Makalah Nafiza
Makalah Nafiza
Dosen Pengampu :
Aufa, M.Pd.I
Disusun Oleh :
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
A. LatarBelakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................2
C. Tujuan Masalah................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................3
A. Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Anak......................................3
B. Tanggung Jawab Orang Tua Dalam Pendidikan Anak....................4
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Anak merupakan amanat Allah SWT yang dititipkan kepada kedua orang
tuanya, karena itu anak dilahirkan dalam keadaan suci dan bersih. Bagaimana
jadinya kelak di kemudian hari bergantung kepada orang tuanya mendidik,
membina dan mengarahkan. Pendidikan ialah segala usaha orang dewasa
dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani
dan rohaninya ke arah kedewasaan. Bentuk pertama dari pendidikan terdapat
dalam keluarga. Anak pertama tama menerima pendidikan dari orang tua,
karena orang tua adalah pendidik utama sekaligus pertama bagi anak-
anaknya. Kesadaran orang tua terhadap tanggung jawab dan peranannya
sebagai pendidik yang pertama dan utama sangatlah mempengaruhi
perkembangan diri anak. Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat juga
merupakan pangkal dari terbentuknya masyarakat.
Oleh karena itu keluarga merupakan wadah yang pertama dan fundamental
bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam menjalankan fungsinya
sebagai pendidik maka untuk mendukung keberhasilan belajar anaknya perlu
adanya dorongan atau motivasi dari keluarga terutama orang tuanya sebagai
pendidik yang utama. Dalam makalah ini akan membahas tentang peran
orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak.
B. Rumusan Masalah
iv
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apa saja peran orang tua dalam dunia pendidikan anak
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi alasan orang tua penting
dalam pendidikan anak.
3. Untuk mengetahui cara mengatasi peran orang tua dalam pendidikan anak.
v
BAB II
PEMBAHASAN
1) Pendidik (edukator)
Pendidik dalam Islam yang pertama dan utama adalah orang tua (Hery Noer
Aly, 1999), yang bertanggung jawab terhadap anak didik dengan mengupayakan
perkembangan seluruh potensi anak didik, baik potensi afektif, potensi kognitif
dan potensi psikomotor (Noeng Muhadjir, 1993).
2) Pendorong (motivator)
3) Fasilitator
vi
4) Pembimbing
Oleh sebab itu orang tua harus mempunyai waktu dalam mendampingi
anak-anaknya. Pada saat itulah anak diberi pengarahan dan nasehat agar lebih giat
belajar.
Orang tua bukan hanya menjadi bapak dan ibu bagi anak-anaknya tetapi
juga menjadi pendidik yang bertanggung jawab atas pendidikan anak-anaknya.
“The family is responsible for preparing the young child to live in society for
teaching the child the language, the attitudes and some of the basic skills he or
she will need”(Judith Rich Harris Robert M. Liebert, 1984).
1) Memelihara dan membesarkan anak. Ini adalah bentuk yang paling sederhana
dari tanggung jawab setiap orang tua dan merupakan dorongan alami untuk
mempertahankan kelangsungan hidup manusia.
vii
2) Melindungi dan menjamin kesamaan, baik jasmaniah maupun rohaniah, dari
berbagai gangguan penyakit dan dari penyelewengan kehidupan dan tujuan hidup
yang sesuai dengan falsafat hidup dan agama yang dianutnya.
3) Memberi pengajaran dalam arti yang luas sehingga anak memperoleh peluang
untuk memiliki pengetahuan dan kecakapan seluas dan setinggi mungkin yang
akan dicapainya.
“Di antara prinsip pendidikan yang telah disepakati para ahli ilmu sosial,
ahli psikologi dan ilmu pendidikan adalah memperkuat hubungan antara pendidik
dengan anak, agar interaksi edukatif dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya.
Pembentukan intelektual, spiritual, dan moral dapat berjalan sesempurna
mungkin. Orang tua sebagai pendidik harus senantiasa menjalin hubungan baik
dengan anak agar tidak terdapat jurang pemisah dan jarak antara anak dengan
orang tua sebagai pendidik sehingga pendidikan dapat tercapai dengan baik.
Orang tua hendaknya mencari cara-cara positif dalam menciptakan kecintaan
anak, memperkuat hubungan, mengadakan kerjasama antara mereka dan
menumbuhkan kasih sayang mereka
1) Mengetahui hasil
viii
suatu harapan hasilnya akan terus meningkat (Sardiman, 1996). Seorang anak
biasanya akan merasa malu apabila prestasinya merosot, oleh karena itu orang tua
hendaknya jangan segan-segan untuk menanyakan hasil yang dicapai oleh
anaknya.
ix
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat ditunjukan bahwa tanggungjawab orang
tua dalam mendidik anak, tidak hanya sebatas anak mampu mempertahankan
hidupnya, namun lebih dari itu adalah mampu memaknai hidupnya sehingga
mampu menjadi manusia yang lebih baik di dalam masyarakat.
Salah satu contoh motivasi yang berasal dari luar diri siswa adalah orang
tua, dimana oerang tua merupakan orang yang pertama kali dikenal dan dekat
dengan anak, keberadaan siswa antara di sekolah dengan di rumah tentunya lebih
banyak di rumah, maka dari itu peran orang tua sebagai orang yang dekat dengan
siswa dinilai sangat penting terutama dalam memotivasi belajar siswa. Diantara
peran orang tua dalam memotivasi belajar siswa adalah sebagai berikut:
Terkait dengan peran orang tua dalam memotivasi belajar siswa, maka ada
beberapa cara yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk meningkatkan motivasi
x
belajar siswa, diantaranya sebagai berikut:
1. Menciptakan iklim rumah yang mendukung anak untuk belajar Orang tua dapat
menyediakan berbagai perlengkapan maupun permainan yang dapat mendukung
anak untuk belajar, misalnya: komputer, buku-buku, puzzle, dan sebagainya.
2. Menyediakan waktu yang cukup untuk terlibat dalam kegiatan belajar anak.
Selain menciptakan iklim rumah yang dapat mendukung anak untuk belajar,
interaksi orang tua dengan anak ternyata juga dapat meningkatkan motivasi
belajar anak. Hal ini dapat dilakukan dengan menemani anak belajar,
menunjukkan perhatian terhadap kegiatan belajar anak, memberikan bantuan
ketika anak menghadapi kesulitan, dan sebagainya. Sebagai partner anak dalam
belajar, orangtua sebaiknya menunjukkan sikap yang hangat dan positif terhadap
anak, misalnya dengan tidak memarahi anak ketika anak tidak dapat mengerjakan
PR- nya dengan baik.
3. Memberikan penghargaan atau respon positif terhadap setiap prestasi anak. Hal
ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya: dengan memberikan hadiah
atau pujian. Dengan demikian, anak merasa dihargai dan lebih termotivasi untuk
melakukan sesuatu
xi
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri
maupun dari luar diri siswa. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan
bahwa motivasi merupakan sebuah motor penggerak dari diri anak itu sendiri.
Rendahnya motivasi belajar peserta didik merupakan salah satu wujud dari
hambatan ketercapaian tujuan pendidikan nasional.
Motivasi belajar peserta didik yang rendah akan berakibat pada proses
pembelajaran dan prestasi belajar peserta didik, selain itu dapat juga berpengaruh
terhadap perilaku peserta didik, misalnya peserta didik memperoleh nilai dibawah
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), peserta didik tidak naik kelas, kurang
semangat dalam belajar, serta melanggar tata tertib dan peraturan sekolah
(Hasbullah, 2001).
BAB IV
PENUTUP
xii
KESIMPULAN
Peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik adalah
sebagai berikut:
1. Orang tua harus berperan aktif dalam memberikan semangat kepada peserta
didik agar terus belajar dan dapat membagi waktu belajar peserta didik dengan
baik.
2. Orang tua harus memberikan motivasi kepada peserta didik saat mengerjakan
tugas dirumah karena pemberian motivasi penting bagi peserta didik supaya dapat
belajar dengan baik.
Orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan anak-
anaknya di antaranya sebagai motivator. Dalam hal ini orang tua harus senantiasa
memberikan dorongan kepada anaknya agar mempunyai semangat dalam belajar,
khususnya dalam belajar di rumah sebagai penunjang keberhasilan prestasi di
sekolahnya. Adapun upaya yang dapat dilakukan orang tua dalam meningkatkan
motivasi belajar anak antara lain: 1) Mengetahui hasil; 2) Memberikan hadiah dan
hukuman; 3) Menyediakan alat atau fasilitas yang dibutuhkan. Orang tua sebagai
pendidik harus senantiasa memperhatikan perkembangan pribadi anak sebagai
penentu dalam perlakuan pendidikan yang sesuai dengan periode atau tingkat usia
serta kemampuan berfikir anak.
DAFTAR PUSTAKA
xiii
Hery Noer Aly, 1999. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Logos.
Hasbullah, 2001. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan ,Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada
Judith Rich Harris Robert M. Liebert, 1984. The Child Development From Birth
Throught Adolescence, New Jersey: Prentice Hall
M. Ngalim Purwanto, 1995. Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya.
M. Ngalim Purwanto, 2004. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung:
Remaja Rosdakarya
Noeng Muhadjir, 1993,Sosiologi Pendidikan, Yogyakarta: Rike Sarasin.
Sardiman, A.M., 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja
Grafindo Persada
Slameto, 1995. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta:
Rineka Cipta
Winkel, 1987. Psikologi Pengajaran, Jakarta: Grasindo
Zakiah Daradjat, dkk, 1992, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara.
xiv