Hakikat Pendidikan
Hakikat Pendidikan
Dosen Pengampu :
Aufa, M.Pd.I
Disusun Oleh :
Segala puji penulis haturkan atas segala nikmat yang telah Allah berikan kita.
Mulai dari nikmat yang paling rendah sampai nikmat yang paling besar, yang salah
satu nikmat besar itu adalah menuntut ilmu. Kemudian sholawat dan salam kepada
baginda Nabi Muhammad S.AW. yang telah membawa manusia dari zaman
kebodohan menuju zaman yang dihiasi ilmu pengetahuan. Penulis ucapkan terima
kasih kepada ibu Aufa, M.Pd.I, selaku dosen pengampu mata kuliah menulis ilmiah
yang telah membimbing dan mengajarkan penulis segala yang berkaitan dengan
menulis ilmiah. Baik itu menulis makalah, menulis artikel sampai menulis skripsi.
Dan terakhir penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh teman yang telah men-
support penulis sehingga makalah ini dapat selesai.
Makalah ini membahas tentang hakikat arti dari sebuah pendidikan. Apakah
pendidikan itu hanya mengubah seseorang dari bodoh menjadi pintar? Atau tujuan
dari pendidikan itu lebih dari sekedar merubah seseorang menjadi pintar?. Makalah
ini tentunya masih jauh dari kata sempurna. Baik dari segi penulisan maupun dari
segi materi. Oleh karena itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran
dari para pembaca. Dan terakhir, penulis berharap makalah ini dapat menambah
wawasan bagi para pembaca tentang pendidikan.
Rendy Ardiansyah
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap individu. Bahkan
di dalam agama islam, seseorang dituntut untuk menjadi orang yang berpendidikan.
Maksudnya ia dituntut untuk terus belajar selama ia masih hidup. Namun dizaman
sekarang ini ada sebagian individu yang berkecimpung di dunia pendidikan, akan
tetapi ia tidak tahu arti dari pendidikan itu apa. Sehingga yang tercipta bukan seperti
yang diharapkan. Kita telah melihat hancurnya karakter anak-anak di zaman sekarang
ini. Tidak ada rasa hormat terhadap yang lebih tua darinya. Tidak ada rasa kasih
sayang terhadap yang lebih muda darinya. Bahkan ada sebagian anak yang izin
kepada orang tuanya untuk pergi ke sekolah, akan tetapi hakikatnya mereka bolos
sekolah. Cukup sebenarnya bagi kita dua contoh tadi sebagai bukti bahwa anak-anak
di zaman sekarang kurang memahami arti dari pendidikan itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan Penelitian
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Pendidikan