
5. Menjaga privacy pasien
6. Memulai anamnesa dengan menanyakan biodata pasien
Prosedur
7. Menanyakan keluhan utama yang dirasakan pasien
8. Menanyakan riwayat penyakit sekarang
9. Menanyakan keluhan atau riwayat penyakit terdahulu
10. Menanyakan riwayat penyakit keluarga
11. Riwayat alergi
12. Mengisi status pasien dengan data – data yang ditemukan
13. Melakukan kegiatan selanjutnya ( pemeriksaan fisik)
Unit terkait - Klinik Mitra Sejati Sehat
- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku Register
- Buku rekam medis
SOP PENGGUNAAN KURSI RODA

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur Tanggal Terbit
Operasional (SPO) 10 OKTOBER
2021 Dr. Aulia Rahman Basri

Kursi beroda dua yang dapat didorong yang berfungsi untuk


Pengertian memindahkan / mobilisasi klien dari satu tempat ke tempat lainnya
Tujuan Untuk transportasi memindahkan pasien
1. Pastikan kunci roda aman dan siap pakai
2. Kunci rem pada roda dengan benar
3. Bantu pasien untuk duduk diatas kursi roda dengan benar
4. Buka kunci rem roda sebelum menjalankan kursi roda
Prosedur 5. Dorong kursi dengan pasien diatasnya dengan tenang dan hati
- hati
6. Sebelum menurunkan pasien kunci rem roda lagi
7. Bantu pasien untuk turun dari kursi roda
8. Beresekan kursi roda dan kembalikan ketempat semula
Unit terkait - Klinik Mitra Sejati Sehat
SOP SUNTIK KB

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Ditetapkan Oleh:
Standar Prosedur Penanggung Jawab
Tanggal Terbit
Operasional (SPO)
10 OKTOBER
2021 Dr. Aulia Rahman Basri
Tanya jawab antara petugas dan Akseptor KB untuk
Pengertian
mendapatkan
gambaran kesehatan pasien secara sistematis
Mengetahui tentang riwayat kesehatan pasien dan digunakan untuk
Tujuan
menentukan tindakan Bidan sebelum dilakukan injeksi KB
1. Menerima pasien datang
2. Memanggil pasien sesuai nomor urut
3. Memberi senyum, salam dan sapa pada pasien dan keluarga
4. Mempersilahkan pasien duduk
5. Menjaga privacy pasien
6. Memulai anamnesa dengan menanyakan biodata pasien
7. Menanyakan jenis KB yang di gunakan
Prosedur
8. Mengukur Tekanan Darah Dan Menimbang BB pasien
9. Anjurkan pasien untuk baring
10. Lakukan penyuntikan KB pada pasien
11. Memberi tahu Jadwal Suntik Selanjutnya

Unit terkait - Klinik Mitra Sejati Sehat


- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku Register
SOP PEMERIKSAAN KEHAMILAM
(ANC)

No. Dokumen No.Revisi Halaman: 1/1

Ditetapkan Oleh:
Standar Prosedur Penanggung Jawab
Tanggal Terbit
Operasional (SPO)
10 OKTOBER
2021 Dr. Aulia Rahman Basri
Kunjungan Ibu Hamil dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan
Pengertian
pelayanan ANC sesuai standart yang ditetapkan
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan
Tujuan
ibu dan bayi
2. Mengenali secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi
selama hamil
3. Mempersiapkan persalinan cukup bulan
4. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan
pemberian ASI eksklusif
Persiapan Pasien:
1. Petugas memperkenalkan diri
2. Identifikasi pasien
3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
Persiapan Alat :
1. Timbangan Badan
2. Tensimeter
Prosedur 3. Stetoskop
4. Dopler
5. Metlin
6. Pengukur Tinggi Badan
7. Buku Catatan
Pelaksanaan :
1. Anamnesa
2. Menimbang BB, Mengukur TB, Mengukur LILA, Mengukur
Tekanan Darah,Nadi, RR, Temp
3. Melakukan Palpasi pada perut pasien
4. Melakukan pemeriksaan DJJ
5. Catat hasil pemeriksaan pada buku KIA Pasien
6. Buat Diagnosa/ kesimpulan
Unit terkait - Klinik Mitra Sejati Sehat
- Buku KIA
Dokumen terkait - Buku Register

Anda mungkin juga menyukai